Anda di halaman 1dari 28

Laporan Kasus

Firyal Almira Devina (1102017094)


Pembimbing: Dr. dr. Nenden Sobarna, Sp. KK, FINSDV

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit dan Kelamin


Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
01
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
• Nama : Tn. K
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Usia : 23 tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Jl. Pondok Cabe
• Pekerjaan : PNS
• Status : Belum menikah
Anamnesis
Keluhan Utama Keluhan Tambahan R. Penyakit Sekarang

Bercak merah gatal di Flu sejak 3 minggu Bercak merah gatal di punggung sejak 2
minggu lalu. Awal muncul bercak di perut
bagian punggung lalu kanan atas, sehari sebelumnya pasien
sejak 2 minggu lalu, kehujanan. Pasien juga mengalami fu 3
dan perut kanan atas minggu lalu. Sudah berobat tapi tidak ada
perbaikan
Anamnesis
R. Penyakit Dahulu R. Penyakit Keluarga R. Pengobatan

Pasien tidak pernah Tidak ada anggota


Sudah berobat tapi
merasakan hal seperti keluarga yang
tidak ada perubahan
ini sebelumnya mengalami hal serupa
Status Generalis

• Keadaan umum : composmentis


• Tekanan darah : 110/90 mmHg
• Nadi : 95x/menit
• Pernafasan : 20x/menit
• Temperatur : 37,2⸰C
Pemeriksaan Fisik
● Kepala : Normosefaik

● Mata : Simetris, sklera ikterik (-), konjungtiva anemis (-),

● Telinga : Simetris, secret (-)

● Hidung : Normal, secret (+) sedikit, deviasi (-),

● Mulut : Bibir tidak terdapat luka, tidak ada peradangan,

lidah deviasi (-), bersih

● Leher : Pembesaran KGB (-), perubahan suara (-)

● Thorax : Normal, pergerakan simetris

● Abdomen : Peristaltic normal, tidak ada kelainan


Status Dermatologikus
● Regio perut kanan atas, herald patch (+),

ruam eritem, soliter, bentuk oval dan

anular, diameter 3cm

● Regio punggung, erupsi pada punggung,

lesi menyerupai christmas tree, simetris,

macula, bilateral dan difus


Resume
● Pasien Tn. K, laki-laki usia 23 tahun datang dengan keluhan bercak merah dan

gatal di punggung sejak 2 minggu lalu. 3 minggu sebelumnya, timbul bercak

merah di bagian perut atas sebelah kanan. Satu hari sebelum timbul bercak di

perut setelah pasien kehujanan. Pasien juga mengalami flu dan tidak pernah

mengalami hal ini sebelumnya maupun di keluarga pasien. Pasien sudah berobat

tetapi tidak ada perbaikan. Pada status dermatologikus ditemukan adanya herald

patch pada perut atas kanan dan lesi menyerupai christmas tree pada punggung.
Diagnosis Banding
● Tinea korporis
● Psoriasis gutata
● Sifilis sekunder
● Dermatitis seboroik
Pemeriksaan Penunjang
● Histopatologi:
● Epidermis → eksositosis limfosit,
spongiosis fokal, akantosis ringan,
lapisan granular menipis,
parakeratosis fokal
● Dermis → ekstravasasi eritrosit,
infiltrate limfosit, histiosit, eosinophil
perivaskuar
● KOH (-)
Diagnosis
Pityriasis Rosea
Rencana Terapi
Medikamentosa Terapi Suportif
1. Asiklovir 5x sehari dosis 800 1. Calamine lotion 2x
mg selama satu minggu sehari, oleskan pada
2. Difenhidramin 3x sehari 25 mg tempat gatal

