Disampaikan pada

KEBIJAKAN PROGRAM Workshop Petugas

TCB pada FKTP
PENANGGULANGAN TBC 11-13 November 2019
 Latar Belakang
• TBC masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di
Indonesia
• Cakupan penemuan kasus TBC
perlu ditingkatkan agar seluruh
pasien TBC dapat diobati
• Pencapaian eliminasi TBC
memerlukan komitmen kuat
dari segenap jajaran
pemerintah & dukungan seluruh
lapisan masyarakat didukung
ketersediaan sumber daya,
sarana dan prasarana yg cukup
 POSISI INDONESIA DALAM PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS
INDIA AFRIKA SELATAN
2.740.000 1 193.000 1
INDIA

CINA
86.000 2
MOZAMBIQ
889.000 2 566.000 3
NIGERIA
INDONESIA Indonesia merupakan 4
842.000
P
3 negara dengan triple
58.000

TANZANIA
Pada tahun A burden TB 48.000 5
FILIPINA
KI
2016, Indonesia 581.000 untuk insiden TB, KENYA

peringkat 2 di
ST
A
4 insiden TB RO, dan TB
45.000
Z
INDONE
6
A
SIA
dunia, tahun N HIV
INDIA
1
M
36.000
BI
7
5 135.0000
2017 menjadi 2
5 A
3
CINA
2 8
peringkat 3 5. 73.000
6.
0
0
TUBERKULOSIS RUSIA 0
0 556.000 3 0
TB HIV
0 PAKISTAN
27.000 4
FILIPINA
27.000 5
NIGERIA
24.000
U 6
K
INDONE
R
SIA
AI
23.000
7
N
A
2 8
0.
0

TB RO
0
0
SITUASI TB DI INDONESIA TAHUN 2018

842.000 32% 4.413

Estimasi insiden Missing TBC RO mulai
cases pengobatan

569.899 (68%) 85% 10.174

Notifikasi kasus TBC Success TBC HIV positif
rate
3. Berantas Penyakit Menular
Penyakit yang masih kita lihat belakangan ini
Demam Berdarah, TBC
 3 HAL UNTUK
PERANGI TBC
1. Setiap negara harus
menerapkan secara
konkret strategi
nasionalnya masing-
masing untuk mengakhiri
TBC.
2. Harus ada upaya yang
lebih terpadu untuk
memperkuat kapasitas
untuk deteksi dini kasus
TBC, khususnya kasus baru
yang resisten terhadap
obat-obatan.

Wapres JK Ajak Seluruh Negara 3. Harus ada akses yang lebih

besar dan setara dengan
Bersatu Lawan Penyakit TBC layanan kesehatan
berkualitas untuk
masyarakat umum.
 TBC MERUPAKAN PRIORITAS MASALAH
KESEHATAN DI INDONESIA

PRIN
SIP MENINGKATKAN PENEMUAN
KASUS TBC

MENJAMIN PENGOBATAN
SAMPAI TUNTAS

MEMUTUS RANTAI
PENULARAN
GOAL
2050
TAHAP
ERADIKASI

2030
TAHAP
ELIMINASI
2020
TAHAP REDUKSI
 PRIORITAS
Penemuan
aktif di
kelompok
Pelibatan beresiko Terapi
Multisektor Pencegahan
dan
al
Tatalaksana
Kualitas
laten TB
Tatalaksana
TB dan TB
RO
Meminimalkan
Missing Cases
Penguatan Semua
Jejaring kasus TBC
melalui PPM dilaporkan
dan
Organisasi
Profesi
 Strategi 1: Penguatan kepemimpinan program
berbasis kabupaten/kota

Strategi 2: Peningkatan akses layanan Tuberkulosis

TANTANGA yang bermutu dan berpihak pada pasien
STRATEGI
N PROGRAM
PROGRAM
PENANGGU
Strategi 3: Pengendalian infeksi dan optimalisasi
pemberian pengobatan pencegahan Tuberkulosis
PENANGGULANG
LANGAN Strategi 4: Pemanfaatan hasil riset dan teknologi
AN TUBERKUL skrining, diagnosis dan tatalaksana Tuberkulosis

TUBERKULOSIS
OSIS
Strategi 5: Peningkatan peran serta komunitas,
mitra dan multisektor lainnya dalam eliminasi
Tuberkulosis
Strategi 6: Penguatan manajemen program melalui
penguatan sistem kesehatan
 Penemuan kasus masih dibawah target

Penemuan Kasus TBC RO semakin meningkat, akan

tetapi Enrollment TBC RO masih kurang dari 50%, angka
TANTANGA loss to follow up 32%

N PROGRAM Penguatan Jejaring internal dan eksternal fasyankes

belum optimal
PENANGGU
LANGAN
Belum semua kasus TBC ternotifikasi
TUBERKUL
OSIS
Cakupan TB Preventive Therapy masih rendah

Pelibatan multisektor dalam penanggulangan TB belum

optimal
 INOVASI NASIONAL PENANGGULANGAN TBC

• Gerakan Temukan TBC Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC) agar

penemuan dan pengobatan TBC semakin intensif, pro-aktif dan
massal
• Penanggulangan TBC dg Pendekatan Keluarga (kunjungan rumah
berkala oleh petugas Puskesmas ) agar cakupan penemuan &
pengobatan TBC meningkat dan meluas
• Memotivasi Pemda Kabupaten/ Kota agar mengalokasikan dana
cukup utk TBC
• Memperluas kemitraan dlm Penanggulangan TBC agar cakupan
penemuan & pengobatan TBC meningkat
• Peningkatan sistem laboratorium & kemampuan diagnosis
dengan perluasan TCM
 GERAKAN TEMUKAN TBC
OBATI SAMPAI SEMBUH (TOSS TBC)
1. Penemuan dini orang terduga TBC melalui intensifikasi
penemuan secara aktif
2. Pengobatan pasien TBC sesuai standar
3. Promosi kesehatan melalui penyuluhan kepada keluarga &
masyarakat
4. Penggalangan kemitraan agar kegiatan dilakukan bersama
& terkoordinasi dg lintas sektor & LSM
5. Mobilisasi anggota & tokoh masyarakat
6. Monitoring-Evaluasi secara intensif
 Strategi Pengendalian Tuberkulosis di KAB.
BANYUWANGI
1. Pemberdayaan masyarakat
2. Meningkatkan akses pada layanan DOTS
yang berkualitas
3. Penguatan manajemen program
4. Dukungan seluruh stake holder
5. Pengembangan program
 REGULASI/KEBIJAKAN TERKAIT TBC

• SK TIM TBC DINAS KESEHATAN

• SK TIM DOTS RS
• SK TIM DOTS 45 PUSKESMAS
• PERBUP KPA ( POKJA KOLABORASI TBC – HIV )
• SK KOPI TBC
• PKS Dinkes dengan RS Pemerintah dan RS
Swasta.
 KEGIATAN TAHUN 2019
• Penemuan Suspek , Pasien dan Pengobatan Pasien TBC
• Supervisi dan Asistensi ( Kolaborasi TBC-HIV , MTPTRO, Laboratorium TBC
dan SITT 2 )
• Pertemuan Koordinasi dan perencanaan
• Monitoring dan Validasi data.
• Investiogasi Kontak ( Kontak Serumah + Kontak Erat )
• Pelacakan Penderita Mangkir
• Menjalin Kemitraan dengan Kader dan TOMA. Linsek
• Jejaring Internal / Ekternal Hospital DOTS Lingked ( HDL )
• Melakukan Skrining / Tes HIV pada pend TBC yang diobati
• TBC Lapas
• TBC MDR / TBC RO
• TBC DM
• Terbentuknya DPPM dan KOPI TBC Kab. Banyuwangi
• Workshop Jejaring TCB pada FKTRL dan FKTP
JUMLAH PENEMUAN SUSPEK DAN PENDERITA TB
PARU BARU DAN ULANG
JANUARI – SEPTEMBER 2019

Tempat Penemuan Target

Pasien TBC 9,694 Suspek : 15.569
10000
9000
Penderita TB : 3.778
8000
7000
14% 6000
5000
4000
3000 1,935
86% 2000
663 680
1000
320 100 173
0
t
TB
C gis in
ik ar
u
Ou AK TB
C
lo Kl AN
ek
er
o i aP op su
s
sp kt as str r
Ka
Su Ba r m Ek la , D
Puskesmas as
i
ko
nfi
, Ga
g
m r
fir Te h
Rumah Sakit kon m
bu
Te
r Ka
TEMUAN SUSPEK PENDERITA TBC TW 1 s/d 3 TAHUN
2019
1000 120%

900
902
97% 100%
800

700
80%
669 673
600 632 68% 639
607
550 61%
500 60%
507
50%
436 448 453
47% 448
400 412 415 428
38% 382 42%
36% 40% 39% 40%
300 31%
29% 299 309

200 421
23%
322 17% 20%
281 14% 18% 273
100 184 208 11% 214 214 214 13%
169 152
127 109 120 120
59 77
0 32 0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Temuan kasus Target Capaian

 PU
PU SK
SK ES
ES M
M AS
BE
2019
AS
1000

0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
GE NC
PU NT UL
UK

184
SK EN
G

29%
ES

632
M KU
AS LO
N

208
GR

31%
PU AJ
SK AG 669
PU ES AN
M

421
SK A
97%

436
ES SJ
PU M AJ
SK AS AG

281
ES
M K A
68%

412
PU AS LIB
SK KA AR
U

322
ES
M R

36%
PU AN
902

SK AS GS
ES KE AR

169
M DU I
38%
AS
448

NG
PU PE RE
SA JO

127
SK N
ES
M
GG 23%
550

AS AR

32
SA AN
PU M
11%
299

SK BI
PU ES RE

Temuan Suspek
M
59

SK JO
ES A
14%

M SS
415

PU EM
SK AS
ES PU
214

SIL
M IR
47%
453

AS AG
SU UN
M

Target
G
109

PU BE
17%
639

SK RB
PU ES ER
M AS
A
214

SK
50%

ES ST
M
428

PU AS AM
SK T PO
152

capaian ES AP
40%

M A
382

AS NR
PU TE EJ
O
120

SK GA
39%

ES LD
PU M LIM
SK AS
O
214

ES TE
M
309 42%

A GA
507

PU ST LS
SK EM AR
120

ES B I
18%

M
673

AS OK
RE
TU
77

JO
LU
13%
607

NG
RE
JO
273
61%
448

0%
20%
40%
60%
80%
TEMUAN SUSPEK PENDERITA TBC TW 1 s/d 3 TAHUN

100%
120%
 NOTIFIKASI PASIEN TBC TW 1 s/d 3 TAHUN 2019

180 120%

160 157
104% 150
141 100%
140
122
120 112 80%
105
67% 71%
100 88 92
59% 90 62% 60%
58% 81 51%
80 73 75 74
69 44% 46% 68
45%
47% 64 63
40%
43% 39% 39% 37% 35% 41%59 kasus TBC
60 40%
30% 45 29% 47
31% Target
40 23% Capaian
71
21 20%
20
36 59 33 12 48 38 47 28 27 62 55 26 19 17 54 25 22 37 42 98 31 36
0 0%
I T I I
EAN AT LUK DOH LON ITIK DAG GAN JAG BA ARU SAR AN AEM EJO NGU ELIR ITAN SAR TAK ICIN UNG
G M R L
D
BA JUL EN
M CU N KU LA AJA M JA KA ALIB NG BA DAL NG WU M K BIR RTO KLA M G
A B GE NG PKM G R K M K RA K E N U G P K M E M P K ANG
M B
PK M
M E M
PK KM
G P PK M KA O ED N KE M K PK P
K P KM PK ENT PK
M P KM KEB M K EDU M K O JO
P G P K PK P
M PK KM PK M M
K P P K M
P PK
 NOTIFIKASI PASIEN TBC TW 1 s/d 3 TAHUN 2019

140 70%
64%
60%
120 60%
55% 55%
52% 53% 51% 51%
100 50%
44%
41% 40% 40%
39%
80 40%
36% 35% 34% 35%
32% 32% 32%
30%
60 119 30%
107 108 110 112
24% 101 Kasus TBC
93 22% 97
88 Target
40 83 82 84 20%
76 75 77 73 Capaian
69 69 67 71
64
50 51
20 10%

27 20 18 26 22 31 41 37 56 47 35 66 15 24 22 31 25 57 52 30 62 31 40
0 0%
S I
LON PAN RAN RJO REJO MPU ANG UNG RUH NAN OBO GON UNG RA PO EJO IMO SAR EJO EJO RJO OBO LYO
R R R
E M
KU PAS GA OHA BI SE ANJ AG OJU TRU M S NG AG RB TA AN LDL GAL OK NG GSO OS MU
H G M R
M EP ILI NG O R E P A E B U N O
TA KM ASN RW SA PK S S SI
K
GO P M S MBE MB PKM TA TEG M T EM TUL ON WO YOS
JA P P PU K M M M SIN U T W
RI M M P PK PK PKM KM PK SU M S M K
PK PKM P PKM PKM PKM PKM PKM
PA PK K M K
M P P PK P
PK
 TEMUAN KASUS TBC MULAI 2014 S/D 2019
2500
2171 2216

2000 1884 1935

1797

1500 1449

1000

500

0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 TW 3

160
138
140 128
113 118 116
120
100 91
80
60
40
20
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 TW 3

CNR Kasus per 100.000 Penduduk

Keberhasilan Pengobatan Pasien TBC

94%

93% 93%
93%

93%

92%

92%

91% 91% 91%

91%

90% 90%

90%

89%

89%
2015 2016 2017 2018 TW3 Tahun2019
Evaluasi TBC-HIV
Pasien TB Mengetahui HIV (%) Pasien TB yang HIV positif (%) Pasien TB yang Mendapatkan ART (%)
Pasien TB yang Mendapatkan PPK(%)

95 93
92

61
67
53 52
45 46
45 48

7 5 7 6

2016 2017 2018 2019

Temuan Pasien TBC Resisten Obat
70

63
60

50

42
40

30

21 21 21
20

12
10 9
7
5 5

0
2015 2016 2017 2018 2019

Temuan Tahunan Temuan Komulatif

 Situasi TB Resisten Obat Tahun 2019
Kab.Banyuwangi
Per Bulan September 2019

Pasien terkonfirmasi
TB Resisten Obat
23 TRUE

Pasien sudah Pasien belum/tidak

mulai memulai
pengobatan pengobatan
21 2
91% 9%

Status tidak
Status dalam pindah
dalam lain - lain
pengobatan berobat
pengobatan
20 1 0 0

belum tidak
memulai memulai
masih berobat mangkir putus berobat meninggal sembuh/lengkap gagal pengobatan pengobatan
20 0 1 0 0 0 2 0
RENCANA TINDAK LANJUT
1. LEBIH DITINGKATKAN KINERJA PETUGAS TBC DALAM MELAKUKAN
PELAYANAN PADA MASYARAKAT
2. SEMUA PENDERITA TBC YANG DI OBATI HARUS DILAKUKAN INVESTIGASI
KONTAK DAN HASILNYA DILAPORKAN KE DINAS MELALU FORM REKAP
RK 16.
3. SEMUA PENDERITA TBC YANG DIOBATI HARUS DILAKUKAN SKRINING
HIV.
4. SEMUA TERDUGA TBC DAN PENDERITA TBC HARUS TERCATAT DAN
DILAPORKAN
5. PENINGKATAN RUJUKAN SPESIMEN DAHAK TERDUGA TBC OLEH
KADER , DPM DAN KLINIK PRATAMA KE PUSKESMAS.
6. PENDERITA TBC HARUS DILAKUKAN PENDAMPINGAN SAMPAI
PENGOBATAN PARIPURNA / TUNTAS.
7. MELAKUKAN PENCATATAN / PELAPORAN DAN DILAPORKAN SECARA
RUTIN SETIAP BULAN DAN TRIBULAN.
 KESIMPULAN
• TBC masih menjadi masalah di Kabupaten Banyuwangi
( Penemuan rendah, Missing case )
• Kinerja program, khususnya penemuan terduga dan
Penderita TBC perlu ditingkatkan di semua faskes
• Perlu adanya penguatan manajemen program di semua
tingkatan. ( Khususnya dalam Pencatatan dan pelaporan )
• Penguatan Jejaring internal dan eksternal fasyankes belum
optimal
• Belum semua kasus TBC ternotifikasi
• Menjalin kemitraan dengan semua lintas terkait.
• Pendekatan Keluarga melalui Investigasi Kontak
 Akankah Kita
Biarkan
Anak Cucu Kita
Mengalaminya ?
??