Disusun Oleh :
AZKIE AMALIA
2. Ibu
a. Nama : Tn.T
b. Usia : 24 th
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
e. Agama : Islam
f. Alamat : Jl. Kesamiran Rt 07/01 Kec. Tarub Kab.Tegal
g.
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama : bayi lahir tidak langsung menangis,
Apgar skor :3/4/5
2. Riwayat kesehatan sekarang : bayi lahir dengan spontan , ketika di
lahirkan bayi tidak langsung menangis, ketuban jernih, retraksi dada
ringan, sesak (+), suhu bayi tidak stabil,akral teraba hangat. ku nangis
merintih
3. Riwayat kesehatan keluarga : tidak ada anggota keluarga yang
memiliki penyakit menular seperti tbc, hepatitis atau penyakit
keturunan seperti DM.
4. Riwayat kesehatan masa lalu : tidak ada riwayat kesehatan
masalalu
a. Kehamilan
Gestasi :1
Prenatal : selama hamil G1 P0 A0 ibu rutin kontrol ke
bidan dan pernah juga kedokter spesialis kandungan,
medapat suplem Fe, pernah melakukan usg sebanyak 2 kali
pada usia kehamilan 6 bulan dan 8 bulan, dan dokter
mengatakan bayi dalam kondisi sehat. Selama hamil ibu
tidak merokok atau mengkonsumsi obat tanpa pengawasan
dokter.
Intranatal : klien dilahirkan pada usia yang cukup
bulan, persalinan dilakukan melalui normal, bayi lahir
tidak langsung menangis dengan berat badan lahir 3500 gr,
panjang badan 55 cm, lingkar kepala 34 cm dan lingkar
dada 33 suhu 35,4 0 C.
Postnatal : setelah bayi dilahirkan dibawa ke ruang
perinatologi untuk dilakukan perawatan lebih lanjut
dikarenakan by lahir dengan sc kpd.
Status 0 1 2 1 5 10
mnt mnt mnt
Denyut Tdk ada <100 >100 1 2 2
jantung
Pernafasan Tdk ada Tak Baik 0 1 1
teratur
Tonus otot Lemah sedang Baik 0 0 0
Peka Tdk ada Meringis Menangis 0 0 1
rangsang
Warna Biru/putih Merah Merah 1 1 1
kulit jambu jambu
ujung2
biru
Total 3 4 5
b. Persalinan
Jenis persalinan : spontan
Usia gestasi : 44 minggu
Keadaan umum ibu : lemah
c. Kelahiran
Bayi Lahir tanggal : 24 februari 2021 jam 07.23 wib
BBLR : 3500 gr
Kondisi kesehat : bayi lahir tidak langsung menangis,
menangis merintih, retraksi dada ringan
d. Alergi : by tidak ada alergi
e. Pertumbuhan dan perkembangan : by peka terhadap
rangsangan
f. Imunisasi : by sudah mendapat injeksi
neo k
c. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : composmentis , kulit berwarna merah muda dan
akral teraba hangat.
PB/BB/LD/LK : 55/3500/33/34
Mata : bentuk mata simetris, sklera anikterik, konjungtiva
tidak anemis, pegerakan bola mata sesuai, pupil bula isokor, odema orbita
(-)
Kepala : bentuk kepala simetris, rambut tipis, tidak ada lesi.
Hidung : bentuk simetris, ada cuping hidung, terpasang
NGT , terpasang oksigen
Mulut : mukosa bibir lembab, bibir, gusi dan langit-langit
utuh tidak ada bagian yang terbelah. Reflek rooting (+), reflex moro (+)
Telinga : bentuk normal dan bersih
Dada :
Inspeksi : retraksi dada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak nampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : dulnes
Auskultasi : vesikuler
Abdomen :
Inspeksi : simetris
Palpasi : peristaltik
Perkusi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : timpani
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISA DATA
No Data Problem Etiologi
1. Ds : - Ketidakefektifan Keletihan otot
Do. pola nafas pernafasan
- RR : 30 x/menit
Pasien tepasang
oksigen
- Terdapat cuping
hidung
- retraksi dada (+)
- SpO2 : 87 %
2. Ds : Resiko Penyakit
- perubahan suhu
Do. tubuh
- Akral teraba dingin
- Bayi tampak lemah
- S : 35,4 0 C
HR : 150x/menit
RR : 30x/menit
Apgar skor : 3/4/5
3. Ds : - Resiko infeksi Respon imun
Do : yang terganggu
- Umbilicus terpasang
infus
- Terpasang OGT
C. PERENCANAAN
No Diagnosa Tujuan dan kriteria Rencana Tindakan
keperawatan hasil
1. Ketidakefektifa Setelah dilakukan 1. Terapi oksigen
n pola nafas tindakan 5 x 8 jam - Monitor kerusakan
jam kulit terhadap
ketidakefektifan adanya gesekan
pola nafas dapat perangkat
teratasi dengan - Berikan oksigen
kriteria hasil : tambahan sesuai
Status pernafasan : yang diperintahkan
ventilasi - Tempatkan klien
1. Status pada posisi
(040301) telentang dengan
frekuensi leher sedikit
pernafasan ekstensi dan
berada di hidung menghadap
rentang ke atas
ringan - Ajarkan ibu untuk
2. (040311) menuci tangan
retraksi sebelum bertemu
dinding dada dengan bayi
berada di - Kolaborasikan
rentang dengan dokter
ringan untuk pemberian
3. (040309) obat
penggunaan
otot bantu
nafas di
tingkat
normal
D. IMPLEMENTASI
2. Pemasangan NGT DS : -
DO :
- klien tampak
lemah
Kamis 1&2 1. Monitor vital sign DS :-
25-02-2021 DO :
13.00 - S : 36,5 0 C
- BB : 3500 gr
- Denyut
jantung :
140x/menit
- RR : 50
x/menit
- SPO2 : 95 %
E. EVALUASI
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor TTV
- Monitor saturasi oksigen
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
-
Resiko
perubahan suhu S : -
tubuh
berhubungan O:
dengan penyakit - Klien teraba hangat
- TTV :
S : 35,4 0 C
BB : 3500 gr
Denyut jantung :
145x/menit
RR : 60 x/menit
SPO2 : 99 %
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor suhu tubuh tiap 2
jam sekali
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
selanjutnya
Resiko infeksi
berhubungan S:-
dengan respon
imun yang O :
terganggu - Klien teraba hangat
- Tidak ada tanda-tanda
infeksi pada tali pusat bayi
T
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor suhu tubuh tiap 2
jam sekali
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
selanjutnya
Kamis, Ketidakefektifa S : -
25 Februari n pola nafas
2021 berhubungan O:
dengan - Klien tampak menangis
16.30 keletihan otot keras
pernafasan - Denyut jantung :
140x/menit
- RR : 50 x/menit
- SPO2 : 95 %
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor oksigen
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
Resiko
perubahan suhu S : -
tubuh
berhubungan O:
dengan penyakit - Klien tampak menangis
keras
- Klien teraba hangat
- S : 36,5 0 C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Pantau TTV tiap 2 jam
sekali
- Kolaborasi dengan dokter
Resiko infeksi untuk pemberian terapi
berhubungan
dengan respon S : -
imun yang
terganggu O:
- Klien tampak menangis
keras
- Tidak ada tanda-tanda
infeksi
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Pantau TTV tiap 2 jam
sekali
- Lakukan perawatan tali
pusat
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
Jum’at 26 Ketidakefektifa S:-
februari 2021 n pola nafas
berhubungan O:
16.20 dengan - S : 36,5 0 C
keletihan otot - Denyut jantung :
pernafasan 140x/menit
- RR : 60x/menit
- SPO2 : 95 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan Intervensi
- Pantau saturasi oksigen
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
Resiko
S:-
perubahan suhu
tubuh O:
berhubungan - S : 36,5 0 C
dengan penyakit - Denyut jantung :
140x/menit
- RR : 60 x/menit
- SPO2 : 95 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan Intervensi
- Pantau suhu tubuh tiap 2
jam sekali
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
selanjutnya
Resiko infeksi
berhubungan S:-
dengan respon
imun yang O :
terganggu - S : 36,5 0 C
- Denyut jantung :
130x/menit
- RR : 60 x/menit
- SPO2 : 95 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan Intervensi
- TTV tiap 2 jam sekali
- Pantau adanya tanda-tanda
infeksi
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
selanjutnya