I. Pendahuluan
Dalam Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas adalah 1) Fasilitas
Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. 2) Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmasadalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upayakesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkatpertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif,untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginyadi wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dankemampuan
hidup sehat;
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
III. Tujuan
a. Terlaksananya advokasi bagi pemegang kebijakan terkait pengendalian ISPA di
wilayah kerja UPT Puskesmas DTP Cisurupan
b. Meningkatnya kemampuan petugas ISPA dalam manajemen dan tatalaksana
pengendalian ISPA.
IV. Sasaran
Masyarakat penderita di wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP Cisurupan dan
sekitarnya
PUSKESMAS
DTP CISURUPAN Hj. Srie Heryani. N, S.Kep, M.Si
NIP. 196612181986032003
I. Pendahuluan
Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka
kesakitan diare dari tahun ke tahun. Di dunia, sebanyak 6 juta anak meninggal
setiap tahun karena diare, sebagian kematian tersebut terjadi di negara
berkembang (Parashar, 2003). Menurut WHO, di negara berkembang pada tahun
2003 diperkirakan 1,87 juta anak balita meninggal karena diare, 8 dari 10 kematian
tersebut pada umur < 2 tahun. Rata-rata anak usia < 3 tahun di negara
berkembang mengalami episode diare 3 kali dalam setahun. (WHO, 2005). Hasil
survey Subdit diare angka kesakitan diare semua umur tahun 2000 adalah
301/1000 penduduk, tahun 2003 adalah 374/1000 penduduk, tahun 2006 adalah
423/1000 penduduk. Kematian diare pada balita 75,3 per 100.000 balita dan
semua umur 23,2 per 100.000 penduduk semua umur (Hasil SKRT 2001). Diare
merupakan penyebab kematian no 4 (13,2%) pada semua umur dalam kelompok
penyakit menular. Proporsi diare sebagai penyebab kematian nomor 1 pada bayi
postneonatal (31,4%) dan pada anak balita (25,2%) (Hasil Riskesdas 2007).
Dalam Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas adalah 1) Fasilitas
Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. 2) Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmasadalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upayakesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkatpertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif,untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginyadi wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dankemampuan
hidup sehat;
mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
hidup dalam lingkungan sehat; dan
memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
III. Tujuan
- Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program dan sektor
terkait.
- Tujuan Khusus
Tercapainya penurunan angka kesakitan.
Terlaksananya talalaksana diare sesuai standar.
Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di
masyarakat, sehingga dapat dibuat perencanaan dalam pencegahan,
penanggulangan maupun pemberantasannya di semua jenjang pelayanan.
Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan
hidup sehat melalui promosi kesehatan kegiatan pencegahan sehingga
kesakitan dan kematian karena diare dapat dicegah.
Tersusunnya rencana kegiatan Pengendalian Penyakit Diare di suatu
wilayah kerja yang meliputi target, kebutuhan logistik dan pengelolaannya
IV. Sasaran
Masyarakat penderita di wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP Cisurupan dan
sekitarnya
PUSKESMAS
DTP CISURUPAN Hj. Srie Heryani. N, S.Kep, M.Si
NIP. 196612181986032003
PUSKESMAS
CISURUPAN
Hj. Srie Heryani N, S.Kep, M.Si
NIP. 196612181986032003
Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyaki tinfeksi yang bersifat
akut yang melibatkan organ saluran pernapasan mulai dari hidung, sinus,
laring hingga alveoli. Disebut juga URI, singkatan dari Under Respiratory
Infection
Prosedur Anamnesa
Pemeriksaan
Penegakkan diagnose
Pengobatan dan rujukan
Penyuluhan kepada orang tua
Halaman
1. Pengertian Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan
dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan dengan
biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman
yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Biasanya diare hanya berlangsung
beberapa hari, namun pada sebagian kasus memanjang hingga berminggu-
minggu.
2. Tujuan sebagai pedoman bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan pemeriksaan Diare
6. Langkah-langkah Anamnesa
Pemeriksaan
Penegakkan diagnose
Pengobatan dan rujukan
Penyuluhan kepada orang tua
.
Halaman
1. Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyaki tinfeksi yang bersifat akut
yang melibatkan organ saluran pernapasan mulai dari hidung, sinus, laring hingga
alveoli. Disebut juga URI, singkatan dari Under Respiratory Infection
2. Tujuan sebagai pedoman bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan pemeriksaan Ispa
6. Langkah-langkah Anamnesa
Pemeriksaan
Penegakkan diagnose
Pengobatan dan rujukan
Penyuluhan kepada orang tua
.