Anda di halaman 1dari 23

Granuloma Inguinale

DEFINISI
Adalah penyakit yang mengenai daerah
genital, perianal, dan inguinal dengan
gambaran klinis berupa ulkus yang
granulomatosa, progresif, dan tidak nyeri.
Umumnya ditularkan melalui hubungan
seksual.
Disebabkan oleh Calymmatobacterium
granulomatis.
Sinonim
• Granuloma venerum.
• Donovanosis (Granuloma
inguinale)
• Granuloma tropikum
Insiden puncak pada umumnya terjadi pada
dekade ketiga masa hidup, dimana lebih dari
70% kasus terjadi pada usia 20-40 tahun.
Prevalensinya pada pria 10 x daripada
wanita
Seringnya diderita pada orang dengan
kondisi sosial dan higiene yang kurang.
ETIOLOGI
• Penyakit yang disebabkan oleh
Calymatobacterium granulomatosis yg
merupakan bakteri Gram negatif dgn
ukuran 1,5 μm x 0,7 μm, pleomorfik, dan
non motil.
• Pewarnaan jaringan dengan menggunakan
metode Wright & Giemsa,
Calymatobacterium granulomatosis dapat
terlihat bersama sel mononuklear yang
besar yang dikenal sebagai Donovan
bodies.
Gambaran Mikroskopis Calymmatobacterium
Granulomatis
GAMBARAN KLINIS
 Masa inkubasi 2 minggu sampai 3 bulan, tetapi
dapat pula sampai 1 tahun, lesi yg pertama
muncul berupa nodul yg tdk nyeri & berwarna
merah cerah yg akan mengalami ulserasi dlm
beberapa hari.

 Lesi tampak berbentuk polikistik & bisa didptkan


gambaran fenomena satelit, lesi berbentuk ulkus &
berwarna merah cerah, seperti daging segar.
 Adenopati jarang, granuloma
subkutaneus pada daerah inguinal
sering dlm btk pseudobubo.

 Pseudobubo merupakan nodul


subkutaneus yg sering diduga sebagai
kelenjar limfe.
Terdapat 4 gejala klinis
utama pada penyakit ini :
1. Ulkus granulomatous
Tipe yg paling umum & paling sering
ditemukan, berwarna merah terang,
seperti daging.
Non tender ulcer yg mudah berdarah
saat penyentuhan & menjadi semakin
parah bila tdk diterapi.
2. Hipertrofi / ulkus vernicosa
Tipe ini terdiri dari ulkus bertepi
verukoid atau ireguler yg meninggi,
dengan dasar granulomatous.
Tumbuh dengan tepi yg ireguler,
biasanya sangat kering & dpt terjadi
edema.
3. Nekrotik
Berbau busuk, ulkus yg dalam yg
menyebabkan destruksi jaringan.
4. Kekeringan, sklerosis atau lesi
sikatriks dengan jaringan fibrous
dan parut.
 Regio genital terkena pada 90% kasus & pada
daerah inguinal 10%.
 Secara anatomi area yg terkena pada pria di
daerah sulkus koronarius, regio sub preputium,
dan anus,
 wanita di labium mayora, serviks & traktus
genital atas.
 Dapat mengenai tulang & hepar walaupun
jarang & hal ini biasanya berhubungan
dengan kehamilan & infeksi servikal.
 Lesi primer bisa di titik seperti papul, nodul
subkutan /ulkus.
 Ulkus lebih sering terjadi pada pria yang
tidak disunat dengan hygiene pribadi buruk.
 Selain lesi genital dapat pula terjadi lesi
ekstragenital sekitar 6% dari kasus
penderita, seperti lesi pada bibir, pipi,
palatum, leher, farinks, hidung, larinks
dan dada.
DIAGNOSIS BANDING
1. Herpes Genitalis
2. Sifilis
3. Limfogranuloma venereum
4. Chancroid/ulkus molle
5. Kondiloma Lata
6. Squamosus cell carcinoma
7. Amubiasis
8. Tuberkulosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hapusan jar. (tissue smears).
• Biopsi
• Biakan
• Tes serum
• Inokulasi
PENATALAKSANAAN

 Kotrimoksasol, (Trimetoprim 160 mg &


sulfametoksasol 800 mg)
• Dianjurkan 240 mg, 2 x/hr, selama 1–
2 minggu.
 Ampisilin.
Dapat diberikan dgn dosis 500 mg 4
x/hr selama 2 minggu.
 Gentamisin.
Diberikan 1 mg/kg BB secara IM
2 x/hr selama 2 – 4 minggu.
 Tetrasiklin.
• Dianjurkan : 500 mg 4 x/hr, selama 10 –
20 hari. Tetrasiklin merupakan drug of
choice untuk Granuloma Inguinale.
 Eritromisin.
Dianjurkan : 5 mg 4 x/hr selama 2 – 3
minggu.
 Kloramfenikol.
• Diberikan 500 mg 3 x/hr selam 2 – 4
minggu.
PROGNOSIS

• Pada kasus-kasus dini dimana terjadi penyembuhan


total prognosisnya baik.
• Pada kasus yg terlambat ditangani, dimana telah
terjadi destruksi jaringan sehingga memerlukan
tindakan pembedahan radikal.

Anda mungkin juga menyukai