Di Susun Oleh:
Nama Mahasiswa
Nim Mahasiswa
Mahasiswa
( SUBIK RAHAYU )
NIM.20208024
Mengetahui
Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi
Pertemuan I
Tempat Puskesmas Tembokrejo
pengkajian
Tanggal 11 Februari 2021
pengkajian
Waktu Jam 11.00 – Jam 11.30 Wib
pengkajian
Pengkaji Subik Rahayu
A. DATASUBYEKTIF
1. Biodata
Nama Ibu Ny.A Nama Suami Tn.SH
Umur 39 Th Umur 42 Th
Agama Islam Agama
Pendidikan SD Pendidikan SD
Pekerjaan IRT Pekerjaan Nelayan
Alamat Palurejo Rt 02 Rw 08 Alamat Palurejo Rt 02 Rw 08
Tembokrejo Tembokrejo
Gol. Darah O Gol. Darah Tidak tahu
Pendonor
2. Alasan kunjungan/ keluhan utama
Ibu akseptor suntik KB 3 bulan, ingin periksa IVA, setelah mengikuti penyuluhan tentang
penyakit kanker mulut rahim.
3. Keluhan lain yang berhubungan dengan kesehatan saat ini
Tidak ada
4. Riwayat menstruasi
HPHT Selama suntik KB tidak pernah menstruasi
TP -
Siklus -
Masalah yang pernah Tidak ada
dialami
5. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke- 1
Usia saat kawin 18 Th
Lama perkawinan 21 Th
Pola Eliminasi : Ibu mengatakan BAK ± 4-5 kali sehari warna putih
kekuningan, bau khas urine, BAB 1 kali sehari padat.
Pola personal hygiene : Ibu mandi 2 kali sehari, ganti pakaian 2 kali
sehari, ganti celana dalam 2 kali sehari.
Pola Seksual : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual
seminggu sekali istirahat malam pukul 18.00 -
22.00 WIB
B. DATAOBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan Baik
umum
T 127/80 mmHg
TTV
D
N 80 x/menit
P 24 x/menit
S 36,7 °C
BB 87,2 kg
Terakhir
TB 158 cm
Lila 32 cm
IMT Obesitas Tk I ( 39,4 )
2. Pemeriksaan fisik
Muka Tidak pucat, dan tidak ada oedema.
Mata Simetris,Tidak oedema, sklera putih, konjungtiva merah muda.
Ekstremitas Tangan tidak oedema, kuku merah muda.Kaki tidak oedema, tidak
varises, kuku merah muda.
Reflex Positif
patella
Anogenetalia Inspeksi : Vulva tidak ada varises, tidak ada pembesaran kelenjar
bartholine dan skene.
Inspekulo : Vagina tidak ada benjolan, terdapat keputihan sedikit,
warna jernih, portio kemerahan dan granuler, ada
luka di sekitar mulut rahim ± 1/3 total area portio.
PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
C. ASSESSMENT
Ny.A umur P3A0 Akseptor KB suntik dengan Erosi Portio
D. PLAN
1. Lakukan IVA tes. Portio tetap berwarna kemerahan dan granuler
menunjukkan bahwa ibu tidak mengalami keganasan
2. Beritahu ibu hasil pemeriksaan bahwa terdapat luka pada mulut rahim ibu.
3. Sarankan ibu mengatur pola makan dengan makan makanan bergizi
dan menghindari makanan yang memicu darah tinggi seperti makanan
berlemak, makanan berprotein seperti daging merah dan kuning telur, dan
makanan tinggi kadar garam
4. Sarankan ibu untuk minum air putih 8 gelas sehari
5. Beritahu ibu untuk menjaga kebersihan daerah kewanitaan
6. Menyarankan ibu untuk menghindari pemakaian celana ketat agar
sirkulasi udara di sekitar kemaluan tetap terjaga dan tetap menjaga kebersihan
daerah kewanitaan
7. Beritahu ibu tentang Kontrasepsi yang sesuai dengan kondisinya
8. Konsul dokter untuk terapi selanjutnya.
9. Anjurkan minum obat secara teratur
10. Atur jadwal kunjungan ulang
Tembokrejo,11-02-2021
PerencanaAsuhan
Subik Rahayu
A. Analisa Situasi
Banyaknya masyarakat di Wilayah Puskesmas Tembokrejo yang belum mengerti
manfaat pemeriksaan IVA dan gejala dini dari Kanker Cervik.
B. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan wanita usia subur dapat
mengetahuidan memahami tentang pemeriksaan IVA.
C.Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
D.Materi
Terlampir
E. Metode
1. Ceramah dan Tanya Jawab
F. Media
1. leaflet
2. Lembar balik
G. Proses Kegiatan Penyuluhan
No KEGIATAN Respon Audience Waktu
1. Pendahuluan :
Pembukaan: Menjawab salam.
1. Memberi salam. Mendengarkan. 5 Menit
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3. Menyampaikan topik bahasan. Mendengarkan.
4. Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
penyuluhan. memberikan
5. Melakukan kontrak waktu persetujuan
2. Penjelasan :
Penyajian Materi:
1. Mengkaji pengetahuan awal 20 Menit
peserta tentang topik yang akan Menjawab.
1.1.2 Tujuan IVA
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini
terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada
leher rahim.
1.1.3 Keuntungan IVA
Menurut (Nugroho. 2010) keuntungan IVA dibandingkan tes-tes diagnosa lainnya
adalah:
a. Mudah, praktis, mampu laksana
b. Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan
c. Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
d. Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
Menurut (Emilia. 2010 :53) keuntungan IVA
a. Kinerja tes sama dengan tes lain
b. Memberikan hasil segera sehingga dapat diambil keputusan mengenai
penatalaksanaannya
1.1.4 Jadwal IVA
Program Skrining Oleh WHO :
a. Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun
b. Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-55 tahun
c. Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun
(Nugroho Taufan, dr. 2010)
d. Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada wanita usia 25-
60 tahun.
e. Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur hidup
memiliki dampak yang cukup signifikan.
f. Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1
tahun dan, bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun.
1.1.6 Kategori IVA
Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) Ada beberapa kategori yang dapat
dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah:
a. IVA negatif = menunjukkan leher rahim normal.
b. IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya
(polip serviks).
c. IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok
ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA
karena temuan ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia
ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ).
d. IVA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan
stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian
akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini
(stadium IB-IIA).
1.1.7 Tempat Pelayanan
IVA bisa dilakukan di tempat-tempat pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pemeriksaan dan yang bisa melakukan pemeriksaan IVA
diantaranya oleh :
PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
a. Perawat terlatih
b. Bidan
1.2 Kanker Serviks
1.2.1 Pengertian
Kanker serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan
serviks (organ yang menghubungkan uterus dengan vagina).Ada beberapa tipe
kanker serviks. Tipe yang paling umum dikenal adalah squamous cell carcinoma
(SCC), yang merupakan 80 hingga 85 persen dari seluruh jenis kanker serviks.
Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) merupakan salah satu faktor utama
tumbuhnya kanker jenis ini.
1.2.2 Gejala
Kanker serviks tahap dini tidak menunjukkan gejala. gejala-gejala kanker
serviks adalah sebagai berikut:
1. Pendarahan vagina
2. Sakit punggung
3. Sakit saat buang air kecil dan air seni keruh
4. Rasa nyeri saat berhubungan seks dan keputihan
5. Salah satu kaki membengkak
6. Kebocoran urin atau feses dari vagina
1.2.3 Penyebab
Terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV) merupakan sebab paling umum
atau faktor utama terjadinya kanker serviks.Virus-virus ini ditularkan melalui
hubungan seksual, baik oral maupun anal.Setiap wanita yang aktif secara seksual
memiliki resiko terkena kanker serviks.Akan tetapi wanita dengan partner seks
lebih dari satu memiliki resiko yang lebih besar.Wanita yang melakukan
hubungan seks tanpa pelindung sebelum umur 16 tahun memiliki tingkat resiko
tertinggi.
1.2.4 Faktor Resiko
a. Faktor Alamiah
Faktor alamiah pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun.
Semakin tua seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena kanker
serviks.Tetapi hal ini tidak hanya sekedar orang yang sudah berumur saja, yang
berusia muda pun bisa terkena kanker serviks. Tentu kita tidak bisa mencegah
terjadinya proses penuaan. Akan tetapi kita bisa melakukan upaya-upaya lainnya
untuk mencegah maeningkatnya risiko kanker serviks
b. Faktor Kebersihan
1) Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati.
Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan
PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu
saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan
tidak normal.
2) Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara
lainsifilis, gonore, herpes simpleks,HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV.
3) Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan
bahan pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari
barang bekas, misalnya krayon, kardus, dan lain-lain.
4) Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet
umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.
c. Faktor Pilihan
Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa di tentukan
sendiri, diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda.
Berganti-ganti partner seks. Lebih dari satu partner seks akan meningkatkan risiko
penularan penyakit kelamin, termasuk virus HPV
1.2.5 Diagnosis
Pap Smear merupakan cara efektif sebagai tes skrining kanker serviks,
kepastian diagnosa kanker serviks atau diagnosa pra-kanker memerlukan biopsi
dari serviks. Biopsi umumnya dilakukan melalui colposcopy, inspeksi serviks
melalui pencitraan yang diperbesar dengan melarutkan cairan asam untuk
memperjelas sel-sel abnormal pada permukaan serviks. Proses ini memerlukan
waktu 15 menit dan tanpa menimbulkan rasa sakit.
1.2.6 Pengobatan
Pada tahap stadium 1, pasien dapat diberi pengobatan melalui prosedur
bedah konservatif untuk wanita yang ingin mempertahankan kesuburan mereka,
sementara yang lain dianjurkan untuk mengangkat seluruh organ uterus dan serviks
(trachelectomy). Setelah prosedur pembedahan, umumnya direkomendasikan untuk
menunggu sekurang-kurangnya satu tahun sebelum melakukan program kehamilan.
Tumor pada tahap awal dapat diobati melalui prosedur histerektomi
radikal (pengangkatan seluruh uterus) dengan pengangkatan kelenjar getah
bening.Terapi radiasi dengan atau tanpa kemoterapi dapat diberikan setelah
prosedur pembedahan guna mengurangi resiko kembalinya kanker. Tumor usia dini
berukuran besar dapat diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi dahulu.
Histerektomi dapat dilakukan kemudian untuk mengendalikan kanker secara lokal
dengan lebih baik.
PENUTUP
IVA adalah cara paling sederhana untuk mendeteksi kanker pada stadium awal
sehingga proses penyembuhan bisa dilakukan. Dari semua kanker yang menyerang
wanita, hanya kanker serviks yang bisa dicegah dengan vaksinasi.Layanan IVA sudah
Smear,namun hasil pemeriksaan ini cenderung valid. Tidak pernah ada kata terlambat
untuk melakukan pemeriksaan IVA. Apalagi, prosedur ini sangat aman dan efektif
asalkan dilakukan oleh dokter kandungan atau tenaga medis yang kompeten.