Anda di halaman 1dari 22

Kenali

Waham

Sedini
Mungkin
Program Studi
Purwandari Pendidikan Profesi Ners
Nurfaizah, S.Kep UPN Veteran Jakarta 2021
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT


atas segala karuniaNya sehingga booklet ini berhasil
terselesaikan dengan judul yang telah dipilih yaitu “Kenali
Waham Sedini Mungkin”. Terima kasih yang sebesar-
besarnya penulis ucapkan kepada Ibu Ns. Evin Novianti,
M.Kep., Sp.Kep.J dan Ns. Suwalgiyah, S.Kep yang telah
membimbing dalam pembuatan booklet ini, serta kepad
apihak-pihak yang telah mendukung dan membantu
terslesainya booklet ini.

Dalam booklet ini menjelaskan mengenai waham dan cara


penanganannya. Diharapakn buku ini dapat bermanfaat
sebagai bahan pembelajar dan menambah informasi dan
pengetahuan pembaca. Selain itu, kritik dan saran sangat
diharapkan oleh penulis untuk dapat membuat karya yang
lebih baik lagi.

Jakarta, Februari 2021

Penulis

Purwandari Nurfaizah, S.Kep


Daftar Isi

Pengertian Waham.................................................................. 1
Karakteristik Waham.............................................................. 1
Tanda Gejala Waham.............................................................. 2
Penyebab Waham..................................................................... 3
Jenis-Jenis Waham................................................................... 4
Fase Proses Waham.................................................................. 8
Bahaya Waham.......................................................................... 11
Cara Penanganan Waham..................................................... 12
Obat-Obatan untuk Waham................................................ 13
Teknik Konseling Konfrontasi............................................. 14
Peran Serta Keluarga............................................................... 15
Daftar Pustaka........................................................................... 16
WAHAM
. . . .
.... . . . . .
Apa Itu Waham?
.. . . . .

Waham adalah keyakinan pribadi


yang salah secara kokoh
dipertahankan walaupun yang
lain tidak berkeyakinan sama
dan kontradiksi dengan realitas
sosial (Stuart, 2016).

bagaimana
karakteristik
Waham?
Waham merupakan gejala spesifik psikosis.
Psikosis sendiri merupakan gangguan jiwa yang
berhubungan dengan ketidakmampuan
seseorang dalam menilai realita dan fantasi yang
ada dalam dirinya. Terlepas dari khayalan
mereka, orang waham mungkin terus
bersosialisasi, bertindak secara normal, dan
perilaku mereka tidak selalu tampak aneh.
1
kenali tanda
gejala waham !

Merasa sulit Merasa khawatir Menunjukkan isi


berkonsentrasi pikir tidak sesuai
dan sulit dimengerti

Curiga berlebihan Bicara berlebihan Sikap menentang


Waspada berlebihan atau permusuhan

Pola tidur berubah Produktifitas kerja Tidak mampu


menurun merawat diri

2
mengapa
bisa waham?

Waham disebabkan oleh:


Abnormal pada sistem saraf pusat
Perbedaan perlakuan dari keluarga
Suatu kondisi sosial terisolasi
Pencapaian sesuatu dalam kehidupannya tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan
Permasalahan ekonomi
Masalah kelompok minoritas
Kesejahteraan yang tidak memadai
Pengaruh rasial dan keagamaan

3
kenali
jenis-jenis waham
Waham Kebesaran (Grandiosity)

Klien meyakini bahwa ia memiliki


suatu kebesaran atau kekuasaan
istimewa dan spesial (Stuart, 2016).
Keyakinannya ini diucapkan secara
berulang-ulang tetapi tidak sesuai
dengan realita yang ada.

“saya sudah mejadi anggota


kepresidenan sejak era Soekarno. Tidak
ada presiden yang dapat menjalankan
kekuasaannya tanpa saya. Jika bukan
karena saya, mungkin kita akan
mengalami perang berkepanjangan
dengan Belanda.”
4
Waham Agama (Religious)

Keyakinan seseorang bahwa ia disukai oleh


mahluk yang maha tinggi atau menjadi alat
bagi makhluk tersebut (Stuart, 2016).
Klien memiliki keyakinan berlebihan
terhadap suatu agama yang tidak sesuai
dengan realita dan terus-menerus
diulanginnya

“selama saya menggunakan medali religius ini, tidak ada


hal yang buruk akan menimpa saya.”

Waham Nihilistik (Nihilistic)


Klien meyakini bahwa dirinya
sudah tiada atau meninggal dan
keyakinannya terhadap hal ini
diucapkan secara berulang-ulang.

“Ini adalah alam kubur dan semua


yang ada disini adalah roh-roh.”

5
Waham Somatik (Somatic)

Waham jenis ini merupakan keyakinan


bahwa tubuhnya atau bagian dari
tubuhnya sakit atau terdistorsi (Stuart,
2016). Klien meyakini bahwa tubuh atau
bagian dari tubuhnya terganggu atau
terserang suatu penyakit adn hal tersebut
tak sesuai dengan realitas. Klien
mengatakan hal tersebut berulang-ulang.

“Kerongkongan saya rasanya tercabik-cabik"


"Ada tikus di perut saya"

Waham Paranoid
Waham jenis ini dimana seseorang
memiliki kecurigaan berlebihan
dan tidak rasional serta tidak
mempercayai orang lain.

“di luar akan ada orang yang


menangkap saya”
6
Wahan Bizar (Bizarre)
Suatu paham yang melibatkan fenomena keyakinan
seseorang yang sama sekali tidak masuk akal. Waham
bizar terdiri dari waham sisip pikir (thought of insertion),
waham siar pikir (thought of broadcasting), dan waham
kendali pikir (thought of being controlled).

Waham sisip pikir adalah waham dimana


seseorang meyakini bahwa pikirannya bukan
miliknya sendiri, melainkan milik orang lain
dan telah dimasukkan ke dalam pikirannya

Waham siar pikir adalah waham dimana


seseorang memiliki keyakinan yang tidak
masuk akal bahwa orang lain dapat
mendengar atau menyadari pikirannya.

Waham kendali pikir adalah waham dimana


seseorang meyakini bahwa perasaan,
dorongan, pikiran, atau tindakannya berada
di bawah kendali orang lain
7
BAGAIMANA PROSES
TERJADINYA WAHAM?
1.Fase kurangnya kebutuhan manusia
(lack of human need)

(sumber: indonesia.go.i.d)

Waham dimulai dengan terbatasnya kebutuhan fisik


maupun psikis seseorang dalam status sosial dan
ekonomi dapat membuatnya ingin memenuhi
kebutuhan hidup sehingga mendorong klien untuk
mencari kepuasan dengan cara yang salah

Gangguan waham ini juga terjadi akibat


minimnya penghargaan saat tumbuh kembang

8
2.Fase kurangnya kepercayaan diri
(lack of self esteem)
Ketiadaan pengakuan dari
lingkungan, tingginya
kesenjangan antara realita dan
ideal diri, dan kebutuhan yang
tak terpenuhi sesuai dengan
standar lingkungan membuat
seseorang merasa menderita,
malu, dan merasa tidak berharga. (sumber: bisnis.tempo.co)

3.Fase kendali internal dan eksternal


(Control internal and external)

(sumber: indonesia.go.i.d)

Kebutuhan akan pengakuan dan penerimaan di


lingakungan menjadi prioritas utama dan
mendominasi dalam hidupnya. Disisi lain, lingkungan
sekitar menjadi pendengar pasif dan kurang
memberikan koreksi secara memadai kepadanya
dengan alasan toleransi dan menjaga perasaan. 9
(sumber: medium.com)

Rasa percaya beberapa orang dalam lingkungannya


terhadap seseorang membuatnya merasa didukung. Hal ini
menyebabkan ia terus menerus mengulang hal itu dan
membuatnya kehilangan kendali diri sehingga dia tidak
merasa bedosa saat berbohong.

(sumber: nationalgeographic.gr.id)
Seseorang merasa nyaman dengan keyakinan dan
kebohongannya. Ia juga menganggap semua orang akan
memercayai dan mendukungnya. Pada tahap selanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindari interaksi sosial.
10
(sumber: bengkuluinteraktif.com)

Tidak adanya koreksi dapat meningkatkan keyakinan


yang salah padanya. Disini penting sekali untuk
mengguncang keyakinannya dengan cara konfrontatif
dan memperkaya keyakinan religiusnya.

apa bahaya WAHAM?


Memperlihatkan Permusuhan

Mendekati orang lain dengan ancaman

Memberikan kata-kata ancaman

Melukai orang lain

11
CARA
PENANGANAN
WAHAM
bagaimana cara
penanganan
waham?
Penuhi Kebutuhan
Membantu menyadarkannya ke realita yang ada dan
bantu memenuhi kebutuhan yang sebelumnya tidak
terpenuhi dengan mendiskusikannya terlebih dahulu

Minum Obat Secara Teratur


Minum Obat teratur dengan memperhatikan 5 Benar
Obat yaitu benar obat, benar pasien, benar dosis, benar
rute, dan benar waktu). Obat antipsikotik dapat
menurunkan intensitas waham

Latih Kemampuan yang dimiliki


Membantu melatih kemampuan yang dimiliki dan
diinginkan dengan mendiskusikannya terlebih dahulu serta
ajaklah untuk melakukan kegiatan sehari-hari dirumah
12
APa saja obat-obatan
untuk waham?
Nurarif & Kusuma (2015)

Litium karbonat
obat ini juga digunakan untuk
mencegah atau mengurangi
intensitas serangan ulang pasien
bipolar dengan riwayat mania.
(sumber: aladokter.com)

Haloperidol
Haloperidol efektif untuk
pengobatan kelainan
tingkah laku berat
(sumber: e-katalog.lkpp.go.id)

Karbamazepin
Karbamazepin terbukti efektif,
dalam pengobatan kejang
psikomotor, serta neuralgi
(sumber: mersifarma.com)
trigeminal
13
tangani dengan
Konseling Konfrontasi
Konfrontasi akan membantu
klien dengan masalah waham
untuk menyadari dan
menghadapi berbagai pikiran,
perasaan dan kenyataan pada
dirinya yang ingin disembunyikan
atau diingkarinya.

Konfrontasi juga membantu


klien untuk mencapai
kesesuaian (konkruen) yaitu
suatu keadaan dimana kata –
kata penderita sesuai dengan
kenyataannya (Varadila, 2019).

14
bagaimana tahapan
Konseling Konfrontasi ?
Tahapan konseling konfrontasi terdiri dari :

Sesi 1 : Mendengarkan
Sesi 2 : Merangkum dan mengklarifikasi
Sesi 3 : Mengonfrontasikan secara empatik
Sesi 4 : Mengamati dan mengevaluasi
Sesi 5 : Terminasi

(Varadila, 2019)

15
peran serta
keluarga
Bimbing untuk melakukan kegiatan sesuai dengan
kemampuan dan keinginannya serta ajaklah untuk
melakukan kegiatan sehari-hari dirumah
Hindari perdebatan tentang waham
Jika ketakutak katakanlah "Kamu aman disini, saya
akan bantu kamu mempelajari sesuatu yang
membuatmu takut"
Tidak mengasingkan klien

Memberikan pujian jika


klien melakukan kegiatan
yang positif
Dukungan kuat dari
seluruh anggota keluarga
Berikan obat sesuai
dengan aturan

16
Daftar Pustaka
Stuart, Gail W. 2016. Prinsip dan Praktik Keperawatan
Kesehatan Jiwa. ELSEVIER

Sutejo. 2018. Keperawatan Jiwa Konsep dan Praktik


Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Gangguan Jiwa
dan Psikososial. Yogyakarta : Pustaka Baru Press

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis


Keperawatan Indonesia. Jakarta. DPP PPNI.

Varadila, M.G. 2019. Teknik Konseling Konfrontasi


Untuk Menurunkan Waham Pada
Penderita Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini
Manik Dengan Gejala Psikotik.
Prosiding Seminar Nasional & Call Paper Psikologi
Sosial Di Era Revolusi Industri 4.0:
Peluang & Tantangan. Fakultas pendidikan Psikologi,
Aula C1, 4 Mei 2019

17

Anda mungkin juga menyukai