Oleh:
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari2,500 gram yang ditimbang pada saat lahir. BBLR merupakan
salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan
neonatal. Di negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu
berstatus gizi buruk.
Angka BBLR secara nasional belum tersedia, walaupun demikian
proporsiBBLR dapat diketahui berdasarkan hasil estimasi dari Survei
Demografi danKesehatan Indonesia (SKDI). Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2007, mendata berat badan bayi baru lahir dalam 12 bulan
terakhir. Dari penimbangan berat bayiwaktu lahir, 11.5% lahir dengan
berat badan kurang dari 2.500 gram atau BBLR.Tiga provinsi dengan
persentase BBLR tertinggi adalah Papua sebesar 27%,Papua Barat sebesar
23.8% dan NTT sebesar 20.3%. tiga provinsi dengan BBLR terendah
adalah Bali sebesar 5.8%, Sulawesi Barat sebesar 7.2% dan Jambisebesar
7.5%. jika dilihat dari jenis kelamin, persentase BBLR lebih tinggi pada
bayi perempuan dibandingkan laki-laki yaitu masing-masing 13% dan
10%. Pada Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), terutama kelahiran
dengan usiakehamilan muda, insidensi hiperglikemia cukup tinggi (20%
hingga 86%).
Hiperglikemia adalah peningkatan glukosa darah >150mg/dL.
Glukosaadalah sumber energi utama pada fetus, dan didapat melalui difusi
terfasilitasimelewati plasenta. Glukosa disimpan sebagai glikogen yang
hanya diproduksi pada trimester ketiga. Pada BBLR, memiliki simpanan
glikogen yang terbatas.Hiperglikemia neonatus dapat disebabkan oleh
peningkatan produksi glukosa,uptake oleh GLUT (glucose transporter)
yang rendah, dan infus glukosa eksogen.
BBLR dapat menimbulkan kelainan pada insulin seperti adanya
defek padasel beta yang tidak mampu mengubah pro-insulin menjadi
insulin, maupun penurunan kemampuan tubuh untuk memproduksi insulin
sehingga mengganggu proses katabolisme dan anabolisme yang
berpengaruh pada sistem metabolismetubuh sehingga menimbulkan
hiperglikemia. BBLR yang disebabkan oleh bayi prematur juga dapat
menyebabkan hiperglikemia akibat maturitas pankreas yang
Diabetes mellitus gestasional sangat memerlukan perhatian oleh
karena dampak yang dapat ditimbulkannya antara lain, ibu berisiko tinggi
terjadi penambahan berat badan berlebih, terjadi preklamsia, eklamsia,
bedah sesar, dan komplikasi kardiovaskuler hingga kematian ibu.
Malformasi kongenital juga dapat terjadi, dalam hal ini adalah bibir
sumbing. Selain itu, bayi dari hiperglikemia pada ibu hamil akan berisiko
terjadinya makrosomia, obesitas saat anak-anak. Komplikasi-komplikasi
tersebut dapat meningkatkan angka morbiditas hingga mortalitas
Wanita lebih berisiko mengidap diabetes karena secara fisik wanita
memiliki peluang peningkatan indeks massa tubuh yang lebih besar,
sehingga pada masa kehamilan wanita berisiko terkena diabetes mellitus.
Kondisi diabetes atau intoleransi glukosa pertama kali didapati selama
masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua atau ketiga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana critical appraisal pada jurnal dengan topik utama
pengaruh terapi insulin pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui critical appraisal pada setiap jurnal dengan topik
pengaruh terapi insulin pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Bab II
KASUS
Seorang bayi lahir dengan BB kurang dari 1500 gram. Direncanakan mendapat
terapi insulin.
PICO
Critical Appraisal :
Critical Appraisal :
Tahun : 1989
Critical Appraisal :
Critical Appraisal :