OLEH KELOMPOK 9:
DENPASAR
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
RESIKO BUNUH DIRI
Pencederaan
Adaptif Maladaptif
Diri
i. Penatalaksanaan
Pertolongan pertama biasanya dilakukan secara darurat atau di kamar
pertolongan darurat di RS, di bagian penyakit dalam atau bagian bedah.
Dilakukan pengobatan terhadap luka-luka atau keadaan keracunan,
kesadaran penderita tidak selalu menentukan urgensi suatu tindakan medis.
Penentuan perawatan tidak tergantung pada faktor sosial tetapi berhubungan
erat dengan kriteria yang mencerminkan besarnya kemungkinan bunuh diri.
Bila keadaan keracunan atau terluka sudah dapat diatasi maka dapat
dilakukan evaluasi psikiatri. Tidak ada hubungan beratnya gangguan
badaniah dengan gangguan psikologik. Penting sekali pengobatannya untuk
menangani gangguan mentalnya. Untuk pasien dengan depresi dapat
diberikan terapi elektro konvulsi, obat-obat anti depresan dan psikoterapi.
j. Pohon Masalah
Resiko Perilaku
Kekerasan Akibat
ResikoBunuhDiri
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Risiko bunuh diri TUM : 1. Setelah …x… interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan 1. Agar pasien dapat percaya diri
Pasien tidak mencederai menunjukkan tanda-tanda percaya menggunakan prinsip komunikasi dengan perawat
diri sendiri pada perawat : terapeutik : 2. Agar pasien merasa aman dan
Ekspresi wajah bersahabat Sapa pasien dengan nama baik verbal nyaman
TUK 1 : Menunjukkan rasa senang maupun non verbal 3. Agar terjalin komunikasi dengan
Pasien dapat membina Ada kontak mata Perkenalkan diri dengan sopan baik
hubungan saling percaya Mau berjabat tangan Tanyakan nama lengkap pasien dan 4. Agar tindakan keperawatan yang
nama panggilan pasien dilakukan pleh perawat dapat
Mau menyebutkan nama
Jelaskan tujuan pertemuan diterima oleh pasien
Mau menjawab salam
Jujur dan menepati janji 5. Agar hubungan antara perawat dan
Mau duduk berdampingan
pasien terjalin dengan baik
dengan perawat Tunjukkan simpati empati dan menerima
6. Agar pasien tidak merasa sendiri
Mau mengutarakan masalah pasien apa adanya
menghadapi penyakit yang
yang dihadapi Berikan perhatian pada pasien dan
dialaminya
perhatian kebutuhan dasar
7. Agar kebutuhan pasien dapat
terpenuhi
TUK 2 : 2. Dalam ....x…. interaksi pasien 1. Jauhkan pasien dari benda-benda yang 1. Agar pasien tidak melakukan hal-
Pasien dapat terlindung dapat terlindung dari perilaku membahayakan hal yang tidak diinginkan seperti
dari perilaku bunuh diri bunuh diri 2. Tempatkan pasien di ruangan yang melukai dirinya sendiri atau orang
tenang dan selalu terlihat oleh perawat lain
3. Awasi pasien secara ketat setiap saat 2. Agar pasien dapat menenangkan
diri, namun tetap terpantau oleh
perawat
3. Agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan
TUK 3 : 3. Dalam ....x…. interaksi pasien 1. Dengarkan keluhan yang dirasakan 1. Agar pasien tidak merasa sendiri
Pasien dapat dapat mengekspresikan perasaannya pasien 2. Agar hubungan antara perawat dan
mengekspresikan 2. Bersikap empati untuk meningkatkan pasien terjalin dengan baik
perasaannya ungkapan keraguan, ketakutan, dan 3. Agar pasien merasa lebih tenang
keputusasaan 4. Agar keinginan pasien untuk hidup
3. Beri waktu dan kesempatan untuk meningkat
menceritakan arti penderitaannnya
4. Beri dukungan pada tindakan atau
ucapan pasien yang menunjukkan
keinginan untuk hidup
TUK 4 : 4. Dalam ....x…. interaksi pasien 1. Bantu untuk memahami bahwa pasien 1. Agar pasien dapat mengambil
Pasien dapat dapat meningkatkan harga diri dapat mengatasi keputusasaannya keputusan dengan baik
meningkatkan harga diri 2. Kaji dan kerahkan sumber sumber 2. Untuk mengetahui sejauh mana
internal individu pengetahuan pasien tentang
3. Bantu mengidentifikasi sumber-sumber penyakitnya
harapan (misal : hubungan antar sesama, 3. Agar pasien bisa mengendalikan
keyakinan, hal-hal untuk diselesaikan) harapan prilakunya
TUK 5 : 5. Dalam …x…. interaksi pasien 1. Ajarkan mengidentifikasi pengalaman 1. Agar ingatan pasien dengan masa
Pasien dapat dapat menggunakan koping yang pengalaman yang menyenangkan lalunya Kembali tumbuh
menggunakan koping adaptif 2. Bantu untuk mengenali hal-hal yang ia 2. Agar pasien sadar akan orang-orang
yang adaptif cintai dan yang ia sayangi dan pentingnya penting di hidupnya
terhadap kehidupan orang lain 3. Agar pasien tidak sendiri
3. Beri dorongan untuk berbagi keprihatinan menghadapi penyakitnya
pada orang lain
TUK 6 : 6. Dalam …x… interaksi pasien dapat 1. Kaji dan manfaatkan sumber-sumber 1. Agar pasien dapat mengingat orang-
Pasien dapat menggunakan dukungan sosial eksternal individu orang terdekatnya
menggunakan dukungan 2. Kaji sistem pendukung keyakinan yang 2. Agar pasien yakin dengan dirinya
sosial
dimiliki pasien sendiri dan agama yang dianutnya
3. Lakukan rujukan sesuai indikasi (pemuka 3. Agar penyakit pasien dapat teratasi
agama)
TUK 7 : 7. Dalam ….x… interaksi pasien 1. Diskusikan tentang obat (nama, dosis, 1. Mengkolaborasikan tentang
Pasien dapat dapat menggunakan obat dengan frekuensi, efek dan efek samping minum pemberian obat yang akan
menggunakan obat dengan tepat obat) diberikan ke pasien
benar dan tepat 2. Bantu menggunakan obat dengan prinsip 2. Mengajarkan pasien menggunakan
6 benar atau mengonsumsi obat dengan
3. Anjurkan membicarakan efek dan efek prinsip 6 benar
samping yang dirasakan oleh pasien 3. Mengajarkan pasien untuk bisa
4. Beri reinforcement positif bila mengetahui efek samping dari obat
menggunakan obat yang benar yang akan diberikan kepada pasien
4. Memberikan reinforcement positif
kepada pasien
4. Implementasi
Pasien Keluarga
SP 1 SP 1
1. Mengidentifikasi benda-benda yang 1. Mendiskusikan masalah yang
dapat membahayakan pasien dirasakan keluarga dalam merawat
2. Mengamankan benda yang dapat pasien
membahayakan pasien 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan
3. Mengajarkan cara mengendalikan gejala risiko bunuh diri dan jenis
dorongan bunuh diri perilaku bunuh diri yang dialami
4. Melatih cara mengendalikan pasien beserta proses terjadinya
dorongan bunuh diri 3. Menjelaskan cara merawat pasien
bunuh diri
SP II SP II
1. Mengidentifikasi aspek positif pasien 1. Melatih keluarga mempraktikan cara
2. Mendorong pasien berfikir positif merawat pasien dengan risiko bunuh
3. Mendorong pasien menghargai diri diri
sendiri 2. Melatih keluarga melakukan cara
merawat langsung pasien risiko
bunuh diri
SP III SP III
1. Mengidentifikasi pola koping yang 1. Membantu keluarga membuat jadwal
dapat diterapkan aktivitas dirumah termasuk minum
2. Menilai pola koping yang dapat obat (perencanaan pulang)
dilakukan 2. Menjelaskan kepada keluarga setelah
3. Mengidentifikasi dan mendorong pulang
pasien memilih pola koping yang
kontruktif
4. Menganjurkan pasien menggunakan
pola koping yang kontruktif
SP IV SP IV
1. Membuat rencana masa depan yang 1. Evaluasi SP 1, 2, 3
realistis 2. Latih langsung ke pasien
2. Mengidentifikasi cara mencapai masa 3. RTL keluarga seperti follow up dan
depan yang realistis rujukan
3. Memberi dorongan melakukan
kegiatan dalam rangka meraih masa
depan yang realistis
5. Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari
tindakan keperawatan pada klien (Keliat, dkk 2012). Hasil yang ingin dicapai
pada pasien dengan resiko bunuh diri yaitu :
Pasien dapat membina hubungan saling percaya
Pasien dapat terlindung dari perilaku bunuh diri
Pasien dapat mengekspresikan perasaannnya
Pasien dapat meningkatkan harga diri
Pasien dapat menggunakan koping yang adaptif
Pasien dapat menggunakan dukungan sosial
Pasien dapat menggunakan obat dengan tepat
DAFTAR PUSTAKA
Prabowo, Eka. 2014. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Fitria dan Nita. 2012. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP & SP) untuk 7
Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi Program S1 Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Keliat. dkk., 2012. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC.
Tim Dosen Keperawatan STIKes Wira Medika Bali. 2019. Buku Panduan Skill Lab
Mahasiswa Reguler Ilmu Keperawatan Semester IV. Denpasar : STIKes Wira
Medika Bali.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat PPNI