Anda di halaman 1dari 21

GRANULOMA ANNULARE

dr. Rr Sri Sundari, SpKK


Defenisi
GA  suatu kelainan pd jaringan dermis dan sub kutan yg idiopatik

Epidemiologi
- Semua umur, >> anak2, remaja dan dewasa muda
- Semua ras
- Wanita : pria  2,3 : 1
Etiologi
• Tdk diketahui penyebabnya
• Faktor predisposisi  trauma ringan nonspesifik, infeksi, imunisasi, paparan sinar
matahari, obat-obatan, diabetes melitus, penyakit tiroid dan keganasan
• Dpt sembuh spontan

Terdapat 5 varian yang dikenal dari granuloma annulare:


• Granuloma annulare tipe lokal
• Granuloma annulare tipe general
• Granuloma annulare tipe subkutan
• Granuloma annulare tipe perforasi
• Tipe Patch (Arcuate Dermal Erythema)
Patogenesis
Patogenesis dari penyakit ini masih belum jelas. Patogenesis yang
menyebabkan perubahan pada keadaan sekitar jaringan penghubung
oleh infiltrasi inflamasi granulomatosis masih belum dimengerti.
Beberapa patogenesis yang telah diteliti, yaitu :
• Proses degeneratif primer jaringan ikat mengawali terjadinya
inflamasi granulomatosis.
• Reaksi imun yang dimediasi oleh limfosit menyebabkan aktivasi
makrofag dan degradasi sitokin yang dimediasi oleh jaringan ikat.
• Vaskulitis halus atau mikroangiopati lainnya mudah menyebabkan
luka/cedera pada jaringan.
Gambaran klinis
Tipe lokal
• Kebanyakan granuloma annulare berbentuk lesi annular atau arcuate
• Eritematous atau violaseus
• Ukuran rata-rata berdiameter 1-5cm
• Batas lesi annular tegas pada saat dipalpasi dan bisa berlanjut atau terdiri
dari gabungan beberapa papul dalam lingkaran komplit atau sebagian.
Papul padat atau nodul juga biasanya nampak
• Predileksinya pada punggung kaki dan tangan, pergelangan tangan dan
kaki, dan tungkai bawah. Sebagian kecil lesi terjadi pada tempat lain
termasuk kelopak mata. Kadang-kadang dapat terjadi pada telapak tangan
dan telapak kaki.
Gambar : Granuloma annulare tipe local pada tangan
Tipe general
• Tipe general terjadi pada 8-15% kasus.
• Mayoritas pasiennya adalah dewasa tapi bisa juga terjadi pada anak-
anak.
• Predileksinya seringkali pada badan beserta leher dan ekstremitas.
Pada wajah, skalp, telapak tangan dan telapak kaki dapat juga
terkena.
• Manifestasi klinis tampak papul-papul yang menyebar, gabungan
beberapa papul kecil membentuk plak annular.
• Lesi dapat berwarna pink, ungu, coklat dan kuning.
• Bentuk annular atau non annular dapat menonjol.
Tipe subkutan
• Tipe subkutan kebanyakan terjadi pada anak-anak, tapi bisa juga
terjadi pada pasien dewasa.
• Batas tegas, biasanya nodul asimptomatik terletak pada kulit bagian
bawah dan jaringan subkutan.
• Ukuran lesi berdiamter 6 mm – 3,5 cm.
• Predileksi pada tungkai kaki bagian depan, pergelangan kaki,
punggung kaki, pantat dan tangan.
• Nodul pada kulit kepala, kelopak mata, lingkaran mata, dapat
menyulitkan diagnosis penyakit ini.
• Lesi ini dapat menghilang secara spontan atau mungkin berulang
setelah eksisi.
Tipe perforasi
• Hanya sekitar 5% dari kasus GA.
• Karakteristiknya berupa eliminasi trans-epidermis oleh nekrobiotik
kolagen.
