Anda di halaman 1dari 4

Konsep Arterial Ulcers

Oleh : Syara Noor Liza Z.

A. Definisi
Arterial ulcer biasa juga disebut ischemic ulcer merupakan luka pada kaki
yang disebabkan oleh tidak adekuatnya perfusi pada kaki. Hal ini disebabkan oleh
sumbatan partial atau total artery yang menyuplai darah ke extrimitas inferior.
Penyakit paling umum yaitu arteriosclerosis dimana dinding arteri menjadi
menebal, biasa juga disertai dengan atherosclerosis dimana terjadi pembentukan
plak pada lapisan terdalam dari pembuluh darah.

B. Tanda dan Gejala


1) Full-thickness
2) Tampilan menekan keluar
3) Tepi luka halus
4) Nyeri meskipun tanpa infeksi; nyeri dapat dikurangi dengan menurunkan
kaki dibawah permukaan jantung (menggantung kaki di tepi tempat tidur).
5) Klien lebih suka tidur di kursi yang berdampak negatif pada penyembuhan
potensial
6) Terletak terutama di kaki lateral, tetapi dapat terjadi di mana saja pada
tungkai bawah atau kaki
7) Ekstremitas bawah dingin
8) Kulit pucat, mengkilap, kencang, dan tipis
9) Pertumbuhan rambut pada tungkai bawah minimal/ tidak ada
10) Drainase minimal
11) Dasar luka mengandung jaringan granulasi merah terang
12) Dapat terjadi karena akibat dari penyakit arteri perifer

C. Faktor resiko
1) Insufisiensi vaskular
2) Diabetes Mellitus dengan kontrol glikemik yang buruk
3) Mobilitas sendi terbatas
4) Alas kaki tidak memadai
5) Kelainan struktural kaki.
6) Retinopati
7) Penyakit ginjal
8) Riwayat ulkus
9) Usia

D. Pengkajian
Kelembaban menyediakan tempat pertumbuhan bakteri jika terdapat
eschar, slough, atau gangren pada luka. Luka dengan suplai darah yang memadai
dan yang memungkinkan untuk sembuh harus menggunakan dressing dengan
produk yang mendukung prinsip-prinsip penyembuhan luka lembab. Dressing ini
termasuk hydrokoloid, film tipis, foam dan, jika tidak tersedia, kasa saline lembab
dapat digunakan. Jaringan sekitarnya yang utuh harus dilindungi dari akumulasi
cairan, yang dapat membasahi kulit yang sehat di tepiluka.
1) Manajemen Pencegahan
a. Hindari paparan suhu panas atau dingin atau perubahan temperature secara
tiba-tiba.
b. Hindari penggunaan celana yang ketat dan sepatu yang sempit.2
c. Perawatan kaki secara teratur.
d. Duduk dengan kaki dalam posisi netral atau menggantung (dependent).
e. Tinggikan sisi kepala tempat tidur.
f. Gunakan celana yang bisa menyerap keringat.

2) Manajenen Debridement
a. Surgical atau Conservative sharp wound debridement (dengan
mengunakan gunting dan scalpel).
b. Autolytic debridement; dengan menggunakan: Hydrogels, Hydrocolloid
paste/powder, atau Hydrocolloid dressing.
c. Mechanical Debridement, dengan menggunakan kompressi normal saline.
d. Enzymatic Debridement, dengan menggunakan varidase atau elase.
e. Manajemen Infeksi.
f. Perawatan kaki secara umum.
g. Cuci kaki dengan air hangat atau bersihkan dengan normal saline.
h. Penggunaan antibiotic sistemik apabila ata tanda-tanda klinis infeksi.
i. Tulle gras (bila dengan antiseptic gunakan dalam waktu yang tidak lama).
j. Calcium alginate.
k. Kompressi dengan normal saline (untuk intensive cleaning).
l. Foam dressing.
m. Manajemen Dermatitis/Eczema
n. Perawatan kaki secara umum.
o. Cuci dengan air hangat atau bilas dengan normal saline
p. Test lergi.
q. Hindari penggunaan allergen.
r. Kortikosteroid topical.
s. Pemilihan balutan yang tepat sesuai dengan jenis luka (hindarkan balutan
sintetik).
t. Balutan yang dianjurkan; Cotton tulle gras, hydrogel, hydrocolloid,
calcium alginate, atau foam dressing.

Luka arteri termasuk luka yang sulit sembuh sehingga intervensi


pembedahan artery menjadi satu-satunya pilihan untuk memperbaiki aliran darah.
Percutaneous transluminal angioplasty sangat efektif untuk mendukung
penyembuhan arterial ulcer (Ray, et al 1995) dimana standar prosedur
pembedahan adalah bypass graft. Bila pasien mengalami nyeri hebat, pain control
merupakan esensi utama dalam manajemen arterial ulcer. Pasien sebaiknya
dianjurkan berhenti merokok. Latihan ringan pada tungkai bisa mendukung
pembentukan collateral pembuluh darah sehingga bisa meningkatkan perfusi
jaringan. Tungkai juga dipertahankan tetap hangat sebab dingin dapat
menstimulasi nyeri.
Tujuan utama manajemen arterial ulcer adalah melepaskan jaringan
nekrotik dan mencegah infeksi (dealey). Pemilihan balutan yang tepat bergantung
pada penampakan luka, jumlah eksudat dan posisi ulcer. Yang perlu diperhatikan
bahwa apapun balutan yang digunakan harus dipastikan bahwa balutan tersebut
tidak mengganggu aliran darah, oleh karena itu penggunaan terapi kompressi
(compression bandage) sebaiknya tidak digunakan.

Anda mungkin juga menyukai