Anda di halaman 1dari 20

Mata Kuliah : Metode Khusus

Dosen : Jumrah S.ST.,M.Keb

CASE PRESENTATION DAN WORD


TOUR/FILE TRIP

Disusuddn Oleh :

Disusun Oleh Kelompok 8


1. Suriyana Idrus
2. Sahraeni
3. Rezkyanti M
4. Melisa

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN FAKULTAS


KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Case Presentation Dan Word Tour/File Trip”. Dan juga kami berterima
kasih kepada dosen mata kuliah Metode khusus yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna transparan yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dengan mudah dipahami bagi siapa
pun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangundemi perbaikan di masa depan.

Makassar, Maret 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Tujuan ...................................................................................................1

a. Tujuan Umun ..................................................................................1

b. Tujuan Khusus ................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Presentasi ............................................................................2

B. Jenis Case Presentation .........................................................................3

C. Kriteria Keberhasilan Case Presentation Dalam Mencapai Tujuan ......3

D. Media Case Presentation .......................................................................3

E. Langkah-Langkah Case Presentation Yang Efektif ..............................4

F. Kelebihan Tehnik Presentasi Kasus(Case Presentation) .......................5

G. Kekurangan Tehnik Presentasi Kasus(Case Presentation) ....................6

H. Definisi Clinic Tour ..............................................................................6

I. Keuntungan Clinic Tour ........................................................................7

J. Kelemahan Clinic Tour .........................................................................8

K. Hambatan ..............................................................................................9

3
L. Peran Pembimbing ................................................................................9

M. Pelaksanaan ...........................................................................................9

N. Contoh Metode pembelajaran Clinic Tour ..........................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Setiap guru yang akan mengajar harus
selalu membuat perencanaan, salah satu yang harus dilakukan adalah mampu
membuat peserta didik senang dengan suasana belajar melalui metode yang
menarik. Penggunaan metode belajar bertujuan membantu guru dalam
menyampaikan materi agar mudah ditangkap oleh peserta didiknya. Metode
belajar menarik adalah metode pembelajaran kreatif yang menanamkan
pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam diri anak didik.
Ada beberapa metode pembelajaran kreatif untuk guru agar peserta didik
senang dengan suasana belajar, salah satu diantaranya adalah metode belajar
case presentation (presentasi kasus). Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas tentang metode case presentation dan world tour.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami metode case presentation dan world tour
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian metode presentasi kasus
b. Mampu menjelaskan langkah-langkah metode presentasi kasus
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kelebihan metode presentasi kasus
d. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kekurangan metode presentasi
kasus

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PRESENTASI
Presentasi adalah komunikasi langsung antara penyaji/presenter dengan
sekelompok pendengar/audience dalam situasi teknis, saintifik atau
professional untuk satu tujuan tertentu dengan menggunakan teknik sajian
dan media yang terencana.
Didalam kehidupan manusia sebagai pribadi maupun makhluk social
menemukan banyak kasus yang dihadapi yang perlu dipecahkan. Masalah
tersebut bisa dijadikan contoh untuk pembelajaran mahasiswa yaitu dengan
presentasi kasus yang diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran dengan
memanfaatkan kasus yang ditemui, digunakan sebagai bahan pembelajaran
kemudian kasus tersebut dibahas bersama untuk mendapatkan penyelesaian
atau jalan keluar.
Case presentation merupakan salah satu strategi pembelajaran secara
langsung. Strategi pembelajaran secara langsung sangat diarahkan oleh
pengajar. Metode yang cocok antara lan adalah ceramah, tanya jawab,
demontrasi dan latihan.
Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk
(biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya
oleh seorang pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh
seseorang yang ingin membantah pendapat tertentu).
Unsur presentasi yaitu adanya penyaji, moderator, audience/ peserta, dan
observer. Penyaji adalah orang yang membawakan materi kasus dalam
presentasi(case presentation). Moderator adalah orang yang memipin dan
mengatur jalannya suatu case presentation. Moderator mempunyai tugas
membuka acara presentasi, meguraikan latar belakang dan tujan case
presentation, memperkenalkan biodata penyaji dan tema case presentation,
menentukan waktu penyajian dan diskusi atau mekanisme tanya jawab,

6
memimpin jalannya diskusi, setelah itu merangkum pertanyaan yang telah
diberikan dan kesimpulan dari diskusi dari case presentation.

B. JENIS CASE PRESENTATION


1. Presentasi Teks (Reading Presentation)
Bentuk penyajian dimana penyaji sepenuhnya menggunakan teks
(membaca kata demi kata yang tertuang dalam media penyajian)
2. Presentasi Hafalan (Memorized Presentation)
Gaya penyajian dimana isi bahan sajian ditulis dalam bentuk teks tertulis
lalu dihafalkan. Contohnya laporan hasil studi singkat, hasil kunjungan
atau observasi.
3. Penyajian Spontan (The Impromptu Presentation)
Penyajian langsung informal tanpa persiapan yang matang dipihak
pembicara, Contohnya; pertemuan khusus anda diminta memberi
sambutan karena kapasitas dan posisi anda.
4. Penyajian dgn kartu (The Note Cards Presentation)
Penyajian dengan kartu berisi uraian penyajian sesuai nalar pendengar,
namun inti sajian tetap disesuaikan dengan tujuan penyajian. Teknik
penyajian bebas, natural, dipersiapkan dengan matang dan sesuai tingkat
respon pendengar.
C. KRITERIA KEBERHASILAN CASE PRESENTATION DALAM
MENCAPAI TUJUAN
1. Menarik perhatian peserta
2. Isi presentasi disajikan secara sistematis
3. Penjelasan sesuaikan dengan tingkat nalar pendengar
4. Berikan contoh dan argumen yang kuat
5. Tentukan tindak lanjut
D. MEDIA CASE PRESENTATION
1. Charts merupakan grafik, biasanya untuk menampilkan data statistic
berbentuk angka.

7
2. Vidio dan Film merupakan media yang di dalamnya terdapat unsur
audiovisual.
3. Handouts merupakan media cetak tertulis berisi materi atau kasus yang
disampaikan
4. Cartoons, Poster merupakan media cetak visual bertujuan untuk persuasi
5. Studi Kasus digunakan untuk memberikan kasus nyata pada case
presentation
6. Demonstrasi merupakan metode yang memberikan pengalaman kepada
para siswa dengan observasi dan interaksi aktif melalui demonstrasi.
7. Slides merupakan media penayangan gambar dengan film. Pada
perkembangannya, slide sekarang merupakan betuk media presentasi
dengan program computer yaitu power point.

Syarat Media Case Presentation Yang Efektif


a. Mudah dilaksanakan penyaji dan diterima oleh audience
b. Murah dibuat oleh penyaji, tanpa mengeluarkan biaya yang banyak
c. Praktis digunakan untuk menyajikan case presentation
d. Kesesuaian bahan dengan metode penyajian
e. Kesesuaian media dengan karakteristik peserta/ audience
f. Tepat, daya tahan (kuat),
g. Tersedia

E. LANGKAH-LANGKAH CASE PRESENTATION YANG EFEKTIF


Sebelum mempersiapkan sebuah presentasi beberapa hal perlu diketahui
terlebih dahulu: (SPAM)
1. Situation : Perhatikan waktu dan tempat Anda akan memberikan
presentasi
2. Purpose (Tujuan) : Apa tujuan yang ingin dicapai dari presentasi yang
dilakukan
3. Audience : perhatikan siapa saja yang menjadi peserta dari presentasi
Anda

8
4. Method : metode apa yang akan anda pakai sehingga tujuan presentasi
dapat tercapai
Langkah-Langkah Case Presentation:
a. Tahap Pengumpulan Bahan
b. Tahap seleksi dan penentuan inti presentasi
c. Tahap memilih, mengembangkan dan menggunakan alat bantu
d. Tahap pengembangan pembukaan presentasi
e. Tahap penutupan
f. Tahap latihan penyajian/Gladiresik
g. Tahap Penyajian
h. Evaluasi