• Biasanya lokasinya pada punggung tangan dan jari-jari atau terdapat
pada tubuh dan ekstremitas.
• Tipe ini juga telah ditemukan pada orang dengan skar herpes zoster
dan orang yang bertato.
• Biasanya lesinya atropi dan hiperpigmentasi.
Tipe patch
• Makula yang eritem, merah kecoklatan, atau berbentuk patch
violaceous tanpa pinggiran berbentuk anular telah dilaporkan terjadi
pada wanita dewasa, utamanya mereka yang berumur antara 30-70
tahun.
• Eritema yang meluas juga telah dilaporkan pada pasien yang positif
menderita HIV.
Pemeriksaan histopatologis
• Gambaran histopatologis granuloma annulare yang khas adalah
degenerasi kolagen, fibrosis dan sebukan sel radang limfo-histiositik
yang dapat membentuk granuloma palisade. Di antara serabut fibrin
dan kolagen yang berdegenerasi dapat ditemukan deposit musin pada
bagian tengah granuloma palisade.
Diagnosis banding
• Tinea korporis
• Sarcoidosis
• Eritema annulare centrifugum
• Moluskum kontagiosum
Penatalaksanaan
• Lesi yang ada kadang-kadang asimptomatik dan dapat terjadi
penyembuhan spontan, tidak ada pengobatan spesifik yang dibutuhkan
pada kebanyakan kasus.
• Sebagian besar kasus dapat sembuh sendiri dalam beberapa bulan tanpa
meninggalkan bekas tetapi ada sebagian orang yang butuh waktu sampai
bertahun-tahun.
• Injeksi triamsinolone suspensi intralesi efektif untuk lesi tunggal,
kebanyakan kasus membaik dalam 3 sampai 7 bulan.
• Pemberian steroid topikal super poten atau takrolimus topikal 0,1% dua
kali sehari selama 2 minggu mungkin saja efektif pada beberapa pasien,
khususnya pada lesi makula yang banyak.
• Tacrolimus topikal dan pimecrolimus memberikan hasil yang baik.
GA tipe general, terapi sistemik :
• Dapson 100 mg per hari dengan waktu pemberian 2-18 minggu.
• Isotretinoin 40 mg per hari selama 10 minggu.
• Hydroxychloroquine dan klorokuin, 6 mg/KgBB/hari untuk
hydroxychloroquine sedangkan untuk klorokuin yaitu 3 mg/KgBB/hari
dengan waktu pemberian selama 6 minggu.
• Niasinamid 1.500 mg per hari dengan waktu pemberian selama 24
minggu.
• Psoralen oral (misalnya, Anthralin dan psoralen A plus ultraviolet
(PUVA) terapi telah dilaporkan efektif dalam studi dengan total enam
pasien.
• Vitamin E dikombinasikan dengan lipoxygenase inhibitor 5 telah
dicoba dan berhasil, tetapi hanya pada tiga pasien.
IKTIOSIS VULGARIS
 Autosomal dominan,
 Insidensi 1:250- 1:1.000 kelahiran
 Melibatkan kedua seks seimbang
 Mulai sebagai kulit kering s.d sisik ikan.
 Lengan dan tungkai jarang di daerah fleksura.
 Aksentuasi garis palmar dan plantar.
 Produksi skuama diduga  daya ikat lamela keratin.
 Rambut rontok, distrofi kuku, insidensi  pd gangguan atopik
Pada pemeriksaan PA:
 Stratum korneum menebal,
 Stratum granulosum menipis/ tidak ada,
 Stratum spinosum normal.
 Dermis adanya infiltrat limfohistiositik perivaskular.
Penatalaksanaan
- Tidak responsif dengan kortikosteroid
- AHA seperti Asam laktat
- Urea 10% + asam salisilat 3-6%
- Propilin glikol 40-60% dalam larutan air secara oklusif beberapa malam

Anda mungkin juga menyukai