Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER HOLISTIC NURSING I

Dosen Pengampu :Ns.Dewa Putu Arwidiana. S,Kep.,

Di susun oleh : Rahmat Saputra

KELAS ALIH JENJANG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES BORNEO CENDEKIA MEDIKA PANGKALAN BUN
2022
JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER

HOLISTIK NURSING I

NAMA : Rahmat Saputra


NIM :
NO. HP : 082335338303

A. Kasus
1. Data focus yang diperlukan dalam permasalahan klien yang pertama adalah
Riwayat Kesehatan klien. Seperti keluhan utama yang dirasakan, Riwayat
Kesehatan sekarang, Riwayat Kesehatan masa lalu dan Riwayat Kesehatan
keluarga
2. Diagnose keperawatan yang dialami klien adalah nyeri akut
3. Tindakan alternatif untuk mengatasi permasalahan klien adalah memberikan
Teknik nonfarmakologis yaitu pijat refleksi.
4. (1) Waktu pijat refleksi bisa dilakukan selama 10 sampai 15 menit. (2) Setiap titik
refleksi hanya dipijat 2 sampai 5 menit dalam sekali pengobatan. (3) Bisa
menggunakan minyak agar kulit tidak lecet tatkala dipijat. (4) Daerah refleksi
yang terdapat dikaki, cara pijatnya dari arah jari-jari kaki ke tumit. (5) Ketika
melakukan pijat refleksi pada kaki perlu menggunakan tulang jari telunjuk yang
dilipatkan untuk memijat, dipakai khusus titik refleksi yang agak tersembunyi atau
telapak kaki yang banyak dagingnya. (6) Lakukan refleksi 1 hari 1 x untuk hasi
yng maksimal selama 3 hari. (7) Usahakan komunikasi pasien dengan pemijat
terjalin dengan baik, jangan membicarakan segala sesuatu yang dapat
memberatkan mental pasien khususnya mengenai pasien. (8) Cucilah tangan
sehabit memijat.
B. Analisa Evidence Based Nursing

Judul Metode Penelitian Jumlah Populasi Jumlah Hasil Penelitian Analisa Mahasiswa
Sampel
Metode Quasi experiment Semua ibu bersalin 16 Intensitas nyeri persalinan pada Hasil penelitian ini menunjukkan
massage
design (eksperimen kala I yang ada di Responden kelompok massage adanya perbedaan intensitas nyeri
effleurage
terhadap semu) dengan wilayah kerja effleurage dan kontrol adalah persalinan yang signifikan antara
intensitas
pendekatan Post test Puskesmas Rantau 0,031 yang berarti ada kelompok perlakuan dan kontrol
nyeri
Pada only control group Kabupaten Aceh penurunan intensitas nyeri terhadap intensitas nyeri persalinan
persalinan
design. Tamiang. persalinan yang kala I, dimana kelompok massage
kala I
signifikan. effleurage didapatkan nilai rata-rata
Untuk nilai signifikansi (sig) 4,00 dan kelompok kontrol 6,25
pada kelompok kontrol dan dengan p-value 0,031.
masage effleurage didapati Penurunan nilai nyeri ditemukan
sebesar 0,031 (p =< 0,05) maka secara signifikan lebih besar pada
terdapat disimpulkan adanya kelompok massage
perbedaan intensitas nyeri efflurage dibandingkan dengan
persalinan yang signifikan kelompok kontrol (p <0,05). Hal ini
antara kelompok perlakuan dan menunjukkan bahwa massage
kontrol terhadap intensitas efflurage lebih baik daripada
nyeri kelompok kontrol. Pijat ditujukan
untuk mempengaruhi sistem
motorik, saraf
dan kardiovaskular, memicu istirahat
dan relaksasi di seluruh tubuh dan
pernapasan. Selain itu, pemijatan
juga bertujuan untuk mengembalikan
aliran vena dan getah bening,
menstimulasi reseptor sensorik di
kulit
dan sub kulit untuk mengurangi rasa
nyeri. Begitu juga hormon relaxin
berfungsi untuk mengendurkan
ligamen di panggul untuk proses
persalinan, hormone ini juga
melemaskan ligamen penyangga
tulang belakang sehingga
memberikan relaksasi.
Pengaruh Penelitian ini Pasien yang 30 Hasil uji Independent T Test Hasil uji statistic pada kelompok
terapi pijat menggunakan desain menderita responden mean tekanan darah sistol eksperimen dengan menggunakan uji
refleksi penelitian quasy hipertensi primer, yang sesudah intervensi pada Dependent T Test diperoleh p value
kakiterhadap eksperiment dengan berusia 30 – 65 terdiri dari kelompok eksperimen dan sistol 0,000 dan p value diastole
tekanan darah pendekatan non- tahun, mempunyai 15 orang control yang tidak diintervensi 0,000 (p<0,05). Hal ini berarti
padapenderit equivalent control tekanan darah ≥ sebagai menunjukkan nilai p value terdapat pengaruh terapi pijat
a hipertensi group yang 140/90 mmHg, kelompok 0,009, dan mean tekanan darah refleksi kaki terhadap tekanan darah
primer melibatkan dua mengonsumsi obat eksperimen diastole sesudah intervensi pada penderita hipertensi. Peneliti
kelompok, yaitu hipertensi, tidak dan 15 pada kelompok eksperimen dan kemudian membandingkan hasil post
kelompok memiliki luka pada orang control yang tidak diintervensi test antara kelompok eksperimen dan
eksperimen dan telapak kaki sebagai menunjukkan p value 0,012, kelompok control dengan
kelompok kontrol misalnya luka kelompok berarti nilai p value < α (0,05), menggunakan uji Independent T Test
bakar, luka kontrol artinya H0 ditolak. Dapat diperoleh hasil nilai p value sisto
gangren, dan tumor disimpulkan bahwa ada l0,009 dan diastole 0,012 (p<0,05).
pengaruh terapi pijat refleksi Hasil ini membuktikan terdapat
kaki terhadap tekanan darah perbedaan antara mean post test
pada penderita hipertensi antara tekanan darah kelompok
primer. Menurut asumsi eksperimen dan kelompok kontrol.
peneliti, hal ini mungkin Pada penelitian ini pijat refleksi
disebabkan oleh penderita dapat menurunkan tekanan darah,
hipertensi yang menjadi namun reponden masih dalam
responden kooperatif selama kategori hipertensi.
diberikan intervensi serta
didukung oleh lingkungan dan
suasana yang nyaman sehingga
penelitian ini dapat berjalan
sesuai dengan yang diinginkan.
Akses Jurnal

1. http://www.ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan/article/view/3009/pdf
2. https://www.neliti.com/publications/186872/pengaruh-terapi-pijat-refleksi-kaki-terhadap-tekanan-darah-pada-penderita-hipert

Anda mungkin juga menyukai