Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY F P2 A0 DENGAN

POST OPERASI SECTIO CAESARE LETAK SUNGSANG


H1 – H3 DI RUANG BERSALIN
RSUD dr LOEKMONO HADI KUDUS

DI SUSUN SEBAGAI TUGAS KELOMPOK STASE MATERNITAS

Oleh :

1. Ahmad faiq 7. Aprilina tri lestari


2. Agus setiawan 8. Bambang juliyanto
3. Aini hidayah 9. Diana tristiyaningrum
4. Ali muksan 10. Dwi kusumaningsih
5. Anis sriyati 11. Endah Susiana wati
6. Anis windari 12. Titik mzumiati

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.F
DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESARE
DI RUANG BERSALIN RSUD dr LOKMONO HADI KUDUS

Nama Mahasiswa :
NIM : N520184325
Tempat Praktik : Bersalin
Tanggal Pengkajian :11-4-2019 jam 14.00

I. DATA UMUM
Inisial Klien : Ny. F Inisial suami : Tn. T
Usia : 33 tahun Usia suami : 35 tahun
Status perkawinan : kawin Status perkawinan : kawin
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Swasta
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa, Indonesia
Alamat : Kutuk Undaan Kudus

A. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang lalu


No Tahun Tipe Penolong Jenis BB Keadaan Komplikasi
Persalinan Kelamin Lahir bayi saat nifas
lahir
1. 2012 Normal Bidan Peremp 2900 Sehat Tidak ada
uan gram
Pengalaman menyusui : Ya Berapa Lama : 2 tahun

B. Riwayat Kehamilan Saat ini


1. Berapa kali periksa hamil : 7 kali
2. Masalah kehamilan : tidak ada masalah dalam kehamilan

C. Riwayat Persalinan Riwayat Ginekologi


1. Jenis persalinan : SC atas indikasi letak sungsang
Tanggal/jam : 11 April / 12.00
2. Jenis kelamin bayi : Perempuan, BB 3000 gram, PB 50 cm
3. Masalah dalam persalinan : tidak ada

D. Riwayat Ginekologi
1. Masalah ginekologi : tidak ada masalah ginekologi
2. Riwayat KB :KB Suntik

II. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


A. Status Obstetri : P2A0
B. Keadaan umum : baik Kesadaran : compos mentis
BB : 57 kg TB : 150cm
Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg Nadi : 102x/menit
o
S : 36, C RR : 22 x/menit
C. Kepala Leher
1. Kepala : bentuk mesochepal
2. Mata : kedua mata kanan-kiri simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik
3. Hidung : bentuk hidung normal, tidak ada polip
4. Mulut : bibir tampak lembab, tidak pucat
5. Telinga : bentuk telinga kanan-kiri simetris, tidak ada serumen
6. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, dan vena jugularis
D. Dada
1. Jantung :
I : tidak tampak ictus cordis
P : ictus cordis teraba pada spatium intercostal (SIC) V di sebelah medial
linea midklavikularis sinistra
P : suara redup
A : bunyi jantung lub dub (normal)
2. Paru-paru :
I : inspirasi-ekspirasi dada kanan-kiri simetris, RR 22x/menit, tidak ada
retraksi intercosta
P : pemeriksaan taktil femitus pada punggung sama
P : suara sonor
A : bunyi nafas vaskular
3. Payudara :kanan dan kiri simetris,tidak ada bendungan ASI
4. Puting susu :bentuk menonjol, bersih
5. Pengeluaran ASI : belum keluar keluar kolostrum
E. Abdomen
1. Involusi uterus : TFU 3 jari dibawah pusat
2. Kandung kemih : kosong
3. Diastasis rektus abdominis : pemisahan rektus abdominalis 72,5 tepat
setinggi umbilikus
4. Fungsi pencernaan : baik
5. Masalah khusus : terdapat luka post operasi SC tidak ada tanda2 perdarahan
luka panjang ±15 cm
F. Perineum dan genital
1. Vagina : tidak terkaji
2. Perineum : utuh (tindakan SC)
Tanda REEDA :
R : kemerahan : tidak
E : bengkak : tidak
E : echimosis : tidak
D : discharge : tidak
A : approximata : tidak
3. Lokia
Jumlah : tidak ada
Jenis/ warna : tidak ada
Konsistensi : tidak ada

G. Ekstermitas
1. Ekstermitas atas : tidak edema
2. Ekstermitas bawah : tidak edema
Varises : tidakada

H. Eliminasi
1. Urine : kebiasaan BAK : 3-4 kali/ hari
BAK saat ini : 4 kali/ hari
2. BAB : kebiasaan BAB : 1 kali/ hari
BAB saat ini : belum BAB (saat pengkajian)

I. Istirahat dan Kenyamanan


1. Pola tidur : kebiasaan baik, lama 7-8 jam
Pola tidur saat ini: kurang dari 7 jam dan sering terbangun pada malam hari
2. Keluhan ketidaknyamanan : ya, lokasi : bagian abdomen post op SC
P : Nyeri akibat tindakan Pos Op SC
Q : Nyeri seperti di sayat-sayat
R : pada abdomen
S : skala 7
T : terus menerus

J. Mobilisasi
Tingkat mobilisasi : pasien belum berani bergerak

K. Nutrisi dan Cairan


1. Asupan nutrisi : nafsu makan baik
2. Asupan cairan : cukup

L. Keadaan Mental
1. Adaptasi psikologis : baik
2. Penerimaan terhadap bayi : baik

M. Kemampuan Menyusui :baik


N. Obat-obatan :
Cefotaxim 3 x 1 gram
Ketorolac 3 x 1 ampul
Vit C 1 x 1 ampul
O. Jenis persalinan : sectio saecarea
P. Proses persalinan : proses persalinan selama 1 jam
Q. Komplikasi persalinana : tidak ada

III. Keadaan Bayi Saat Lahir


A. Lahir tanggal : 11 April 2019 jam 13.00
B. Kelahiran : tunggal
C. Tindakan resusitasi : tidak ada
D. Plasenta : berat 500gr tali pusat panjang 30 cm
Ukuran :bulat

NILAI APGAR
TANDA NILAI JUMLAH
0 1 2
Denyut jantung ( ) tidak ada ( ) < 100 (√ ) >100 2
Usaha napas ( ) tidak ada ( ) lambat (√ ) 2
menangis
kuat
Tonus otot ( ) lumpuh () (√ ) 2
ekstermitas gerakan
fleksi sedikit aktif
Reflex ( ) tidak ( ) gerakan (√ ) reaksi 2
bereaksi sedikit melawan
Warna () ( ) tubuh (√) 2
biru/pucat kemerahan kemerahan
JUMLAH 10

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan tanggal : 22-10-2018
Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai NormalPerempuan
Hemoglobin 10.8 gr % 12 – 16
Leukosit 9.160 mm3 4000 – 10000
Trombosit 270.000 mm3 150000 – 400000
Hematokrit 35.6 % 37 – 43
Gula Darah Sewaktu 120 mg/dL 70 - 200
WaktuPembekuan 3'55" Menit 2–6
(CT)
WaktuPerdarahan 2'00" Menit 1–3
(BT)
V. ANALISA DATA
NO HARI/ DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
TGL/JAM
1. Kamis S : pasien mengeluh nyeri pada perutnya Nyeri Akut Trauma
11/04/2019 Pengkajian nyeri Kerusakan
14.30 P : Nyeri akibat tindakan Pos Op SC Jaringan
Q : Nyeri seperti di sayat-sayat (Pembedahan
R : pada abdomen /SC)
S : skala 7
T : terus menerus
O : pasien tampak menahan nyeri,
terdapat luka post op SC (Hari ke 1)
pada abdomen
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 102x/menit
S : 36oC
RR : 22 x/menit
2. Kamis S : pasien mengatakan belum berani Intoleransi Tirah baring
11/04/2019 bergerak aktifitas atau
14.30 O : tampak pasien selalu berada di bed, imobilisasi
nyeri skala 7

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan Kerusakan Jaringan (Pembedahan/SC)
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan tirah baring atau imobilisasi
VII. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO. Hari/Tgl/Jam No. NOC NIC
DX
1 Kamis 1 Pain control 1. Kaji tipe dan sumber
11/04/2019 Setelah dilakukan tindakan nyeri
14.00 2. Ajarkan teknik non
keperawatan selama 3x24 jam,
farmakologi
dengan kriteria hasil: 3. Kolab : pemberian
- Pasien tampak rileks analgetik
4. Evaluasi keefektifan
- Tanda-Tanda Vital dalam batas
kontrol nyeri
normal 5. Tingkatkan istirahat
- Skala nyeri kurang dari 4
- Mampu mengatasi nyeri secara
mandiri
2 Kamis 2 Toleransi aktifitas 1. Observasi adanya
11/04/2019 Setelah dilakukan tindakan pembatasan klien dalam
14.00 keperawatan selama 3 x24 jam melakukan aktivitas
pasien bertoleransi terhadap 2. monitor nutrisi dan
aktifitas, dengan kriteria hasil : sumber energi yang
- Berpartisi pasi dalam aktifitas adekuat
fisik tanpa di sertai peningkatan 3. monitor pasien adanya
tekanan darah nadi dan RR kelelahan fisik
- Mampu melakukan aktifitas 4. bantu klien untuk
sehari-hari secara mandiri mengidentifikasi aktivitas
yang mampu di lakukan
5. bantu klien untuk
membuat jadwal latihan
di waktu luang
VIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/Tgl/Jam No. Implementasi Respon/Hasil TTD


DX
Kamis 1 1. Mengkaji tipe dan S : pasien mengatakan merasa
11/04/2019 sumber nyeri sakit pada luka post op SC
14.30 P : Nyeri akibat tindakan Pos
Op SC
Q : Nyeri seperti di sayat-
sayat
R : pada abdomen
S : skala 7
T : terus menerus
O : tampak menahan nyeri,
kesakitan

2. Observasi adanya S: Pasien mengatakan masih


15.35 I pembatasan klien pusing bila bergerak
O: TD: 120/90 HR100X/menit .
dalam melakukan
aktivita

3. Mengajarkan teknik S : pasien mengatakan bersedia


17.00 I,II non farmakologi O : pasien kooperatif
(relaksasi dgn nafas
dalam)

4. Berkolab: S : pasien mengatakan bersedia


17.35 I.II pemberian analgetik diberikan obat
- Tramadol 100 mg O : tidak ada tanda- tanda alergi
/ 8 jam
- Ketorolac 30 mg/
8 jam
- Cefotaxim 1
gram/ 12 jam
- Metronidazol 500
mg/ 12 jam
- Vit C 1A/12 jam
-

5. Mengevaluasi S : pasien mengatakan lebih


18.00 I keefektifan kontrol rileks setelah diberi obat
nyeri O : tampak rileks
6. memonitor nutrisi S : pasien mengatakan masih
II,I dan sumber energi belum nafsu makan
O : pasien kooperatif
yang adekuat
18.15
7. Membantu klien S: pasien mengatakan masih
I,II untuk susah bergerak
O: Pasien mampu mengerakkan
mengidentifikasi
aktremitas atas
aktivitas yang
mampu di lakukan

S : pasien mengatakan sampai


I 8. Memonitor tanda saat ini dirasa hanya nyeri
nyeri dan O : pasien masih susah bergerak,
perdarahan tidak ada perdarahan.

-
jumat 1 1. Mengkaji tipe dan S : pasien mengatakan masih
12/04/2019 sumber nyeri merasa sakit pada luka post
14.30 op SC
P : Nyeri akibat tindakan Pos
Op SC
Q : Nyeri seperti di sayat-
sayat
R : pada abdomen
S : skala 6
T : hilang timbul

16.05 II 2. Mengevaluasi teknik S : pasien mengatakan masih


non farmakologi menggunakan teknik tersebut
(relaksasi dgn nafas jika merasa nyeri
dalam) yang telah O : pasien kooperatif
diajarkan

17.00 I 3. Berkolab: S : pasien mengatakan bersedia


pemberian analgetik diberikan obat
- Tramadol 100 O : pasien kooperatif, obat
mg/ 8 jam masuk, tidak ada tanda alergi
- Ketorolac 30 mg/ obat
8 jam
- cefotaxim 1 gram/
12 jam
- Metronidazol 500
mg/ 12 jam
- Vit C 1A/12 jam
-
17.15 I 4. Mengevaluasi S : pasien mengatakan lebih
keefektifan kontrol rileks
nyeri O : tampak rileks

17.20 II 5. Membantu klien S: pasien mengatakan badan


untuk sudah lebih ringan
O: Pasien mampu berdiri dan
mengidentifikasi
latihan jalan
aktivitas yang
17.20 mampu di lakukan

S : pasien mengatakan sudah


6. Meningkatkan
dapat istirahat
istirahat
O : pasien dapat istirahat pada
jam 16.00
18.00
7. Meningkatkan intake S : pasien mengatakan nafsu
nutrisi makan baik
O : pasien kooperatif

Sabtu 1 1. Mengkaji tipe dan S : pasien mengatakan masih


13/04/2019 sumber nyeri menggunakan teknik tersebut
14.30 jika merasa nyeri
O : pasien kooperatif
2. Berkolab: pemberian S : pasien mengatakan bersedia
analgetik diberikan obat
- Tramadol 100 O : pasien kooperatif, obat
mg/ 8 jam masuk, tidak ada tanda alergi
- Ketorolac 30 mg/ obat
8 jam
- cefotaxim 1 gram/
12 jam
- Metronidazol 500
16.05 II mg/ 12 jam
3. Vit C 1A/12 jam

I 4. Mengevaluasi teknik S : pasien mengatakan lebih


non farmakologi rileks
(relaksasi dgn nafas O : tampak rileks
dalam) yang telah
diajarkan
17.00 I
5. Mengevaluasi S: pasien mengatakan nyeri
keefektifan kontrol berkurang skala 4
nyeri O: pasien mampu mengontrol
nyeri dan mampu berjalan
6. Membantu klien mamdiri
untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang S: pasien mengatakan badan
mampu di lakukan sudah lebih ringan
O: Pasienmampu duduk dengan
17.15 I bersandar bantal

7. Meningkatkan
istirahat
17.20 II

S : pasien mengatakan sudah


8. Meningkatkan intake dapat istirahat
17.20 nutrisi O : pasien dapat istirahat pada
jam 16.00

S : pasien mengatakan nafsu


makan baik
O : pasien kooperatif
IX. EVALUASI

Hari/Tgl/Jam No.Dx Evaluasi TTD


Kamis, 1 S : pasien mengatakan merasa sakit pada luka post op SC
11/04/2019 pasien mengatakan lebih rileks setelah diberi obat
18.00 pasien mengatakan selama disini tidurnya tidak
nyenyak
P : Nyeri akibat tindakan Pos Op SC
Q : Nyeri seperti di sayat-sayat
R : pada abdomen
S : skala 7
T : terus menerus
O : tampak menahan nyeri, kesakitan
TD : 124/74 mmHgNadi : 79 x/menit
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Evaluasi teknik non farmakologi (relaksasi dgn
nafas dalam) yang telah diajarkan
2. Tingkatkan istirahat
3. Kolab: pemberian analgetik

II S : pasien mengatakan pusing untuk bergerak


pasien mengatakan sampai saat ini dirasa hanya nyeri
O : pasien masih tidur terlentang
A : masalah risiko infeksi tidak terjadi
P : lanjutkan intervensi

Jumat 1 S : pasien mengatakan masih merasa sakit pada luka post


12/4/2019 op SC
18.00 pasien mengatakan masih menggunakan teknik
relaksasi dg nafas dalam jika merasa nyeri
P : Nyeri akibat tindakan Pos Op SC
Q : Nyeri seperti di sayat-sayat
R : pada abdomen
S : skala 6
T : hilang timbul
O : tampak menahan nyeri, pasien tampak lebih rileks dan
dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami
A : masalah nyeri akut belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Evaluasi teknik non farmakologi (relaksasi dgn
nafas dalam) yang telah diajarkan
2. Tingkatkan istirahat
3. Kolab: pemberian analgetik

II S : pasien mengatakan masih merasa nyeri namun hilang


timbul
O : pasien sudah dapat duduk sendiri dengan bersandar
pada bantal
A : masalah teratasi sebagian
P : hentikan intervensi
Sabtu 1 S : pasien mengatakan masih merasa sakit pada luka post
13/4/2019 op SC
18.00 pasien mengatakan masih menggunakan teknik
relaksasi dg nafas dalam jika merasa nyeri
P : Nyeri akibat tindakan Pos Op SC
Q : Nyeri seperti di sayat-sayat
R : pada abdomen
S : skala 4
T : hilang timbul
O : tampak menahan nyeri, pasien tampak lebih rileks dan
dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami
A : masalah nyeri akut belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Evaluasi teknik non farmakologi (relaksasi dgn
nafas dalam) yang telah diajarkan
2. Tingkatkan istirahat
3. Kolab: pemberian analgetik

II S :pasien mengatakan badan lebih ringan


O : pasien mampu latihan jalan
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Edukasi untuk melakukan aktifitas ringan

Anda mungkin juga menyukai