Anda di halaman 1dari 19

PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN

KEBERSIHAN TUBUH/HYGIENE(4Ns)
Posted December 10, 2010 by ifptasya in My Lesson. 17 Comments

Perawat bekerja dengan bermacam-macam klien yang perlu bantuan perawatan kebersihan diri
atau klien yang perlu belajar teknik hygiene. Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti
sehat. Hygiene perseorangan adalah tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Setiap orang berbeda-beda dalam memelihara
kesehatannya, antara lain dipengaruhi oleh faktor sosiokultural. Penyakit umumnya berhubungan
dengan kebiasaan kebersihan.

Hygiene perseorangan perlu dipertahankan untuk kenyamanan, keamanan dan kesejahteraan.


Orang yang sehat dapat mengurus diri dan memelihara kesehatannya.

Sakit membuat seseorang memerlukan bantuan perawat untuk melakukan praktik hygiene yang
rutin. Perawatan diri menjadi kompleks karena kondisi fisik dan keadaan emosi klien.

Perawat sebaiknya membedakan kemampuan klien dalam memelihara kebersihan diri dan
memberikan perawatan kebersihan diri ini sesuai dengan kebutuhan klien. Ketika memberikan
perawatan rutin, perawat mengkaji fisik dan keadaan emosi klien. Contoh ketika memandikan,
perawat mengkaji integumen lengkap dan mengkaji tingkat psikososial klien.

Perawat harus menggunakan komunikasi yang baik dalam meningkatkan hubungan yang
terapeutik, karena perawatan diri ini berkaitan dengan privacy klien. Selama melakukan
perawatan kebersihan diri, perawat juga dapat mengintegrasikan strategi keperawatan yang lain,
seperti mengajarkan cara-cara meningkatkan kesehatan atau implementasi ROM. Perawat juga
harus mengerti pada keterbatasan fisik klien yang spesifik kepercayaan, nilai dan kebiasaan.
Kebudayaan klien juga harus dihormati. Perawat harus memperhatikan agar klien tidak
tergantung jika memungkinkan. Klien yang sudah tua memandang bahwa sepertinya perawat
kurang hormat dalam membantu melakukan perawatan diri, sehingga perawat harus
mempertimbangkan hal ini.

Pada dasarnya, praktik hygiene ini sejalan dengan peningkatan kesehatan. Tujuan dari Hygiene :
1. Mempertahankan kesehatan kulit, kebersihan.
2. Memindahkan mikroorganisme dari tubuh, menurunkan kesempatan untuk infeksi.
3. Memperbesar kenyamanan klien, kesegaran, relaksasi.
4. Meningkatkan “self image” dengan meningkatkan penampilan.

PERAWATAN KULIT

1.1.    Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang vital, karena menjadi batas pertahanan
pertama dalam mempertahankan diri terhadap.

1.2.    Punya lapisan : Epidermis, Dermis, Subkutan :

–       Epidermis/kulit ari : Lapisan epitel berlapis gepeng bertanduk. Berisi kelenjar keringat dan
tangkai rambut di sebagian besar tubuh. Mengandung melanin yang berfungsi dalam pigmentasi
kulit.
–       Dermis : Jaringan kolagen, serat elastis untuk mendukung epidermis. Terdapat syaraf,
kantung rambut, lemak, pembuluh darah, pembuluh kapiler dan jaringan elastis berserabut.

–       Subkutan : Terdapat pembuluh darah, syaraf, limpa dan jaringan konektif yang berisi sel
lemak.

1.3.    Fungsi kulit antara lain untuk : proteksi, sensasi, pengatur suhu, ekskresi dan sekresi.

Proteksi:

–       Melindungi jaringan di bawahnya dari luka, mencegah masuknya mikroorganisme.

–       Kulit dan mukosa membran, merupakan pertahanan pertama.

Intervensi :

–       Sprei dan pakaian kering

–       Penggunaan sabun, deterjen, kosmetik, deodorant menyebabkan iritasi kimia.

–       Membersihkan kulit.

Sensasi:

–       Transmisi sensasi melalui reseptor saraf.

–       Berisi organ sensori (menyentuh, nyeri, panas, dingin dan tekanan)

Intervensi:

–     Sewaktu mandi, gosokan dengan benar.

–       linen yang halus

–       perawat; lepas pakaian; cincin

Pengatur Suhu:

–       Suhu tubuh dipertahankan

Intervensi : bed linen dan baju yang basah diganti.

Ekskresi & Sekresi:

Keringat : kehilangan panas dengan evaporasi.


Sebelum meminyaki rambut dan kulit.

