Anda di halaman 1dari 3

P E R E N C A N A A N

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Nyeri b/d Penyebaran Infeksiyang Setelah dilakukan tindakan Mandiri
diakibatkan toksin kuman keperawatan selama 2x24 1. Kaji tingkat nyeri yang 1. Pengkajian nyeri dapat
Clostridium tetani yg ditandai dgn : jam diharapkan nyeri dapat
dirasakan klien. memberikan
berkurang dengan criteria:
 Nyeri pada luka penjabaran bagaimana
 Data Subjektif dibahu kiri ber(-) dan sejauh mana nyeri
Pasien mengatakan :  Menelan tidak dirasakan.
 Nyeri pada luka di merasa sakit 2. Menurunkan reaksi
bahu kiri  Ekspresi wajah 2. Beri lingkungan yang terhadap stimulasi dari
 Nyeri hilang ceria tenang, ruangan agak lusr atau sensitivitas
 Skala nyeri ringan
timbul (2) gelap sesuai indikasi. pada cahaya dan
 Menelan terasa meningkatkan
sakit istirahat/ relaksasi.
3. Menurunkan iritasi
 Data objektif : meningeal, resultan
 Ekspresi wajah 3. Dukung untuk ketidaknyamanan lebih
meringis menemukan posisi lanjut.
 Skala nyeri 5 yang nyaman, seperti 4. Memfokuskan
(sedang) kepala agak tinggi perhatian pasien,
4. Bantu/ ajarkan pasien membantu
untuk relaksasi. menurunkan tegangan
otot dan meningkatkan
proses penyembuhan.
5. a.merelaksasikan otot.
b.Menurunkan edema
dan tekanan pada akar
5. Kolaborasi dengan saraf.
dokter dalam c.Perlu untuk
pemberian analgetik menghilangkan nyeri
sesuai indikasi sedang sampai berat.
P E R E N C A N A A N
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
2 Hambatan mobilitas fisik berhubungan Setelah dilakukan tindakan Mandiri 1. Lobus frontal dan
dengan kekakuan badanyang ditandai keperawatan selama 2x24 1. Kaji fungsi motorik parietal berisi saraf-
dengan : jam diharapkan hambatan
mobilitas fisik dapat teratasi
dan sensorik dengan saraf yang mengatur
dengan criteria : mengobservasi setiap fungsi motorik dan
 Data Subjektif  Bahu kiri dapat ekstremitas secara sensorik dan dapat
Pasien mengatakan : digerakan terpisah terhadap dipengaruhi oleh
 Aktivitas dapat kekuatan dan gerakan iskemia atau
 Bahu kiri susah dilakukan secara
digerakan mandiri
normal dan respons kenaikan tekanan.
 Aktivitas dibantu  KU baik terhadap rangsangan.
 Otot trapeziuz dapat 2. Ubah posisi klien 2. Mencegah terjadinya
 Data objektif : digerakkan setiap 2 jam. luka tekan akibat
 Kelainan bentuk tidur terlalu lama
 KU lemah pda bahu kiri ber(-)
 Otot trapezius 3. Pada saat klien pada satu sisi
tidak dapat ditempat tidur letakan sehingga jaringan
digerakan bantal di ketiak yang tertekan akan
 Kelainan bentuk diantara lengan atas kekurangan nutrisi
pada bahu kiri dan dinding dada melalui oksigen yang
 Hipertropi pada untuk mencegah dibawa darah.
bahu kiri abduksi bahu dan 3. Posisi ini membidai
 Tonus otot pada letakan lengan pada bahu dalam berputar
bahu kiri kurang posisi berhubungan dan mencegah edema
 Kekuatan otot dengan abduksi dan akibat fibrosis
pada ekstremitas sekitar 60 .
0

kanan kurang 4. Kolaborasi dengan 4. a. menetralisir toksin,


 Kekuatan otot dokter dalam mengurangi gejala
pada ekstremitas pemberian obat- tetanus.
kiri atas kurang obatan sesuai
 Kekuatan otot indikasi :
pada ekstremitas a. ATS (antitetanic-
kiri lemah serum).

Anda mungkin juga menyukai