Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TEKANAN DARAH

PADA PASIEN HIPERTENSI

No Judul Perlakuan Sample Hasil Mekanisme intervensi Kuisioner (SOP)


(intervensi)
1 Efektivitas terapi 28 Januari - 2 20 lansia terapi relaksasi 1. bahwa lansia yang yang minum obat Instrumen penelitian
relaksasi otot Februari 2019 otot progresif hipertensi dan diberikan terapi relaksasi otot menggunakan 5 unit
progresif dalam berpengaruh progresif terjadi penurunan tekanan darah dari spygmomanometer
menurunkan terhadap tekanan hipertensi derajat I menjadi pra hipertensi. digital dan lembar
hipertensi pada darah lansia terapi relaksasi otot progresif memusatkan ceklis pengukuran
lansia penderita perhatian pada suatu aktivitas otot dengan tekanan darah. Etika
hipertensi apalagi mengidentifikasi otot yang tegang kemudian penelitian pada
dilakukan di menurunkan ketegangan dengan melakukan penelitian ini
tempat yang teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan menganut prinsip
tenang dan relaks sehingga dapat menurunkan kecemasan, autonomy / respect
nyaman sehingga perasaan nyeri, dan menurunkan tekanan of human dignity,
lansia benar-benar darah. Menurut peneliti teknik relaksasi otot anonimity,beneficenc
merasakan progresif dapat efektif menurunkan tekanan e, nonmaleficenc
keadaan rileks. darah pada lansia jika dilakukan dengan
sungguh-sungguh, nyaman dan dengan
intensitas yang lebih sering seperti misalnya
dua kali dalam sehari.
2. melakukan relaksaksi otot progresif dengan
tenang, rileks dan penuh kosentrasi terhadap
tegang dan relaksasi otot yang dilatih selama
30 menit maka sekresi CRH (cotricotropin
releasing hormone) dan ACTH
(adrenocorticotropic hormone) di hipotalamus
menurun. Penurunan kedua sekresi hormon ini
menyebabkan aktivitas syaraf simpatis
menurun sehingga pengeluaran adrenalin dan
noradrenalin berkurang, akibatnya terjadi
penurunan denyut jantung, pembuluh darah
melebar, tahanan pembuluh darah berkurang
dan penurunan pompa jantung sehingga
tekanan darah arterial jantung

2 Pengaruh 20-30 menit 45 Hasil penelitian 1. Relaksasi otot progresif tidak lepas dari
relaksasi otot dalam 1 responden ini menunjukan komunikasi terapeutik dimaksudkan untuk
progresif minggu adanya perbedaan menumbuhkan harapan, kepercayaan diri
terhadap yang signifikan dalam mencapai kenyamanan. Penelitian ini
perubahan antara tekanan didukung oleh Zarea et al. (2014) dalam The
tekanan darah darah sistilik dan Impact of Peplau's Therapeutic
pada pasien diastolik pada Communication Model on Anxiety and
hipertensi kelompok Depression in Patients Candidate for Coronary
intervensi dengan Artery Bypass dengan menghormati hak
kelompok kontrol seseorang dan motivasi untuk mengatasi
setelah diberikan penyakit dan kepercayaan seseorang melalui
relaksasi otot komunikasi yang tepat, benar, dan konsisten.
progresif dengan Hasil menunjukkan tingkat rerata kecemasan
nilai P= 0,001, dan depresi menurun setelah dilakukan
sehingga komunikasi terapeutik.
disimpulkan 2. Relaksasi efektif, tidak infasif, pada
bahwa ada menejemen hipertensi secara simpel dan
pengaruh mudah dilakukan dalam menejemen stres
relaksasi otot Secara fisiologi seluruh tubuh terdiri dari otot
progresif terhadap rangka yang diatur oleh saraf simpatis. Otot
terhadap rangka yang mengalami relaksasi akan
perubahan memacu pengeluaran neurotransmiter dari
tekanan darah saraf parasimpatis yaitu asetilkolin yang akan
pada pasien menekan norepinefrin yang dikeluarkan saraf
hipertensi. simpatis sehingga dapat menurun.

3. Efektivitas terapi 16 orang penelitian 1. Teknik relaksasi otot progresif berpengaruh Kriteria Inklusi
relaksasi otot membuktikan menurunkan tekanan darah. Berdasarkan dalam penelitian ini
progresif bahwa ada kenyataan tersebut, terdapat kesesuaian yaitu klien yang
terhadap pengaruh terapi dengan teori yang menyatakan bahwa terapi berumur 17-65
penurunan relaksasi otot fisik latihan relaksasi otot progresif tahun, klien yang
tekanan darah progresif terhadap memusatkan perhatian pada suatu aktivitas memiliki riwayat
pada penderita penurunan otot dengan mengidentifikasi otot yang penyakit hipertensi,
hipertensi tekanan darah tegang kemudian menurunkan ketegangan jumlah pasien
pada pasien dengan melakukan latihan relaksasi untuk hipertensi yang ada
hipertensi dengan mendapatkan perasaan rileks. Penelitian ini di ruangan rawat
nilai p value = sejalan dengan hasil penelitian yang inap RSU GMIM
0,000 dimana dilakukan oleh Hamonangan Damanik dan Bethesda Tomohon.
nilai p < dari 0,05. Alfonsus Ziralou Sedangkan Kriteria
2. menurunkan tekanan darah bisa dilakukan Eksklusi dalam
melalui kombinasi terapi farmakologi (obat- penelitian ini adalah
obatan) dengan non farmakologi (relaksasi). pasien yang tidak
Responden yang diberikan teknik relaksasi mengalami
otot progresif, terjadi penurunan tekanan hipertensi, pasien
darah . teknik relaksasi otot progresif yang menolak.
memberikan efek relaksasi kepada pasien hal
ini terbukti selama diberikan intervensi
sebagian besar pasien tidak menolak ketika
diberikan perlakuan

4 Pengaruh teknik 35 bahwa ada 1. Berbagai cara dilakukan untuk menurunkan observasi selama 10
relaksasi otot responden pengaruh teknik tekanan darah diantaranya dengan terapi menit untuk melihat
progresif relaksasi otot farmakologis yang menggunakan berbagai pengaruh penurunan
terhadap progresif terhadap macam obat maupun nonfarmakologis salah tekanan darah pada
penurunan penurunan satunya dengan relaksasi otot progresif penyakit hipertensi
tekanan darah tekanan darah Relaksasi otot progresif adalah latihan untuk tersebut secara lotre
pada lansia pada lansia di mendapatkan sensasi rileks dengan satu demi satu
penderita UPT Pelayanan menegangkan suatu kelompok otot dan sampel diambil
hipertensi di upt Sosial Lanjut Usia menghentikan. Rangsangan pada sistem saraf sesusai dengan
pelayanan sosial Binjai. Sarannya simpatis meningkatkan aktilitas jantung, jumlah sampel satu
lanjut usia binjai bagi responden meningkatkan frekuensi jantung, dan kelompok yang telah
tahun 2019 diharapkan dapat menaikkan kekuatan pemompaan di tentukan, itulah
menerapkan Peningkatan kemampuan jantung dalam diambil datanya
teknik relaksasi memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
otot progresif tubuh terhadap oksigen, menyebabkan
sebagai terapi jantung tidak perlu 10 berdenyut lebih cepat
pengobatan herbal untuk dapat memompa darah dalam jumlah
tertentu seperti sewaktu sebelum berolahraga
teratur
2. Terdapat hubungan langsung antara
peningkatan pemasukan oksigen saat
mengerahkan tenaga dengan peningkatan
denyut jantung. Denyut jantung meningkat
pada saat tubuh melakukan aktivitas lebih
dan pemafasan juga meningkat untuk
memenuhi kebutuhan oksigen pada
metabolisme tubuh. Pada prinsipnya semakin
rendah kecepatan denyut jantung waktu
istirahat, maka semakin baik bentuk jantung.
Jadi supaya lebih bugar, kecepatan denyut
jantung waktu istirahat harus menurun
5 Pengaruh Teknik selama 20 22 lansia. Terdapat Penurunan tekanan darah setelah melakukan teknik Relaksasi otot
Relaksasi Otot menit pengaruh teknik relaksasi otot progresif yang dilakukan 2 minggu progresif suatu
Progresif dilakukan relaksasi otot secara berturut-turut akan menyebabkan peningkatan gerakan yang
terhadap seminggu 3 progresif terhadap aktifitas saraf parasimpatis sehingga neurotransmitter diberikan pada lansia
Tekanan Darah kali pagi dan tekanan darah asetilkolin akan dilepas, dan asetilkolin tersebut akan dengan
Lansia dengan sore hari pada lansia mempengaruhi aktifitas otot rangka dan otot polos di menegangkan dan
Hipertensi dalam waktu 2 penderita sistem saraf perifer Neurotransmitter asetilkolin yang melemaskan otot-
minggu secara hipertensi di dibebaskan oleh neuron kedinding pembuluh darah otot dari kelompok
berturutturut Puskesmas akan merangsang sel-sel endothelium pada pembuluh
otot wajah hingga
Bojong Soang tersebut untuk mensitesis dan membebaskan NO
kaki, selama 20
Kabupaten (oksida nitrat), Pengeluaran NO akan memberikan
Bandung, sinyal pada sel-sel otot polos untuk berelaksasi menit dilakukan
sehingga latihan sehingga kontraktilitas otot jantung menurun, seminggu 3 kali pagi
relaksasi otot kemudian terjadi vasodilatasi arteriol dan vena dan sore hari dalam
progresif bisa sehingga tekanan darah akan menurun waktu 2 minggu
dijadikan salah secara berturutturut.
satu materi dalam Kegiatan dilakukan
pemberian bersama-sama di
pendidikan puskesmas. Untuk
kesehatan oleh nilai pre-test
petugas responden diukur
puskesmas dalam tekanan darah 5
penanganan menit sebelum
hipertensi non- dilakukan relaksasi
farmakologi. otot progresif dan
pengukuran tekanan
darah post-test 5
menit setelah selesai
dilakukan relaksasi
otot progresif. Setiap
latihan relaksasi otot
progresif ada fase
pemanasan, inti, dan
pendinginan,
sehingga responden
dengan tekanan
darah > 160 mmHg,
tetap bisa mengikuti
dengan pengawasan.

Anda mungkin juga menyukai