Anda di halaman 1dari 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN

JURNAL MASSAGE PUNGGUNG KEPERAWATAN GERONTIK


Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Oleh :

Indri Nurmalasari

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

BANDUNG JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI PROFESI NERS

2022
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MASSAGE PUNGGUNG
KEPERAWATAN GERONTIK

A. Pengertian

Pijat (massage) adalah memanipulasi jaringan tubuh lunak (otot, jaringan ikat,

pembuluh limfatik), baik secara manual atau dengan alat bantu seperti rol atau batu.

Berbagai jenis pijat dari Swedia yaitu "relaksasi" yang merupakan pijat untuk memiijat

jaringan yang mendalam "shiatsu". masing-masing dapat diterapkan ke berbagai bagian

tubuh, termasuk kaki, punggung, bahu, dan wajah. Di antara banyak tujuan pijat (fisik,

terapi, psikologis) memiliki potensi untuk meningkatkan tidur dengan mengurangi gairah

somatik dan atau gairah kognitif, mirip dengan metode relaksasi Ulasan sebelumnya.

Massage punggung merupakan metode sederhana, aman dan tidak menimbulkan

efek merugikan (Judha, 2012). Pemijatan ini dilakukan secara lembut dan tidak terlalu

cepat.

B. Tujuan

Menurut Bambang Trisnowiyanto (2012), tujuan dilakukan pemijatan adalah:

Melancarkan peredaran darah terutama peredaran darah vena (pembuluh balik) dan

peredaran getah bening (air limfe).

1. Mengurangi nyeri.

2. Meningkatkan sirkulasi atau peredaran darah pada area yang di massage

3. Membersihkan dan menghaluskan kulit.

4. Memberikan perasaan nyaman, segar dan kehangatan pada tubuh.

5. Menyembuhkan atau meringankan berbagai gangguan penyakit yang boleh

dipijat.

6. Meningkatkan relaksasi fisik dan psikologis.

C. Standar Operasional Prosedur Massage Punggung


1) Persiapan

Klien:

Klien diberi tahu akan dilaksanakan massage punggung

Alat:

a. Lotion atau minyak kayu putih

b. Handscoon

c. Bantal

d. Anduk Kecil

e. Selimut

Lingkungan:

Ruangan yang tenang

2) Pelaksanaan

a. Menjaga privasi klien dengan menutup sampiran

b. Cuci tangan dan memakai handscoon

c. Posisikan tubuh klien miring dan membelakangi perawat

d. Meletakan bantal tepat pada perut klien untuk menjaga posisi yang tepat

e. Membuka pakaian klien bagian belakang untuk diberikan pijatan.

f. Pengkajian kulit apakah ada bekas luka atau tidak

g. Tuangkan sedikit lotion atau minyak putih ke tangan. Usap kedua tangan

sehingga lotion merata pada telapak tangan.

h. Lakukan massage punggung dengan 5 gerakan :

a) Gerakan tangan selang seling selama 5 menit

b) Gerakan teknik remasan selama 5 menit

c) Gerakan menggeser ibu jari selama 5 menit

d) Gerakan petrisasi selama 5 menit


e) Gerakan menyikat selama 5 menit

i. Lap punggung klien dengan handuk

j. Rapikan pakaian klien dan atur kembali posisi klien seperti semula.

k. Merapikan selimut klien.

l. Evaluasi tindakan

m. Rapikan peralatan

n. Melepaskan handscoon dan cuci tangan.

o. Dokumentasikan bahwa pijatan punggung pada klien telah dilakukan dan

dokumentasikan respon klien, catat adanya temuan yang tidak biasa.

JURNAL MASSAGE PUNGGUNG KEPADA KLIEN HIPERTENSI


KEPERAWATAN GERONTIK

NO JURNAL JUDUL HASIL

1 Penelitian dan Pendampingan Kader Pelaksanaan pendampingan


pengabdian kepada dalam Pemberian Terapi kader dalam pemberian
masyarakat Massage Punggung Pada massage punggung dilakukan
Lansia dengan Hipertensi secara luring di balai banjar
di Desa Adat Mawang Apuh Lodtunduh. Hasil pre tes
Lodtunduh Gianyar menunjukan sebagian besar 60
% pengetahuan kader termasuk
cukup dan 40% kurang.
Evaluasi dilakukan terhadap
kader yang telah melakukan
pendampingan ke 3 kali
melakukan massage punggung
padalansia dengan hipertensi
dengan post tes. Hasil post tes
menunjukan 90 % dengan
pengetahuan baik. Terjadi
peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan sebelum dan
sesudah diberi pendampingan
2 Jurnal Keperawatan Pengaruh Kombinasi Hasilnya bahwa tindakan
Notokusumo Pijat Punggung Dan kombinasi pijat punggung dan
Dzikir Terhadap Tingkat dzikir terhadap penderita
Stres Pada Penderita hipertensi dapat memberikan
Hipertensi. pengaruh pada penurunan
tingkat stress yang dialaminya.
Hal tersebut dapat terjadi
karena tindakan pijat punggung
dan dzikir merupakan bagian
dari tehnik relaksasi yang dapat
meningkatkan aktivitas
parasimpatis untuk
mengeluarkan neurotransmitter
sepertihormonendorphinserta
menghasilkan frekuensi
gelombang alph apada otak
yang bisa menimbulkan
perasaan bahagia,
senang,gembira, dan percaya
diri sehingga dapatmenekan
pengeluaran hormon kortisol.
Kesimpulan dari penelitian
ini adalah adanya pengaruh
yang bermakna penurunan skor
stress antara sebelum dan
setelah diberikan intervensi
kombinasi pijatan punggung
dan dzikir. Penurunan stress
yang terjadi merupakan efek
positif dari kombinasi relaksasi
tersebut. Pada langkah
selanjutnya diharapkan
penurunan stress akan
mempengaruhi pula terhadap
penurunan tekanan darah pada
penderita hipertensi.
3 Jurnal Ilmu Penerapan Massage Kesimpulan yang dapat
Keperawatan Indonesia Effluerage Terhadap diambil dari hasil penelitian ini
Penurunan Tekanan yakni sebelum dilakukan
Darah Rata-Rata Pada massage effluerage atau pijat
Pasien Hipertensi pada punggung memiliki rata-
rata tekanan darah yakni
sistolik 143,3 mmHg dan
diastolik 93,3 mmHg. Hasil
pengukuran rata-rata tekanan
darah sesudah dilakukan
massage effluerage yakni
sistolik 136,6 mmHg dan
diastolik 88.3 mmHg.
Responden 2 memiliki rata-rata
tekanan darah sebelum
dilakukan massage effluerage
yakni sistolik 136,6 mmHg dan
diastolik 93,3 mmHg, tekanan
darah sesudah dilakukan
massage effluerage rata-rata
sistolik 130 mmHg dan
diastolik 83,3 mmHg. Massage
effluerage dapat diterapkan
sebagai pilihan terapi
komplementer dalam
menuunkan tekanan darah rata-
rata pada pasien hipertensi baik
di Rumah Sakit, Puskesmas
dan Komunitas.

D. Referensi
Heru Aji Purnomo Hestu, Shanty Chloranyta, Rusmala Dewi (2020) Penerapan
Massage Effluerage Terhadap Penurunan Tekanan Darah Rata-Rata Pada Pasien
Hipertensi.
Rudi Haryono, Iman Permana , Nur Chayati (2016) Pengaruh Kombinasi Pijat
Punggung Dan Dzikir Terhadap Tingkat Stres Pada Penderita Hipertensi.
IGA Ari Rasdini , VM Endang SP Rahayu2, IDP Putrayasa , Made Wedri (2022)
Pendampingan Kader dalam Pemberian Terapi Massage Punggung Pada Lansia
dengan Hipertensi di Desa Adat Mawang Lodtunduh Gianyar.

Anda mungkin juga menyukai