Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN WAHAM
OLEH KELOMPOK 4:

DINIANTO ADITIA(R011221015)
RAMLI H.SULU(R011221055)
MARIA RAMBU BEPA(R011221035)
SRI HASTUTI(R011221098)
YATI JUMIATI(R011221066)
SURIATI L(R011221108)
PENGERTIAN WAHAM

 Waham adalah keyakinan yang salah yang didasarkan


oleh kesimpulan yang salah tentang realita eksternal
dan dipertahankan dengan kuat (Keliat & Akemat, 2007:
Saddock, 2010: SDKI, 2016: Erawati, Keliat, &
Moritz,2017 )
 Waham dapat berupa waham kebesaran, curiga,
persekusi, somatik, dan kendali pikir
ETIOLOGI

 Salah satu penyebab dari perubahan proses pikir


waham yaitu gangguan konsep diri: Harga diri rendah.
Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang
pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh
perilaku sesuai ideal diri. Waham yang muncul sering
berkaitan dengan traumatic masa lalu atau kebutuhan-
kebutuhan yang tidak terpenuhi. Waham bersifat
menetap dan sulit untuk dikoreksi.
FAKTOR PENYEBAB WAHAM

FAKTOR PREDISPOSISI:
 Faktor perkembangan: Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan
interpersonal seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stress dan ansietas yang
berakhir dengan gangguan persepsi, klien menekan perasaannya sehingga
pematangan fungsi intelektual dan emosi tidak efektif.
 Faktor social budaya: Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat
menyebabkan timbulnya waham
 Faktor psikologis: Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda / bertentangan dapat
menimbulkan ansietas dan berakhir dengan peningkatan terhadap kenyataan.
 Faktor biologis: Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran
ventrikel di otak atau perubahan sel kortikal dan limbik.
 Faktor genetik
FAKTOR PRESIPITASI

 Faktor social budaya: Waham dapat di picu karena


adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau
diasingkan dari kelompok.
 Faktor biokimia: Dopamine, norepinefrin dan zat
halusinogen lainnya di duga dapat menjadi penyebab
waham seseorang
 Faktor psikologis: Kecemasan yang memanjang dan
terbatasnya kemampuan untuk mengatasi masalah.
RENTANG RESPON NEUROLOGIS MENURUT
KELIAT ( 2016 ).
RENTANG RESPON WAHAM
FASE WAHAM

 FASE LACK OF HUMAN NEED WAHAM


 Diawali dengan terbatasnya kebutuhan-kebutuhan pasien baik secara fisik
maupun psikis. Secara fisik pasiendengan waham dapat terjadi pada orang-
orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas. Biasanya
pasiensangat miskin dan menderita. Keinginan ia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang
salah. Ada juga pasienyang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antara Reality dengan selfideal sangat tinggi. Misalnya ia
seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang
dianggap sangat cerdas, sangat berpengalaman dan diperhitungkan
dalam kelompoknya. Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan
bahwa ia eksis di dunia ini. Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya
penghargaan saat tumbuh kembang (life span history).
FASE LACK OF SELF ESTEEM

 Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan


tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality
(kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang
tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah
melampaui kemampuannya. Misalnya, saat lingkungan sudah
banyak yang kaya, menggunakan teknologi komunikasi yang
canggih, berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaanyang
luas, seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi
lingkungan tersebut. Padahal self reality-nya sangat jauh.
Dari aspek pendidikan pasien, materi, pengalaman, pengaruh,
support system semuanya sangat rendah
FASE CONTROL INTERNAL EXTERNAL

 Pasien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia
katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan
kenyataan. Tetapi menghadapi kenyataan bagi pasien adalah sesuatu yang sangat
berat, karena kebutuhannya untuk diakui, kebutuhan untuk dianggap penting dan
diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya, karena kebutuhan tersebut
belum terpenuhi sejak kecil secara optimal. Lingkungan sekitar pasienmencoba
memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan pasien itu tidak benar, tetapi hal
ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga
perasaan. Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif
berkepanjangan dengan alasan pengakuan pasientidak merugikan orang lain.d.Fase
environment support Adanya beberapa orang yang mempercayai pasiendalam
lingkungannya menyebabkan pasien merasa didukung, ama kelamaan pasienmenganggap
sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-
ulang. Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak benar,
namun hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan
untuk menjaga perasaan.
FASE ENVIRONMENT SUPPORT

 Adanya beberapa orang yang mempercayai pasien dalam


lingkungannya menyebabkan pasien merasa didukung, lama
kelamaan pasien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-
ulang. Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri
dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai
dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong.
FASE COMFORTING

 Pasien merasa nyaman dengan keyakinan dan


kebohongannya serta menganggap bahwa semua
orang sama yaitu akan mempercayai dan
mendukungnya. Keyakinan sering disertai halusinasi
pada saat pasien menyendiri dari lingkungannya.
Selanjutnya pasien lebih sering menyendiri dan
menghindar interaksi sosial (Isolasi sosial).
FASE IMPROVING

 Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya


koreksi, setiap waktu keyakinan yang salah pada
pasienakan meningkat. Tema waham yang muncul
sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau
kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi (rantai
yang hilang).
JENIS WAHAM
MENURUT STUART (2005, DALAM PRAKASA, 2020)

 Waham kebesaran: individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau


kekuasaan khusus yang diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai
kenyataan. Misalnya, “Saya ini pejabat di departemen kesehatan lho!” atau,
“Saya punya tambang emas.”
 Waham curiga: individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok
yang berusaha merugikan/mencederai dirinya dan siucapkan berulang kali,
tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh, “Saya tidak tahu seluruh saudara saya
ingin menghancurkan hidup saya karena merekairi dengan kesuksesan saya.”
 Waham agama: individu memiliki keyakinan terhadap terhadap suatu agama
secara berlebihan dan diucapkan berulang kali, tetapitidak sesuai kenyataan.
Contoh, “Kalau saya mau masuk surga, saya harus menggunakan pakaian putih
setiap hari.”
JENIS WAHAM
MENURUT STUART (2005, DALAM PRAKASA, 2020)

 Waham somatic: individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu
atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan. Misalnya, “Saya sakit kanker.” (Kenyataannya pada pemeriksaan
laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker, tetapi pasien terus mengatakan
bahwa ia sakit kanker).
 Waham nihilistik: Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di
dunia/meninggal dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya,
”Inikan alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh”.
 Waham sisip pikir : keyakinan pasien bahwa ada pikiran orang lain yang disisipkan ke
dalam pikirannya.
 Waham siar pikir : keyakinan pasienbahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan
walaupun ia tidak pernah menyatakan pikirannya kepada orang tersebut
 Waham kontrol pikir : keyakinan pasien bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan di
luar dirinya.
TANDA DAN GEJALA
MAYOR:
Subjektif Objektif

 Mengatakan bahwa ia adalah artis,  Mudah tersinggung


nabi, presiden, wali, dan lainnya yang  Marah
tidak sesuai dengan kenyataan.
 Waspada
 Curiga dan waspada berlebih pada
orang tertentu.  Menarik diri

 Merasa diintai dan akan  Inkoheren


membahayakan dirinya.  Perilaku seperti isi wahamnya
 Merasa yakin menderita penyakit
fisik.
TANDA DAN GEJALA
MINOR:
Subjektif Objektif

 Tidak mampu mengambil  Bingung.


keputusan.
 Perubahan pola tidur.
 Merasa khawatir sampai panik.
 Kehilangan selera makan
KONDISI KLINIS TERKAIT

 Skizofrenia
 Gangguan bipolar
 Obsessive – Compulsive Disorder
 epilepsi
TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN
1. Kognitif, klien mampu:
• Menyebutkan orientasi terhadap realitas(orang, tempat, dan waktu)
• Menyebutkan kebutuhan yang belum terpenuhi
• Menyebutkan aspek positif yang dimiliki
2. Psikomotor, klien mampu:
 Berorientasi terhadap realitas
 Memenuhi kebutuhan
 Melatih aspek positif yang dimiliki
 Minum obat dengan prinsip 8 benar
3. Afektif:
 Merasa manfaat dari latihan yang dilakukan
 Merasa nyaman dan tenang
TINDAKAN KEPERAWATAN

TINDAKAN PADA KLIEN


Tindakan Keperawatan Ners
1. Pengkajian: kaji tanda dan gejala, penyebab waham dan kemampuan klien mengatasinya. Jika ada waham
katakan: anda percaya, tetapi anda tidak mengetahuinya
2. Diagnosis: jelaskan proses terjadinya waham
3. Tindakan keperawatan:
• Sikap perawat: kalem, lembut, netral,jujur, hindari pertentangan, bicara jelas, dan simpel
• Tidak mendukung dan membanta waham klien
• Yakinkan klien berada pada lingkungan yang aman
• Bantu klien untuk orientasi realitas
• Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi
• Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan yang realistis
• Diskusikan kemampuan/aspek positif yang dimiliki klien
TINDAKAN KEPERAWATAN SPESIALIS:
TERAPI KOGNITIF PRILAKU
1. Sesi 1: mengidentifikasi pengalaman yang tidak
menyenangkan dan menimbulkan pikiran otomatis negatif
menjadi positif
2. Sesi 2: melawan pikiran otomatis negative
3. Sesi 3: mengubah pikiran negatif menjadi positif
4. Sesi 4: memanfaatkan system pendukung
5. Sesi 5: mengevaluasi manfaat melawan pikiran dan mengubah
prilaku negatif
TINDAKAN PADA KELUARGA:
TINDAKAN KEPERAWATAN NERS

1. Kaji masaalah klien yang dirasakan keluarga dalam merawat klien


2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta proses terjadinya waham
yang dialami klien
3. Mendiskusikan cara merawat wahamyang sesuai dengan kondisi klien
4. Melatih keluarga cara merawat waham
5. Melibatkan seluruh anggota keluargadalam membimbing orientasi realitas,
memenuhi kebutuhan klien yang tidak terpenuhi,memotipasi melakukan
kemampuan/aspek positif, dan memberi pujian atas keberhasilannya
6. Menjelakan tanda dan gejala yang memerlukan rujukan segera
TINDAKAN PADA KELUARGA
TINDAKAN KEPEPERAWATAN SPESIALIS:
PSIKOEDUKASI KELUARGA

1. Sesi 1:mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi


klien dan masalah keluarga dalam merawat klien
2. Sesi 2: merawat masalah kesehatan klien
3. Sesi 3: manajenen stress untuk keluarga
4. Sesi 4: Manajemen beban untuk keluarga
5. Sesi 5: manfaatkan system pendukung
6. Sesi 6: mengevaluasi manfaat psikoedukai keluarga
TINDAKAN KOLABORASI

1. Melakukan kolaborasi dengan dokter


menggunakan ISBAR dan TBAK
2. Memberikan program terapi dokter(obat):
edukasi 8 benar pemberian obat dengan konsep
safety
3. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat
DISCHARGE PLANNING

1. Menjelaskan rencana persiapan pasca rawat


rumah untuk memandirikan klien
2. Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan
dan pengobatan
3. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan
EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT

Evaluasi :
1. Penurunan tanda dan gejala waham
2. Peningkatan kemampuan klien dalam memeuhi kebutuhan dan melatih aspek positif
yang dimiliki
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien
Rencana tindak lanjut
4. Rujuk klien dan keluarga ke failitas praktik mandiri perawat spesialis keperawatan jiwa
5. Rujukklien dan keluarga ke case manager di fasilitas kesehatan primer di puskesmas
6. Rujuk klien dan keluarga ke kelompok pendukung, kader kesehatan jia, kelompok
swabantu dan failita rehabilitasi psikososial di mayarakat
STANDAR PELAKSANAAN KOMUNIKASI
(SP) DIAGNOSIS KEPERAWATAN: WAHAM
Komunikasi yang dilakukan saat kunjungan rumah dibagi dalam
beberapa tahap, yaitu:
1. Perawat dengan keluarga atau care giver
2. Perawat dengan klien waham
3. Perawat dengan keluarga atau care giver
Komunikasi akan dilanjutkan di puskesma yaitu:
4. Perawat dengan dokter menggunakan ISBAR dan TBAK
2. Perawat dengan klien dan keluarga

Anda mungkin juga menyukai