Keperawatan
Komunitas
ETIOLOGI
• Pernyataan etiologi digambarkan dengan pernyataan “berhubungan dengan“. Atau
“dibuktikan dengan” Contoh: Tingginya angka kematian bayi di Desa A
berhubungan dengan...
• tidak adekuatnya sarana pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan antenatal;
• kurangnya tenaga kesehatan yang menolong persalinan;
• tidak dapat dijangkau oleh pelayanan antepartum yang ada.
TANDA DAN GEJALA
Pernyataan tanda dan gejala menggambarkan pernyataan lama dan besarnya masalah dengan
menggunakan kata “ditunjukkan dengan“.
1. Tingginya angka kematian bayi di Desa A berhubungan dengan, tidak adekuatnya sarana pelayanan
kesehatan untuk pemeriksaan antenatal, kurangnya tenaga kesehatan yang menolong persalinan,
tidak dapat dijangkau oleh pelayanan antepartum yang ada. Ditunjukkan dengan banyaknya (40%)
ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan kehamilan, persalinan ditolong dukun tidak terlatih (80%),
dan IMR 50/1000 kelahiran hidup.
2. Risiko tinggi terjadi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi pada bayi di Desa A
berhubungan dengan tidak adekuatnya sarana pelayanan Posyandu, jumlah tenaga kader kesehatan
masih terbatas, pengetahuan masyarakat tentang imunisasi masih kurang (63%) Ditunjukkan
dengan cakupan imunisasi 65% pada bayi di Desa A.
3. Tingginya angka prevalensi karies gigi di kalangan anak usia sekolah di SD Manggarai berhubungan
dengan kurangnya pemeriksaan dan perawatan gigi di klinik sekolah, kurangnya fluoride dalam air
minum, pendapatan rumah tangga rata-rata rendah dan keterbatasan sumber daya ekonomi untuk
melakukan perawatan gigi, tidak ada pendidikan kesehatan gigi yang dilakukan oleh klinik sekolah
Ditunjukkan dengan 70% dari anak-anak di SD Manggarai yang memiliki karies gigi pada
pemeriksaan.
• 0109 Defisit Kesehatan Komunitas
• 0110 Defisit Pengetahuan
• 0113 Ketidakpatuhan
• 0115 Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
• 0116 Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
• 0091 Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas
• 0111 Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
• 0112 Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
Perencanaan
Memprioritaskan diagnosis komunitas
• The American Public Health Association (1999), luasnya perhatian
masyarakat;
• Sumber-sumber yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah (dana, tenaga, waktu, alat dan penyaluran);
• Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?
• Kebutuhan pendidikan khusus;
• Penambahan sumber dan kebijakan yang dibutuhkan.
Masyarakat atau komunitas dalam musyawarah, menggunakan scoring.
• Risiko terjadinya masalah tersebut di komunitas (A)
• Risiko parah dari masalah tersebut. (B)
• Potensial untuk dilakukan pendidikan. (C)
• Minat dari masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. (D)
• Kemungkinan masalah tersebut diatasi. (E)
• Kesesuaian dengan program pemerintah. (F)
• Tersedianya tempat untuk mengatasi. (G)
• Tersedianya waktu untuk mengatasi masalah. (H)
• Tersedianya dana untuk mengatasi masalah. (I)
• Tersedianya fasilitas untuk mengatasi masalah. (J)
• Tersedianya sumber daya manusia untuk mengatasi masalah. (K)
No Masalah A B C D E F G H I J K Total Prioritas
Kesehatan
2. Tuberkulosis 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 48 4
5. Hipertensi 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 44 5
Menetapkan sasaran
• Sasaran merupakan hasil yang diharapkan.
• Pernyataan situasi ke depan, kondisi, atau status jangka panjang, dan
belum bisa diukur, contoh
• Meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi.
• Memperbaiki komunikasi antara orang tua dan guru.
• Menurunkan kejadian penyakit kardiovaskuler.
Menetapkan tujuan
• Pernyataan hasil yang diharapkan dapat diukur, dibatasi waktu, dan berorientasi
pada kegiatan
• Karakteristik tujuan
• Menggunakan kata kerja.
• Menggambarkan tingkah laku akhir.
• Menggambarkan kualitas penampilan.
• Menggambarkan kuantitas penampilan.
• Menggambarkan bagaimana penampilan diukur.
• Berhubungan dengan sasaran (goal).
• Adanya batasan waktu.
Contoh tujuan.
• Masalah : Risiko tinggi penularan TB di Desa A
• Sasaran : Menurunnya angka kesakitan TB di Desa A
• Tujuan:
• Meningkatnya pengetahuan keluarga tentang TB menjadi 90%
(dari 60%);
• Meningkatnya angka kesembuhan 85% (dari 69%).
Menetapkan rencana intervensi
• Berorientasi pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan
kesehatan, dan manajemen krisis.
• Mencakup 5w 1H
• Apa yang akan dilakukan?
• Kapan melakukannya?
• Berapa banyak?
• Siapa yang menjadi sasaran?
• Lokasinya di mana?
Contoh
• Pelatihan kader Posyandu bagi kader baru sebanyak 20 orang di RW
01, Desa Sukahati pada minggu kedua bulan Januari 2020
• Hal yang perlu diperhatikan
• Program pemerintah terkait dengan masalah kesehatan yang ada.
• Kondisi atau situasi yang ada.
• Sumber daya yang ada di dalam dan di luar komunitas, dapat dimanfaatkan.
• Program yang lalu yang pernah dijalankan.
• Menekankan pada pemberdayaan masyarakat.
• Penggunaan teknologi tepat guna.
• Mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
No Diagnosa Sasaran Tujuan Rencana Intervensi
1. Risiko tinggi Menurunnya angka - Meningkatnya pengetahuan - Promosi kesehatan masalah TB
penularan TB di kesakitan TB di Desa masyarakat tentang TB menjadi 90 untuk seluruh warga desa melalui
Desa A A % (dari 60 %) pada minggu ke-2 kelompok-kelompok kegiatan yang
bulan Februari 2020 ada di masyarakat pada minggu ke-3
dan ke- 4 Januari 2020
1. Penjajagan, identifikasi dan pengenalan calon mitra dengan segala potensi yang
dimiliki.
2. Penyamaan persepsi, saling memahami kedudukan, tugas, fungsi, serta peran
masing-masing secara terbuka dan kekeluargaan
3. Pengaturan peran, masing-masing mitra mengetahui perannya dalam
penanggulangan suatu masalah
4. Komunikasi intensif, komunikasi antarmitra secara teratur dan terjadwal
sehingga permasalahan yang dihadapi di lapangan dapat langsung diselesaikan
5. Melakukan kegiatan, dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja tertulis yang
telah disepakati bersama
6. Pemantauan dan penilaian, disepakati sejak awal , dan apat dipergunakan untuk
penyempurnaan kesepakatan yang telah dibuat.
ADVOKASI
• Merupakan suatu usaha sistematik dan terorganisasi, untuk
memengaruhi dan mendesak terjadinya perubahan dalam kebijakan
publik secara bertahap maju dan semakin baik (Kemenkes RI)
• Tujuan ; diperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya
kesehatan, baik berupa kebijakan, tenaga, dana, sarana, kemudahan,
keikutsertaan dalam kegiatan, maupun berbagai bentuk lainnya
sesuai keadaan dan usaha.
• Pendekatan utama dalam advokasi, yaitu
• Melibatkan Para Pemimpin,
• Bekerja Dengan Media Massa,
• Membangun Kemitraan,
• Memobilisasi Massa
• Membangun kapasitas.
Metode Evaluasi
• Metode kuantitatif terutama diperlukan untuk mengukur dampak suatu
program.
• Metode kualitatif terutama untuk mencari penjelasan dari pelaksanaan
program yang terjadi di lapangan
Jenis Evaluasi
• Menurut waktu pelaksanaan
• Evaluasi formatif, dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program dan bertujuan
• Evaluasi sumatif, pelaksanaan pada saat program sudah selesai
• Menurut Tujuan
• Evaluasi proses, bertujuan untuk mengkaji bagaimana program berjalan dengan
fokus pada masalah penyampaian pelayanan
• Evaluasi Biaya-Manfaat, bertujuan untuk mengkaji biaya program relatif
terhadap alternatif penggunaan sumber daya dan manfaat dari program
• Evaluasi dampak, bertujuan untuk mengkaji apakah program memberikan
pengaruh yang diinginkan terhadap individu, rumah tangga, masyarakat, dan
kelembagaan.
Komponen–komponen evaluasi
• Kendala psikologis
• Kendala ekonomis
• Kendala teknis
• Kendala politis
Subjek
Warga mengatakan sudah paham dan tentang pengertian, penyebab,dan tanda penyakit
tekanan darah tinggi. Masyarakat mampu membedakan batasan tekanan darah tinggi dengan
yang normal. Warga bersedia melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin di posbindu.
Peserta promkes juga memahami bahwa hipertensi tidak mudah di sembuhkan, tetapi bisa dicegah.
Planning : Lakukan pemantauan kegiatan kader dan partisipasi warga dalam pemeriksaan tekanan
darah secara rutin.
KASUS
• Hasil pengkajian perawat komunitas di RW V memperoleh data pengkajian sebagai berikut ;
tercatat sebanyak 150 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 610 jiwa, jumlah balita yang ada
sebanyak 51 anak dan selebihnya adalah remaja, dewasa dan dan lansia, dari pengkajian angka
kesakitan dalam 3 bulan terakhir diketahui 37 anak balita pernah mengalami batuk pilek,
sebanyak 18 diantaranya disertai demam dan 5 anak menjalani perawatan di rumah sakit. Dilihat
angka kunjungan balita 25 anak memperoleh pengobatan di puskesmas dan selebihnya hanya
perawatan dirumah dan membeli obat sendiri. Kebiasaan sehari-hari anak-anak bermain bersama
di lapangan, jajan diwarung atau penjual keliling, biasanya mandi 2 kali sehari. Diketahui
sebanyak 80 % orang tua belum pernah mendapatkan informasi tentang penyakit ISPA. Petugas
kesehatan ke posyandu untuk lebih banyak memberikan imunisasi. Angka cakupan imunisasi
berdasarkan KMS pada balita sebanyak 85%, informasi dari kader bahwa ada keluarga yg
membawa anaknya imunisasi di rumah sakit. Angka kunjungan balita di posandu pada bulan ini
sebanyak 80 % tetapi berdasarkan buku laporan rata-rata angka kunjungan selama 6 bulan
terakhir sebanyka 60% yang rutin ke posyandu. Kader kesehatan di posyandu sebanyak 2 orang
dan dalam kegiatan yang dilakukan secara bergantian. Kegiatan di posyandu meliputi pengukuran
tinggi dan berat badan, pemberian makanan tambahan, dan imunisasi o;eh petugas puskesmas.
TUGAS
silahkan download, jawab, dan kirimkan pada url ini:
https://docs.google.com/forms/d/1XH0rTeztNMUfmA7F_z3LV3QEpZSVnkAgjJP7I0j4T00/e
dit
1. Buatlah analisis data
2. Tetapkan diagnose keperawatan komunitas
3. Susun prioritas masalah
Buat intervensi keperawatan
4. Sasaran
5. Tujuan
6. Intervensi
7. Evaluasi
Terima kasih