Anda di halaman 1dari 8

1. Bagaimana pemeriksaan yang diperlukan pada kehamilan (ANC)?

- Tujuan ANC

● Mengurangi komplikasi kehamilan dan persalinan

● Mengurangi kelahiran mati (stillbirth) dan kematian perinatal

● Pemberian perawatan terintegrasi selama kehamilan

- Aturan ANC saat ini → 8 kali kunjungan

- Rekomendasi trimester 1

● Identifikasi kondisi kesehatan secara umum

● Skrining faktor risiko kehamilan termasuk skrining preeklampsia

● Pemeriksaan USG untuk konfirmasi usia kehamilan atau ada keluhan

dengan dugaan ke arah KET

● Pemberian edukasi pada pasien mengenai nutrisi, pertambahan berat

badan normal, metode lahiran nantinya (SC/pervaginam)

- Rekomendasi trimester 2

● Identifikasi kondisi kesehatan secara umum

● skrining untuk Diabetes

● Penghitungan Hb/hematokrit

● Skrining antibodi

● Edukasi pada pasien mengenai tanda komplikasi, perencanaan

kontrasepsi, diet dan nutrisi

- Rekomendasi trimester 3

● Pemberian vaksin Tdap

● Pemberian Rhogam (Rho D immune globulin)


● HIV dan STI skrining

● Diskusi mengenai proses kelahiran (SC/pervaginam)

● Pantau tanda lahir

● Edukasi postpartum

2. Bagaimana pemeriksaan obstetric ?

● Mengukur Tinggi Fundus Uteri

- Pengukuran dilakukan ketika uterus tidak sedang kontraksi

- Posisi ibu setengah duduk (supinasi dengan kepala sedikit diangkat

menggunakan satu bantal). Alat ukur (pita meteran) diletakkan di linea

mediana abdomen. Ukur dari atas symphisis pubis hingga ke batas atas

fundus uteri. Pengukuran harus mengikuti kurva fundus.

- Untuk menentukan kemajuan pertumbuhan janin dan menentukan usia

janin menggunakan rumus McDonald’s

- dalam hitungan minggu = tinggi fundus x 8/7

- dalam hitungan bulan = tinggi fundus x 2/7

Hitung Denyut jantung janin

- DJJ normal 120-160x/menit

- DJJ dapat terdeteksi pada minggu ke 5-minggu ke 7 menggunakan USG.

Doppler untuk usia kehamilan 12 minggu. Stetoskop lenex untuk usia

kehamilan 16-20 minggu. didengarkan pada dinding abdomen yang

sama dengan punggung bayi. Dengarkan minimal 60 detik.

- presentasi kepala → DJJ di bawah pusat

- presentasi bokong → DJJ diatas pusat

- Normal DJJ 120-160 x/menit

- Gangguan DJJ <120 atau >160x/menit


- Kegawatan pada janin DJJ<100 atau >180x/menit → baringkan ibu ke

sisi kiri dan anjurkan untuk relaksasi kemudian nilai lagi DJJ setelah 5

menit dari px sebelumnya. Kalo masih tetep → rujuk

● Pemeriksaan Leopold

1. Leopold 1

- Untuk mengidentifikasi bagian janin yang terdapat di atas PAP

- Presentasi umum → Kepala (head first) atau bokong (Pelvic first)

- Kepala: bentuk bulat, keras, mudah digerakkan

- Bokong: bentuk bulat tidak beraturan, lunak, dan tidak mudah

digerakkan

- Pemeriksaan menghadap ke arah wajah ibu hamil

- Menentukan tinggi fundus uterus dan bagian janin dalam fundus

dan konsistensi fundus

2. Leopold 2

- Menentukan batas samping rahim kanan-kiri

- Menentukan letak punggung janin → struktur tahanan keras,

identifikasi arah anterior, transversal, atau posterior

- Menentukan letak kepala janin

- Menentukan ekstremitas janin → ada bagian-bagian kecil,

irreguler, dan mobile

3. Leopold 3

- Menentukan bagian terbawah janin

- Menentukan apakah bagian terbawah janin sudah masuk pintu


atas panggul atau belum, kalau belum akan terasa massa

moveable (mudah goyang) → kepala janin (normal)

- Tentukan bagian kepala dan bokong menggunakan leopold 1 →

kalau sudah deeply engaged artinya bagian terbawah janin sudah

ada di dalam rongga panggul ibu

4. Leopold 4

- Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil

- Untuk menentukan bagian terbawah janin dan berapa jauh bagian

terbawah masuk PAP

- Jika bagian ujung terletak di bagian yang berlawanan dgn

punggung → bagian pundak bayi, kepala posisi fleksi

- Jika kepala posisi ekstensi, ujung kepala akan terletak pada

bagian yg sama dg punggung dan bagian occiput menjadi ujung

kepala

3. Bagaimana menentukan HPL dan umur kehamilan saat periksa

a. HPL

Keterangan:

Rumus 1 → Januari - 24 Maret

Rumus 2 → 25 Maret - Desember

Kasus:

Pakai rumus 1

HPHT = 8/3/2021

HPL = 8/3/2021 +7/+9/+0 = 15/12/2021

b. Umur kehamilan
HPHT → 8 Maret 2021

Kunjungan → 29 November 2021

Umur kehamilan : 40 minggu - 1/7 (HPL - tanggal kunjungan)

: 40 minggu - 1/7 (15 Des 2021 - 29 N0v 2021)

: 40 minggu - 1/7 (16)

: 40 minggu - 2 minggu

: 38 minggu

Rumus McDonald’s (berdasarkan tinggi fundus uteri) → kasus: 31 cm

i. dalam hitungan minggu = tinggi fundus x 8/7

31 x 8/7 = 35,4 minggu

ii. dalam hitungan bulan = tinggi fundus x 2/7

31 x 2/7 = 8,8 bulan

4. Bagimana tanda-tanda kegawatdaruratan pada kehamilan

A. Tanda bahaya pada kehamilan

1. Mual dan muntah berlebihan (Hiperemesis gravidarum)

● Disebabkan karena peningkatan kadar hormon estrogen dan HCG

dalam serum

2. Demam tinggi

● Merupakan gejala infeksi pada kehamilan

3. Bengkak pada kaki, wajah, dan tangan

● Normal : bengkak pd kaki di sore hari, hilang saat istirahat/ketika

diletakkan lebih tinggi

● Abnormal : bengkak pada muka dan tangan, tdk hilang dg istirahat,

diikuti keluhan fisik lainnya → tanda preeklampsia


4. Ketuban pecah dini

5. Perdarahan pervaginam

● Berkaitan dengan abortus, kehamilan ektopik, mola hidatidosa

a. Abortus: pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin hidup di luar

kandungan (kehamilan <20 minggu/berat janin <500 gram)

b. Kehamilan ektopik

- pertumbuhan sel telur yg dibuahi tidak menempel pada

dinding endometrium. Paling banyak terjadi di tuba fallopi.

- Krn sel telur yg dibuahi tersendat dlm perjalanannya ke

endometrium, embrio berkembang sebelum mencapai cavum

uteri.

- Tanda dan gejala: perdarahan pervagina, nyeri perut

kanan/kiri bawah, Rahim membesar, ada tumor adneksa,

syok hipovolemik. Px dalam : serviks teraba lunak, nyeri

tekan pada uterus kanan dan kiri

c. Mola hidatidosa

- kehamilan yg berkembang tdk wajar (tidak ditemukan janin

dan hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan

degenerasi hidropik

- Tampakan mikros berupa gelembung2 putih, tembus

pandang, isinya cairan jernih

- Tanda dan gejala: mual muntah pusing lebih hebat dr

biasanya, ukuran uterus membesar daripada normal,

perdarahan pervagina (sifatnya intermiten, sedikit-sedikit atau sekaligus banyak)

6. Janin kurang bergerak dibandingkan sebelumnya


● Gerakan janin tidak ada atau krg (min. 3 kali dalam 1 jam)

● Jika bayi tdk bergerak sprt biasa → IUFD (intra Uterine Fetal

Death) → tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dlm

Kandungan

B. Masalah lainnya

1. Sakit saat berkemih atau keluar keputihan/gatal-gatal di area kemaluan

2. sulit tidur dan cemas berlebihan

3. Jantung berdebar-debar atau nyeri dada

4. Diare berulang

5. Batuk lama (lebih dari 2 minggu)

6. Demam, menggigil, dan berkeringat

5. Definisi dan klasifikasi KPD

a. Definisi

i. Keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan atau dimulainya tanda

inpartu

ii. Pecahnya selaput ketuban selama >6 jam sebelum terjadinya persalinan

b. Klasifikasi

i. PROM → premature rupture of membrane

1. Usia kehamilan ≥37 minggu

2. Insidensi 6-15%

ii. PPROM → preterm premature rupture of membrane

1. Usia kehamilan <37 minggu

2. Insidensi 2-3%

7. Menjelaskan faktor risiko KPD

a. Kehamilan multipel: kembar dua (50%), kembar tiga (90%)


b. Riwayat persalinan preterm sebelumnya: risiko 2-4x

c. Tindakan senggama: tidak berpengaruh kepada risiko, KECUALI jika higiene buruk,

predisposisi terhadap infeksi

d. Perdarahan pervaginam: trimester I (risiko 2x), trimester II atau III (risiko 20x)

e. Bakteriuria: risiko 2x, prevalensi 7%

f. pH vagina >4,5: risiko 32%

g. Serviks tipis atau <39 mm: risiko 25%

h. Flora vagina abnormal: risiko 2-3x

i. Kadar CRH (corticotropin releasing hormone) maternal tinggi: misalnya pada stres

psikologis dll → dapat menstimulasi persalinan preterm

6. Patofisiologi KPD

Anda mungkin juga menyukai