Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

IMUNISASI PADA An. A DI KELURAHAN


RABADOMPU BARAT WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PENANAE KOTA BIMA

OLEH:

ARIFIN, S.KEP

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN IMUNISASI PADA An. A DI KELURAHAN RABADOMPU


BARAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENANAE KOTA BIMA

TELAH MENDAPAT PERSETUJUAN DARI PEMBIMBING AKADEMIK

Telah disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

DISUSUN OLEH:

ARIFIN S.KEP

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ns. Robiatul Adawiyah., M.Kep Ns. Suci Kurniaty., S.Kep

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM

2022
LAP0RAN IMUNISASI

NAMA ANAK : AISYAH


ALAMAT : RITE, RT 001

TANGGAL LAHIR : 10/03/2021

TANGGAL PEMERIKSAAN : 28/01/2022

USIA : 11 BULAN /
Pada hari pengkajian dilakukan Imunisasi DPT-HB-Hib 3
DAN POLIO tetes 4.

PD3i : 1) Difteri (DPT)


2) Tetanus(DPT )
3) Tuberculosis(BCG)
4) Campak (CAMPAK)
5) Poliomielitis (POLIO)
6) Hepatitis B (HB)
7) Hemofilus influenza tipe B (Hib)

JENIS IMUNISASI : a) BCG (pencegah penyakit TBC)


b) Polio (pencegah penyakit Polio)
c) DPT (pencegah penyakit Dipteri, Batuk Rejan, dan
Tetanus)
d) HB (pencegah penyakit Hepatiti B/penyakit
kuning)
e) HIB (pencegah penyakit Radang Selaput
Otak/Meningitis,Pneumonia, Radang Saluran
Pendengaran)
f) Campak (pencegah penyakit Campak)

CARA IMUNISASI : a. BCG : Diberikan dengan INTRAKUTAN


b. DPT-HB-HIB : INTRAMUSKULAR
c. HEPATITIS B : INTRAMUSKULAR
d. POLIO ORAL : MELALUI MULUT

DOSIS IMUNISASI : a. BCG : 0,05 ml


b. DPT-HB-HIB : 0,5 ml
c. HEPATITIS B : 0,5 ml atau 1 buah HB PID,
pemberian dosis sebanyak 3 dosis, dosis pertama 0-
7 hari, dosis berikutnya intreval minimum 4
minggu (1 bulan)
d. POLIO ORAL : 1 dosis (dua tetes) sebanyak 4 kali
(dosis)pemberian, dengan interval setiap dosis
minimal 4 minggu
e. IPV : 0,5 ml. dari uisa 2 bulan 3 suntikan berturut-
turut 0,5 ml harus diberikan interval 1 atau 2 bulan.
IPV dapat diberikan setelah usia bayi 6,10 dan 14
bulan sesuai dengan rekomendasi WHO.

LOKASI IMUNISASI : a. BCG : Diberikan dengan INTRAKUTAN pada


lengan kanan atas (insertio muskulus deltoideus)
dengan menggunakan ADS 0,05 ml.
b. DPT-HB-HIB : INTRAMUSKULAR pada
anterolateral paha atas
c. HEPATITIS B : INTRAMUSKULAR pada
anterolateral paha.
d. POLIO ORAL (OPV) : MELALUI MULUT
diteteskan pada mulut anak

Terakhir pada waktu kegiatan posyandu anak Aisyah


dilakukan vaksin DPT-HB-Hib 3 dan Polio 4 dengan
disuntikkan di kedua paha dengan intramuskular dan polio
diteteskan di mulut 2 tetes.

KIPI : a. BCG : 2-6 Minggu setelah vaksin BCG daerah


bekas suntikan akan munculbisul kecil (papula)
yang semakin membesar dan dapat menjadi ulserasi
dalam waktu 2-4 bulan, kemudian menyembuh
perlahan dengan menimbulkan jaringan parut
dengan diameter 2-10 cm
b. DPT-HB-HIB : reaksi lokasi sementara seperti
bengkak, nyeri, dan kemerahan pada lokasi
suntikan, disertai demam kadang timbul dalam
sejumlah kasus. Kadang-kadang reaksi berat,
seperti demam tinggi, rewel, dan menangis dengan
nada tinggi dapat terjadi 24 jam setelah
penyuntikan
c. HEPATITIS B : reaksi lokal seperti rasa sakit,
kemerahan, dan pembengkakan disekitar tempat
penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan
dan biasanya hilang setelah 2 hari.
d. POLIO ORAL : sangat jarang terjadi reaksi
sesudah imunisasi polio oral. Setelah mendapat
vaksin polio oral bayi boleh makan dan minum
seperti biasa. Apabila muntah dalam 30 menit
segera diberi dosis ulang.
e. CAMPAK : hingga 15% pasien dapat mengalami
demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang
dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi.

Lampiran:

1. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai