Anda di halaman 1dari 17

RESUME KEPERAWATAN KELUARGA BERENCANA PADA NY.

N
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS PENANAE KOTA BIMA

Disusun

Oleh:
Arifin, S.Kep
NPM: -

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
RESUME KEPERAWATAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. N
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS PENANAE KOTA BIMA

TELAH MENDAPAT PERSETUJUAN DARI PEMBIMBING AKADEMIK

Telah disetujui pada :


Hari :
Tanggal :

DISUSUN OLEH:
ARIFIN, S. Kep.
NPM: -

Penanggungjawab Mata Kuliah Dosen Pembimbing


KomunitasTerintegrasi

Ns. Sukardin, S. Kep., MNS Nurul Ilmi, S. Kep Ners. M.Pd

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM
TAHUN 2022
A. Pengertian
KB adalah usaha mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu
maupun bayinya, bagi ayah serta keluarga dan masyarakat yang bersangkutan tidak akan
menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut. Keluarga berencana
merupakan suatu perencanaan tentang waktu yang tepat untuk memiliki anak. Di dalam
keluarga berencana terdapat Teknik kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan
sebagai upaya untuk mengatur kehamilan.
Jika pasangan yang sudah menikah memiliki kesuburan baik, 90% pasangan wanita akan
hamil dalam satu tahun bila mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi (Gunningham, et al.,
1997). Oleh karena itu untuk pengaturan waktu kehamilan, tidak terlepas dari peran alat
kontrasepsi. Kehamilan tak terencana dapat menyebabkan gangguan mayor di dalam
kehidupan seorang wanita yang berdampak pada kesehatan ibu dan neonatus.

B. Jenis KB
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntik
1. DMPA (Depo Medroxy Progesteron Acetat/Depo Provera)
Diberikan sekali dalam 3 bulan dengan dosis 150 mg dengan cara disuntikkan ini.
2. DEPO NET-EN (Norethindorone Enanthate/Depo Noristerat)
Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 2 bulan (8 minggu) dengan cara disuntikkan
IM.
C. Mekanisme Kerja
1. Primer :mencegah ovulasi
Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi LH surge respon kelenjar hipofise terhadap
gonadotropin releasing hormone eksogeneus tidak berubah, sehingga memberi kesan
proses terjadi di hipotalamus dari pada di kelenjar hipofise (menghalangi pengeluaran
FSH dan LH sehingga tidak terjadi ovulasi).
2. Sekunder
1. Mengentalkan lender servik dan menjadi sedikit sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma
2. Menjadikan selaput lender rahim tipis dan atropi
3. Menghambat transportasi gamet dan tuba
4. Mengubah endometrium menjadi tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.

D. Indikasi KB Suntik
KB Suntik diberikan kepada wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang/wanita
yang telah mempunyai cukup anak tapi enggan/tidak bisa melakukan sterilisasi. Ini juga
diberikan kepada wanita yang mempunyai kontraindikasi estrogen/menunjukkan efek
samping dengan pemakaian estrogen/enggan minum pil tiap hari. KB suntik yang diberikan
kepada ibu menyusui dan pada wanita yang mendekati menopause.

E. Kontra Indikasi
Ada 2 macam, yaitu:
1. Kontraindikasi secara mutlak
 Terdapatnya tromboflebitis/Riwayat tromboflebitis
 Kelainan serebro vascular
 Fungsi hati tidak / kurang baik
 Adanya keganasan pada kelenjar payudara dan alat reproduksi
 Varices berat
 Adanya kehamilan
2. KontraIndikasi secara relative
 Hipertensi
 Diabetes
 Perdarahan abnormal pervaginam
 Fibromioma uterus
 Penyakit jantung dan ginjal

F. Macam-macam Kontrasepsi Suntik


Ada 3 macam, yaitu:
1. Depo Provera
Adalah medroxyprogesterone yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi
parenteral/mempunyai efek progesteron yang kuat dan sangat efektif.
2. Komposisi
Suspensi Steril Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) dalam air:
 Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
 Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
3. Waktu Pemberian dan Dosis
Disuntikkan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan. Suntikan harus lama pada otot bokong
musculus gluceus agak dalam.
4. Efektivitas
Efektivitas tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun asal penyuntikan
dilakukan secara teratur.
5. Keuntungan
 Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari menelan pil
 Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah.
 Sangat efektif
 Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
 Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause
 Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
 Tidak mengganggu hubungan sexual, mengurangi rasa nyeri saat haid.
 Tidak didapat pengaruh sampingan dari pemakaian estrogen.
6. Efek Samping
 Reaksi anafilaksis
 Penyakit trombo embolik, tromboplebitis
 Sistem saraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak bisa tidur
 Selaput kulit dan lender bercak merah/jerawat
 Gastrointestinal, mual
 Payudara lembek dan galaktorea
 Perubahan warna kulit ditempat suntikan
7. Cara Pemberian
 Waktu pasca persalinan (PP)
Diberikan pada hari ke 3-5 PP/sesudah ASI diproduksi/ibu sebelum pulang dari RS/6-
8 minggu pasca bersalin asal ibu tidak hamil/belum melakukan coitus.
 Pasca Keguguran
Segera setelah kuretage/sewaktu ibu hendak pulang dari RS, 30 hari pasca abortus
asal ibu belum hamil lagi, dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid.
 Noristat (Norigest)
Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan (secara depot). Larutannya merupakan
campuran benzyl benzoat dan castrol oil dalam perbandingan 4:6. Efek
kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma melalui lendir servik.
 Komposisi
Dalam ampul norigest berisi 200 mg nerotinasonenantat dalam larutan minyak (depo
norestirat)
 Waktu Pemberian dan Dosis
Disuntikkan dalam dosis 200 mg/cc sekali setiap 2 bulan dengan cara IM. Untuk 6
bulan pertama suntikan diberikan setiap 8 minggu dan setelah itu setiap 12 minggu.
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA BERENCANA
UNIT KEPERAWATAN MATERNITAS

Nama Mahasiswa : Arifin, S.Kep


NPM :-
Tgl. Pengkajian : 10 Januari 2022

A. Biodata Klien
Nama : Ny. N
Umur : 23 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Status Pernikahan :Menikah
Alamat :Rabadompu Barat RT. 08 RW. 03
Agama : Islam
Nama Suami : Tn. H
UmurSuami :25 Tahun
Pendidikan Suami : SMA
PekerjaanSuami : Petani
Lama Pernikahan : 1 Tahun

B. Data UmumObstetrik
Berat Badan Sekarang:65 kg
Berat badan sebelum menggunakan alat kontrasepsi: 50 kg
Jumlah Anak :1
Alasan datang ke Klinik : Karena Ny. N ingin menjarangkan kehamilannya.
Yang Mengajak :diri sendiri
Menstruasi Terakhir :post partum hari ke 30
Pola Menstruasi sebelum menggunakan KB : lancar dan tidak ada keluhan
Pola Menstruasi setelah menggunakan KB :belum pernah menggunakan KB
Masalah waktu hamil : Mual muntah, pusing, dan cepat lelah
Riwayat pemakaian alat kontrasepsi sebelumnya :belum pernah memakai alat kontrasepsi
sebelumnya.
Riwayat kesehatan : Pernah menderita penyakit alat reproduksi: tidak pernah
Pernah menderita penyakit lain: tidak pernah
Riwayat penggunaan obat-obatan: tidak ada
Riwayat merokok: tidak ada
Konsumsi alkohol: tidak ada

Pengetahuan klien tentang cara KB yang diminati :


Klien tidak mengetahui tentang KB.
Harapan klien terhadap penggunaan KB yang dipilih:
Harapannya semoga alat kontrasepsi yang dia pilih bisa cocok dengannya.

ANALISA DATA
NO. DATA PARAF
(SIGN/SYMTOM) ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Post partum Kurang
1. Klien mengatakan Pengetahuan
tidak mengerti
tentang KB Kurang
2. Klien mengatakan informasi
belum pernah tentang KB
menggunakan alat suntik
kontrasepsi apapun
sebelumnya
3. Klien sering Tidak
menanyakan mengerti
manfaat, tentang KB
keuntungan, dan suntik
efekdari KB jenis
suntik.
Kurang
DO: Pengetahuan
1. Klien tampak
bingung
2. Klien berumur 22
tahun
3. Post partum hari ke
30
4. Pendidikan klien
SMA
5. Klien baru pertama
kali ber – KB.

2 DS: Post partum Kecemasan


1. Klien mengatakan
tidak mengerti
tentang KB
Kurang
2. Klien mengatakan
informasi
belum pernah tentang KB
menggunakan alat
kontrasepsi apapun
sebelumnya
Munculnya
DO: rasa takut
untuk KB
1. Klien tampak
bingung
2. Klien tampak cemas
3. Klien banyak Kecemasan
bertanya tentang KB
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi tentang KB


2. Kecemasan berhubungan dengan munculnya rasa takut untuk KB
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kurang percaya diri dengan BB yang sekarang.

PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN


No. Dx TUJUAN INTERVENSI RASIONAL PARAF
1 Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat pengetahuan 1. Belajar tergantung
tindakan klien tentang masalah pada emosi dan
keperawatan selama kesehatannya. kesiapan fisik.
2x24 jam, 2. Berikan Pendidikan 2. Memberikan
diharapkan masalah kesehatan tentang KB dan pengetahuan pada
teratasi dengan efek samping dari ibu tentang alat
kriteria hasil: penggunaan KB suntik. kontrasepsi yang
1. Klien 3. Jelaskan pada klien digunakan dan efek
mengetahui tentang penyakit yang samping dari alat
tentang KB. dialaminya kontrasepsi
2. Klien paham dan tersebut.
mau melakukan 3. Memberi
KB pengetahuan pada
3. Klien tampak klien tentang
tenang. penyakitnya.
2 Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat kecemasan 1. Mengetahui tingkat
tindakan (ringan, sedang, berat) kecemasan klien
keperawatan selama 2. Berikan klien lingkungan dan tindakan apa
2x24 jam diharapkan yang nyaman yang akan
masalah teratasi 3. Berikan dorongan dan dilakukan.
dengan kriteria hasil: kesempatan pada klien 2. Memberi
1. Klien sudah untuk mengungkapkan ketenangan pada
tidak cemas lagi pikiran dan perasaan klien.
2. Klien tampak untuk mengambarkan 3. Membantu klien
tenang kecemasannya. mengungkapkan
3. Tidak 4. Anjurkan melakukan perasaan dan
menunjukkan aktivitas yang kecemasannya.
perilaku agresif menyenangkan seperti 4. Mengalihkan
menonton TV, mendengar perhatian klien agar
radio, atau music untuk tidak focus pada
mengurangi penyakitnya.
kecemasannya.
3 Setelah dilakukan 1. Lakukan pendekatan 1. Meningkatkan
tindakan dengan klien dan harga diri sehingga
keperawatan selama identifikasi masalah yang klien mampu
2x24 jam diharapkan dihadapi. mengungkapkan
masalah teratasi, 2. Jelaskan pada ibu tentang masalahnya.
dengan kriteria hasil: penyebab dari peningkatan 2. Klien lebih
1. BB dalam batas BB dan cara mengatasinya kooperatif
normal 3. Anjurkan untuk diet mengenai
2. Klien tampak mengurangi BB penjelasan dari
lebih tenang 4. Libatkan pasangan dalam petugas.
memberikan penjelasan 3. Diet yang baik
mengenai keadaan klien. membantu
5. Lakukan aktivitas menurunkan BB
olahraga secara teratur. 4. Dukungan suami
akan meningkatkan
harga diri klien.
5. Pembakaran lemak
dapat dilakukan
dengan olahraga
secara teratur.

IMPLEMENTASI

NO HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI PARAF

DX

1 Senin/ 10 08.0 1. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang masalah

Januari 2022 0 kesehatannya.


2. Berikan Pendidikan kesehatan tentang KB dan efek
samping dari penggunaan KB suntik.
3. Jelaskan pada klien tentang penyakit yang dialaminya

2 Selasa/ 11 08.0 1. Kaji tingkat kecemasan (ringan, sedang, berat)

Januari 2022 0 2. Berikan klien lingkungan yang nyaman


3. Berikan dorongan dan kesempatan pada klien untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaan untuk
mengambarkan kecemasannya.
4. Anjurkan melakukan aktivitas yang menyenangkan

seperti menonton TV, mendengar radio, atau music


untuk mengurangi kecemasannya.

3 Rabu /12 08.0 1. Lakukan pendekatan dengan klien dan identifikasi

Januari 2022 0 masalah yang dihadapi.


2. Jelaskan pada ibu tentang penyebab dari peningkatan
BB dan cara mengatasinya
3. Anjurkan untuk diet mengurangi BB
4. Libatkan pasangan dalam memberikan penjelasan
mengenai keadaan klien.
5. Lakukan aktivitas olahraga secara teratur.

EVALUASI

NO.Dx HARI/TGL JAM EVALUASI PARAF

1 Senin/ 10 08.00 S:
Januari 1. Klien mengatakan senang diberikan pendidikan
2022 kesehatan.
2. Klien mengatakan mengerti tentang KB suntik
dan mengerti tentang alat kontrasepsi KB suntik
dan efek KB suntik.
O:
1. Klien tampak tenang
2. Klien dapat menyebutkan kembali pengertian
KB suntik, indikasi, dan kontraindikasi KB
suntik, dan efek sampingnya.
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
2 Selasa/ 11 08.00 S:
Januari 1. Klien mengatakan merasa tenang setelah
2022
mengungkapkan kecemasannya kepada perawat
2. Klien mengatakanakan melakukan aktivitas yang
menyenangkan seperti menonton TV di rumah.
O: klien tampak tenang
A: Masalah teratasi
P:Pertahankan intervensi.
3 Rabu/ 13 08.00 S:
Januari 1. Klien mengatakan mengerti penyebab kenaikan
2022 BBnya
2. Klien mengatakan akan melakukan diet untuk
mengurangi BB nya
3. Suami klien mengatakan akan selalu memberi
dukungan kepada istrinya
4. Klien mengatakan akan melakukan aktivitas
olahraga secara teratur.
O: Klien tampak tenang
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
Lampiran
Dokumentasi Bersama Ny. N di kelurahan Rabadompu Barat.
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. 2019. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: BKKBN

Budisantoso. 2018. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Pria dalam Keluarga
Berencana di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul Tahun 2008. [Tesis Ilmiah]. Semarang:
Universitas Diponegoro.

Kurniawati, T. 2014. Buku Ajar Kependudukan dan Pelayanan KB. Jakarta: EGC.

Suratun. 2018. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info
Media.

Saifuddin, A. 2016. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Vasra, E. 2019. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Suami dengan Keikutsertaan Ber-KB
di Kecamatan Sukarami Palembang Tahun 2019.Palembang: Kebidanan Politeknik Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai