Anda di halaman 1dari 64

KUMPULAN SOAL TRY OUT KOMPETENSI

DOKTER INDONESIA
FK-UNSYIAH BANDA ACEH TANGGAL 2 APRIL
2011
NEUROLOGI
Laki-laki 18 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak
sejak 3 jam yang lalu. Sebelumnya pasien mengalami
kesemutan dan kebas pada kedua tangan dan kaki. Keluhan
ini disertai dengan kelemahan tungkai yang menjalar ke
tangan sejak 3 hari yang lalu. 2 minggu yang lalu pasien
mengalami infeksi saluran pernapasan. Dari pemeriksaan
tidak dijumpai kelainan. Pernapasan 32 x/menit. Dari
pemeriksaan motorik dijumpai kelumpuhan keempat
anggota gerak tanpa disertai kelainan reflek.
1. Apa diagnosa paling mungkin:
a. SGB
b. Pielomielitis
c. Myastenia gravis
d. Distrofi muscular duchenne
e. Neuropati
Pembahasan:

SGB: GK: kelemahan (weakness), akut, progresif,


dimulai dr ekstremitas bawah atas; tetraparese
LMN; ggn sensorik (kesemutan) yg general,
simetris, pada bag distal & proks (stocking &
glove sensory loss); didahului ISPA. Th/: steroid,
plasmaparesis

Pielomielitis: infx virus merusak motoneuron


medspin. Akut. Lumpuh LMN, tungkai lbh
sering, lbh sering monoplegi. Nyeri otot nyata

Myastenia gravis: autoimun, GK: ptosis &


strabismus, kdg2 meluas, ophtalmoplegia, cacat
pada 1 atau kedua mata, diplopia, ggn otot faring
laring ditandai suara parau, disfonia & disfagia;
usia 20-30 thn, : = 2:1, berhub erat dg
tirotoksikosis, DM & timoma, ada faktor
herediter. Krisis miastenia: kelemahan otot
menyeluruh disertai paralisis otot pernapasan.
Th/: derivat asetilkolin esterase

Distrofi muscular duchenne: herediter (ggn


resesif terkait X). Sering pada anak2 tu laki2 (3-5
th). GK: anak laki2 sering x jatuh.

Neuropati: bisa akut/kronis,


2. Apa mikroorganisme yang paling sering menjadi pemicu:
a. Helicobacteri pilori
b. Campylobacter jejuni (kalo bakteri: paling
sering)
c. Mikobakterium tuberkulosa
d. Epstein barr virus
e. Streptococcus aureus

3. Laki-laki 58 tahun dibawa ke IGD RS pada jam 08.00.


riwayat pada 06.00 tiba-tiba terjatuh dan diam saja.
Pada pemeriksaan dijumpai kesadaran sulit dinilai,
tekanan darah 190/110 mmHg, nadi 88 x/I, RR 32 x/I.
kesan dijumpai hemiparese kanan dan pasien tidak
dapat diajak bicara sama sekali. Dari alloanamnesa
didapatkan bahwa pasien hipertensi 10 tahun tidak
terkontrol, merokok 1 bungkus sehari. Apa penanganan
awal pada pasien ini: dx: stroke hemoragik (ICH)
a. pemasangan orofaringeal tube
b. pemasangan kanul intravena
c. CT scan kepala
d. injeksi piracetam 2 gr IV
e. pemberian antihipertensi
4. Wanita 60 tahun, datang dengan keluhan nyeri pinggang
sejak 2 bulan lalu. Pekerjaan pasien mengangkat
benda berat sambil membungkuk, tes laseque < 70.
Pemeriksaan awal radiologi apa yang disarankan :
a. CT scan lumbal
b.

MRI lumbal

c.
d.
e.

Foto lumbo-sacral
Foto thorac-abdomen
Foto mielografi lumbal

Pembahasan:
dx: HNP ( tes laseqeu (+) (= konfirmasi ischialgia
akibat HNP) klo ischialgia bangkit sblm tungkai
mencapai kecuraman 700 GS: MRI

5. Pasien wanita 50 tahun dibawa ke igd dengan penurunan


kesadaran. Sebelumnya pasien bertengkar dengan
tetangganya dan setelah itu pasien mual, muntah, nyeri
kepala hingga tak sadarkan diri. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai: GCS:6, TD:160/100 mmHg dan hemiparese
ektremitas dextra. Dari hasil CT-Scan dijumpai
pergeseran midline. Diagnosanya:
a. Perdarahan epidural
b. Perdarahan subdural
c. Perdarahan intraserebral penurunan kes,
hemiparesis, midline
d. Perdarahan subarachnoid tanda rangsang
meningeal (+)
e. Perdarahan intracereberal
Pembahasan:

EDH: antara tabula interna dg dura. CT: gbrn


bikonveks. Sumber perdarahan: a.meningea
media, sinus duramatis, diploe. GK: lucid
interval, pupil anisokor. Jarang pada > 60 th.

SDH: antara arakhnoid dg dura. Ok laserasi a/v


cortical. CT: gbrn bikonkaf (bulan sabit). GK:
defisit neurologis, pupil anisokor.
o Hiperakut: < 24 jam
o Akut: 1-7 hari post trauma
o Subakut: 8-30 hari post trauma
o Kronis: > 30 ari post trauma

SAH: di daerah arakhnoid.CT: lesi hiperdens


mengikuti arah girus. Gak perlu op. Rangsang
meningeal (+).

ICH: di intraparenkim otak. CT: gbrn hiperdens


homogen batas tegas.

Beda stroke:
Perbandingan
Frek
KU
TD
Usia
Onset
Nyeri kepala
Ref. Pat
Kaku kuduk
Ct scan
Kel. Jantung
Muntah

Stroke Iskemik
Trombosis
emboli
80-85%
15-20%
Baik
Kesadaran
140-160
N/
>60 th
>40 th
Pagi hari
aktivits
(bangun tidur)
+++
+
Hipodens
hipodens
N
+++
+

6. Pasien laki-laki 32 tahun dengan kejang-kejang.Dosis


diazepam untuk pasien:
a. 10 mg
b. 20 mg
c. 30 mg
d. 40 mg

e.

50 mg

7. Seorang wanita berumur 17 tahun datang ke IGD dengan


keluhan susah menggerakkan lututnya, ekstensinya
normal namun fleksinya sulit. Saraf apakah yang
mungkin menyebabkan kelainan ini:
a. N. Tibialis : m.gastrognomeus & m.flexor
digitorum longus
b. N. Femoralis
c. N. Ischiadikus : m. Semitendineus, m.biseps
femoralis, m.semimembraneus
d. N. fibularis
e. N. Vagus
8. Seorang laki-laki berumur 50 tahun, menderita stroke
sejak 1 tahun yang lalu dan dirawat di rumah tirah
baring. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kelemahan
tungkai bawah unilateral, pada perabaan hangat dan
kemerahan serta bengkak. Apakah diagnosa yang
paling mendekati:
a. Trombosis vena profunda
b.
c. Phlebitis
d. Selulitis
e.
Pembahasan:

Trombosis vena profunda (=DVT):


o trombus terbentuk pada vena dalam tu
tungkai bawah & inguinal, yg dapat
menghambat darah dari tungkai kembali ke
jantung.
o Pat: (trias virchows: cedera vaskuler, statis
vena, aktivasi koagulasi darah)
o Komp: emboli paru
o Th/: heparin, warfarin

Selulitis: subkutan. eti: streptococcus gr A,


staphilococcus aureus. Didahului lesi sebelumnya
(ulkus/luka tusuk). GK: malaise, demam ,
menggigil. Daerah yg terkena mrpkn infiltrat
edematous teraba panas, merah, luas. Tepi tidak
menimbul/berbatas tegas. Th/; tirah baring
tinggiin tungkai, AB.

Phlebitis: infx PD. Biasa ec pemasangan infus


9. Seorang laki-laki 36 tahun mengeluhkan sakit pada
punggungnya. Dia bekerja sebagai seorang buruh di
pelabuhan. Nyeri bertambah saat aktivitas dan
berkurang saat istirahat. Apakah diagnosa yang paling
mendekati
a. Hernia nucleus pulposus
Pembahasan:

Def: keluarnya nucleus pulposus dari discus


melalui robekan annulus fibrosus -> menekan
medspin/saraf spinal
Anam: nyeri pinggang bawah -> tungkai
bawah. Nyeri bila mengejan, batuk, angkat
barang berat, bangkit dari tidur. Membaik jika
berbaring.
Laki2 lbh banyak
Sebagian besar pada L4-5, dan L5-S1.
Gold standard: MRI
Th/: NSAIDS, steroid, fisioterapi, op.

10. Wanita 17 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala


sebelah yang dirasakan 4 bulan yll. Keluhan
dirasakan berdenyut selama kurang lebih 4 jam.
Sebelum timbul serangan pasien melihat kilauan di
pandangannya selama kurang lebih 20 menit. Selain
itu keluhan disertai mual dan muntah. Riwayat
keluarga disangkal. Diagnosanya adalah:
a. migraine klasik
b. migraine basiler
c. migraine tanpa aura
d. migraine hemiplegic
e. migraine ophtalmoplegik
Pembahasan:

Migraine klasik: nyeri kepala didahului dg aura


(gejala neurologis yg sifatnya sesaat). Aura yg
paling umum: ggn visual & ggn pendengaran
(pd pasien ini ada kilauan di pandangan)

Migraine tanpa aura: gak ada gejala neurologis


sesaat

Th/: ergotamin, sumatriptan

Beda dg headache: kalo headache nyeri kepala


tertekan
11. seorang pria datang dengan keluhan saat bangun pagi
pusing seperti berputar, mual, muntah, keringat
dingin, menolak untuk menoleh ke kanan, karena
merasa bertambah berat. Pemeriksaan apa yg
dilakukan:
a. tes kalori
b. tes laseque
Pembahasan: tes utk vertigo: manuver nylenBarany/manuver Hallpike, tes kalori.
12. Laki-laki, 53 tahun, datang dengan keluhan kelemahan
anggota gerak sebelah kanan, mendadak setelah
bangun tidur. Pemeriksaan fisik kekuatan extremitas
superior dan inferior 0. Refleks patologis babinsky
(+) kanan. Setelah diberi terapi medikamentosa,
pasien segera mendapat fisioterapi awal setelah
masuk bangsal, untuk tujuan :

a.
b.
c.
d.
e.

mencegah pneumonia (pneumoni ortostatik)


mencegah herniasi
mencegah kontraktur
mencegah dekubitus
mencegah edema serebri

13. Perempuan, 61 tahun, datang dengan keluhan lemah


badan 2 jam yang lalu. Keluhan disertai mengantuk.
Sakit kepala (-), muntah (-). Pemeriksaan fisik :
Compos Mentis, membuka mata dengan perintah (3),
dapat menjawab pertanyaan sederhana (4), dapat
bergerak bebas (6). Berapa GCS :
a. 11
b. 12
c. 13
d. 14
e. 15
14. Perempuan 25 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan pusing sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai
perasaan berputar yang berlangsung kurang 1 menit. 1
minggu sebelumnya pasien terjatuh dari sepeda motor
tetapi tidak berobat ke dokter, pada pemeriksaan fisik
didapatkan adanya nistagmus rotatoar, (-) penurunan
pendengaran. Diagnosis:
a. Menier disease
b. Cerebellar disfungtion
c. Acute vestibular
d. Perilabirinitis neironitis
e. Benign paroksimal posisional vertigo
Pembahasan:

Menier disease: trias: tinitus, vertigao, ggn


pendengaran

BPPV:
15. Laki-laki 25 tahun ke praktek dokter umum dengan
keluhan mulut mencong ke kanan, tidak dapat
menutup mata kiri sejak 2 hari yang lalu dan dirasakan
makin berat, mulut meringis dan keluar air dari sudut
mulut kiri. Kelainan saraf: dx. Bells palsy
a. Nervus trigeminus
b. Nervus abducens
c. Nervus facialis
d. Nervus optikus
e. Nervus vestibulococlearis
Pembahasan:
Bells palsy:
o Def:
kelainan
saraf
wajah

kelemahan/kelumpuhan tiba2 otot satu sisi


wajah
o Etio: ??, virus

o
o
o

Sentral: 2/3 bawah (hanya di mulut saja).


Kontralateral. Ex stroke
Perifer: 2/3 atas atau semuanya. Ipsilateral
Th/: prednison 60 mg/hari + asiklovir
5x800 mg

Neuralgia trigeminal:
o

keluhan serangan nyeri wajah satu sisi yang


berulang
ok
terganggunya
fungsi
N.trigeminal
sesuai
dengan
daerah
distribusi persarafan salah satu cabang
N.trigeminal yang diakibatkan oleh
berbagai penyebab.
Trigger
faktor:
makan,
berbicara,
mambasuh wajah, menggosok gigi,
mencukur kumis
Serangan dapat berlangsung dalam
beberapa detik sampai semenit. Beberapa
orang merasakan sakit ringan, kadang
terasa seperti ditusuk. Sementara yang lain
merasakan nyeri yang cukup kerap, berat,
seperti nyeri saat kena setrum listrik.
Th/: karbamazepin, op.

16. Wanita, 40 tahun, wajah mencong setelah naik motor,


sudut mata tertarik ke kanan, mata kiri tak menutup,
dahi tak mengkerut. Diagnosis: dx. Bells palsy
a. paresis n. trigeminus dextra perifer
b. paresis n. trigeminus sinistra sentral (kena bibir)
c. paresis n. facial dextra perifer
d. paresis n. facial sinistra perifer
e. paresis n. facial sinistra sentral
17. Laki 50 tahun. Tumor pankreas dengan keluhan nyeri
perut hebat walau telah dapat NSAID intravena. Obat
penghilang nyeri yang cocok :
a. codein oral
b. fentanyl patch
c. morfin intravena
d. NSAID suposituria
e. morphin oral sustained realese
dislokasi pada sendi panggul:
anterior: jatuh dari ketinggian/ trauma dari belakang saat
jongkok: abduksi, sedikit fleksi, rotasi ekterna
posterior: sendi panggul fleksi, aduksi, rotasi interna,
fraktur pinggir acetabulum, Dash board

central: jatuh dari ketinggian saat kaki mengangkang,


abduksi, keterbatasan sendi panggul, nyeri daerah
trokanter
18. Pasien wanita umur 55 tahun datang ke ugd diantar
keluarganya dengan keluhan penurunan kesadaran.
Dari anamnesa pasien terjatuh di kamar mandi. Dari
pemeriksaan fisik dilakukan rangsangan nyeri pada
mata tidak membuka (1), tidak ada jawaban (tidak
bersuara) (1), ekstensi (2). Berapa GCS pasien:
a. 3
b. 4
c.

d.

e. 7
Fleksi dekortikasi
Ekstens deseberasi
19. Wanita, 28 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala
sebelah kiri disertai mual dan muntah. Terkadang bila
mendengar suara keras semakin memperberat
keluhan hingga keadaan ini bertahan selama 4 jam.
Penatalaksaan awal yang paling tepat adalah ; dx.
Migraine klasik (migraine with aura)
a. oksigen
b. sumatriptan: derivat serotonin
c. diazepam
d. amitriptilin
e. asam palproat epilepsi
20. Laki-laki 18 tahun mengalami kejang selama 1 jam.
Lama kejang 30 menit kemudian kejang lagi. Pasien
tidak sadar antara dua kejang. Pasien memiliki
riwayat kejang 2 tahun dan 1 bulan berhenti makan
obat anti kejang karena ketidaksediaan biaya. GCS:
11, TD: 140/90 mmHg, HR: 82x/menit, RR:
28x/menit, leukosit: 11.500/ul, KGDS: 210 mg/dl.
Terapi apa yang pertama diberikan: dx. St.
epileptikus
a. Antikonvulsan
b. Antibiotic
c. Prednisone
d. Antihipertensi
e. Antidiabetik
Diazepam fenitoin fenobarbital
21.

Pria 30 tahun, dibawa ke ugd dengan kondisi gelisah.


Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapat kondisi
umum gelisah, kesadaran somnolen, reflek cahaya +/
+, reflek cornea +/+, rx meningeal +, gangguan
n.carnialis (n vii&xii umn), rx fisiologis meningkat,

reflek patologis (babinsky +) pada tungkai kanan,


berapa gcs????
a. GCS 2 2 2
b. GCS 1 2 3
c. GCS 1 2 2
d. GCS 1 1 1
Somnolen:9
Sopor:8-7
Koma; 6-3
22. Laki-laki 24 tahun datang ke ugd mengalami
kelemahan anggota gerak sebelah kanan setelah
sesaat bermain futsal. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum dalam batas normal. Pada
saat dilakukan pemeriksaan penjuluran lidah, terlihat:
kontralateral
a. lidahnya berdeviasi kekiri
b. atrofi lidah kekanan
c. lidah berdeviasi kekanan
d. atrofi lidah kekiri
e. atrofi lidah dikedua sisi
pembahasan:
pada stroke, semuanya kontralateral, kecuali mata
(ipsilateral), pada pasien ini, parese di kanan, berarti lesi di
kiri otak. Lidah kanan lumpuh. Jadi pas dijulurkan lidah ->
lidah mencong ke kiri
23. Laki-laki 40 tahun buruh pelabuhan mengangkat beban
berat dan mengalami nyeri di belakang punggung
kanan. Nyeri dirasakan menjalar sampai ke paha ke
bagian medial, kadang-kadang terasa kram dan
kebas. Keluhan dirasakan memberat sudah 1 bulan.
Nyeri memberat pada saat batuk dan mengejan.
Pemeriksaan neurologi apa yang dapat membantu
menegakkan diagnosa: dx. HNP
a. kernig sign
b.
c. Laseque sign (+ jika < 70%)
24. Perempuan 30 tahun datang dengan keluhan tidak dapat
memejamkan matanya sebelah kanan. Riwayat
trauma (-), demam (-), mual muntah (-). Dari
pemeriksaan fisik dalam batas normal. Tetapi dua
hari yang lalu pasien dibonceng mengendarai sepeda
motor pada malam hari. Terlihat sulkus nasolabialis
di kanan. Diagnosa yang mungkin adalah?
a. thick face
b.
c. palsy bells, th/ prednison 60 mg/hari +
asiklovir 5x800 mg
d. lagoftalmus
e.

25. Perempuan 50 tahun, keluhan nyeri pinggang bawah,


sering mengangkat berat. Laseq <70 %. Pemeriksaan
awal yang dilakukan adalah: dx HNP
a. MRI Lumbal
b. CT scan lumbal
c. Foto lumbosacral
d. Miliotorakal
e.
26. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dibawa ke UGD
dengan keluhan gangguan menelan sejak 1 hari
keluhan disertai kelumpuhan badan sebelah kanan
dengan tidak bisa kencing. Dari Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 170/100 mmHg, dan terdapat
kelumpuhan UVULA dextra serta reflek muntah
menghilang dan plegi dextra. Saraf kranial yang
paling mungkin mengalami gangguan: saraf otonom
a. N. Vagus
b. N. Trigeminus: sensorik wajah
c. N. Fasialis- motorik wajah, 2/3 anterior lidah
d. N. Abducen: mata
e. N. Okulomotorius: mata
27. Seorang laki-laki ditemukan dalam keadaan tidak sadar.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan E3V3M3.
Motorik yang dijumpai adalah:
a. Tidak bergerak sama sekali (1)
b. Extensi abnormal (2)
c. Flexi abnormal (3)
d. Melokalisir nyeri (4)
e. Mengikuti perintah (6)
28. Seorang perempuan usia 17 tahun dibawa ke UGD
dengan keluhan kejang berulang sekitar 1 jam yang
lalu, diantara kejang pasien tidak sadar. Pasien adalah
pasien epilepsi sejak 1 bulan yang lalu, pasien sering
tidak makan obat secara teratur. Dari pemeriksaan
fisik sulit dinilai. Diagnosa yang paling cocok:
a. Epilepsi Refrakter
b. Reaksi Konversi
c. Status Epileptikus ( diantara 2 kejang tidak
sadar/> 30 menit)
d. Epilepsi katamenial
e. Epilepsi Umum Skunder
Pembahasan:

Status epileptikus: terjadinya dua atau lebih


rangkaian kejang tanpa adanya pemulihan
kesadaran diantara kejang atau aktivitas kejang
yang berlangsung lebih dari 30 menit
PSIKIATRI
29. Laki-laki 23 tahun dibawa keluarga ke tempat praktek
dokter umum karena merasa akan menjadi gila.

Pasien merasa disekitarnya tidak nyata dan merasa


bahwa hidupnya tidak di dalam dimensi waktu.
Pasien menyangkal dirinya berhalusinasi. Pasien
tampak santai dan konjungtiva tampak merah. Dari
alloanamnesa didapatkan bahwa pasien sering ke
diskotik. Apa pemeriksaan untuk menegakkan
diagnose:
a. pemeriksaan fisik
b. pemeriksaan status mental
c. pemeriksaan toksikologi urine
d. pemeriksaan fungsi hati
e. pemeriksaan EEG
30. Perempuan usia 28 tahun dibawa IGD RS karena
mengamuk dan menyerang orang di sekitar. Dari
alloanamnesa pasien sering berkata kotor dan ingin bunuh
diri jika melihat mobil jenazah karena teringat kematian
anaknya 3 tahun yang lalu. Dari autoanamnesa pasien tidak
ingat kejadian tadi, tidur pasien baik, merasa dikejar roh
jahat, mendengar bisikan menyuruh bunuh diri. Apa gejala
yang muncul: dx: Skizofrenia paranoid th: haloperidol
a. ilusi
b. halusinasi
c. idea of reference
d. depersonalisasi
e.

derealisasi

Pembahasan:

ilusi kambing terlhat sapi

halusinasi gak ada kambing tp terlihat


kambing

idea of reference pasien merasa org lain, surat


kabar or televesi membicarakan dirinya

depersonalisasi
pasien
merasa
bagian
tubuhnya bukanlah punyanya

derealisasi
pasien
merasa
dunia
disekelilingnya seperti tdk dlm kenyataannya,,
pasien merasa klo org2 disekitarnya dalam
sandiwara

31. Seorang wanita umur 41 tahun datang ke praktek dokter


umum dengan keluhan nyeri dada. Dia menduga
kalau dia menderita sakit jantung. Dari pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang tidak ditemukan
adanya kelainan. Diagnosa yang tepat untuk pasien
ini:
a. Gangguan jantung tersembunyi
b. Gangguan nyeri psikis
c. Gangguan panic
d. Gangguan somatisasi

e.

Hipocondriosis

Pembahasan:

Gangguan nyeri psikis : ditandai oleh gejala


nyeri yg semata-mata bhubungan dengan fator
psikologis atau secara bermakna diekserbasi
oleh factor psikologis

Gangguan panic : serangan panic 3 x atau lebih


dalam 3 minggu, serangan panic tsrb tdk
dipresipitasi oleh ketakutan, ggn fisik, dan
merupakan gabungan dgn sedikita 4 gjl yg
meyertai yaitu : dyspneu, palpitasi, nyeri dada,
rasa terbekap (smouthring) dan rasa tcekik
(chouking), dizziness, rasa tak nyata, parastesia,
rasa panas atau dingin, berkeringat, menggigil
atau tguncang

Gangguan somatisasi: bnyk keluhan fisik tanpa


dasar sedikitnya 2 thn, tdk menerima nasehat,
terdapat disabilitas dlm masyarakat

Hipocondriosis:
keyakinan
yg
menetap
sekurang2nya 1 penyakit fisik, tdk mau
menerima sehat. Preokupasi menetap.
32. Pasien datang dibawa oleh keluarga karena ketakutan.
Pasien merasa ada sindikat yang akan mencelakainya.
Maka dari itu Pasien merasa orang-orang di
sekitarnya
membicarakannya
dan
berniat
menyakitinya. Terapi yg diberikan: (dx : skizofrenia
paranoid)
a. Diazepam 2x2 mg (anti anxietas)
b. Haloperidol 2x1,5 mg (anti psikotik)
c. Carbamazepin 2x200 mg ( anti mania) or
Imipramin
d. THF 2x2 mg
e. Amitriptylin 2x25 mg (anti depresan)
Pembahasan:
CPZ: anti psikosis
Lithium carbonat: anti mania
Fenobarbital: antiinsomnia
Clomipramin: anti obsesi konvulsif
Sindrom Psikosis
Gejala Positif
Inkoheren
Waham
Halusinasi
Gg perasaan
Perilaku yang aneh

Th/ anti psikologi atipikal: CPZ, haloperidol

Gejala Negat
Afek tumpul
Menarik diri
Pasif
Apatis
Lambat
Tidak ada inisiatif
Cenderung menyendiri (ab
Atipikal : resperidone

Ggn psikotik akut dan sementara: suatu perubahan


dari keadaan tanpa gejala psikotik ke keadaan

psikotik dalam peiode 2 minggu atau kurang tanpa


dikeahui brp lama ggn ini akan berlangsung.
33. Seorang siswa usia 16 tahun sedang mengikuti UN.
Tiba-tiba
ia
berteriak-teriak,
meronta-ronta.
Kemudian ia kemasukan. Suaranya berubah menjadi
seperti suara lelaki tua yang mengaku sebagai
penunggu sekolah itu. Dan ia mulai menceritakan
tentang sekolah itu. Anak tersebut tidak ada riwayat
gangguan jiwa. Namun anak tersebut termasuk anak
yang pendiam dan mudah cemas. Apakah
diagnosanya:
a. Amnesia dissosiasi
b. Fugue dissosiasi
c. Trans dissosias (kesurupan)
d. Konversi hysteria
e. Depersonalisa
Pembahasan:

Amnesia dissosiasi : hilang daya ingat

Fugue dissosiasi : mengambil identitas baru pada


amnesia identitas lama, sering berkelana ke
lingkungan baru

Trans dissosias (kesurupan): gangguan yang


menunjukkan adanya kehilangan sementara
penghayatan akan identitas diri dan kesadaran thd
lingkungannya, mis: dikuasai oleh kekuatan gaib
atau malaikat.

Konversi hysteria :

Depersonalisa : pasien merasa bagian tubuhnya


bukanlah punyanya

Paramnesia : pemalsuan ingatan

Supor disosiatif : hilang gerakan2 volunter

Motorik
disosiatif:
ketidakmampuan
menggerakkan sebagian atau slrh anggota gerak.
34.

Seorang anak perempuan usia 18 tahun mengalami


bicara kacau. 7 hari yang lalu mengalami demam dan
mengeluh nyeri kepala dan muntah. 2 hari yang lalu
ia mulai bingung dan bicara kacau. Pada pemeriksaan
GCS 9, kaku kuduk (+), meningeal sign (+).
Diagnosanya:
a. Skizofrenia:
b. Amnesia
c. Stres akut
d. Delirium
e. Demensia
Pembahasan:
Skizofrenia: GK:

through echo ( isi pikiran dirinya sendiri yg


berulang/bergema dalam kepalanya),

through insertion ( isi pikiran lain masuk ke


pkirannya),
through withdrawel (isi pikiran asing masuk
kedalam pikirannya atau isi pikitannya diambil
keluar o sesuatu dr luar dirinya),
through broadcasting (isi pikirannya tersiar ke
luar shg org lain/umum mengetahuinya),
delusion of control (waham ttg dirinya
dikendalikan o suatu kekuatan tt dr luar),
delusion of influence (waham ttg dirinya
dipengaruhi o suatu ekuatan ttt dari luar),
delusion of passivity (waham ttg drinya tdk
berdaya dan pasrah thd suatu kekuatan dr luar),
delusion perseption (pengalaman indrawi tak
wajar yg bermakna sgt khas bagi dirinya,
bersifat mitik/mukjizat),
halusinasi auditorik,
waham2 menetap jenis lainnya

35. Seorang perempuan usia 17 tahun mengeluh bahwa ia


takut melihat darah, walaupun itu hanya berupa
gambar. Ia ingin sekali menghilangkan rasa takutnya
terhadap darah. Maka dari itu ia memutuskan untuk
masuk FK dan merasa bahwa darah itu tidak perlu
ditakuti. Terapi untuk pasien tersebut :
a. Aktifitas kelompok
b. Desensitisasi
c. Aktifitas kognitif
d. Aktifitas Gestalt
e. Farmakoterapi
36. Seorang pasien berumur 24 tahun dibawa keluarganya
karena mengamuk. Ia juga sering mengurung diri,
merasa takut, seperti ada yang mengejar dan akan
membunuhnya. Ia juga sering mendengar bisikanbisikan suara tanpa wujud dan menjadi kehilangan
kontrol. Diagnosa :
Psikotik akut
Skizofrenia
Waham menetap
Skizoafektif
Stress akut
Pembahasan:
Psikotik akut: onset akut (2 mgu/<), mengganggu
sedikitnya pekerjaan sehari, sind polimorfik
(beragam2 dan berubah cepat), skizofrenia-like,
tidak diketahu berapa lama ggn akan
berlangsung, tdk ada gnn eps.manik/depresif,
tdk ada penyebab organic & intoksikasi alkohol
Waham menetap: 3bulan, bersifat khas pribadi (bukan
budaya setempat), gejala depresif, halusinansi

auditorik
(-)/kadang2/sementara,
riwayat
skizofren (-)
Skizoafektif: gjl skizofrenia & ggn afektif muncul menonjol
secara bersamaan
37. Seorang laki-laki mempunyai kebiasaan mencuci
tangan berulang-ulang. ia merasa akan tercekik
apabila makan jika tangannya belum benar-benar
bersih. Hal ini dialaminya 3 bulan belakangan ini.
Diagnosa :
a. Gangguan afektif
b. Gangguan cemas menyeluruh
c. Gangguan obsesif kompulsi
d. Gangguan waham menetap
e. Stress pasca trauma
Pembahasan:
Gangguan
afektif:
perubahan
suasan/mood/afek biasanya ke arah depresi
(dg/tanpa ansietas yg menyertai) atau ke arah
elasi (suasana perasaan yg meningkat)

Gangguan obsesif kompulsi: harus ada hampir


setiap hari selama sedikitnya 2 mgu berturut2.
Mengganggu aktivitas

Ggn cemas menyeluruh: ps menunjukkan


ansietas sbg gjl primer setiap hari smp bbrp
bulan yg tdk terbatas, atau hanya menonjl pada
keadaan situasi khusus ttt saja. GK:
kecemasan, ketegangan motorik (elisah, sakit
kepala, gemetar, gak bisa santai, over aktivitas
otonomik (kpl ringan,jantung berdebar,
berkeringat,
sesak
napas,
keluhan
lambung,pusing kepala,mulut kering)

Ggn berbicara ekspresif: ggn perkembangan


kemampuan anak dlm mengekspresikan bahasa
dg bericara, jelas dibawah rata2 anak dlm usia
mentalnya, tetapi pengertian bahasa dbN,
dg/tanpa ggn artikulasi. Muncul usia 2 th. Tdk
ada kata2 yg muncul pd 2 th, gak mampu ngert
kata majemuk sederhana pd 3 th.
Ggn berbicara represif: ggl merespon nama yg
familiar (1 th), gak mampu identifikasi objek
sederhana (18 bl), gagal ikuti instruksi seerhana
(2 th)

39. Wanita, 28 tahun, otot tegang, sering bangun malam,


gelisah terhadap masa depan anak, biaya, dan
ekonomi, sejak 6 bulan lalu. Pasien mempunyai Anak
berusia 1 tahun, suami pengusaha sukses. Pada
Pemeriksaan tidak ada kelainan. Diagnosis:
a. gangguan panik
b. gangguan penyesuaian
c. gangguan insomnia
d. gangguan ansietas
e. gangguan stress
Pembahasan:

Ggn panic: bila ditemukan ggn ansietas fobik,


serangan ansietas berat dlm 1 bl.

Ansietas: ex. Perasaan takut akan adanya


penyakit (nosofobia), takut berubah bentuk badan
(dismorfofobia)

38. Wanita, 4 tahun, acuh dipanggil, tak mau menatap


orang, menarik diri, tak pandai bicara, bahasa aneh.
Diagnosis:
a. Autisme
b. delayed maturation
c. retardasi mental
d. gangguan bicara ekspresif
e. gangguan bicara represif

40. Wanita, 23 tahun, mudah marah sejak 3 bulan, cepat


tersinggung, banyak bicara, gembira. Sering keluar
rumah dengan dandanan menor, dan menjumpai
banyak lelaki. Merasa dirinya orang hebat,dan ada
yang berbisik. 2 tahun lalu berobat dengan keluhan
yang sama. Diagnosis:
a. gangguan skizofrenia
b. gangguan waham
c. gangguan bipolar
d. gangguan manik
e. gangguan psikotik akut

Pembahasan:

RM: keadaan perkembangan jiwa terhenti/tdk


lengkap tu ditandai o hendaya, keterampilan
selama masa perkembangan, shg bpengaruh pd
tingkat
kecerdasan
menyeluruh,
mis
kemampuan kognitif, bahasa, motorik, social.
Ringan: IQ 50-69. Sedang: IQ 35-49, berat: IQ
20-34. Sangat berat: IQ<20.