Edukasi
1. Hindari kontak dengan
bahan iritan seperti
sabun, air panas
Prognosis
• Quo ad vitam : Bonam
• Quo ad functionam : Bonam
• Quo ad sanactionam : Bonam
02
Pityriasis Rosea
Definisi
Erupsi kulit akut yang dapat sembuh
sendiri dimuai dengan sebuah lesi inisial
berbentuk eritema dan skuama halus,
disusul oleh lesi-lesi yang lebih kecil di
badan, lengan, dan tungkai atas yang
tersusun sesuai lipatan kulit dan biasanya
sembuh dalam waktu 3-8 minggu.
Etiologi
● Belum diketahui
● Diduga karena Human Herpes
Virus, HHV-7 dan HHV-6
● Virus influenza H1N1 bisa diduga
sebagai salah satu kemungkinan
penyebab
Patofisiologi
● PR dianggap sebagai exanthema virus dilihat dari perjalanan klinisnya, gejala prodromal,

dan tingkat kekambuhan yang rendah. PR juga bisa dikaitkan dengan ISPA

● Kurangnya sel natural kiler (NK) dan aktivitas sel B pada lesi PR menunjukkan imunitas yang

diperantarai oleh sel T yang dominan dalam perkembangan kondisi.

● Peningkatan jumlah sel T CD4 dan sel Langerhans terdapat di dermis, mungkin

mencerminkan pemrosesan antigen virus. IgM terhadap keratinosit ditemukan pada pasien

PR yang mungkin terkait dengan fase exanthema ini.


Gejala Klinis
• Flu-like syndrome

• Lesi primer: herald patch (di badan, soliter,


bentuk oval dan anular). Ruam dengan
eritema dan skuama haus di pinggir.

• Lesi berikutnya: 4-10 hari setelah lesi pertama;


sama dengan lesi pertama tapi lebih kecil,
susunan mengikuti langer lines sehingga
menyerupai pohon cemara terbalik.
Diagnosis
• Penegakkan diagnosis cukup dari anamnesa dan
pemeriksaan fisik

• Anamnesis: keluhan akut plakat eritematosa dan keluhan


rasa gatal
• Pemeriksaan fisik: lesi primer herald patch pada
dada/punggung, diikuti oleh lesi berikutnya yang
menyerupai pohon cemara terbalik.

• Pemeriksaan penunjang jarang diakukan


Penunjang
• Laboratorium: LED meningkat, ada perubahan jumlah dan
perbedaan sel darah putih, kadar protein serum total, kadar
globulin, dan kadar albumin biasanya minimal.

• Tes rapid plasma regain (RPR) dilakukan untuk menyingkirkan


diagnosis sifilis sekunder.

• Tes HIV juga bisa dilakukan

• KOH dilakukan bila ada dugaan tinea korporis.

• Pemeriksaan histopatologi.
Diagnosis Banding
• Tinea korporis
• Sifilis sekunder
• Dermatitis numularis
• Psoriasis gutata
• Pityriasis lichenoides chronica
• Dermatitis seboroik
Tatalaksana
• Difenhidramin
Antihistamin • Hydroxyzine

• Bedak asam salisilat yang


dibubuhi meritol ½-1%
• Calamine lotion Topikal
• Zinc oxide

Asiklovir 800mg 5x/hari


selama satu minggu
Antiviral (bila terdapat gejala flu dan
atau kelainan kulit luas)
Sinar UVB. Harus hati-hati
karena meningkatkan risiko
hiperpigmentasi pasca- Phototherapy
inflamasi
Prognosis
Baik karena PR merupakan self
limiting disease yang dapat
sembuh dalam waktu 3-8
minggu. Dapat terjadi
hipo/hiperpigmentasi pasca-
inflamasi sementara, biasanya
hilang tanpa bekas
Daftar Pustaka
● Schwartz, Robert A 2021, Pityriasis Rosea, Medscape, diakses 20 May 2021,

(https://emedicine.medscape.com/article/1107532-overview#a2).

● Djuanda, A & Triestianawati, W 2017, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (Edisi

Ketujuh), Jakarta, Badan Penerbit FKUI.

● M, Jose & Villalon-Gomez 2018, ‘Pityriasis Rosea: Diagnosis and Treatment’,

American Family Physician, vo 97, no. 1, hh. 39-44.

● Li, A, Li, P, Li, Y & Li, W 2018, ‘ Recurrent pityriasis rosea: A case report’, Human

Vaines & ImmunotherapeuticsI, vol. 14, no. 4, hh. 1024-1026.


Thank
You
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.


Our Team

Helena James John Doe Jenna Patterson


Here you can talk a bit Here you can talk a bit Here you can talk a bit
about this person about this person about this person
Alternative Resources

Anda mungkin juga menyukai