Bercak merah gatal di Flu sejak 3 minggu Bercak merah gatal di punggung sejak 2
minggu lalu. Awal muncul bercak di perut
bagian punggung lalu kanan atas, sehari sebelumnya pasien
sejak 2 minggu lalu, kehujanan. Pasien juga mengalami fu 3
dan perut kanan atas minggu lalu. Sudah berobat tapi tidak ada
perbaikan
Anamnesis
R. Penyakit Dahulu R. Penyakit Keluarga R. Pengobatan
merah di bagian perut atas sebelah kanan. Satu hari sebelum timbul bercak di
perut setelah pasien kehujanan. Pasien juga mengalami flu dan tidak pernah
mengalami hal ini sebelumnya maupun di keluarga pasien. Pasien sudah berobat
tetapi tidak ada perbaikan. Pada status dermatologikus ditemukan adanya herald
patch pada perut atas kanan dan lesi menyerupai christmas tree pada punggung.
Diagnosis Banding
● Tinea korporis
● Psoriasis gutata
● Sifilis sekunder
● Dermatitis seboroik
Pemeriksaan Penunjang
● Histopatologi:
● Epidermis → eksositosis limfosit,
spongiosis fokal, akantosis ringan,
lapisan granular menipis,
parakeratosis fokal
● Dermis → ekstravasasi eritrosit,
infiltrate limfosit, histiosit, eosinophil
perivaskuar
● KOH (-)
Diagnosis
Pityriasis Rosea
Rencana Terapi
Medikamentosa Terapi Suportif
1. Asiklovir 5x sehari dosis 800 1. Calamine lotion 2x
mg selama satu minggu sehari, oleskan pada
2. Difenhidramin 3x sehari 25 mg tempat gatal
Edukasi
1. Hindari kontak dengan
bahan iritan seperti
sabun, air panas
Prognosis
• Quo ad vitam : Bonam
• Quo ad functionam : Bonam
• Quo ad sanactionam : Bonam
02
Pityriasis Rosea
Definisi
Erupsi kulit akut yang dapat sembuh
sendiri dimuai dengan sebuah lesi inisial
berbentuk eritema dan skuama halus,
disusul oleh lesi-lesi yang lebih kecil di
badan, lengan, dan tungkai atas yang
tersusun sesuai lipatan kulit dan biasanya
sembuh dalam waktu 3-8 minggu.
Etiologi
● Belum diketahui
● Diduga karena Human Herpes
Virus, HHV-7 dan HHV-6
● Virus influenza H1N1 bisa diduga
sebagai salah satu kemungkinan
penyebab
Patofisiologi
● PR dianggap sebagai exanthema virus dilihat dari perjalanan klinisnya, gejala prodromal,
dan tingkat kekambuhan yang rendah. PR juga bisa dikaitkan dengan ISPA
● Kurangnya sel natural kiler (NK) dan aktivitas sel B pada lesi PR menunjukkan imunitas yang
● Peningkatan jumlah sel T CD4 dan sel Langerhans terdapat di dermis, mungkin
mencerminkan pemrosesan antigen virus. IgM terhadap keratinosit ditemukan pada pasien
• Pemeriksaan histopatologi.
Diagnosis Banding
• Tinea korporis
• Sifilis sekunder
• Dermatitis numularis
• Psoriasis gutata
• Pityriasis lichenoides chronica
• Dermatitis seboroik
Tatalaksana
• Difenhidramin
Antihistamin • Hydroxyzine
(https://emedicine.medscape.com/article/1107532-overview#a2).
● Djuanda, A & Triestianawati, W 2017, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (Edisi
● Li, A, Li, P, Li, Y & Li, W 2018, ‘ Recurrent pityriasis rosea: A case report’, Human