Autism: kelainan perkembangan muncul sblm


usia 3 th. Ciri: interaksi social, komunikasi,
perilaku terbatas dan berulang

Pembahasan:

Bipolar: bersifat berulang (sekurangnya 2


episode), tdd peningkatan afek & aktivitas
(maniac) dan penurunan afek disertai
pengurangan energy dan aktiftas (depresi). Ada
penyembuhan diantara 2 episode.
41. Laki-laki 25 tahun datang ke rumah sakit dengan
keluhan bicara kacau, berlebihan, dan dengan kondisi
gaduh gelisah. Hal ini baru dialami pasien sejak dua
hari ini. Dari amnanesa dari keluarga pasien,
sebelumnya pasien tidak pernah seperti ini.

Perawatan diri masih baik, dan tidak ada masalah


dengan keluarga dan tetangganya. Riwayat
penggunaan obat-obatan disangkal. Apakah diagnosa
pasien tersebut:
a.

Skizofrenia

b.

Psykomatik akut

c.

Psykomatik adiktif

d.

Epilepsi

42. Laki-laki tersebut di atas diberikan terapi apa untuk


menenangkannya, jika tekanan darahnya 90/60
mmHg:
a.

Injeksi diazepam 10 mg im

b.

Injeksi diazepam 10 mg iv

c.

Injeksi cpz 100 mg im: efek samping- hipotensi


ortostatikb

d.

Injeksi haloperidol 5 mg im: ki-

e.

Injeksi haloperidol 10 mg im

43. Pasien datang dengan keluhan meracau, marahmarah.... sebelumnya pasien usahanya bangkrut, dua
bulan sebelum masuk rumah sakit pasien curiga
usahanya diguna-guna oleh tetangganya, kemudian
pasien ke dukun... pasien juga merasa seperti ada
orang yang hendak membunuhnya. Diagnosisnya:
a. episodemanik dan gejala psikotic
b. ggn afektif bipolar
c. ggn panik
d. neurosis
e. skizoprenia
44. Seorang wanita umur 35 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan sering nyeri punggung, dari
pemeriksaan tidak ditemukan kelainan. pasien
mempunyai keluhan psikiatri yaitu memiliki beban
pikiran yang ditanggungnya sendirian. Terapi pada
pasien ini yg paling tepat:
a. Terapi kerja berkelompok
b. Anti depresan
c. Ventilasi
d. Anti analgetik local

45. Seorang laki-laki umur 35 tahun datang ke puskesmas


dengan keluhan batuk. pasien adalah penderita TB
yang menjalani terapi selama 1 tahun ini. selama
seminggu ini pasien berhenti minum obat, pasien
malas bekerja dan mengurung diri karena pasien
merasa putus asa akibat telah 1 tahun minum obat
tetapi tidak sembuh. Terapi untuk problem psikiatri
pasien ini:
a. Anti depressan
b. Anti psikotik
c. Ventilasi
d. Terapi kerja berkelompok
e. Sosialisasi dengan penderita TB lain

PEDIATRIK
46. Anak perempuan 10 tahun dibawa ibunya ke RS dengan
keluhan utama sering pingsan disertai kejang yang
sudah berjalan 1 tahun. Kejang bersifat kaku tidak
bergerak, berapa saat kemudian kaku tapi bergerakgerak. Sudah dibawa ke dokter dan diberi obat dan
membaik. Tidak kontrol teratur. Dari anamnesa
didapatkan bahwa kakak dari ayah pasien menderita
penyakit yang sama. Diagnosa yang mungkin:
a. primery generalized tonix klonix seizure
b. secondery generalized convulsive seizure
c. primery generalized tonix seizure
d.
e.

primery generalized klonix seizure


... non epileptic seizure (lupa pertamanya)

Pembahasan:

47. Seorang anak laki-laki 2 tahun dibawa ibunya ke IGD


RS dengan keluhan demam 3 hr, mencret 6-8x/hari,
rewel, air mata masih ada, turgor kembali lambat.
Pemeriksaan epitel 3/LP,.... penanganan yang paling
tepat: dx: dehidrasi ringan sedang
a. Anti diare oral
b. Natrium oral
c. Kalium oral

d.
e.

Natrium IV
Kalium IV dalam NaCl 0,9%

Pembahasan: Na harus diberikan bersamaan dg


glukosa agar terdistribusi.
Diare sekretorik klo puasa tetep diare
48. Seorang anak laki-laki dibawa ibunya dengan keluhan
BAK bercampur darah. Dari pemeriksaan urin
berwarna kuning kecoklatan, protein 3+, epitel (-),
mata sedikit udema, hipertensi. Diagnosa yang paling
tepat:
a. sistisis
b. nefritis
c. polisitis
d. glomerulonefritis gross hematuri
e. sindrom nefrotik
Pembahasan:

glomerulonefritis: hematuri tanpa rasa sakit,


udem pada mata/ seluruh tubuh, oliguri/anuri/HT,
bisa kejang, n penurunan kesadaran, tnd gagal ggl
jntg kong. Th: penisilin, diet rendah garam
rendah protein masing

Sindrom nefrotik:
o Proteinuria
masif
(40mg/m2/jam),
hipoalbuminemia (2,5 g/dl), udem,
hiperkolesterolemi. Kadang hematuri, HT,
fs ginjal
o Anam: bengkak kelopak mata, tungkai,
skrotum/labia mayor, perut
o BAK , kadang campur darah
o Th ; diet tinggi protein (3-4 gr/kgBB/hr),
rendah garam, prednison
49. Neonatus laki-laki gestasi 32 minggu, dengan BB 1600
gram, ibu KPD 5 hari yang lalu dengan cairan
ketuban berbau busuk, demam (+). Anak lahir dengan
A/S: 9/10, sesak (+). Apa diagnosa yang paling tepat:
a. NKB-SMK + sepsis
b. NCB-SMK + sepsis
c. NCB+ aspirasi mekonium
d. NKB-SMK + penyakit membrane hialin
e. NCB-KMK + penyakit membrane hialin
Sepsis: prematuritas, KPD >18 jam
HMD: menurun resikonya pada KPD, stress intra
uterin
50. Pasien laki-laki umur 3 tahun diantar ibunya ke
pukesmas dengan keluhan sesak nafas dan batuk
merongrong. 2 hari Sebelumnya pasien batuk pilek.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nafas bunyi saat

inspirasi dan retraksi dinding dada. Terapi yang tepat


pada pasien ini adalah:
a. Antibiotik
b. Antivirus
c. Anti histamine
d. Anti inflamasi steroid
e. Anti tusif
51. Anak laki-laki 2 tahun datang dengan keluhan
penurunan kesadaran. Sebelumnya anak tersebut
mengalami BAB >10 x/hari sejak 3 hari yang lalu.
Muntah 5x/hari, demam (+). Pemeriksaan vital sign:
TD: 70/50 mmHg, N: 162 x/menit, RR: 45 x/menit,
T:370C, ekstremitas pucat dan dingin, kondisi lemah.
Diagnosa yang mungkin:
a. syok septic
b. Syok hipovolemik
c. Syok cardiogenik
d. Syok dissosiatif/septik
e.
52. Seorang bayi dilahirkan dari ibu 38 tahun, G1P0A0,
gravida 38 minggu, KPD 18 jam dan fetal distress.
Bayi dilahirkan tidak menangis. Setelah resusitasi
tahap awal diperoleh penilaian bayi: tidak bernapas,
biru, lemah, DJ 90 x/i. Tindakan yg dilakukan...
a. Rangsangan taktil
b. Resusitasi jantung
c. Ventilasi tekanan positif
d. Injeksi Na bikarbonat IM
e. Injeksi Epinefrin IV
Pembahasan:
Resusitasi BBL: apneu/DJ <100 & sianosis: VTP I
jika DJ <60 VTP II + kompresi dada jika < 60
inj epinefrin
53. Seorang anak bayi menangis bila buang air kecil.
Ibunya mencebokkan dia dari belakang ke depan.Suhu
38,50 c. penyebabnya: dx: ISK
a.

E. coli

b.

Proteus sp.

c.

klebsiella sp.

d.

neisseria gonorrhea

e.

pseudomonas aeroginosa

54. Seorang anak perempuan 5 tahun dibawa keluarga ke


puskesmas karena sering menabrak meja saat senja

terutama bila ia baru bermain di luar. Dokter ingin


memberi pengobatan dengan vitamin A. Bagaimana
regimen yang paling tepat:
a. kapsul merah saat pertama kunjungan
b.

kapsul merah pada hari 1, 2, dan 1

c.
d.
e.

kapsul biru saat pertama kunjungan


kapsul biru pada hari 1, 2 dan 15
kapsul merah 3x50.000 SI

Pembahasan:

6-11 bln: biru (100.000)

>1: merah (200.000)


55. Anak perempuan 8 tahun dibawa ibu ke puskesmas
dengan keluhan sesak nafas. Serangan sesak ini sudah
berulang-ulang terutama pada saat perubahan cuaca.
KU lemah, Nadi 92 x/I, RR 32x/I, t;37 C. Auskultasi
thorak terdengar wheezing, ekspirasi lebih panjang
dari inspirasi. Apa diagnosa yang mungkin:
a. Bronkitis
b.

Bronkopneumonia

c.
d.
e.

Asma Bronkiale
TBC Paru
Bronkiolitis

Pembahasan:

Asma: batuk/mengi berulang biasa malam hari,


reversibel, riw atopi (+).

Bronkiolitis: < 2 th (tertinggi usia 6 bl), eti: RSV.


GK: didahului ISPA, demam, dispneu, wh (+),
expirasi memanjang, retraksi, NCH. Hipersonor,
Rh (+).

BP: pneumonia lobaris. < 2 th. Trias: demam,


NCH, Rh (+). PF: perkusi pekak, ronki nyaring,
nafas bronkial. Ro: air bronkogram
56. Seorang anak laki-laki, usia 2 tahun mengalami diare
sejak 2 hari yang lalu dengan frekuensi 6-10 x/hari.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos
mentis, anak rewel, air mata masih ada, abdomen
cembung, peristaltik 20x/menit, hipertimpani, dan
turgor menurun. Penyebab hipertimpani pada kasus di
atas adalah:
a. Hiponatremia
b. Hipernatremia
c. Hipokalemia
d. Hiperkalemia
e. Dehidrasi

57. Anak laki-laki umur 13 tahun mengeluh batuk dan


sesak, pasien sering mengalami hal tersebut namun
mereda tanpa pengobatan. Ayah pasien seorang
perokok berat, ibu pasien rhinitis alergi. Pasien sering
sesak pada malam hari. Diagnosa pasien tersebut:
a. Penyakit paru obstruksi menahun
b.
c. Asma
d. Pneumonia
e. Rhinitis alergi
58. Bayi berumur 3 hari dengan keluhan kuning di seluruh
tubuh, Hb 16, Ht 49%, leukosit 15.000, trombosit
350.000. Tindakan yg dilakukan: dx: ikterus fisiologis
a. Fototerapi
b. antibiotik intravena
c. pemberian cairan sepsis
d. penanganann sepsis
e.
59. Pria 2 tahun, keluhan mencret 2 hari yll, kompos
mentis, rewel masih ada air mata, perut cembung,
turgor kembali lambat, hipertimpani. Penanganan
untuk hipertimpani: hipokalemi
a. Antasida
b. kalium oral (dehidrasi ringan sedang -> th/ oral)
c. natrium oral
d. natrium intravena
e. kalium intravena dalam NaCl 0,9%
60. Pasien anak laki-laki 11 bulan datang dibawa ibunya
dengan keluhan sesak. Pasien juga panas dan batuk
pilek 4 hari sebelum sesak. Pada pemeriksaan
didapatkan pernafasan 56x/menit, cuping hidung,
ditemukan crackle di seluruh lapang paru dan retraksi
interkostal dan epigastrium. Untuk mendiagnosa yang
sesuai WHO dan telah diadopsi Departemen
kesehatan
RI
adalah
ditemukannya:
dx:
bronkhopneumonia
a. Demam,sesak
b. Demam,batuk pilek
c. Sesak,crackle/ronkhi
d. Sesak,retraksi interkostal
e. Sesak, nafas cuping hidung
61. Bayi lahir tidak segera menangis (1), fleksi sedikit (1),
bila dirangsang batuk (1), badan kemerahan dengan
ekstremitas biru (1), denyut jantung 90 x/I (1) Apa
yang dilakukan berikutnya pada bayi tersebut:A/S : 5
a. Memotong tali pusat
b. Membersihkan lendir dari mulut dan hidung
c. Memberikan nafas bantuan
d. Injeksi Na.bikarbonat 7,5% dan D 40%
e. Memasukkan bayi tersebut ke incubator

Tanda
lajujantung
Usaha bernafas
Tonus otot
Reflex
Warna kulit

Usia 4 bulan tidak minum ASI, imunisasi dilakukan 3


bulan terakhir, BB 6 Kg. Pemeriksaan laboratorium
tinja di jumpai mikroba, penyebab penurunan BB
Yaitu:
a. Menderita diare 3 hari
b. Belum mendapat imunisasi
c. Sudah tidak Asi lagi usia 4 bulan
d. Anak diberi makanan pengganti asi usia 4 bulan
e. asupan dari nasi tim < 100 kalori/KgBB

0
Tidak ada
Tidak ada
Lumpuh
Tidak bereaksi
Seluruh tubuh pucat/biru

62. Anak 10 tahun datang dengan keluhan utama sakit


tenggorokan sejak 2 hari yll. Pasien juga mengeluh
demam, nyeri menelan dan susah menelan sejak 2
hari yll. PF: anak lemah, takikardi, tampak membran
keabu-abuan menutupi faring dan bull neck. Menurut
ibu pasien, riwayat imunisasi tidak lengkap. Apa
penyebab penyakit yang diderita anak tersebut?
a. N.gonorrhoe
b. Treponema pallidum
c. Haemofilus influenza
d. Streptococcus pneumonia
e. Corynebacterium diphteria
63. Laki-laki 6 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
nyeri otot yang dirasakan sejak 1 minggu yang lalu.
Sudah 1 bulan terakhir ibunya memberikan telur
setengah matang. Pada pemeriksaan fisik dijumpai
kulit kering, rambut jarang dan mudah rontok.
Kekurangan vitamin apa yang diderita anak tersebut:
a. Tiamin
b. Niasin (B3)
c. Piridoksin (B6):
d. Riboflavin
e. Biotin (vit H)
Pembahasan:

Def B1 : ggn SSP (memori /hilang, nistagmus,


optalmoplegia, dan ataksia). Ggn SSTepi
(neuropati perifer). kelemahan, kehilangan
fungsi sensorik, motorik dan reflek kaki. beriberi jantung (jantung membesar, aritma,
hipertensi, odema, gagal jantung)

Def Niasin (B3); peny. Piegra, riwayat


pemberian susu, makanan pokok jagung Gjl:
dermatitis

Def vit B2(riboplavin): mata merah, fotofobi,


peradangan mulut, bibir pecah-pecah. keriput,
kuku pecah. Bila parah: anemia, gangguan
saraf, pembengkakan lidah. sering pada
pecandu alkohol.

Biotin: mengantuk penurunan BB, dermatitis,


cemas, mialgia, lelah, insomnia
64. Seorang bayi perempuan usia 11 bulan dibawa oleh
ibunya ke puskesmas karena diare 3 hari. Konsistensi
lembek cair, usia 2 bulan diberi nasi lembek 2x/hari.

<1 tahun
1-6 thn
6-12 thn
>12 thn

= n+9/2
= 2n+8
= 7n-5/2
= (TB-100) x 90%

65. Seorang anak laki-laki 2 tahun mengalami ISPA dan


diare sejak usia 11-12 bulan. Pasien sampai sekarang
masih mengkonsumsi ASI. Usia 1 bulan pasien
mengkonsumsi pisang lumat, usia 4 bulan diberi nasi
bubur, usia 7 bulan diberi nasi tim, usia 10 bulan
diberi nasi lengkap dewasa. Apa yang paling efektif
pada pemberian makanan di atas:
a. Pemberian nasi pelengkap tidak tepat waktu
b. Pemberian asi eksklusif tepat waktu
c. Pemberian makaan dewasa tiidak sesuai umur
d. Pemberian MT-ASI tidak tepat
e. ..
66.

Laki-laki berumur 4 tahun datang ke rumah sakit


diantar orang tuanya dengan keluhan timbul bercak
merah pada tubuh. 2 minggu sebelumnya demam,
awalnya didiagnosa dengan infeksi virus. Ptechie (+)
pada tubuh dan ekstremitas. Pemeriksaan lab
dijumpai: leukosit (dbn), Hb (dbn), hitung jenis
leukosit (dbn), tidak ada pembesaran hepar,
limfadenopati dan splenomegali (-). Trombosit :
15.000. Kemungkinan diagnosa:
a. von willeberant
b. leukemia akut
c. Anemia aplastik
d. ITP
e. TTP (trombotik trombositopeni purpura)
Pembahasan:

von willeberant: kekurangan factor pembekuan


VIII

leukemia akut: leukosit , yg lainnya

Anemia aplastik: pansitopenia (semuanya turun)

TTP (trombotik trombositopeni purpura)


terbentuk bekuan-bekuan darah kecil di seluruh
tubuh, yang menyebabkan penurunan tajam
jumlah trombosit dan sel-sel darah merah,
demam dan kerusakan berbagai organ

67.

Bayi laki-laki berumur 1 tahun datang ke praktek


dokter umum dengan keluhan tidak BAB disertai perut
kembung dan muntah. Pemeriksaan fisik: letargi, T: 40
C, RR: 32 x/menit, BB: 10 kg, urine: 12 ml/ 3 jam
kuning pekat, Hb: 10 gr/dl, albumin: 2, K + 2 meq(
normalnya 3,5-4,5):, trombosit: 50.000. terapi cairan
yang tepat pada kasus di atas adalah:
a. Dextrose 5%
b. RL
c. NaCl 0,9% (tidak mengandung K)
d. Asam amino
e. Plasma

70. Seorang bayi laki-laki yang baru lahir pada usia


kehamilan 6 bulan setelah 6 jam kemudian bayi tadi
mengalami sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan takikardi, takipneu, sianosis serta retraksi
dinding dada. Pada pemeriksaan laboratorium
ditemukan hipoksia, pada pemeriksaan radiografi
thorak ditemukan
gambaran
ground
grass
appearance(+). Diagnosis: air bronkogram (+), white
lung
a. Hyaline membrane disease
b. Aspiration pneumonia
c. Bronchopulmonary dysplasia
d. Sepsis
e. Apneu of prematurity

68. Wanita, 7 tahun, mudah lelah. PF: sakit ringan, TD:


90/60 mmHg, Nadi: 100 x/menit, RR: 20 x/menit,.
Konjungtiva pucat (+), Hb: 10 gr/dl. Diagnosa:
(hipokrom mikositer)
a. Anemia pernisiosa: def:Vit B12,: makrositik
b. Anemia def. besi (mikrositik hipokrom)
c. Anemia hemolitik (normositik normokrom)
d. Anemia megaloblastik /makrositik def: B12 &
asam folat
e. Anemia aplastik hipokrokrom normo/makrositik

71. Seorang bayi lahir di puskesmas dengan BB: 3150


gram,
PB: 49 cm, lahir dengan tidak segera
menangis. Apa tindakan yang akan dilakukan:
a. Memberikan air hangat ke tubuh bayi
b. Memercikkan air dingin ke tubuh bayi
c. Membalikkan tubuh bayi dengan kepala ke
bawah
d. Menggosok badan bayi sambil dikeringkan
e. Menberikan O2

69. Balita perempuan, 3 tahun, pucat, lesu, mudah lelah


sejak 1 bulan yang lalu, susah makan dan minum
susu sejak disapih. PF: kes: CM, pucat, Vital sign : N,
BB: 10 kg, TB: 90 cm, konjungtiva dan mukosa
mulut pucat: (+), ikterus (-), Hb: 8 gr/dl. MCV: 76,
MCHC: 30, MCH: 25, RDW: 15, trombosit: 200.000.
Dx anemia mikrositik hipokrom
a. Sianokobalamin vit B12 , megaloblastik
b. Def.Asam folat: GK: lemas, pucat, cpt letih,
berdebar, pusing, skr tidur, bs ada murmur
sistolik, hepar n lien tdk membesar, Lab: MCV:
>96, hipersegmentasi netrofil. Th: 3x5 mg/hr utk
anak, 3x2,5 mg/hr utk by
c. Def Besi: GK: lemas, berdebar, cpt lelah, pucat,
skt kepala, iritabel pucat pd mukosa bibir, faring,
konjtv (pearly white), dasar kuku, atropi papil
lidah,perut buncit/ pott belly, limpa n hati tdk
membesar, Lab: MCV < 79, MCHC< 32, Hb <
10, Th: sulfas ferosus 3x10 mg/kgBB/hr
d.
e. Kalsium

72. Anak 1 tahun dibawa ibu dengan keluhan batuk sejak 2


minggu yll, ibu sedang dalam pengobatan DOTS.
Pemeriksaan fisik pembesaran KGB (+) rhonki basah
(+), BB/usia (-1 XB). Pemeriksaan apa yang
dilakukan selanjutnya pada anak tersebut:
a. Tuberkulin test
b. Pewarnaan gram
c. Foto thorak
d. Pewarnaan ZN (pewarnaan BTA)
e. LED
Tnp BCG n kontak positif jika >10
Ada kontak erat positif > 5
Ada BCG positif > 15
73. Laki-laki 13 tahun, dengan keluhan panas yang
dirasakan sejak 6 hari yang lalu, mula-mula panas
dirasakan pada malam hari namun di hari ke 7 panas
dirasakan di malam hari maupun pagi hari, tidak
BAB sejak 7 hari yang lalu, jajan sembarangan,
pasien juga mengeluhkan nyeri kepala, nyeri perut,
mual, muntah, nafsu makan berkurang. Apa
diagnosanya:

Pembahasan:
Nilai normal:
MCV 76-96: MIKROSITIK MAKROSITIK
MCHC 32-36:HIPOKROM HIPERKROM
MCH 27-32: HIPOKROM HIPERKROM

a.

Demam dengue

b.

Malaria

c.

Bronchitis

d.

Tifoid

e.

Tuberculosis

Seorang anak dibawa ibunya karena mengalami perdarahan


dari hidungnya yang dialami sejak tadi malam. Anak ini
mengalami demam sejak 3 hari yang lalu. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan Hr: 150 x/menit, TD :
6o/palpasi dan dijumpai bintik- bintik merah di lengannya.
Hasil lab menunjukkan : Hb: 15 g/dl, Ht: 47 %, trombosit
25.000, leukosit 3000.
74. Diagnosa :
a. Demam dengue
b. DHF grade 1
c. DHF grade 2
d. DHF grade 3
e. DHF grade 4
75. Penatalaksanaan :
a. KRISTALOID 2100cc/24jam
b. kristalod 210 cc90---

77. Bayi lahir di kamar bersalin, 32 minggu dengan suhu


lahir 20 C, diletakkan di lantai. yang mungkin terjadi:
a. peningkatan frekuensi pernafasan
b. wajah kemerahan
c. Menggigil
d. hipertensi
e. alkalosis metabolik
78. Wanita, 3 tahun, ke igd, sulit menelan 3 hari, tak bisa
tidur, suhu 38 C, wajah kaku, rahang rapat, tangan
ekstensi dan dikepal, kaki ekstensi, opistotonus,
riwayat terinjak paku. Penyebab:
a. streptokokus
b. clostridium tetani penisilin G, ATS
c. bordetella pertusis
d. b. buldorferi
e. hemophilus influenza
79. Anak perempuan 9 tahun didiagnosa faringitis akut
tanpa diberikan antibiotik, 3 minggu kemudian
kembali dengan sendi bengkak. pemeriksaan fisik ada
nodul pada kulit, gerakan khorea dan bising jantung
auskultasi dada.: Dx: PJR
a. streptococcus B hemolitikus grup A ASTO
b. Cytomegalo virus
c. Neisseria meningitidis
d. candida albican
e. eipsten bars virus

80. Seorang anak laki-laki, 5 tahun, mengeluhkan lemas


sejak 1 minggu yang lalu. Demam. Batuk sejak 1
tahun yang lalu. Anak pucat, lemas, konjungtiva
anemis. Hb 7 gr/dl, Leukosit 11.000/mm3.
Pemeriksaan darah tampak eritrosit hipokrom
mikrositer. Diagnosa yang tepat adalah:

76. Gambaran yang dapat terlihat pada parunya adalah


a. atelektasis
b. Lung edema
c. Bronkopneumonia
d.
e. lupa

a.

Anemia hemolitik

b.

Anemia aplastik

c.

Anemia defisiensi asam folat

d.

anemia defisiensi besi

e.

Anemia defisiensi piridoksin

81. Seorang anak laki-laki,7 tahun dibawa orang tuanya


karena BAB encer tidak berlendir dan berdarah. Dari
hapusan feces ditemukan bakteri negatif, dan terdapat

82.

gambaran berbentuk sayap. Mikroorganisme yang


mungkin adalah :
a. E coli
b. H pylori
c. Campilo jejuni
d. Bactoriodes fragilis
e. salmonella typii
Seorang anak kecil dibawa ibunya ke puskesmas
dengan keluhan sering gatal-gatal di daerah anusnya.
Menurut pengakuan ibu pasien akhir-akhir ini anak
tersebut sering terlihat lemah dan penurunan nafsu
makan. Dari pemeriksaan fisik ditemukan: luka bekas
garukan di sekitar anus. Apakah parasit yang
menginfeksi:
a.

Necator americanus

b.

Ancylostoma duodenale

c.

Tricuris tricura

d.

O. vermicularis

e.
83. Seorang ibu membawa anak laki-laki berumur 6 tahun
ke rumah sakit dengan keluhan sering melamun sejak
5 bulan belakangan ini. Anak ini juga sering tidak
sadarkan diri, walaupun tidak sampai jatuh. Pasien
sering melamun dengan tatapan mata kosong dan
pucat. Jika tidak sadarkan diri matanya sering
terpejam-pejam dan hanya berlangsung beberapa
menit. Lalu pasien melanjutkan aktifitasnya kembali.
Apakah diagnosanya:
a.

Epilepsy fisikomotor

b.

Epilepsy Granmal

c.

Epilepsy Lena

d.

Epilepsy

Pembahasan: Epilepsy Lena: (absence) -> GK ;


kegiatan yg sedang dkerjakan terhenti, muka
bengong, bola mata memutar ke atas, tidak bereaksi
jika diajak bicara, blgsg -1/2 menit

84. Pasien 2 tahun, wheezing, stridor, batuk hebat,


mengeluarkan sekret kental, demam tinggi.
a. Asma bronkial
b. Bronkopneumonia
c. Bronkitis
d.
e.
85. Anak-anak usia 8 tahun datang diantar ibunya
mengalami BAB cair sehari 10 kali, 1 kali sebanyak
1gelas, dari pemeriksaan didapatkan HR: 132x/menit
RR: 20x/menit. Anak terlihat lemah, mata cekung,
turgor kembali lebih dari 2 detik. Tindakan awal yang
dilakukan : dx. Dehidrasi berat
a. rehidrasi oral
b. rehidrasi intravena.
c.
d. Rujuk ICU
Pembahasan:

Dehidrasi berat : GK : letargi (penurunan


kesadaran), mata cekung, tdk bs atau malas
minum, turgor sangat lambat 2 dtk

Dehidrasi ringan sedang : GK: gelisah, mata


cekung, kehausan, turgor kembali lambat
<1 thn:

1 jam pertama: 30cc/kgbb


5 jam berikutnya: 70 cc/kgBB

>1thn:

jam pertama: 30 cc/kgBB


2 jam kemudian : 70 cc/kgBB

86. Seorang anak laki-laki 9 tahun dibawa ibunya dalam


keadaan tidak sadar. 3 jam SMRS pasien mengalami
kejang. Pasien juga mengalami demam tinggi disertai
mengigil sejak 10 hari yll. Hasil pemeriksaan
didapatkan Berat badan 40kg, TD 90/60mmHg, Nadi
100x/i. pada pemeriksaan retina ditemukan papil
edema, kaku kuduk tidak dijumpai. Penyebab:
a. Toxoplasmosis
b. TB serebral
c. Meningeal aseptic
d. Malaria serebral
e. Neurosifilis
87. Seorang bayi berusia 3 bulan dibawa ke PKM dgn
keluhan menangis setiap kali buang air kecil sejak 5
hari yg lalu, keluhan disertai dengan warna air
kencing kuning bening, ibu mengaku mencebok bayi
dari belakang ke depan, pada pemeriksaan fisik
didapatkan suhu 38,5 C, pemeriksaan lain dalam
batas normal
a. E.coli
b. proteus sp

c.
d.
e.
88.

89.

klebsiella sp
neisseria gonorhoe
pseudomonas aerugisiosa

a.
b.
c.
d.
b.

Bayi perempuan pada menit pertama kelahirannya


tidak segera menangis, extremitas sedikit flexi, saat
dirangsang bayi batuk (2), warna tubuhnya
kemerahan namun exteremitas biru dengan HR 90
x/menit. Apgar skornya yang paling tepat adalah:
a. 0-2
b. 3-4
c. 5-6
d. 7-8
e. 9-10
Pasien bayi berumur 11 bulan, dibawa orang tuanya
ke Poliklinik mengeluh sakit diare I hari. Konsistensi
air dan ampas positif. Awalnya tidak pernah
mengalami sakit seperti ini. Riwayat imunisasi tidak
ada. Berhenti memberikan ASI sejak usia bayi 4
bulan. Nasehat apa yang dapat diberikan kepada ibu
tersebut:
a. Menjaga kebersihan badan dan lingkungan
serta menjaga kebersihan sebelum makan
dan minum.
b. Memberikan imunisasi lengkap
c. Memberikan makanan yang sesuai selera anak

Pembahasan:
Penatalaksanaan PER : rawat jalan dengan obat
antihipertensi
Indikasi rawat inap :
- TD sistole 140 atau lebih, diastole 90 atau lebih
- penambahan udem secara berlebihan secara tiba-tiba
- proteinuria +1 atau lebih
- tidak ada perbaikan dg th/ konservatif
92.

OBSTETRI & GENEKOLOGI


90. Wanita 22 tahun datang ke dokter dengan penurunan
kesadaran. Pasien baru saja melahirkan ditolong oleh
bidan 2 jam yang lalu. Dari hasil pemeriksaan :
kesadaran somnolen, TD : 90 mmHg, nadi 120
x/menit , lambat dan lemah, akral dingin. Bagaimana
penatalaksanaan awal pasien tersebut :
a. Bersihkan jalan nafas
b. Resusitasi cairan intravena
c. Posisi trendelenberg
d. Tranfusi darah
e. Terapi uterotonika
Pembahasan:
Dx : syok hemoragik e.c. early PPH
Perdarahan post partum:

Early : < 24 jam ; etio : atonia uteri, retensi


pasenta, laserasi jalan lahir

Late : > 24 jam ; etio : plasenta rest


91. Wanita 28 tahun GP0A0 datang ke dokter untuk
memeriksakan kehamilannya. Dari pemeriksaan diperoleh :
TD 150/90 mmHg, proteinuria +2, edema tungkai +/+. Saat
ini pasien hamil 8 bulan. Saran apa yang dapat diberikan ke
pasien : Dx : PER

Rawat inap untuk diobservasi


Rawat jalan dengan obat hipertensi
Rawat jalan dengan magnesium sulfat
Pertahankan kehamilan
Dexametason untuk pematangan paru

Wanita 60 tahun datang ke dokter praktek umum


dengan keluhan benjolan di perut bagian bawah sejak
1 tahun yang lalu. Haid dalam batas normal,
terkadang jumlahnya banyak dan lamanya lebih dari
1 minggu. Pasien telah memiliki seorang anak
perempuan berusia 18 tahun. Pasien tidak pernah
menggunakan alat KB. Dari pemeriksaan fisik
diperoleh : masa supra simpisis, tidak nyeri tekan.
Menurut anda diagnosa pasien ini :
a. Abortus
b. Kista ovarium
c. Mioma uteri
d. Molahidatidosa
e. Tumor hipofisa
Pembahasan:

mioma uteri: Perdarahan abnormal (hipermenore,


menoragia/metroragia), Nyeri, gejala dan tanda
penekanan sesuai tempat.

