Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA I

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata kuliah : Keperawatan Medikal Bedah II


Dosen Mata kuliah : Ns. Muh. Zukri Malik, S. Kep, M. Kes, M. Kep

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 :
DITA INDAH SARI 1901007
DWI LESTARI 1901008
DEWI SARTIKA 1901009
FEBE WIDIONITA DJOJU 1901011
FIKA WULANDARI 1901012
GITA ANGRINI 1901013
HARTATI 1901014
IFAH KHARIMATUL ILMI 1901015
IKA LESTARI 1901016

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES PANAKKUKANG
2021/2022
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NYERI AKUT/ NYERI KRONIS
Diagnosis Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Nyeri akut Setelah  Pasien 1. Kaji keluhan nyeri,  Mengindikasikan
berhubungan dengan diberikan asuhan menunjukkan perhatikan lokasi, kebutuhan utuk intervensi
agen cedera biologi : keperawatan … ekspresi wajah intensitas (skala 0-5), dan juga tanda-tanda
proses inflamasi pada x 24 jam rileks frekuensi, dan waktu. perkembangan/ resolusi
sinus ditandai dengan diharapkan nyeri  Pasien dapat tidur Menandai gejala komplikasi. Catatan : sakit
pasien melaporkan pasien dapat atau beristirahat nonverbal misalnya yang kronis tidak
nyeri secara verbal, berkurang/hilang secara adekuat gelisah, takikardiam menimbulkan perubahan
skala nyeri 5, klien  Pasien menyatakan dan meringis autonomic.
tampak meringis nyerinya berkurang 2. Dorong  Dapat mengurangi ansietas
5-3 pengungkapana dan rasa takut, sehingga
 Pasien tidak perasaan mengurangi persepsi akan
mengeluh kesakitan 3. Berikan aktivitas intensitas rasa sakit
hiburan, misalnya :  Memfokuskan kembali
membaca, perhatian mungkin dapat
berkunjung,dll meningkatkan kemampuan
4. Lakukan tindakan menanggulangi.
paliatif misalnya :  Meningkatkan relaksasi/
pengubahan posisi, menurukan ketegangan
massase, rentang otot.
gerak pada sendi  Meningkatkan relaksasi
yang sakit dan perasaan sehat. Dapat
5. Instrusikan pasien/ menurunkan kebutuhan
dorong untuk narkotik analgesic dimana
menggunakan telah terjadi proses
visualisasi/ degenartive neuro/ motor.
bimbingan imajinasi, Mungkin tidak berhasil
relaksasi progresif, muncul dimensia,
teknik nafas dalam meskipun minor.
6. Kolaborasi dengan  Memberikan penurunan
berikan analgesic/ nyeri/ tidak nyaman;
antipiretik, analgesic mengurangi demam. Obat
narkotik. Gunakan yang dikontrol pasien atau
ADP (analgesic yang berdasarkan waktu 24 jam
dikontrol pasien) mempertahankan kadar
untuk memberikan analgesia darah tetap stabil,
analgesia 24 jam mencegah kekurangan atau
dengan dosis prn kelebihan obat-obatan
Diagnose Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional
keperawatan

Nyeri akut Setelah 1. Selera makan pasien 1. Ajarkan pasien teknik 1. Relaksasi napas
berhubungan dilakukan kembali normal relaksasi nafas dalam dalam merupakan
dengan agen cidera tindakan 2. Pasien sudah tidak 2. Beri kompres hangat tindakan penurunan
biologis keperawatan mengalami gelisah pada bagian yang nyeri nyeri
selama ….x 24 3. Klien dapat 3. Kolaborasi dalam 2. Merupakan tindakan
jam diharapkan beraktivitas kembali pemberian analgesic untuk meningkatkan
nyeri yang seperti biasanya ketorolax 2x 0,5 sirkulasi dan relaksasi
dialami pasien 4. Skala nyeri 0-5 mg/kg/BB otot
berkurang 3. Analgesic ketorolax
merupakan obat
penurunan nyeri dan
aktivitas penurunan
nyeri dan aktivitas
peristaltic

Diagnose Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional


keperawatan
Nyeri akut b/d Setelah 1. Mengekspresikan  Kaji keluhan nyeri,  Membantu dalam
prosedur dilakukan penurunan nyeri/ perhatikan lokasi, mengindentifikasi
pembedahan tindakan ketidaknyamanan lamanya intensitas. derajat
keperawatan 2. Tampak rileks Perhatikan petunjuk ketidaknyamanan dan
selama ….x 24 3. Mampu verbal dan non verbal. kebutuha untuk
jam diharapkan tidur/istirahat  Diskusikan sensasi keefektifan analgesic
nyeri yang dengan tepat masih adanya payudara  Peninggian lengan
dialami pasien normal dan adanya drain
berkurang  Bantu pasien mempengaruhi
menemukan posisi kemampuan pasien
nyaman untuk rileks dan
 Berikan tindakan istirahat secara
kenyamanan dasar, efektif
dorong ambulasi dini  Meningkatkan
dan penggunaan teknik relaksas, membantu
relaksasi bimbingan untuk memfokuskan
imajinas, sentuhan perhatian dan dapat
terapeutik. meningkatkan
 Tekan/ sokong dada kemampuan koping
latihan batuk/ nafas  Memudahkan
dalam partisipasi pada
 Berikan obat nyeri yang aktivitas tanpa timbul
cepat pada jadwal ketidaknyamanan
teratur sebelum nyeri
berat/ sebelum aktivitas
 Berikan narkotik/
analgesic sesuai
indikasi

Diagnose Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional


keperawatan

Nyeri akut Setelah dilakukan Dukungan Nyeri Akut :


berhubungan
intervensi keperawatan Pemberian Analgesik
dengan agen
pencedera fisik : selama 3 x 24 jam,
prosedur operasi Observasi
diharapkan tingkat nyeri
ditandai dengan
pasien mengeluh menurun dan kontrol
a. Identifikasi
nyeri, tampak nyeri meningkat dengan
meringis, karakteristik nyeri
bersikap kriteri hasil :
protektif, gelisah, (mis. pencetus,
takikardi, sulit a. Tidak mengeluh pereda, kualitas,
tidur
nyeri lokasi, intensitas,
b. Tidak meringis frekuensi, durasi)
c. Tidak bersikap b. Identifikasi riwayat
protektif alergi obat
d. Tidak gelisah c. Identifikasi
e. Kesulitan tidur kesesuaian jenis
menurun analgesik (mis.
f. Frekuensi nadi narkotika,
membaik
nonnarkotika, atau
g. Melaporkan nyeri NSAID) dengan tingkat
terkontrol
keparahan nyeri
h. Kemampuan
d. Monitor tanda-tanda
mengenali onset
vital sebelum dan
nyeri meningkat
sesudah pemberian
i. Kemampuan
analgesik
mengenali
e. Monitor efektifitas
penyebab nyeri
meningkat analgesic Terapeutik
j. Kemampuan f. Diskusikan jenis
menggunakan analgesik yang disukai
teknik untuk mencapai
nonfarmakologis analgesia optimal, jika
meningkat
perlu
g. Pertimbangkan
penggunaan infus
kontinu, atau bolus
oploid untuk
mempertahankan
kadar dalam serum
h. Tetapkan target
efektifitas analgesik
untuk
mengoptimalkan
respons pasien
i. Dokumentasikan
respons terhadap
efek
analgesik dan efek
yang tidak diinginkan
Edukasi

j. Jelaskan efek terapi


dan efek samping
obat
Kolaborasi

k. Kolaborasi
pemberian dosis dan
jenis analgesik,
sesuai indikasi

Dukungan Nyeri Akut :


Manajemen Nyeri

Observasi

a. Identifikasi lokasi,
karakteristik
durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas
nyeri
b. Identifikasi skala
nyeri
c. Identifikasi
respons nyeri non
verbal
d. Identifikasi faktor
yang memperberat
dan memperingan
nyeri
e. Identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang
nyeri
f. Identifikasi
pengaruh budaya
terhadap respon
nyeri
g. Identifikasi
pengaruh nyeri
pada kualitas
hidup
h. Monitor
keberhasilan
terapi
komplementer
yang sudah
diberikan
i. Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik
Terapeutik

j. Berikan teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis,
akupresur, terapi
musik,
biofeedback,
terapi pijat,
aromaterapi,
teknik imajinasi
terbimbing,
kompres hangat
dingin, terapi
bermain
k. Kontrol
lingkungan yang
memperberat
rasa nyeri (mis.
suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
l. Fasilitasi istirahat
dan tidur
m. Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi

n. Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
o. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
p. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
q. Anjurkan
menggunakan
r. analgetik secara
tepat
s. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi

t. Kolaborasi
pemberian
analgetik,jika perlu

Anda mungkin juga menyukai