Intervensi:

–        Minyak : menyembunyikan pertumbuhan mikroorganisme

–           mandi membersihkan sekresi tubuh yang berlebihan, meskipun mandi yang berlebihan
dapat menyebabkan kekeringan kulit.

1.4.    Faktor-faktor yang mempengaruhi perawatan kulit :

–       Lingkungan

–       Sosial Budaya (harapan dari masyarakat/kelompok sosial

–       Tingkat pengetahuan

–       Agama

–       Kesukaan/keinginan pribadi

–       Tingkat kesehatan

1.5.    Masalah umum yang terjadi pada kulit :

–       Kulit kering

–       Jerawat
–       Hirsutism

–       Kemerahan pada kulit

–       Kontak dermatitis


–       Luka lecet

Kulit Kering:

Karakteristik : berlapis-lapis, mudah terbelah, tekstur kasar, area yang terekspos seperti tangan,
lengan, kaki, muka.

Intervensi:

–       Mandi dijarangkan

–       Basahi tubuh, seluruh badan, bilas

–       Lotion, barier pelindung

–       Cream: bersihkan kulit kering.

Acne:

Karakteristik: bengkak, papulopustular (bengkak ada tonjolan), kulit erupsi, tampak: muka,
leher, bahu dan punggung.

Intervensi:
–       Cuci rambut dan kulit setiap hari dengan air panas dan sabun.

–       Gunakan kosmetik dengan hemat

–       Pembatasan diet

–       Penggunaan antibiotik topikal

Hirsutism:

Karakteristik : Pertumbuhan rambut yang berlebihan dari tubuh dan rambut muka khususnya
pada wanita.

Intervensi:

–       Dicukur, metode yang aman

–       Penjepit, memutihkan rambut : hanya sementara

Kemerahan pada kulit:

Karakteristik : erupsi kulit, sinar matahari, reaksi alergi, pruritis/gatal/tidakgatal.

Intervensi:

Mencuci area tersebut, sabun dan air yang hangat, bisa mengurangi pembengkakan.

Kontak Dermatitis:

Karakteristik: pembengkakan pada kulit, karakteristik kasar dengan erythema, gatal, sakit,
tampak lesi yang bersisik-sisik. Tampak: muka leher, tangan, lengan bawah, genitalia.

Intervensi:

Hindari agen penyebab, seperti pembersih, sabun.

Abrasi/luka lecet:

Karakteristik : Garukan/gosokan pada epidermis, bisa berdarah, mengeluarkan cairan.

Intervensi:

Perawat: tidak menggores klien dengan perhiasan/kuku.

Pengkajian:
Pengkajian fisik kulit, inspeksi dan palpasi, menentukan kebutuhan klien akan kebersihan. Kaji
kondisi kulit: observasi: warna, tekstur, ketebalan, turgor, catat adanya lesi.

Diagnosa Keperawatan:

1.    Potensial perubahan dalam intergritas kulit sehubungan dengan: immobilitas fisik,
pemasukan nutrisi yang tidak adekuat, adanya drainase dari luka.

2.    Perubahan intergritas kulit sehubungan dengan: luka dekubitus, kulit yang kering dan pecah-
pecah, adanya luka terbuka, luka bakar.

Tujuan:

–       Mempertahankan kebersihan kulit

–       Membantu membuat klien menjadi rileks

–       Menstimulasi sirkulasi pada kulit

–       Mengembangkan self image.

Implementasi:

–       Memandikan klien di tempat tidur: complete bed bath, partial bed bath.

–       Membantu klien dengan tub bath dan shower.

Evaluasi:

Hasil yang diharapkan:

1.    kulit bersih, kering, elastis, hidrasi baik dan tidak ada daerah yang meradang.

2.    tidak ada lesi kulit baru, seperti abrasi, luka dekubitus/eksoriasi.

3.    lesi : bersih, tidak ada drainase, lebih kecil dari sebelumnya.

PERAWATAN PADA KAKI DAN KUKU

Perlu perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau & cedera pada jaringan. Banyak orang yang
tidak menyadari masalah pada kaki & kuku, terjadi nyeri dan rasa tidak nyaman.

Masalah pada kaki dan kuku


Callus:

Penebalan kulit yang berbatas tegas, penebalan pada epidermis, biasanya rata, sakit sedikit
ditemukan, dibawah permukaan pada kaki dan telapak tangan, sebab gesekan lokal/tekanan.

Intervensi:

–       Memakai sarung tangan ketika menggunakan alat/objek, membuat gesekan pada
permukaan telapak tangan.

–       Pakai sepatu yang nyaman

–       Rendam callus di air hangat dan garam untuk melunakkan permukaan sel.

Corn:

Pengerasan dan penebalan setempat dari kulit disebabkan gesekan dan tekanan dari sepatu
terlihat pada jari kaki. Bentuk: meruncing ke satu titik, bulat dan timbul.

Intervensi:

Penggunaan sepatu yang nyaman.

Kutil:
Lesi jamur pada telapak kaki oleh papilloma Virus dapat menular, rasa sakit, sulit untuk berjalan.

Intervensi:

Sesuai instruksi dokter (acid salisilat)

Tinea Pedis:

Infeksi jamur pada kaki, sisi dan pecah pada kulit di antara jari tangan dan telapak kaki. Tampak
lepuh kecil menyebar ke bagian tubuh yang lain khususnya tangan.

Intervensi:
Penggunaan sepatu karet, mengeringkan kaki, pakai bedak, kaos kaki yang bersih, instruksi
dokter.

Pengkajian

–       Observasi warna kaki dan ekstremitas bawah

–       Catat warna, ukuran, kondisi, kontur, panjang kuku

–       Kaji pengisian kapiler

–       Inspeksi keseluruhan kulit kaki

–       Kaji mobilitas dari tumit dan jari

–       Kaji kebersihan kaki

–       Inspeksi sepatu klien.

PERAWATAN MULUT

Klien tidak dapat merawat gigi dan mulut sehubungan dengan kelemahan dan ketidakmampuan.
Kondisi rongga mulut berpengaruh langsung terhadap kesehatan. Perawat bertanggung jawab
dalam membantu klien untuk mempertahankan kebersihan gigi dan mulut.

Tabel 1      : PERKEMBANGAN GIGI PADA BERBAGAI TAHAPAN USIA

TINGKAT
PERUBAHAN
PERKEMBANGAN
Bayi –   Gigi susu mulai tumbuh ± 5 bulan –   Makanan
padat dapat diterima mulut ±    5 – 6 bulan –  
Mengunyah mulai 6 – 8 bulan
18 bulan – 16 bulan – 20 gigi susu sudah ada – Usia 2 tahun, anak dapat
mulai menyikat gigi dan belajar praktek kebersihan
– Gigi caries mulai menjadi masalah, bila kebersihan
gigi tidak diperhatikan.
6 – 12 tahun – Gigi susu diganti dengan gigi permanen – Gigi
permanen mulai lengkap pada usia 12 tahun kecuali
molar ke-2 dan ke-3 – Caries gigi dan
ketidakteraturan jarak gigi menjadi masalah
kesehatan yang penting
12 – 18 tahun – Seluruh gigi permanen ada – Praktek kebersihan
gigi cenderung diperbaiki karena meningkatnya
kesadaran body image.
18 – 40 tahun –  Molar ke-3 sudah tampak – Jika kebersihan mulut
dan nutrisi tidak dijaga pada waktu ini, masalah
dapat terjadi di tahun-tahun kemudian.
40 – 65 tahun Kehilangan gigi, kehilangan beberapa/seluruh gigi
karena kurangnya perawatan mulut
65 tahun ke atas –  Gigi semakin rapuh, warna lebih gelap –  Gigi
tidak rata, pecah-pecah – Kebiasaan makan sering
berubah dan malnutrisi mungkin menjadi masalah

Beberapa masalah  yang dapat ditemui:(Rujukan terbaik pada dokter gigi)

1. Caries Gigi

2. Glotitis

3. Ginggivitis
4. Halitosis(Bau Mulut)

5. Stomatotis(sariawan)
6. Penyakit Periodental

PERAWATAN RAMBUT DAN KULIT KEPALA

Masalah Rambut & Kulit Kepala

Jika suatu masalah diidentifikasi, perawat bertanggung jawab untuk mendiskusikan dengan klien.
Bila tidak diperhatikan, dapat menyebar dan mengenai anggota keluarga yang lain.

Masalah yang umum:

1.    Ketombe : gatal, kasus yang berat terdapat pada alis mata, liang telinga, menyebabkan orang
menjadi malu. Masuk mata, konjungtivitis.

Intervensi:

–   Shampoo secara teratur dengan shampoo obat

–   Jika kasus berat, hubungi dokter


2.    Kutu/Pediculosis : Pediculus humanus var capitis: pada kulit kepala, lekat pada helai rambut,
telur berupa partikel oval seperti ketombe.

Intervensi:

Shampoo khusus dan ulangi 12 – 24 jam kemudian

Kutu badan/pediculus humanus var corporis, cenderung melekat pada pakaian sehingga mudah
dilihat. Kutu tubuh menghisap darah dan telurnya pada baju dan kursi. Menimbulkan gatal.

Intervensi:

–   Mandi

–   Pada kulit yang kering, beri lotion

–   Lakukan 12 – 24 jam, mandi lagi

Kutu pubis/pintirus pubis : ditemukan pada rambut pubis, kutu warna putih keabu-abuan, telur
warna merah, menyebar melalui linen, sprei, baju, kursi.

Intervensi:

–   Cukur rambut

–   Bersihan

–   Jika lewat transmisi sexual, pasangan harus diberitahu.

IMPLEMENTASI MEMANDIKAN

Keuntungan mandi, dievaluasi dari kriteria dasar, sebagai berikut :

Klien mengekspresikan perasaan nyaman dan relaksasi, sendi-sendi dapat bergerak secara bebas.

Memandikan klien : membersihkan seluruh tubuh klien yang terbaring di atas tempat tidur.

Tujuan :

–       membersihkan kulit

–       stimulasi sirkulasi

–       memperbaiki/meningkatkan self image

–       mengurangi bau badan


–       range of motion

Jenis – jenis mandi:

2 kategori mandi :

1.   Untuk membersihkan : tujuan hygiene:

– Mandi lengkap di tempat tidur

– Mandi dibantu oleh diri sendiri

– Mandi sebagian, hanya membersihkan bagian-bagian dari tubuh, wajah, tangan, axilla, perineal
care, punggung

– Mandi dalam bak mandi

– Shower bath, pasien ambulasi, sedikit bantuan dari perawat

2.   Untuk terapeutik : misalnya untuk merawat kulit yang teriritasi menurut petunjuk dokter,
diberi obat-obatan tertentu dan suhu tertentu.

Jadwal perawatan : kebersihan diri

“Complete Morning Care”

–       Dengan perawatan perineal, back rub, mulut, rambut, kuku

–       Linen diganti secara keseluruhan

–       Di pagi hari, dinas pagi

“Partial Care”

–       Bagian dari area tubuh yang kotor : muka, leher, tangan, ketiak, perineum

–       Linen dan bantal yang kotor juga diganti

“Afternoon Care”

“Early morning care”

–       Dinas malam

–       Disiapkan untuk makan pagi


–       Fasilitas toilet

–       Muka dan tangan dicuci

–       Perawatan mulut

“Evening/bed time care”

–       diberikan sebelum tidur

–       muka, tangan, punggung

–       Back rub

–       Linen dan baju kotor diganti

“ Preoperative hygiene care”

–       Malam hari sebelum operasi

–       Tempat yang akan dioperasi lebih diperhatikan

–       Gigi palsu, kontak lensa, rambut palsu, perhiasan.

Back Rub Massagel pemijatan:

–       Biasanya dilakukan setelah mandi

–       Tujuan meningkatkan relaksasi, mengurangi ketegangan otot, menstimulasi sirkulasi darah.

–       Macam-macam gerakan back rub: Tapotement, Petrissage, Friction Stroke, Effleurage,
Three-handed Effleurage.

BED MAKING

Alat :

–       Kasur

–       Alat kasur (laken)

–       Stick laken

–       Sarung Bantal


–       Selimut

–       Alas/perlak (jika perlu)

–       Tempat/penampung kain kotor

Ingat : komunikasi, cuci tangan, posisi tubuh

Pengertian:

Ganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien agar bersih. Bisa dilakukan dengan klien di atas
tempat tidur atau tempat tidur yang kosong.

Tujuan:

1.    Untuk memberikan lingkungan yang bersih dan nyaman

2.    untuk menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit dengan menciptakan alas tidur dan
selimut yang bebas dari kotoran dan lipatan.

3.    Untuk memberikan gambaran diri dan harga diri klien dengan menciptakan tempat tidur
yang rapi dan nyaman.

4.    Untuk mengontrol penyebaran mikroorganisme

Pengkajian:

–       Kaji kebutuhan klien untuk penggantian alat tenun

–       Tentukan kondisi klien pada saat ini

–       Tentukan berapa banyak dan jenis alat tenun

–       Tentukan tingkat aktivitas dan pergerakan klien

–       Kaji kemampuan klien

Implementasi:

–       Prosedur mengganti alat tenun dengan klien di atasnya

–       Prosedur mengganti alat tenun pada tempat tidur kosong

Evaluasi:

–       Klien dapat beristirahat selama dan setelah prosedur dilakukan


–       Tempat tidur bersih, kering, bebas dari kerutan

–       Rasa nyaman

–       Kulit klien tidak ada iritasi jika kontak dengan alat tenun

Anda mungkin juga menyukai