Anda di halaman 1dari 34

MODUL KELAS

LABORATORIUM
MATERI INTI 1
PEMERIKSAAN DUH TUBUH
ANOGENITAL
ALUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DUH TUBUH ANOGENITAL

SAMPEL DARI
PASIEN/KLIEN

1. URETHRA
VAGINA 2. SERVIKS
3. ANOREKTURM

SEDIAAN
KERING
SEDIAAN BASAH SEDIAN BASAH
(PEWARNAAN
KOH NACL 0.9%
GRAM/SEDERHA
NA)

PMN &
JAMUR BAKTERIAL
TRIKOMONAS DIPLOKOKKUS
(CANDIDA) VAGINOSIS
INTRASELULER
PEMERIKSAAN LAB SEDERHANA
Pemeriksaan Bahan Pemeriksaan Metoda Pemeriksaan Kriteria
Positif
Trichomonas Vaginalis Swab vagina / urine Sediaan Basah >= 1 trichomonas
Nacl 0,9% bergerak
Clue Cells Swab vagina Sediaan Basah >= 25% epitel
Nacl 0,9% ditumbuhi bakteri
Kandida/Jamur Swab vagina Sediaan Basah Ada Blatospora /
KOH 10% pseudohifa
Diplokokkus intrasel Swab servick/ urethra/ Sediaan Kering >=1 diplokokkus
anus Gram/Metilen blue intrasel
PMN Swab servick/ urethra/ Sediaan Kering Anus/Urethra : >= 5
anus Gram/Metilen blue PMN/LPB
Sevicks : >= 30
PMN/LPB
Sifilis Darah/CSF RPR / TP Rapid/ RPR RPR +, TP Rapid +
Titer
PEMERIKSAAN SEDIAAN BASAH
SALINE DAN KOH 10% SERTA pH VAGINA

Prinsip Pemeriksaan
 Sekret vagina atau exudates dapat langsung diperiksa untuk
mengetahui ada tidaknya yeast, trichomonas vaginalis atau clue cell
dengan menggunakan sediaan basah saline (Stamm, 1988).
 Preparat KOH digunakan untuk melarutkan mukus dan jaringan dari
bahan pemeriksaan untuk mempermudah pemeriksaan yeast atau
elemen dari jamur/candida.
 Bau amine dapat diobservasi untuk pasien dengan bakterial
vaginosis dan T. vaginalis ketika sediaan ditetesi dengan KOH 10%.
pH vagina lebih dari 4.5 juga mengindikasikan adanya bakterial
vaginosis dan T. vaginalis.
Bahan Pemeriksaan

 Sekret vagina atau bahan lainnya yang sesuai diambil


dengan kapas sengkelit.
 Jika kemudian kapas sengkelit tersebut dimasukan kedalam 1
mL saline dalam sebuah tabung kecil, maka saline tersebut
dapat digunakan untuk sediaan basah saline dan KOH.
 Untuk pemeriksaan pH vagina, oleskan kertas pH pada
dinding vagina atau duh tubuh vagina pada spekulum.
 Hindari kontak dengan mukus di serviks karena memiliki pH
yang lebih tinggi.

NONA991012

NaCl 0.9 % KOH 10%


PEMERIKSAAN LAB SEDERHANA
Sediaan Basah dengan saline (NaCl 0.9%)
Cara :
 Teteskan 1 tetes NaCl 0.9 % pada
sediaan
 Aduk sediaan dengan ujung cover
glass
 Tutup sediaan dengan cover glass
 Periksa dibawah mikroskop
objektive 10/40x

Bahan :
Hapusan Vagina
HASIL PEMERIKSAAN
SEDIAAN BASAH NaCl 0.9%
1. Trichomonas vaginalis
Bila + ditemukan >= 1 T. vaginalis yang bergerak
Clue cells (Metoda Amsel)

Bila + ditemukan >= 25% epitel permukaannya


ditumbuhi bakteri
PEMERIKSAAN LAB SEDERHANA
Sediaan Basah dengan KOH 10%
Cara :
 Teteskan 1 tetes KOH 10 % pada
sediaan
 Aduk sediaan dengan ujung cover
glass
 Deteksi bau amis yang keluar
Hasil :
 Tutup sediaan dengan cover glass
• Kandida + bila ditemukan
 Periksa dibawah mikroskop
pseudohypae/blatospora
objektive 10/40x
• Sniff Test + bila ditemukan
Bahan :
bau amis yang menyengat
Duh Tubuh Vagina
Pemeriksaan sediaan dan Interpretasi hasil

 Trichomonas hanya terlihat pada sediaan basah saline (hancur dengan


KOH). Berbentuk amoboid (umumnya oval), lebih besar dari lekosit
PMN dan dalam sediaan segar dapat dikenali dari gerakannya.
Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya Trichomonas walaupun
hanya satu.

 Beberapa Clue cells dan sedikit atau tidak adanya PMN adalah indikasi
bakterial vaginosis. Interpretasi diagnosa BV jika 3 dari 4 ktiteria
dibawah positip :
Duh tubuh vagina (+),Clue cells (+),Whiff/sniff tes (+),pH >4.5

 Yeast mungkin tertutupi oleh epitel pada preparat saline oleh karena
itu penambahan KOH 10% sangat membantu dalam menemukan
pseudo hyphae dan yeast pada preparat basah
Faktor kesalahan Sediaan basah NaCl 0.9% dan KOH 10%

1. Bahan pemeriksaan dari endoserviks


2. Menggunakan saline yang dingin
3. Menunda pembacaan sediaan
4. Kontaminasi sediaan saline oleh KOH
5. Terlalu banyak saline pada kaca objek
6. Sediaan terlalu tebal
7. Lapangan pandang terlalu terang akibat penggunaan kondensor
yang tidak sesuai
8. Hanya memeriksa sebagian kecil sediaan
PETUNJUK LATIHAN 1
PRAKTEK MEMBUAT SEDIAAN BASAH

Praktek Sediaan
Basah
https://youtu.be/8dgeOPGx6YI?t=92
PEWARNAAN GRAM
 Pewarnaan Gram merupakan pewarnaan yang paling
sering dilakukan dalam bakteriologi. Pewarnaan ini
dikategorikan sebagai differential stain dan berfungsi
untuk membedakan antara bakteri negatif Gram dan
positif Gram.
 Pada laboratorium sederhana klinik IMS, pewarnaan
Gram digunakan untuk membantu diagnosis Gonore,
Kandida, Uretritis Non Spesifik dengan didasarkan atas
jumlah lekosit PMN dan mikrobiologi yang ditemukan
dan Clue Cells untuk diagnosa Bakterial
Vaginosis(Stamm, 1988)
Prosedur Warna Gram Negative
Fiksasi dengan Pemanasan Bakteri tidak berwarna
Pewarnaan Kristal Violet Bakteri berwarna BIRU
Pewarnaan Gram’s Iodine Bakteri berwarn UNGU
Decolorisasi dengan Ethanol Bakteri berwarna terang
Counterstain dengan Saffranin Bakteri berwarna MERAH
Bahan Pemeriksaan
1. Hapusan Uretral
Pasien sebaiknya tidak buang air kecil sebelum pengambilan bahan
pemeriksaan
2. Hapusan Servikal
Bersihkan serviks sebelum pengambilan bahan pemeriksaan untuk
mengurangi jumlah bakteri vagina dan sel pada sediaan
3. Hapusan Rektal
Gunakan anuskopi untuk pengambilan bahan pemeriksaan
Pewarnaan Gram
PEMERIKSAAN LAB SEDERHANA
Pewarnaan Gram/Sederhana
Pewarnaan Gram

Atau

Pewarnaan Sedehana
 Bahan Pemeriksaan dan Hasil Pewarnaan Gram/Sederhana

1. Hapusan Uretra (Pria)


Pasien sebaiknya tidak buang air kecil sebelum pengambilan bahan pemeriksaan
Hasil : PMN + bila ditemukan > 5 PMN/lpb
Diplokokus + bila ditemukan >= 1 Diplokokus intrasel

2. Hapusan Servikal
Bersihkan serviks sebelum pengambilan bahan pemeriksaan untuk mengurangi jumlah
bakteri vagina dan sel pada sediaan
Hasil : PMN + bila ditemukan > 30 PMN/lpb
Diplokokus + bila ditemukan >= 1 Diplokokus intrasel

3. Hapusan Rektal
Gunakan anuskopi untuk pengambilan bahan pemeriksaan
Hasil : PMN + bila ditemukan > 5 PMN/lpb
Diplokokus + bila ditemukan >= 1 Diplokokus intrasel
Faktor Kesalahan Pewarnaan Gram/Sederhana

1. Menggosok bukan memutar kapas lidi yang berisi bahan


pemeriksaan pada kaca objek akan merusak morfologi sel

2. Preparat yang tidak difiksasi sehingga dapat menyebabkan sediaan


lepas dari kaca objek ketika pencucian

3. Fiksasi yang terlalu panas akan menyebakan timbulnya artifacts

4. Penggunaan Iodine yang telah expire (Pewarnaan Gram)

5. Kelebihan/kekurangan waktu dalam pewarnaan dapat menyebabkan


bakteri positif Gram terlihat seperti bakteri negatif Gram
PETUNJUK LATIHAN PRAKTEK
MEWARNAI SEDIAAN KERING
& MEMBACA HASIL PEMERIKSAAN

Praktek Sediaan
Kering
LATIHAN SOAL
1. …........................
2. …..........................
3. …......................
4. …................................
5. ….............................
6. …...........................
7. ….............................
8. ________________________
9. ________________________
10. ________________________
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai