Anda di halaman 1dari 29

Kamis (22/8) bertempat di Karang Pawitan, Kab.

Karawang, Jawa Barat, Menteri Kesehatan

RI dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, meluncurkan vaksin pentavalen untuk balita. Sehingga,

vaksin yang merupakan kombinasi dari vaksin DPT, Hepatitis B, dan Hib ini resmi

digunakan.

 Peluncuran sekaligus perkenalan vaksin kepada masyarakat ini dihadiri Wakil Gubernur

Jawa Barat Dedi Miswar, Bupati Karawang Haji Ade Swara, Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jabar Alma Lucyati, perwakilan dari negara-negara donor, pemda beberapa provinsi,

tokoh dan masyarakat Karawang.

Dalam kesempatan itu, Menkes juga menyerahkan secara simbolis vaksin Pentavalen kepada

Wakil Gubernur. Jawa Barat. Dalam sambutannya Menkes mengungkapkan, bahwa anak-

anak Indonesia akan lebih terlindungi dari ancaman penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi (PD3I), dengan ditambahkannya vaksin Haemophilus influenzae type b (Hib) yang

diberikan bersamaan dengan vaksin DPT dan Hepatitis B.

Vaksin yang merupakan pengembangan dari vaksin tentravalen (DPT-HB) kombinasi buatan

Indonesia ini disebut Pentavalen, karena merupakan gabungan dari lima antigen, yaitu DPT

(Difteri, Pertusis, dan Tetanus), Hepatitis B serta Hib). Lima antigen tersebut diberikan dalam

satu suntikan, sehingga memberikan kenyamanan bagi bayi yang mendapat imunisasi beserta

ibunya.

“Imunisasi pentavalen ini merupakan kombinasi. Isinya gabungan dari 3 jenis vaksin, yaitu

vaksin DPT, HB, dan Hib,” papar dr Desak Made Wismarini, MKM, Direktorat Surveilans,

Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra Kemenkes RI, dalam press briefing yang

disampaikan di Gedung Kemenkes RI, Jl HR Rasuna Said, Selasa (20/8/2013).


Vaksin DPT dan HB diketahui sudah diberikan sebelumnya pada anak, yang baru dari

kombinasi ini adalah vaksin Hib. Apa itu vaksin Hib?

Hib atau Haemophillus Influenzae type b ini merupakan bakteri yang hanya ditemukan pada

manusia. Pada bayi dan balita, Hib dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti meningitis,

epiglotitis, pneumonia, arthritis, selulitis, osteomyelitis, dan bakteriemia.

“Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak, terutama bayi. Sekitar 23

persen pneumonia yang serius pada anak disebabkan oleh bakteri Hib,” ungkap dr Made.

Selain itu, upaya penanggulangan yang efektif bagi bayi dan balita dilakukan melalui

imunisasi Hib. Imunisasi DPT-HB-Hib atau pentavalen ini sudah didukung secara legal

berdasarkan Permenkes RI pada tanggal 10/6/2013 dan Kepmenkes RI pada tanggal 15

Januari 2013.

Tak hanya itu, pencanangan vaksin kombinasi baru ini juga merupakan komitmen global

yang melibatkan WHO. Hasil kajian Regional Review Meeting on Immunization WHO di

New Delhi dan Komite Ahli Penasihat Imunisasi Nasional tahun 2010 merekomendasikan

agar vaksin Hib diintegrasikan ke dalam program imunisasi nasional untuk menurunkan

angka kesakitan, kematian, dan kecacatan bayi serta balita akibat pneumonia dan meningitis.
“Perlu diingat bahwa pelaksanaan ini juga dalam rangka mencapai salah satu komponen

MDG’s, khususnya pada poin keempat, di mana disebutkan golnya adalah penurunan angka

kematian bayi dan balita,” ungkap dr Made.

Menurutnya, meskipun imunisasi bukan suatu hal yang baru dan sudah lama dilaksanakan di

Indonesia, namun tetap dibutuhkan partisipasi dari semua pihak agar usaha pemerintah ini

mendapat respons positif dari seluruh masyarakat.

Mulai tahun ini Kemenkes RI menegaskan akan memulai kebijakan perkenalan imunisasi

baru, yang disebut juga pentavalen (DPT-HB-Hib). Vaksin kombinasi antara DPT, HB, dan

Hib ini ditengarai lebih unggul jika dibandingkan program imunisasi sebelumnya yang

diberikan satu persatu pada anak. Apa sajakah keunggulannya?

“Kita perlu vaksin baru jika penyakit yang ada angka kematiannya tinggi. Pneumonia saat ini

dikatakan sebagai penyebab kematian terbesar pada anak dan sekitar 23 persen pneumonia

yang serius pada anak disebabkan oleh bakteri Hib. Itulah mengapa vaksin baru ini dinilai

perlu,” ujar Prof Dr dr Sri Rezeki S. Hadinegoro, SpA(K), Ketua Satgas Imunisasi IDAI,

dalam press briefing yang disampaikan di Gedung Kemenkes RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta,

Selasa (20/8/2013).

Prof Sri menilai ada beberapa keunggulan vaksin Pentavalen (DPT-HB-Hib) jika

dibandingkan dengan program imunisasi yang lama, antara lain:

1. Mengurangi ‘kesakitan’ pada anak

Meskipun dirasakan tidak penting, namun Prof Sri menyampaikan bahwa hal ini sangat

bermanfaat bagi si anak. Menurutnya, imunisasi yang diberikan dengan cara disuntik ini tidak

dipungkiri memberikan rasa sakit dan trauma pada anak.


“DPT, HB, dan Hib masing-masing diberikan 3 kali tiap anak. Bisa dihitung berarti totalnya

si anak disuntik 9 kali. Sedangkan jika diberikan imunisasi pentavalen, anak berarti hanya

akan disuntik 3 kali. Karena setiap kali disuntik sudah ‘kombinasi’ dari ketiga jenis vaksin

tersebut,” ungkap Prof Sri.

2. Mengurangi kunjungan ke posyandu

“Kunjungan ke posyandu atau puskesmas tentu akan membutuhkan biaya, khususnya jika

keluarga tersebut berada di daerah yang memang puskesmasnya masih sedikit,” papar Prof

Sri.

Selain itu, jika memang ibu dari anak merupakan ibu yang bekerja maka pemberian imunisasi

pentavalen ini dinilai oleh Prof Sri akan membantu ibu mengatur waktu lebih efisien, karena

berarti kunjungan ibu ke posyandu juga akan berkurang frekuensinya.

3. Mengurangi risiko 6 penyakit sekaligus

Imunisasi pentavalen (DPT-HB-Hib) diketahui merupakan kombinasi dari vaksin DPT, HB,

dan Hib. DPT diketahui merupakan vaksin yang digunakan untuk mengurangi risiko penyakit

difteri, pertusis (batuk 100 hari), dan tetanus. Sementara HB merupakan vaksin untuk

mengurangi risiko penyakit hepatitis B.

“Hib sendiri diketahui bisa mengurangi risiko penyakit seperti meningitis dan arthritis,”

ungkap Prof Sri.

Sumber : Berbagai sumber


dwi wahyu

Selasa, 01 Januari 2013


Askeb Imunisasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan memasukkan
sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau
berbahaya bagi seseorang.
            (http://www.dkk-bpp.com-sysinfokes kota Balikpapan)      
Anak-anak adalah usia yang paling rentang karena dengan mudah dapat terjangkit
suatu penyakit, karena itu perlu diberikan perlingdungan sejak dini. Salah satunya adalah
dengan diberikan imunisasi agar anak tersebut dapat terhindar dari suatu penyakit seperti
Polio, Hepatitis, Campak, TBC dan lain-lain.
Lebih dari 1,5 juta anak meninggal setiap tahun karena penyakit yang sebenarnya
sudah ada vaksinnya. Penyebabnya antara lain karena orang tua lalai terhadap kewajibannya
membawa anak ke dokter atau petygas kesehatan untuk memberi imunisasi pada anaknya.
Dengan di buat asuhan kebidanan pada Bayi dengan imunisasi DPTII PolioIII ini
merupakan salah satu upaya dalam pemberian imunisasi pada bayi, karena dengan adanya
asuhan kebidanan ini diharapkan mandapatkan imunisasi yang tepat dan sesuai waktunya.

1.2              Manfaat
a.       Mahasiswa dapat memahami tentang imunisasi.
b.      Memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien imunisasi.
c.       Mengevaluasi institusi dalam pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standart pelayanan
operasional yang telah ditetapkan.
1.3              Tujuan
1.3.1        Tujuan umum
Diharapkan setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada By “J” Usia 3 bulan dengan
imunisasi DPT ComboII  dan PolioIII diharapkan mahasiswa mampu memahami dan
melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif dan menyeluruh.
1.3.2    Tujuan khusus
-          Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada anak dengan imunisasi
-          Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa kebidanan dan mengidentifikasi masalah pada
anak dengan imunisasi
-          Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial pada anak dengan imunisasi
-          Mahasiswa mampu melakukan identifikasi kebutuhan segera pada anak dengan imunisasi
-          Mahasiswa mampu mengembangkan rencana asuhan kebidanan pada masalah yang
muncul
-          Mahasiswa mampu mengarahkan atau melaksanakan rencana tersebut secara efisien dan
aman pada anak dengan imunisasi
-          Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi rencana tindakan pada anak dengan imunisasi

1.4              Metode Penulisan
ancara           :  Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan menanyakan langsung kepada ibu pasien yang
bersangkutan.
servasi              : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan Observasi langsung pada pasien.
Pustaka        :  Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan mempelajari teori dari buku-buku sumber untuk
memperlengkap kasus yang dialami.
elajari kasus   : Dengan melihat rekam medik klien terhadap program pengobatan melalui catatan medik.

1.4       Sistematika Penulisan
BAB I    :  PENDAHULUAN          
                  Meliputi latar belakang, Tujuan, Metode penulisan dan Sistematika penulisan
BAB II   :  TINJAUAN TEORI
Berisi tentang konsep imunisasi, konsep imunisasi DPT, konsep imunisasi Polio, dan konsep
manajemen kebidanan varney.
BAB III    :     TINJAUAN KASUS
                  Berisi tentang Pengkajian, Identifikasi masalah dan diagnosa, Identifikasi masalah potensial,
Identifikasi kebutuhan segera, Intervensi, Implementasi, Evaluasi.
BAB IV  : PEMBAHASAN
                  Membahasa ada tidaknya kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan.
BAB V  :  PENUTUP
                  Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1              KONSEP IMUNISASI
2.1.1        Definisi Imunisasi
-    Imunisasi adalah upaya untuk memperkuat sistem pertahanan tubuh.
(Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI, 2000)
-    Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan
vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit
tertentu
(Aziz Alimul, 2004 : 81)
-    Imunsiasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten, anak diimunisasi berarti diberikan
kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit,
tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain
(Sukirdjo Notoadmodjo, 2003)

2.1.2        Tujuan Imunisasi
a.       Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan pada
penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu
dari dunia seperti pada imunisasi cacar
b.      Untuk menimbulkan dan meningkatkan kekebalan seseorang terhadap penyakit infeksi
c.       Untuk memberikan data tahan tubuh yang sebesar-besarnya pada resipen agar tidak
menjadi sakit / hanya mengalami gejala klinik seandainya resipen sakit alami tanpa
membahayakan resipen
d.      Untuk memberikan kekebalan kepada bayi anak, maupun ibu hamil dengan maksud untuk
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi
e.       Untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi
serta anak yang disebabkan penyakit tertentu.

2.1.3        Macam-macam Imunisasi
aktif
Adalah tubuh membuat antibody sendiri untuk dapat menghasilkan antibody tertentu,
seseorang harus terinfeksi oleh penyakit tertentu  baik melalui terjangkit penyakit tersebut
atau melalui pemberian vaksin yang mengandung bakteri atau virus atau rancunnya yang
sudah dilemahkan
pasif
Adalah tubuh anak diberikan antibody yang sudah dibuat. Kekebalan pasif juga mencakup
kekebalan bawaan (konginental) misalnya bayi mendapat antibody dari ibu melalui plasenta,
kekebalan akan melindungi bayi selama bulan-bulan pertama. Kehidupannya terhadap
berbagai penyakit seperti tetanus, campak, malaria. Namun kekebalan ini tidak dapat
bertahan lama
2.1.4        Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
-          Polimyelitis (kelumpuhan)
-          Campak
-          Dipteri
-          Pertusis
-          Tetanus
-          Tuberculosis
-          Hepatitis
Sesuai dengan program pemerintah (depkes) tentang program pengembangan imunisasi
(PPI), maka anak harus mendapatkan perlindungan terhadap 7 penyakit utama tersebut, yaitu
dengan imunisasi
2.1.5        Jenis Vaksin
1)      Vaksin hidup
Berasal dari bakteri atau virus yang dilemahkan, bersifat labil dan dapat mengalami
kerusakan bila kena panas dan sinar. Vaksin hidup dan tersedia saat ini:
         Dari virus hidup : campak, gondok, rubella, demam kuning
         Vaksin dari bakteri : BVG, demam tipoid  
2)      Vaksin inactivid
Berasal dari bakteri virus atau komponen yang dibuat tidak aktif vaksin incativid selalu
membutuhkan dosis ganda. Pada umumnya dosis yang pertama tidak menghasilkan imuniti
produktif baru timbul setelah dari kedua / ketiga vaksin inactivid yang tersedia saat ini
berasal dari :
         Seluruh sel virus inactivid. Contohnya : influenza, polio, rabies, hepatitis A.
         Seluruh sel bakteri inactividm contohnya : pertusis, tyroid, kolera influenza, a-seluler,
typoid VI
         Toxoid contohnya : difteri, tetanus, botalium
         Polisakarida murni, contohnya : pneumokokus, meningitid, hypotolamus, influenza type
B
         Gabungan polisakarida (haemophylus influenza type B dan pnemokokus)

2.1.6        Persyaratan Pemberian Vaksin


1.      Pada bayi / anak yang sehat
2.      Vaksin harus baik, disimpan dalam lemari es dan belum lewat masa berlakunya.
3.      Pemberian imunisasi dengan teknik yang tepat
4.      Mengetahui jadwal imunisasi dengan melihat umur dan jenis imunisasi, jenis yang telah
diterima
5.      Meneliti jenis vaksin yang akan diberikan
6.      Memperhatikan dosis yang akan diberikan
2.1.7        Reaksi pada Tubuh Bayi dan Anak Pasca Imunisasi
Reaksi lokal
Biasanya terlihat pada tempat penyuntikan misalnya terjadi pembengkakan yang
kadang-kadang disertai demam, agak sakit.
eaksi umum
Dapat terjadi kejang-kejang atau shock.

2.1.8        Jadwal Pemberian Imunisasi


(PROGRAM PENGEMBANGAN IMUNISASI DEPKES)
a.      Jadwal Pemberian Imunisasi wajib Pada bayi

Vaksin Pemberian Interval Umur Keterangan


BCG 1x 4 minggu 0-11 bulan Minimal, tidak
(minimal) ada batasan
maksimal
DPT 3x 4 minggu 2-11 bulan
Polio (OPV) 4x (minimal) 0-11 bulan Lengkapi
sebelum umur 1
tahun.
Campak 1x 1 dan 6 bulan 9-11 bulan -
Hepatitis B 3x dari suntikan 0-11 bulan -
pertama

b.      Jadwal Pemberian Imunisasi Wajib


Pada bayi yang dilahirkan di rumah sakit atau rumah bersalin

Umur Vaksin
0 bulan Hepatitis B-1, BCG, OPV-1
2 bulan Hepatitis B-2, DPT-1, OPV-2
3 bulan DPT-2, OPV-3
4 bulan DPT-3, OPV-4
7 bulan Hepatitis B-3 (dapat bersamaan dengan
campak umur 9 bulan)
9 bulan Campak
c.       Jadwal Pemberian Imunisasi Wajib
Bila bayi datang ke Posyandu/ Puskesmas

Umur Vaksin
2 bulan BCG, OPV-2, DPT-2
3 bulan Hepatitis B-1, OPV-2, DPT-2
4 bulan Hepatitis B-2, OPV-3, DPT-3
9 bulan Hepatitis B-3, OPV-4, Campak

d.      Imunisasi yang dianjurkan


-          MMR (measles / campak, mumps / parotitis, rubella / campak Jerman)
-          Hb (Naomopilus influenza B)
-          Demam typoid
-          Hepatitis A

2.2              KONSEP IMUNISASI DPT


Sediakan vaksin DPT berisi racun dari kuman yang dilemahkan seperti vaksin
pertusis tersebut dari kuman bordetella pertusis yang dimatikan, dikemas dengan vaksin
difteri dan tetanus.
A.    Toxoid Difteri
Vaksin ini merupakan bagian dari vaksin DPT dan DT dibuat dari toxoid yaitu racun
difteri yang dilemahkan. Vaksin ini mudah rusak jika dibekukan dan rusak oleh panas.
        Penyebab         : Kuman Corynebacterium Deptheriac
        Penularan        : Droplets
        Tanda/gejala    :
1. Difteri hidung :
- Ingus berdarah
- Sedikit pseudomembran
2.   Difteri tonsil :
- Pseudomembran
- Panas tidak tinggi
- Nampak sakit berat
3.   Difteri fausal+Bullneck+Sumbatan saluran nafas :
- Pseudomembran luas samping laring
- Stidor

B.     Vaksin Pertusis
Vaksin ini dibuat dari kuman Bordetella pertusis yang telah dimatikan, dikemas dengan
vaksin difteria dan tetanus, Mudah rusak jika dipanaskan.
ab                           : Bordetella
an                          : Droplets Infection
gejala                      : Anak tiba-tiba menangis terus menerus sukar berhenti, muka menjadi merah/kebiruan,
keluar air mata, kadang sampai muntah.
C.    Vaksin Tetanus
Macam vaksin tetanus       :
1.      Vaksin yang digunakan untuk imunisasi aktif seperti tetanus toxoid yaitu racun kuman
tetanus yang dilemahkan.
al (TT)
n vaksin difteri (DT)
n vaksin difteri, pertusis, dan tetanus (DPT)
2.      Serum yang mengandung kekebalan pasif terhadap tetanus (AST) anti tetanus serum.
a.       Penyebab         : Closridium Tetani
 Penularan     : Kuman masuk lewat lika anaerob seperti suplai darah kurang, kotor, luka tusuk, tembak.
b.      Tanda/gejala    : Kejang dan kaku secara menyeluruh, otot dinding perut yang teraba keras
dan tegang seperti papan, mulut kaku dan sukar dibuka (trismus).

D.    Jadwal Pemberian Vaksin DPT


1.      Pada bayi umur antara 2-11 bulan sebanyak 3x pemberian secara suntikan dengan selang 4
minggu secara IM
2.      Imunisasi ulang lainnya diberikan setelah umur 1,5-2 tahun
3.      Diulang kembali dengan vaksin DT pada usia 5-6 tahun (kelas 1 SD)
4.      Diulang lagi umur 10 tahun (menjelang tamat SD)
5.      Bagi yang tidak mendapatkan DPT pada waktu bayi diberikan DT sebanyak 2x dengan
interval 4 minggu dengan dosis 0,5 cc IM
6.      Apabila hal ini meragukan tentang vaksinasi yang didapat pada waktu bayi maka tetap
diberikan 2x suntikan.
7.      Bila bayi mempunyai riwayat kejang sebaiknya DPT diganti dengan DT dengan cara
pemberian yang sama dengan DPT
E.     Persyaratan Pemberian vaksin DPT

2.      Vaksin harus baik, disimpan dalam lemari es dan belum lewat masa berlaku
3.      Pemberian imunisasi dengan teknik yang tepat
4.      Mengetahui jadwal vaksinasi
5.      Meneliti jenis vaksin yang akan diberikan
6.      Memperhatiakan dosis yang akan diberikan yaitu 0,5 cc
i.

2.4       KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN VARNEY


                        Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam
pelayanan pada bidan yang  mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan selama
masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB.
I.             PENGKAJIAN
Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik subyektif maupun data obyektif
disertai hari/ tanggal dan jam pada saat dilakukan pengkajian, tanggal masuk rumah sakit,
jam masuk rumah sakit.
A.          Data Subyektif
1.      Biodata
a.       Biodata Bayi
ma Bayi         :    Untuk mengetahui identitas bayi bahwa bayi tersebut adalah benar-benar anak dari orang
tuanya.
s Kelamin     :    Untuk perbedaan jeni/gerder
ggal lahir      :    Untuk mengetahui umur bayi
k ke berapa  :    Untuk mengetahui bayi tersebut anak keberapa
b.      Bidata Orang tua
Ayah/Ibu        : Untuk  mengenal, memanggil, dan menghindari terjadinya kekeliruan ( Christina, 1993 : 41)
bu                  : Untuk mengetahui keadaan Ibu terutama pada persalinan pertama
                      : Untuk mengetahui adat istiadat yang dianut
dan Penghasilan
 
an Ayah/Ibu  : Untuk mengetahui status ekonomi dan aktivitas (Ibu) serta sosial ekonomi penderita agar
nasehat kita nanti sesuai.
kan                : Untuk  mengetahui status pengetahuan orang tua.
                       : Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan
pasien/klien. Dengan diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan melakukan
pendekatan didalam melaksanakan asuhan kebidanan
                      : Untuk mengetahui tempat tinggal klien berada, dapat menilai apakah lingkungan cukup aman
bagi bayi.
Datang
Untuk mengetahui penyebab apa yang menyebabkan klien dibawa ke poli anak
n Utama
Apa yang dikeluhkan Ibu tentang keadaan  bayinya
t Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui apa saja yang dirasakan klien pada saat petugas mengkaji agar dapat
mengetahui tindakan apa dilakukan
t Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama
1.    Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular seperti
TBC, hepatitis
2.    Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing  manis, kelainan pembekuan darah, jiwa,
asma
3.    Riwayat kehamilan kembar, faktor yang  meningkatkan kemungkinan hamil kembar adalah
faktor ras, keturunan, umur wanita dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah
melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun
pada Ibu.
(Manuaba, 2000 : 2005)
4.      Riwayat perinatal dan neonatal
a.       Kehamilan
Ditanyakan pada Ibu ini kehamilan beberapa, keluhan Ibu pada saat hamil ini, periksa
kemana dan sudah beberapa kali periksa, mendapat obat apa saja setelah periksa
b.      Persalinan
Ditanyakan pada Ibu melahirkan dimana, ditolong siapa, bagaimana caranya serta penyulit
yang dialami sewaktu Ibu melahirkan, kemudian ditanyakan tentang jenis kelamin, berat
badan, panjang badan bayi yang dilahirkan

c.       Nifas
Ditanyakan pada Ibu mengeluarkan darah yang bagaimana, seberapa banyak, kontraksi uterus
baik atau tidak (bila kontraksi baik, uterus bulat dan mengeras). ASI sudah keluar apa belum,
ada luka jahitan atau tidak
d.      Neonatal
Ditanyakan pada Ibu tentang jenis kelamin, berat badan, panjang badan bayi yang dilahirkan
5.      Riwayat Imunisasi
Untuk mengetahui apakah anak telah mendapat imunisasi lengkap/tidak
6.      Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui bagaimana pola  nutrisi Ibu, eliminasi, istirahat, aktivitas personal
hygiene.
7.      Riwayat Psikologi dan Budaya
a.       Psikologi
Bagaimana respon Ibu dan keluarga terhadap kelahiran anaknya
b.      Sosial
Apakah hubungan Ibu dengan suami keluarga serta petugas kesehatan baik atau tidak
c.       Budaya
Untuk mengetahui tradisi yang dianut keluarga yang merugikan termasuk pantang makan,
minum jamu dan kebiasaan berobat jika sakit
8.      Data Spiritual
Untuk mengetahui bagaimana sikap Ibu terhadap agama yang diyakininya
B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum          : baik/cukup/lemah
Kesadaran                   : composmentis/koma
Tanda-tanda Vital :
Pernafasan                   : normal (40 - 60 x / menit)
Suhu                            : normal (36,5 - 37,5oC)
Nadi                            : normal (100 - 160 x/menit)

2.      Pemeriksaan Fisik
a.   Inspeksi
 Kepala          : Simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut hitam menyebar merata.
 Wajah           : Simetris, tidak pucat, dan tidak kuning
 Mata             : Simetris, sklera  tidak kuning, konjungtiva tidak anemis
 Hidung         :  Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung
 Mulut           :  Mukosa bibir lembab, tidak ada labioschisis, tidak ada labiopalatoschisis, lidah bersih
 Telinga         :  Simetris, tidak ada serumen.
 Leher            : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran limfe.
 Dada            : Simetris,  gerak nafas teratur. 
 Perut             : tidak ada benjolan abnormal.
 Ekstremitas
Atas              :  Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun syndaktil
Bawah          : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun syndaktil
Reflek          :  +/+
 Integumen    :  Bersih, turgor  baik
 Genetalia      : Bersih, testis sudah turun ke scrotum
 Anus             : Bersih, tidak terdapat atresia ani dan tidak ada atresia rekti.
b.   Palpasi
 Kepala          :  Tidak teraba benjolan abnormal.
 Leher            :  Tidak terabapembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba pembesaran kelenjar limfe, dan tidak
teraba pembesaran vena jugularis.
 Perut             :  Tidak teraba benjolan abnormal, tidak terana pembesaran hepar.
 Ekstremitas  : 
 Atas              :  Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).
 Bawah          :  Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).
 Integumen    :  Bersih, turgor baik
c.   Auskultasi
 Dada            : COR : Nadi teratur 100x / menit
 Perut             :  Terdengar bising usus ± 12x / menit
d.   Perkusi
 Abdomen     :  Tidak kembung

II.  IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH


   DX   :  By.”....” umur 2 bulan dengan imunisasi DPT ComboI  dan PolioII
   DS :  Ibu mengatakan bayinya berumiur 2 bulan dan sudah waktunya diberi imunisasi DPTI PolioII
  DO :  - Ada KMS bayi
-    Umur bayi 2 bulan
-    BB bayi 5100 gram
-    Jadwal imunisasi pada KMS
III.   ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
-
IV.   IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V.      INTERVENSI
   DX                  :  By.”J” umur 3 bulan dengan imunisasi DPT ComboII dan PolioIII
 Tujuan          : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dapat mengerti tentang penjelasan yang
diberikan.
  Kriteria Hasil : -    Ibu mengerti manfaat imunisasi
-          Bayi mendapatkan imunisasi
-          Ibu mengerti tentang reaksi imunisasi
 Intervensi
1.   Jelaskan manfaat imunisasi    DPT ComboII dan PolioIII
R/   Menambah pengetahuan ibu tentang imunisasi
2.   Jelaskan pada ibu tentang efek samping pemberian imunisasi DPT ComboII dan PolioIII
R/   Ibu dapat mengerti tentang apa yang akan terjadi, pada bayi setelah pemberian
imunisasi DPT ComboII dan PolioIII
3.   Berikan imunisasi DPT ComboII dan PolioIII.
      R/ Pemberian imunisasi DPT ComboII dan PolioIII yang ampuh dan sesuai standart yang akan
menurunkan morbiditas dan mortalitas.
4.   Memberitahu ibu untuk tidak memberikan minum pada bayi sebelum 15 menit
Memperlancar permulaan vaksin polio.
R/   Pemberian minum dapat mengurangi keefektifan vaksin polio           
5.   Motivasi ibu untuk memberikan obat penurun panas paracetamol 3x1
R/   Setiap bungkus mengandung taminophen 100 mg.
6.   Motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif
R/   Asi mengandung antibodi bagi tubuh bayi
7.   Beritahu ibu tentang jadwal imunisasi berikutnya untuk DPT Combo III dan Polio IV
R/ Monitor terhadap terpenuhinya imunisasi untuk pencegahan penyakit tertentu.
VI.   IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi dan kondisi bayi
VII.EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauh  mana keefektifan dan keberhasilan dari asuhan yang
telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.

BAB III
TINJAUAN KASUS

Hari/Tanggal       : Kamis, 16 Desember 2010


Jam                      : 08.15 WIB

I.          PENGKAJIAN

A.        Data Subyektif
1.            Biodata
Bayi
Nama bayi       : Bayi.”J”
Tanggal lahir   : 15 September 2010
Usia                 : 3 bulan
Jenis kelamin   : Perempuan
BB                   :  5800 gram
 Anak ke          : I
Orang Tua         
ama ibu         :  Ny.”M”                    Nama ayah   : Tn.”D”
mur               : 27 tahun                   Umur            : 31tahun
gama             : Islam                        Agama          : Islam
uku                : Jawa                         Suku             :  Jawa
endidikan      : SMA                        Pendidikan   : S1
ekerjaan         : IRT                           Pekerjan       : Swasta
enghasilan     : -                                Penghasilan  :  ± Rp.2.000.000/bln
lamat            :  Sumbersari no. 138A                   
2.      Alasan datang ke posyandu
Ibu mengatakan bayinya berumur 3 bulan dan waktunya mendapatkan imunisasi DPT
Combo II dan Polio III
3.      Keluhan Utama
Pada saat pengkajian tidak ada keluhan

4.      Riwayat Kesehatan Sekarang


Ibu mengatakan bayinya saat ini tidak sedang sakit panas, batuk dan pilek
5.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari pihak ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti penyakit kuning, penyakit TBC dan penyakit tyroid serta dalam keluarga tidak ada
yang menderita penyakit menurun seperti darah tinggi, kencing manis, asma dan tdak ada
yang menderita penyakit kronis, serta tidak ada riwayat kembar.
6.      Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
a.       Kehamilan
rimester I       :  Ibu mengatakan waktu hamil muda setiap bulan periksa ke bidan mendapatkan multivitamin
rimester II     :  Ibu mengatakan bahwa periksa ke bidan setiap bulan dan mendapat multivitamin, dan tablet
tambah darah.
rimester III    :  Ibu mengatakan dua minggu sekali periksa ke bidan dan mendapatkan multivitamin, ibu
mengeluh pegal-pegal di daerah punggung
nan
Ibu mengatakan pada tanggal 15 September 2010 melahirkan secara normal di bidan. Berat
badan 3200 gram, panjang badan 50 cm, ari-ari lahir lahir lengkap dan perdarahan tidak
banyak.
c. Nifas
Ibu mengatakan masa nifas berjalan normal, tidak ada keluhan, perdarahan tidak ada.
7.      Kebiasaan
Pola Kebiasaan Dirumah
- Nurtisi - Minum ASI sesuka bayi
- Eleminasi - BAB teratur 1x sehari, konsisten lembek, tidak
ada   gangguan
- BAK lancar 6-7x sehari
- Personal Hygiene- Bayi tampak bersih, mandi 2x sehari, ganti popok tiap
habis BAB/BAK
- Istirahat - Tidur siang cukup ± 3-4 kali lama tidur ± 1 jam, tidur
malam ± 10 jam

8.      Riwayat Psikososial dan Budaya


sikologis        :  Bayi tidak rewel
                      :  Bayi tinggal serumah dengan orang tuanya, hubungan keluarga harmonis
                      :  Ibu mengatakan keluarga tidak percaya tahayul, kebiasaan berobat jika sakit ke petugas
kesehatan, ibu juga tidak pernah minum jamu.
9.   Riwayat Imunisasi

Tanggal Jenis imunisasi yang diberikan Keterangan


15-9-10 HB0 -
20-9-10 PolioI -
20-9-10 BCG -
27-9-10 DPT Combo I, Polio II -

B.        Data Obyektif
1.   Pemeriksaan Umum
-     Keadaan umum     : Baik
-     Kesadaran             :  Composmentis
-     BB                         :  5800 gram
-     Tanda-tanda vital  :
RR                         :  40 x/menit
Nadi                      :  100 x/menit
Suhu                      :  36,9 0C
2.   Pemeriksaan fisik
a.   Inspeksi
 Kepala          : Simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut hitam menyebar merata.
 Wajah           : Simetris, tidak pucat, dan tidak kuning
 Mata             : Simetris, sklera  tidak kuning, konjungtiva tidak anemis
 Hidung         :  Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung
 Mulut           :  Mukosa bibir lembab, tidak ada labioschisis, tidak ada labiopalatoschisis, lidah bersih
 Telinga         :  Simetris, tidak ada serumen.
 Leher            : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran limfe.
 Dada            : Simetris,  gerak nafas teratur. 
 Perut             : tidak ada benjolan abnormal.
 Ekstremitas
Atas              :  Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun syndaktil
Bawah          : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun syndaktil
 Genetalia      : Bersih
 Anus             : Bersih, tidak terdapat atresia ani dan tidak ada atresia rekti.
b.   Palpasi
 Kepala          :  Tidak teraba benjolan abnormal.
 Leher            :  Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba pembesaran kelenjar limfe, dan tidak
teraba pembesaran vena jugularis.
 Perut             :  Tidak teraba benjolan abnormal, tidak terana pembesaran hepar.
 Ekstremitas  : 
 Atas              :  Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).
 Bawah          :  Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).
 Integumen    :  Bersih, turgor baik
c.   Auskultasi

d.   Perkusi
 Abdomen     :  Tidak kembung

II.        IDENTIFIKASI  DIAGNOSA/MASALAH

   DX   :  By.”J” umur 3 bulan dengan imunisasi DPT ComboII dan PolioIII


   DS :  Ibu mengatakan bayinya berumur 3 bulan dan sudah waktunya diberi imunisasi DPT
ComboII dan PolioIII
  DO :  - Ada KMS bayi
-    Umur bayi 3 bulan
-    BB bayi 5800 gram
-    Jadwal imunisasi pada KMS (tertera tanggal 15-11-2010)

III.             ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

      -

IV.       IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

            -

V.        INTERVENSI

   DX                  :  By.”J” umur 3 bulan dengan imunisasi DPT ComboII dan PolioIII


   Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dapat mengerti tentang penjelasan yang
diberikan.
  Kriteria Hasil : -    Ibu mengerti manfaat imunisasi
-    Bayi mendapatkan imunisasi
-    Ibu mengerti tentang reaksi imunisasi
 Intervensi
1.   Jelaskan manfaat imunisasi DPT ComboII PolioIII
R/   Menambah pengetahuan ibu tentang imunisasi
2.   Jelaskan pada ibu tentang efek samping pemberian imunisasi DPT ComboII dan PolioIII
R/   Ibu dapat mengerti tentang apa yang akan terjadi, pada bayi setelah pemberian
imunisasi DPT ComboII dan PolioIII
3.   Berikan imunisasi DPT ComboII dan PolioIII
      R/ Pemberian imunisasi DPT ComboII dan PolioIII yang ampuh dan sesuai standart yang akan
menurunkan morbiditas dan mortalitas
4.   Memberitahu ibu untuk tidak memberikan minum pada bayi sebelum 15 menit
R/   Pemberian minum dapat mengurangi keefektifan vaksin polio           
5.   Motivasi ibu untuk memberikan obat penurun panas paracetamol 3x1
R/   Setiap bungkus mengandung paracetamol 100 mg
6.   Motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif
R/   Asi mengandung antibodi bagi tubuh bayi
7.      Beritahu ibu tentang jadwal imunisasi berikutnya untuk DPT Combo III dan Polio IV yaitu
tanggal 18 Januari 2011
R/ Ketepatan waktu pemenuhan imunisasi

VI.    IMPLEMENTASI

1.   Memberi penjelasan pada ibu :

-    Imunisasi DPT memberi kekebalan terhadap penyakit depteri, pertusis dan tetanus.
-    Polio untuk melindungi anak dari penyakit polio militus
2.   Menjelaskan tentang reaksi setelah imunisasi DPT yaitu meningkatnya suhu tubuh,
penanganannya berikan pakaian yang tipis dan berikan obat penurun panas serta kompres
dengan air hangat, kalau tidak sembuh bawa ke rumah sakit,atau puskesmas terdekat.Reaksi
polio relatif tidak ada, mungkin hanya berak-berak ringan.
3.   Memberikan imunisasi DPT ComboII dan PolioIII terlebih dahulu dengan mempersiapkan:
 Persiapan alat untuk DPT Combo
a.      Alat
-    Vaksin DPT Combo didalam termos es atau lemari pendingin
-    Spuit steril 0.5 cc
-    Kapas alkohol
-    Obat penurun panas
-    KMS
b.      Persiapan pasien
      Orang tua pasien diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
-         Pasien dipangku
Langkah-langkah :
-    Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir, kemudian keringkan dengan
menggunakan handuk kering.
-    Cek label flacon, vaksin kocok hingga endapan sempurna
-    Hadapkan sekarang dengan menggenggam flacon untuk mencegah obses steril   
-    Buka tutup flacon, bersihkan dengan kapas DTT
-    Amati spuit 0,5 cc buka spuit yang akan disiapkan dan hisap vaksin sebanyak 0,5 cc
-    Cabut jarum dari flacon ganti jarum dengan keluarkan udara yang terdapat dalam spuit
hingga vaksin keluar sedikit
-    Tentukan tempat penyuntikan yaitu 1/3 paha bagian luar sebelah kanan
-    Usap tempat penyuntikan dengan kapas DTT
-    Pegang spuit dengan tangan masukkan jarum secara IM tidak mengenai pembuluh darah
dan masukkan obat pelan-pelan
-    Kemudian cabut jarum suntik dan usap dengan kapas DTT, buang kapas kedalam tempat
sampah medis
 Persiapan alat untuk vaksin polio
a.       Alat
-          Vaksin polio dalam termos es
-          Pipet plastik untuk vaksin polio
b.      Langkah-langkah
-          Buka tutup metal dan tutup karet
-          Pasang pipa plastik dalam flacon
-          Vaksin polio siap diberikan
-          Mengatur posisi bayi dengan cara pemberian
o Ibu disuruh meneletangkan bayinya diatas pangkuan dan memegang erat-erat
o Mulut anak dibuka dengan menggunakan dua jari sambil menekan kedua pipi anak sehingga
mulut terbuka
o Teteskan vaksin polio langsung dari pipet kedalam mulut anak sebanyak 2 tetes
4.   Memberitahu ibu untuk tidak memberi minum pada bayinya sebelum 15 menit karena dapat
mengurangi keefektifan vaksin polio
5.   Memberi obat penurun panas paracetamol 100 mg 3x1 bungkus 
6.   Memotivasi ibu untuk memberikan ASI ekslusif sampai 6 bulan dan tidak memberikan
makanan tambahan
8. Memberitahu ibu tentang jadwal imunisasi berikutnya untuk DPT Combo III dan Polio IV yaitu
tanggal 18 Januari 2011

VII.    EVALUASI
Tanggal :  16 Desember 2010
Jam         :  08.25 WIB
Dx          :   By.”J” umur 3 bulan dengan imunisasi DPT ComboII  dan PolioIII
S       : - Ibu mengatakan sudah lega karena bayinya sudah diimunisasi DPT ComboII dan PolioIII
an umum : baik
aran          : composmentis
menangis setelah disuntik DPT Combo II
umur 3 bulan dengan imunisasi DPT Combo II dan Polio III
P       : - Menganjurkan pada ibu untuk memberi obat paracetamol bila badan bayinya panas, supaya
panasnya kembali normal
- Mengingatkan ibu tentang jadwal imunisasi berikutnya untuk DPT Combo III dan Polio IV 18
Januari 2011
BAB V
PEMBAHASAN

Imunisasi adalah suatu pencegahan yang sengaja diberikan untuk memberikan


kekebalan atau imunitas pada bayi dan anak, sehingga bila terjangkit kuman tidak meninggal
atau menderita sakit.
Berdasarka umur dan jadwal pemberan imunisasi pada bayi “J” adalah jadwal
pemberian imunisasi DPTII PolioIII pada pemberian imunisasi tidak ada masalah yang
timbul dari anak.
Sedangakan sebagai antisipasi masalah potensial bisa ditemukan antara lain
ditemukannya masalah-masalah yang mungkin bisa terjadi pada anak tersebut, bidan akan
lebih mudah memberikan asuhan kebidanan dan penilaian pertumbuhan dan penanganan anak
sesuai dengan usia anak.
Bidan dapat memberikan penjelasan tentang perawatan dan penanganan efek samping
pasca pemberian imunisasi dirumah, sehingga dapat diperoleh tujuan yang optimal.
Dalam intervensi dan omplementasi langkah pemberian vaksin baik DPT Combo dan
Polio tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek. Dalam teori disebutkan pemberian
pmberian vaksin DPT dengan dosis 0,5 cc dan disuntikkan pada 1/3 bagian atas paha kiri
serta pemberian vaksin polio dengan dosis 2 tetes dan langkah ini telah dilakukan dalam
praktek. Salah satunya yaitu pemberian obat anti piretik ditujukan untuk mencegah demam
karena vaksin pertusis. Dalam intervensi dan implementasi juga diberikan KIE tentang efek
samping sehingga dapat mengurangi tuntutan ibu pada petugas dan ibu mempunyai gambaran
tentang efek samping.
Pada langkah terakhir evaluasi tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
Bidan dapat memberikan penjelasan tentang perawatan dan penanganan efek samping pasca
pemberian imunisasi dirumah, sehingga dapat diperoleh tujuan yang optimal.
BAB V
PENUTUP

5.1     Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan Kebidanan pada bayi sehat dengan imunisasi DPT Combo II
dan Polio III dalam pengkajian dan analisa data ditemukan diagnosa yaitu bayi sehat akan
diimunisasi DPT II dan Polio III. Dari masalah tersebut penulis melakukan tindakan
diantaranya yaitu :
1.   Melakukan pendekatan terapeutik
2.   Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan
3.   Menjelaskan tentang manfaat dan efek samping dari imunisasi DPT Combo dan Polio
4.   Melakukan informed concent
5.   Memberitahu tentang perawatan bayi setelah mendapat imunisasi DPT Combo dan Polio
6.   Melakukan imunisasi DPT Combo dan Polio dengan teknik yang baik dan benar
7.   Memberikan terapi antipiretik
8.   Memberitahu ibu untuk imunisasi bulan berikutnya
Dalam Asuhan Kebidanan ini peran serta dan kerjasama yang baik antara keluarga (ibu
pasien) dengan petugas kesehatan sangat diperlukan supaya tujuan Asuhan Kebidanan dapat
tercapai dengan baik. 

5.2     Saran
                                                              Bagi Petugas
Hendaknya pemberian imunisasi sesuai dengan prosedur sehingga tidak terjadi komplikasi
saat dilakukann imunisasi sehingga tidak timbul masalah yang mungkin terjadi karena
pengaruh imunisasi.
Mahasiswa
Manggali ilmu semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan
mahasiswa tentang masalah – masalah dan cara imunisasi pada bayi .
Diposting oleh Unknown di 19.45 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Label: Askeb Imunisasi
1 komentar:

1.

Unknown23 Maret 2018 07.39

aslamu alaikum wr wb..


bismillahirrahamaninrahim,,senang sekali saya bisa menulis
dan berbagi kepada teman2 melalui tempat ini,
sebelumnya dulu saya adalah seorang pengusaha dibidang property
rumah tangga
dan mencapai kesuksesapossiblen yang luar biasa, mobil rumah dan
fasilitas lain sudah saya miliki,
namun namanya cobaan saya sangat percaya kepada semua orang,
hingga suaatu saat saya ditipu dengan teman saya sendiri dan membawa
semua yang saya punya,
akhirnya saya menanggung hutang ke pelanggan-pelanggan saya
totalnya 470 juta dan di bank totalnya 600 juta ,
saya sudah stress dan hampir bunuh diri anak saya 3 orang masih
sekolah di smp / sma dan juga anak sememtarah kuliah,tapi suami saya
pergi entah kemana dan meninggalkan saya dan anaka-naknya ditengah
tagihan hutang yang menumpuk,
demi makan sehari hari saya terpaksa jual nasi bungkus keliling dan kue,
ditengah himpitan ekonomi seperti ini saya bertemu dengan seorang
teman
dan bercerita kepadanya, alhamdulilah beliau memberikan saran kepada
saya.
dulu katanya dia juga seperti saya setelah bergabung dengan K.H.
Tambring Abdullah hidupnya kembali sukses,
awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama satu minggu saya
berpikir
dan melihat langsung hasilnya, `
saya akhirnya bergabung dangan mengunjungi website di
www.programdanainstan.blogspot.com semua petunjuk K.H. Tambring
Abdullah saya ikuti dan hanya 1 hari astagfirullahallazim,
alhamdulilah demi allah dan anak saya,
akhirnya 5m yang saya minta benar benar ada di tangan saya,
semua utang saya lunas dan sisanya buat modal usaha,
kini saya kembali sukses terimaksih K.H. Tambring Abdullah saya tidak
akan melupakan jasa aki.
jika teman teman berminat, yakin dan percaya insya allah,
saya sudah buktikan demi allah silakan kunjungi website di
www.programdanainstan.blogspot.com atau KLIK DISINI

Balas
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
 ▼  2013 (12)
o ▼  Januari (12)
 Makalah Status Gizi
 Makalah SKPG
 Antropologi Rambu Solo
 Paper DAS Batang Arau
 Askeb Vulvaginitis
 Askeb Difteri
 Askeb Imunisasi
 Askeb Imunisasi
 Askeb ANC normal
 Askeb ANC normal
 Askeb DDTK
 KB Pil
Mengenai Saya
Unknown
Lihat profil lengkapku
Tema PT Keren Sekali. Gambar tema oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai