Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.

T DENGAN ASFIKSIA DI RUANG


PERINATOLOGI RSI PKU MUHAMMADIYAH KABUPATEN TEGAL

Disusun Oleh :

AZKIE AMALIA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.T DENGAN KPD DI RUANG
PERINATOLOGI RSI PKU MUHAMMADIYAH KABUPATEN TEGAL
A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 24 Februari 2021 Jam : 09.00 wib
Tanggal masuk : 24 Februari 2021 Jam : 08.12 wib
a. Biodata
Identitas klien
1. Nama : By. T
2. Tempat tanggal lahir : Tegal, 24 februari 2021 Jam 07.45
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Jl. Kesamiran Rt 07/01 Kec. Tarub
kab.tegal
7. Tgl masuk : 24 februari 2021 jam : 09.00 wib
8. Tgl pengkajian : 24 februari 2021 jam : 08.12 wib
9. Diagnosa medik : Asfiksia
Identitas orang tua
1. Ayah
a. Nama : Tn. H
b. Usia : 26 th
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Jl. Kesamiran Rt 07/01 Kec. Tarub Kab.Tegal

2. Ibu
a. Nama : Tn.T
b. Usia : 24 th
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
e. Agama : Islam
f. Alamat : Jl. Kesamiran Rt 07/01 Kec. Tarub Kab.Tegal
g.
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama : bayi lahir tidak langsung menangis,
Apgar skor :3/4/5
2. Riwayat kesehatan sekarang : bayi lahir dengan spontan , ketika di
lahirkan bayi tidak langsung menangis, ketuban jernih, retraksi dada
ringan, sesak (+), suhu bayi tidak stabil,akral teraba hangat. ku nangis
merintih
3. Riwayat kesehatan keluarga : tidak ada anggota keluarga yang
memiliki penyakit menular seperti tbc, hepatitis atau penyakit
keturunan seperti DM.
4. Riwayat kesehatan masa lalu : tidak ada riwayat kesehatan
masalalu
a. Kehamilan
 Gestasi :1
 Prenatal : selama hamil G1 P0 A0 ibu rutin kontrol ke
bidan dan pernah juga kedokter spesialis kandungan,
medapat suplem Fe, pernah melakukan usg sebanyak 2 kali
pada usia kehamilan 6 bulan dan 8 bulan, dan dokter
mengatakan bayi dalam kondisi sehat. Selama hamil ibu
tidak merokok atau mengkonsumsi obat tanpa pengawasan
dokter.
 Intranatal : klien dilahirkan pada usia yang cukup
bulan, persalinan dilakukan melalui normal, bayi lahir
tidak langsung menangis dengan berat badan lahir 3500 gr,
panjang badan 55 cm, lingkar kepala 34 cm dan lingkar
dada 33 suhu 35,4 0 C.
 Postnatal : setelah bayi dilahirkan dibawa ke ruang
perinatologi untuk dilakukan perawatan lebih lanjut
dikarenakan by lahir dengan sc kpd.

Status 0 1 2 1 5 10
mnt mnt mnt
Denyut Tdk ada <100 >100 1 2 2
jantung
Pernafasan Tdk ada Tak Baik 0 1 1
teratur
Tonus otot Lemah sedang Baik 0 0 0
Peka Tdk ada Meringis Menangis 0 0 1
rangsang
Warna Biru/putih Merah Merah 1 1 1
kulit jambu jambu
ujung2
biru
Total 3 4 5

b. Persalinan
 Jenis persalinan : spontan
 Usia gestasi : 44 minggu
 Keadaan umum ibu : lemah
c. Kelahiran
 Bayi Lahir tanggal : 24 februari 2021 jam 07.23 wib
 BBLR : 3500 gr
 Kondisi kesehat : bayi lahir tidak langsung menangis,
menangis merintih, retraksi dada ringan
d. Alergi : by tidak ada alergi
e. Pertumbuhan dan perkembangan : by peka terhadap
rangsangan
f. Imunisasi : by sudah mendapat injeksi
neo k
c. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : composmentis , kulit berwarna merah muda dan
akral teraba hangat.
PB/BB/LD/LK : 55/3500/33/34
Mata : bentuk mata simetris, sklera anikterik, konjungtiva
tidak anemis, pegerakan bola mata sesuai, pupil bula isokor, odema orbita
(-)
Kepala : bentuk kepala simetris, rambut tipis, tidak ada lesi.
Hidung : bentuk simetris, ada cuping hidung, terpasang
NGT , terpasang oksigen
Mulut : mukosa bibir lembab, bibir, gusi dan langit-langit
utuh tidak ada bagian yang terbelah. Reflek rooting (+), reflex moro (+)
Telinga : bentuk normal dan bersih
Dada :
 Inspeksi : retraksi dada
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : sonor
 Auskultasi : vesikuler
Jantung :
 Inspeksi : ictus cordis tidak nampak
 Palpasi : ictus cordis tidak teraba
 Perkusi : dulnes
 Auskultasi : vesikuler
Abdomen :
 Inspeksi : simetris
 Palpasi : peristaltik
 Perkusi : tidak ada nyeri tekan
 Auskultasi : timpani

Genetalia : tidak ada kelainan pada alat genetalia, bersih, testis


teraba dua berada dalam skrotum, terdapat lubang anus, jenis kelamin laki-
laki
Ekstremitas : tidak ada kelainan ekstremitas, tidak ada luka dan
pergerakan sendi bebas
Kulit : kulit lembab, kemerahan.
Tanda-tanda vital
Suhu : 35,4 0 C
HR : 150 x/menit
RR : 30 x/menit
d. Pengkajian reflek : Reflek rooting (+), reflek sucking (+), reflek moro
(+), reflek babinski (+).
e. Pengkajian fungsional
 Kebutuhan oksigenasi : By bernafas di bantu menggunakan
oksigen
 Kebutuhan nutrisi dan cairan : by mengkonsumsi asi
f. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 24 februari 2021
Hasil Nilai rujukan
HB 14,5 g/dl 17.0-21.0
Lekosit 30300/mm3 13000-38000
Hematokrit 42,0 % 40-50,0
Trombosit 427000 /mm3 150000-400000
Eritrosit 4.36 juta/ul 4.30-6.30

g. Terapi saat ini


VTP 7 menit
Injeksi Neo k 1 mg
Early cpap Fio2 30 % Peep 7 cm
Ceftriaxon 2x175 mg
Aminophilin 7 mg 5 selanjut 2x5 mg

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

ANALISA DATA
No Data Problem Etiologi
1. Ds : - Ketidakefektifan Keletihan otot
Do. pola nafas pernafasan
- RR : 30 x/menit
Pasien tepasang
oksigen
- Terdapat cuping
hidung
- retraksi dada (+)
- SpO2 : 87 %
2. Ds : Resiko Penyakit
- perubahan suhu
Do. tubuh
- Akral teraba dingin
- Bayi tampak lemah
- S : 35,4 0 C
HR : 150x/menit
RR : 30x/menit
Apgar skor : 3/4/5
3. Ds : - Resiko infeksi Respon imun
Do : yang terganggu
- Umbilicus terpasang
infus
- Terpasang OGT

PRORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot
pernafasan
2. Resiko perubahan suhu tubuh berhubungan dengan penyakit
3. Resiko infeksi berhubungan dengan respon imun yang terganggu

C. PERENCANAAN
No Diagnosa Tujuan dan kriteria Rencana Tindakan
keperawatan hasil
1. Ketidakefektifa Setelah dilakukan 1. Terapi oksigen
n pola nafas tindakan 5 x 8 jam - Monitor kerusakan
jam kulit terhadap
ketidakefektifan adanya gesekan
pola nafas dapat perangkat
teratasi dengan - Berikan oksigen
kriteria hasil : tambahan sesuai
Status pernafasan : yang diperintahkan
ventilasi - Tempatkan klien
1. Status pada posisi
(040301) telentang dengan
frekuensi leher sedikit
pernafasan ekstensi dan
berada di hidung menghadap
rentang ke atas
ringan - Ajarkan ibu untuk
2. (040311) menuci tangan
retraksi sebelum bertemu
dinding dada dengan bayi
berada di - Kolaborasikan
rentang dengan dokter
ringan untuk pemberian
3. (040309) obat
penggunaan
otot bantu
nafas di
tingkat
normal

2. Resiko Setelah dilakukan Tanda-tanda vital


perubahan suhu tindakan 5 x 8 jam - Monitor tanda-
tubuh jam resiko infeksi tanda vital
dapat normal - Monitor adanya
dengan kriteria hasil gejala hipotermia
: dan hipertermia
Keparahan infeksi : - Menghangatkan
Baru lahir bayi (inkubator)
1. Status - Kolaborasikan
(192320) dengan dokter
mengidentifi untuk terapi yang
kasi faktor tepat
resiko
hipotermia
berada di
rentang
tidak pernah
2. (192301)
mengenali
faktor resiko
hipotermia
berada di
rentang
jarang
3. (192302)
mengidentifi
kasi tanda
dan gejala
hipotermia
di tingkat
tidak ada
4. (192322)
Monitor
perubahan
status
kesehatan
berada di
rentang
tidak ada

3 Resiko infeksi Setelah dilakukan Perawatan selang: tali


. tindakan 5 x 8 jam pusat
resiko infeksi dapat 1. observasi adanya
normal dengan tanda-tanda infeksi
kriteria hasil : 2. lakukan perawatan
Keparahan infeksi : tali pusat
Baru lahir 3. Ajarkan ibu untuk
1. Status menuci tangan
(070801) sebelum dan
ketidakstabil sesudah bertemu
an suhu dengan bayi
berada di 4. kolaborasi dengan
rentang dokter untuk
ringan pemberian obat
2. (070802)
hipotermia
berada di
rentang tidak
ada
3. (070809)
wajah pucat
di tingkat
tidak ada
4. (070821)
Menangis
kuat di
rentang
sedang

D. IMPLEMENTASI

HARI/ NO IMPLEMENTASI RESPON (DS & TTD


TGL/JAM DO
DX
Rabu 1&2 1. Monitor TTV DS : -
24-02-2021
09.10 DO :
- S : 35,4 0 C
- BB : 3500 gr
- Denyut
jantung :
145x/menit
- RR : 60
x/menit
- SPO2 : 99 %

09.35 2. Monitor kerusakan kulit DS : -


terhadap adanya gesekan
perangkat DO :
-Klien tampak
nangis
- tidak terdapat
kerusakan pada
10.15 kulit

2. Pemasangan NGT DS : -
DO :
- klien tampak
lemah
Kamis 1&2 1. Monitor vital sign DS :-
25-02-2021 DO :
13.00 - S : 36,5 0 C
- BB : 3500 gr
- Denyut
jantung :
140x/menit
- RR : 50
x/menit
- SPO2 : 95 %

14.30 2. Memandikan klien DS :-


DO :
Klien tampak
bersih

15.00 3. Monitor adanya DS :-


hipotermi dan DO :
hipertermi - Klien teraba
hangat
- S : 36,5 0 C

Jum’at 1&2 1. Memberikan diit DS : -


26-02-2021 menggunakan DO :
12.00 NGT - Klien
tampak
tenang

14.30 2. Memandikan klien DS :-


DO :
Klien tampak
bersih

15.10 3. Monitor TTV DS : -


DO :
- S : 36,5 0 C
- Denyut
jantung :
130x/menit
- RR : 60
x/menit

E. EVALUASI

Tgl/Jam Diagnose Perkembangan Ttd


Keperawatan
Rabu, Ketidakefektifa S : -
24 februari n pola nafas
2021 berhubungan O:
dengan - Klien tampak menangis
11.20 keletihan otot keras
pernafasan - TTV :
 S : 35,4 0 C
 BB : 3500 gr
 Denyut jantung :
145x/menit
 RR : 60 x/menit
 SPO2 : 99 %
A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor TTV
- Monitor saturasi oksigen
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
-
Resiko
perubahan suhu S : -
tubuh
berhubungan O:
dengan penyakit - Klien teraba hangat
- TTV :
 S : 35,4 0 C
 BB : 3500 gr
 Denyut jantung :
145x/menit
 RR : 60 x/menit
 SPO2 : 99 %

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor suhu tubuh tiap 2
jam sekali
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
selanjutnya
Resiko infeksi
berhubungan S:-
dengan respon
imun yang O :
terganggu - Klien teraba hangat
- Tidak ada tanda-tanda
infeksi pada tali pusat bayi
T
A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor suhu tubuh tiap 2
jam sekali
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
selanjutnya

Kamis, Ketidakefektifa S : -
25 Februari n pola nafas
2021 berhubungan O:
dengan - Klien tampak menangis
16.30 keletihan otot keras
pernafasan - Denyut jantung :
140x/menit
- RR : 50 x/menit
- SPO2 : 95 %
A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor oksigen
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi

Resiko
perubahan suhu S : -
tubuh
berhubungan O:
dengan penyakit - Klien tampak menangis
keras
- Klien teraba hangat
- S : 36,5 0 C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Pantau TTV tiap 2 jam
sekali
- Kolaborasi dengan dokter
Resiko infeksi untuk pemberian terapi
berhubungan
dengan respon S : -
imun yang
terganggu O:
- Klien tampak menangis
keras
- Tidak ada tanda-tanda
infeksi
A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
- Pantau TTV tiap 2 jam
sekali
- Lakukan perawatan tali
pusat
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
Jum’at 26 Ketidakefektifa S:-
februari 2021 n pola nafas
berhubungan O:
16.20 dengan - S : 36,5 0 C
keletihan otot - Denyut jantung :
pernafasan 140x/menit
- RR : 60x/menit
- SPO2 : 95 %
A : Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan Intervensi
- Pantau saturasi oksigen
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
Resiko
S:-
perubahan suhu
tubuh O:
berhubungan - S : 36,5 0 C
dengan penyakit - Denyut jantung :
140x/menit
- RR : 60 x/menit
- SPO2 : 95 %
A : Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan Intervensi
- Pantau suhu tubuh tiap 2
jam sekali
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
selanjutnya
Resiko infeksi
berhubungan S:-
dengan respon
imun yang O :
terganggu - S : 36,5 0 C
- Denyut jantung :
130x/menit
- RR : 60 x/menit
- SPO2 : 95 %
A : Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan Intervensi
- TTV tiap 2 jam sekali
- Pantau adanya tanda-tanda
infeksi
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai