Anda di halaman 1dari 27

Keluarga Sadar Gizi

(KADARZI)

Mewujudkan keluarga
cerdas dan mandiri
• Apa latarbelakang perlunya KADARZI ?
• Apa itu KADARZI ?
• Mengapa sasarannya keluarga?
• Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI
• Mengapa perlu memantau berat badan secara teratur ?
• Mengapa perlu makan beraneka ragam ?
• Mengapa keluarga perlu selalu mengkonsumsi garam beryodium ?
• Mengapa ibu harus memberikan ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan
?
• Mengapa perlu suplementasi zat gizi ?
• Bagaimana menilai keluarga sudah Sadar Gizi ?
• Bagaimana menuju Kadarzi ?
Apa latarbelakang perlunya KADARZI ?

Pada tahun 2002:


• Terdapat 27,3% balita menderita gizi kurang, 8% diantaranya
gizi buruk.
• Sebanyak 50% balita mengalami kekurangan vitamin A, dan
mempunyai risiko terjadinya kebutaan, gangguan
pertumbuhan dan penurunan daya tahan tubuh.
• Anemia gizi ditemukan pada sekitar 48,1% balita
• Beberapa penelitian menyimpulkan 54% kematian bayi dan
balita dilatarbelakangi faktor gizi
Cont’d
• Memasuki usia sekolah lebih dari sepertiga (36%)
anak tergolong pendek, sebagai indikasi kekurangan
gizi menahun.
• Pada tahun 2003, 11% anak sekolah menderita GAKY.
• Diperkirakan 10 juta anak menderita anemia gizi
besi.
• Secara keseluruhan gangguan gizi pada anak usia
sekolah mempengaruhi prestasi belajar, yang sangat
merugikan generasi mendatang.
Cont’d
• Pada usia remaja dan usia produktif, anema gizi merupakan
masalah yang paling sering ditemui.
• Sepertiga remaja putri dan WUS serta sekitar 50% ibu hamil
menderita anemia gizi.
• Kurang energi kronis (KEK) juga ditemui pada sekitar 30 juta
kelompok usia produktif.
• Kurang gizi pada kelompok ini sangat berdampak pada
penurunan daya tahan tubuh dan produktivitas.
• Masa kehamilan sering disebut periode kritis terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan gizi pada
masa ini akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan
janin dan akan berdampak pada periode berikutnya.
Cont’d
• Dimasa mendatang proporsi usia lanjut akan
semakin bertambah, seiring dengan
meningkatnya umur harapan hidup. Tanpa
disadari sekitar 5 juta lansia menderita
gangguan anemia gizi.
Upaya perbaikan gizi
mempertimbangkan beberapa hal
penting sebagai berikut:
• Arah perbaikan gizi lebih mengedepankan perubahan
perilaku keluarga, untuk mencegah dan menanggulangi
gizi kurang dan gizi lebih.
• Sasaran perbaikan gizi diperluas mencakup seluruh
kelompok siklus hidup, meliputi; bayi, balita, usia sekolah,
remaja dan usia produktif serta usia lanjut.
• Pendekatan yang lebih mengutamakan pemberdayaan
keluarga, pemberdayaan masyarakat, peningkatan
cakupan dan kualitas pelayanan didukung kerjasama lintas
sektor.
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

Merupakan gambaran keluarga yang


berperilaku gizi seimbang, mampu
mengenali dan memecahkan masalah
gizi anggota keluarganya
Apa itu KADARZI ?

 KELUARGA SADAR GIZI adalah  MAKANAN SEIMBANG adalah


keluarga yang berperilaku gizi pilihan makanan keluarga yang
seimbang, mampu mengenali dan mengandung semua zat gizi
mengatasi masalah gizi anggotanya yang diperlukan masing-masing
anggota keluarga dalam jumlah
 PERILAKU GIZI SEIMBANG
yang sesuai dengan kebutuhan
adalah pengetahuan, sikap dan
dan bebas dari pencemaran
praktek keluarga meliputi
mengkonsumsi makanan seimbang
dan berperilaku hidup sehat
Mengapa sasarannya Keluarga ?
• PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEBERSAMAAN antar
dalam bidang pangan, gizi dan keluarga dapat
kesehatan dilaksanakan memobilisasi masyarakat
terutama di tingkat keluarga untuk memperbaiki
• SUMBER DAYA dimiliki dan keadaan gizi dan
kesehatan
dimanfaatkan di tingkat keluarga
• MASALAH GIZI yang terjadi di
tingkat keluarga, erat kaitannya
dengan perilaku keluarga, tidak
semata-mata disebabkan oleh
kemiskinan dan
ketidaktersediaan pangan
Beberapa contoh perilaku
SADAR GIZI
• Memantau berat badan secara teratur
• Makan beraneka ragam
• Hanya mengkonsumsi garam beryodium
• Memberikan hanya ASI saja kepada bayi sampai
usia 6 bulan
• Mendapatkan dan memberikan suplementasi gizi
bagi anggota keluarga yang membutuhkan
Mengapa perlu memantau berat badan secara
teratur ?

• Perubahan berat badan menggambarkan perubahan


konsumsi makanan atau gangguan kesehatan
• Menimbang dapat dilakukan oleh keluarga dimana
saja
• Keluarga dapat mengenali masalah kesehatan dan
gizi anggota keluarganya
• Keluarga mampu mengatasi masalahnya baik oleh
sendiri atau dengan bantuan petugas
BAGAIMANA
Memantau berat badan anak ?

– Anak dapat ditimbang di rumah atau di posyandu atau di


tempat lain sekurangnya 2 bulan sekali
– Berat badan anak dimasukkan ke dalam KMS
– Bila grafik berat badan pada KMS Naik (sesuai garis
pertumbuhannya), berarti anak sehat, bila tidak naik
berarti ada penurunan konsumsi makanan atau
gangguan kesehatan dan perlu ditindaklanjuti oleh
keluarga atau meminta bantuan petugas kesehatan
BAGAIMANA
Memantau berat badan orang dewasa?

• Ditimbang di
rumah atau di
tempat lain
• Diukur Tinggi dan
Berat Badan
• Dihitung indeks
Massa tubuh (IMT)
Cara Menghitung IMT

Berat Badan (Kg) Contoh :


IMT =
Pak Hadi umur 42 tahun, Tinggi
Tinggi Badan x Tinggi Badan (m)
Badan 168 cm, Berat Badan 76
Kg.
Sesuai rumus, IMT Pak Hadi
dapat dihitung :

Arti IMT: 76 Kg
IMT = = 26,9
1.68 x 1.68 m
< 17.0 = Sangat kurus
17.0 - 18.4 = Kurus Kesimpulan:
18.5 - 25.0 = Normal
25.1 - 27.0 = Gemuk Pak Hadi gemuk, IMT 26,9 (antara
> 27.0 = Obes 25.1-27.0)
Mengapa perlu makan
beraneka ragam?
• Tubuh manusia memerlukan semua zat gizi (energi, lemak,
protein, vitamin dan mineral) sesuai kebutuhan

• Tidak ada satu jenis bahan makanan pun yang lengkap


kandungan zat gizinya

• Mengkonsumsi makanan beraneka ragam yang


mengandung sumber energi, lemak, protein, vitamin dan
mineral untuk menjamin pemenuhan kebutuhan gizi

• Apabila tersedia pilihlah makanan yang telah


diperkaya dengan zat gizi tertentu
Mengapa keluarga perlu selalu mengkonsumsi garam
beryodium?

• Zat yodium diperlukan tubuh setiap hari


• Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) menimbulkan
penurunan kecerdasan, gangguan pertumbuhan dan
pembesaran kelenjar gondok
• Kandungan zat yodium dalam air dan tanah di beberapa
daerah belum mencukupi kebutuhan

Gunakan selalu garam yang


berlabel garam beryodium
Mengapa ibu harus memberikan ASI saja kepada bayi
sampai usia 6 bulan ?
• ASI merupakan makanan  Meningkatkan
bayi yang paling kekebalan tubuh bayi
sempurna, bersih dan  Menjalin hubungan
sehat
kasih sayang antara ibu
• ASI dapat mencukupi dan bayi
kebutuhan gizi bayi untuk
tumbuh kembang dengan
normal sampai berusia 6
bulan (ASI Eksklusif)
• Praktis karena lebih mudah
diberikan setiap saat
Bagaimana menyusui secara eksklusif
?
• Mulai memberikan ASI
SEGERA setelah lahir

• Jangan diberikan makanan lain


sampai bayi berumur 6 bulan

• Berikan ASI melalui payudara


kiri dan kanan BERGANTIAN
setiap kali menyusui

• Ibu menyusui perlu minum


dan makan lebih banyak
dengan MENU SEIMBANG
Mengapa perlu suplementasi
zat gizi ?
• Kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita, ibu hamil dan ibu
menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi dari
makanan sehari-hari, terutama vitamin A untuk balita, zat besi
untuk ibu dan yodium untuk penduduk di daerah endemis
gondok
• Suplementasi zat gizi (tablet, kapsul atau bentuk lain) diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut
• Apabila kebutuhan zat-zat gizi tersebut dipenuhi dari
pengkayaan makanan, maka suplementasi zat gizi dapat
dihentikan secara bertahap

Kapsul Yodium
Tablet Besi Kapsul Vitamin A
Bagaimana menilai keluarga sudah SADAR
GIZI ?

• Status gizi seluruh anggota keluarga khususnya ibu


dan anak baik
• Tidak ada lagi bayi berat lahir rendah pada keluarga
• Semua anggota keluarga mengkonsumsi garam
beryodium
• Semua ibu memberikan hanya ASI saja pada bayi
sampai usia 6 bulan
• Semua balita dalam keluarga yang ditimbang naik
berat badannya sesuai umur
• Tidak ada masalah gizi lebih dalam keluarga
Bagaimana menuju KADARZI ?

Perilaku keluarga dipengaruhi oleh


pengetahuan dan sikap, serta faktor-faktor
lain seperti lingkungan, sosial ekonomi,
dan ketersediaan sumber daya.
Cont’d
Di tingkat keluarga :
• Keluarga mencari informasi gizi yang tersedia
secara terus menerus
• Tukar pengalaman antar keluarga serta
pendampingan oleh tokoh masyarakat dan
petugas
• Memanfaatkan fasilitas rujukan kompeten
secara berjenjang yang terjangkau (posyandu,
puskesmas dan rumah sakit)
Cont’d
Di tingkat masyarakat:
• Terbentuknya kelompok masyarakat yang mendukung upaya
menuju KADARZI (LSM; organisasi keagamaan; organisasi
kepemudaan; PKK; kelompok budaya, organisasi profesi;
organisasi wanita; pengusaha)
• Setiap kelompok akses terhadap informasi gizi dan
informasi sistem pelayanan gizi
• Sekurangnya terdapat kader di masing-masing kelompok
• Setiap kelompok aktif menyediakan dan menyebarluaskan
informasi dan sumber daya kesehatan dan gizi
Cont’d
Di tingkat Pemerintah
• (Pusat,propinsi dan Kab/Kota)
• Setiap sektor akses terhadap informasi dan
pelayanan kesehatan dan gizi
• Setiap sektor mempertimbangkan aspek kesehatan
dan gizi dalam merumuskan kebijakan sektor
• Setiap sektor menyediakan sumber daya untuk
perbaikan kesehatan dan gizi masyarakat
Referensi:

www.gizi.net.id
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai