Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

PADA NY.W G1P0A0 USIA KEHAMILAN 43 MINGGU


DI POLI KANDUNGAN

OLEH
Apri Januari R
Dwi Anggriyani
Eni Puji Lestari
Mulyatin
Norwidyawati
Reike Haryati Permatasari
Rizky Amalia Septiani
Susi Ernawati
Witri Wulandari

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAN SUMBER DAYA MANUSIA
POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI ALIH JENJANG KEBIDANAN
2021
Kasus

Pada tanggal 9 Februari 2021 pkl 09.00 wib Ny.W dengan suaminya datang untuk
memeriksakan kehamilannya ke poli kandungan. Dari anamnesa ibu mengatakan hamil anak
pertama dan tidak pernah keguguran. Ibu mengatakan di rujuk dari puskesmas karena dikatakan
kehamilan lewat waktu yaitu usia kehamilan 43 minggu dan disarankan untuk ke RS. Sekarang
ibu belum merasakan adanya tanda- tanda persalinan. Mules(-),air-air (-), lendir darah (-).
HPHT : 08/04/2020. TD: 120/80 mmhg N: 78 x/m R:20 x/m T:36,5 C. Hasil pemeriksaan head
to toe tidak ada kelainan. Palpasi : TFU 3 jari bawah PX (MD :32 cm ),Pungung kanan,
presentasi kepala, divergen (3/5).DJJ(+) 130 -135 X/m. gerakan janin aktif. Cek lab(+). HB:12,5
g/dl leukosit : 9.000 /ul Trombosit : 32.000/ul, Protein urine (-), HBSAG nonreaktif, HIV non
reaktif.

Asuhan Kebidanan menurut Permenkes 938 tahun 2007

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. IDENTITAS/BIODATA
Nama Ibu : Ny. W Nama Suami : Tn.R
Umur : 26 tahun Umur : 27 tahun
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Agama : Kristen Protestan Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat Rumah : Jl.X Alamat rumah :Jl.X

2. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)


Tanggal : 9 Februari 2021 Pukul : 09.00 wib
a. Alasan kunjungan/ keluhan utama :
• Ibu hamil anak pertama tidak pernah keguguran
• Ibu dirujuk dari puskesmas karena usia kehamilan lewat waktu yaitu 43
minggu
• Ibu belum ada merasa mules, tidak ada keluar lendir darah dan air – air.
• Riwayat penyakit tidak ada, alergi obat dan makanan tidak ada.
• Gerakan janin berkurang
• HPHT : 08/04/2020
b. Riwayat psikososial
1) Kehamilan ini : direncanakan
2) Perasaan tentang kehamilan ini : Senang
3) Emosional ibu pada saat pengkajian : Stabil
4) Jenis kelamin yang diharapkan : laki – laki / peremuan diterima
c. Status perkawinan
Kawin I
Umur : 24 Tahun Umur suami : 25 Tahun
Lamanya : 2 tahun Abortus : tidak pernah
d. Perilaku kesehatan
Merokok :Tidak
Alkohol :Tidak
Narkoba :Tidak
e. Riwayat obsetri
1) Riwayat haid
Umur menarche : 12 Tahun Teratur/ tidak teratur : Teratur
Siklus : 28 Hari Lamanya : 7 hari
Banyaknya : 2 -3 kali / pembalut, Sifat darah : encer
Warna darah : merah
2) Riwayat kehamilan
HPHT : 08/04/2020
TP : 15/01/2021
Keluhan-keluhan Trimester I : mual – mual
Trimester II : Tidak ada
Trimester III : Tidak ada
Pergerakan anak pertama kali dirasakan : Hamil 20 Minggu
f. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu G P A :
Hamil Tgl/Bln/Thn BBL JK Jenis Umur Penyulit Penolong Ket
Ke persalinan kehamilan kehamilann
1 Hamil
sekarang

g. Riwayat KB
Ibu tidak ada menggunakan KB sebelumnya
h. Riwayat kesehatan
Ibu dan keluarga tidak ada riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi,
Hepar,Diabetes melitus,PHS,Campak,Malaria dan TBC
Keturunan kembar : Tidak ada
i. Riwayat Kebiasaan
1) Pola makan
Ibu makan teratur dengan gizi seimbang
2) Pola eliminasi
BAB 1x sehari
BAK 5-6x sehari
3) Personal hygiene
Mandi teratur 2 x sehari
Keramas 2 hari sekali
Gosok gigi 2 x sehari
4) Aktivitas sehari-hari
Ibu dapat beraktifitas seperti biasa
5) Pola istirahat dan tidur
Istirahat siang kurang lebih 2 jam
Tidur malam 8 jam
6) Seksualitas
1 minggu sekali
j. Riwayat imunisasi
TT: Jumlah : 2 x kali

B. DATA OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kesadaran umum : Baik
b. Tanda-tanda Vital : TD: 120/ 80mmhg N: 78 X/m
R: 20 X/m T: 36, 5 C

c. BB sekarang : 65 kg
BB sebelum hamil : 52 kg
TB : 157 cm
LILA : 34 cm
d. Kepala dan rambut
Warna rambut : Hitam
Distribusi : Merata
Kebersihan : Bersih tidak ada ketombe
Kekuatan : Tidak rontok
Keadaan kulit kepala : Bersih tidak ada bekas luka
e. Muka
Oedema : Tidak ada
Cloasmagravidarum :Tidak ada
f. Mata
Conjungtiva : Tidak anemis ,warna merah muda
Sklera : Tidak ikterik
Kemampuan penglihatan : Baik
g. Hidung
Pengeluaran : Tidak ada
Kemampuan penciuman : Baik
h. Mulut
Gigi : Bersih tidak ada caries
Gusi : Tidak ada pembengkakan
Keadaan mukosa bibir : Lembab
i. Telinga
Letak telinga : Simetris
Kemampuan pendengaran : Baik
Pengeluaran : Tidak ada
j. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak ada
k. Dada
Simestris : Iya
Pergerakan dada : Teratur
l. Mamae
Kesimetrisan : Simetris
Hiperpigmentasi areola : Iya
Bentuk payudara : Bulat
Keadaan putting susu : Menonjol
Cairan yang keluar : Ada
m. Abdomen
Warna/Hiperpigmentasi : Ada
Bekas luka : Tidak ada
Linea : Ada
Striae : Tidak ada
Leopold I : Tfu 3 jari bawah PX(MD : 32cm)
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III : Presentasi Kepala
Leopold IV : Kepala masuk PAP
Perlimaan : 3/5
DJJ : 130- 135 X/m
TBBJ : 3.255 gram
n. Genitalia
Oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Pembesaran kelenjar : Tidak ada
Pengeluaran cairan : Tidak ada
Bekas episiotomi : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
o. Anus : Tidak ada hemoroid
p. Ekstremitas
Tangan : kuku : Bersih tidak pucat
Oedema : Tidak ada
Kaki : varises : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Refleks patella : +/+
q. Punggung
Lordosis : Tidak
Kiposis : Tidak
Skoliosis : Tidak

2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 09/02/2021
HB :12,5 g/dl
leukosit : 9.000 /ul
Trombosit : 32.000/ul
Protein urine : (-)
HBSAG : nonreaktif
HIV : non reaktif
II. PERUMUSAN DIAGNOSA DAN ATAU MASALAH KEBIDANAN
G1P0A0 usia kehamilan 43 minggu, janin tunggal hidup intera uterine , belum dalam
persalinan.
Masalah :Kehamilan lewat waktu
Kebutuhan :Kolaborasi
III. PERENCANAAN
1. Beritahu keadaan ibu hasil dari pemeriksaan yang dilakukan
2. Beritahukan ibu dengan kondisi ibu yang hamil lebih bulan akan membahayakan
janin sehingga berpotensi mengalami distress janin dan asfiksia jika lahir.
3. Beritahukan ibu factor apa saja yang dapat menyebabkan kehamilan lewat waktu
4. Beritahu ibu tentang faktor resiko apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya
kehamilan lebih bulan. Kejadian persalinan serotinus dipengaruhi oleh beberapa
faktor risiko.
5. Berikan dukungan psikologis kepada ibu agar ibu tidak cemas dan khawatir.
6. Lakukan pelayanan kolaborasi dengan Tim Medis dokter SPOG.
IV. Implementasi
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami bawa keadaan umum ibu
baik, TD : 120/70mmhg N: 78 x/m R:20 x/m T:36,5 C.
2. Memberitahukan ibu dan suami tentang pemeriksaan kehamilan ibu yang sudah
lewat waktu yaitu 43 minggu telah melewati tanggal taksiran persalinan yang
seharusnya tanggal 15/01/2021. Untuk sekarang keadaan janin dalam kondisi baik
dengan DJJ 130-135 X/m masih dibatas normal. Namun pemantauan DJJ sangat
penting dilakukan.
3. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga Resiko kehamilan lebih bulan atau kehamilan
serotinus bagi janin antara lain adalah gangguan pertumbuhan janin, gawat janin.
Menurut penelitian kehamilan lewat waktu berpengaruh sebesar 5 kali lipat bayi akan
mengalami asfiksia.(Batubara dan Nana,2020) Kehamilan lewat bulan juga dapat
menyebabkan resiko pada ibu, antara lain distosia karena aksi uterus tidak
terkoordinir, janin besar dan moulding (moulage) kepala kurang, sehingga sering
dijumpai partus lama, kesalahan letak, insersia uteri, distosia bahu dan perdarahan
post partum. ( Hartuti dkk,2019)
4. Menjelaskan tetang faktor resiko apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya
kehamilan lebih bulan. Kejadian persalinan serotinus dipengaruhi oleh beberapa
faktor risiko kejadian persalinan serotinus atau persalinan pada usia kehamilan ≥ 42
minggu lebih tinggi terjadi pada wanita dengan usia tua (> 35 tahun), memiliki berat
badan yang berlebih, primipara, atau memiliki riwayat persalinan serotinus
sebelumnya. (Sinaga,2020). Selain itu dari penelitian yang lain didapatkan jumlah ibu
dengan kejadian kehamilan serotinus paling banyak terjadi pada usia reproduksi sehat
(20-35 tahun), paritas rendah (primipara), ibu dengan jenjang pendidikan terakhir
Menengah (SMP-SMA), ibu dengan status tidak bekerja, dan ibu dengan status
kesehatan tidak menderita penyakit khusus. (Widayati dkk ,2017)
5. Memberikan dukungan psikologis kepada ibu agar ibu tidak cemas dan khawatir.
Rasionalisasi: Dilihat dari keadaan ibu dengan kondisi usia kehamilan lebih bulan atau
postterm maka peran seorang bidan yaitu tetap memberikan dukungan psikologis dan
spiritual kepada ibu dan keluarga dengan senantiasa berdoa serta memberikan
pemahaman yang logis dari mitos- mitos yang beredar dari kalangan masyarakat awam
agar segala kesulitan yang dialami dimudahkan, serta diberikan kesabaran dan
ketabahan hati serta kemudahan dalam proses persalinan. Dengan diberikan dukungan
kepada ibu dan keluarga semata-mata untuk menjadikan hati ibu tenang dan siap fisik
dan mental dalam menghadapi persalinan.
6. Berkolaborasi dengan dokter SPOG untuk rencana tindakan selanjutnya.
Advis dokter SPOG:
• Infus RL
• Cek DL dan Urine lengkap
• CTG
• Rencana terminasi kehamilan

V. EVALUASI
1. Ibu mengerti keadaan ibu dari hasil pemeriksaan yang dilakukan
2. Ibu mengerti dengan kondisi ibu yang hamil lebih bulan akan membahayakan janin
sehingga berpotensi mengalami distress janin dan asfiksia jika lahir.
3. Ibu memahami faktor apa saja yang dapat menyebabkan kehamilan lewat waktu
4. Ibu memahami faktor resiko apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya kehamilan
lebih bulan.
5. Ibu merasa tidak cemas dan khawatir.
6. Ibu memahami dan menyetujui tindakan yang akan dilakukan sesuai hasil kolaborasi
dengan dokter SPOG.

VI. PENCATATAN/PENDOKUMENTASIAN
Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang tersedia
(Rekam Medis/KMS/Status Pasien/Buku KIA).

S : - Ibu hamil anak pertama tidak pernah keguguran

- Ibu dirujuk dari puskesmas karena usia kehamilan lewat waktu yaitu 43 minggu

- Ibu belum ada merasa mules, tidak ada keluar lendir darah dan air – air.

- Riwayat penyakit tidak ada, alergi obat dan makanan tidak ada.

