Anda di halaman 1dari 25

1

A. Pengkajian

1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. Lia Fitria

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. Umur : 41 tahun

d. Agama : Islam

e. Status perkawinan : Menikah

f. Pekerjaan : IRT

g. Pendidikan terakhir : SMA

h. Alamat : Jl. Ciganitri 02/08 Kel. Lengkong Kec. Bojongsoang

i. No. CM : 00-855976

j. Diagnosa medis : TB Paru

2. Penanggung Jawab
a. Nama : Tn. Koswara (suami)

b. Umur : 40 tahun

c. Pendidikan : SMA

d. Pekerjaan : Buruh

e. Alamat : Jl. Ciganitri 02/08 Kel. Lengkong Kec. Bojongsoang

3. Riwayat Kesehatan Pasien


a. Keluhan Utama : Mual

b. Riwayat Penyakit sekarang:

Pasien mengeluh mual, muntah (+) makan habis ½ porsi, pada saat ditekan ulu
hati, pasien mengeluh nyeri, skala 2/10
2

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Genogram

Ket :

: pasien

: laki-laki

: perempuan

: garis perkawinan

: meninggal

: garis keturunan
3

b. Dengan siapa klien tinggal dan berapa jumlah keluarga?

c. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa? –

d. Apakah ada keluarga yang mempunyai penyakit menular atau menurun?

Pasien didiagnosa TB paru, pengobatan dimulai sejak 1 bulan yang lalu

e. Bagaimana efek yang terjadi pada keluarga bila salah satu anggota keluarga
sakit?

Rumah tangga tidak ada yang mengurus

5. Pengkajian Biologis
a. Rasa aman dan nyaman

1) Apakah ada rasa nyeri? Di bagian mana? Jelaskan secara rinci

Pasien mengeluh mual, muntah (+) makan habis ½ porsi, pada saat ditekan
ulu hati, pasien mengeluh nyeri, skala 2/10

2) Apakah mengganggu aktifitas?

Iya, pasien hanya beraktifitas di tempat tidur

3) Apakah yang dilakukan untuk mengurangi nyeri?

Massage

4) Apakah cara yang dilakukan untuk mengurangi nyeri efektif?

Cukup efektif

5) Apakah ada riwayat pembedahan? –

b. Aktifitas

1) Apakah klien selalu berolahraga? Jenis OR?

Pasien sebelum sakit melakukan pekerjaan rumah tangga. Setelah sakit,


pasien hanya beraktifitas di tempat tidur

2) Apakah klien menggunakan alat bantu dalam beraktifitas?


4

Sebelum sakit pasien mandiri, setelah sakit pasien dibantu keluarga dalam
beraktifitas

3) Apakah ada gangguan aktifitas?

Setelah sakit, pasien hanya beraktifitas di tempat tidur.

4) Berapa lama melakukan kegiatan perhari? Jam berapa mulai bekerja?

Pasien sebelum sakit melakukan pekerjaan rumah tangga

5) Apakah klien mempunyai keterampilan khusus?

Pasien rajin mengurus rumah tangga

6) Bagaimana aktifitas saat sakit sekarang? Perlu bantuan?

Setelah dirawat pasien beraktifitas dibantu keluarga.

c. Istirahat

1) Kapan dan berapa lama klien beristirahat?

Pasien sebelum sakit biasa tidur malam ±8 jam, kadang-kadang tidur siang ±1
jam, namun setelah sakit, waktu tidur pasien tidak menentu, dan jam tidur
lebih singkat.

2) Apa kegiatan untuk mengisi waktu luang? –

3) Apakah klien menyediakan waktu khusus untuk istirahat?

Pasien sebelum sakit biasa tidur malam ±8 jam, kadang-kadang tidur siang ±1
jam, namun setelah sakit, waktu tidur pasien tidak menentu, dan jam tidur
lebih singkat.

4) Apakah pengisian waktu luang sesuai hoby? –

5) Bagaimana istirahat klien saat sakit sekarang ini?

Setelah sakit, waktu tidur pasien tidak menentu, dan jam tidur lebih singkat.

d. Tidur

1) Bagaimana pola tidur klien?


5

Pasien sebelum sakit biasa tidur malam ±8 jam, kadang-kadang tidur siang ±1
jam, namun setelah sakit, waktu tidur pasien tidak menentu, dan jam tidur
lebih singkat.

2) Apakah kondisi saat ini mengganggu klien?

Iya, pasien tidak dapat tidur dengan nyenyak

3) Apakah klien terbiasa menggunakan obat penenang sebelum tidur? –

4) Kegiatan apa yang dilakukan menjelang tidur?

Berdo’a sebelum tidur.

5) Bagaimana kebiasan tidur? –

6) Apakah klien sering terjaga saat tidur?

Kadang-kadang

7) Pernahkan mengalami gangguan tidur?

Sebelum sakit pasien tidak mempunyai gangguan tidur, namun setelah sakit,
waktu tidur pasien tidak menentu, dan jam tidur lebih singkat

8) Apa hal yang ditimbulkan akibat gangguan tersebut? Kurang waktu tidur.

e. Cairan

1) Berapa banyak klien minum perhari?

± 1,2 l perhari (2 botol sedang air mineral) sebelum dan setelah sakit

2) Minuman apa yang disukai klien dan yang biasa diminum klien?

Air putih

3) Apakah ada minuman yang disukai/ dipantang? –

4) Apakah klien terbiasa minum alcohol? –

5) Bagaimana pola pemenuhan cairan perhari?

Belum tercukupi
6

6) Ada program pembatasan cairan? –

f. Nutrisi

1) Apa yang biasa dimakan klien setiap hari?

Nasi dan lauk pauk, 3x sehari 1 piring, setelah sakit menjadi TKTP, makan
habis ½ porsi

2) Bagaimana pola pemenuhan nutrisi klien?

Belum terpenuhi

3) Apakah ada makanan kesukaan, makanan yang dipantang? –

4) Apakah ada Riwayat alergi terhadap makanan? –

5) Apakah ada kesulitan menelan? –

6) Apakah ada alat bantu dalam makan? –

7) Apakah ada yang menyebabkan gangguan pencernaan?

Pasien mengeluh mual, muntah (+)

8) Bagaimana kondisi gigi klien?

Pasien belum gosok gigi sejak datang ke RS.

9) Adakah Riwayat pembedahan dan pengobatan yang berkaitan dengan system


pencernaan? –

g. Eliminasi: Urine dan Feces

1) Eliminasi feses:

a) Bagaiman pola klien dalam defekasi?

± 1x perhari, konsistensi normal sebelum sakit, setelah sakit, baru bisa


BAB hari ke 3 dirawat

b) Apakah terbiasa menggunakan obat pencahar? –

c) Apakah ada kesulitan? –


7

d) Usaha yang dilakukan klien untuk mengatasi masalah? –

e) Apakah klien menggunakan alat bantu untuk defekasi?


pasien menggunakan popok

2) Eliminasi urine:

a) Apakah BAK klien teratur?

± 3-4x perhari sebelum dan setelah sakit

b) Bagaimana pola klien dalam miksi?

± 3-4x perhari sebelum dan setelah sakit

c) Bagaimana pola perubahan pola miksi klien? –

d) Apakah ada Riwayat pembedahan, apakah menggunakan alat bantu dalam


miksi?

pasien menggunakan popok

h. Kebutuhan oksigenasi dan karbondioksida pernafasan

1) Apakah ada kesulitan dalam bernafas? –

2) Apakah yang dilakukan klien untuk mengatasi masalah? –

3) Apakah klien menggunakan alat bantu?

Diranjang pasien tersedia nasal kanul, tidak terpasang karena pasien sudah
tidak mengeluh sesak

4) Posisi yang nyaman bagi klien? –

5) Apakah klien terbiasa merokok? Obat-obatan untuk melancarkan


pernafasan?–

6) Apakah ada alergi terhadap debu, obat-obatan? –

7) Apakah klien pernah dirawat dengan gangguan pernapasan?

Pasien didiagnosa TB paru 1 bulan yang lalu


8

8) Apakah klien pernah punya Riwayat gangguan pernapasan dan mendapat


pengobatan?

Pasien sedang dalam pengobatan TB paru

i. Kardiovaskuler

1) Apakah klien cepat Lelah? Iya

2) Apakah ada keluhan berdebar-debar? Nyeri dada? –

3) Apakah klien menggunakan alat pacu jantung? –

4) Apakah klien mendapat obat untuk mengatasi gangguan kardiovaskuler? –

j. Personal hygiene

1) Bagaimana pola personal hygiene? Berapa kali mandi dan gosok gigi?

Sebelum sakit pasien mandi dan gosok gigi 1x sehari, setelah masuk RS
pasien belum pernah mandi dan gosok gigi.

2) Berapa hari klien terbiasa cuci rambut? 2-3x /minggu sebelum sakit, setelah
sakit, pasien belum pernah keramas.

3) Apakah klien memerlukan bantuan dalam melakukan personal hygiene?

Iya, di bantu keluarga

k. Sex

1) Apakah ada kesulitan dalam berhubungan seksual? Iya

2) Apakah penyakit sekarang mempengaruhi/ mengganggu fungsi seksual? iya

3) Jumlah anak? 2 orang anak

6. Pengkajian Psikososial dan Spiritual


a. Psikologi

1) Status emosi

- Apakah klien dapat mengekspresikan perasaannya?


9

Iya, pasien dapat menceritakan keaadaannya dengan cukup baik

- Bagaimana suasana hati klien? –

- Apa yang dilakukan bila suasana hati sedih, marah, gembira? –

2) Konsep diri

- Bagaimana klien memandang dirinya? –

- Hal-hal yang disukai klien? –

- Apakah klien mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan yang ada


pada dirinya? –

- Hal apa yang dapat dilakukan klien saat ini?

Pasien berdo’a agar keadaannya membaik.

b. Hubungan Social

1) Apakah klien punya teman dekat? Almarhum kakanya dan suaminya

2) Siapa yang dipercaya klien? suaminya

3) Apakah klien ikut dalam kegiatan dalam masyarakat?

Pasien adalah seorang kader di lingkungan masyarakatnya

4) Apakah pekerjaan klien sekarang? IRT

c. Spiritual

1) Apakah klien menganut 1 agama? Islam

2) Apakah saat ini klien mengalami gangguan dalam menjalankan ibadah?

3) Bagaimana hubungan antara manusia dan Tuhan dalam agama klien?

7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum

1) Kesadaran: GCS: CM

2) Kondisi klien secara umum: pasien tampak lemah


10

3) Tanda – tanda vital

TD: 123/86 mmHg N: 105x/ menit R: 20x/ menit S: 36.20C SpO2 98%

4) Pertumbuhan fisik:

TB: ±155cm BB: ±48kg

5) Keadaan kulit: sawo matang, merata

b. Pemeriksaan Cepalo Kaudal

1) Kepala:

Bentuk kepala normal, rambut lepek dan rontok

2) Mata: penglihatan pasien jelas, konjungtiva anemis

3) Telinga:

Fungsi telinga baik, kebersihan cukup bersih

4) Hidung: fungsi hidung baik, tidak ada PCH, kebersihan cukup bersih

5) Mulut:

Pasien dapat berbicara fasih, belum gosok gigi sejak dating ke RS

6) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri menelan

7) Dada

a) Inspeksi: bentuk dada simetris, tidak ada pergerakan napas tambahan

b) Auskultasi: terdengar ronchi di bagian trakea dan paru kanan atas, suara
jantung murni

c) Perkusi: batas jantung dan paru? Dullness.

d) Palpasi: tidak ada nyeri tekan, pada saat di palpasi dada mengembang
simetris

8) Abdomen
11

a) Inspeksi: warna kulit merata, terdapat stirae

b) Auskultasi: BU 12x/ menit

c) Perkusi: perkusi timpany

d) Palpasi: tidak ada nyeri tekan

9) Genetalia, Anus dan rektum

Terpasang popok

10) Ekstremitas

a. Atas: akral hangat, CRT <2 detik, kuku pendek, terpasang infus di tangan
kanan, kekuatan 4/4

b) Bawah: akral hangat, CRT <2 detik, kuku pendek, kekuatan 4/4

8. Pemeriksaan Penunjang
a. Radiologi

b. Laboratorium (14-01-23)

Nama tes Hasil Unit Nilai normal


HEMATOLOGI
Darah rutin
Hemoglobin 10.0 g/dL 12-16
Lekosit 12460 sel/uL 3800-10600
Eritrosit 3.99 juta/uL 3.6-5.8
Hematokrit 30.3 % 35-47
Trombosit 432000 sel/uL 150000-440000
KIMIA KLINIK
Elektrolit
Natrium 125 mmol/L 134-145
Kalium 2.9 mmol/L 3.6-5.6
Kalsium 0.96 mmol/L 1.15-1.35
AST (SGOT) 65 U/L 10-31
ALT (SGPT) 145 U/L 9-36
Ureum 11 mg/dL 10-50
Kreatinin 0.48 mg/dL 0.7-1.13
GDS 239 mg/dL 70-200
IMUNOLOGI
Rapid Antigen negatif
12

c. EKG (14-01-23)

9. Terapi yang diberikan


No Nama Obat Dosis Rute Jam
1 Meropenem 3x1 Injeksi 06.00
12.00
20.00
2 Pantoprazole 1x 40mg Injeksi 06.00
3 Citicolin 2x500 Injeksi 06.00
18.00
4 Novorapid 6-6-6 Injeksi Stop
5 KSR 3x600 Tab/ Syr 06.00
12.00
20.00
6 Amplodipine 1x5mg Tab/ Syr 20.00
7 OAT 1x3 Tab/ Syr
8 Atorvastatin 1x40mg Tab/ Syr 12.00
9 ISDN 2x5mg Tab/ Syr 06.00
18.00
10 Concor 1x1,25mg Tab/ Syr 12.00
11 CPG 1x75mg Tab/ Syr 12.00
13

12 Recolfar 1x0.5mg Tab/ Syr 06.00


13 Mecobalamin 2x500 Tab/ Syr 12.00
20.00
14 Metformin Tab/ Syr

B. Diagnosa Keperawatan

No Data Etiologi Masalah


1 DS: Basil TB memasuki saluran Bersihan jalan napas
Pasien mengeluh batuk pernapasan tidak efektif
DO: ↓
- TB paru sejak 1 bulan lalu Menembus mekanisme
- dahak (+) pertahanan system pernapasan
R: 22 ↓
Berkolonisasi di saluran
pernapasan bawah

Mengaktifasi respon imun

Inflamasi

Peningkatan secret di saluran
pernapasan

Bersihan jalan napas tidak
efektif
14

2 DS: Basil TB memasuki saluran Defisit perawatan


pernapasan diri
DO: ↓
- pasien tampak lemah Menembus mekanisme
- pasien tampak kuyu pertahanan system pernapasan
- rambut lepek ↓
- pasien belum mandi/ seka Berkolonisasi di saluran
pernapasan bawah

Mengaktifasi respon imun

Inflamasi

Memicu pembentukan
serotonin

Masuk ke SSP

Fatigue

Hospitalisasi

Deficit perawatan diri
3 DS: Basil TB memasuki saluran Risiko deficit nutrisi
- pasien mengeluh mual, pernapasan
muntah ↓
- pasien mengatakan makan Menembus mekanisme
habis ½ porsi pertahanan system pernapasan
DO: ↓
- TB paru sejak 1 bulan lalu Berkolonisasi di saluran
- TB 150cm pernapasan bawah
- BB 48kg ↓
- pasien tampak lemah Mengaktifasi respon imun

Inflamasi

Memicu pembentukan
serotonin

Merangsang melancortin di
hipotalamus

Anoreksia

Mual, muntah
15


Asupan nutrisi kurang

Risiko deficit nutrisi
4 DS: Orang terinfeksi TB Risiko infeksi
Pasien mengeluh batuk ↓
DO: Batuk
- TB paru sejak 1 bulan lalu ↓
Droplet

Risiko infeksi

Diagnosa keperawatan:

1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan (D.0001)

2. Defisit perawatan diri (mandi/ seka) b.d kelemahan (D.0109)

3. Risiko deficit nutrisi (D.0032)

4. Risiko infeksi (D.0142)


16

C. Perencanaan

Perencanaan
No Diagnosa
Tujuan Intervensi
1 Bersihan jalan napas Setelah dilakukan intervensi Latihan batuk efektif (I.01006)
(D.0001) keperawatan selama ... diharapkan O:
bersihan jalan napas (L.01001) - Identifikasi kemampuan batuk
meningkat, dengan kriteria hasil: - Monitor adanya retensi sputum
- Batuk efektif meningkat (5) - Monitor tanda gejala infeksi saluran
- Produksi sputum menurun (5) napas
- Mengi menurun (5) T:
- Frekuensi napas membaik (5) - Atur posisi semi fowler atau fowler
- Pasang perlak dan bengkok di
pangkuan pasien
- Buang secret pada tempat sputum
E:
- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
efektif
- Anjurkan Tarik napas melalui hidung
selama 4 detik, ditahan selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari mulut dengan
bibir mencucu (dibulatkan) selama 8
detik
- Anjurkan mengulangi Tarik napas
dalam selama 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah Tarik napas dalam yang ke-3
K:
Kolaborasi pemberian mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu
17

1.01004 Fisioterapi Dada


O:
 Identifikasi Indikasi dilakukan
fisioterapi dada (mis. hipersekresi
sputum, sputum kental dan tertahan,
tirah baring lama)
 Identifikasi kontraindikasi fisioterapi
dada (mis. eksaserbas| PPOK akut,
pneumonia tanpa produksi sputum
berlebih, kanker paru-paru)
 Monitor status pernapasan (mis.
kecepatan, irama, suara napas, dan
kedalaman napas)
 Periksa segmen paru yang
mengandung sekresi berlebihan
 Monitor jumlah dan karakter sputum
 Monitor toleransi selama dan setelah
prosedur
T:
 Posisikan pasien sesuai dengan area
paru yang mengalami penumpukan
sputum
 Gunakan bantal untuk membantu
pengaturan posisi
 Lakukan perkusi dengan posisi telapak
tangan ditangkupkan selama 3- 5 menit
 Lakukan vibrasi dengan posisi telapak
tangan rata bersamaan ekspirasi
melalui mulut
 Lakukan fisioterapi dada setidaknya
dua jam setelah makan
18

 Hindari perkusi pada tulang belakang,


ginjal, payudara wanita, insisi, dan
tulang rusuk yang patah
 Lakukan penghisapan lendir untuk
mengeluarkan sekret, jika pedu
E:
 Jelaskan tujuan dan prosedur
fisioterapi dada
 Anjurkan batuk segera setelah prosedur
selesai
 Ajarkan inspirasi perlahan dan dalam
melalui hidung selama proses
fisioterapi
2 Defisit perawatan diri Setelah dilakukan intervensi Dukungan perawatan diri: mandi
(mandi/ seka) (D.0109) keperawatan selama ... diharapkan (I.11352)
perawatan diri (L.11103) meningkat, O:
dengan kriteria hasil: - Identifikasi jenis bantuan yang
- Kemampuan mandi meningkat (5) dibutuhkan
- Verbalisasi keinginan perawatan diri - Monitor kebersihan tubuh
meningkat (5) - Monitor integritas kulit
- Minat melakukan perawatan diri T:
meningkat (5) - Sediakan peralatan mandi (waslap, air
Mempertahankan kebersihan diri (5) hangat, baskom)
- Sediakan lingkungan yang aman dan
nyaman
- Fasilitasi mandi, sesuai kebutuhan
- Pertahankan kebiasaan kebersihan diri
- Berikan bantuan sesuai tingkat
kemandirian
E:
- Jelaskan manfaat dan dampak tidak
19

mandi terhadap Kesehatan


Ajarkan kepada keluarga cara
memandikan pasien, jika perlu
3 Risiko deficit nutrisi Setelah dilakukan intervensi Edukasi Nutrisi (I.12395)
(D.0032) keperawatan selama ... diharapkan …, O:
dengan kriteria hasil: - Periksa status gizi, status alergi,
program diet. kebutuhan dan
kemampuan pemenuhan kebutuhan
gizi
- Identifikasi kemampuan dan waktu
yang tepat menerima informasi
T:
- Persiapkan materi nutrisi.
- Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
E:
- Jelaskan pada pasien dan keluarga
alergi makanan, makanan yang harus
dihindari. kebutuhan jumlah kalori,
jenis makanan yang dibutuhkan pasien
- Ajarkan cara melaksanakan diet sesuai
program (makanan tinggi protein
tinggi kalori)
- Jelaskan hal-hal yang dilakukan
sebelum rnemberikan makan
(perawatan mulut)
- Demonstrasikan cara membersihkan
mulut
- Ajarkan pasien dan keluarga
memantau kondisi kekurangan nutrisi
20

Anjurkan mendemonstrasikan cara


memberi makan, menghitung kalori,
menyiapkan makanan sesuai program diet.
4 Risiko infeksi (D.0142) Setelah dilakukan intervensi Edukasi Pencegahan Infeksi (I.12406)
keperawatan selama ... diharapkan …, O:
dengan kriteria hasil: - Periksa kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
T:
- Siapkan materi, media tentang faktor-
faktor penyebab, cara identifikasi dan
pencegahan risiko infeksi di rumah
sakit maupun di rumah
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk
memberikan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan dengan pasien dan
keluarga
- Berikan kesempatan untuk bertanya
E:
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi lokal
dan sistemik
- Anjurkan mengikuti tindakan
pencegahan sesuai kondisi
- Anjurkan membatasi pengunjung
- Anjurkan kecukupan nutrisi, cairan,
dan istirahat
- Anjurkan kecukupan mobilisasi dan
olahraga sesual kebutuhan
- Anjurkan latihan napas dalam dan
batuk sesual kebutuhan
- Anjurkan mengelola antibiotik sesuai
resep
21

- Ajarkan cara mencuci tangan


Ajarkan etika batuk

D. Pelaksanaan dan Evaluasi

No Hari/ Tanggal Tindakan Renspon& Hasil Evaluasi Tanda


Tangan
1 Rabu, 18-01-22 Melakukan pengkajian pada Didapatkannya data untuk S:
Jam 09.00 Ny. L menegakkan diagnose dan Pasien mengeluh mual,
rencana keperawatan muntah, batuk
O:
- pasien TB 1 bulan yang
lalu
A:
- bersihan jalan tidak efektif
- deficit perawatan diri:
mandi
- risiko deficit nutrisi
- risiko infeksi
P:
- Latihan batuk efektif
- dukungan perawatan diri:
mandi
- edukasi nutrisi
- edukasi pencegahan infeksi
2 10.00 Dukungan perawatan diri: Diharapkan kebersihan diri S:
mandi pasien membaik pasien merasa lebih segar
O: O:
- mengidentifikasi jenis kebersihan tubuh pasien
bantuan yang dibutuhkan membaik
22

- Memonitor kebersihan A:
tubuh masalah teratasi
T: P:
- menyediakan peralatan Intervensi dihentikan
mandi (waslap, air
hangat, baskom)
- menyediakan lingkungan
yang aman dan nyaman
memfasilitasi mandi, sesuai
kebutuhan
3 10.20 Latihan batuk efektif Diharapkan pasien bisa S:
O: melakukan batuk efektif Pasien dapat meperagakan
- mengidentifikasi cara batuk efektif
kemampuan batuk O: TD : 110/70 mmHg
- Memonitor tanda gejala N: 86x/mnt
infeksi saluran napas R: 20x/mnt
T: S: 36.2O C
- Mengatur posisi fowler SpO2 97
E: Pasien dan Keluarga
- menjelaskan tujuan dan memahami cara batuk efektif
prosedur batuk efektif A:
- menganjurkan Tarik masalah teratasi
napas melalui hidung P:
selama 4 detik, ditahan Intervensi dihentikan
selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8
detik
- menganjurkan
mengulangi Tarik napas
23

dalam selama 3 kali


menganjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah Tarik
napas dalam yang ke-3
4 10.30 Edukasi Nutrisi S:
O: Pasien dapat menyebutkan
- mengidentifikasi contoh jenis makanan yang
kemampuan dan waktu diperlukan
yang tepat menerima O:
informasi pasien mengetahui pola diit
T: yang diperlukan
- mempersiapkan materi A:
nutrisi. masalah teratasi sebagian
- menjadwalkan P:
pendidikan kesehatan Intervensi dihentikan
sesuai kesepakatan
- memberikan kesempatan
untuk bertanya
E:
- mengajarkan cara
melaksanakan diet sesuai
program (makanan tinggi
protein tinggi kalori)
menjelaskan hal-hal yang
dilakukan sebelum
rnemberikan makan
(perawatan mulut)
5 10.40 Edukasi Pencegahan Infeksi S:
O: Keluarga memahami cara
- memeriksa kesiapan dan batuk efektif
kemampuan menerima O:
24

informasi Pasien dapat memperagakan


T: cara pencegahan infeksi
- menyiapkan materi, cara A:
pencegahan risiko infeksi masalah teratasi sebagian
di rumah sakit maupun di P:
rumah Intervensi dihentikan
- menjadwalkan waktu
yang tepat untuk
memberikan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
- memberikan kesempatan
untuk bertanya
E:
- menganjurkan mengikuti
tindakan pencegahan
sesuai kondisi
- menganjurkan
membatasi pengunjung
- menganjurkan
kecukupan nutrisi,
cairan, dan istirahat
- menganjurkan
kecukupan mobilisasi
dan olahraga sesual
kebutuhan
- menganjurkan latihan
napas dalam dan batuk
sesual kebutuhan
mengajarkan etika batuk
25

Anda mungkin juga menyukai