Anda di halaman 1dari 5

SPTK (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)


PADA KLIEN WAHAM

NAMA :Tn. A Tanggal : 31 Agustus 2022

Pertemuan : Ke-1 Jam : 08.00 WITA


1. Fase Prainteraksi
A. Kondisi : Ketika Tn. A merasa bahwa dirinya adalah keturunan tuhan atau sahyangwidi,
ia meyakini bahwa dirinya dapat menyembuhkan bebagai macam penyakit
dan dapat berbicara dengan tuhan. Tn. A selalu mengatakan bahwa “aku
adalah anak tuhan, sembahlah aku karena sama saja kamu menyembah
tuhanmu”, ketika mengatakannya dengan nada tegas, wajahnya tegang dan
mata melotot.
B. Diagnosa : Waham kebesaran
C. Tujuan : 1. Klien dapat BHSP
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
3. Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
4. Klien dapat berhubungan dengan realitas
D. Tindakan Keperawatan : SP 1 (pasien)
1. Mengidentifikasi kebutuhan
2. Klien bicara konteks realita
3. Latih klien untuk memenuhi kebutuhannya
4. Masukkan jadwal kegiatan klien
2. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak”
“Bagaimana kabar bapak pagi ini?hari ini bapak nampak segar sekali? bapak sudah
sarapan pagi apa belum? Apa bapak masih ingat dengan menu tadi?”
“Bapak, kenalkan nama saya Nurmiati, bisa dipanggil suster Nurmi”.Nama bapak
siapa?kalo bapak lebih suka dipanggil dengan nama siapa? O… suka dipanggil
dengan nama bpk X, baiklah.”
“Saya Mahasiswa Keperawatan Stikes Mataram pak, saya bertugas disini selama 1
minggu, dan pasti bapak akan sering ketemu saya nanti.”
b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan bapak pagi ini?”
“ Bagaimana ceritanya sampai bapak di bawa kesini?” Coba ceritakan kepada
saya.
c. Kontrak
- Topik
“Bapak, bagaimana kalau kita bercakap - cakap tentang perasaan bapak saat
ini?” tapi sebelum kita bercakap – cakap, apakah ada hal yang bapak tanyakan
atau keluhkan saat ini?”
- Waktu
“Apakah bapak sibuk hari ini, kalo bapak sibuk, bagaimana kalo kita
berbincang – bincangnya hanya 15 menit saja?”
- Tempat
“Supaya kita lebih enak mengobrolnya, bagaimana kalau kita berbincang –
bincang di teras depan saja?”
3. Fase Kerja
“Dulu bapak bekerja dimana? O.. bapak dulu seorang penjahit ya,! (Wahh hebat ya
bapak, saya juga ingin bisa menjahit seperti bapak).”
(jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan waham tidak
ada. Perawat perlu memperhatikan bahwa klien penting. Karena dengan begitu klien
merasa diperhatikan sehingga klien akan mengungkapkan perasaannya).
(Menberikan pujian pada setiap kegiatan positif yang dilakukan klien).
(Memberikan pujian kepada kemampuan klien yang realistis)
(Diskusikan kebutuhan klien apa aja hal yang tidak terpenuhi selama di rumah sakit
atau dirumah)
“apa keinginan bapak yang belum dilakukan selama di rumah dan di sini?”
4. Terminasi
a. Evaluasi klien (subyektif)
“Baiklah bapak, karena waktu kita sudah habis, sekarang bagaimana perasaan
bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?”
b. Evaluasi perawat (objektif)
(Klien dapat menceritakan hal – hal yang selama ini dialami oleh klien, dan
menceritaka kebutuhannya yang belum terpenuhi)
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bagaimana, apakah bapak ingin melanjutkan cerita bapak?”
d.Kontrak
- Topik
“ Nanti kita akan bertemu lagi untuk berbincang – bincang lagi dan melakukan
hal yang ingin bapak lakukan, bagaimana bapak? Apa bapak setuju?”
“kalau begitu kita tulis jadwalnya disini ya pak”.
- Waktu
“ Enaknya kita nanti berbincang – bincang lagi jam berapa pak? Baiklah, jadi
kita akan berjumpa lagi besok ya pak, jam 08.00 WITA.”
- Tempat
“ Dimana nanti kita berbincang-bincang lagi pak? Bagaimana kalau di tempat
yang sama?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
PADA KLIEN WAHAM

Nama : Tn. A Tanggal : 01 September 2022


Pertemuan : Ke-2 Jam : 08.00 WITA
1. Fase Pra interaksi
A. Kondisi klien : Klien merasa senang berbincang-bincang dan merasa dirinya lebih aman
berfikir positif.
B. Diagnosa Keperawatan : waham Kebesaran
C. Tujuan : 1. Klien dapat berkata dengan realita
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
D. Tindakan Keperawatan
SP 2 : 1. Evaluasi kegiatan yang lalu ( SP1)
2. Identifikasi potensi / kemampuan yang dimiliki
3. Pilih dan latih potensi
4. Kemampuan yang dimiliki
5. masukan dalam jadwal kegiatan pasien
2. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak? Sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, saya datang lagi
untuk membicarakan kegemaran bapak”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan bapak sekarang? Bapak masih ingat apa yang akan kita
bicarakan kali ini?”
c. Kontrak
- Topik
Baik, sesuai janji kita, hari ini kita berbincang-bincang tentang kegiatan yang
ingin bapak lakukan”
- Waktu
“bagaimana kalo kita berbincang – bincangnya selama 15-20 menit? Selama
itu kita juga melakukan beberapa hal yang ingin bapak lakukan?”
-Tempat
“Supaya kita lebih enak mengobrolnya, bagaimana kalau kita berbincang –
bincang di teras depan saja?Seperti janji kita”
3. FaseKerja
“Bagaimana pak, apa yang ingin bapak lakukan hari ini?”oww bapak ingin menjahit,
baiklah pak kita coba menjahit
“Selain menjahit, hal yang ingin bapak lakukan apa?”mendesain ya, baiklah itu nanti
akan kita lakukan juga”
“bapak, jika bapak menginginkan sesuatu hal, sebaiknya jangan dipendam saja, coba
dilakukan”
“Ketika bapak dalam kesulitan jangan sungkan – sungkan untuk meminta bantuan
kepada orang terdekat, karena insyaallah orang terdekat bapak akan membantu
bapak.”
4.Terminasi
a. Evaluasi klien (subyektif)
“Baiklah pak, karena waktu kita sudah habis, sekarang bagaimana perasaan
bapak setelah kita berbincang-bincang tadi dan melakukan beberapa hal yang ingin
bapak lakukan?”
b. Evaluasi perawat (objektif)
“ Klien dapat menceritakan hal – hal kebutuhannya yang belum terpenuhi dan
mencoba melakukannya?”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bagaimana, apakah bapak ingin melanjutkan kegiatan ini bapak?”
d. Kontrak
- Topik
“ Besok kita akan bertemu lagi untuk berbincang – bincang lagi dan
melakukan hal lain yang ingin bapak lakukan, bagaimana pak? Apa bapak
setuju?”
“kalau begitu kita tulis jadwalnya disini ya pak”.
-Tempat
“ Dimana besok kita berbincang-bincang lagi pak? Bagaimana kalau di taman
depan?”
- Waktu
“ Enaknya kita besok berbincang – bincang lagi jam berapa pak? Bagaimana
kalaupukul 08.00 WITA.”

Anda mungkin juga menyukai