Anda di halaman 1dari 42

KEBIJAKAN DAN PROGRAM

DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA

TERKAIT
DENGAN PENYANDANG DISABILITAS

Jakarta, 6 Agustus 2018


FAKTA DISABILITAS
International Classification of Functioning,Disability and Health ( ICF/WHO,2001)

15 dari 100 ± 2 – 4 dari 100 orang


tersebut termasuk dalam kategori
orang penyandang disabilitas berat.
di dunia merupakan penyandang
disabilitas

Penyakit dan kondisi kesehatan dapat


Meningkatnya usia harapan hidup, maka
berimplikasi menjadi gangguan
semakin bertambah kecenderungan
fungsional/disabilitas, demikian juga kejadian
penyandang disabilitas disebabkan karena
bencana alam, kecelakaan lalu lintas serta
proses degeneratif.
konflik sosial, dll

Permasalahan aksesibilitas terhadap pelayanan


kesehatan masih menjadi penghalang bagi
penyandang disabilitas WHO MEMPERKIRAKAN JUMNLAH ANAK
DENGAN DISABILITAS ADALAH SEKITAR 7-10%
DARI TOTAL POPULASI ANAK
PRESENTASE PENYANDANG DISABILITAS MENURUT
UMUR DAN PENYEBAB, DATA SUSENAS 2012
PREVALENSI DISABILITAS
PENGERTIAN

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, penyandang


disabilitas ialah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensorik dalam
jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakat, dapat
menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpatisipasi penuh dan efektif berdasarkan
kesamaan hak

Anak dengan Disabilitas adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, yang mengalami
gangguan /keterbatasan fisik, mental, intelektual dan sensorik secara permanen yang ketika
melakukan aktivitas fisik , mental, intelektual dan sensorik secara permanen yang ketika
melakukan aktivitas dan relasi sosial mengahadapi hambatan untuk berpartisipasi berdasarkan
kesamaan hak dengan anak-anak lainnya. (Undang-Undang No. 11 Tahun 2011 tentang Konvensi
Hak Anak)
ANAK DENGAN DISABILITAS

1. Anak dengan disabilitas Penglihatan


2. Anak dengan disabilitas Pendengaran
3. Anak dengan disabilitas Intelektual
4. Anak dengan disabilitas fisik
5. Anak dengan syndrown down
6. Anak dengan gangguan serebral palsy
7. Anak dengan disabilitas sosial
8. Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
9. Anak dengan gangguan spectrum autism
10.Anak dengan disabilitas ganda
11.Anak Lamban Belajar
12.Anak dengan Kesulitan Belajar Khusus
13.Anak dengan Gangguan Komunikasi
14.Anak dengan Gangguan Proses Sensori
PENYEBAB DISABILITAS PADA ANAK

Masa sebelum Lahir Masa Kelahiran Masa setelah Lahir

1. Genetik 1. Berat Badan Lahir 1. Infeksi


2. Kelainan Rendah (BBLR) 2. Kecelakaan
kromosom 2. Asfiksia
3. Gizi Ibu (anemia, 3. Infeksi
kurang folat dll) 4. Trauma saat lahir
4. Konsumsi obat-
obatan tertentu
5. Penyakit Infeksi
saat hamil
( TORCH)
PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN
(RPJMN KESEHATAN 2015-2019)
a. Penurunan AKI & AKB (Kesehatan Ibu & Anak termasuk Imunisasi)
b. Perbaikan Gizi khususnya Stunting
c. Pengendalian Penyakit Menular : HIV/ AIDS, Tuberkulosis & Malaria
d. Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Hipertensi, Diabetes Melitus, Obesitas &
Kanker)

PENDEKATAN
KELUARGA GERMAS

SEKTOR KESEHATAN DI PUSAT DAN DAERAH, LINTAS SEKTOR TERKAIT,


ORGANISASI PROFESI, AKADEMISI, LEMBAGA SOSIAL KEMASYARAKATAN,
MEDIA MASSA, DUNIA USAHA DAN MITRA PEMBANGUNAN

10
DASAR HUKUM
uu nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

1. UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal


139 (Upaya pemeliharaan kes.penyandang cacat
harus ditujukan utk menjaga agar tetap hidup sehat
& produktif secara sosial,ekonomi & bermartabat)
2. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 25 tahun
2014 tentang Upaya Kesehatan Anak
3. Peraturan Menteri Kesehatan no 66 tahun 2014
tentang Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan
dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak
INSTANSI TERKAIT
DALAM PERLINDUNGAN PENYANDANG DISABILITAS PERATURAN DAERAH
10 / 2011 TENTANG PERLINDUNGAN PENYANDANG DISABILITAS

1 Menyelenggarakan bimbingan teknis kepada tenaga kesehatan dalam pelayanan


kesehatan kepada penyandang disabilitas

2. Memberikan penyuluhan dan bimbingan pengendalian kecacatan lahir kepada


perempuan.
Dinas Kesehatan
3. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan bagi penyandang disabilitas di
Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

4. Menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi penyandang disabilitas

5. Memberikan rujukan pelayanan kesehatan bagi penyandang disabilitas.

6. Menyediakan tenaga kesehatan di rehabilitasi kesehatan di Panti Sosial


Penyandang disabilitas

7. Melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan kesehatan


bagi penyandang disabilitas.

1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada penyandang disabilitas sesuai standar


pelayanan kesehatan untuk penyandang disabilitas.
PELAYANAN
PEMENUHAN KESEHATAN
LAYANAN KESEHATAN BAGI
PENYANDANG DISABILITAS MERUPAKAN BAGIAN DARI
BAGI PENYADANG
PROGRAM DISABILITAS
PENANGGULANGAN GANGGUAN
FUNGSIONAL
Tantangan

1. Masih kurangnya kemampuan petugas kesehatan dalam


menangani anak dengan disabilitas , baik di tingkat dasar
maupun rujukan
2. Masih kurangnya Jumlah tenaga kesehatan yang
menanganinya anak disabilitas , distribusi tidak merata,
(dokter rehabilitasi medik, Fisiotherapis, terapis okupasi
dan terapis wicara)
3. Sarana dan Prasarana untuk penanganan di fasilitas
kesehatan masih kurang,
4. Pembiayaan pelayanan kesehatan yang bagi anak dengan
disabilitas yang memerlukan pelayanan jangka panjang dan
biaya yang cukup besar
Tantangan

5. Kurang nya PENGETAHUAN orang tua/masyarakat mengenai


“ apa itu disabilitas”
6. Kurang Informasi keyakinan bahwa jika anak mengalami
disabilitas ,  tidak perlu mendapatkan pengobatan atau
terapi.
7. Stigma di masyarakat, memiliki anak dengan gangguan
tumbuh kembang/disabilitas “ aib, memalukan, banyak
AdD yang ‘disembunyikan’ oleh keluarga kurangnya akses
terhadap pelayanan kesehatan
8. Belum optimalnya peran serta keluarga/ masyarakat dalam
penanganan anak dengan disabilitas
KEBIJAKAN
• Pembinaan kesehatan anak dengan disabilitas
merupakan bagian integral dari pembinaan kesehatan
anak secara umum.
• Pembinaan kesehatan anak dengan disabilitas diarahkan
agar setiap anak berhak memperoleh pelayanan
kesehatan yang berkualitas sesuai kebutuhan tumbuh
kembangnya
• Upaya pembinaan kesehatan bagi anak dengan
disabilitas dilakukan secara komprehensif dgn
melibatkan sektor terkait
• Pembinaan kesehatan anak dengan disabilitas
dikembangkan melalui pelayanan kesehatan di tingkat
dasar dan rujukan
• Melibatkan pemberdayaan masyarakat sekolah dan
STRATEGI
• Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
bagi anak dengan disabilitas di pelayanan dasar dan
rujukan
• Meningkatkan kerjasama dengan Tim Pembina UKS,
YPAC, PSIKI, Kelompok Masyarakat Peduli Anak
Dengan Disabilitas (POTADS, ISDI, YAI, FKKADK
dll) dan Organisasi profesi terkait
• Meningkatkan sistem informasi dan monev berkaitan
dengan program anak dengan disabilitas
• Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat
sekolah dan keluarga dlm penjaringan/deteksi dini,
perawatan dan pemeliharaan kesehatan anak dengan
disabilitas
• Meningkatkan upaya pembiayaan yankes bagi anak
dengan disabilitas (JKN dan sumber dana lainnya)
UPAYA PENINGKATAN PROGRAM

1. 0rientasi SDIDTK, bagi Tenaga Kesehatan dan


guru/pendidik PAUD/TPA
2. 0rientasi Penanganan Kasus Rujukan Tumbuh
Kembang bagi Rumah Sakit level 1
3. Pembinaan terhadap anak dengan kecacatan di SLB
melalui program UKS
4. Pelatihan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (KFR)
5. Pengembangan RBM
6. Media KIE Interaksi dengan penyandang Disabilitas
(fisik, Intelektual,Netra, Rungu)
PELAYANAN ANAK DENGAN
DISABILITAS
Puskesmas
Rumah Sakit
RUJUKAN
Deteksi
dini
stimulasi
Stimulasi Deteksi Intervensi
Dini tumbuh Kembang ( SDIDTK)

Intervensi
Deteksi dini : dini
1. Pertumbuhan ( BB,
TB/PB, LK)
2. Perkembangan
( Motorik halus,
kasar, bicara bahasa,
sosialisasi dan
kemandirian, TDD,
TDL Keluarga, Posyandu,
3. Perilaku emosional PAUD, BKBTK/RA
dan GPPH

Balita usia 0 bulan -24 bulan setiap 3 bulan sekali


Balita usia 24 bulan - 72 bulan setiap 6 bulan sekali
PELAYANAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS

Puskesmas
PEMBINAAN ORANG TUA DARI AdD
PELAYANAN KFR BAGI
DISABILITAS A. Pola Asuh dan Kebutuhan Afektif
• Latihan motorik pada ADD
kasar, motorik halus, B. Pemberian Nutrisi yang Seimbang
sesuai Kebutuhan dan Kondisi ADD
sensorik
C. Latihan Peningkatan Kemampuan
• Latihan dissbilita Kognitif, Sensorik, dan Motorik
pendengaran-wicara (sesuai jenis disabilitas anak)
• Aktivitas sehari hari D. Kemandirian dalam Melakukan
• Handling dan Aktivitas Sehari – hari
positioning E. Pengenalan Kesehatan Reproduksi
• dll pada ADD
Keluarga
F. Kebutuhan Berkomunikasi ADD
dengan ADD dalam berinteraksi dengan
lingkungan sosial
G. Pengembangan Potensi Anak
PELAYANAN KESEHATAN ANAK
DI SEKOLAH LUAR BIASA(SLB)

Rumah Sakit
RUJUKAN
• Penyuluhan Kes :PHBS
• Pelatihan UKS bg Guru, Kader Pelayanan
• Penjaringan Kesehatan
Kes/Pendamping Pendidikan Kesehatan
Kesehatan • Imunisasi
• Integrasi materi kesehatan dlm
kurikulum sekolah (kespro) • Pembinaan gizi/Warung
Sekolah
Pembinaan • P3K dan P3P
Lingkungan
• Pelaksanaan 7K Sekolah
Sehat
• Pembinaan & pemeliharaan Kesling Puskesmas
• Pemanfaatan halaman/pekarangan
sekolah
• Lomba Kebersihan

TRIAS UKS SLB


PENANGANAN KASUS RUJUKAN ADD

Tenaga /
menangani > 80 – 100% kasus
gangguan perkembangan yang ada SDM
di masyarakat

Pendidikan
Kesehatan

menangani > 30 – 70% kasus gangguan Sarana


perkembangan yang ada di masyarakat

menangani sebesar 30% kasus Prasarana


gangguan perkembangan
Pelayanan kesehatan yang diberikan di klinik
tumbuh kembang adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan awal (skrining)
2. Penegakkan diagnosa medis (assessment)
3. Pembuatan program terapi:
Di klinik tumbuh kembang
Di rumah (latihan-latihan yang bisa dilakukan di
rumah)
4. Pelaksanaan program terapi
5. Evaluasi perkembangan program terapi
6. Reevaluasi program terapi
7. Rujuk bila diperlukan
Pembinaan Rehabilitasi
Berbasis Mayarakat (RBM)

• UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA Puskesmas


MASYARAKAT (UKBM)
• Program Pembinaan wilayah dalam hal pencegahan
kedisabilitasan, deteksi dan rehabilitasi/habilitasi
segala aspek kehidupan
• Untuk memberdayakan penyandang disabilitas
dalam segala aspek kehidupan, keluarga dan
Masyarakat

Peran Puskesmas :
1. Analisis wilayah
2. Pembinaan kader
3. Monitoring dan evaluasi RBM
Peran Tenaga Kesehatan dalam Pembinaan Orang Tua dari Anak
Dengan Disabilitas

Pola Asuh dan kebutuhan afektif pada Anak dengan Disabilitas

Pemberian nutrisi yang seimbang sesuai kebutuhan dan kondisi Anak dengan Disabilitas

Stimulasi kognitif, sensorik, dan motorik pada Anak dengan Disabilitas

Kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari

Pengenalan kesehatan reproduksi pada Anak dengan Disabilitas

Pengenalan potensi Anak dengan Disabilitas

Kebutuhan berkomunikasi Anak dengan Disabilitas dalam berinteraksi dengan lingkungan


sosial

Pengenalan potensi Anak dengan Disabilitas


Pola Asuh dan Kebutuhan Afektif pada Anak dengan Disabilitas

1. Penguatan Orang Tua yang memiliki Anak dengan Disabilitas


misalnya: penguatan mental orang tua, membangun komunikasi yang
baik dengan anak disabilitas, membangun kepercayaan diri, rasa
tanggungjawab, dll
2. Meningkatkan pemahaman orang tua tentang pola asuh anak
Prinsip pola asuh, yaitu: kasih sayang, penerapan nilai-nilai agama,
disiplin, perilaku yang sopan.

Pemberian nutrisi yang seimbang sesuai kebutuhan dan


kondisi Anak dengan Disabilitas
Tenaga kesehatan memberikan informasi dan edukasi edukasi kepada orang
tua tentang pemberian nutrisi seimbang dengan memperhatikan:
Penyediaan makanan yang bergizi seimbang dan beraneka ragam, suplemen
zat gizi mikro, pemberian MPASI dan makanan tambahan.
Latihan dan Tindakan yang Diperlukan
Untuk Penanganan Anak dengan Disabilitas

Latihan pada anak dengan disabilitas perlu diberikan dengan mengoptimalkan


potensi yang ada pada dirinya dan mengedepankan kemampuan relasi yaitu:
1. Identitas diri
mampu menyebutkan identitas diri sendiri, orang tua, keluarga,
alamat dan dimana tempat bermukim.
2. Orientasi anak dengan disabilitas pada alamat yang sudah dikenal
antara lain dengan cara Picture Exchange Communication Sys(PECS),
suatu sistem yang dimaksud untuk mempermudah anak dengan disabilitas
dalam berkomunikasi dan menyatakan kebutuhan melalui kartu gambar.
3. Berikan pemahaman kepada anak dengan disabilitas
untuk mengetahui dan mampu menyatakan apa yang boleh dan tidak
boleh dimakan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Latihan praktis yang dapat diberikan kepada anak dengan disabilitas secara
umum, disesuaikan dengan jenis gangguan yang ada pada anak, dengan
mengoptimalkan fungsi-fungsi indera dan organ tubuh
Kemandirian Dalam Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari

Anak dengan Disabilitas harus diajarkan kemandirian dalam


melakukan aktivitas sehari hari yaitu :
1.Perawatan diri mandiri
2.Berpakaian mandiri
3.Makan mandiri
4.Toileting mandiri
5.Transfer (bergeser) mandiri
6.Ambulansi mandiri
Kebutuhan Berkomunikasi Anak dengan Disabilitas dalam
Berinteraksi dengan Lingkungan Sosial

Kemampuan berkomunikasi dapat diperoleh melalui pembelajaran beberapa keterampilan, diantaranya: berkonsentrasi, mendengar, mengingat informasi, mampu bersosialisasi, bekerjasama, dll

Pengembangan Potensi Anak

Menggali potensi yang optimal dalam bekerja akan memberikan perasaan


berguna , menolong diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Potensi atau bakat anak dengan Disabilitas yang bisa dioptimalkan pada
bidang tertentu, seperti:
1. Anak dengan gangguan penglihatan : musik, menyanyi, menari
2. Anak dengan gangguan pendengaran: penari, modeling, penjahit
3. Anak dengan gangguan inteligensia: penari, atlit.
Pengenalan Kesehatan Reproduksi

• Sebelum anak mengalami mestruasi,


beri pengertian anak mengenai apa
itu menstruasi, termasuk rasa tidak
nyaman yang bisa ditimbulkan pada • sebaiknya disunat agar mudah
saat menstruasi dibersihkan, untuk anak tunagrahita
disarankan dilakukan pada saat bayi.
• Menggunakan BH bila payudara
sudah mulai berkembang. • Orang tua harus mewaspadai bahwa
remaja putra dengan disabilitas yang
• Sebaiknya menggunakan celana
sudah mengalami mimpi basah
pendek bila memakai rok.
mempunyai kemampuan untuk
• Ajari dengan detail mengenai cara menghamili.
memakai pembalut, cara membuang
• Melatih anak utk mengendalikan
pembalut bekas dan cara
dorongan seksual dengan cara
membersihkan diri saat sedang
melakukan aktifitas fisik seperti OR,
mengalami mens
• Kebersihan pribadi perlu
diperhatikan termasuk perawatan
organ reproduksi
Penjaringan Kesehatan anak di SLB
Dokter kecil
Penyuluhan Kespro di SLB
UKGS di SLB
Pelayanan Kesehatan Anak di Disabilitas di tingkat Rujukan
Terima

Anda mungkin juga menyukai