F. KELEBIHAN TEKNIK PRESENTASI KASUS (CASE


PRESENTATION)
1. Mahasiswa dapat mengetahui dengan pengamatan yang sempurna tentang
sesuatu gambaran yang nyata, yang betul-betul terjadi di dalam hidupnya,
sehingga mereka dapat mempelajari dengan penuh perhatian dan lebih
terperinci persoalannya. Dengan mengamati, memikirkan dan bertindak
dalam mengahadapi situasi tertentu, mereka lebih meyakini apa yang
diamati dan menemukan jalan keluarnya. Pengamatan seperti diatas akan
membantu mahasiswa dalam mengembangkan daya berfikirnya secara
sistematis dan logis, sehingga ia mampu pula mengambil keputusan yang
tepat.
2. Ketika mahasiswa meniliti proses dalam mengambil keputusan mengenai
salah satu kasus, maka ia mendapatkan pengetahuan tentang dasar-dasar
atau sebab-sebab yang melandasi timbulnya kasus tersebut.
3. Penggunaan teknik presentasi kasus ini juga membantu mahasiswa dalam
mengembangkan daya intelektual dan ketrampilan berkomunikasi secara
lisan maupun secara penulisan.
4. Dalam memecahkan masalah dari kasus itu, mahasiswa dapat
menggunakan pendekatan secara “problem solving”. Kemudian teknik

9
kasus ini dapat memperlihatkan kepada mahasiswa tentang masalah atau
persoalan hidup yang dihadapi terutama dalam bidang pendidikan dan
pengajaran.

G. KEKURANGAN TEKNIK PRESENTASI KASUS (CASE


PRESENTATION)
1. Memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan banyak kasus yang
ditemui.
2. Membutuhkan banyak waktu untuk diskusi
3. Untuk pelaksanaan kegiatannya memerlukan fasilitas yang banyak dan
kadang-kadang hal ini sulit dipenuhi seperti persiapan LCD, laptop, ruang
dan listrik.

H. DEFINISI CLINIC TOUR


Metode field trip ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak
peserta didik ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar kampus untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu
bengkel mobil, toko serba ada, peternakan, perkebunan, lapangan bermain dan
sebagainya (Roestiyah, 2001:85).

Menurut Syaiful Sagala (2006: 214) metode field trip ialah pesiar (ekskursi)
yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar
tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum instansi pendidikan.

Menurut Djamarah (2002:105), pada saat belajar mengajar peserta didik perlu
diajak ke luar kampus, untuk meninjau tempat tertentu atau obyek yang lain. Hal
itu bukan sekedar rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya
dengan melihat kenyataannya. Karena itu, dikatakan teknik karya wisata, yang
merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak peserta didik ke
suatu tempat atau obyek tertentu di luar kampus untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah yang
dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan

10
sebagainya. Karya wisata ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam
waktu beberapa hari atau waktu panjang.

I. KEUNTUNGAN CLINIC TOUR

Metode karyawisata atau field trip mempunyai beberapa kelebihan antara lain
(Syaiful Bahri Djamarah, 2006: 94) :

a. Field trip memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan


lingkungan nyata dalam pengajaran.
b. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relavan dengan kenyataan
dan kebutuhan masyarakat.
c. Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas peserta didik.
d. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
Menurut Syaiful Sagala (2006: 215) Mengemukakan Bahwa Kelebihan
Metode Field Trip Adalah :
a. Peserta didik dapat mengamati kanyataan-kenyataan yang beraneka ragam
dari dekat.
b. Peserta didik dapat menghayati pengalaman-pengalaman baru dengan
mencoba turut serta di dalam suatu kegiatan.
c. Peserta didik dapat menjawab masalah-masalah atau pernyataan
pernyataan dengan melihat, mendengar, mencoba, dan membuktikan
secara langsung.
d. Peserta didik dapat memperoleh informasi dengan jalan mengadakan
wawancara atau mendengar ceramah yang diberikan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
e. Peserta didik dapat mempelajari sesuatu secara intensif dan komprehensif.
Sedangkan Menurut Roestiyah (2001: 87) Menyatakan Kelebihan
Metode Karyawisata Atau Field Trip Yaitu:
a. Peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang tidak didapatkan di
kampus, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat
khusus atau keterampilan peserta didik.

11
b. Peserta didik dapat melihat berbagai kegiatan di lingkungan luar sehingga
dapat memperdalam dan memperluas pengalaman peserta didik.
c. Dengan obyek yang ditinjau langsung, peserta didik dapat memperoleh
bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi dan
tidak terpisah-pisah dan terpadu.

Suhardjono (2004:85) Mengungkapkan Bahwa Metode Karya Wisata


(Field-Trip) Memiliki Keuntungan:
a. Memberikan informasi teknis, kepada peserta didik secara langsung.
b. Memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam
kenyataan atau pelaksanaan yang sebenarnya.
c. Memberikan kesempatan untuk lebih menghayati apa yang dipelajari
sehingga lebih berhasil.
d. Membei kesempatan kepada peserta untuk melihat dimana peserta
ditunjukkan kepada perkembangan teknologi mutakhir.
J. KELEMAHAN CLINIC TOUR
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006: 94) Mengemukakan Bahwa
Metode Field Trip Mempunyai Kekurangan, Yaitu :
a. Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk
disediakan oleh peserta didik atau instansi pendidikan.
b. Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang.
c. Memerlukan koordinasi dengan para pengajar agar tidak terjadi tumpang
tindih waktu selama kegiatan karyawisata.
d. Dalam field trip sering unsur rekreasi lebih prioritas, sedang unsur
studinya menjadi terabaikan.
e. Permasalahan Sulit mengatur peserta didik yang banyak dalam perjalanan
dan sulit mengarahkan mereka pada kegiatan yang menjadi.

Sedangkan Menurut Syaiful Sagala (2006: 215) Mengemukakan Bahwa


Metode Field Trip Mempunyai Kekurangan, Yaitu :
a. Memerlukan persiapan oleh banyak pihak.

12
b. Jika karyawisata sering dilakukan akan menganggu kelancaran
pelaksanaan pembelajaran, apalagi jika tempat-tempat yang dikunjungi
jauh dari instansi pendidikan.
c. Kadang-kadang terjadi kesulitan dalam pengangkutan.
d. Jika tempat yang dikunjungi itu sukar untuk diamatai, akibatnya peserta
didik menjadi bingung dan tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan.
e. Memerlukan pengawasan yang tepat.
f. Memerlukan biaya yang relatif tinggi.

K. HAMBATAN
Menurut Suhardjono (2004:85) Hambatan Dalam Metode Field Trip
Adalah Sebagai Berikut :
a. Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan,
b. Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor
yang akan dikunjungi,
c. Biaya transportasi dan akomodasi mahal.
L. PERAN PEMBIMBING
a. Merumuskan tujuan pembelajaran klinik
b. Membantu dan membimbing peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
c. Memberikan saran untuk penyelesaian masalah
d. Menindaklanjuti hasil diskusi dan mengevaluasi keberhasilan belajar
peserta didik secara terus-menerus berdasarkan tujuan
M. PELAKSANAAN
Untuk mewujudkan pembelajaran dengan menerapkan metode field trip ada
beberapa langkah yang harus dilakukan oleh pembimbing. Menurut Sanders
(2008: 2-13), ada 5 langkah untuk mewujudkan field trip yang menakjubkan (the
best field trip ever). Kelima langkah menurut Sanders tersebut antara lain:
a. Determine goals and objectives (menentukan tujuan dan sasaran utama).
b. Explore all options (menjelajah semua pilihan).
c. Create your itinenary (membuat rencana perjalanan).
d. Check your checklist (memeriksa daftar cek).
e. Follow-up in the classroom (tindak lanjut).

13
Langkah pertama dalam menerapkan metode field trip menurut Sanders yaitu
determine goals and objectives (menentukan tujuan dan sasaran utama).
Menentukan tujuan dan sasaran maksudnya yaitu pembimbing perlu menentukan
tujuan yang diharapkan dari field trip dan lokasi yang akan dituju. Setelah
menentukan tujuan dan lokasi field trip dapat menentukan kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan pada saat pelaksanaan (explore all options).
Kemudian pembimbing menentukan tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan selanjutnya perlu membuat rencana perjalanan field trip (create you
itenenary). Rencana perjalanan berguna sebagai pemandu urutan dan waktu
kegiatan yang harus dilaksanakan. Rencana perjalanan berisi rincian waktu
kegiatan, tugas-tugas yang harus dikerjakan peserta didik, dan peraturan yang
harus dipatuhi peserta didik. Setelah membuat rencana perjalanan, selanjutnya
pembimbing mempersiapkan peserta didik untuk melaksanakan field trip dengan
membagi peserta didik dalam kelompok. Tujuan dibentuknya kelompok peserta
didik yaitu supaya peserta didik belajar berinteraksi dengan temannya untuk
berdiskusi.
Setelah persiapan selesai, pembimbing dan peserta didik selanjutnya
melaksanakan field trip dengan mengunjungi lokasi yang sudah ditentukan. Pada
saat pelaksanaan pembimbing perlu mengawasi aktivitas-aktivitas peserta didik
(check your checklist). Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa peserta didik
melaksanakan field trip sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Setelah kegiatan
di lokasi field trip telah berakhir, pembimbing selanjutnya mengajak peserta didik
kembali ke kelas untuk memberikan tindak lanjut (Follow-up in the classroom).
Tindak lanjut dapat meliputi: pengoreksian tugas yang telah dikerjakan peserta
didik, pembahasan hasil diskusi peserta didik, ataupun pemberian tugas lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan field trip. Setelah mengetahui langkah-langkah
yang harus dilakukan juga dituntut untuk memperhatikan beberapa hal saat
menerapkan metode field trip dalam pembelajaran. Mulyasa (2005) dalam Asmani
(2010: 151) menyatakan ada 7 hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan
metode field trip. Ketujuh hal tersebut antara lain:

14
(1) Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar
mengajar.
(2) Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program
sekolah.
(3) Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai pedagogis.
(4) Menghubungkan sumber belajar dalam field trip dengan kurikulum.
(5) Membuat dan mengembangkan program field trip secara logis dan
sistematis.
(6) Melaksanakan field trip sesuai dengan tujuan, materi, dan efek
pembelajaran, dalam iklim yang kondusif.
(7) Menganalisis tujuan, ketercapaian, kesulitan-kesulitan, dan hal-hal yang
perlu disusun sebelum dan sesudah pelaksanaan field trip.
Berdasarkan pendapat mengenai langkah-langkah dan hal-hal yang perlu
diperhatikan di atas, peneliti menyusun tahapan pembelajaran dengan menerapkan
metode field trip pada materi menulis deskripsi. Tahapan terbut yaitu:
1) Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, pembimbing perlu melakukan beberapa hal antara
lain:
Menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, menghubungi pihak yang
bertanggung jawab pada lokasi yang akan menjadi tujuan field trip,
menyusun rencana pelaksanaan dan tata tertib, menyusun tugas-tugas yang
harus dikerjakan peserta didik, mempersiapkan sarana, dan membagi
peserta didik dalam kelompok.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, guru melakukan beberapa hal antara lain:
Menyampaikan tata tertib dan tugas peserta didik, memimpin rombongan
dan mengatur kegiatan field trip, memperingatkan peserta didik untuk
memenuhi tata tertib yang sudah disepakati bersama dan mengerjakan
tugas-tugas kelompok, mengawasi aktivitas-aktivitas peserta didik, dan
memberi petunjuk bagi peserta didik yang memerlukan penjelasan.
3) Tahap akhir

15
Pada tahap akhir, guru melakukan beberapa hal antara lain: menyuruh
peserta didik berdiskusi mengenai hasil kegiatan field trip, menyelesaikan
tugas kelompok, membahas hasil pekerjaan kelompok, dan
menindaklanjuti hasil kegiatan field trip dengan memberikan tugas secara
individu untuk menulis deskripsi lokasi yang telah dikunjungi.

N. CONTOH METODE PEMBELAJARAN CLINIC TOUR


Mahasiswa D-IV Kebidanan Makassar semester 4 akan melakukan
pembelajaran di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dengan metode pembelajaran
“Clinic Tour”
1) Tahap Persiapan
a. Tujuan pembelajaran : peserta didik mampu mengamati tindakan
penanganan PEB secara tepat.
b. Pembimbing menghubungi pihak RSUD Dr. Soetomo yang akan menjadi
tujuan field trip.
c. Pembimbing menyusun rencana pelaksanaan dan tata tertib, menyusun
tugas-tugas yang harus dikerjakan peserta didik, mempersiapkan sarana, dan
membagi peserta didik dalam kelompok.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, pembimbing melakukan beberapa hal antara lain:
a. Menyampaikan tata tertib dan tugas yang dibebankan kepada peserta didik
(peserta didik hanya mengamati bagaimana prosedur penanganan PEB di
RSUD Dr. Soetomo Surabaya karena pengaplikasian pembelajaran labskill
pada perasat tersebut baru diberikan semester 5).
b. Memimpin rombongan dan mengatur kegiatan field trip.
c. Memperingatkan peserta didik untuk memenuhi tata tertib yang sudah
disepakati bersama
d. Mengingatkan peserta didik untuk mencatat pengetahuan/ilmu yang
diperoleh seperti tata laksana pemberian dosis awal pada pasien PEB,
pemberian dosis rumatan, tindakan yang dilakukan pada pasien kejang
berulang, dsb.

16
e. mengawasi aktivitas-aktivitas peserta didik, dan memberi petunjuk bagi
peserta didik yang memerlukan penjelasan.
3) Tahap akhir
a. Peserta didik berdiskusi mengenai hasil kegiatan field trip, menyelesaikan
tugas kelompok beupa laporan yang disertai contoh askeb pada pasien
PEB.
b. Mengadakan post conference untuk mengevaluasi kegiatan clinic tour
yang telah dilakukan.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Case presentation adalah komunikasi langsung antara penyaji/presenter


dengan sekelompok pendengar/audience dalam situasi teknis, saintifik
atau professional untuk satu tujuan meyajikan suatu kasus dengan
menggunakan teknik sajian dan media yang terencana.
2. Langkah-langkah case presentation diantaranya
a. Tahap Pengumpulan Bahan
b. Tahap seleksi dan penentuan inti presentasi
c. Tahap memilih, mengembangkan dan menggunakan alat bantu
d. Tahap pengembangan pembukaan presentasi
e. Tahap penutupan
f. Tahap latihan penyajian/Gladiresik
g. Tahap Penyajian
h. Evaluasi
3. Kelebihan case presentation
a. Mahasiswa dapat mengetahui dengan pengamatan yang sempurna
tentang sesuatu gambaran yang nyata, yang betul-betul terjadi di
dalam hidupnya, sehingga mereka dapat mempelajari dengan
penuh perhatian dan lebih terperinci persoalannya. Dengan
mengamati, memikirkan dan bertindak dalam mengahadapi situasi
tertentu, mereka lebih meyakini apa yang diamati dan menemukan
jalan keluarnya. Pengamatan seperti diatas akan membantu
mahasiswa dalam mengembangkan daya berfikirnya secara
sistematis dan logis, sehingga ia mampu pula mengambil
keputusan yang tepat.
b. Ketika mahasiswa meniliti proses dalam mengambil keputusan
mengenai salah satu kasus, maka ia mendapatkan pengetahuan

18
tentang dasar-dasar atau sebab-sebab yang melandasi timbulnya
kasus tersebut.
c. Penggunaan teknik presentasi kasus ini juga membantu mahasiswa
dalam mengembangkan daya intelektual dan ketrampilan
berkomunikasi secara lisan maupun secara penulisan.
d. Dalam memecahkan masalah dari kasus itu, mahasiswa dapat
menggunakan pendekatan secara “problem solving”. Kemudian
teknik kasus ini dapat memperlihatkan kepada mahasiswa tentang
masalah atau persoalan hidup yang dihadapi terutama dalam
bidang pendidikan dan pengajaran.

4. Kekurangan case presentation


a. Memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan banyak kasus yang
ditemui.
b. Membutuhkan banyak waktu untuk diskusi
c. Untuk pelaksanaan kegiatannya memerlukan fasilitas yang banyak dan
kadang-kadang hal ini sulit dipenuhi seperti persiapan LCD, laptop,
ruang dan listrik.

5. Metode clinic tour/field trip ialah cara mengajar yang dilaksanakan


dengan mengajak peserta didik ke suatu tempat atau obyek tertentu di
luar kampus untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Adapun
dalam pelaksanaannya metode pembelajaran clinic tour dibagi ke
dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap
akhir.

19
DAFTAR PUSTAKA

Roestiyah. 1988. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara

Surjadi. 1983. Membuat siswa Aktif Belajar. Bandung : Bina Cipta. (2011). Case
Presentation Method (CPM).
www.mapcb.com/user/Case%2520Presentation%2520Method.doc+case+presenta
tion+method

Djamarah, syaiful bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: rineke cipta

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Proffesional: Menciptakan Pembelajaran


Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Rosda

Sanders, Barbara J. (2008). The Best Field trip Ever. Online. Available at
http://www.nps.gov/gett/forteachers/planafieldtrip.htm [accessed
29/09/2016].

Roesiyah. Dkk. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabet

20

Anda mungkin juga menyukai