Bidan di Komunitas
Oleh : Citra Angelina Sholiyah (2281A0114)
Kelas : J/semester 5
1
1
Melakukan upaya untuk
memperbaiki kesehatan di
lingkungan
3
● Peran bidan kini tidak lagi terbatas pada penanganan kesehatan reproduksi ibu saja, tetapi ia
harus mampu menggerakkan dan memberdayakan masyarakat pedesaan untuk terlibat di
kesehatan komunitasnya.
● Masyarakat pedesaan harus diposisikan sebagai mitra dalam kegiatan pengawasan kebutuhan
gizi, kesehatan lingkungan, penyakit menular dan penanganan akibat bencana. Minimal satu
tenaga bidan akan ditempatkan di setiap desa di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan Desa
Siaga. Sehingga, dibutuhkan sekitar 69.957 bidan untuk desa dengan jumlah yang sama.
Bidan akan menjadi salah satu komponen Desa Siaga untuk ditempatkan di pos-pos kesehatan
desa. Setiap bidan diharapkan akan memiliki dua orang kader untuk mendampinginya di pos
kesehatan desa. Sementara itu, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Harni Koesno mengatakan
bahwa saat ini ada 30.236 desa yang memiliki bidan. Ini berarti 43,22 persen dari total desa
yang membutuhkan bidan.
4
2
Melakukan pengawasan
(surveillance) pada penyakit
yang ada di masyarakat
5
● Surveilance merupakan kegiatan pengamatan terhadap penyakit atau masalah kesehatan serta
faktor determinannya. Penyakit dapat dilihat dari perubahan sifat penyakit atau perubahan
jumlah orang yang menderita sakit. Sakit dapat berarti kondisi tanpa gejala tetapi telah
terpapar oleh kuman atau agen lain, misalnya orang terpapar HIV, terpapar logam berat,
radiasi dsb. Sementara masalah kesehatan adalah masalah yang berhubungan dengan program
kesehatan lain, misalnya Kesehatan Ibu dan Anak, status gizi, dsb. Faktor determinan adalah
kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah kesehatan.
● Surveilance adalah suatu kegiatan pengamatan terus menerus terhadap kejadian kesakitan dan
faktor lain yang memberikan kontribusi yang menyebabkan seseorang menjadi sakit dan
upaya tindakan yang diperlukan.
6
Cakupan Kegiatan
1. Mendiagnosis secara klinis atau laboratories
2. Mengidentifikasi penyebab terjadinya sakit atau faktor risiko terjadinya sakit
3. Pencatatan hasil anamnesa klinis dan identifikasi kasus menurut variable orang,
tempat, dan waktu.
4. Analisis hasil identifikasi kasus
5. Tindakan penanganan kasus
6. Melakukan tindakan observasi di rumah kasus dan sekitar kasus dengan konsep
wilayah satu kelompok Rukun Tetangga (RT) atau satu wilayah Posyandu.
7. Analisis hasil identifikasi kasus dan hasil observasi lapangan di wilayah kasus.
7
3
Melakukan pengelolaan serta
memberikan obat yang sesuai
dengan kewenangan
8
Pemanfaatan teknologi dan obat-obatan sudah sejak lama digunakan dalam dunia kebidanan.
Penyediaan dan penyerahan obat-obatan yaitu:
1. Bidan harus menyediakan obat-obatan maupun obat suntik sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
2. Bidan diperkenankan menyerahkan obat kepada pasien sepanjang untuk keperluan darurat.
9
4
Menggunakan teknologi yang
tepat guna dalam bidang
kebidanan
10
Dalam peranannya bidan mampu memberikan pelayanan kepada klien secara tepat baik secara
manual maupun dengan memanfaatkan teknologi kebidanan yang memadai guna menunjang
kelancaran serta keakuratan dalam pelayanan. Berbagai macam teknologi yang sudah kita kenal
sering digunakan baik mulai dari awal proses kehamilan sampai proses persalinan.
11
Terima Kasih