Mola: kelainan pertumbuhan trofoblas plasenta/


calon plasenta disertai degenerasi kistik vili dan
perubahan hidrofik, Gjl: gjl kehamilan, hiperemis
gravidarum, preeklamsi trimester I, tanda2
tirotoksikosis, kista lutein uni/bilateral, uterus >
kehamilan.

Kista ovarium :

Tumor Hipofisa: usia 20-50 tahun.. Gejala: nyeri


kepala, ggn lapang pandang, kelumpuhan N III,
IV, V (1 dan 2), VI, amenore gejala2 PUD

93.

Wanita 31 tahun, G1P0A0 dengan keluhan


perdarahan dari kemaluan dengan sedikit jaringan.
Pasien sudah terlambat haid selama 2 bulan. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan : OUE terbuka.
Penanganan apa yang paling tepat : dx. Ab. inkomplit
a. Pertahankan kehamilan

b.

Rawat untuk diobservasi

c.
d.
e.

Rujuk untuk dilakukan operasi


Kuretase

94. Wanita 37 tahun P1A2 post partum spontan lahir hidup


dengan BBL 3400 gram, terdapat perdarahan aktif
pervaginam, TFU setinggi pusat, kontraksi uterus
baik, luka episiotomy dalam keadaan baik. Pada
pemeriksaan dalam: portio tampak perdarahan aktif,
tampak jaringan, laserasi dinding vagina (-).
Penyebabnya adalah:
a. Koagulopati semua Normal tp darah terus
nyuur
b. Sisa jaringan plasenta
c. Retensi plasenta
d. Atonia uteri
e. Rupture uteri
Pembahasan:

Dx : plasenta rest
TFU :
Bayi lahir : setinggi pusat
Plasenta lahir : 2 jari dibawah pusat

Retensia plasenta : plasenta tidak lahir setelah


30 menit dilakukan PTT

Atonia uteri : uterus lembek dan membesar, tonus


otot (-)

Ruptur uteri : Sakit perut mendadak, perdarahan


pervaginam, syok yang cenderung tidak sesuai
dengan perdarahan, ada penyulit operasi pada
rahim , bisa cuping hidung, teraba bagian janin
langsung dibawah kulit dinding perut disertai
tanda sakit, bunyi jantung bayi tidak terdengar.
95.

96.

Wanita 40 tahun perdarahan post partum 2 jam yang


lalu, TD: 70/50 mmHg, N: 112 x/menit, ekstremitas
dingin. Penanganan selanjutnya adalah:
a. Transfusi
b. Resusitasi
c. Kompresi bimanual
d. Tampon intravaginal
e. Oksitosin IM
Perempuan 24 tahun datang dengan keluhan nyeri
kepala, wajah sembab, ditemukan udema pada
kakinya, TD 180/95 mmHg, proteinuria 0,6.
Diagnosanya adalah:
a. Preeklamsia
b. Eklamsia
c. Glomerulonefrotik akut :
d. Impending eklamsi

Pembahasan:
Preeklamsi:
o PER : Hipertensi (140/90) + proteinuri
0,3 g/l /24jam atau +2dan atau udem
setelah kehamilan 20 minggu atau segera
setelah persalinan.
o PEB: hipertensi 160/110 , proteinuria +3,,
dan atau edem

Eklampsia : Gejala PEB + kejang

Impending eklamsia :PEB + /nyeri kepala berat ,


mual muntah,gangguan visus, nyeri epigastrium,
peningkatan TD progresi

GNA: hematuri tiba-tiba, edem,dan hipertensi


pada penderita yang sebelumnya tampak sehat,
oliguri-anuri, nyeri kepala n visus mundur

Suppure inpose: <20 timbul Gejala PE


Positif (+) = 0,3-0,45
Positif (++)= 0,45-1
Positif(++)=1-3
97. Seorang wanita 40 tahun datang dengan nyeri
pinggang hebat. Pasien mempunyai riwayat kanker
rahim stadium lanjut. Pasien tidak mempan dengan
obat nyeri tunggal. Kombinasi obatnya adalah ;
a.

Paracetamol, Kodein, Bisacodyl

b.

Paracetamol, tramadol, Morphyn

c.

Ketorolac
bisacodyl

d.

paracetamol, morphyn, bisacodyl

e.

paracetamol, ketorolac, morphyn

(perifer),

tramadol

(sentral),

Pembahasan

Termasuk dalam analgesik murni adalah obat -obatan


Non Opioid (Aspirin, Paracetamol,

NSAID), Weak Opioid (Codeine, Dihydrocodeine,

Dextropropoxyphene), dan Strong Opioid

Missed abort: kematian janin tanpa pengeluaran >


8 mgg

(Morphine, Diamorphine, Phenazocine, Oxycodone,


Fentanyl).
98. Seorang wanita 49 tahun datang dengan keluhan tidak
haid 12 Bulan, P3A0. Dari USG didapatkan
pembesaran Uterus seperti kehamilan 6-8 minggu.
Tindakan: dx: Mioma
a.

Observasi (setiap 3-6 bln, jika tidak ada


keluhan, uterus tdk lbh besar dr usia khmln
10-12 mgg or mioma subserosa)

100. Seorang perempuan, 25 tahun. G3P2A0 mengalami


perdarahan pervaginam sedikit-sedikit sejak 2 hari
yang lalu. Nyeri perut sebelah bawah. Terlambat haid
1 bulan. TD 90/60 mmHg, Nadi 100x/i. Pada
pemeriksaan didapatkan nyeri goyang portio.
Diagnosa yang tepat adalah:
a.

Abortus komplit

b.

Miomektomi

b.

Abortus inkomplit

c.

Terapi Hormon (GnRH agonis slm 16 minggu)

c.

Missed Abortion

d.

Histerektomi Total

d.

Kehamilan Ektopik Terganggu

e.

Anti Oksidan Oral

e.

Blighted Ovum

Pembahasan:
Pembahasan:
Indikasi op: ukuran tumor > 12-14mgg, pertumbuhan
progresif, mioma subserosa n torsi, hiperminore pd
mioma submukosa, gjl peneknan
99. Seorang perempuan, 27 tahun mengalami perdarahan
pervaginam sejak 1 minggu yang lalu. Tidak
mengalami haid sejak 4 bulan ini. Mual dan muntah
hebat. Hamil +. TD 90/60 mmHg, Nadi 100x/i, T
Afebris. Fundus uteri terletak antara umbilikus dan
processus xiphoideus. Diagnosa yang tepat adalah:
a.

Abortus inkomplit

b.

Hiperplasia endometrium

c.

Molahidatidosa

d.

Blighted ovum

e.

Missed abortion

Pembahasan:

Blighted ovum: kantong amnion kosong/yampak


didalamnya benda kecil dgn bntk yg tdk jelas

Gejala KET: tanda2 syok, abdomen akut, servik lunak,


nyeri tekan, nyeri goyang, cavum doglas menonjol,
cavun uteri N/sedikit membesar

101. Pasien perempuan usia 29 tahun, P2A0 datang ke


puskesmas dengan keluhan benjolan di payudara
kanan yang semakin membesar. Keluhan disertai
dengan nyeri hebat dan badan panas. Pasien sedang
menyusui, dengan usia anak 7 bulan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan suhu 39C. diagnosis
yang mungkin adalah:
a. Tumor ganas
b. Tumor jinak
c. Infeksi
d. Bendungan air susu
e. Perdarahan
102. Wanita 33 tahun mengeluh sering keputihan banyak
dan pendarahan ketika bersenggama. haid terakhir 2
minggu yg lalu. Menikah usia 15 tahun dan sering
berganti pasangan. Pemeriksaan vital sign DBN,
pemeriksaan fisik vulva normal, servik licin, adneksa
DBN. Pemeriksaan yang dianjurkan: dx: Ca cervix,
etio: HPV
a. Biopsi
b. Pap smear
c. Kolposkopi

d.
e.

DNA HPV
Sitoskopi

Pembahasan:
Urutan pemeriksaan: papsmear - kolposkopi (untuk
mlhat alat kelamin luar, diporsio dpt melihat batas
dysplasia, untk mlht jrgn Ca) biopsi
103. Wanita 25 tahun tidak haid sejak 2 bulan yang lalu,
keluhan nyeri perut yang hebat dialami pasien. untuk
menegakan diagnosa kehamilan ektopik dilakukan
pemeriksaan:
a. Urin acak
b. Urin pancaran tengah pada ISK
c. Urin tampung urin 24 jam
d. Urin malam hari
e. Urin pagi hari
104. Seorang perempuan 30 tahun, P3A1, post partum
spontan di puskesmas 2 jam yang lalu dan bayi lahir
hidup dengan berat 3700 gram, APGAR SCORE 8-9.
Pada observasi post partum didapatkan pembalut
basah oleh darah dan bergumpal-gumpal, perdarahan
aktif, kondisi lemah, akral lembab, jumlah perdarahan
500 cc, fundus uteri 2 jari di atas simfisis, kontraksi
dan tonus lemah. Penyebab perdarahan yang paling
mungkin pada kasus di atas adalah:
a. Inversio uteri
b. Sisa plasenta
c. Laserasi uteri
d. Atonia uteri
e. Prolaps uteri
Pembahasan:

Inversio uteri: fundus uteri masuk ke cavum uteri


sehingga fundus nonjol ke cavum/dlm
vagina/keluar vagina, Gjl: nyeri, perdarahan,
syok, fundus tdk teraba dibwh pusat, ada mass
lembek yg keluar di vagina

Prolaps uteri:
Gr I: Uterus sedikit turun tapi serviks masih dalam vagina
Gr II: Uterus turun serviks menonjol keluar vulva bila
mengedan
Gr III : seluruh uterus berada diluar vuva disertai dengan
inversion
105. Seorang perempuan, P0A0, usia 21 tahun, belum
menikah, mengaku telah berhubungan seksual 1 hari
yang lalu. Hubungan dilakukan pada hari ke-12 dari
siklus haid. Pasien tidak menghendaki kehamilan.
Kontrasepsi yang tepat adalah:
a. Kontrasepsi darurat dengan pemasangan IUD
> 3hari yg lalu coitus
b. Kontrasepsi darurat dengan pil progestin

c.
d.

Kontrasepsi darurat dengan spermisida (sblm


coitus)
Kontrasepsi darurat kuretase

e.

Kontrasepsi darurat dengan implant

106. Seorang perempuan, sudah menikah, usia 27 tahun,


anak 2 orang, datang dalam keadaan bingung. Ia
mengeluhkan lupa minum pil KB selama 2 hari
berturut-turut pada hari ke 17 dan 18. Apa saran yang
tepat untuk pasien ini:
a. Segera mulai minum 1 pil dan minum pil jatah
jari itu
b. Segera mulai minum 2 pil dan minum pil jatah
hari itu
c. Segera 2 minum pil, keesokan harinya minum
2 pil lagi
d. Minum 2 pil dan pakai kontrasepsi cadangan
selama 7 hari
e. Mulai bungkus baru dan kontrasepsi cadangan 7
hari
107. Seorang perempuan 32 tahun, G4P1A2, dibawa ke
rumah sakit dengan keluhan keluar darah dari jalan
lahir. Keluhan disertai terasa tegang dan sedikit rasa
sakit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 80 x /menit, suhu 37C.
pemeriksaan janin, berusia 17-18 minggu, tidak
bergerak, denyut jantung janin (-). Pemeriksaan
ginekologis, orifisium uteri eksterna tertutup, adneksa
teraba, fluksus (+). Diagnosis yang tepat adalah:
a. Abortus imminens
b. Abortus inkomplit
c. Missed abortus
d. Abortus komplit
e. Abortus septic
Pembahasan:
No
1.

Diagnos
Gejala Klinis
Penatalaksanaan
is
Abortus - Amenore
- Tirah baring 2x24
imminen
jam
- Tanda-tanda hamil
muda
- Fenobarbital 3x30
mg/hari jika
perlu
- Perdarahan
pervaginam
sedikit
- Nyeri/mulas
- Osteum uteri
internum
tertutup

- USG: kantung
gestasi utuh
2.

3.

- Kadang disertai
fluor warna
coklat

Abortus - Perdarahan
insipient
pervaginam

- Kehamilan 12
minggu bila
komplet
diterapi sesuai
- Nyeri/mulas lebih
abortus
sering (lebih
komplet, bila
kuat)
inkomplet
sesuai abortus
- Osteum uteri
inkomplet
membuka,
ketuban
- Kehamilan < 12
menonjol
minggu minggu
bila komplet
- Hasil konsepsi
diterapi sesuai
masih utuh
abortus
dalam uterus
komplet, bila
inkomplet
sesuai abortus
inkomplet

Abortus - Perdarahan
komplet
pervaginam
sedikit

- USG: janin mati

6.

7.

- Hasil konsepsi
sudah keluar
seluruhnya
- Uterus mengecil
- Osteum uteri
tertutup
4.

Abortus - Perdarahan
inkompl
pervaginam
et
banyak
- Nyeri, kadang
disertai syok
- Osteum uteri
terbuka

- Perbaiki keadaan
umum
- Kosongkan uterus
dengan kuretase
- Amoxicillin 3x500
mg/oral/hari
selama 5-7 hari

- USG: kantung
- Methyl ergometrin
gestasi tidak
oral 3x1 selama
utuh, sisa hasil
5 hari
konsepsi
- Hematinik
5.

Missed - Perdarahan
abortion
- Keluhan
kehamilan
hilang
- Tinggi fundus
uteri menetap,
bahkan
mengecil

- Periksa CT, BT,


trombosit,
fibrinogen, Hb,
dan leukosit,
transfusi darah
- Dilatasi serviks

- Bila kehamilan <


12 minggu
lakukan
kuretase
- Tes kehamilan (-)

- Pada inkompetensi
serviks dapat
dilakukan
operasi
- Terapi dengan
hormon
progesteron dan
tiroid bila
kekurangan
hormon ini

- Methyl ergometrin
3x1/hari
- Hematinik

Abortus - Terjadi 3 kali


habituali
berturut-turut
s
atau lebih

- Bila kehamilan >


12 minggu
diberikan
tetesan
oksitosin 20-30
IU dalam 500cc
dekstrose 5%

8.

- Toksoplasmosis
diterapi dengan
spiramisin 50100
mg/kgBB/.hari
Abortus - Adanya tanda- Procaine penicillin
infeksios
tanda infeksi
G 1 juta unit/6
a
genitalia seperti
jam (IM)
panas,
- Streptomisin 0,5
takikardia,
gr/12 jam (IM)
perdarahan
- Bila tidak syok,
pervaginam
kuret 24 jam
yang berbau,
kemudian
uterus besar
- Bila syok, infus
lunak, nyeri
RL dilanjutkan
tekan dan
kuretase
leukositosis
- Bila ada tandatanda resistensi
PP, dilakukan
biakan darah
dan tes
kepekaan
Abortus - Gejala seperti
septic
abortus
infeksiosa
hanya lebih
berat, demam
lebih tinggi,
peritonitis, nadi
lebih cepat,
tensi lebih
rendah bahkan
syok

- Periksa biakan
darah dan tes
kepekaan
- Procaine penicillin
G 10 juta unit/6
jam (IM)
- Streptomisin 0,5
gr/12 jam (IM)
- Metronidazol 0,5
gr/infus
dilanjutkan
dengan 1 gr oral
kemudian
3x500 mg
selama 5 hari
- Bila perdarahan
terus segera
kuretase
- Bila tidak
berdarah, kuret
6 jam setelah
pemberian obat
- Dilakukan
histerektomi
bila kuretase

gagal, infeksi
oleh Cl.welchii,
ada tanda-tanda
perforasi uterus,
kerusakan alat
abdomen

108. Wanita 32 tahun datang bersama suaminya ke


puskesmas dengan demam tinggi, pasien 2 hari yang
lalu melahirkan di dukun, pasien mengeluh demam
dan sering kencing sedikit-sedikit dan nyeri, T = 39 0
C. Apa diagnosa pasien tersebut:
a.
b. ISK
c. Endometriasis
d. Mastitis:
e. Sepsis
Pembahasan:

Endometriasis : Jaringan endomentrium diluar


cavum uteri .GK: Dismenorhea, infrtilitas

Mastitis: putting susu lecet, kulit memerah , tanda


tanda radang ,terapi AB
109. Wanita, 28 tahun, G1P0A0, hamil 30 minggu, demam
7 hari, naik turun tanpa obat, sakit kepala, mual,
muntah, sulit (ntah tdk BAK) selama 3 hari. Widal,
Titer O 1/320, vital sign normal. antibiotik yang
tepat:
a. kloramfenikol ( KI pada trimester 3,
menyebabkan baby grey synd)
b. tiamfenikol
c. kotrimoksazol
d. amoxicillin
e. fluorokuinolon
110. Seorang wanita 24 tahun G1P0A0 hamil 8 bulan
datang ke RS untuk kontrol kehamilan rutin. TD
140/90mmHg, letak findus setinggi Processus
xipoideus, DJJ ditemukan baik, Edema kaki (-),
protein urin (-). Obat paling tepat mencegah PE
a. Furosemid
b. Captopril
c. Vit E
d. Diltiazem
e. Magnesium Sulfat
111. Perempuan, 20 tahun, melahirkan di bidan, dirujuk ke
IGD dengan keluhan perdarahan setelah

melahirkan. Melahirkan 2 jam lalu. Setelah plasenta


lahir, keluar benjolan merah dari vagina dan terjadi
banyak perdarahan. Pemeriksaan TD 70/50 mmHg,
nadi 136 x/menit lemah, RR 28 x/menit. Inspeksi :
tampak permukaan kasar merah pada benjolan yang
keluar dari vagina. Diagnosanya :
a. inversio uteri
b. ruptur uteri
c. ruptur vagina
d. mioma uteri
e. plasenta dupleks
Pembahasan:
Gejala dan tanda yang selalu ada:

Uterus tidak teraba

Lumen vagina terisi massa

Tampak tali pusat (jika plasenta belum lahir)

Perdarahan segera

Nyeri sedikit atau berat

Gejala dan tanda yang kadang-kadang ada:

Syok neurogenik

Pucat dan limbung6

112. Seorang perempuan G8P7A0, 43 tahun merasa hamil


9 bulan, datang diantar bidan dengan perdarahan
pervaginam membasahi pembalut, sebelumnya saat
meneran ibu merasa nyeri tiba-tiba yang hebat. Saat
kehamilan 9 bulan dari pemeriksaan kehamilan
diketahui TFU 42 cm dengan letak kepala selain itu
pernah dilakukan USG di RS dengan hasil letak
kepala TBBJ 4300 gr. Pada pemeriksaan umum
diketahui keadaan umum ibu tampak sakit berat,
kesakitan dan pucat, TD: 90/60 mmHg, N: 104 x/mnt,
terdapat nyeri tekan uterus di daerah suprapubik,
bunyi jantung anak sulit ditentukan, diagnosa yang
paling mungkin:
a. Inversio uteri
b. Rupture uteri
c. Plasenta previa
d. Solusio plasenta
e. Inersia uteri hipotonik

Pembahasan:
N0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Klinis
Perdarahan dg nyeri
Perdarahan berulang
Warna darah
Anemia
Timbulnya
Terjadinya
HIS
Palpasi
DJJ
Px dalam vagina
Penurunan
Presentasi

Plasenta Previa
+
Merah segar
Sesuai darah yg keluar
Perlahan2
Sewaktu hamil
Biasa
Ada
Jaringan plasenta
Tidak masuk PAP
Mungkin abN

Inersia
uteri:
kontraksi
uterus
tidak
adekuat/ireguler/jarang. Pada primigravida fase
aktif, sedasi berlebih, gemeli, polihidramnion,
disensi uterus.
a. Hipotonus: kontraksi uterus N, frek < 2x/10
menit, persalinan berlangsung lama, nyeri
tdk seberapa, dilatasi servix lambat. Th/
amniotomi (jika dilatasi 3 cm), oksitosin
5 IU dalam 500 cc lar NS
b. Hipertonus: kontraksi uterus berubah sifat.
Tonus otot diluar kontraksi >>, tdk ada
sinkronisasi antara bag otot yg bkontraksi
shg kontraksi tdk efisien dlm menimbulkan
pbukaan servix. Nyeri >> dan lama ->
hipoksia
janin.
Th/
analgetik
&
antispasmodik (petidin 50 mg IM / anestesi
epidural). Jika gagal -> SC

113. Seorang perempuan berusia 30 tahun G3P2A0 hamil


40 minggu datang ke puskesmas karena merasa akan
melahirkan. Pada pemeriksaan obstetrik ditemukan
janin tunggal, presentasi kepala, kepala masuk
panggul dan terlihat pada introitus vagina. Diagnosa
yang paling memungkinkan
a. G3P2A0 gravida 40 minggu kala I fase laten
b. G3P2A0 gravida 40 minggu kala I fase aktif
c. G3P2A0 gravida 40 minggu kala II
d. G3P2A0 gravida 40 minggu kala III
e. G3P2A0 gravida 40 minggu kala IV
Pembahasan:
Kala I: pembukaan servix (primi: 13-14 j), (multi: 6-7 j)
Laten: pmbukaan lambat (1-3 cm) 6-7 jam
Aktif: akselerasi: 3-4 cm
6 jam
dilatasi max: 4-9 cm
(masing2
deselerasi: 10 cm
2 jam)
Kala II: pengeluaran janin (primi 1,5-2 j< multi 0,5-1 j)
His adekuat, teratur dan > cepat, 2-3 menit
sekali
Kepala udah masuk PAP

Mengedan >>
Kala III: pengeluaran plasenta (primi: 0,5 jam, multi 15
menit)
Kala IV: observasi 2 jam
Kontraksi uterus baik
Kandung kemih kosong
Plasenta telah keluar semua
Perdarahan (-)
Luka perineum telah dijahit
Ibu baik
Anak baik

114. Seorang perempuan berusia 24 tahun G3P2A0 usia


kehamilan 16 minggu datang ke UGD RS dengan
keluhan nyeri perut bawah disertai dengan keluarnya
darah dari vagina, dia bukan seorang perokok,
peminum
alkohol/
pemakai
narkoba.
Pada
pemeriksaan abdomen normal, dan pemeriksaan pelvis
didapat servik masih menutup. Diagnosa yang
mungkin tepat:
a. Abortus komplit
b. Abortus inkomplit
c. Ancaman abortus (iminen)
d. Abortus yang sedang berlangsung (insipient)
e. Missed abortus
115. Seorang perempuan berusia 38 tahun P6A0, post SC
dengan spinal anestesi 2 jam yang lalu atas indikasi
gagal drip oksitosin, anak lahir hidup 4200 gr. Post
partum terjadi perdarahan masif sampai ibu jatuh syok
dengan tekanan darah 80/40 mmHg. Dokter menduga
pasien menderita HPP dini. Diagnosis:
a. Atonia uteri
b. Laserasi jalan lahir
c. Rentensi jaringan plasenta
d. Kelainan pembekuan darah
e. Ruptur uteri
Pembahasan:

Predisposisi atonia uteri :


o Grandemultipara
o Uterus yang terlalu regang (hidramnion,
hamil ganda, anak besar (BB > 4000 gr)
o

Kelainan uterus (uterus bicornis, mioma


uteri, bekas operasi)

Plasenta previa dan solutio plasenta


(perdarahan anteparturn)

Partus lama (exhausted mother)

Partus precipitatus

Hipertensi dalam kehamilan (Gestosis)

Infeksi uterus

Anemi berat

Penggunaan oksitosin yang berlebihan


dalam persalinan (induksi partus)

Riwayat perdarahan pascapersalinan


sebelumnya atau riwayat plasenta manual

Pimpinan kala III salah, dengan memijitmijit dan mendorong-dorong uterus


sebelum plasenta terlepas

IUFD yang sudah lama, penyakit hati,


emboli air ketuban (koagulopati)

Tindakan operatif dengan anestesi umum


yang terlalu dalam.
Laserasi jalan lahir
Tk I: robek selaput lendir vagina dg/tanpa kena
kulit perineum
Tk II: robek selaput lendir vagina & otot perinei
transversa, tdk kena sfingter ani
Tk III: robek seluruh perineum & otot sfingter
ani, 3a < 50%, 3b >50%
Tk IV: robek sampai mukosa rectii
o

116. Perempuan 24 tahun datang ke praktek dokter umum


dengan keputihan yang banyak, berbau disertai gatal
sejak 2 minggu yang lalu. Pemeriksaan fisik
ditemukan eritema pada vulva dan vagina, adanya
duh tubuh vagina berwarna abu-abu, homogen,
berbau. Pengobatan yang paling tepat diberikan:
a. Antifungi
b. Antibiotik
c. Antiinflamasi
d. Antihistamin
e. Antiviral
Pembahasan:

Dx : Vaginosis bakterialis clue


cell

Candida : duh tubuh putih,encer


dan berbintik banyak,bau apek, pseudohifa

Trichomonas : kuning kehijauan,


busa, merah sangat banyak, berbau busuk,
117. Pasien wanita 28 tahun datang ke puskesmas dengan
perdarahan jalan lahir sejak 1 minggu yg lalu
perdarahan berwarna merah kecoklatan yang
bergumpal-gumpal. Riwayat HPHT 12 minggu yang
lalu dari px obstetric TF: 20 cm, Ballotemen (-), px
ginekologi cavum doglas tidak menonjol servik
terbuka 1 cm, dari px HCG(+) apa diagnosa:
a. KET

b. Abortus inkomplit
c. Abortus Imminen
d. Abortus Insipient
e. Mola Hidatidosa
118. Perempuan 24 tahun, keluhan demam tinggi sejak 8
hari yang lalu, BAB terakhir sejak 4 hari yang lalu,
pasien sedang hamil 5 bulan, temperature 39C, Nadi
96 x/menit, lidah kotor dengan tepi hiperemis,
splenomegali (+). Apa antibiotik yang paling tepat
diberikan:
a.

Amoxiciliin

b.

Ciprofloxacin

c.

Tetrasiclin

d.

Kloramfenikol

e.

Kotrimoxazol

119. Wanita G1P0A0, hamil 7 bulan, edema anasarka,


TD:160/110, protein urin : +2, Ur:30, Cr:1,1,
trombosit:110.000. Dokter melakukan tindakan
konservatif. Sampai kapan dokter melakukan
tindakan konservatif : (dx. PEB)
a. Ibu demam
b. Ketuban pecah
c. TD stabil
d. Trombositopeni
e. TD mencapai 140/90
Pembahasan:
Tatalaksana PEB:

Aktif: indikasi:
- kehamilan > 35 mgg
- impending eklampsi
- gagal konservatif (setelah 6 jam terapi)
- ada tanda2 IUGR
- hasil fetal assesment jelek
- HELLP synd (hemolisis, fungsi hepar >>,
trombositopenia)

Konservatif: < 35 mgg tnp tnd2 impending


eklamsi
120. Wanita 28 tahun dengan G2P1A0 hamil 38 minggu
datang dengan keluhan nyeri ulu hati dan sakit kepala
dari px ditemukan TD: 160/110 mmHg, Edema
tungkai (+). Pada pemeriksaan lab dijumpai protein
(+3), diagnosa:
a. Preemklamsia ringan
b. Preemklamsia Sedang

c.
d.
e.

Preemklamsia Berat
Eklamsia
Hipertensi pada kehamilan

121.

Wanita 30 tahun datang ke puskesmas dengan


keluhan nyeri perut kanan bawah kemudian dijumpai
mual muntah (+) haid terakhir 6 minggu yang lalu. Px
TD: 80/60 mmHg, N: 100 x/mnt, RR: 18x/mnt, dari
px. fisik dijumpai masa di suprapubik, perdarahan
pervaginam (+) berwarna merah kecoklatan, servik
berdilatasi. Cavum douglas menonjol dan nyeri
goyang servik (+), pemeriksaan HCG (+). Tindakan
awal apa yang kita lakukan: (dx. KET)
a. pemasangan infuse RL
b. tampone pervaginam
c. laparotomi
d. transfusi
e. salpingektomi
122. Pasangan suami istri datang ke Puskesmas dengan
keluhan belum mempunyai anak walaupun sudah
menikah selama 7 tahun. Menurut pengakuan istri
haidnya teratur, keputihan tidak ada dan setelah
diperiksa HCG hasilnya dalam keadaan baik. Apakah
pemeriksaan anjurannya:
a.

Darah rutin

b.

Urin rutin

c.

Sperma analisa

d.

Hormon HCG

e.

123.

Perempuan, 30 tahun, G4A2P1 datang ke UGD


perdarahan pervaginam di jalan lahir tiba-tiba
membasahi dua pembalut tanpa nyeri. Hasil
laboratorium Hb = 6,9/dl, leukosit 4500. Hasil USG
plasenta previa di posterior. Tindakan yang harus
dilakukan :
a. cukupkan Hb > 10 gr/dl
b. berikan induksi oxitosin
c. pecahkan ketuban
d. pemeriksaan double test untuk mengetahui
letak plasenta
e. rawat hingga kehamilan 36 minggu
penatalaksanaa: penanganan: di RS dilakukan
berdasarkan usia kehamilan, bila ada renjatan,
usia gestasi < 37 mgg, BB bayi < 2500 gr
klo perdarahan sikit rawat hgg 37 mgg, klo
berulang PDMO

124. Wanita 25 thn G1P0A0, hamil 9 bulan mengalami


mual dan muntah hebat. Pemeriksaan fisik didapat
TD:100/70, HR:100x/i, RR: 28x/i, turgor kulit
kembali agak lambat, kulit kering. Cairan apa yang
harus diberi sebagai terapi awal:
a. RL
b. Dex 20%
c. Natrium bikarbonat
d. Glukosa 40%
e. NaCl 0,9% dikasi karena pada muntah
menyebabkan hiponatremi, hipokloremi
125. Perempuan, 28 tahun mempunyai anak yang berumur
9 bulan dan sedang menyusui. Mengalami haid
terlambat sudah 2 minggu, hasil plano test (+).
Diagnosis apa yang dilakukan untuk memastikan
kehamilan :
a. CTG
b. B HCG
c. inspekulo
d. amniosintesis
e. USG
126. Perempuan, 35 tahun, G3P1A2, kehamilan 16 minggu,
mengeluhkan nyeri perut dan keluar bercak darah di
celana. Pada hasil USG dinyatakan hamil, plano test
(+), dan sudah telat haid 2 minggu. Pada
pemeriksaan fisik terjadi syok hipoglikemia dan
pemeriksaan colok dubur terdapat benjolan pada
cavum douglas. Kemungkinan yang terjadi pada
pasien ini adalah :
a. abortus komplit
b. abortus inkomplit
c. KET
d. PUD
e. inflamasi pada rahim
Pembahasan:

PUD: tejadi di dalam/diluar siklus haid tanpa


kelainan organic dan hematologi, kelainan
poros hipotalamus/hipofisis/ovarium.
Px penunjang: biopsy bila (-) KI, USG,
hematologi, hormone reproduksi.
Th/ progesteron (hari 16-25 siklus haid selama
3 bulan)
127. Permpuan, 33 tahun datang dengan keluhan keputihan
setelah senggama yang dirasakan 4 hari yang lalu
dan dirasakan nyeri perut. Riwayat nikah umur 15
tahun, beranak 2 dan riwayat gonta ganti pasangan.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan servik licin,
uterus dan adneksa dalam batas normal. Pada kasus

ini pemeriksaan
mendiagnosis :
a. Biopsi
b. Kolposkopi
c. Sistoskopi
d. Pap smear
e. DNA HPV

apa

yang

dilakukan

untuk

Pembahasan: Urutan PAPSmear -> kolposkopi ->


biopsi
128. Pasien perempuan, 35 tahun, G2P1A0 melakukan
control kehamilan dengan TD 150/90 mmHg, tidak
ditemukan edema pada ekstremitas, dan tidak
dijumpai proteinuria. Diagnosis pada pasien ini
adalah :
a. Hipertensi kronis
b. Hipertensi Gestasional/ transien
c. Hipertensi essensial
d. Pre eklamsi
e. Susperimprose preeklamsi
Pembahasan:

HT kronis: < 20 mgu tdk menghilang setelah 12


mgu post partum

HT gestasional: HT saat hamil, mhilang setelah


12 mgu post partum, proteinuri (-)

HT esensial: gejala HT tok

Superimposed preeklamsi: HT konis +


proteinuri
129. Perempuan, umur 49 thn, P3A0 tidak haid 12 bulan,
pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan, pada
pemeriksaan ginekologi kehamilan 6-8 mgg, hasil
USG menunjukkan sesuai dgn gambaran mioma
uteri. Apakah rencana penanganan yg paling tepat
dilakukan untuk saai ini:
a. observasi
b. miomektomi
c. terapi hormon
d. histerektomi total
e. pemberian anti oksidan

PENYAKIT DALAM
130. Seorang pria dibawa oleh keluarganya ke IGD dengan
keluhan nyeri di seluruh tubuh. Keluhan ini disertai
dengan mual dan terkadang sampai muntah. Mata
berair (+), dll (gak ingat lagi). TD 80mmHg, nadi
120x/menit, akral dingin. Pemeriksaan urin : heroin
(+), marijuana (-), MDMA (-). Apa penatalaksanaan
pertama :
a.

b.
c.

bebaskan jalan nafas, rehidrasi,


antimuntah dan analgesik, rawat
bebaskan jalan nafas, rehidrasi,
antimuntah dan analgesik, rujuk

injeksi
injeksi

d.
e.
131. Pasien umur 39 thn datang dengan keluhan berdebardebar dan berkeringat dengan tensi 140/90mmhg,
nadi 90 x/i, RR 36x/i , L:.... hasil pemeriksaan
didapatkan pembesaran kelenjar leher 8x6cm tetapi
tidak berarti, DIBAWAHNYA ADA EKG. apa
pemeriksaan penunjang yang mendukung: dx:
hipertiroid
a. biopsi tiroid
b. T3-FTH TsHS, (px. Kadar TSHs , T3 total,
free T4, T4 total)
c. Solid tiroid
d. CT Scan Tiroid
e. USG tirod
132. Pasien laki-laki 52 thn datang ke IGD dengan
penurunan kesadaran. Sebelumnya pasien mengalami
sakit kepala dan muntah. Riwayat HT (+) dgn TD:
180/110 mmHg namun pasien tidak minum obat
teratur. obat yang paling tepat menurunkan TD pasien
adalah:
a. captopril personde
b. clonidine persende
c. furosemide perintravena
d. methyldopa personde
e. B antagonis personde, KI pd sesak
Pembahasan:

Ca canel blocker: utk krisis HT nifedipin 5-10mg


diulang/15 menit

Captopril: CAE I, batuk

Clonidin: pd Ht ringan-sedang,bgs utk HT dgn


peny.ginjal, krisis HT dosis: 75-150 mcg/ 1jam

Metildopa: utk Ht dgn insufisiensi ginjal (utk ibu


hamil)
133. Pasien laki-laki 20 thn datang ke poliklinik dengan
keluhan BB menurun 6 kg selama 1 bulan ini. Pasien
mengeluh sering BAK, sering lapar dan cepat haus
dalam 1 tahun terakhir ini. Ibu os penderita DM
namun sudah meninggal 15 thn yang lalu. Dari
pemeriksaan fisik dan laboratorium darah rutin dalam
batas normal. Urinalisa puasa ++, urinalisa 2 jam PP
+++, KGDP: 256 mg/dl, KGD 2 jam PP 367 mg/dl.
Komplikasi yang dapat terjadi jika terjadi infeksi
adalah:
a. Gangguan makrovaskular

b.
c.
d.
e.

Neuropati diabetic
Ketoasidosis diabetic
Stroke iskhemik
Hipoglikemi

Pembahasan:
KAD:

Trias:hiperglikemi, asidosis, ketosis;

etio: infeksi, MCI,pancreatitis akut, obat steroid,


mghntkn/mengurangi insulin

GK: kusmaul, dehidrasi,bs syok hipovolemia, bau


aseton

Th: cairan: 1-2 liter NaCl,0,9% pd 1 jam I, jam ke


II 1liter

KAD
KGD

240

PH arteri

< 7,35

Keton diurin

Osmolaritas

Bervariasi

kesadaran

Sadar-koma

134. Pasien laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan nyeri


pada sendi lutut dan pergelangan kaki, memberat bila
bergerak. Sebelumnya pasien mengeluh kaku pada
sendi. Dari PF: tdk dijumpai pembengkakan pada
sendi, LED meningkat, Ro: penyempitan pada celah
sendi. Diagnosa pasien ini adalah:
a. Artritis Gout
b. Osteoarthritis
c. Remathoidartritis
d. Spondilitis TB
e. Spondilosis ankilosis
Pembahasan:

OA: degenerative > 40 thn, sering wanita, gemuk,


GK: nyeri pd sendi terutama saat bergerak,, kaku
pagi, krepitasi pembesaran sendi, prdileksi:
karpometakarpal I, metatarsofalangeal I, tlg blkg,
ltut n paha pd Ro:penyempitan rongga sendi, bs
ada deformitas, osteofit n kista.Th;OAINS

Spondilosis ankilosis/becterev: usia akir remaja,


awal dws muda, srg pd pria,, sering kena
vertebre, panggul n bahu, GK: nyeri pinggang,

RA: kaku pagi, simetris, nodul rematoid, Ro: erosi


n dekalsifikasi tulang, Th: OAINS.. Penunjang:
anri rematoid serum

Arthritis Gout: LED meningkat, hiperuresemi,


tofus, Th; kolkisin, oains,korticosteroid

135. Pasien laki-laki 20 tahun diantar keluarganya ke


rumah sakit dalam keadaan tidak sadar. Pasien 3 hari
tidak makan dan obat insulin habis. Pasien dari kecil
menderita diabetes melitus. Dari hasil laboratorium
didapat hasil gula darah 400 mg/dl. Kemungkinan
pada pasien ini terjadi :
a. Asidosis laktat
b. Syok hiperglikemia
c. Krisis hiperglikemia
d. Koma ketoasidosis (GDS >250)
e. HHS (hiperosmolar hiperglikemia state)
136. Seorang wanita 47 tahun, mempunyai riwayat DM
sejak 5 tahun yang lalu, tapi sudah 1 tahun ini tidak
pernah kontrol. Pada pemeriksaan darah, kolesterol
205 mg/dl, trigliserida 300 mg/dl, Hb1Ac 8,7%. Diet
yang dianjurkan adalah:
a.

sumber karbohidrat terutama serat larut

b.

sumber protein terutama hewani

c.

bahan makan dengan indeks glikemi dibawah 70

d.

bahan makanan dengan serat terutama selulosa

e.

bahan makanan dengan glukosa 240 gram/hari

137. Laki-laki 70 tahun datang dengan keluhan penurunan


berat badan. 10 tahun lalu dia gemuk tapi 2 tahun ini
berat badan tidak naik walaupun makan banyak.
Reduksi urin positif 3, KGD puasa 250mg/dl KGD 2
jam puasa 450 mg/dl. penyebabnya adalah :
a.

meningkatnya Lipolisis Adiposit

b.

Terhambatnya penumpukan Glikogen/

c.

Meningkatnya Katabolisme Protein

d.

Berkurangnya cairan intraseluler

e.

Meningkatnya Ekskresi Glukosa

Pembahasan:

Glukoneogenesis: pembentukan glukosa dari


lemak

Glikolisis: glikogen jd glukosa

138. Seorang laki-laki, 25 tahun, datang ke UGD RS dalam


keadaan tidak sadar sejak 2 jam yang lalu. Pasien
panas tinggi yang hilang timbul sejak 3 hari,
menggigil, berkeringat dingin. TD 120/70 mmHg,
Nadi 80x/i, RR 24x/i, T 38C. Kulit pucat,
konjungtiva pucat. Hb 9 gr/dl, Leukosit 13.000/mm 3.
Pada pemeriksaan hapusan darah tampak gambaran
plasmodium saussage shape. Diagnosa yang tepat
adalah:
a.

Malaria falciparum

b.

Malaria ovale

c.

Malaria vivax bintik schuffner

d.

Malaria quartana

e.

Malaria malariae

139. Seorang perempuan, 26 tahun, datang ke UGD RS


dengan keluhan demam sejak 1 hari yang lalu,
menggigil, berkeringat. Badan sangat lemah, mual,
muntah, pusing. TD 120/70 mmHg, Nadi 80x/i, RR 24
x/i, T 38C. Konjungtiva anemis, sklera ikterik,
terdapat hepatomegali dan splenomegali. Hb 7 gr/dl,
Leukosit 11.000/mm3, plasmodium falciparum ++.
Akan di infus kina. Cairan infus apa yang tepat
diberikan:
a.

Ringer Lactat

b.

NaCl

c.

Dextrose 5%

d.

MgSO4

e.

Plasma

140. Pasien dengan DM dengan TD 160/90 mmHg,


pemeriksaan urin: proteinuria (+). Pemilihan obat
hipertensi yang tepat:
a.
b.
c.
d.
e. ACE inhibitor
Pembahasan: obat anti HT pada DM: ACE inhibitor ,
ca blocker
141. Wanita 42 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri
pada perut kanan atas sejak 1 jam yang lalu. Nyeri
hilang timbul, terasa tajam, tidak tertahan hingga
badan terasa lemas dan keluar keringat dingin. Pasien
juga mual dan muntah. Nyeri muncul setelah 1 jam
makan ayam goreng. Apa diagnosa yang paling
mungkin:
a. Ulkus ventrikuli
b. ulkus duodenum
c. kolelitiasis
d. pancreatitis
e. hepatitis akut
Pembahasan;

Ulkus ventrikuli/ulkus peptik: sakit setelah makan,


nyeri
disebelah
kiri

ulkus duodenum: sakit saat lapar, hlg setelah mkn,


sakit di kanan, epigastrium, sprt terbakar

kolelitiasis: nyeri kolik (organ berongga/ hlg


timbul), nyeri kanan atas, demam, ikterus

pancreatitis:
nyeri
tiba2,
progresif,
nyeri
epigastrium, bs menjalar ke punggung
142. laki-laki 20 tahun diantar ke poliklinik dengan keluhan
demam sejak 7 hari yang lalu. Demam terutama
sore hari. Nafsu makan menurun. Sejak 3 hari yang
lalu pasien diare dan sakit perut. Sebelumnya 10
hari yang lalu pasien makan di warung dekat
kampus. Dari pemeriksaan KU lemah, TD 110/80,
Nadi 72x/i, suhu 38,5 C. Apa pemeriksaan untuk
menegakkan diagnosa:
a. widal test ( minggu I)
titer O = 1/60,
titer H= >320
b. kultur feses (minggu I-II)
c. kultur urin (minggu II-III)
d. kultur darah ( Gold standar) minggu I

e.

foto polos abdomen

Pembahasan:

Masa inkubasi tifoid 7-14 hari.

Gejala awal : Demam, malaise,anoreksia, nyeri


kepala ato perut, minggu pertama diare ato
konstipasi, minggu ke2 lidah kotor, delirium,
bradikardi relative. Hepatosplenomegali

Th
:
Khloramphenicol,tiamphenicol,trimetrophin(kl
otrimoxazole) Klo resistenn: sefalosporin III,
florokuinolon (cipro)
143. Seorang wanita 41 tahun mengaku dalam 3 bulan ini
mengalami penurunan berat badan sebanyak 5 kg. dia
mengaku tidak dalam program diet atau perubahan
aktivitas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 110
x/i, TD 140/90 mmHg, suhu 36,9 0C. kulit terasa
hangat dan kering, mata melotot. diagnosa apakah
yang cocok untuk penyakit ini:
a. Penyakit graves(hipertiroid)
th: PTU loading dose 100-150mg/6jam, 4-8
minggu 50-200mg/1-2x
b. Tiroiditis Hashimoto
(peradangan kel.tiroid sering menyebabkan
hipotiroid), bisa pada sindr.turner. gejala: tiroid
membesar, tidak nyeri tanpa rasa penuh
dileher, diturunkan.
c.
d.
e.
144.

a.
b.
c.
d.
e.
146.

Laki laki 50 tahun datang dengan keluhan nyeri


kepala. pasien mempunyai riwayat DM tipe 2 sejak
15 tahun. TD 170/100 mmhg, pada pemeriksaan
laboratorium fungsi ginjal didapatkan peningkatan
BUN dan kreatinin. Obat hipertensi yang cocok
untuk kasus diatas ialah:
a. HCT
b. Captropil (ACE I)
c. Furosemid
d. Propanolol
e. reserpin

147. Laki laki 50 tahun datang memeriksa kesehatan


rutin, pasien tidak mempunyai keluhan apa apa, dari
hasil pemariksaan laboratorium didapat Hbs Ag (+),
SGOT 20 ui, SGPT 22UI. Diagnosa pasien tersebut
ialah: Normalnya SGOT:0-31, SGPT :0-37
a. Hepatitis B Kronis(pernah ada riwayat fase
akut)
b. Hepatitis B Kronis Aktif (HbeAg +,
pemeriksaan USG)
c. Hepatitis B carrier sehat(HbsAG +, tanpa
keluhan sebelumnya)
d. hepatitis b dormant
e. serosis hepatis
Pembahasan:
HbsAg (+) : sedang sakit
HbsAb (+): setelah vaksin
IgM anti-HAv : fase akut, 3-6bln sesudahnya
Anti HAv (+) : infeksi lampau

Wanita 55 tahun penurunan kesadaran jam yll.


Riwayat DM 7 tahun. Konsumsi obat glibenklamid.
Kesadaran koma. Nadi 100x/mnt, TD:150/90
mmHg, RR: 22x/mnt, afebris. Ulkus di kaki kanan.
Hb: 9, L: 1300, Ht: 34%, LED: 30, KGDS: 50
gr/dl. Diagnosa:
a. syok hipoglikemi
b. syok neurogenik
c. syok hipovolemik
d. koma hepatikum
e.

Hipoksia
Hipotensi
Dehidrasi
Hipoglikemia
Hiperglikemia

Ant HAV IgM


+
-

Hasil pemeriksaan
HBsAg
+
+
-

Anti HBc
+
+

koma diabetic

145. Seorang wanita berumur 20 tahun dengan riwayat DM


datang ke IGD dengan penurunan kesadaran dan
meracau sejak 2 jam yang lalu. Riwayat pemakaian
obat hipoglikemia selama 3 bulan dan berhenti
selama 2 hari. Pada pemeriksaan fisik vital sign
stabil, turgor menurun, delirium, nafas kussmaul. Apa
yang menyebabkan wanita tersebut menjadi tidak
sadar:

148.

Pasien laki laki 58 tahun datang ke praktik dokter


umum dengan keluhan pucat dan cepat lelah. dari
hasil pemeriksaan laboratorium didapat Hb 6
mg/dl, leukosit 120.000/UI, trombosit 70.000/UI.

Infe
Infe
Infe
berh
Kem
Bila
Bila
Hep

Hep
kro

Morfologi darah didominasi sel blast seri meiloid.


Diagnosa pasien tersebut adalah:
b. Reaksi leukomiod
b. Leukemia meiloid akut,
c. Leukemia meiloid kronis, DR Normal
d. Multiple meiloma
e. Meilodiasis
Pembahasan:

Leukemia meiloid akut: morfologi:sel


blas(darah putih muda) terlihat, pada org tua,
sering pd laki2,
Hb rendah, leukosi
meningkat, Trombo rendah

Multiple meiloma: ca sel plasma, usia lanjut


> 62 thn, nyeri tulang blkg dan rusuk, tulang
mudah patah, anemi, gagal ginjal,
ro:osteoporosis punch out lesion, biopsy
sstl: sel plasma tersusun abnormal, Lab:
hiperkalsemi, proteinuria, anemia normositik
normokrom
149. , 35 tahun, pekerjaan sopir bus, datang dengan
keluhan nyeri punggung kanan yang menjalar hingga
ke perut bawah dan selangkangan. Nyeri hilang
timbul sejak 1 bulan yll dan memberat sejak 5 jam
yll. Mual dikeluhkan, demam dan menggigil kadangkadang. Pernah kencing darah selama 1 atau 2 hari
yang dialami pada 1 minggu yll. Apa penanganan
awal yang paling tepat:dx nefrolithiasis(krn ada nyeri
menjalar)
a. Terapi simptomatik (analgetik, anti
piretik, anti perdarahan)
b. Menganjurkan latihan fisik untuk mengurangi
nyeri
c. Px laboratorium
d. Px radiologi (USG abdomen)
e. Melakukan pemeriksaan fisik
150. Wanita, 20 tahun berobat ke poli dengan keluhan
kedua kaki bengkak sejak 5 hari yll. keluhan
disertai kencing merah dan sejak 3 hari yang lalu
frekuensi BAK dan jumlah berkurang. Keluhan
tidak disertai demam maupun rasa nyeri saat
berkemih. TD ; 160/90, piting edema pada kedua
tungkai. Hasil lab urin : silinder eritrosit 2-3/lpk.
Darah = ureum serum 150 mgdl. kreatinin serum
3,8 mg/dl. Diagnosa:
a. Nefrolitiasis
b. pielonefritis akut
c. sindrom nefrotik
d. glomerulonefritis akut
e. acute tubulo interstitial nepritis

Pembahasan:

Nefrolitiasis: kolik,nyeri menjalar


pielonefritis
akut:
demam,
menggigil, nyeri punggung bawah, mual,
muntah,sering berkemih, nyeri berkemih
sindrom
nefrotik:
proteinuria+,edema anasarka, sering pada
anak, hiperkolesterol, hipoalbumin
GNA:
hematuria,
edema
periorbita, hipertensi,proteinuri+,eritrosit +
+,albumin+,
kadang
ureum
kreatinin
meningkat
acute tubulo interstitial nepritis

151. , 25 tahun datang dengan keluhan utama nyeri


pinggang kanan. TD: normal, RR normal, nyeri
ketok costo vertebra kanan (+). Hb: 12,6 gr/dl,
Leukosit: 12.400/mm3, Trombosit: 276.000/mm3,
Ureum: 34 mg/dl, Creatinin: 1,4 mg/dl. Albumin
urin (+1), silinder, leukosit 10-12/lpb. Apa diagnosa
dari pasien tersebut:
a. Divertikulitis (nyeri perut kiri)
b. Appendisitis
c. Sistitis (sering kencing,vesica terasa penuh)
d. Vesikulolitiasis
e. Pielonefritis
152. Pria 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan kejang.
Kejang dirasakan kurang lebih 15 menit. Nyeri
dirasakan saat kejang. Os pernah mengalami
pembesaran tiroid, dan telah menjalani operasi 1
bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
grimace dan spasme otot general terutama daerah
karpopedal(daerah pergelangantangan, kaki, jari).
Pemeriksaan lanjutan yang diperlukan untuk
menunjang diagnosa:
a. protein total
b. KGDS
c. Elektrolit
d. T3 dan T4
153. Seorang laki laki berumur 58 tahun datang dengan
keluhan penurunan berat badan > 6kg yang dialami
sejak 1 tahun lalu. Sebelumnya os mengalami gejal
gejala seperti banyak makan, banyak minum,
banyak kencing. Vital sign dalam batas normal.
Hasil pemeriksaan menunjukkan KGD puasa 297
mg/dl, KGD 2 jam pp 356, glukosa urine puasa + +,
glukosa urine 2 jam pp +++. Terapi yang tepat
adalah:
a. Sulfonilurea
b. Metformin(biguanid)

c.
d.

Akarbosa
Insulin

Pembahasan:
Sulfonilurea: terapi awal DM terutama dgn KGD
tinggi, ES: hipoglikemi

Metformin(biguanid) KI; hati2 pd org tua, sakit


ginjal, ggn fgsi hati n gagal jantung, ES: asidoasis
laktat

Insulin (pada DM dgn BB menurun cepat,


Ketoasidosis, koma hiperosmolar)

b.
c.
d.
e.

asidosis metabolic
alkalosis metabolic
asidosis respiratorik
alkalosis respiratorik

154. Wanita, 55 thn, tb:160 cm, bb: 80 kg. nyeri lutut sejak
2 bln (ntah 2 thn yg lalu), saat bangun pagi,
kakunya 20 menit, dan setelah duduk selama 5 mnt,
sulit berjalan, pembesaran sendi lutut, krepitasi,
foto didapatkan kista subkondral, diagnosa:
a. arthritis rheumatoid
b. arthritis gout
c. pseudogout/pirai asimetris, sendi kecil
d. osteoarthritis
e. sinovitis bakteri
155. Laki-laki, muda, nyeri perut kanan, tidak bisa berjalan
tegak, nyeri perut, awalnya dari ulu hati, nyeri di
Mc Burney (+), rovsing sign (+), tdk nafsu makan,
mual, muntah. Hb: 14, Ht: 40, trombo: 250.000,
luko:13.000, eritrosit : 4jt. Diagnosa:
a. appendicitis
b. colitis ulseratif
c. colitis ginjal
d. amoebiasis
e. perforasi ulkus duodenum
156. laki-laki, muda, demam 10 hari, suhu 38, sakit kepala,
perut kembung, mencret, 4-5x/hari, pemeriksaan:
DD: thypoid
a. barium enema
b. colonoscopy
c. endoscopy
d. USG abdomen
e. foto thorax
157. laki-laki, 45 thn, datang dengan keluhan nyeri dada
dan sesak. Tiba-tiba tidak sadar saat dianamnesa.
Nadi carotis dan radialis tidak teraba. Suara jantung
(-), nafas (-), yang pertama harus dilakukan:
a. resusitasi cairan
b. resusitasi kardiopulmoner
158. laki-laki, 58 tahun, penurunan kesadaran , DM, diare 2
hari, frekuensi 10 x / hari, vol 1-1 gelas,
somnolen, kussmaul, kenapa:
a. ketoasidosis

Pembahasan:

asidosis metabolic: bikarbonat dalam darah


kurang, biasa pd ggl ginjal, KAD, asidosis laktat,
bahan beracun,diare, DM GK: mual muntah,
lelah

alkalosis metabolic: darah dalam basa,gk: kejang


otot,irritabilitas, spasme

asidosis respiratorik: CO2 dlm darah meningkat,


penyebabnya :emfisema, edema pulmonal, asma,
bronchitis
kronik,
GK:
sakit
kepala,
mengantuk,stupor,koma

alkalosis respiratorik: biasanya pada rasa nyeri,


sirosis,demam,overdosis aspirin, kadar oksigen
darah rendah, GK: cemas, gatal dibibir dan
wajah, bisa kejang otot) srg pd pnyakit asma,
kehamilan, sepsis
NB:
pH darah N: 7,35-7,45
PaCO2 : 35-45 mmHg
(CO3)2- : 22-26 mEq/L
PaO2 : 80-100 mmHg
Metabolik: perubahan (CO3)2- perubahan pH
Respiratorik: Perubahan PaCO2 berbanding
terbalik dg perubahan pH

159. Perempuan 25 tahun, BAB 5 kali disertai demam, tiap


kali BAB perut nyeri, feses berlendir dan berdarah,
dari pemeriksaan darah didapatkan L 15.000/Ul,
pemeriksaan feses tidak ditemukan tropozoid. Tipe
diare apa:
a.

Osmotic

b.

Sekretorik

c.

Eksudatif

d.

Hipermotilitas

e.

Disentri salmonella, shigella

Pembahasan:

Diare osmotik: krn malabsorbsi mknan, plg sering


lemak, krn obat2n intoleransi laktosa

Diare sekretorik: krn infeksi, hormonal, tumor.


vol tinja banyak, biasa tetap berlangsung waktu
puasa mkn dn minum, tanpa nyeri, krn fx
psikososial, srg disbt diare fungsional vibrio
colera
Klo ada tropozoid amuba

160. Pasien perempuan 45 tahun datang dengan keluhan


pucat, sulit konsentrasi, kurang nafsu makan, muntah,
BAB seperti TER (-), Nadi: 100 x/menit, konjungtiva
anemis, pembesaran lien (-). Hb: 9 gr/dl, Ht: 35,
eritrosit. Diagnosa:
a. Anemia pernisiosa: def:Vit B12,: makrositik
b. Anemia hemolitik: normositik normokrom
c. Anemia megaloblastik def: B12, asam folat
makrositik
d. Anemia defesiensi besi: mikrositik hipokrom
e. Anemia
aplastik;
hipokrokrom
normo/makrositik
f. Anemia Sideroblas: mikrositik hipokrom, etio:
herediter, leukemia myeloid, myeloma, alcohol,
OAT(INH), timah hitam
161. Wanita 22 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
demam yang disertai mual muntah dan badan terasa
lemas. Keluhan ini dirasakan sejak 4 hari yang lalu.
Dari anamnesis didapatkan . Mengalami keluhan
yang sama, pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan suhu badan 39 C, konjungtiva ikterus.
Diagnosa yang paling mungkin:
a. Hepatitis viral
b. Hepatitis bakteri
c. Leptospirosis
d. Amoebiasis
e. Iskemik hepatitis
Pembahasan:

Hepatitis viral : didahului gejala prodormal:


malaise, anoreksia, mual munta, laryngitis,
batuk, coriza, fotobobia, skt kpl mialgia, hilang
saat tmbl ikterik kecuali malaise, mialgia

Leptospirosis: etio: leptospiraceae GK: demam


tinggi, menggigil, skt kpl, nyeri otot, nyeri
M.gastroknemius, mual munta, diare, ikterik,
komplikasi: GNA,TH: penisilin G 4x1,5 juta U

Amoebiasis: etio: E.histolitika, GK: ggn GIT,


demam, Th: metronidazol 4x500mg
Iskemik
hepatitis:
syok
hepar
dgn
aminotransferase> 1000 & LDH meningkat

162. Laki-laki 46 tahun kerja di bagian keuangan sebuah


perusahaan,datang ke praktek dokter dengan keluhan
nyeri perut yang dirasakan hilang timbul, tidak hilang
dengan terapi yang diberikan dokter kontrolnya,
dokter menyarankan untuk kolonoskopi, hasil
kolonoskopi dalam batas normal, apa diagnosanya:
a.

Irritable bowel sindrom

b.

Inflamatori bowel desease

c.

Ulkus duodenum

d.

Ulkus gaster

e.

Duodenitis

Pembahasan:

Irritable bowel sindrom: nyeri perut, diare,


konstipasi

Inflamatori bowel desease: diare kronis, pada


colitis (rectum-sigmoid-colon) n crohn disease (
seluruh GIT, cobles stone)

Ulkus duodenum: nyeri saat lapar

Ulkus gaster: nyeri sesuda mkn

Duodenitis: etio: infeksi bakteri H.pilory, GER,


virus, NSAID

163. Laki-laki 58 tahun datang ke puskesmas dengan


keluhan sering lemas yang dirasakan sejak 1 bulan
yang lalu, urine berwarna gelap, sejak usia 30 tahun
pasien sudah mengkonsumsi alcohol, badan kurus,
mata kuning, kelopak mata tidak sembab, perut
buncit, spider nevy (+), nyeri ketok pinggang (-). Apa
diagnosanya:
a.

Sindrom nefrotik

b.

Koledolitiasis

c.

Abses hati

c.

O (antigen A&B -, Antibodi A&B +)

d.

Sirosis hepatis

d.

AB (antigen A&B +, Antibodi A&B -)

e.

Tumor pancreas

e.

Tidak dapat ditentukan

Pembahasan:

Sindrom nefrotik: biasa pada anak2

Koledolitiasis (batu di saluran ductus): nyeri


kolik bilier, bil direct meningkat cos ikterik
pasca hepatik

Sirosis hepatis, komplikasi: pecah varises


esophagus, koma hepatikum

Tumor pancreas: nyeri hingga punggung, diare


steatore

164. Wanita, 40 tahun datang dengan keluhan rasa tercekik


setelah injeksi antibiotic intra vena 1 jam yang lalu.
Tindakan yang dilakukan: dx: anafilaktik syok
a. Epinefrin IM (dosis 0,3-05 cc 1:1000) or 1 :
10.000 0r anestesi local 1:100.000
b. Steroid IM
c. Anti Histamin IM
d. Salbutamol,inhalasi
e. Dopamin infuse
165. Seorang wanita berusia 28 taahun datang dengan
keluhan nyeri pada pergelangan tangan dan bengkak
pada sendi yang telah dirasakan sejak beberapa hari
yang lalu. Pemeriksaan fisik : merah, udem, nyeri
tekan (+) metalophalangeal II, III, dan sendi
pergelangan tangan bilateral. Pemeriksaan penunjang
apa yang paling tepat dilakukan:Dx Rematoid artritis
a. Foto manus
b. LED
c. Hitung jenis leukosit
d. Rheumatoid factor
e. Anti nuclear antibody (SLE)
166.Seorang wanita 18 tahun kecelakaan lalu lintas, lalu
dibawa ke rumah sakit. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan: tekanan darah 90/70, nadi 80 kali, RR:20
kali, Hb 10,8. Anti a positif, anti b positif, anti resus
positif. Apakah golongan darah pasien ini:
a.

A ( antigen A +, antibody B +)

b.

B (antigen B +, antibody A +)

167. Seorang wanita 32 tahun riwayat DM tipe 2 sejak satu


tahun lalu, pasien juga menderita gagal ginjal
progesif sejak dua tahun, belum dilalukan dialysis.
Saat ini pasien mengeluhkan lemah dan pucat. Dari
hasil
pemeriksaan
fisik
tidak
didapatkan
abnormalitas. HB: 9 gr/dl, leukosit 9800/ul,
trombosit 152000. Menurut anda apakah penyebab
anemia pasien ini:
a. Leukemia akut
b. Anemia sideroblastik
c. Defisiensi eritopointin
d. Defisiendi enzim eritrosit
e.

168. pasien wanita umur 30 tahun datang ke poliklinik


dengan keluhan batuk kering dan pusing. Ia tidak
cocok bekerja di tempat ia bekerja. Ia mengalami
keluhan seperti ini sejak 1 tahun yang lalu. Ia juga
sudah pindah ke unit kerja yang baru sejak 1 tahun
yang lalu. Ia juga tidak dapat bekerja dengan teman
barunya. Setelah semua penatalaksanaan dilakukan,
apakah upaya yang tepat yang harus dilakukan:
a. Pengendalian segera ditempat kerja
b. Mengganti pekerjaan sesuai kondisi kerja
c. Berhenti bekerja sesuai kondisi kerja
d. Evaluasi kembali kerja
e. Mencoba lebih terbuka dengan teman baru
169. Pasien laki-laki umur 47 tahun datang ke UGD dengan
keluhan tidak keluar kencing, kedua kaki bengkak,
dan mual dan muntah. Sejak 15 tahun yang lalu
pasien sudah mengalami kencing batu tetapi pasien
tidak berobat karena tidak mempunyai biaya. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan Tinggi badan 168 cm,
berat badan 60 kg, pemeriksaan laboratorium
didapatkan ureum 113 mg/dl, creatinin 5,6 mg/dl,
gula darah sementara 167 mg/dl. Apakah yang
menyebabkan mual dan muntah pada pasien:
a. sindrom uremi
b. sindrom metabolic

c.
d.
e.

batu saluran kencing


infeksi saluran kencing
gula darah tidak terkontrol

Pembahasan:
sindrom uremi, GK: asidosis metabolic, nfs
kusmaul,pruritus, anemia, nfs bau ammonia, mual muntah
170. Pasien laki-laki umur 47 tahun datang kepoliklinik
untuk melakukan pemeriksaan rutin. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan tinggi badan 170 cm,
berat badan 60 kg. indek massa tubuh pasien
termasuk kategori ?
a. underweight
b. normal
c. overwigt
d. obese I
e. obese II
Pembahasan:
IMT=BB/TB (m)2 60/(1,7)2 = 20,76
BB kurang : < 18,5
BB N
: 18,5-22,9
BB lebih
: 23,0
Dgn resiko : 23-24,9
Obes I
: 25, 29,9
Obes II
: > 30,0
171. Empat puluh karyawan mengalami mual, muntah, dan
kram perut 3 jam setelah makan makanan.
Penyebabnya:
a. Stappilococus aureus
b. Clostridium Perfringens
c. Salmonela Thypirimium
d. E.coli GK
e. Clostridium botulinum
Pembahasan:

Stappilococus aureus: paling sering, inkubasi 16jam, GK: muntah, diare, kejang otot perut, skt
kpl, TD turun

Clostridium
Perfringens:
diare,
kram
abdominal, inkubasi: 8-22 jam

Salmonela Thypirimium: inkubasi: 6-72 jam,


GK:demam, nyeri abdomen, mual muntah,
diare berdarah,diare inflamatorik

E.coli : diare cair, inkubasi > 16 jam

Clostridium botulinum; mknan kaleng, 12-36


jm, GK; lesu, skt kpl, pusing
172. Seorang laki-laki, 50 thn datang ke dokter
mengkonsultasikan hasil lab HbsAg (+) dan

HbeAg(+). Apa hasil kesimpulan dari hasil lab


tersebut:
a. pernah menderita hepatitis
b. pernah mendapat imunisasi hepatitis
c. menderita hepatitis B dan hepatitis E secara
bersamaan
d. sedang menderita hepatitis B dan sangat
infeksius
173. Laki-laki 25 thn luka digigit ular ukuran luka 30 cm
disertai edema, bercak perdarahan, eritema, dan
nyeri yang sangat disertai muntah 5x. terapi segera
yang diberikan adalah:
a. Serum antibisa ular (polivalen; 2 vial @ 5ml
IV dalm 500cc NaCl 0,9%/ dex 5% dg kec
40-80 tts /mnt
b. Serum anti tetanus
c. Antibiotic
d. Adrenalin
e. Tetanus toksoid
174. Laki2 58 thn keluhan bengkak seluruh tubuh. PF:
edema anasarka dengan pitting edema. Pemeriksaan
untuk menunjang diagnosa adalah: dx: SN
a. pH dan ketonuria
b. glukosuria dan hematuria DM, GNA
c. protein dan silinderuria
d. leukosituria dan nitrituria ISK
e. BJ dan kristal
175. Soal cerita dari no Tata laksana awal yang paling
tepat: anak rewel, turgor kembali lambat, air mata masi ada,
dx: dehidrasi ringan sedang
a. Beri cairan lebih banyak dari biasanya
b.

Rehidrasi oral dan pantau 4-6 jam selama 4 jam


pertama

c.

Beri tablet zinc 10-14 hari

d.

Beri cairan normal salin 30 ml/kg BB dalam 1


jam

e.

Beri oralit 500 ml sedikit2 dan setelah 4 jam


nilai ulang derajat dehidrasi

176. Seorang wanita 35 thn datang ke puskesmas dengan


keluhan badan terasa lemas dan sering buang air
kecil. Dari hasil pemeriksaan kadar gula darah
sewaktu didapatkan nilai 300 gr/dl. Keluhan ini
disebabkan oleh :
a. Tiroksin hipertiroid
b. Insulin
c. Aldosteron cushing sindom

d.
e.

Kalsitonin def vit D


Vasopresin hipofisis post

177. Seorang laki-laki 37 thn datang dengan keluhan kaki


kanan bengkak sejak 3 hari yll disertai nyeri di
lipatan paha kanan. Sebelumnya pasien mengalami
demam tinggi selama 1minggu. Tetangga pasien
juga ada yang mengalami hal yang sama. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan pitting udema di tungkai
kanan. Pemeriksaan darah tepi ditemukan parasit
berbentuk silindris, berselubung dengan inti teratur.
Penyebab penyakit yang diderita laki-laki ini adalah
:
a. Brugia Malayi: sering ditungkai bawah
b. Wuchereria Bancrofti : sering dialat kelamin
c. Onchocerca Volvus
d. Mansonela Pertans
e. Loa Loa
178. Seorang wanita 20 thn dibawa warga dalam keadaan
tidak sadar setelah minum obat. Sisa obat juga ada
dibawa. Pasien tidak dapat dibangunkan baik
dengan rangsangan suara ataupun rangsangan fisik.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan Nafas lemah,
TD: 120/80 mmHg, Nadi 70x/i. Kira-kira obat apa
yang telah dikonsumsi pasien tersebut:
a. Digoxin
b. Diazepam
c. Morfin
d. Extasi
e. Fenilpropanolamin
Pembahasan:

Digoxin:agitasi,, diare, sakit kepala

Diazepam: dilatasi pupil, nafas turun, takikardi,


diare

Morfin: depresi napashipotensi, bradikardi,


sianosis, pupil pin point
Intoksikasi
opiat
aloanamnesa,
rwyt
pemakaian obat, bekas suntik, pmrksaan
urintrias intoksikasi: depresi nafas <
12x/mnt,
pupil
pin
point,
kesadaran
mnrnpenanganan: bebaskan jln nfs, O2,
infuse dex 5%/ NaCl 0,9%, antidotum nalokson

Extasi: agitasi, HT, takikardi

Fenilpropanolamin : syok hemoragik


179. Seorang laki-laki 20 tahun, dibawa ke UGD RS karena
usaha bunuh diri dengan cara minum racun
pembasmi serangga. Pemeriksaan Fisik kesadaran
gelisah, miosis, hipersaliva. Untuk pengobatan
antidotum yang dapat diberikan:
a. Kalsium glukonas (antidot MgSO4)

b.
c.
d.
e.

Sulfas atropin
Asetil kolin
Epinefrin anfilaktik syok
Nalakson antidotum morfin

180. Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke poliklinik


dengan keluhan pusing-pusing. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan TD 120/80. Diagnosa apa yang
tepat:
a. Hipotensi
b. Normotensi
<120/80
c. Prehipertensi
120-139/80-89
d. HT gr I 140-149/90-99
e. HT gr II
> 160/100
f. HT gr III
180/110
181. Pria 41 tahun, keluhan nyeri ulu hati, mual, muntah,
serta perut kembung. Riwayat penggunaan obat anti
inflamasi. Diagnosa yang paling mungkin:
a. Dispepsia tipe dismolity
b. Dispepsia tipe like ulcer
c. Dispepsia tipe mixed
d. Tukak duodenum
e. Gangguan gastroesofageal reflux
Pembahasan:

Dispepsia tipe dismolity: kembung, mual, cpt


kenyang

Dispepsia tipe like ulcer: nyeri epigastrium


dominan, nyeri pd malam hari

Tukak duodenum: nyeri epigastrium saat lapar


182. Pria 50 tahun, nyeri sendi ibu jari kaki kiri merah dan
bengkak lebih 1 hari serangan dan 1 sendi saja yang
terserang. Terapi pencegahan: dx : Gout
a. Kolkisin, kompres dingin, atrosioksin, stop
rokok dan es krim
b. Kolkisin, artrosintesin, stop olah raga dan rokok
c. NSAID, kompres dingin, artrosintesin dan
jangan makan es krim
d. NSAID,
kompres
dingin,
kolkisin,
atrosintesin dan mengubah gaya hidup
e. NSAID, kolkisin, artrosintesin, harus pakai AC

183. Pria 40 tahun, keluhan nyeri perut, darm steifum (+),


defans muskuler (+), suara tympani. Apa
pemerikasan penunjang yang awal dilakukan :
dx:peritonitis
a. BNO
b. BNO-IVP fungsi ginjal
c. Polos abdomen: air fluid level (ap , lateral,
LLD)

d.
e.

Barium enema
CT Abdomen

184. Pria 41 tahun, sakit perut melilit, buang air besar


berdarah dan berlendir. Diagnosa apa yang paling
tepat:
a. Diare Sekretorik
b. Diare Osmotik
c.
d.
e. Gastroentritis
Pembahasan:

Diare Sekretorik : biasa karena infeksi,


hormone, tumor

Diare Osmotik : malabsorbsi makanan


185. Pria 69 tahun dengan penurunan kesadaran 14 hari,
diare 5x muntah 7x, TD 90/60mmhg, HB 10, GDS
395, Na 138, K 3,9, ph 7,5, Diagnosa yang paling
mungkin adalah :
a. Koma Asidosis
b. Koma Ketiasidosis
c. Koma Hiperglikemi
d. Koma Hipoglikemi
e. Koma Ketorespiratorik
K normal (3,5-4,5
Na : 135-145
186. Pasien laki-laki umur 30 tahun datang ke dokter
deengan keluhan sering kaku pada pagi hari, terjadi
bengkak pada jari tangan pemeriksaan rheumatoid
test (+). Bagaimana penatalaksanaan awalnya DX:
AR
a. OAINS
b. Kortikosteroid
c. Methothexate klo uda ada erosi
d. Dexamethasone
Celekoksid NSAID paling aman untk lmbg
187.Seorang laki-laki umur 20 thn datang ke IGD RS
karena penurunan kesadaran.dari pemeriksaan fisik
didapatkan nadi lambat, TD 110/70 mmhg, nadi 80
x/I penuh, nafas lemah, didapatkan luka bekas
suntikan lama dan baru di area lengan dan pupil
mengecil kemudian melebar. Obat penurunan
kesadaran yang digunakan adalah:
a. Pencyclidine
b. Dietyleter
c. Pentothal
d. Ekstasi
e. Morfin
Jenisopiate:kodein,dmp,loperamil,meperidin,he
roin, morfin

188. Pasien umur 38 tahun. datang dengan keluhan nyeri


pada kaki. dari pemeriksaan vital sign dalam batas
normal. pada kaki pasien didapati bengkak. pasien
diperkirakan mengalami defisiensi vitamin:
a. Tiamin (B1)
b. Riboflavin (B2)
c. Niasin (vit B3)
d. asam pantotenat :
e. biotin
Pembahasan:

Def B1 : ggn SSP (memori /hilang, nistagmus,


optalmoplegia, dan ataksia). Ggn SSTepi
(neuropati perifer). kelemahan, kehilangan
fungsi sensorik, motorik dan reflek kaki. beriberi jantung (jantung membesar, aritma,
hipertensi, odema, gagal jantung)

Def Niasin (B3); peny. Pelagra. Dermatitis,


biasa pd yg makan jagung

Def vit B2 (riboflavin): mata merah, fotofobi,


peradangan mulut, bibir pecah-pecah. keriput,
kuku pecah. Bila parah: anemia, gangguan
saraf, pembengkakan lidah. sering pada
pecandu alkohol.

Def asam pantotenat :kekejangan dan mati


rasa.Pada kondisi ringan: sakit kepala,
insomnia, gangguan pencernaan. Biasa pada
pecandu alkohol dan manula. Hal ini
disebabkan oleh menurunnya daya cerna
makanan sehingga banyak nutrisi yang tidak
diserap tubuh dan segera hilang
189. Seorang pasien datang dengan keluhan tinja encer
bercampur darah... pemeriksaan apa yang harus
dilakukan:
a. kolonoskopi
b. kultur tinja
c. segmoidiskopi
d. foto polos abdomen
e. tinja lengkap
190. Pasien datang dengan keluhan demam sudah 4 hari,
dari pemeriksaan didapatkan ptechie di seputaran
lipatan kedua tangan, diagnosa pasien ini adalah:
a. demam dengue:
b. demam berdarah dengue grade I
c. demam berdarah dengue grade II
d. demam berdarah dengue grade III
e. demam berdarah dengue grade IV
Pembahasan;

DD
: demam + sakit kepala, nyeri
retroorbita, mialgia, artalgia
DHF gr I: DD + rumpled test (+)
DHF gr II: DHF I + perdarahan spontan
DHF gr III: DHF II + ggl sirkulasi
DHF gr IV: DSS

191. Seorang wanita datang dengan keluhan sering lapar


dan dahaga akhir-akhir ini, tetapi berat badan turun 3
kg dst. diagnosa yang paling tepat :
a. tirotoksikosis
b. sindrom nefrotik
c. infeksi saluran kemih
d. diabetes meletus
e. hipertensi
192. Pasien laki laki 20 tahun datang dengan gangguan
kesadaran. pasien dibawa sekalian dengan obat yang
diminumnya.
setelah
dibangunkan
dengan
rangsangan suara dan rangsangan nyeri pasien tidak
ada respon. tekanan darah 120/80 mmHg. HR 100
kali. RR 18 kali. apa penyebab pasien tidak sadarkan
diri :
a. penylethilamin
b. Ektasi (lupa singkatannya)
c. Diazepam
d. Morphine
e.
193. Pasien datang dengan dengan tidak sadar, laki laki
umur 20 tahun. dibangunkan dengan rangsangan
nyeri pasien tidak bangun. dari pemeriksaan fisik
didapati adanya bekas suntikan. Tekanan darah
110/70 mmHg. HR 96 kali. RR 24 kali. apa yang
dikonsumsi sehingga pasien tidak sadar :
a. ektasi
b. diazepam
c. morpin
d. ethyleter
e.

OPHTALMOLOGY
194.Pasien umur 40 thn datang dengan keluhan mengalami
penglihatan berkurang dengan tekanan darah 180/110.
Pemeriksaan fundus dalam batas normal papil tidak
edema. Apa yg menyebabkan pasien kebutaan tersebut
a. papilitis
b. papil edem
c. losichiam
d. gloucoma absolute TIO uda turun, merupakan
tahap akir

e.

strok oksipital lobus carlcarina

195. Seorang anak umur 1 thn dibawa ibunya ke puskesmas


dengan keluhan mata merah sudah 5 hari yang lalu
gatal silau dan serasa seperti berpasir, keluhan ini
sering dirasakan bila anak ke luar rumah. Apa
diagnosanya:
a. konjungtivitis vernal: ok alergi
b.
c. konjungtivitis folikulitis
d.
196. Pasien umur 39 thn dengan keluhan mata merah,
berair dan seperti berpasir dari pemeriksaan kornea
didapatkan sel dendritik. Apa pemeriksaan awal yang
akan dilakukan: dx: keratitis viral
a. Perimetri: px lapang pandang
b. Tonometri: u glaukoma (TIO)
c. funduskopi
d. kapimetri : lapang pandang
e. refraksi
197. Pasien umur 39 thn datang dengan visus ODS 6/15
setelah dites pinhol (+) maju menjadi 6/6. Apa
diagnosanya:
a. Presbiop
b. Hipermetrop
c. Miop
d. Astigmatismus
e. An isometropia
Pembahasan:

Presbiop: rabun dekat pd org tua

Hipermetrop: sinar dibiaskan diblkng retina,


rabun dekat, th/: S +

Miop: sinar dibiaskan didpn retina, lbh jls liat


dekt, rabun jauh th/: S
Astigmatismus: sinar dibiaskan tidak pd 1 titik.
Th/: silindris

An isometropia: terdapat perbedaan kelainan


refraksi antara kedua mata
198. Pasien dengan umur 40 thn dengan mata merah, gatal,
berair, terasa berpasir OD visus 5/15 OS 6/60
palpebra spasme. Apa penyebabnya: dx. Keratitis
(visus turun)
a. infeksi bakteri
b. infeksi jamur
c. infeksi virus
d.

199. Wanita 30 thn visus menurun, jika membaca lama


sering pusing, VOD 5/20 VOS 5/30, segmen anterior
tenang. Pemeriksaan yang dilakukan:
a. Siklopegik dan refraksi ulang
b. Refraksi
c. IOP
d. Pinhole
e. Funduskopi
200. Seorang laki-laki 12 tahun, datang dengan keluhan
mata gatal dan berair dan terasa berpasir. Dari
pemeriksaan didapatkan mata merah merata, visus
normal, adanya cobles stone di konjungtiva tarsalis
superior. Terapi apa yang diberikan: dx. Konj. Vernal
th: streroid LOKAL/sistemik, antihistamin
a. Antihistamin oral
b. Steroid oral or sistemik
c. Antibiotik oral
d. Analgesik oral
e. AINS oral
Pembahasan: Th/ konj. Vernal: sembuh sendiri,
steroid lokal/sistemik
201. Seorang laki-laki 19 thn datang ke praktek dokter
umum untuk mendapatkan surat keterangan sehat.
Dari pemeriksaan pasien menyandang buta warna.
Dari riwayat keluarga orang tua pasien bapak dan ibu
pasien tidak menderita buta warna. Berapa persenkah
faktor resiko buta warna pada anak laki-laki ini:
a. 0
b. 25 klo pada semua anak
c. 50 klo hanya diantara anak laki-laki
d. 75
e. 100
202. , 24 tahun datang dengan keluhan utama benjolan di
kelopak mata kanan atas sejak 1 minggu yll.
Benjolan keras, tidak nyeri, tidak hiperemis,
pseudoptosis. Apa penyebab benjolan tersebut: dx:
kalazion
a. Hiperplasia epitel kelenjar Zeis
b. Hiperproliferasi epitel kelenjar Moll
c. Peradangan supuratif kelenjar Meibom
hordeolum interna, klo ekterna zeis n moll
d. Sebukan radang palpebra oleh S. Aureus
e. Peradangan granulomatosa kronis kelenjar
Meibom
203. Wanita, 17 tahun ke puskesmas dengan keluhan
benjolan timbul sejak 3 hari sebelumnya disertai rasa
nyeri. Pada PF: benjolan setampat seukuran kepala

jarum pentul. Warna kemerahan mengilat dan nyeri


tekan. Diagnosa :
a. kalazion
b. hordeolum
c. dakroadenitis
d. abses palpebra
e. moluskum kontangiosum
Pembahasan:

kalazion: radang lipogranuloma kronis kelenjar


meibon

hordeolum: radang supuratif pd klpk mata, etio:


staphy, Gjl: bengkak, rasa sakit, nyeri tekan

dakroadenitis: rdg pd sakus lakrimalis gjl:


epifora, merah, bengkak di medial klpk mata
bawah
204. Laki-laki, 18 tahun mata merah sejak 3 hari yang lalu
gatal, secret kental, px fisik: konjungtiva hiperemis,
tidak ada penurunan penglihatan, pemeriksaan
optalmoskopi gambaran cobble stone appearance pada
konjungtiva. Diagnosis:
a. Konjungtivits bacterialis
b. Konjungtivitis viral
c. Konjungtivitis vernal
d. Konjungtivitis jamur
e. Konjungtivitis inklusi

Pembahasan:
Conjunctivitis viral: sel dendritik
Conjunctivitis bacterial
Conjunctivitis jamur: sel satelit
Konjungtivitis alergi,

Konj. Vernal :hipersensitivitas tipe I (ada


cobble stone, trantas dot)

K. Flikenularis, hipersentivitas tipe IV,


biasanya krn kurang gizi/radang sal.
Pernapasan)
K.kataralis: ada cairan seromusinosa

K. Folikuler kronik, benjolan kecil merah pada


lipatan retrotarsal. Rx thd virus & alergen toxic
(iododioxiuridin, fisostigmen, klamidia)
K. Gonorhoe. akut, disertai sekret purulen

205. Perempuan 40 tahun datang ke puskesmas dengan


keluhan nyeri mata kanan hebat, keluhan disertai
penurunan penglihatan mendadak dan tampak adanya
lingkaran seperti pelangi. Pasien juga merasakan
nyeri kepala, mual dan muntah. Pada pemeriksaan
mata dextra didapatkan konjungtiva hiperemis pada
perabaan bola mata dektra terasa lebih keras.
Diagnosis:
a. Glaucoma akut,

b.
c.
d.
e.

Panoptalmitis
Endoptalmitis
Uveitis akut
Ulkus kornea

Pembahasan:

Endofthalmitis:
radang
purulen
pd
all
jar.intraokular, abses bdn kaca (+)
Gjl: demam,mata sakit, merah, kelopak bengkak,
edema kornea, keratik presipitat, hipopion, visus
sgt menurun

Glukoma terbuka Th: pilocarpin n epinefrin

Glukoma tertutup Th: asetazolamid oral


mengurangi produksi humour aquos

Uveitis:

Ulkus kornea:
206. Wanita 10 thn, visus mata kanan 6/60 kiri 6/12,
dengan pinhole kanan tetap, kiri 6/6, koreksi kanan
dengan +4 tetap, kiri dengan +1 jadi 6/6. Diagnosis:
a. Ambliopia mata malas
b. strabismus
c. astigmatisma
d. astenopia: mata lelah
e. malingering: dibuat2
Pembahasan:

ambliopia: mata malas, ggn visus tanpa kelainan


fundus

stabismus: ketidakseimbangan otot penggerak


bola mata
o Ekstropia: juling ke luar
o Esotropia: juling ke dalam
o Heterotropia: membakat juling
o Eksoforia: cenderung juling ke luar
o Esoforia: cenderung juling ke dalam
o Anisometropia : perbedaan darya refraksi >
3 dioptri
207. Perempuan 50 tahun datang dengan keluhan mata
kanan merah, kabur, dengan visus 1/60, konjungtiva
hiperemis, flouresense kornea defect infiltritat abuabu dan satelit positif. tepi tak teratur. bilik mata
depan terdpat hipopion, Penyebab paling mungkin:
dx: ulkus korne ec.jamur
a. jamur
b. virus
c. stafilokokus
d. pneumokokus
e. streptokokus: wrn hijau/kuning
208. Pasien laki-laki umur 30 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan penglihatan kedua mata buram.
Sebelumnya pasien memakai kacamata silindris,

setelah 3 bulan ini pasien tidak memakai kaca mata


lagi karena penglihatannya tetap buram. Dari hasil
pemeriksaan oftalmologi VOD: 5/20, VOS: 5/15.
Hasil koreksi kaca mata kanan S-1,00 C +0,50 X 120
dan mata kiri S-1,50. Berapakah hasil transposisi
koreksi mata kanan pasien:
a. S+0,50 C-0.50 X 30
b. S-0,50 C+0,50 X 30
c. S-0,50 C-0,50 X 30
d. S+1,0 C-0,50 X 30
e. S-1,0 C+0.50 X 30
S= (S+C) -1 + 0,5 = -0,5
C= dibalik aja
X= 120 - 90
Klo 30 ditambah 90
209. Pasien 30 tahun datang funduskopi : perdarahan
subkonjungtival, tepi papil mengalami perdarahan
.VOD :5/5, VOS :5/5. Bintik buta membesar.
a. Neuritis retrobulbar
b. Acute iskemik optik neuropati
c. Atropi papil
d. Papil edem
Pembahasan:

Neuritis retrobulbar: fudus N, tjm penglhtn


turun berat, atropi desenden, papil pucat, bts
tgs, nyeri saat mt bergerk

Acute iskemik optik neuropati: pembengkakan n


pucat diskus disertai menghilangnya pglhtn, ada
1-2 perdarahan

Papil edem: lapang pandang bs N, pmbesaran


bntk buta
210. Anak 3 tahun mengalami mata juling sejak 3 bulan.
Ibunya berkata sejak bayi pada anaknya sering
didapatkan cahaya kuning pada tengah kedua
matanya. PF: bola mata lebih keras dari normal.
Funduskopi: didapatkan reflek kuning pada kedua
mata. Diagnosa:
a. Glioma
b. Ateroma
c. Katarak
d. Glaucoma
e. Retinoblastoma
211. Seorang laki-laki, 30 tahun matanya terciprat HCl
dimatanya dan dibawa ke IGD dan tindakan awal
yang harus dillakukan adalah:
a. bebat tekan
b. kompres dingin agar tidak nyeri
c. Irigasi dan cuci bersih selama 15-30 menit
d. beri AB agar tidak terjadi infeksi
e. berikan analgetik

basa > 30 menit pake pke Nacl


asem:15-30 menit, pke Nacl
212. Laki-laki, 40 thn mengeluhkan mata kirinya tiba-tiba
nyeri saat membaca Koran dan disertai nyeri kepala
sebelah kiri. Dari pemeriksaan fisik didapatkan mata
merah, konj palpebra bengkak. Apa Dx yang
mungkin:
a. iritis akut: uveiti ant mata sakit, merah,
fotofobia
b. konjunjtivitis akut
c. dakrioadenitis akut
d. uveitis akut
e. glukoma sudut tertutup (akut), -> th/
asetazolamid

215. Pasien batuk sejak 2 bulan dan pasien juga


mendapatkan obat hipertensi. Obat hipertensi apa
yang menyebabkan pasien batuk?
captopril
216. Pasien datang terdengat suara jantung seperti
derap kuda
a.
b.
c.
d.

injeksi silierr pd uveitis, keratitis, glaukoma


dari centra ke perifer n lebih gelap
injeksi konjuntiva pada konjungtivitis dari
perifer ke central lbh merah
213. Wanita 14 tahun datang ke praktek dokter untuk
kontrol kaca mata. Dari pemeriksaan VOD: 5/15
koreksi S-0,50 menghasilkan 5/7, koreksi S-1,00
menghasilkan 5/5, koreksi S-1,25 menghasilkan 5/6,
koreksi S-0,75 menghasilkan 5/5, koreksi S-1,50
menghasilkan 5/7. Manakah koreksi yang paling
benar:dx: miopi, th: memberikan kaca mata S(-)
terkecil yg mmberikan ketajaman penglihatan
maksimal
a. S-0,50
b. S-0,75
c. S-1,00
d. S-1,25
e. S-1,50
214. Seorang laki-laki 50 tahun datang ke UGD dengan
keluhan mata kiri buram 3 hari yang lalu setelah
terkena pentalan kock saat bermain badminton. Dari
pemeriksaan VOS 1/300 palpebra hematom (+),
terlihat hifema. Penyebab penurunan penglihatan
mata pasien:
a. Katarak
b. Hifema
c. Atropi N optikus
d.
e.

CARDIOLOGY

e.

Gallop -> gagal jantung

217.Pasien datang dengan sesak. sesak saat tidur


pemeriksaan TVJ tidak membesar, hepatomegali(-),
S1,S2,S4(+), dijumpai ronki basah halus di kedua
lapangan paru, edema tungkai (-). Penyebab sesak
nafas:
a. Pneumonia lobaris
b. Gagal jantung kanan
c. Gagal jantung kiri
d.
e.
Pembahasan:

Gagal jantung kanan: sesak nafas, cpt lelah,


TVJ, udem perifer, hepatomegali, asites

Gagal jantung kiri: dyspnue deffort, batuk,


fatigue, ortopneu (sesak saat berbaring),
paroxysmal nocturnal dyspneu, pembesaran jntg
kea rah kiri bwh, ronki, irama gallop, congestive
v.pulmonal
Pada dewasa seringnya duluan Ggl Jntg Kiri
dulu, Tp klo pada anak sering yg kanan dulu
218. Pria 57 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri
dada yang dirasakan 1 bulan yang lalu. Nyeri kurang
lebih 15 menit dan hilang dengan istirahat.
Pemeriksaan lanjutan untuk menunjang diagnosis: dx:
Angina pectoris stabil
a. tes uji latih jantung angina stable n usia 70 thn
b. rontgen thoraks anteroposterior
c. EKG ST depresi
d. thalium scan utk angina stabil yg perna
infark/ telah mengalami operasi lintas koroner

e.

enzyme jantung pd Infark ( CKMB, SGTO,


SGPT, Troponin T me)

Pembahasan:

angina pectoris stabil: lokasi: sbsternal,


retrosternal, precordial, sifat nyeri: rasa sakit
seperti
ditekan, terbakar/dirusuk lengan,
penjalaran: lengan kiri, leher, dan perut, nyeri
hilang dgn istirahat / obat nitrat, etio: latihan fisik
n emosi

angina pectoris non stable: saat istirahat, angina


memberat, angina baru yg menyebabkan aktivitas
dlm 2 bln

kelas I: aktivitas sehari normal, timbuln saat


aktivitas berat
kelas II: aktivitas sehari agk terbatas, tmbl saat
jalan cepat, naik tangga cepat
kelas III: aktivitas berat sangat terbatas, timbul
100-200 m / naik tangga setinggi 1 laintai
Kelas IV: tidak dpt melakukan aktvts, timbul ssat
istirahat
219. Wanita 48 tahun datang dengan keluhan sesak nafas
sejak 4 bulan yang lalu, disertai jantung berdebar.
Sebelumnya pasien mempunyai riwayat penyakit
demam, nyeri sendi dan ruam di kulit. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 140/90 mmHg, ruam dikulit,
pada auskultasi didapatkan opening snap dan murmur
diastolic. Pada foto thoraks didapatkan pembesaran
atrium kiri. Diagnosanya adalah:
a. penyakit jantung rematik
b. penyakit jantung kongestif
c. infark miokard akut
d. atrial septal defect bising sistolik, BJ1
mengeras, BJ2 terpisah dari BJ1
e. mitral stenosis
Pembahasan:

gagal jantung kongestif


o criteria mayor: dispnea nokturna, TVJ ,
Ronki basah, cardiomegali, edema paru,
irama derap S3, peningkatan tek,venqa>16
cmH2O, refluk hepatojugular
o criteria minor: edema tungkai, batuk
malam
hari,
dyspneu
deffort,
hepatumegali,efusi,
kapasitasvital
berkurang 1/3 mak, takikardi> 120x/menit
o Th;
diuretic,
ACE
inhibitor/ARB,
digitalis( pd aritmia supraventrikular or
fibrilasi atrium or gak mempaan ma obat2
diatas

220. Pria 20 tahun datang dengan keluhan demam disertai


dengan nyeri sendi dan timbul ruam di kulit.
Pemeriksaan fisik didapatkan eritema, nodul
subkutan. Hasil laboratorium didapatkan leukositosis,
pada EKG didapatkan perpanjangan interval PR.
Bakteri penyebab adalah: dx: penyakit jantung
reumatik
a. staphylococcus aureus
b. streptococcus viridians endocarditis
c. streptococcus pyogenes
d. streptococcus alfa hemoliticus
e. streptococcus beta hemoliticus
Pembahasan:
penyakit jantung reumatik:

etio: pasca infeksi strep B hemo group A sprt


tonsillitis, faringitis n otitis media

Diagnosa: 2 kriteria mayor or 1 mayor+satu


minor

criteria mayor: karditis, eritema marginatum,


nodul subkutan, korea Sydenham, arthritis

criteria minor: demam, poliartalgia, PR interval


memanjang, LED, didahului inf strep.B hemo,
riwayat DR

penunjang: ASTO (+)

TH: penisilin benzatin : > 30 kg: 1,2 juta, < 30


kg: 600-900 rb
221. Laki-laki, 62 tahun ke ugd dengan keluhan sesak
napas yang bertambah berat sejak 2 hari yang lalu.
Awalnya sesak napas timbul saat aktivitas dan
berkurang saat istirahat. sejak 2 hari yang lalu sesak
dirasakan terus menerus. Sesak berkurang bila posisi
setengah duduk. Pasien perokok dan terdapat riwayat
darah tinggi dan penyakit jantung koroner, namun
tidak berobat teratur. Sejak 3 tahun yang lalu mudah
lelah jika aktivitas berat. pemeriksaan fisik: TD
160/90, RR = 32x/i, nadi 112x/i, JVP = 5+4, ronki
basah halus, jantung gallop (+), abdomen:
hepatomegali teraba 3 jari di bawah arcus costae, 4
jari di bawah proc.xipoideus pada EKG : apakah
diagnosisnya:
a. AHF
b. CHF fungsional kelas
c. CHF fungsional kelas 2
d. CHF fungsional kelas 3
e. CHF fungsional kelas 4
Pembahasan:

CHF fungsional kelas 1: pasien dpt melakukan


aktivitas apapun, aktivatas sehari tdk
menimbulkan keluhan

CHF fungsional kelas 2: trdpt btsan aktivitas


ringan, tdk ada keluhan ssat istirahat, aktvts
sehari menimbulkan kelelahan, palpitasi / sesak
CHF fungsional kelas 3: trdpt btsan aktvts
bermakna, tdk terdpt keluhan saat istirahat tp
aktivitas ringan uda nimbul kelelahan
CHF fungsional kelas 4 : tdk dpt melakukan
aktivitas fisik tnp keluhan, terdpt gjl saat istirht,
meningkat saat aktivitas

222. Wanita 35 tahun cepat lelah jika bekerja, TD 130/90


RR ; 24x, auskultasi jantung didapat S1 dan
komponen pulmonal mengeras (P2). Terdengar
murmur diastolik dan sistolik di apeks dimana
intensitas murmur sistolik tidak dipengaruhi oleh
pernapasan. Diagnosa:
a. stenosis dan regurgitasi katup mitral
b. stenosis katup mitral dan hipertensi
pulmonal
c. regurgitasi katup mitral dan hipertensi
pulmonal
d. stenosis dan regurgitasi katup mitral disertai
hipertensi pulmonal
e.
Pembahasan:

hipertensi pulmonal : klompk penyakit yg


ditandai dgn peningkatan resistensi PD
pulmoner yg makibatkangagal jantung kanan
dan kematian prematur. GK: sesak nafas tanpa
ditemukan kelainan primer pd jantung dan
paru2, atau tdapat kelainan paru, namun
berata persentasi klinis HPA (hipertensi
pulmonal arterial) tdk dpt djelaskan dgn adaa
peny paru tsb, rasa cepat lelah, lemah, angina,
sinkop, atau distensi abdomen. PF : parasternal
lift, bunyi jantung komponen pulmonal yg
mengers, pansistolik murmur, akibat reguirtasi
tricuspid, murmur diastolik akibat PR, S3
gallop ventrikel kanan

Reguigitasi katup mitral : GK : sesak nafas,


cepat lelah secara bangsur mjd ortopneu, PND,
edema perifer. PF : auskultasi : bising
pansistolik yg bsifat meniup diapek (blowing)
mjalar ke axilla mengeras saat ekspirasi. Bunyi
jantung 1 melemah, katup tdk mnutup smpurna
diakhir diastolic.

Stenosis katup mitral : GK : sesak nafas, fatig.


PF : auskultasi : opening snap dan bising
diastole kasar (diastolic rumble), bunyi jantung
1 mengeras. Di apeks rumble diastolic dpt

draba sbg trill. P2 menunjukan adaa hipertensi


pulmonal.
223. Pria 30 tahun keluhan sesak nafas kurang lebih 3
bulan yll. TD 90/60 mmHg, denyut nadi kecil,
nafas., batas iga kanan di garis parasternal kanan,
batas jantung kiri 1 jari lateral midclavicula sinistra,
suara jantung 1 dan 2 melemah. Diagnosa:
a. hipertrofi ventrikel kanan
b. hipertrofi ventrikel kiri
c. hipertrofi atrium kiri
d. kardiomiopati
e. efusi perikarditis nadi lemah, kompleks QRS
mengecil
Pembahasan: kardiomiopati: dilatasi ventrikel
kanan &/ ventrikel kiri, disfungsi kontraktilitas1or
ke 2 ventrikel, aritmia, emboli, tnd2 ggl jntg
kongestif; etio: alcohol, kehamilan, peny tiroid,
kokain
224. laki-laki, 45 thn, keluhan nyeri dada dan sesak,
keringat dingin, ST elevasi, Q patologis, diagnosa:
a. peritonitis
b. miokarditits
c. infark miokard akut
d. angina pectoris stabil EKG: ST depresi > 1mm
e. angina pectoris tdk stabil
gambaran EKG pada MCI
Hiper akut T < 30 mnt
Q patologis beberaba jam
T inverted 2-4 mgg
225. Seorang laki-laki 57 thn datang ke dokter umum
dengan keluhan utama nyeri dada kiri 30 menit saat
lari pagi, nyeri terasa seperti terbakar menjalar ke
bahu kiri leher, hingga permukaan dalam tangan
selama 3-5 menit. Nyeri berkurang setelah istirahat.
Pernah mengalami gejala serupa 3 bulan yang lalu.
Riwayat trauma (-), dan asma (-). Pasien perokok
berat > 10 batang /hari. Dari pemeriksan fisik TD :
110/90 mmHg, Nadi 96x/menit, RR 16 x/menit. Apa
terapi awal yang baik diberikan saat serangan: dx:
angina pectoris
a. Captopril
b. Propanolol
c. Nitrogliserid, KI; TD < 90
d. Veramil
e. Diltiazem
226. Laki-laki 40 tahun mengalami nyeri dada menjalar ke
rahang dan lengan kiri. Nyeri dirasakan 20 menit,

keluhan muncul saat aktivitas dan berkurang saat


istirahat. Pada EKG ditemukan Q patologis dan
elevasi ST di I, avL, V4-V6. Dimanakah lokasi
MCI:
a. Inferior: Lead II, III, avF
b. Anteroseptal; V1-V3
c.

Lateral: di lead I, AVR, V5,V6

d.

Anterolateral; V4-V6, sadapan I dan AvL

e.

Posterior murni: Gelombang R di V1-V2 ,


V7-V9
Anterior: st elevasi di lead V1-V4 atau V6
sadapan I dan AVL

227. Laki-laki 55 thn keluhan nyeri dada hebat, mual dan


muntah. TD: 210/140. Diagnosa:
a. Hipertensi emergensi
b. Hipertensi urgensi 180/
c.

Hipertensi tanpa komplikasi

d.

Transien hipertensi pd masa kehamilan/ dlm


24 jam setelah melahirkan tan gejala PE n
hipertensi kronis

e.

Hipertensi kronis

228. Laki-laki 41 thn keluhan nyeri dada hebat meningkat


dengan aktivitas. Berkurang dengan istirahat.
Perokok berat dan jarang olah raga. EKG ST elevasi
II, III, avF. Infark terjadi pada:
a. Inferior
b. Anteroseptal
c.

Lateral

d.

Anterolateral

e.

Posterior

229. Gambar EKG.. ada ST elevasi n Q patologis


a. CKMB
b. ck
c. I
d.
Khas buat jantung troponi T dan I
230. Seorang laki-laki datang dengan keluhan nyeri dada
yang menjalar ke belakang pundak,nyeri seperti

terbakar dst. pemeriksaan apa yang dilakukan


pada pasien ini:
a. EKG
b. poto thorak AP
c. USG
d. Ekokardiografi
e. CT-scan

PULMONOLOGY
231. Seorang pria 61 thn datang dengan keluhan sesak yang
diikuti batuk 1 bulan, memberat dalam 1 minggu
ini. Riwayat hipertensi (+). dari pemeriksaan T:37,0o
C, TD 160/100, N 110, RR 28 x/i, pemeriksaan fisik
gerak tertinggal pada paru kiri, perkusi redup, suara
vesikuler menurun. foto thorax berdiri tampak
selubung opak dengan sinus costofrenicus tumpul.
Opaskisasi bergerak sesuai dengan perpindahan
posisi. Diagnosa paling tepat:
a. pneumonia
b. pneumothorax snistra
c. hernia diafragma
d. efusi pleura sinistra
e. .... (BERKAITAN DG JANTUNG)
Pembahasan:

Pneumonia:
radang
parenkim
paru
(infiltrat/konsolidasi) pd alveoli/jar.interstisial).
PF: perkusi pekak, ronki nyaring, nafas bronkial.
Ro: air bronkogram. Th/: AB empiris

Pneumothorax: udara dlm rongga pleura. GK:


sesak, nyeri dada, batuk, kadang2 silent. PF:
fremitus , perkusi hipersonor, vesikuler ,
takikardi, hipotensi. Px penunjang: AGDA
o Tertutup: defek (-), tek.udara rongga pleura
> tek. pleura
o Terbuka: luka (+), inspirasi mediastinum N,
ekspirasi mediastinum bergeser ke sisi yg
sakit
o Tension: saat inspirasi udara masuk rongga
thorax, saat ekspirasi udara rongga thoraks
gak bisa kluar. YVJ meningkat
Th/: observasi, O2, aspirasi jarum & tube
torakostomi, WSD ICS V-VII

Hernia diafragma: pnonjolan organ perut ke


rongga dada mll lubang pd diafragma. GK: ggn
napas berat, sianosis, takipneu, takikardi, dinding
dada asimetris. PF: suara napas (-) pd sisi hernia,
bising usus pada dada, perut kosong
232. Pasien laki-laki umur 45 tahun dan dengan keluhan
demam tinggi sejak 4 hari, pertama pasien
mengeluhkan batuk kering kemudian berdahak

berwarna hijau kekuning-kuningan. Sekarang


pasien mengeluhkan nyeri dada saat batuk dan
berdahak kecoklatan. Pemeriksaan fisik TD =
130/80 mmHg, N 120 x/i, RR = 32 x/i, T = 39 o C.
penyebab penyakit pasien ini adalah : dx.
a. Metycilin resisten S.aureus
b. Psedomonas aeuruginosa : inf nosokomial (ec
ventilator)
c. Strepkokus pneumonia
d. E.coli
e. L. pnemophila
f. S. Aureus ( ec selang infus)
233. Pasien perempuan 60 tahun datang ke rumah sakit
dengan keluhan batuk dalam 1 bulan ini dan sekarang
batuk disertai dengan keluar darah segar. Demam
Kateg

Pasien TB

TB BTA (+) baru, TB


berat, TB ekstra paru
berat, TB BTA (-)
Relaps, gagal th/, kembali
ke default

Regimen
Awal
2 RHZE

Lanjutan
4 H3R3

2 (RHZE)S /
RHZE

5 (HR)3E3

hilang timbul, nafsu makan berkurang, dan


berkeringat. Pemeriksaan foto thorak didapatkan ada
infiltrate di bagian apek paru. Penyebab penyakit
pasien ini adalah : dx. TB paru
a. Basidiomycetes jamur
b. M. tuberculosis
c. H.Fucuatra
d. S.Pneumonia
e. B. Pertusis batuk rejan
234. Wanita, 33 thn, datang ke Puskesmas untuk
melanjutkan pengobatan TB. Sudah menjalani
pengobatan 2 bulan. Keluhan batuk, mudah lelah,
keringat malam sudah berkurang. Nafsu makan dan
BB meningkat. Dari px sputum diperoleh +2.
Pengobatan lanjutan:
a. sisipan 1RHZE
b. sisipan 1RHZS
c. sisipan 1RHSEZ
d. 4RH
e. 5RH
Pembahasan:
Tipe penderita ditentukan berdasarkan riwayat
pengobatan sebelumnya:
1. Kasus baru
penderita yang belum pernah diobati dengan OAT
atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu
bulan (30 dosis harian)
2. Kambuh (relaps)
penderita TB yang sebelumnya pernah
mendapatkan terapi TB dan telah dinyatakan
sembuh atau pengobatan lengkap, kemudian

kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan


dahak BTA positif
3. Pindahan (transfer in)
penderita TB yang sedang mendapatkan
pengobatan disuatu kabupaten lain dan kemudian
pindah berobat ke kabupaten ini. Penderita
tersebut harus membawa surat rujukan/pindahan
4. Kasus berobat setelah lalai (pengobatan setelah
default/drop-out)
penderita TB yang kembali berobat dengan hasil
pemeriksaan dahak BTA + setelah putus berobat
2 bulan atau lebih.
5. Gagal
penderita BTA + yang masih tetap + atau kembali
menjadi + pada akhir bulan ke-5 atau
lebih.
penderita BTA -, rontgen + yang menjadi BTA +
pada akhir bulan ke-2 pengobatan.
6. Lain-lain
Semua penderita lain yang tidak memenuhi
persyaratan tersebut diatas. Termasuk kasus
kronik (penderita yang masih BTA + setelah
menyelesaikan pengobatan ulang dengan kategori
2)
Regimen th/ TB terbaru
Kalo setelah 2 bulan terapi awal BTA masih(+),
diberi sisipan 1RHZE
235. Pasien laki-laki usia 60 tahun datang ke UGD dengan
keluhan sesak nafas disertai batuk yang dialami sejak
1 bulan yang lalu, dan 1 minggu terakhir dirasakan
semakin memberat. Pasien memiliki riwayat
hipertensi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan, suhu
37C, nadi 110x/menit, pernafasan 28 x/menit,
tekanan darah 160/110 mmHg. Pada hemithoraks kiri
ditemukan ketinggalan gerak, perkusi redup dan suara
vesikuler menurun. Dari roentgen dada posisi tegak
didapatkan perselubungan opak dengan sinus
kostofrenikus
menumpul.
Gambaran
opasitas
mengikuti perubahan posisi. Terapi paling awal yang
tepat pada kasus ini adalah: dx. Efusi pleura
a. Pungsi pleura/torakosintesisb ICS V-VI
b. WSD
c. Pemberian antibiotik per oral
d. Pemberian inhalasi B2-agonis
e. Pemberian furosemide
236. Seorang pria 35 tahun datang ke pratek dokter dengan
keluhan timbul jerawat yang gatal di dahi dan pipi,
sebelumnya penderita punya riwayat TBC dan
mengkomsumsi obat anti tuberkulosis. Obat apa
tersering yg menimbulkan keluhan seperti di atas:
a. Rifamfisin
b. Isoniazid
c. Ethambutol

d.
e.
237.

Ofloksasin
Streptomicin

Seorang laki-laki 43 tahun datang ke puskesmas


dengan keluhan batuk sejak 1 bulan yang lalu. Nafsu
makan menurun, badan lemah dan berat badan
menurun. Pasien juga memiliki riwayat bengkak
sendi yang hilang timbul 1 tahun yang lalu. Sendi
bengkak dan terasa nyeri terutama setelah makan
emping melinjo. Pemeriksaan BTA +++. OAT yang
harus dihindari karena bisa memperberat nyeri
adalah:
a. Streptomisin
ES: ggn N.VIII
b.

Etambutol ES: neuritis optikus, menyebabkan


eksresi as urat berkurang sehingga mybbkan
kekambuhn gout
Pirazinamid
ES:
gangguan
hati,
,
menghasilkan asm pirazinoidnyeri gout
Rifampisin: ikterus, flu like sindrom, simdrom
redman
INH : ES:neuritis perifer (kejang,ataksia,
stupor,ensefalopati, pencegahan ksih B12),
ikterus, hipersensitifitas

c.
d.
e.

238. Laki-laki 40 tahun datang ke puskesmas dengan


keluhan batuk berdahak lebih 3 bulan. Kadang dahak
disertai bercak darah. Pasien kadang juga merasa
demam.
Nafsu makan menurun, berat badan
menurun, lemas dan sering berkeringat malam. TD
120/80, N 70x/I, RR 24x/I, t: 37,8 C. Apa
mikroorganisme mungkin penyebab:
a. Candida albican
b.

Klebsiella pneumonia

c. Streptococcus pmeumonia
d. micobacterium tuberculosa
e. aspergilus niger
TB: vesikuler meningkat, redup,
239. Efek samping dari obat-obat TB
Pembahasan:
INH
Rifampisin
Streptomisin
etambutol
pirazinamid
PAS
Cycloserin

Neuropati perifer (cegah dg vit B6),


hepatotoksik
Sindr. Flu, hepatotoksik
Nefrotoksik, ggn N.VIII
Neuritis optik, nefrotoksik, dermatitis (skin
rash), gout
Pirai (gout) ok asam pirazinoid, hepatotoksik
Hepatotoksik, ggn cerna
Seizure/kejang, depresi, psikosis

Gol ke2 pengobatan TB kanamicin, gol kuinolon

Pirazinamid utuk mengatasi ES nyeri sendi kasi aspirin


(NSAID)
Drug induce hepatits SGOT n SGPT meningkat > 3 x
klo baru 2 x masi bisa pake Rifam n INH
240. Anak , usia 8 tahun, datang dengan keluhan sesak.
Sesaknya berulang, terutama saat perubahan cuaca.
Denyut nadi = 92 x/i, RR = 32x/i, T = 37oC.
Auskultasi thorax, wheezing, ekspirasi lebih panjang
daripada inspirasi. Apa diagnosa yang paling
mungkin:
a. Bronkkhitis
b. Bronkhopneumonia
c. TB paru
d. Asma
bronchial,
kerusakan
bronkus
reversibel
e. Bronkhiolitis
Pembahasan:

Bronkhitis: Rh (+), biasa pada perokok. Corak


paru meningkat

BP: pneumonia lobaris. Trias: demam, NCH, Rh.


PF: perkusi pekak, ronki nyaring, nafas bronkial.
Ro: air bronkogram

Bronkiolitis: sering pada anak <2th (biasanya 6


bln). Etio: RSV. GK: tanpa demam/subfebris,
sesak, wh, NCH, sianosis. PF: retraksi, ves ,
ekspirasi memanjang, wh (+), ronki basah halus
tersebar
241. , 20 tahun datang dengan keluhan utama batuk-batuk
sejak 3 minggu yll. Demam tidak terlalu tinggi, nafsu
makan berkurang, badan lemah, berat badan
berkurang dan berkeringat malam. Px penunjang apa
yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa:
a. Throat swab dan bronkhoskopi
b. Darah rutin dan uji fungsi paru
c. Sputum dan foto thorax
d. Spirometri dan peak flow meter
e. Darah tepi dan kadar gula darah
242.

Pasien wanita 34 tahun sedang hamil, G2P1A0,


datang dengan keluhan batuk sejak 3 minggu yang
lalu, batuk berdahak, demam dan penurunan nafsu
makan, hasil pemeriksaan apusan dahak BTA positif.
Regimen yang aman untuk pasien tersebut kecuali
adalah: semua OAT aman u bumil kecuali
streptomisin & kanamisin
a. rifampisin
b. isoniazid
c. etambutol
d. Streptomisin
e. pirazinamid

243. Laki laki 35 tahun datang ke UGD dengan keluhan


sesak nafas, pasien mempunyai riwayat asma 10
tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
pasien dalam keadaan gelisah, lebih memilih posisi
duduk, HR 110 x/i, RR 32 x/i, pada auskultasi didapat
suara wheezing. Terapi yang dianjurkan pada pasien
ini ialah:
a. Inhalasi agonis B2
b. Inhalasi kortikosteroid
c. injeksi kortikosteroid
d. Injeksi methilsantin
e. oral broncholator
Pembahasan: Th/ asma: O2, 2 agonis (salbutamol,
terbutalin,
metaproterenol),
antikolinergik
(ipratropium bromida), kortikosteroid, metilsantin
(teofilin).
Status asmatikus tdk ada kemajuan setelah
pengobatan akut, serangan 2-3 x/hari Th:
bronkodilator- adrenalin- aminofilin-steroid
244. Pria 45 tahun keluhan batuk berdahak 3 bulan yll,
keluhan batuk berdahak kadang-kadang bercak
darah dan demam, penurunan BB, nafsu makan
berkurang,
keringat
pada
malam
hari.
Mikroorganisme:
a. candida albican: pneumonia fungi
b. klebsiella; pneumonia nosokomoial
c. streptococcus albican
d. micobacterium tuberculosis
e. aspergillus albine; pneumonia fungi
245. Pria 20 tahun batuk berdahak kurang lebih 3 minggu
yll. penurunan BB, nafsu makan berkurang,
keringat malam, yang lain DBN, TD:DBN,
RR:DBN, N:DBN. Pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan diagnosa:
a. darah rutin dan fungsi paru
b. urin rutin dan SGOT, SGPT
c. sputum dan foto thoraks
d. spirometri dan flow..
e. bronkoskopi dan apus tenggorokan
246. Pria 60 tahun sesak nafas selama 1 bulan, 1 minggu ini
memberat, Riwayat HT(+). Suhu 37 C, N:110x/mnt,
TD:160/110 mmHg. Gerakan hemithoraks sinistra
tertinggal, perkusi redup, hipersonor. Ro: opasitas,
sudut menumpul. Opasitas berubah sesuai
posisi tubuh. Diagnosa:
a. Timoma: batuk, sesak napas, nyeri dada,
gangguan menelan, suara serak, benjolan di
leher atau di sekitar sternum. Foto toraks
PA/lat: massa daerah mediastinal tepi licin dan
kadang tampak klasifikasi

b.
c.
d.
e.

Pneumonia
pneumothoraks sinistra
efusi pleura sinistra
hernia diafragmatika

247. Laki-laki, 34 tahun, batuk berdarah 1 hari, batuk sudah


2 bln, BTA (-), foto thorax; efusi pleura, terapi:
a. kategori I, 2RHZE + 4RH
b. kategori I, 2 RHZE + 4R3H3
a. kategori II
c. kategori II
d. kategori III
248. Seorang perempuan berumur 23 tahun datang ke
puskesmas, sesak nafas yang bersifat kambuhkambuhan dan dapat menghilang setelah makan obat
tertentu. Keluhan ini disertai batuk pada malam hari
dan pagi hari. Dari pemeriksaan fisik TD: 120/80
mmHg, N: 92 x/mnt, RR: 35 x/mnt, nafas vesikuler,
wh +/+, Rh -/-, pada foto thorak tidak dijumpai
kelainan. Diagnosis yang mungkin:
a. Laryngitis
b. Asma
c. Bronchitis akut
d. Bronchiolitis
e. Efusi pleura
249.

Laki-laki 25 tahun datang ke puskesmas dengan


keluhan batuk-batuk selama 3 minggu yang lalu, batuk
disertai berdahak, demam, nafsu makan menurun,
pilek (-), sesak (-) px fisik tidak tampak apa-apa. Awal
pemeriksaan apa yang kita lakukan:
a. KADAR Ig E
b. LED
c. BTA
d. Spirometri
e. Tuberculin test
250. Laki-laki 53 tahun, batuk berdarah 1 hari yang lalu,
sebelumnya didahului dengan batuk hilang timbul
sejak 4 bulan yang lalu, akhir-akhir ini pasien
merasakan dadanya nyeri seperti ditusuk-tusuk, berat
badan menurun drastis, dari pemeriksaan radiologi
dalam batas normal, pemeriksaan sputum didapatkan
gambaran sel atipik. Pemeriksaan anjuran: dx. Peny
paru ec Micobacterium atipik
a.

Bronkoskopi

b.

CT Scan thorak

c.

Transluminal biopsy

d.

Penanda tumor

e.

Trans bronco biopsy

251. Laki 24 tahun ke ugd dengan luka tusuk di dada.


Temuan secepatnya pada pemeriksaan fisik adalah:
DD. Open pneumotoraks, hematotoraks
a. suara nafas yg menurun (auskultasi)
b. perkusi yang hipersonor
c. ketinggalan gerakan nafas (inspeksi)
d. suara yg menghisap
e. Perkusi redup
Vesikuler menurun: efusi, pneumotoraks, tumor)
Vesikuler meningkat: pneumoni, TB (jika ada ronki)
Perkusi redup: efusi, hematotoraks
Perkusi pekak: tumor,
252. Laki-laki 50 tahun mengalami penurunan pendengaran
sejak 1 bulan lalu. Telinga terasa berdengung dan
didapat nyeri kepala. Pasien sedang menjalani terapi
OAT dan hipertensi. Obat apa yang menyebabkan
kejadian di atas:
a. Rifamfisin
b. IsoniZId
c. Streptomisin
d. HCT
e. Kaptopril
253. Laki-laki 40 thn mengeluhkan sesak napas dan batukbatuk sejak 1 minggu ini. Sebelumnya sering seperti
ini tapi tidak pernah seberat ini. Os bekerja di
pabrik marmer sejak 15 thn lalu. Tindakan yang
sebaiknya dilakukan sebagai pencegahan primer:
Dx. silikosis
a. Pemeriksaan berkala untuk pekerja
b. Pemeriksaan kesehatan untuki calon pekerja
c.

Penyuluhan kesehatan

d.

Pengobatan terhadap pekerja


memiliki penyakit serupa

e.

Pekerja yang memiliki openyakit


dipindahkan ke bagian administrasi

lain

yang

serupa

Pembahasan:

Silikosis: pemotong batu, pabrik keramik,


tambang batu kapur

Asbestosis: pekerja yg terpapar asbes

Coal worker pneumoconiosis, black lung:


pekerja batu bara

Beryliosis: pekerja logam, industri lampu &


nuklir

254. Pria dewasa dengan keluhan mata ikterik, pucat, sudah


mengkonsumsi OAT selama 1 bulan, SGOT 725,
SGPT 1170, Bil Total 6, Bil direct 3,9 Bil Indirect 2,1
dengan suhu 36,5 C. Diagnosa yang paling tepat
adalah:
a. Hepatitis Akut
b. Hepatitis Kronik
c. Hepatitis Fulminan
d. Hepatitis Autoimun
e. Hepatitis Imbas Obat
255. Laki-laki umur 67 tahun datang ke praktek umum
dengan keluhan sesak nafas, batuk +, dahak kuning,
keluhan ini sudah dirasakan sejak 2 minggu yang
lalu, memberat dalam 4 hari ini. pasien merokok 2
bungkus sehari sejak umur 20 tahun, dari
pemeriksaan didapat dx. PPOK
Pembahasan:
Terbagi 2:

Bronkhitis kronik

emfisema
Anams:
Trias
(batuk,
sputum
mukoid,
purulen/mukopurulen, sesak progresif)
PF: barrel chest, ekspirasi memanjang, perkusi
hipersonor, vesikuler menurun, wh,
Px penunjang: spirometri, EKG,
Th/ cegah (rokok,infexi, polusi udara), O 2, AB (jika
eksaserbasi akut), bronkodilator ( antikolinergik &
B adrenergik)
256. Pasien laki-laki umur 67 tahun datang dengan keluhan
batuk, dari pemeriksaan penunjang ditemukan
cavitas multiple seperti sarang burung dgn ..,
pada bagian inferior kedua paru. Diagnose pasien
ini:
a. Bronchiectasis
b. Bronchopneumonia
c.
d.
e.
Pembahasan:

Pelebaran bronkus abn & menetap ok


kerusakan komponen elastis dan muskular
dinding bronkus

Eti: H.influenza, P.aeruginosa

GK: batuk terus-menerus, sputum banyak (3


lapis), demam, BB turun, nyeri pleura,
hemoptis, jari tabuh, sianosis

PF: ronki basah, pekusi redup & ves turun (jika


komplikasi empiema)

Komplikasi: cor pulmonal

Px penunjang:
o sputum
3
lapis(atas:busa,
tengah:serous,bawah:pus&sel2
rusak),
sputum bau busuk
o Rad: cavitas sarang tawon
o Gold standar: bronkografi&patologi
Th/: ekspektoran, nebul

257. Seorang laki-laki datang dengan keluhan sesak, pada


pemeriksaan didapatkan paru sebelah kiri tertinggal,
pada perkusi .. diagnosisnya :
a. efusi pleura: Ro: opasitas, yg bergerak jika
berubah posisi
b. tumor paru kanan: Ro: massa
c. atelektasis paru kanan: Ro: lusent, trakea
terdorong ke arah yg sakit
d.
e. Tuberculosis: konsolidasi, cavitas,

SURGERY
258. Seorang pria umur 40 thn datang ke IGD RS dengan
keluhan nyeri perut. Nyeri dirasakan sekitar pinggang
kanan atas. bersifat hilang timbul. Dari pemeriksaan
lab darah ureum 51,3 mg/dl, creatinin 4,39 mg/dl.
sedimen urin kristal oksalat 2+, protein (-), epitel 24/LP, eritrosit pucat 3-4/LP. Foto ... gambaran seperti
tanduk rusa. Setinggi VL 2-3. diagnosanya:
a
nefrolithiasis
b
urolithiasis
c
k...
d
spondiloureteritis ....
e
teratoma
Pembahasan:
Referred pain pd ureterolithiasis

perinium. Kesan vesica urinaria penuh. Bagaimana


cara mengatasi keluhan tersebut: dx: trauma uretra
a
Kateterisasi
b Puncsi supra pubic
c
Diuretik
d
Analgetik
e
Antibiotic
Rupture uretra pars ant: perdarahan peruretra,
butterfly
hematom,
Uretra
pars
bulbosa( anterior) staddle injury
Rupture uretra pars post: floating prostat,
perdarahan peruretra n retensio
260. Laki-laki 24 thn dibawa ke IGD akibat korban tabrak
lari. Dari pemeriksaan fisik didapatkan GCS 10, TD:
80/palpasi, luka lesi berdiameter 1 cm, perdarahan
intra femur, didapatkan fraktur femur obliq, leukosit:
10.000. yang terjadi adalah:
a
Syok cardiogenik
b
Syok anafilaktik
c
Syok septic
d
Syok neurogenik
e
Syok hipovolemik
Pembahasan:

Syok cardiogenik : ketdkmampuan jantung


mengalirkan cukup darah utk memenuhi
kebutuhan

Syok anafilaktik : hipersensitivitas tipe I,


biasanya karena obat

Syok septic : disebabkan oleh infeksi yg


menyebar luas

Syok neurogenik : syok spinal yg tjd akbt


kegagalan pusat vasomotor krn hilangnya tonus
P.D secara mendadak shg tjd hipotensi. N & TD
Taksiran perdarahan dalam: (De Jong)
Humerus : 0,5 L
Intra thorak : 2-3 L
Intra abdomen: 2-3 L
Pelvis : 1,5-2 L
Femur : 1,5-2 L
Ante brachii : 250 cc
Cruris : 1 L
Urutan Perdarahan paling banyak: pelvis thoraks
femur abdomen robekan retroperitoneal

259.Seorang pria 20 thn dibawa ke IGD RS dengan keluhan


sulit BAK. Pasien baru saja mengalami kecelakaan.
Dari pemeriksaan didapatkan hematom di penis dan

261. Laki-laki 50 tahun dibawa ke IGD dengan luka bakar.


Pasien mengeluh sangat nyeri karena luka bakar yang
dideritanya cukup luas. Terdapat perdarahn pada
kedua ekstremitas superiornya. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan TD 90/50 mmHg, N: 130x/menit,
RR: 32 x/menit T: 39 0C. pasien dahulu memiliki
riwayat HT dengan TD rata-rata 160/90 mmHg. Yang
terjadi pada pasien adalah:

a
b
c
d
e

Syok cardiogenik
Syok anafilaktik
Syok septic
Syok neurogenik/vasovagal
Syok hipovolemik

GK : Muntah hijau, nyeri kolik, darah pd


rectum, gagal tumbuh kembang
o Feses hasil + pd px Guaiac
Penyakit Hisprung
o Def : kelainan bawaan penyebab ggn
passsase tersering pd neonates. Tjd akbt
aganglionosis Meissner dan Aurbach dlm
lap dinding usus shg usus sll dlm keadaan
spastic dan peistaltik di daerah tsb tdk
mempunyai daya dorong.
o GK :
1
obstruksi total saat lahir : muntah,
distensi abdomen, mekonium
2
obstruksi periodic yg membaik scr
spontan maupun dgn enema. Gejala :
konstipasi, muntah dan dehidrasi.
3
Gejala ringan berupa konstipasi
diikuti dgn obstruksi usus
4
Konstipasi ringan, diare berbau
busuk, distensi abdomen dan demam
5
Hanya konstipasi ringan
o Khas : feses yg menyemprot pd RT
o Trias Megakolon Hirscprung:
o

262. Jika anda sedang berjalan-jalan dan bertemu dengan


seorang yang dalam keadaan tidak sadar, apa yang
pertama kali anda lakukan:
a
Cek respon pasien
b
Minta pertolongan
c
Dekompresi dada
d
Berikan ventilasi positif
e
Berikan nafas bantuan dari mulut ke mulut
263. Pasien perempuan 4 tahun diantar ibunya ke IGD
rumah sakit dengan keluhan perut kembung dan BAB
tidak lancar. Pasien juga mengeluhkan muntah apabila
perut sangat kembung. Riwayat BAB pertama kali saat
lahir agak lambat. Pemeriksaan fisik perut kembung,
tidak nyeri tekan dan peristaltic normal. Loop-loop
kolon berdilatasi dan masih terdapat udara di bagian
distal. Diagnosa pasien ini adalah :
a
Invaginasi
b
Malrotasi
c
Stenosis ani :
d
Vulvulus midgut
e
Penyakit Hisprung

Pembahasan:

Invaginasi
o Trias invaginasi : kolik abdomen, banana
sign, BAB berdarah (red cullen jelly)
o

Def : masuknya segmen usus proksimal


(intussuseptum) ke distal (intusipien)

Kel : bayi rewel diam- rewel, muntah

USG : donat sign atau target sign

o Gold standard : colon in loop


Malrotasi
o Usus tengah mengalami ggn perputaran thd
sumbu A. Messenterica sup shg dpt tjd
syok. Sll bersamaan dg gastroskiziz,
omfalokel, hiscprung, intususepsi, atresia
yeyunum, duodenum, esophagus.
o GK : perut gembong, muntah warna hijau
gelap, teraba benjolan atau massa di perut,
sakit perut hilang timbul, gagal tumbuh.
Stenosis ani : hirschprung dg segmen pendek
Vulvulus midgut
o Terpuntirnya A. Messenterica sup

Mekonium keluar terlambat (>24


jam)
Perut buncit (distended)
Bila dilakukan RT saat jari ditarik,
akan menyemprot

Px :
foto polos abdomen : terlihat tanda
obstruksi usus letak rendah
barium enema : lumen rectosigmoid
kecil, bg prox terlihat daerah insisi
dan kemudian melebar
biopsy : tidak dijumpai sel ganglion
Meissner
Th/ :
1
konservatif pemasangan sonde
lambung
2
bedah sementara kolostomi
3
bedah definitive membuat
anastomosis.

264. Seorang laki-laki, 25 tahun datang dengan keluhan


nyeri scrotum tiba-tiba sewaktu bangun pagi. Pada
pemeriksaan didapatkan scrotum hiperemis dan nyeri
pada palpasi. Vital sign dalam batas normal. Diagnosa
yang tepat:
a

Torsio testis

Orkhitis

Varikokel

Epididimitis

Testis....

Pembahasan:

Torsio
testis
:
terpuntir
funikulus
spermatikusggn alrn drh testis, GK: nyeri hbt
pd testis,akut, sering pd pagi hari, udem testis,
nyeri dpt menjalar ke inguinal/ perut bwh; utk
menyinkirkan DD pakai stetoskop dopler, USg
Doppler. French test (+). Cremaster test (-). Angel
test (+)

Orchitis : pembengkakan seluruh testis, nyeri (-),


konsistensi agak kenyal spt karet dan berhub dgn
kulit depan shg membtk fistel.

Varikokel : dilatasi abnormal vena pd pleksus


pampiniformis cos ggn aliran balik v.spermatika
int. Permukaan testis normal licin tanpa tonjolan
dgn konsistensi elastic. Anam: infertil.
Ada 3 std :
Std 1 : dpt dipalpasi saat valsava maneuver
Std 2 : dpt dipalpasi tanpa valsava maneuver
Std 3 : dpt dilihat tanpa valsava maneuver

Epididimitis : radang epididmis, akut/kronik. Etio


: < 35 thn, chlamidia tracomatis/GO, E.Coli (pd
anak2/org tua). GK mirip torsio, bs demam,
malaise, nyeri hingga ke pinggang, cremaster test
(+). Nyeri disertai kenaikan suhu. Ada riwayat
coitus atau pemasangan kateter. Cremaster test
(+)

265. Laki-laki, 28 thn, datang diantar keluarga ke


IGD dgn keluhan luka pada tungkai bawah, post
KLL 1 hari yll. Dari luka, tampak tulang menonjol
dan terasa sangat nyeri. Demam (+). Dari px. Fisik:
tampak luka robek dengan fragmen fraktur, jaringan
nekrosis, sekret berbau, edema, krepitasi pada otot
dan subkutis. Organisme penyebab: Dx :
Osteomielitis

a
b
c
d
e

Streptococcus hemoliticus jarang


Staphylococcus aureus
Bacillus cereus
Pseudomonas aeruginosa
Clostridium perfringens

266. Seorang laki-laki berumur 18 tahun datang ke IGD


dengan luka sobek terkena pisau di ketiak, dokter
bedah mengisyaratkan bahwa mungkin terkena
pleksus brachialis bagian bawah. Saraf manakah yang
mungkin terkena:
a
N. Brachialis
b
N. Axillaris
c
N. Radialis Saturday night palsy, cruch
palsy(org tua yg mengenakan tgkt)
d N. Ulnaris
e
N. Vagus
267. Seorang laki-laki umur 16 tahun datang ke IGD
dengan keluhan tertusuk paku di kaki sejak 2 jam
yang lalu. Apa yang seharusnya dilakukan pada
pasien ini:
a
Debridement
b
Wound toilet
c
ATS 15000 UI (dosis dewasa 1500 UI, anak2
750 UI, < 24 jam, imun pasif)
d
TT (> 24 jam, dosis imun aktif,)
e
Terapi aminoglikoside
268. Seorang wanita berumur 35 tahun sejak 1 tahun ini
mengeluhkan benjolan di payudara sebelah kiri, nyeri
dirasakan pada saat haid, batas tidak tegas,
konsistensi lunak, nyeri tekan positif. Apakah
diagnosa yang paling tepat:
a
CA Mammae
b
c
d
e

Fibro adenoma mammae


Fibro kistik disease (giant mamary displasia)
Disease
Papillary

Pembahasan:
FAM: muda, bulat/berbenjol, kenyal, bts
tega, mobile, tdk nyeri. Th/: ekstirpasi

Fibrokistik disease:
o Gamb patologik yaitu kista multiple,
proliferasi epitel dan fibrosis.\
o bts tdk tegas, padat, kenyal, kistik, nyeri
dan bilateral, kdg2 nyeri hebat terutama
saat haid krn tarikan kel.payudara yg
hipertropi, trjd fluktuasi dan hilang timbul,
biasa bilateral
o Th/ : simptomatis

269. Seorang wanita berumur 22 tahun sejak 6 bulan ini


mengeluhkan benjolan di payudara sebelah kanan
yang sebesar kelereng, berbatas tegas, konsistensi
kenyal, ukuran 1x1 cm, nyeri tekan negatif. Apakah
diagnosa yang paling tepat:
a
CA Mammae
b Fibro adenoma mammae
c
Fibro kistik disease
d
Disease
e
Papillary Intraductal
Pembahasan:

Papillary Intraduktal : berasal dr duktus


laktiferus, gjl brp sekresi cairan berdarah dr
putting susu

272. Seorang laki laki 27 tahun datang dengan keluhan


nyeri perut yang dirasakan 1,5 jam yang lalu.
Sebelumnya pasien mengalami kecelakaan dan
perut kirinya terbentur trotoar. Dari pemeriksaan
fisik abdomen didapatkan hematom ukuran 10x10
cm, nyeri tekan abdomen (+), Bising usus (-) dan
perkusi redup. Bagian dari organ mana yang sering
mengalami hal tersebut :
a
Usus 12 jari
b
Lambung
c
Pancreas
d Limpa
e
Pembuluh darah besar
Pembahasan: Trauma yg paling sering : hati,
limpa, ginjal (organ tak berongga)
273.

270. Pria 28 tahun datang dengan keluhan kecelakaan lalu


lintas 1 jam yang lalu, pasien menderita fraktur 1/3
humerus dextra. Pasien tidak bisa mengekstensikan
ibu jari, telunjuk dan pergelangan tangan. Nervus
yang terkena adalah:
a
n. ulnaris
b
n. medianus tdk bisa memfleksikan,pitcher
c

n. posterior intraoseus

n. axillaris

n. radialis tdk bisa mengekstensikan

Pembahasan:
komplikasi fraktur humerus yg tersering : lesi N.
radialis.
Klinis : ketdkmampuan ekstensi
pergelangan tangan, fleksi jari2 tidak efektif, tdk
mampu menggenggam.
271. Wanita 35 tahun datang memeriksa payudaranya ke
dokter dengan keluhan ada benjolan di payudara
kiri sejak 1 tahun yang lalu. benjolan nyeri
menjelang haid, pada pemeriksaan fisik didapat
massa pada payudara kiri dengan konsistensi
kenyal, berbatas tidak tegas, dapat digerakkan, nyeri
tekan tidak didapat ulkus. Diagnosa pasien ini ialah:
a
Karsinoma mammae
b
Fibroadenoma mammae
c
penyakit fibrokistik
d
tumor Phyloides
e
Papiloma Intraduktal

Seorang lakilaki datang setelah mengalami


kebakaran yang mengenai wajah, torak, punggung,
dan seluruh ekstremitas atas. BB klo gak slah 60 kg.
Resusitasi yang tepat adalah Luas luka
bakar :Pembahasan: Rule of Nine:
Kepala

: 9%

Masing2 lengan : 9 %
Dada
: 9%
Perut
: 9%
Punggung : 9%
Pinggang : 9%
Masing2 Paha: 9%
Masing2 Betis : 9%
Genitalia :1%

Kepala

: 15%

Masing2 lengan :10 %


Badan depan/ blkg
: 20%
Masing2 tgn: 10%
Masing2 kaki : 15%
Luas luka bakar : wajah + torak + punggung +
ekstremitas atas = 4,5+9+9+18 = 40,5% x 4 x 60 = 9720 cc
8 jam pertama : 4860 cc
16 jam kemudian : 4860 cc
274. Laki-laki, 30 thn, sudah 2 tahun menikah tidak punya
anak. Keluhan (-). Kerja di pabrik pestisida,
hubungan suami-istri rutin. Pemeriksaan sperma di
bilik hitung 10 juta/ml, morfologi : 80 %, motilitas
a : 45 %, b : 20 %, c : 25 %, d : 10 %. Kesimpulan
untuk pasien ini :
a
Normozoospermia :
b
Oligozoospermia
c
Oligoastenozoospermia
d
Oligoteratozoospermia
e
Oligoteratoastenozoospermia
Pembahasan:

Normozoospermia :
o total sperma > 50 juta/ml, atau
konsentrasinya > 20 juta/ml
o vol ejakulat : 1,5-5 ml
o motilitas gerakan > 50% asteno < 40
o morfologi sperma : > 60%
Oligozoospermia : < 20 juta/ml
Oligoastenozoospermia : penurunan vitalitas
spermatozoa, motilitas < 50%
Oligoteratozoospermia : morfologi normal < 30%
Oligoteratoastenozoospermia:

pemeriksaan didapatkan pembengkakan di scrotum,


nyeri tekan abdomen (+), metallic sound (+)/
borborigmi. Apa diagnosa yamg mungkin:
a
ileus paralitik : silent abdomen
b ileus obstruksi
anamnesa : flatus (-), defekasi (-), muntah2,
darm contour dan darm steifung (+)
palpasi : distensi abdomen
auskultasi : timpani, metalic sound
c
hernia femoralis
d
hernia inguinalis lateralis
e
hernia inguinalis medialis

275. Seorang laki-laki 23 tahun k ugd, nyeri


kepala setelah tabrakan motor. sadar, tidak ada
pnurunan kesadaran, keluar darah di telinga kiri,
batle sign +, tes kertas saring hallo +. Tulang
paling memungkinkan fraktur adalah: Dx : fraktur
basis Cranii fossa media
a
os temporal
b os sfenoidal
c
os etmoidal
d
os zygomatikum
e
os parietal
fossa anterior: brill hematoma, racon eyes,
rinorhe, double ring/ halo sign (os etmoid )
fossa
media:
battle
sign,
otorhe,
hemotimpanum, paresis N VII n VIII ( os
temperol n sphenoid)

279. Seorang laki-laki 50 thn ditemukan tidak sadarkan diri


oleh warga. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
E2V3M5. Tidak dijumpai lateralisasi maupun
gangguan meningeal. Kemungkinan yang terjadi
pada pasien ini adalah :
a
Tromboemboli pada pembuluh darah otak
b
Perdarahan spasium subaracnoid
c
Perdarahan intraserebral
d
Infeksi meningeal
e
Gangguan elektrolit

276. Pasien laki-laki umur 19 tahun datang ke ugd dengan


keluhan luka robek pada lengan kiri. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan panjang luka 6 cm.
dalam 0,5 cm. rencana yang akan dilakukan jahitan
primer menggunakan anestesi local dengan adrenalin.
Berapa dosis maximal diberikan untuk infiltrasi?
a
12 mg/kgbb
b
7 mg/kgbb
c
6 mg/kgbb
d 4 mg/kgbb maksimal 200 mg
e
2 mg/kgbb
277. Anak laki-laki usia 12 tahun datang diantar ibunya
setelah terjatuh dari pohon dengan ketinggian 3m,
dan bagian lengan kanan yang menyentuh tanah. Dari
pemeriksaan didapatkan GCS 13, TD : 110/80
mmHg. Nadi 80 x/menit, terlihat pasien memegang
lengan atas yang terasa sakit. Nyeri tekan (+),
deformitas (+). Tindakan awal yang harus dilakukan
adalah?
a
penjahitan luka
b
debridement
c
pembersihan luka
d
resusitasi
e
reposisi-imobilisasi
278. Laki-laki 60 tahun datang ke ugd dengan keluhan
nyeri perut, mual muntah dan perut kembung. Dari

280. Pria 25 tahun, post KLL, PF: kes CM, TD 100/60, N


100x/menit, pulse lemah, RR 30x/menit, tidak bisa
jalan sendiri, mengerang, hematom di tungkai atas
kanan, NT, akral dingin dan pucat. Pemeriksaan
foto rontgen femur yang paling tepat untuk
diagnosa adalah:
a
Lateral
b
1 posisi
c
2 posisi (AP/Lat)
d
Anterior
e
Posterior
281. Pasien seorang laki-laki 17 tahun datang ke IGD krn
kecelakaan lalu lintas, pemeriksaan fisik didapatkan
tanda vital dalam batas normal, pasien terdapat luka
robek di kaki kanan sampai tampak ke tulang,
tindakan yang dilakukan:
a
ligasi
b
jahit otot
c
bebat tekan
d
jahit kulit luar
e
jahit situasi

FORENSIK
282. Laki-laki usia 18 thn dirawat di RS dengan diagnosa
Pneumonia. Pasien meninggal setelah diinjeksikan
Antibiotik.
Setelah
diinvestigasi
diketahui
pengenceran AB dilakukan dengan kalium bukan
dengan aquabidest. Hal ini terjadi karena kesalahan
pengambilan kalium dgn aquabidest yang terletak

dalam satu rak yang sama. Kesalahan di atas


termasuk..
a. Kelalaian
b. Kecerobohan
c. Efek samping
d. Kesalahan algoritma
e. Efek yang tidak diinginkan
Pembahasan:
Yuridis malpraktik terbagi 3:
1. Kriminal malpraktik,
3 contoh diatas.
Pertanggungjawaban
hukumnya
bersifat
individual/personal

Kelalaian (negligence): Tdk melakukan


sesuatu yg seharusnya dilakukan atau
melakukan sesutu tindakan yyg seharusnya
tdk
dilakukan.
Kurang
hati2
yg
mengakibatkan luka, cacat, meninggal
o Dr. Memberi cuti sakit berulang2 pd
tahanan pdhl org tsb mampu mhadiri
sidang pengadilan
o Penundaan op shg pasien meninggal
o Op -> komplikasi -> dr. Tinggalin op

Kecerobohan (recklessness): mengerjakan


sesuatu dg tergesa2. Melakukan tindakan
medis tanpa IC

Intencional
(kesengajaan):melakukan
eutanasia, membuka rahasia jabatan,
membuat surat keterangan palsu, aborsi
tanpa indikasi medis
2. Civil malpraktis: tidak melakukan apa yg
menurut
kesepakatan
wajib
dilakukan,
melakukan
tapi
terlambat/tdk
sempurna,
melakukan tdk berdasar kesepakatan.
3. Administratif malpraktik: melanggar persyaratan
profesi, ex. Gak ada STR
283. Pasien perempuan 70 tahun datang ke dokter dengan
keluhan sakit kepala, pasien tidak ingat kapan keluhan
pertama kali dirasakan. Pada anamnesis pasien ada
penurunan daya ingat. Kemudian dokter memberikan
obat aspirin 500 mg 3 kali. Dokter menyarankan agar
datang selanjutnya bersama keluarga. Aspek inform
consent apa yang belum ditentukan :
a. Penjelasan tentang penyakit
b. Penjelasan tentang penanganan
c. Bebas memilih
d. Persetujuan
e. Kompetensi pasien

Pembahasan:
Presumed consent: bila pasien dlm keadaan sadar
dianggap akan menyetujui tindakan dr.

Implied consent: persetujuan diberikan pasien


secra tersirat ( tanpa pernyataan tegas). Ex:
pengambilan darah di lab, penjahitan luka.
Expressed consent: persetujuan diberikan secara
lisan/tulisan

284. Dijumpai mayat di pinggir sungai dengan tangan


terikat, ada luka di bagian kepala, dijumpai
gelembung-gelembung udara di hidung yang mudah
pecah, dijumpai lumpur dan air pada saluran nafas.
penyebab asfiksia:
a. CO
b. tenggelam
c. Lumpur dan air
d.
e.
Pembahasan:
Kematian akibat CO: lebam mayat merah terang,
melepuh, cherry red. Mati lemas
285. Pria 23 tahun nyeri perut, diagnosa appendicitis akut,
kesadaran kompos mentis, rencana appendektomi
cito tanpa inform consent keluarga. Pasien tidak
terima ingin menuntut dokter ke IDI. Sanksi apa:
a. penjara
b. kurungan
c. sanksi etik
d. pencabutan izin dokter
e. ganti rugi
Pembahasan:
Pelanggaran etik murni:

menarik imbalan tdk wajar dr keluarga sejawat

mengambil alih ps TS

memuji diri sendiri di depan pasien

tdk
pernah
mengikuti
pendidikan
berkesinambungan

mengabaikan kesehatan diri sendiri


pelanggaran etikolegal:

pelayanan di bawah standar

menerbitkan surat keterangan palsu

membuka rahasia jabatan

abortus provokatus

pelecehan seksual
286. Pasien laki-laki 40 Thn korban kecelakaan lalu lintas
dibawa oleh polisi ke UGD RS dalam keadaan tidak
sadar. Dari pemeriksaan dokter pasien harus segera
dioperasi. Dokter melakukan operasi tanpa izin
pasien maupun keluarga pasien. Tindakan dokter

tersebut merupakan kaidah bioetik kedokteran


adalah:
a. Benefecience
b. Non Maleficence
c. Autonomy
d. justice
e. Non Beneficence
Pembahasan:
Kaidah bioetik kedokteran:

Benefecience: melakukan tindakan semata2 untuk


kebaikan,kepuasan,kesembuhan,dan kemanfaatan
untuk pasien dan selalu mendahulukan
kepentingan pasien dari pd kepentingan pribadi.

Autonomy: Dokter harus senantiasa menghormati


hak-hak pasien, menghormati HAM & harkat
martabatnya sbgi mahluk biopsikososiokultural
yg utuh. (udah nikah / >18 tahun)

Non maleficience: Dokter harus senantiasa


berniat teguh dalam hatinya akan memberikan
kasih sayang, empati, menyelamatkan jiwa
pasien, menerapkan prinsip keselamatan pasien
adalah yang utama. Tidak melakukan perbuatan
yg memperburuk pasien.

Justice: dokter harus selalu berlaku jujur dan adil


untuk siapa saja,tidak diskriminatif, tidak
membuat stigmatisasi dan klasifikasi pasien. (usia
ps 18 th)

287. Pasien laki-laki 20 thn, tenaga medis di suatu RS,


korban kecelakaan lalu lintas akibat mabukmabukan datang dengan keluhan luka-luka robek di
kaki setelah menabrak trotoar pembatas jalan.
Setelah pasien sadar, pasien mengaku mabukmabukan karena patah hati. Pasien takut karirnya
terpengaruh akibat kejadian tersebut, maka pasien
meminta kepada dokter agar tidak membuat
kejadian yang sebenarnya pada hasil pemeriksaan.
Dan dokter mengabulkan permintaan pasien
tersebut. Tindakan dokter ini melanggar kaidah
kedokteran adalah:
a. Beneficence
b. Non Maleficence
c. Justice
d. Autonomus
e. Respect for patient
288. Seorang dokter yang buka praktek di samping
puskesmas tempat dia bertugas. Praktek setiap hari,
bahkan hari libur. Dokter tersebut juga menerima
pasien di luar jam prakteknya. Dan bila ada
panggilan darurat dia segera datang. Tindakan
dokter tersebut berdasarkan azas bio etika apa:

a.
b.
c.
d.
e.

Altruisme
Beneficience
Justice
Non maleficience
Confidental

Pembahasan:
Bioetika: tdk hanya memperhatikan masalah sekarang tapi
juga memperhitungkan kemumngkinan yg akan
terjadi di masa datang.

Altruisme: pengabdian profesi

Confidental:
289.

Laki-laki, 24 tahun, mata kanan dipukul oleh


temannya. Dia minta dibuatkan Visum et Repertum.
Dari pemeriksaan : luka 5x7 cm, warna merah
kebiruan, batas tegas, teraba panas. Kesimpulan
Visum et Repertum yang kita buat :
a. Luka memar akibat dipukul
b. Luka memar karena kekerasan tumpul
c. Luka memar karena dipukul benda tumpul
d. Luka memar akibat pukulan tumpul oleh
tersangka
e. Luka memar karena kontak benda tumpul oleh
tersangka

290. Perempuan 30 tahun meninggal di kamar mandi kereta


api, ditemukan lebam mayat warna merah gelap dan
kaku mayat lengkap. Hasil otopsi : paru berwarna
merah gelap dengan krepitasi di semua bagian paru.
pada jantung kiri ditemukan warna putih ukuran
2x3 cm. hepar berwarna merah gelap dengan
konsistensi padat kenyal. Organ dalam lain dan otak
dalam batas normal. Penyebab kematian:
a. Infark miokard
b. Aterosklerosis:
c. tamponade jantung:
d. trombus pada jantung:
e. hipertrofi ventrikel kanan:
Wanita 35 thn ditemukan tewas tergantung oleh polisi
dirumahnya. Dijumpai tanda jeratan di leher dengan jejas
jerat 4 cm, jejas serong dari depan dan naik ke atas
belakang, edema, bengkak dan jejas warna kecoklatan, kulit
dan mukosa sianosis, sklera hiperemis. Bendungan pada
organ dalam.
291. Penyebab kematian :
a. Hambatan jalan napas akibat jeratan
b. Sianosis pada kulit dan mukosa
c. Bendungan dalam organ
d. Kerusakan organ leher
e. Mati lemas

292. Interpertasi edema pada kasus di atas:


a. Meninggal sebelum digantung
b. Sebelum gantung dia masih hidup
c. Tanda sianosis
d. Tanda perlawanan
e. Tanda kekerasan
293. Penyidik meminta dokter melakukan VER jam 12.0015.00 senin. Ditemukan kaku mayat pada semua
sendi kecuali sendi lutut. Lebam mayat merah biru
tidak hilang pada penekanan di bagian terbawah
ekstremitas atas. Bagian kanan bawah abdomen
hijau. Perkiraan waktu kematian:
a. Senin 00-04
b. Senin 04
c. Senin 04-08
d. Minggu 12-00
e. Minggu 00-12
Pembahasan:

lebam mayat (livor mortis): mulai tampak 2030 menit setelah mati. Menetap setelah 8-12
jam. Sebelumnya lebam masih dapat hilang dg
penekanan dan perubahan posisi.

Pembusukan (dekomposisi) >24 jam pasca


mati.

Kaku mayat (rigor mortis): 2-3 jam setelah


mati. Menghilang kembali 24-36 jam. Yg
mula2 kaku: otot2 kecil (mata, wajah, rahang,
leher, dada, tungkai atas, otot2 perut, pinggang,
tungkai bawah). Menghilangnya sesuai dg
urutan juga.

Kalo udah ada larva: 36-48 jam

294. Wanita 30 thn dengan kelemahan anggota gerak


datang berobat ke dokter dan mendapat resep. 30
menit kemudian pasien diberi obat oleh apotik.
Selanjutnya diketahui bahwa apotik salah
memberikan obat dan tertukar dengan pasien
lainnya. Jenis kesalahan apotik adalah:
a. Experimental reasoning
b. Intensional reasoning
c. Accidental reasoning
d. Deliberate reasoning
e. Iatrogenik reasoning
Pembahasan:

Experimental reasoning: coba2

Intensional reasoning: kesengajaan

Accidental reasoning: tidak sengaja

Deliberate reasoning:

Iatrogenik reasoning: ES tindakan medis

KESMAS
Hasil
Skrining

Status Penyakit
+
132 (a)
47 (c)
179

+
Total

985 (b)
62295(d)
63280

Total
1117
62342
63459

295. Spesifik skrening Ca servix adalah:


a. 132/179 : sensitivitas
b. 47/62342
c. 132/1117
d. 62295/62342
e. 62295/63280
Pembahasan:
Sensitivitas mengukur orang yang betul-betul sakit dari
yang sakit
Sensitivitas = [a/(a+c)] ->132/179 x 100 %

Spesifisitas mengukur orang yang betul-betul sehat dari


orang yang sehat
Spesifisitas = [d/(b+d)] -> 62.295/63.280 x 100%
od ratio

a/b
c /d

Relative risk=
RR=

a /(a+ b)
c /(c+d)

I terpapar
I tidak terpapar

296. Nilai prediktif positif Skrining Ca servix adalah:


a. 132/179
b. 47/62342
c. 132/1117
d. 62295/62342
e. 62295/63459
Pembahasan:
Prediktif positif: a/(a+b)
Prediktif negatif: d/(c+d)
297. Suatu Desa A beberapa penduduk yang mengalami
pembesaran pada tungkai bawah mulai dari pangkal

paha sampai jari bawah tungkai. Jika ingin dilakukan


penelitian, maka kapan dokter dapat mengambil darah
pada penderita: dx. filariasis
a. Pagi
b. siang
c. Sore
d. Malam
e. Sewaktu
298. Pada suatu penelitian terjadinya kanker paru,
dilakukan penelitian terjadinya kanker paru pada
orang yang merokok dengan orang yang tidak
merokok. Penelitian desain jenis apa yang dilakukan:
a. Uji Klinik
b. Potong Lintang
c. Kohort (prospektif)
d. Eksploratif
e. Kasus Kontrol (retrospective study)
Pembahasan:

Case control (retrospective study): berusaha


melihat ke belakang, pengumpulan data dimulai
dari efek/akibat yg telah terjadi -> lalu telusuri
penyebabnya.

Kohort (prospektif): melihat ke depan,


pengumbulan data dimulai dari sebab -> akibat
299. Pada suatu posyandu dalam 1 bulan dilakukan pada 70
balita, 49 balita yang mempunyai KMS, 35 balita yang
ditimbang, 28 balita yang mengalami kenaikan berat
badan. Berapa persen tingkat keberhasilan peserta:
a. 40 %
b. 50 %
c. 57 %
d. 71 %
e. 80 % 28/35 x 100
300. Seorang dokter melakukan penelitian case control
untuk melihat hubungan asfiksia dengan gangguan
belajar, data tidak ada, hanya dari ingatan ibu:
a. Surveillance bias
b. Recall bias
c. Reporting bias
d. Diagnostic bias
e.
301. Kasus diare yang meningkat pada musim hujan
kasus di atas termasuk:
a. Pandemic
b. Endemic
c. Wabah
d. Disaster
e. Epidemic

Pembahasan:

Epidemic: keadaan dimana masalah kes


ditemukan dlm suatu daerah ttt dlm wkt singkat
& dlm frek yg meningkat, ex: diare, kolera,
keracunan makanan

Wabah: berjangkitnya pnykt menular yg


meningkat secara nyata melebihi keadaan lazim
pada wkt ttt dan menimbulkan suatu bencana

Pandemic: suatu masalah kes, frek dlm wkt


singkat memperlihatkanpeningkatan yg amat
tinggi pada suatu wilayah yg sangat luas

Disaster:

Endemic: mslh kes, frek dlm suatu wilayah ttt


menetap dlm wkt yg lama
302. Seorang dokter ingin mengetahui prevalensi disfungsi
ereksi pada laki-laki menikah dalam rentang usia
produktif. Penelitian akan dilakukan di seluruh
kabupaten di Jateng. Karena banyaknya populasi dan
keterbatasan waktu dan tenaga, maka akan digunakan
teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan
sampel yang sesuai:
a. Sistematic Random Sampling
b. Cluster Random Sampling
c. Simple Random Sampling
d. Snowball Sampling
e. Quota Sampling
Pembahasan:

Simple random sampling: setiap anggota dari unit


populasi memiliki kesempatan yg sama u
diseleksi sbg sampel

Sistematic random sampling: modif dr simple


random sampling. Membagi jumlah/anggota
populasi dg perkiraan jumlah sampel yug
diinginkan

Cluster random sampling: sample bukan tdd unit


individu tapi tdd kelompok/gugusan (tdd unit
geografis{desa, kec, kab, dsb)

Quota sampling: menetapkan sejumlah anggota


sampel secara quontum atau jatah
303. Pasien laki-laki 18 thn datang ke praktek dokter umum
dengan keluhan lemas dan tidak bersemangat.Dari
pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan kelainan.
Dokter menyatakan bahwa pasien dalam kondisi
tidak bugar dan menyarankan agar pasien olah raga
yang teratur. Tindakan dokter ini merupakan:
a. Promosi kesehatan
b. Pengobatan spesifik
c. Deteksi dini

d.
e.

Kuratif
Rehabilitasi fisik

304. Pasien laki-laki 60 thn datang ke praktek dokter


keluarga dengan keluhan influenza disertai demam
tinggi. Pasien mengaku baru pindah dari kota lain
dan baru sekali berobat. Pasien mengaku alergi
dengan aspirin. Untuk pengobatan kedokteran
keluarga secara kontinyu diperlukan?
a. Segera dibuat genogram (family tree)
b. Dimintai mencari ringkasan medic yang
lama
c. Pemeriksaan jasmani secara lengkap
d. Diminta pemeriksaan ulang dalam 3 hari
e.
305. Hasil survey KMS yang dilakukan puskesmas di suatu
wilayah kerja menemukan jumlah semua balita :
2450 balita yang memiliki KMS (K) : 1540, balita
teratur 1x bulan di timbang (G) di posyandu : 1150
balita. Balita yang terakir naik BB 740. Apakah
rasio yang paling tepat Luas cakupan Gizi Di
puskesmas:
a. Jumlah semua balita terhadap K
b. K terhadap semua balita
c. Balita yang ditimbang semua balita
d. Balita yang naik BB terhadap semua
balita
e. Balita yang naik BB terhadap jumlah balita
yang ditimbang
306. Sebuah Posyandu mempunyai kader 6 orang dengan
cakupan KIA 65, KB 82, imunisasi 80, gizi
60% dana sehat 40% dan program tambahan. Upaya
yang dilakukan posyandu dengan mencapai tingkat
perkembangan posyandu adalah:
a. Menambah jumlah kader
b. Meningkatkan cakupan gizi
c. Program tambahan
d. Tinggi program dana sehat
e. Bertambah jumlah frekuensi timbangan
307. Penelitian 100 sampel : 35 orang menderita Difteri
( 20 orang belum diimunisasi, 15 orang sudah
diimunisasi), 65 orang tidak menderita Difteri (30
orang belum diimunisasi, 35 orang sudah
diimunisasi). Berapa rasio prevalence nya :
a. 0,73
b. 1,33
c. 1,73
d. 2,33
e. 3,33

Pembahasan:
Prevalence: proporsi populasi yg sakit pada suatu
saat ttt (satus penyakit= kasus lama+kasus baru.
NB: lihat kasusnya, bukan orangnya)

Insidence: perpindahan proporsi populasi dr


kategori sehat ke kategori sakit (kejadian
penyakit=kasus baru)

Kumulative insidence: proporsi individu yg pada


awal pengamatan berada dlm kategori tidak sakit
yg berpindah ke kategori sakit selama periode
pengamatan.

Prevalensi=

jumlah individu yg sakit pada saat ttt (waktu


jumlah individu dlm populasi tsb pada saat tt i

kumulatif insiden=

Imunisasi
+
Total

Sakit
+
15
20
35

35
30
65

jlh individu yg mjd saki


jlhindividu dl populasi

Total
50
50
100

Prevalence= a+c/(a+b+c+d) = 35/100


308.

Pada tahun 2008 desa Cigambung Bogor


mengadakan penelitian. Tentang banyaknya pasien
menderita sakit pusing. Hal ini dinilai dari berbagai
jenis umur dan keterbatasan waktu. Dari hal ini
peneliti ingin mengetahui sebab-akibat antara sakit
pusing dengan kaitannya makan yang mengandung
formalin. Motode penelitian yang dapat digunakan:
a. Cohort
b. Cross secsional
c. Deskritif
d. Case control
e. Clinical Trial
Pembahasan:

Cohort: lihat ke depan. Dari sebab -> akibat

Cross
secsional: sebab
dan akibat
diukur/dikumpulkan
secara
simultan.
Bertujuan
mendeskripsikan
prevalens
penyakit ttt. Hub sebab-akibat hanya
merupakan perkiraan saja. Merupakan
penelitian pendahuluan dari penelitian
analisis.

Deskritif:
mendeskripsikan/menguraikan
suatu keadaan di dlm komunitas/masy. Ex.
Distribusi frek
Case control: Lihat ke belakang. Dari akibat
-> sebab
Clinical Trial: uji klinis dilakukan thd
sekelompok individu ttt o peneliti, dilakukan
secra aktif dan terencana kemudian hasilnya
dibandingkan dg kelompok lain yg tdk
menerima perlakuan sbg pembanding.

309.

Puskesmas Bogor melakukan penelitian tentang


diare dengan jumlah penduduk 400 orang. Data
sebagi berikut:
Jmlh
Yang
Yang
Dusun
pendudu
Nama Desa
Dirawa
sakit
k
t
Desa 1
100
Mata air
25
Desa 2
150
Mata hati
38
5
Desa 3
100
Mata kaki
12
Desa 4
50
Mata Sapi
10
6
Dari data di atas Case Fortality yang tertinggi adalah:
a. Dusun 1 :
b. Dusun 2 : 1/38
c. Dusun 3
d. Dusun 4: 2/10
e. Dusun 2 dan 4

c.
d.
e.

Jentik dahulu, jika terdapat 3 yang positip baru


di fogging
Memanfaatkan kader untuk penyulahn dan 3 m
Membuat lapooran, kirim ke instansi terkaiat,
jika ditanggapi baru dilakukan fogging

KULKEL
311. Seorang wanita 23 tahun datang dengan keluhan gatalgatal terutama di malam hari di sela jari, suaminya
mengalami hal yang sama. Dari pemeriksaan adanya
ekskoriasi di sela-sela jari, bokong, perut dan ketiak.
Obat yang paling aman adalah:
a. Benzil Benzoat 25 %
b. Krim prematin 5 %
c. Solutio Gameksan 1 %
Yang
d. krim klometrion 10 %
e. Sulfur . 6 %

Pembahasan:

Scabies : penyakit kulit yang disebabkan oleh


investasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes
scabiei var dan produknya.

GK : pruritus nokturna, menyerang manusia


secara berkelompok, adanya terowongan
berwarna putih keabu2an, ditemukan tungau.ag.
depan, areola mamae, umbilicus, bokong,
genitalia eksterna (pria), perut bag bawah. Pada
bayi d telapak tangan dan kaki.
Pembahasan:

Predileksi : sela jari tangan, pergelangan

tangan, siku bagian luar, lipat ketiak b


jlh kematian karena penyakit ttt
Th/ :
Fatality=
jlh penderita dari penyakit tsb
o Sulfur precipitatum tdk efektif utk std.
telur, berbau, kadang2 menimbulkan

iritasi, bagus utk bayi < 2thn or bumil,


dipakai tdk boleh > 3hr
jlh kematian ibu
Maternal Mortality Rate=
x 1000 efektif utk smw std,
o benzyl benzoas
jlh kelahiran hidup pada tahun yg sama
sulit d dapat, kdg2 iritasi
o gameksan efektif utk smw std, toksis

thdp SSP
jlh kematianbayi o Krotamiton 10% hars dijauhkan dari
Infantil Mortality Rate=
x 1000
mata, mulut dan uretra.
jlh kelahiran hidup pada tahun yg sama
o Permetrin 5% krg toksik, efektivitanya
sama dgn gameksan.

310. Sebuah desa ada penduduknya yang terkena DHF,


sebagai kepala puskesmas apa langkah awal yang
anda lakukan :
a. Melalukan fogging di 100 rumah yang terdekat
dengan rumah pasien yang terkena dhf dan
program 3 m
b. Epidemiologi dahulu, jika terdapat 10 yang
positif baru lakukan fogging

312. Wanita 62 tahun datang dengan keluhan gatal dan


bercak merah di kedua lipat payudara, kondisi pasien
obesitas. Di infra mammae tampak lsi eritema,
ukuran plakat dengan lesi satelit. Pemeriksaan yang
dianjurkan adalah: dx: candidiasis intertriginosa
a. Biopsi PA
b. Tzank (u inf virus -> cairan vesikel)
c. KOH (pseudohifa)

d.
e.

Giemsa
Woodlamp

Pembahasan:

Dx : candidosis intertriginosa

Def : lesi di daerah lipatan kulit, ketiak, lipat


paha, payudara, antara jari, glans penis dan
umbilicus berupa bercak yang berbatas tegas,
basah dan eritematosa.

Lesi dikllgi satelit berupa vesikel2 dan pustul2


kecil yang bila pecah meninggalkan daerah
erosive dengan pinggir yang kasar.

Px :
1. LAngsung : kerokan kulit dengan KOH
10% atau dengan pewarnaan gram
2. Biakan : dlm agar dextrose glukosa
Sabouraud yg dibubuhi antibiotic

Th/ :
1. hindari pencetus
2. topical : ungu gentian, nistatin, amfoterisin
B, grup azol
3. Sisitemik : nistatin, ketokonazol 2x200 mg,
itraconazole, fluconazole
313. Wanita 40 tahun ditemukan pada pemeriksaan fisik
macula eritematous batas tegas di pipi kanan dan
preaurikuler, tidak gatal, tertutup skuama, pada
palpasi tidak teraba hangat. Diagnosanya:
a. Erisepelas:
b. Tinea facialis
c. Dermatopitosis
d. Dermatitis seboroik: di daerah berambut
e. Psoriasis: autoimun, kronik, residif, bercak eritem
bts tegas, skuama kasar berlapis transparan
fenomena
tetesan
lilin
auspitz,kobner,
predileksisiku,punggung, tumit lutut kulit kepala,
Th sistemik: kortikosteroid, sitostatik, levodopa,
dds
(diaminodifenil
sulfon),
as,retinoan,
siklosporin, topical: ter, kortikosteroid, ditranol,
sinar UV
Pembahasan:

Erisepelas: infeksi akut, etio: streptococcus B


hemolitikus,ada rwyt trauma, lesi eritem bts
tegas, pinggir meninggi, ada edem, vesikel or
bula, prodromal: malaise, mialgia, demam, skt
kepala, predileksi tungkai bwh n wjh, Th: AB

Dermatitis seboroik: di daerah berambut

Psoriasis: autoimun, kronik, residif, bercak


eritem bts tegas, skuama kasar berlapis
transparan
fenomena
tetesan
lilin
auspitz,kobner, predileksisiku,punggung, tumit
lutut kulit kepala, Th sistemik: kortikosteroid,

sitostatik, levodopa, dds (diaminodifenil


sulfon), as,retinoan, siklosporin, topical: ter,
kortikosteroid, ditranol, sinar UV
314. Seorang wanita, 25 tahun, datang ke Puskesmas
dengan keluhan gatal-gatal pada selangkangan yang
dirasakan sejak 2 minggu yll. Gatal menjalar hingga
ke perut bagian bawah. Gatal meningkat terutama
saat beraktivitas dan berkeringat. Dari pemeriksaan
fisik: tampak lesi berbatas tegas, peradangan pada
inguinal dextra dan sinistra, makula eritema,
hiperpigmentosa, lesi aktif di tepi. Hasil yang
mungkin ditunjukkan pada pemeriksaan kerokan
kulit: dx: Tinea cruris
a. hifa pada pemeriksaan KOH
b. pseudohifa pada pemeriksaan KOH n basil (+)
= candidiasis
c. basil gram (-) pada pengecetan gram
d. kokus gram (+) pada pengecetan gram
e. kokus gram (-) pada pengecetan gram = GO
Pembahasan:
Def : dermatofitosis pada lipat paha, perineum dan
sekitar anus dapat meluas ke gluteus, perut bagian
bawah.
Lesi batas tegas, tepi lebih aktif.
Px KOH :
pada sediaan kulit dan kuku terlihat hifa.
Pada sediaan rambut : spora (makrospora atau
mikrospora)
315. Seorang laki-laki 20 tahun datang dengan keluhan
nyeri ketika buang air kecil dan mengeluarkan nanah
sejak 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan urine di
temukan Leukosit dan Neutrofil. Diplokokus gram
negatif tidak ditemukan. Diagnosa:
a.

gonokokus uretritis

b.

non gonokokus uretritis Th: tetrasiklin


HCL or eritromicin dgn dosis 4x500 mg 1
mgg

c.

sistitis interstitialis

d.

prostatitis akut

e.

sistitis akut

316.Anak mengeluh gatal di kaki, pasien tinggal di asrama.


Teman-teman pasien juga mengeluhkan hal sama.
diagnosanya: scabies

317. Seorang wanita 30 tahun datang ke pratek dokter


dengan keluhan timbul bintik-bintik putih bernanah,
dan kadang-kadang gatal dan nyeri yang terjadi di
seluruh wajah. Sebelumnya penderita sudah
mendapatkan terapi kulit yang dikeluhkan tersebut
dari dokter. Apakah tindakan paling tepat:dx: Agne
vulgaris
a. Membersihkan dan memijat wajah
b. Menganjurkan membersihkankan muka
secara teratur
c. Membuat daftar makanan yg pantang
d. Konsul dokter jiwa
e. Mencari riwayat di dalam keluarga yang
menderita penyakit sama
318. Seorang laki-laki umur 35 tahun datang dengan
keluhan papul eritema yang terkadang panas dirasakan
pada kedua pipi dan bila makan pedas dan terik
matahari. Diagnosa yang mungkin:
a. Milia rubra
b. Akne vulgaris
c. Rosasea
d. Folikulitis
e. Kutaneus lupus
Pembahasan:

Rosasea: di pipi, dagu, dahi, glabella. GK:


eritem, talengektasis, Papul, pustule dan udem.
Eti: makanan, psikis, farmakologi, infeksi,
iklim, imunologi

Folikulitis; radang bag distal folikel rambut


319. Perempuan 25 tahun timbul benjolan di kemaluan
yang semakin bertambah banyak beberapa bulan, tidak
gatal atau nyeri. Tumor kemerahan lentikular dan
numular seperti jenger ayam dan bertangkai di labia
mayor dan minor. Apa penyebabnya: dx: condiloma
akuminata
a. Virus pox
b. Teponema palidum
c. Chlamydia trachonalis
d. HPV
e. Herpes simplex virus tipe2
Pembahasan:

Virus pox: moluscum contangiosum : ada dele


elektrocauuterisasi

Teponema
palidum:,
sipilis/condilomanata(sipilis skunder)

Chlamydia
trachonalis:
Limfogranuloma
venerium: akut lesi vesikel kecil tdk nyeri,
sindrom ingunal,nyeri unilateral, infiltran pd

uretra post, fish mouth app th: kotrimoxazol KI:


jgn diinsisi
Kondiloma akuminata
Def : Vegetasi oleh HPV tipe tertentu,
bertangkai dan permukaannya berjonjot.
GK : vegetasi yang bertangkai dan warna
kemerahan kalau masih baru, jika sudah lama
agak kehitaman. Permukaannya berjonjot.
Th/ :
1. Kemoterapi (Podofilin, As. Trikloroasetat,
5-fluorourasil)
2. Cauterisasi
3. Bedah beku
4. Bedah scalpel
5. Laser CO2
6. Interferon (IM atau topical)
7. Imunoterapi
Flour: GO, candidiasis, trikomoniasis, bacterial
vaginosis
Ulkus: sipilis (ulkus durum) = gak nyeri, ulkus
mole= nyeri, herpes simplek, LGV
Pertumbuhan: condiloma n moluskum

320. Laki-laki 25 tahun datang ke praktek dokter dengan


keluhan timbul bisul-bisul yang nyeri di ketiak 2 bulan
hilang timbul serta bernanah, lesi multiple konfuens
(klo ditekan netap), nodul berbonjol-bonjol dan sinussinus di permukaan terdapat krusta dan skar hipertopi.
Diagnosa:
a. Abses
b. Karbunkel
c. Kista epidermal terinfeksi
d. Hidradenitis supurativa
e. Limfadenitis tuberculosis
Pembahasan:

Karbunkel: gak da komedo, ada core n


mata..etio: stapylo

Hidradenitis supurativa: infeksi kel.apokrin


oleh Stap.aureus, ada rwyt trauma, ada demam,
malaise, ruam nodus dgn ke 5 tnd rsg akut, bias
jd abses n pecah jd fistel, plg byk diketiak

Limfadenitis tuberculosis: tnp radang akut,


kronis, skin bridge
321. Bayi 4 bulan timbul bintil-bintil (papula) berwarna
kemerahan di lipatan leher dan dada, punggung pasien
sering berkeringat dan memakai baju berlapis-lapis.
Lesi multiple berupa vesikel milier. Diagnosa:
a. Foliculitis
b. Milia
c. Miliaria

d.
e.

Stetokistoma
Trikoepitelioma

Pembahasan:

Milia: papul2 putih mirip jerawat di bawah mata


Miliaria
o Def : kelainan kulit akibat retensi keringat,
ditandai dengan adanya vesikel milier.
o Vesikel 1-2 mm terutama di badan setelah
banyak berkeringat. Vesikel bergerombol
tanpa tanda radang pada bagian badan yang
tertutup pakaian.
o Th/ : gunakan pakaian tipis dan menyerap
keringat, hindari panas berlebihan.

Stetokistoma: ditandai kista dermis multiple yg


berisi sebum dibtsi epitel yg berisisfolikel
sebasea, pd usia pubertas n dws, laki2, lesi di
sternum, aksila dan skrotum

Trikoepitelioma: tumor jinak kulit pd folikel


rambut bias soliter or multiple, sering pd muka
dan badan, pd wanita, pd anak2
322. Pria 55 tahun ke puskesmas dengan keluhan nyeri di
punggung bawah, terdapat vesikel unilateral sepanjang
dermatom mulai dari punggung sampai garis tengah
tubuh edematosa. Diagnosa:
a. Herpes simplek I biasa dibibir, mulut, n jari tgn,
II : genetalia
b. Herpes zoster
c. Moluskum kontangiosum ada dele, papul, milier
lentikuler, bulat putih sprt lilin
d. Rubella
e. Varicella :central tubuh
323.

Seorang wanita 35 tahun, sudah menikah,


sejak. Pada pemeriksaan ginekologi
didapatkan sekret pada liang vagina, mukosa dinding
vagina hiperemis, bengkak, plak putih pada dinding
vagina. Pada pewarnaan gram didapatkan basil gram
positif berbentuk lonjong. Bakteri apakah yang
menyebabkan kelainan tersebut:dx candidosis vaginal
a. GO
b.
c. Candida albicans
d. HS
e.

324. Seorang anak perempuan berumur 5 tahun datang ke


poliklinik dengan keluhan lepuh-lepuh pada leher dan
dada sebelah kanan sejak 4 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan bulla hipopion dan
kolerat. Apakah diagnosa dari pasien tersebut :
a. Impetigo bulosa (badan)

b.
c.
d.
e.

Impetigo krustosa( hidung, wajah)


Ersipelas: selulitis superfisialis kulit, etio:
trauma, krg gizi, di dahului malaise , mialgia
Epidermolisis Bulosa: herediter, timbul spontan
or krn goresan
Herpes zoster: mengikuti dermatom

325. Seorang laki-laki berumur 25 tahun datang dengan


keluhan gatal-gatal pada lipat paha sejak 2 minggu
yang lalu. Keluhan dirasakan di daerah scrotum dan
lipat paha. Dari status dermatologis didapatkan
vesikel vesikel kecil dengan kemerahan di
pinggirnya. Penyebab yang paling mungkin :
a. Piedraia hortai (black pierdra) , daerah kepala,
janggut,kumis
b. Trichosporon beigeii (white piedra)
c. Microsporum Canis rambut n kulit
d. Trichopyton Sp: rmbut, kulit, kuku
e. Epidermophyton menyerang kulit, jarang pd
kuku
326. Pasien perempuan berumur 25 tahun datang ke
poliklinik dengan keluhan telapak tangan kemerahan,
kering dan pecah-pecah. Pasien merupakan ibu rumah
tangga yang mencuci baju dengan tangan
menggunakan sabun detergent. Dari status
dermatologi didapatkan macula eritema, squama dan
fissura di telapak tangan. Pemeriksaan penunjang
yang dapat dilakukan : dx: dermatitis kontak iritan
a. Pemeriksaan jumlah leukosit
b. Pemeriksaan jumlah eosinophil
c. Pemeriksaan patch
d. Pemeriksaan kerokan kulit
e. Pemeriksaan mikrobiologi
327. Seorang laki-laki berumur 30 tahun datang ke praktek
umum dengan keluhan gatal-gatal dan bengkak pada
seluruh tubuh yang dirasakan tiap pagi sejak 2
minggu yang lalu. Bengkak pada wajah tidak
ditemukan. Dari status dermatologis didapatkan
macula eritema, edema, dan plak numukular.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan : dx:
urtikaria
a. Prick test : alergi
b. Tzank test: inf virus (vesikel)
c. Ice cube test: urtikaria
d. Cholinergic test utk yg ada peningkatan
tubuh
e. Scratch test: MH
328. Pasien laki laki 44 tahun datang dengan keluhan
gatal di telapak kaki sejak 2 minggu yang lalu,
pasien bekerja sebagai tukang cuci mobil. pada
pemeriksaaan fisik didapat wujud kelainan di kaki

berupa lesi eritem, vesikel, bula dan pustula.


Pemeriksaan yang tepat untuk kasus di atas ialah:
dx: tinea pedis hifa
a. pemeriksaan lampu wood
b. test kulit antigen Crythophiton
c. pemeriksaan sediaan langsung dengan KOH
10 % hifa
d. Pemeriksaan uji kultur jamur dengan media
SDA
e. Test Trazk cairan vesikel
329. Seorang pasien perempuan umur 50 tahun datang ke
poliklinik dengan keluhan bintil-bintil yang berisi
cairan pada pinggang kiri sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan ini juga disertai dengan nyeri pada daerah
tersebut. Dari pemeriksaan fisik didapatkan vesikel
berkelompok dengan makula eritema pada sisi kiri
setinggi thorakal X. Apakah terapi yang paling tepat
diberikan: dx. Herpes zoster
a. Ketokenazole 1 x 200 mg
b. Aciclovir 5 x 800 mg
c. Prednisone 3 x 5 mg
d. Ampicillin 3 x 500 mg
e. Dexametason 3 x 0,5 mg
330. Komplikasi yang paling sering terjadi pada kasus di
atas:
a. Gastritis
b. Endocarditis
c. Selulitis
d. Glomerulonephritis
e. Neuralgia pasca herpetika carbamazepin
331. Wanita 25 tahun mengeluh gatal-gatal di selangkangan
yang sudah dirasakan 4 bulan yll, memberat saat
berkeringat dan beraktivitas. Pemeriksaan fisik
didapatkan lesi berbatas tegas dengan tanda
peradangan di inguinal dextra dan sinistra. Dijumpai
eritema, skuama dan papul. Lesi aktif di pinggir. Apa
yang ditemukan pada kerokan kulit: dx: T. cruris
a. pseudohifa pada KOH
b. hifa pada KOH
c. basil positif pada pewarnaan gram
d. kokus positif pada pewarnaan gram
e. kokus negative pada pewarnaan gram
332. Pasien wanita 55 tahun datang dengan keluhan
keputihan yang berbau disertai darah. pasien sudah
menikah 35 tahun dan mempunyai 6 orang anak, hasil
inspekulo didapat fluor putih kekuningan berbau di
liang vagina, terdapat flek, terdapat massa berbentuk
bunga kol di mulut rahim,uji dengan ... mulut rahim
berwarna keputihan. Penyebab keputihan pada pasien
ini: dx: condiloma akuminata

a.
b.
c.
d.
e.

HSV tipe 1
HPV
HIV
HSV tipe 2
EBV

333. Pasien perempuan 28 thn, hamil 7 bulan datang


dengan keluhan tumbuh pruntil-pruntil (vesikel)
kemaluannya sejak 1 hari yang lalu. Pasien
mengatakan baru pertama sakit seperti ini. Dari
pemeriksaan ditemukan vesikel, erosi dan krusta di
labia mayor, labia minor dan dinding vagina sinistra.
Dari pemeriksaan Tzanck pada vesikel didapatkan
banyak sel datia. Pengobatan yang tepat adalah: Dx
herpes simplek tipe II
a. Antibiotik oral
b. Anti jamur oral
c. Anti virus oral
d. Anti septic Lokal
e. Anti
334. Laki-laki, 50 thn, datang dengan kulit terkelupas dan
menebal sejak 6 tahun lalu di punggung, perut, dan
kulit kepala. Pemeriksaan dermatologis : makula dan
plak kemerahan dengan ukuran bervariasi, ditutupi
skuama putih tebal. Obat yang tepat diberikan : dx:
psoriasis th: preparat ter
a. Gel
b. Krim : subakut
c. Salep: untuk kronik
d. Bedak
e. Obat kocok: superficial yg luas
335. Laki-laki, muda, bintil merah, di wajah, lengan atas
kanan dan kiri, papul hiperemis, komedo, diagnosa:
a. acne vulgaris
b. milia
c. miliria
d. rosasea
e.
336. Laki-laki, muda, kulit kemerahan, sisik tebal, sering
hilang timbul sejak 2 tahun ini, kalau berobat,
keluhan hilang, di daerah yang berambut, siku,
lutut, satu lagi lupa dimana. Diagnose:
a. keratosis seboroik tumor jinak , GK papul
coklat hgg hitam, perabaan kenyal berasal dari
epidermis
b. dermatitis seboroik
c. psoriasis
d. ptiriasis rosea
e. eritroderma eritem diseluruh tubuh disertai
skuama, etio: alergi obat

337. Laki-laki 53 tahun mengeluhkan gatal-gatal di


punggung kaki sejak 5 tahun yll dan memberat dalam
2 bulan ini. Dia seorang bankir yang sedang
mengalami masalah dalam pekerjaannya. Diagnosa:
a. Dermatitis numularis
b. Dermatitis atopi
c. Dermatitis seborrhoik
d. Dermatitis kronik
e. Neurodermatitis
/
liken
simplek

asimtomatis, antihistamin
338. Seorang laki-laki usia 25 tahun, ditemukan makula
hipopigmentasi, bersisik, tidak gatal dan tidak kebas
di tubuh. Diagnosa:
a. Vitiligo: gatal, di jari2
b. Ptiriasis alba: panas, gatal, di wajah
c. Morbus Hansen, anestesi
d. Ptiriasis versikolor: gatal
e. Hipopigmentasi post inflamasi
339. Seorang anak laki-laki usia 8 tahun terdapat krusta di
kedua kaki. Anak ini senang bermain bola di
lapangan. Di bawah krusta tersebut terdapat luka
bernanah. Diagnosa:
a. Iktima streptococcus
b. Impetigo bullosa
c. Impetigo Buchart= folikulitis superfisialis
d. Impetigo vesikobullosa
e.
340. Pasien laki-laki mengeluh timbul bintik-bintik putih
dan kemerahan di seluruh wajah, sebagian di
antaranya bernanah. Terdapat papul eritem,
komedo,dan pustul >30 buah. Apa tindakan paling
tepat:
a. Ektirpasi komedo
b. Pantang makanan
c. Cuci muka sesering mungkin
d. Isotretinoin oral dan topikal
e. Konsul ke spesialis kulit
341. Seorang wanita mengeluh bibirnya tiba-tiba bengkak.
Pasien sering mengalami sakit kepala dan minum
obat warung. Pasien sering mengalami keluhan
seperti ini setelah minum obat tersebut. Diagnosa:
a. kelosis
b. fixed drugs eruption dd agioedema
c. herpes simplek
d. P.... dermatitis
e. stomatitis
342. Wanita 35 thn mengeluhkan gatal-gatal pada kaki yang
berulang sejak 1 thn lalu. Pasien juga mengatakan
mudah lelah dlm beberapa bulan ini. Os bekerja

sebagai pemetik kopi. PF dlm batas normal,


konjungtiva anemis. DR Hb: 8 mg/dl, eosinofil
meningkat. Pada pemeriksaan feses rutin ditemukan
telur berbentuk oval berisi sel telur. Obat yang
paling tepat diberikan: ancilostomiosis( cacing
tambang)
a. Prazikuantel
b.

Niklozomid

c.

Mebendazol 1x 500 mg

d.

Dietilkarbamazin

e.

Metronodazol

343. Pasien datang dengan luka di kaki yang menghitam


dengan
anestesi,
hipopigmentesi.
Bakteri
penyebabnya adalah:
a. M.Leprae
b. M.Tuberculosis
c. N.Geneseiria
d. Treponema Pallidum
e.
344. Pria 25 tahun, bercak kemerahan bersisik tebal sejak 2
tahun yang lalu, sering hilang timbul. Keluhan timbul
pada wajah; kulit kepala berambut, bokong, siku dan
lutut. Keluhan membaik jika diobati tapi kemudian
timbul kembali. Obat apa yang paling tepat (topikal):
dx; dermatitis seboroik
a. Anti bakteri
b. Anti virus
c. Anti inflamasi
d. Anti jamur
e. Anti histamin
345. Seorang anak laki-laki usia 13 tahun dibawa ke dokter
dengan keluhan gatal-gatal pada hampir seluruh
tubuhnya sejak 2 minggu yang lalu, gatal dirasakan
terutama di sela jari, pergelangan tangan, dan daerah
pusat. gatal dirasakan terutama pada malam hari,
adek pasien juga mengalami keluhan yang sama.
status dermatologis didapatkan rash eritema,
terowongan, papul dan vesikel di ujung terowongan
dan ekskoriasis. Apa organisme penyebab paling
mungkin:
a. phsirus pubis
b. dermatophagiodes
c. demodextoliculorum
d. sarcoptes scabies
e. pediculus capitis: kutu rambut

346. Seorang laki-laki umur 28 tahun datang ke puskesmas


dengan keluhan keluar nanah dari alat vitalnya dan
juga mengeluhkan nyeri saat kemih yang dirasakan
sejak 1 minggu yang lalu. Dari pemeriksaan fisik
ditemukan eritema orificium urethra. Dari
pemeriksaan lab ditemukan diplococcus gram
negatif. Bagaimanakah pengobatannya: dx. GO
a. Amoxicillin
b. Eritromisin
c. Ampicillin
d. Tiamfenikol
e. Ciprofloksasin
347. Seorang anak berusia 13 tahun diantar ibunya ke
puskesmas dengan keluhan gatal pada bokong dan
sela jari sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan dirasakan
sering pada malam hari. Teman di asrama juga
merasakan keluhan yang sama. Pada pemeriksaan
fisik dijumpai eritematous, papula dan fistula.
Diagnosis yang tepat:
a. Scabies
b. Dermatitis alergi
c. Myositis
d. Dermatitis kontak iritan
e. Pyoderma
348. Seorang wanita 40 tahun datang ke RS dengan
keluhan gatal pada kedua lipat paha dan kemerahan
selama 10 hari. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
eritema batas tegas, tepi lebih aktif dari tengah. Obat
topical yang diberikan adalah: T. cruris
a. Asam benzonat
b. Asam salisilat
c. Mikonazole
d. Nistatin
e. Natamisin

THT
349. Laki-laki, 21 thn, datang ke Puskesmas dgn keluhan
nyeri menelan sejak 2 hari yll. Demam, sakit saat
membuka mulut, mulut bau, suara sengau. Dari px.
fisik: trismus 2 cm, pembesaran tonsil kiri T4,
kanan T2, detritus (+) pada tonsil. Uvula udema dan
terdorong ke kanan. Diagnosis:
a. Difteri
b. Tonsilitis akut
c. Tonsilitis kronis
d. Abses retrofaring
e. Abses peritonsil
Pembahasan:

Difteri: ada pseudomembran)

Tonsilitis kronis: ada kripta

Abses retrofaring: anak < 5thn, Gjl: nyeri n


susah nelan, demam, bs sesak nafas
Abses peritonsil: quinsi
o GK: sm sprt tnda tonsillitis akut,
odinofagia, otalgia, muntah, foeter ex ore,
hipersalivasi,
rinolalia,
trismus,
pembengkakan kel.submandibula n nyeri
tekan
o PF: palatum mole bengkak, nonjol ke
depan, fluktuasi (+), uvula bengkak,
terdorong
ke
kontralateral,
tonsil
bengkak, hiperemis n detritus (+)

350. Wanita 17 tahun, kesulitan bernafas karena tersedak


makan bakso, pasien sadar dan sulit bicara. Sudah
dicoba untuk mengeluarkan bakso namun gagal.
Penanganan selanjutnya:
a. menelepon Rs terdekat
b. membawa ke IGD
c. member nafas mouth to mouth
d. melakukan trakeostomi
e. melakukan torakotomi
351. Pasien umur 19 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan hidung tersumbat sejak 4 bulan yang lalu.
Keluhan timbul setiap hari dan semakin memberat.
Kadang-kadang keluar cairan tidak berwarna dan
tidak berbau. Dari pemeriksaan rinoskopi anterior
dijumpai massa putih mengkilap dari meatus media.
Diagnosa adalah:
a. polip nasi
b. abses nasi
c. rhinitis allergika
d. rhinitis vasomotor
e. sinusitis maxillaries akut
352.

Seorang pasien wanita 50 tahun datang dengan


pembesaran di bagian leher, semula kecil dan
kemudian membesar secara cepat. dari hasil
pemeriksaan ternyata suatu keganasan. Keganasan
yang paling sering dijumpai adalah:
a. Adenoma folikularis, sering usia 40-50 thn
b. Adenokarsinoma papilaris
c. Adenokarsinoma medularis
d. Keganasan anaplastik
e. Penyakit hasimoto plg sering pd anak2

353.

Laki-laki, muda, keluar cairan dari telinga kiri,


berbau, sejak 5 thn, selama 2 bulan (ntah 2 mmg).
keluhan semakin memberat, mata kiri tdk bisa
menutup, penatalaksaannya:dx: OMSK tipe
maligna
a. jangan mengorek2 telinga
b. ear toilet

c.
d.
e.

mastoidektomi
miringotomi
kasih AB

354. Seorang bayi laki-laki berusia 2 bulan dibawa ibunya


ke poliklinik karena keluhan tersedak selalu waktu
minum yang dirasakan sejak lahir. Dan pada saat tidur
dijumpai adanya stidor inspiratoir, dan menghilang
dengan merubah posisi bayi menjadi miring.
Diagnosis:
a. Laryngitis
b. Laringomalasia:
kurang
berkembangnya
cartilago yg menyokong sruktur glottis Gjl:
stridor inspiratori, memberat jk terlentang
c. .
d. .
e. .
355. Wanita,18 thn datang dengan keluhan gangguan
pendengaran disertai keluar cairan dari telinga kanan
berwarna dan berbau busuk. Pemeriksaan untuk
menegakkan Dx adalah: dx OMSK
a. CT scan
b. MRI
c. nuclear imaging
d. Foto rongen (gmbran honey comb pd )
e. USG
356. Laki-laki 17 tahun datang ke IGD RS post KLL
dengan perdarahan dari hidung. Pada pemeriksaan
didapatkan hidung tampak edema dan hiperemis.
Pada mukosa dijumpai hiperemis dan perdarahan
masih terjadi. Terapi yang diberikan adalah :
a. Tampon bellog 2 hari
b. Tampon bellog 5 hari
c. Tampon anterior dan posterior
d. Tampon anterior 2 hari
e. Tampon anterior 5 hari
357. Wanita 6 tahun mengalami penurunan pendengaran
selama 2 hari pada telinga kanan. Telinga seperti
kemasukan air. PF: kanan MT intak, bayangan
cairan bening dan terdapat gelembung air. Kiri
normal. Diagnosa :
a. OMSK stadium hiperemis
b. OMSK stadium presupurasi
c. OMSK stadium supurasi
d. OMSK stadium resolusi
e. Otitis media efusi
358. Pasien 2 bulan datang dengan keluhan sering tersedak,
napas bersuara, berubah sesuai posisi, ibunya bilang
keluhan ini sudah di alami sejak lahir.
a. Laringomalasia

b.
c.
d.
e.

Spasme laring
Laringotrakeo..
Laringitis akut

359. Pasien datang dengan keluhan sering pilek dan


beringus terutama di pagi hari, hidung juga
tersumbat secara bergantian. diagnosanya adalah:
a. influenza
b. rhinitis alergi
c. rhinitis..
d. rhinitis vasomotor
e. rhinitis..
360. Pasien laki-laki datang dengan keluhan keluar cairan
dari hidung sejak 5 hari yang lalu, hidung tersumbat.
Pemeriksaan penunjang apa yang perlu dilakukan:
dx; sinusitis
Waters: liat sinus maxilla, frontal n etmoid;
Cadwell: liat frontalis aja; Lateral: etmoidalis, frontal
n spenoid
a. MRI
b. Foto kepala posisi waters
c. CT-Scan kepala
d. Foto kepala AP/Lat
e.
361. Seorang anak usia 5 tahun datang dengan keluhan
nyeri telinga kanan sejak 2 hari yang lalu, tidak mau
makan dan rewel, pasien juga mengeluh demam dan
flu sejak 5 hari terakhir. Nadi 100 x/menit, RR
22x/menit, Tempratur 37,2. Dari pemeriksaan
otoskopi tampak bengkak dan hiperemis. Stadium
otitis media:
a. Stadium Oklusi Tuba
b. Stadium Presupurasi
c. Stadium Supurasi
d. Stadium Perforasi
e. Stadium Resolusi
Pembahasan:

Stadium Oklusi Tuba: MT retraksi/N/keruh

Stadium Presupurasi cuma hiperemis, udem,


secret eksudat serous

Stadium Supurasi: MT bulging, eksudat


purulen, nyeri, nadi n suhu meningkat, th:
miringotomi di post infe

Stadium Perforasi: demam . Nyeri (-)

Stadium Resolusi: penyembuhan

Anda mungkin juga menyukai