Anda di halaman 1dari 16

KONSEP MANAJEMEN

ASUHAN KEBIDANAN PADA


KETUBAN PECAH DINI

DISUSUN OLEH :
IVA NURUL ROFIATHUN
NIM. 1502450017
Pengkajian
Data Subyektif
1. Biodata
• Nama
• Umur
• Agama
• Suku Bangsa
• Pendidikan
• Pekerjaan Pasien
• Alamat
2. Keluhan Utama
Keluhan yang terjadi pada ibu bersalin dengan ketuban
pecah dini adalah ibu mengatakan mengeluarkan cairan
yang merembes melalui vagina, nyeri perut dan demam
3. Riwayat Menstruasi.
Data yang kita peroleh akan menggambarkan tentang
keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data
yang harus kita peroleh dari riwayat menstruasi antara
lain : menarche, siklus menstruasi, volume, keluhan
4. Riwayat Perkawinan
Untuk mengkaji karena dari data ini akan mendapatkan
gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan
5. Riwayat Kehamilan, Persalian dan Nifas yang lalu
• Kehamilan : Untuk mengetahui berapa umur kehamilan ibu dan hasil pemeriksaan
kehamilan.
• Persalinan : spontan atau buatan lahir aterm atau prematur ada perdarahan atau tidak,
waktu persalinan ditolong oleh siapa, dimana tempat melahirkan.
• Nifas : Untuk mengetahui hasil akhir persalinan (abortus, lahir hidup, apakah dalam
kesehatan yang baik) apakah terdapat komplikasi atau intervensi pada masa nifas dan
apakah ibu tersebut mengetahui penyebabnya.
6. Riwayat kehamilan sekarang
• Haid pertama dan haid terakhir merupakan data dasar yang diperlukan untuk
menentukan usia kehamilan, apakah cukup bulan prematur.
• Kepala bayi lahir (menurut taksiran ibu) merupakan data dasar untuk
menentukan usia kehamilan menurut taksiran atau perkiraan ibu.
• Taksiran persalinan.
• Keluhan pada trimester I, II, III.
• Apakah ibu pernah memeriksakan kehamilannya dan dimana ibu memeriksakan
kehamilannya. Hal ini diperlukan untuk mengidentifikasi masalah potensial yang
dapat terjadi pada persalinan kali ini.
• Imunisasi TT. Sudah pernah imunisasi TT ataubelum, berapa kali, dimana, teratur
atau tidak.
7. Riwayat Keluarga Berencana
• Jenis kontrasepsi yang pernah dipakai, efek samping, alasan
berhentinya menggunakan alat kontrasepsi, dan lama
penggunaan alat kontrasepsi.
8. Riwayat Penyakit Sekarang
• Untuk mendeteksi adanya komplikasi pada persalinan dan
kehamilan, dengan menanyakan apakah ibu mengalami
sakit kepala hebat, pandangan berkunangkunang, atau
nyeri epigastrum, sehingga dapat mempersiapkan bila
terjadi kegawatan dalam persalinan.
9. Riwayat Penyakit Keluarga
• Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang
menderita penyakit menular,ataupun penyakit keturunan.
10. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
• Nutrisi
 Pola makan
 Pola minum

• Eliminasi
• Aktivitas
• Istirahat
• Seksualitas
• Psikososial budaya
• Penggunaan Obat-obatan dan Rokok
Data Obyektif
Pemeriksaan Umum
• Keadaan Umum
• Kesadaran Pemeriksaan fisik
• Tekanan darah
• Suhu • Muka
• Nadi • Leher
• Respirasi  kelenjar limfe
 kelenjar thiroid
 vena jugularis
• Mamae
Abdomen
• Inspeksi untuk menilai pembesaran perut sesuai atau tidak dengan usia
kehamilan, bentuk perut memanjang atau melenting, adakah linea alba
atau linea nigra, adakah kelainan pada perut serta untuk menilai
pergerakan anak
• Palpasi menentukan usia kehamilan serta menentukan letak anak dalam
rahim. Pemeriksaan palpasi dengan metode leopold menurut Manuaba
• Auskultasi untuk mendengarkan bunyi detak jantung janin, punctun
maximum, frekuensi, normal atau tidak
• Pemeriksaan Dalam Untuk mengetahui kemajuan persalinan ibu.
pemeriksaan dalam harus dilakukan dengan interval 4 jam
Pemeriksaan penunjang
• Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa :
Warna, konsentrasi, bau dan PH nya. Karena cairan yang keluar dari
vagina kecuali air ketuban mungkin juga urine atau secret vagina.
Identifikasi Diagnosis dan Masalah Aktual
Diagnosa : Ny. X G...P...A... umur... tahun, umur kehamilan... minggu,
janin tunggal/kembar, hidup intrauterin/extrauterin , letak
memanjang/melintang, presentasi kepala/bokong dengan ketuban
pecah dini.
Data Subyektif
» Ibu mengatakan hamil ke..., pernah/belum pernah keguguran
» Ibu mengatakan hari oertama menstruasi terakhir tanggal…
» Ibu mengatakan merasa cemas karena keluar cairan dari vagina
dan belum merasa mules.
Data obyektif
• Keluar air ketuban sejak pukul...
• Belum keluar endir darah
• Pembukaan... cm
• HPL tanggal...
Masalah yang sering timbul pada ibu bersalin dengan
ketubanpecah dini yaitu ibu tampak gelisah dan cemas
menghadapi persalinan
Identifikasi Diagnosis dan Masalah Potensial

Pada kasus persalinan dengan ketuban pecah


dini berpotensi terjadi korioamnionitis,
malpresentasi, prolaps tali pusat, partus lama,
perdarahan post partum, endometritis pasca
persalinan, prematuritas, sindrom gawat
nafas. Pada neonatal potensial terjadi
persalinan prematur, hipoksia karena
kompresi tali pusat, deformitas janin
Identifikasi Tindakan Segera
Antisipasi ketuban pecah dini :
• Rawat di Rumah Sakit
• Berikan antibiotik
• Oksitosin drip
• Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotik
dosis tinggi dan akhiri persalinan
Intervensi
Mandiri
• jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan
R : agar ibu mengetahui kondisi yang dialaminya sekarang
• anjurkan ibu istirahat atau tirah baring dan menenangkan hati ibu
R : agar ibu tidak mengalami takikardi sehingga memicu kontraksi yang
berlebihan
• berikan konseling kepada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini , serta
memberikan inform consent pada ibu dan keluarga atas tindakan medis yang
akan dilakukan pada ibu.
R : agar tindakan yang akan dilakukan tepat sehingga tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan
• lakukan observasi DJJ, kontraksi, nadi setiap 15 menit
R : untuk memantau keadaan janin dan ibu
• ajarkan ibu teknik relaksasi
R : agar ibu tenang dan tidak cemas
Kolaborasi
• lakukan konsultasi dengan dokter
R : untuk mengetahui tindakan apa selanjutnya yang harus dilakukan
• lakukan kolaborasi untuk induksi untuk pemberian antibiotic profilaksis.
R : agar ada kontraksi dan persalinan cepat berlangsung
Rujukan
• rujuk ibu ke fasilitas yang memadai
R : agar ibu mendapatkan tidakan dengan fasilitas yang memadai
• Rujuk ibu segera jika ibu mengalami koriomnionitis
R : agar infeksi tidak membahayakan ibu dan janin
Implementasi
Mandiri
• Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan
• Menganjurkan ibu istirahat atau tirah baring dan menenangkan hati ibu
• Memberikan konseling kepada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini ,
serta memberikan inform consent pada ibu dan keluarga atas tindakan medis
yang akan dilakukan pada ibu.
• Melakukan observasi DJJ, kontraksi, nadi setiap 15 menit
• Mengajarkan ibu teknik relaksasi
Kolaborasi
• Melakukan konsultasi dengan dokter
• Melakukan kolaborasi untuk induksi untuk pemberian antibiotic profilaksis.
Rujukan
• Merujuk ibu ke fasilitas yang memadai
• Merujuk ibu segera jika ibu mengalami koriomnionitis
Evaluasi
• Ibu mengerti tentang keadaanya sekarang
• Ibu dapat mengendalikan dirinya
• Ibu dan keluarga memahami tentang penjalasan
yang diberikan
• Ibu mengerti tujuan tindakan yang dilakukan
• Ibu bisa melakukan teknik relaksasi
• Diperoleh keputusan tindakan yang harus dilakukan
• Ibu bersedia untuk dilakukan tindakan tersebut
• Ibu bersedia di rujuk ke fasilitas yang memadai
• Ibu mengetahui alasannya mengapa ibu dirujuk
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai