Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN STASE KESEHATAN REPRODUKSI

MAHASISWA PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

TAHUN AJARAN 2020/2021

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
TUGAS MAHASISWA PADA STASE KESEHATAN REPRODUKSI

a. Stase kesehatan reproduksi(Kespro) terdiri dari 3 SKS (3 Minggu


Praktik) yang berlangsung pada tanggal 01 s/d 20 Februari 2021
b. Adapun Tugas pencapaian kompetensi yang harus diselesaikan pada
stase kesehatan reproduksi (Kespro)adalah:
1. 1 Video Ujian yang terkorelasi dengan Laporan Askeb lengkap ( LP +
Askeb). Mohon menyertakan dokumentasi berupa foto pada saat melakukan
asuhan Pelayanan Kontrasepsi
** Video dapat berupa pelayanan ginekologi, infertilitas, IMS, atau
seksualitas
2. 1 Penyuluhan dilengkapi dengan Laporan SAP, Leaflet, Daftar Hadir,
dan Foto Dokumentasi
3. 10 SOAP singkat ( Pengisian logbook mohon untuk memeperhatikan
pencapaian target)

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA
NY A USIA DENGAN EROSI PORTIO
DI PUSKESMAS TEMBOKREJO

Di Susun Oleh:

Nama Mahasiswa
Nim Mahasiswa

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
JL. LETKOL ISTIQLAH NO 109 BANYUWANGI TELP (0333) 225 275

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA


NY. A USIA DENGAN EROSI PORTIO
DI PUSKESMAS TEMBOKREJO

Telah di sahkan pada tanggal,...............................................

Mahasiswa

( SUBIK RAHAYU )
NIM.20208024

Mengetahui
Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

( dr.FERDAUS ) ( LUTVIA DWI R.SST,M.Kes )


NIP.19700530 200701 1 008

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
LAPORAN PUSTAKA

1. Pengertian, tujuan, sasaran kesehatan reproduksi


2. Permasalahan pada kesehatan reproduksi
(sub materi dapat menyesuaikan kasus)
A. Gangguan reproduksi
1) Gangguan pola menstruasi
2) Ginekologi
3) Infertilitas
4) Menopause/Andropause
B. Gangguan seksualitas
1) Perilaku seksual
2) Unwanted pregnancy (kehamilan yang tidak diinginkan)
3) Sexuality victim (pemerkosaan)
C. Infeksi menular seksual
3. Hak-hak Kesehahatan Reproduksi
4. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial dan Komprehensif di
Puskesmas dan PMB
5. Asuhan Pelayanan Kesehatan Reproduksi di Era Pandemi (Sertakan
Leaflet jika ada)

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
ASUHAN KEBIDANAN PADA
NY.A UMUR DENGAN EROSI PORTIO

Pertemuan I
Tempat Puskesmas Tembokrejo
pengkajian
Tanggal 11 Februari 2021
pengkajian
Waktu Jam 11.00 – Jam 11.30 Wib
pengkajian
Pengkaji Subik Rahayu

A. DATASUBYEKTIF

1. Biodata
Nama Ibu Ny.A Nama Suami Tn.SH
Umur 39 Th Umur 42 Th
Agama Islam Agama
Pendidikan SD Pendidikan SD
Pekerjaan IRT Pekerjaan Nelayan
Alamat Palurejo Rt 02 Rw 08 Alamat Palurejo Rt 02 Rw 08
Tembokrejo Tembokrejo
Gol. Darah O Gol. Darah Tidak tahu
Pendonor
2. Alasan kunjungan/ keluhan utama
Ibu akseptor suntik KB 3 bulan, ingin periksa IVA, setelah mengikuti penyuluhan tentang
penyakit kanker mulut rahim.
3. Keluhan lain yang berhubungan dengan kesehatan saat ini
Tidak ada
4. Riwayat menstruasi
HPHT Selama suntik KB tidak pernah menstruasi
TP -
Siklus -
Masalah yang pernah Tidak ada
dialami
5. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke- 1
Usia saat kawin 18 Th
Lama perkawinan 21 Th

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kondisi
Tahun Tempat Jenis Anak
No. UK Penolong Nifas anak
partus partus partus JK/BB
sekarang
1 1998 9 bln PMB Spt Bidan Normal P Sehat
2 2009 9 bln PMB Spt Bidan Normal P Sehat
3 2018 9 bln RS SC Dokter Normal L Meninggal

7. Riwayat penyakit/ operasi yang lalu


Operasi Caesar Th 2018 anak meninggal umur 1 hari karena kelainan bawaan

8. Riwayat yang berhubungan dengan masalah kesehatan reproduksi


Pernah Spoting 5 bln pertama suntik KB

9. Riwayat penyakit keluarga


Ibu tidak memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes militus, IMS, tumor payudara,
kanker rahim, perdarahan abnormal begitupun dengan keluarga.
10. Riwayat KB
Ibu menggunakan KB suntik 3 bulan semenjak selesai nifas anak 1,2 dan selama 2
tahun setelah kelahiran anak ke 3
11. Pemenuhan kebutuhan pola kebiasaan sehari -hari
Umum Pola Nutrisi : Ibu mengatakan makan sehari 3 kali, porsi sedang
(nasi, lauk yang kering – kering) dan minum ± 6
gelas air putih.
Pola Aktifitas : Ibu mengatakan tidak bekerja
Pola Istirahat : Ibu mengatakan tidak tidur siang, tidur malam ±7
jam.

Pola Eliminasi : Ibu mengatakan BAK ± 4-5 kali sehari warna putih
kekuningan, bau khas urine, BAB 1 kali sehari padat.
Pola personal hygiene : Ibu mandi 2 kali sehari, ganti pakaian 2 kali
sehari, ganti celana dalam 2 kali sehari.
Pola Seksual : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual
seminggu sekali istirahat malam pukul 18.00 -
22.00 WIB

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
Data Psikososial Ibu sebenarnya tidak ingin berat badannya bertambah,pernah
dianjurkan oleh bidan untuk tidak memakai KB suntik ,tetapi
karena ikut KB yang lain tidak berani, minum pil takut lupa sedang
pernah dianjurkan steril tidak diijinkan suami,sehingga ibu
memutuskan ikut KB suntik yang 3 bulan,selama ikut KB 3 bulan
ini ibu merasa tidak ada masalah yang serius.

B. DATAOBYEKTIF

1. Pemeriksaan umum
Keadaan Baik
umum
T 127/80 mmHg
TTV

D
N 80 x/menit
P 24 x/menit
S 36,7 °C
BB 87,2 kg
Terakhir
TB 158 cm
Lila 32 cm
IMT Obesitas Tk I ( 39,4 )
2. Pemeriksaan fisik
Muka Tidak pucat, dan tidak ada oedema.
Mata Simetris,Tidak oedema, sklera putih, konjungtiva merah muda.

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran


kelenjar limfe, tidak ada peninggian vena jugularis.
Payudara Kedua payudara simetris, puting menonjol, tidak ada massa, tidak
ada benjolan.
Abdomen Tidak ada bekas operasi,tidak ada massa,tidak ada nyeri tekan.

Ekstremitas Tangan tidak oedema, kuku merah muda.Kaki tidak oedema, tidak
varises, kuku merah muda.
Reflex Positif
patella
Anogenetalia Inspeksi : Vulva tidak ada varises, tidak ada pembesaran kelenjar
bartholine dan skene.
Inspekulo : Vagina tidak ada benjolan, terdapat keputihan sedikit,
warna jernih, portio kemerahan dan granuler, ada
luka di sekitar mulut rahim ± 1/3 total area portio.
PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan

C. ASSESSMENT
Ny.A umur P3A0 Akseptor KB suntik dengan Erosi Portio

D. PLAN
1. Lakukan IVA tes. Portio tetap berwarna kemerahan dan granuler
menunjukkan bahwa ibu tidak mengalami keganasan
2. Beritahu ibu hasil pemeriksaan bahwa terdapat luka pada mulut rahim ibu.
3. Sarankan ibu mengatur pola makan dengan makan makanan bergizi
dan menghindari makanan yang memicu darah tinggi seperti makanan
berlemak, makanan berprotein seperti daging merah dan kuning telur, dan
makanan tinggi kadar garam
4. Sarankan ibu untuk minum air putih 8 gelas sehari
5. Beritahu ibu untuk menjaga kebersihan daerah kewanitaan
6. Menyarankan ibu untuk menghindari pemakaian celana ketat agar
sirkulasi udara di sekitar kemaluan tetap terjaga dan tetap menjaga kebersihan
daerah kewanitaan
7. Beritahu ibu tentang Kontrasepsi yang sesuai dengan kondisinya
8. Konsul dokter untuk terapi selanjutnya.
9. Anjurkan minum obat secara teratur
10. Atur jadwal kunjungan ulang

Tembokrejo,11-02-2021

PerencanaAsuhan

Subik Rahayu

Lembar Implementasi Pertemuan Pertama

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
Waktu Tindakan TTD &
No. (Tanggal/ Jam) Nama
Mahasiswa
11-02-2021 Kegiatan yang sudah dilakukan adalah :
1
Jam 11.00 wib
1. Melakukan IVA
tes.Portio tetap berwarna
kemerahan dan granuler
menunjukkan bahwa ibu tidak
mengalami keganasan.
2. Memberitahu ibu hasil
pemeriksaan bahwa terdapat luka
pada mulut rahim ibu.
3. Menyarankan ibu
mengatur pola makan dengan
makan makanan bergizi dan
menghindari makanan yang
memicu darah tinggi seperti
makanan berlemak, makanan
berprotein seperti daging merah
dan kuning telur, dan makanan
tinggi kadar garam
4. Menyarankan ibu untuk
minum air putih 8 gelas sehari
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kebersihan daerah
kewanitaan
6. Menyarankan ibu untuk
menghindari pemakaian celana
ketat agar sirkulasi udara di sekitar
kemaluan tetap terjaga dan tetap
menjaga kebersihan daerah
kewanitaan
7. Memberitahu ibu

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
tentang Kontrasepsi yang sesuai
dengan kondisinya
8. Berkonsul dokter untuk
terapi selanjutnya.
9. Menganjurkan minum
obat secara teratur

10.Mengatur jadwal kunjungan ulang

Evaluasi proses 1.Melakukan IVA tes.Portio tetap


2
. berwarna kemerahan dan granuler
menunjukkan bahwa ibu tidak
mengalami keganasan.

2.Memberitahu ibu hasil pemeriksaan


bahwa terdapat luka pada mulut
rahim ibu.Ibu mengerti
3.Menyarankan ibu mengatur pola
makan dengan makan makanan
bergizi dan menghindari makanan
yang memicu darah tinggi seperti
makanan berlemak, makanan
berprotein seperti daging merah dan
kuning telur, dan makanan tinggi
kadar garam.Ibu mengerti dan akan
melakukan sesuai anjuran.

4.Menyarankan ibu untuk minum air


putih 8 gelas sehari,Ibu mengerti
dan akan minum air putih sesuai
anjuran.

5.Memberitahu ibu untuk menjaga


kebersihan daerah kewanitaan,Ibu
mengerti anjuran petugas.

6.Menyarankan ibu untuk


menghindari pemakaian celana

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
ketat agar sirkulasi udara di sekitar
kemaluan tetap terjaga dan tetap
menjaga kebersihan daerah
kewanitaan,Ibu mengerti

7.Memberitahu ibu tentang


Kontrasepsi yang sesuai dengan
kondisinya,ibu mengatakan KB
yang disarankan pretugas tidak
disetujui suami,sehingga sesuai
dengan kesepakatan dengan suami
tetap memilih KB suntik.

8.Berkolaborasi dengan dokter untuk


terapi selanjutnya.

9.Menganjurkan minum obat secara


teratur,ibu mengerti di minum
- Ciprofloxazin 2 x 1 tab

10.Mengatur jadwal kunjungan ulang

3 bln lagi ( Tgl 11-05-2021 )

Mahasiswa Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

( dr.FERDAUS ) ( LUTVIA DWI R.SST,M.Kes)


( SUBIK RAHAYU )
NIP.19700530 200701 1 008 NIK. 06.062.0311

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
(Institute of Health Sciences)
Letkol Istiqlah No. 109 Telp. (0333) 421610, 425270Banyuwangi www.stikesbanyuwangi.ac.id

PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) 


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan       : Deteksi Dini Kanker Cervik


Sub Pokok Bahasan : Pemeriksaan IVA ( Inspeculuo Vagina Acetat )
Sasaran                : Wanita Usia Subur
Nama Penyuluh       : Subik Rahayu
Waktu : 30 menit
Tempat                   : Ruang Tunggu Puskesmas Tembokrejo
Jumlah sasaran : 6 orang WUS

A. Analisa Situasi
Banyaknya masyarakat di Wilayah Puskesmas Tembokrejo yang belum mengerti
manfaat pemeriksaan IVA dan gejala dini dari Kanker Cervik.
B. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan wanita usia subur dapat
mengetahuidan memahami tentang pemeriksaan IVA.
C.Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta mampu :

1. Peserta mengetahui tentang pengertian Pap Smear dan IVA.


2. Peserta mengetahui tentang tujuan Pap Smear dan IVA.
3. Peserta mengetahui tentang keuntungan Pap Smear dan IVA .
4. Peserta mengetahui tentang  keuntungan pap smear dan IVA
5. peserta mengetahui tentang syarat mengikuti test pap smear dan IVA
6. peserta mengetahui tentang kategori pap smear dan IVA
7. peserta mengetahui tentang tempat pelayanan pap smear dan IVA
8. Peserta mengetahui tentang pengertian kanker serviks
9. Peserta mengetahui tentang gejala kanker serviks
PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
10. Peserta mengetahui tentang penyebab kanker serviks
11. Peserta mengetahui tentang  factor resiko kanker serviks
12. Peserta mengetahui tentang diagnosis kanker serviks
13. Peserta mengetahui tentang pengobatan kanker serviks

D.Materi
Terlampir

E. Metode
1.   Ceramah dan Tanya Jawab  
F. Media
1.      leaflet
2. Lembar balik
G. Proses Kegiatan Penyuluhan
No KEGIATAN Respon Audience Waktu
1. Pendahuluan :
Pembukaan: Menjawab salam.
1. Memberi salam. Mendengarkan. 5 Menit
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3. Menyampaikan topik bahasan. Mendengarkan.
4. Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
penyuluhan. memberikan
5. Melakukan kontrak waktu persetujuan
2. Penjelasan :
Penyajian Materi:
1. Mengkaji pengetahuan awal 20 Menit
peserta tentang topik yang akan Menjawab.

disampaikan. Mendengarkan dan

2. Menyampaikan materi tentang memperhatikan

pap smear dan IVA.


3. Penutup :
1. Menyimpulkan materi. Mendengarkan. 5 Menit
2. Memberi salam. Menjawab salam.

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
H.      EVALUASI
1. Jawaban saat sesi tanya jawab
a. Apa gejala dari kanker cervik
.  Pendarahan vagina
. Rasa nyeri saat berhubungan seks dan keputihan
b. Apa manfaat pemeriksaan IVA
. Bisa mendeteksi awal gejala kanker mulut rahim
2. Evaluasi kegiatan
Peserta bisa menjawab pertanyaan yang diberikan

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ACETAT (IVA)
DAN KANKER SERVIKS (CA SERVIKS)

1.1.1    Pengertian Inspkeksi Visual Asam (IVA)


IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk
mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009.
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung
(dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam
asetat 3-5% (Wijaya Delia, 2010).
Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi
tingkat pra kanker (high-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 66-
96% dan spesifitas 64-98%. Sedangkan nilai prediksi positif (positive predective value)
dan nilai prediksi negatif (negative predective value) masing-masing antara 10-20% dan
92-97% (Wijaya Delia, 2010).
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap smear
karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan
sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi.
Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks yang
telah diberi asam asetat 3-5% secara inspekulo. Setelah serviks diulas dengan asam
asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung
dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal. Dibutuhkan waktu satu sampai dua
menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada jaringan epitel.
Serviks yang diberi larutan asam asetat 5% akan merespon lebih cepat daripada
larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan pemberian asam
asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal (merah homogen) dan bercak
putih (displasia) (Novel S Sinta,dkk,2010).

1.1.2        Tujuan IVA
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini
terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada
leher rahim.

1.1.3        Keuntungan IVA
Menurut (Nugroho. 2010) keuntungan IVA dibandingkan tes-tes diagnosa lainnya
adalah:
a.       Mudah, praktis, mampu laksana
b.      Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan
c.       Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
d.      Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
Menurut (Emilia. 2010 :53) keuntungan IVA
a.         Kinerja tes sama dengan tes lain
b.        Memberikan hasil segera sehingga dapat diambil keputusan mengenai
penatalaksanaannya

1.1.4        Jadwal IVA
Program Skrining Oleh WHO :
a.       Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun
b.      Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-55 tahun
c.       Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun
(Nugroho Taufan, dr. 2010)
d.      Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada wanita usia 25-
60 tahun.
e.       Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur hidup
memiliki dampak yang cukup signifikan.
f.       Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1
tahun dan, bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun.

1.1.5        Syarat Mengikuti Test IVA


a.       Sudah pernah melakukan hubungan seksual
b.      Tidak sedang datang bulan/haid

1.1.6        Kategori IVA
Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) Ada beberapa kategori yang dapat
dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah:
a.         IVA negatif = menunjukkan leher rahim normal.
b.        IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya
(polip serviks).
c.         IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok
ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA
karena temuan ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia
ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ).
d.      IVA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan
stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian
akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini
(stadium IB-IIA).
1.1.7        Tempat Pelayanan
IVA bisa dilakukan di tempat-tempat pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pemeriksaan dan yang bisa melakukan pemeriksaan IVA
diantaranya oleh :
PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
a.    Perawat terlatih
b.    Bidan
1.2  Kanker Serviks
1.2.1        Pengertian
Kanker serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan
serviks (organ yang menghubungkan uterus dengan vagina).Ada beberapa tipe
kanker serviks. Tipe yang paling umum dikenal adalah squamous cell carcinoma
(SCC), yang merupakan 80 hingga 85 persen dari seluruh jenis kanker serviks.
Infeksi  Human Papilloma Virus (HPV) merupakan salah satu faktor utama
tumbuhnya kanker jenis ini.

1.2.2        Gejala
        Kanker serviks tahap dini tidak menunjukkan gejala. gejala-gejala kanker
serviks adalah sebagai berikut:
1.        Pendarahan vagina
2.        Sakit punggung
3.        Sakit saat buang air kecil dan air seni keruh
4.        Rasa nyeri saat berhubungan seks dan keputihan
5.        Salah satu kaki membengkak
6.        Kebocoran urin atau feses dari vagina

1.2.3        Penyebab
Terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV) merupakan sebab paling umum
atau faktor utama terjadinya kanker serviks.Virus-virus ini ditularkan melalui
hubungan seksual, baik oral maupun anal.Setiap wanita yang aktif secara seksual
memiliki resiko terkena kanker serviks.Akan tetapi wanita dengan partner seks
lebih dari satu memiliki resiko yang lebih besar.Wanita yang melakukan
hubungan seks tanpa pelindung sebelum umur 16 tahun memiliki tingkat resiko
tertinggi.

1.2.4        Faktor Resiko
a.       Faktor Alamiah
Faktor alamiah pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun.
Semakin tua seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena kanker
serviks.Tetapi hal ini tidak hanya sekedar orang yang sudah berumur saja, yang
berusia muda pun bisa terkena kanker serviks. Tentu kita tidak bisa mencegah
terjadinya proses penuaan. Akan tetapi kita bisa melakukan upaya-upaya lainnya
untuk mencegah maeningkatnya risiko kanker serviks
b.      Faktor Kebersihan
1)      Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati.
Ada 2 macam keputihan,  yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan
PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu
saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan
tidak normal.
2)      Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara
lainsifilis, gonore, herpes simpleks,HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV.
3)      Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan
bahan pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari
barang bekas, misalnya krayon, kardus, dan lain-lain.
4)      Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet
umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.
c.       Faktor Pilihan
Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa di tentukan
sendiri, diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda.
Berganti-ganti partner seks. Lebih dari satu partner seks akan meningkatkan risiko
penularan penyakit kelamin, termasuk virus HPV
1.2.5        Diagnosis
Pap Smear merupakan cara efektif sebagai tes skrining kanker serviks,
kepastian diagnosa kanker serviks atau diagnosa pra-kanker memerlukan biopsi
dari serviks. Biopsi umumnya dilakukan melalui colposcopy, inspeksi serviks
melalui pencitraan yang diperbesar dengan melarutkan cairan asam untuk
memperjelas sel-sel abnormal pada permukaan serviks. Proses ini memerlukan
waktu 15 menit dan tanpa menimbulkan rasa sakit.
1.2.6        Pengobatan
Pada tahap stadium 1, pasien dapat diberi pengobatan melalui prosedur
bedah konservatif untuk wanita yang ingin mempertahankan kesuburan mereka,
sementara yang lain dianjurkan untuk mengangkat seluruh organ uterus dan serviks
(trachelectomy). Setelah prosedur pembedahan, umumnya direkomendasikan untuk
menunggu sekurang-kurangnya satu tahun sebelum melakukan program kehamilan.
Tumor pada tahap awal dapat diobati melalui prosedur histerektomi
radikal (pengangkatan seluruh uterus) dengan pengangkatan kelenjar getah
bening.Terapi radiasi dengan atau tanpa kemoterapi dapat diberikan setelah
prosedur pembedahan guna mengurangi resiko kembalinya kanker. Tumor usia dini
berukuran besar dapat diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi dahulu.
Histerektomi dapat dilakukan kemudian untuk mengendalikan kanker secara lokal
dengan lebih baik.

PENUTUP

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
Kanker serviks adalah jenis kanker terbanyak kedua yang menyerang perempuan
Indonesia setelah kanker payudara,agar terhindar dari kanker serviks dan efek
mematikan yang dibawanya,wanita usia subur perlu melakukan IVA test atau
pemeriksaan IVA.

IVA adalah cara paling sederhana untuk mendeteksi kanker pada stadium awal

sehingga proses penyembuhan bisa dilakukan. Dari semua kanker yang menyerang

wanita, hanya kanker serviks yang bisa dicegah dengan vaksinasi.Layanan IVA sudah

bisa dilakukan dipuskesmas terdekat.Meskipun akurasinya lebih rendah dari Pap

Smear,namun hasil pemeriksaan ini cenderung valid. Tidak pernah ada kata terlambat

untuk melakukan pemeriksaan IVA. Apalagi, prosedur ini sangat aman dan efektif

asalkan dilakukan oleh dokter kandungan atau tenaga medis yang kompeten.

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

Anda mungkin juga menyukai