- Gerakan janin aktif

- HPHT : 08/04/2020

O : keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD: 120/ 80mmhg N: 78 X/m

R: 20 X/m T: 36, 5 C

Inspeksi : Pemeriksaan head to toe tidak ada kelainan

Palapasi : Leopold I : Tfu 3 jari bawah PX(MD : 32cm)

Leopold II :Punggung kanan

Leopold III :Presentasi Kepala

Leopold IV : Kepala masuk PAP


Perlimaan : 3/5

Auskultasi : DJJ 130- 135 X/m

TBBJ :3.255 gram

TP : 15/01/2021

Pemeriksaan penunjang : HB:12,5 g/dl

leukosit : 9.000 /ul

Trombosit : 32.000/ul

Protein urine (-),

HBSAG nonreaktif

HIV non reaktif

A : G1P0A0 usia kehamilan 43 minggu, janin tunggal hidup intera uterine , belum
dalam persalinan.

P :

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami bawa keadaan


umum ibu baik, TD : 120/70mmhg N: 78 x/m R:20 x/m T:36,5 C.
Ibu dan suami mengerti.
2. Memberitahukan ibu dan suami tentang pemeriksaan kehamilan ibu yang
sudah lewat waktu yaitu 43 minggu telah melewati tanggal taksiran
persalinan yang seharusnya tanggal 15/01/2021. Untuk sekarang keadaan
janin dalam kondisi baik dengan DJJ 130-135 X/m masih dibatas normal.
Namun pemantauan DJJ sangat penting dilakukan.
Iibu dan suami mengerti.
3. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga Resiko kehamilan lebih bulan atau
kehamilan serotinus bagi janin antara lain adalah gangguan pertumbuhan
janin, gawat janin. Menurut penelitian kehamilan lewat waktu berpengaruh
sebesar 5 kali lipat bayi akan mengalami asfiksia.(Batubara dan
Nana,2020) Kehamilan lewat bulan juga dapat menyebabkan resiko pada
ibu, antara lain distosia karena aksi uterus tidak terkoordinir, janin besar
dan moulding (moulage) kepala kurang, sehingga sering dijumpai partus
lama, kesalahan letak, insersia uteri, distosia bahu dan perdarahan post
partum. ( Hartuti dkk,2019).
Ibu dan suami mengerti.
4. Menjelaskan tetang faktor resiko apa saja yang dapat menyebabkan
terjadinya kehamilan lebih bulan. Kejadian persalinan serotinus
dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko kejadian persalinan serotinus atau
persalinan pada usia kehamilan ≥ 42 minggu lebih tinggi terjadi pada
wanita dengan usia tua (> 35 tahun), memiliki berat badan yang berlebih,
primipara, atau memiliki riwayat persalinan serotinus sebelumnya.
(Sinaga,2020). Selain itu dari penelitian yang lain didapatkan jumlah ibu
dengan kejadian kehamilan serotinus paling banyak terjadi pada usia
reproduksi sehat (20-35 tahun), paritas rendah (primipara), ibu dengan
jenjang pendidikan terakhir Menengah (SMP-SMA), ibu dengan status
tidak bekerja, dan ibu dengan status kesehatan tidak menderita penyakit
khusus. (Widayati dkk ,2017)
Ibu dan suami mengerti.
5. Memberikan dukungan psikologis kepada ibu agar ibu tidak cemas dan
khawatir.
Rasionalisasi: Dilihat dari keadaan ibu dengan kondisi usia kehamilan
lebih bulan atau postterm maka peran seorang bidan yaitu tetap
memberikan dukungan psikologis dan spiritual kepada ibu dan keluarga
dengan senantiasa berdoa serta memberikan pemahaman yang logis dari
mitos- mitos yang beredar dari kalangan masyarakat awam agar segala
kesulitan yang dialami dimudahkan, serta diberikan kesabaran dan
ketabahan hati serta kemudahan dalam proses persalinan. Dengan
diberikan dukungan kepada ibu dan keluarga semata-mata untuk
menjadikan hati ibu tenang dan siap fisik dan mental dalam menghadapi
persalinan.
Ibu merasa tidak cemas dan khawatir.
6. Berkolaborasi dengan dokter SPOG untuk rencana tindakan selanjutnya.
Advis dokter SPOG:
• Infus RL
• Cek DL dan Urine lengkap
• Pemeriksaan CTG
• Rencana terminasi kehamilan

Ibu memahami dan menyetujui tindakan yang akan dilakukan

Anda mungkin juga menyukai