Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

GANGGUAN PSIKOSOSIAL “WAHAM” PADA


Tn. A DI PUSKESMAS PENANAE

NURMIATI, S.KEP
021.02.1233

DOSEN PEMBIMBING:
I MADE EKA SANTOSA, S.Kp., M.Kes
PENGERTIAN

Waham/delusi: satu perasaan keyakinan atau


kepercayaan yang keliru, berdasarkan simpulan
yang keliru tentang kenyataan eksternal, tidak
konsisten dengan intelegensia dan latar belakang
budaya pasien, dan tidak bisa diubah lewat
penalaran atau dengan jalan penyajian fakta.

Waham termasuk gangguan Isis Pikir.


Jenis-jenis
waham:
1. waham bizarre: keyakinan yang keliru, mustahil dan aneh
(contoh: makhluk angkasa luar menanamkan elektroda di
otak manusia)

2. waham sistematik: keyakinan yang keliru atau keyakinan


yang tergabung dengan satu tema/kejadian (contoh: orang
yang dikejar-kejar polisi atau mafia)

3. waham nihilistik: perasaan yang keliru bahwa diri dan


lingkungannya atau dunia tidak ada atau menuju kiamat
Jenis-jenis
waham:
4. waham somatik: keyakinan yang keliru melibatkan fungsi
tubuh (contoh: yakin otaknya meleleh)
5. waham paranoid:
a. waham kebesaran: keyakinan atau kepercayaan,
biasanya psikotik sifatnya, bahwa dirinya adalah orang
yang sangat kuat, sangat berkuasa atau sangat besar
b. waham kejaran (persekutorik): satu delusi yang
menandai seorang paranoid, yang mengira bahwa
dirinya adalah korban dari usaha untuk melukainya,
atau yang mendorong agar dia gagal dalam
tindakannya. Keyakinan bahwa dokter dan keluarga
berkomplot untuk merugikan, merusak, mencederai,
atau menghancurkan diri pasien
Jenis-jenis
waham:
c. waham rujukan (delusion of reference): satu
kepercayaan keliru yang meyakini bahwa tingkah laku
orang lain itu pasti akan memfitnah, membahayakan,
atau akan menjahati dirinya
d. waham dikendalikan: keyakinan yang keliru bahwa
keinginan, pikiran, atau perasaannya dikendalikan oleh
kekuatan dari luar. Termasuk di dalamnya:
🞍 thought withdrawal: waham bahwa pikirannya ditarik
oleh
orang lain atau kekuatan lain
🞍 thought insertion: waham bahwa pikirannya disisipi oleh orang
lain atau kekuatan lain
🞍 thought broadcasting: waham bahwa pikirannya dapat
diketahui oleh orang lain, tersiar di udara
🞍 thought control: waham bahwa pikirannya dikendalikan oleh
orang lain atau kekuatan lain
Jenis-jenis
waham:
6. waham cemburu: keyakinan yang keliru yang
berasal dari cemburu patologis tentang pasangan
yang tidak setia

7. erotomania: keyakinan yang keliru, biasanya pada


wanita, merasa yakin bahwa seseorang sangat
mencintainya
Penyebab Waham
Faktor yang mempengaruhi terjadinya waham
adalah  :
1. Gagal melalui tahapan perkembangan dengan
sehat
2. Disingkirkan oleh orang lain dan merasa kesepian
3. Hubungan yang tidak harmonis dengan orang lain
4. Perpisahan dengan orang yang dicintainya
5. Kegagalan yang sering dialami
6. Keturunan, paling sering pada kembar satu telur
7. Sering menggunakan penyelesaian masalah yang
tidak sehat, misalnya    menyalahkan orang lain
Tanda dan Gejala Waham
Kognitif
1. Tidak mampu membedakan Afektif
nyata dengan tidak nyata
2. Individu sangat percaya pada 1. Situasi tidak sesuai
keyakinannya
3. Sulit berfikir realita
dengan kenyataan
4. Tidak mampu mengambil 2. Afek tumpul
keputusan

Prilaku dan Hubungan Sosial


1. Hipersensitif Fisik
2. Hubungan interpersonal dengan orang lain
dangkal
3. Depresi
1. Higiene kurang
4. Ragu-ragu
5. Mengancam secara verbal
2. Muka pucat
6. Aktifitas tidak tepat
7. Streotif 3. Sering menguap
8. Impulsive
9. Curiga 4. BB menurun
Identitas Klien
 Identitas Klien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 34 Tahun
Informal : Ayah Klien
Agama : Islam
Alamat : Penanae RT. 05 RW. 02
Tanggal Pengkajian : 31 Agustus 2022

 Alasan Masuk
Klien diantar oleh keluarga dan orang tua klien ke puskesmas
penanae, karena klien sering melamun ngoceh sendirian, selalu
merasa dikejar-kejar orang, bercerita sendirian tentang hal-hal
yang terlalu mewah dan tinggi yang tidak sesuai dengan keadaan
klien, merasa ada orang yang akan merebut jabatan klien.
Strategi Pelaksanaan Pada Pasien
WAHAM

SP 2:
SP 1:
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (
1. Mengidentifikasi kebutuhan
SP1)
2. Klien bicara konteks realita
2. Identifikasi potensi /
3. Latih klien untuk memenuhi
kemampuan yang dimiliki
kebutuhannya
3. Pilih dan latih potensi
4. Masukkan jadwal kegiatan
4. Kemampuan yang dimiliki
klien
5. masukan dalam jadwal
kegiatan pasien
THANKS FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai