Anda di halaman 1dari 27

KEBUTUHAN KHUSUS PADA

PERMASALAHAN BUDAYA
SERTA ASUHAN
BERKELANJUTAN PADA IBU
BERKEBUTUHAN KHUSUS

DISUSUN OLEH :
CITRA ANGELINA S. (2281A0114)
Promosi Kenormalan pada Ibu
Berkebutuhan Khusus
PROMOSI KESEHATAN

WHO : promosi kesehatan adalah proses untuk meningkatkan


kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan nya selain itu untuk mencapai derajat kesehatan
yang sempurna, baik, fisik,mental dan sosial, maka masyarakat
harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial dan budaya)
Promosi Kenormalan pada Ibu
Berkebutuhan Khusus
Ibu berkebutuhan khusus adalah ketidakmampuan atau
ketidak sempurnaan seseorang melakukan sesuatu.
Permasalahan Budaya pada Ibu Berkebutuhan Khusus :
pemilihan jenis kelamin, vaginal birth after caesarean,
persiapan persalinan dan kelahiran pada kebutuhan khusus,
perawatan anak pada ibu berkebutuhan khusus, promosi
kenormalan pada ibu dengan berkebutuhan khusus
PERAN BIDAN DALAM
MEMPROMOSIKAN KENORMALAN

Tugas Bidan dalam hal ini adalah berhadapan dengan


sasaran target pelayanan bidan yaitu masyarakat.
Untuk itu bidan harus bisa memperkuat kepercayaan
dan mempersiapkan kemampuan dan ilmunya untuk
menghadapi segala bentuk perubahan.
PERAN BIDAN

ADVOKATOR EDUKATOR FASILITATOR MOTIVATOR

 Melakukan seminar  Melaksanakan Bidan mempunyai Menyadarkan dan


 Menyajikan masalah pendidikan kesehatan tanggungjawab untuk medorong kelompok
di wilayah kerja dan konseling dalam
 Menyampaikan asuhan dan menciptakan dan untuk mengenali
masalah kesehatan pelayanan kebidanan mengkondisikan potensi dan maasalah
menggunakan media  Membina kader dan
dalam bentuk lisan, kelompok masyarakat kelompok yang serta dapat
artikel, berita, diskusi,  Mentorship dan harmonis, serta mengembangkan
penyampaian presentorship bagi
pendapat untuk calon tenaga memfasilitasi terjadinya potensinya untuk
membentuk opini kesehatan dan bidan proses saling belajar memecahkan
publik baru
dalam kelompok masalahnya tersebut
PEREMPUAN BERKEBUTUHAN KHUSUS (DISABILITAS)
Berkebutuhan Khusus (Disabilitas):
Setiap orang yang mengalami keterbatasan
fisik, intelektual, mental, dan atau
sensorik dalam jangka waktu lama yang
dalam berinteraksi dengan lingkungan
dapat mengalami hambatan dan kesulitan
untuk berpartisipasi secara penuh dan
efektif dengan warga negara lainnya
berdasarkan kesamaan hak. (UU No. 8
Tahun 2016)
PEREMPUAN BERKEBUTUHAN KHUSUS (DISABILITAS)
UU No. 8 Tahun 2016
Hak Perempuan Disabilitas
 Atas kesehatan reproduksi
 Menerima atau menolak penggunaan
alat kontrasepsi
 Mendapatkan perlindungan lebih dari
perlakuan diskriminasi berlapis
 Untuk mendapatkan perlindungan lebih
dari tindak kekerasan, termasuk
kekerasan dan eksploitasi seksual
DISABILITAS
02 FISIK
01 SENSORIK
Terganggunya fungsi gerak : lumpuh
Terganggunya fungsi panca indera layu/kaku, paraplegi, cerebral palsy,
netra, rungu atau wicara. amputasi, stroke, kusta.

04 INTELEKTUAL 05 MENTAL
Disfungsi atau keterbatasan dalam Terganggunya fungsi piker, emosi atau perilaku.
komunikasi, rawat diri, keterampilan - psikososial : skizofrenia, bipolar, depresi, anxietas
social, dll. - disabilitas perkembangan yg berpengaruh pd kemampuan
social : autis dan hiperaktif
ASUHAN PADA
PEREMPUAN
BERKEBUTUHAN KHUSUS
 penyediaan media KIE
dalam bentuk audio-
visual lengkap dengan
teks narasi (caption) atau
peraga bahasa isyarat
 pemberian KIE bagi klien
dengan disabilitas netra :
DISABILITAS alat peraga
 pemberian KIE bagi klien
SENSORIK dengan disabilitas rungu
wicara : dengan
artikulasi/gerak bibir
yang jelas, dengan ritme
bicara tidak terlalu cepat
memperhatikan kondisi
infrastruktur (jalan, transportasi
publik, tata ruang fasilitas
pelayanan kesehatan) harus
sesuai standar untuk
DISABILITAS penyandang disabilitis fisik
yang bergantung pada alat bantu
FISIK gerak (misal kursi roda, tongkat)
untuk mempermudah
pemeriksaan fisik dan
penunjang yang melibatkan
anggota gerak
 Bergantung pada
keluarga/pendamping :
penyedia layanan harus
memastikan bahwa keluarga/
pendamping memahami
tentang hak kesehatan
DISABILITAS reproduksi dan seksual.
INTELEKTUAL  Termasuk upaya yang harus
dilakukan untuk memberikan
DAN MENTAL perlindungan kesehatan
reproduksi bagi penyandang
disabilitas intelektual atau
mental
Asuhan Keberlanjutan
Continuity Of
Care Pada Ibu
Berkebutuhan Khusus
Continuity Of  Dukungan emosional dalam bentuk
dorongan, pujian dan kepastian.

Care
 Mendengarkan keluhan perempuan
 Melibatkan perempuan dalam asuhan

WOMEN CENTER CARE


Serangkaian kegiatan asuhan yang
berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari
kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi
baru lahir serta pelayanan keluarga berencana
yang menghubungkan kebutuhan kesehatan Continuity Of Care : berorientasi untuk
perempuan khususnya dan keadaan pribadi meningkatkan kesinambungan pelayanan
setiap individu. dalam suatu periode
01 Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak

02 Pelayanan Keluarga Berencana

03 Pelayanan Kesehatan Seksual

Pencegahan Penanganan Penyakit Tidak Menular


04 (Kanker Payudara Dan Kanker Serviks)

05 Pelayanan Kesehatan
Get a modern PowerPoint Reproduksi
Presentation that Usia Lanjut
is beautifully designed.

Pencegahan Dan Penanganan IMS Termasuk


06 HIV AIDS

07 Pelayanan Kekerasan Seksual


Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
A. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Sebelum Hamil Bagi WUS Dan
Catin
PROMOTIF PREVENTIF

KIE sesuai tahap persiapan fisik,


perkembangan dan gizi, status
kebutuhan masing- imunisasi tetanus,
masing disabilitas, kespro. konseling
persiapan pranikah, perencanaan
keadilan dan kehamilan dan KB
kesetaraan gender
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
A. Pelayanan Kesehatan Masa Hamil PREVENTIF
PMT ibu hamil KEK,
 ANTENATAL TERPADU konseling kesehatan ibu
dan anak.
PROMOTIF
tanda bahaya kehamilan,
persalinan, KB , manajemen PROMOTIF
laktasi, dukungan dan pelayanan ANC sesuai standar
pendampingan keluarga : (minimal 6x), pemeriksaan
kehamilan sehat, pengenalan ANC : fisik dan psikologis
dan pemanfaatan buku KIA, penyandang disabilitas,
kelas ibu hamil, stimulasi pelayanan 10T, selalu
janin dan kehamilan, menjelaskan tahap
skrinning kelainan pemeriksaan secara rinci
kongenital. agar ibu berkebutuhan khusus
memahami langkah yang akan
diberikan
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
B. Pelayanan Kesehatan Masa Hamil
 PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEGUGURAN
PROMOTIF
peningkatan pemahaman
tanda bahaya kehamilan
sejak dini

TATALAKSANA
PREVENTIF
pelayanan ANC sesuai
standar tatalaksana kasus sesuai
standar (puskesmas
PONED/RS), dukungan
emosional dan konseling
pasca keguguran
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
C. Persalinan
PROMOTIF
peningkatan pemahaman
penyandang disabilitas
dan keluarga :
persalinan, nifas, KBPP,
manjemen laktasi.,
konseling
TATALAKSANA
pelayanan sesuai standar->
APN persalinan normal:
PREVENTIF keeadaan ibu dan bayi tidak
persalinan-> sesuai keadaan
ada komplikasi, pendampingan
klinis klien, konseling keluarga
kesehatan ibu dan anak,
mengenali tanda awal
persalinan
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
D. Nifas
PROMOTIF
Anjuran ASI ekslusif
TATALAKSANA

pelayanan masa nifas:


pemeriksaan TTV, TFU, lokhea
PREVENTIF dan perdarahan, vit. A,
pelayanan KB, penanganan
manajemen laktasi: memerah resiko tinggi dan komplikasi
penyimpanan ASI, konseling nifas,. , pelayanan
kesehatan ibu dan anak BBL:pelayanan kesehatan
neonatal esensial, MTBS,
skrinning BBL
Keluarga Berencana
 pelayanan disesuaikan
dengan kondisi
penyandang
disabilitas
 KIE/konseling metode
kontrasepsi :
ibu/pendamping/keluar
ga
 hak :
menerima/menolak
penggunaan
kontrasepsi
Kesehatan Seksual

 KIE kesehatan
reproduksi dan
menopause
 peningkatan
kesehatan lansia
 skrinning faktor
resiko PTM dan
pengelolaannya
Pencegahan dan Penanganan Penyakit Tidak
Menular (Kanker Serviks dan Payudara)

 Edukasi : Kanker
Payudara Dan Kanker
Serviks, Deteksi Dini
Kanker Payudara (SADARI
Dan SADANIS), Dan
Kanker Serviks (IVA)
 Dukungan Psikologis Dan
Konseling
Kesehatan Reproduksi Usia Lanjut

 penyandang disabilitas ->


beresiko mendapat tindak
kekerasan dan pelecehan
seksual -> beresiko
terinfeksi IMS, HIV/AIDS
 pengetahuan : Kesehatan
organ reproduksi,
menstruasi
 edukasi :perilaku seksual
beresiko tinggi -> IMS
Pencegahan dan Penanganan IMS
 edukasi organ reproduksi
(kebersihan organ
reproduksi)
 pengetahuan : penyakit
IMS, HIV/AIDS
 konseling pada individu
beresiko tinggi IMS
 Penyediaan dan akses alat
pencegahan (kondom, spuit
steril)
 rujukan
Kekerasan Seksual
 masalah kespro : fisik dan
psikologis
 penyandang disabilitas ->
diskriminasi gender beresiko
tinggi mengalami kekerasan
seksual -> penyandang disabilitas
tidak berdaya
 KIE pencegahan kekerasan seksual
dan perlindungan diri penyandang
disabilitas
 pelatihan kondar -> mencegah
KTD
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai