Dosen Pembimbing :
M.Yusuf, S.Pd., M.Pd.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang berbicara untuk keperluan akademik ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak
M.Yusuf,S.Pd., M.Pd.Selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai berbicara untuk keperluan akademik.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................3
1.1 Latar Belakang .....................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................3
1.3 Tujuan ..................................................................................................3
BAB II ISI......................................................................................................4
1. Presentasi ...................................................................
1 Pengertian Presentasi........................................
2 Tahap- Tahap Dalam Presentasi.......................
3 Teknik Presentasi..............................................
4 Jenis- Jenis Presentasi.......................................
2. Seminar...........................................................................
2.1 Pengertian Seminar...........................................
2.2 Klasifikasi Seminar...........................................
2.3 Pelaksanaan Seminar.....................
3. Pidato..............................................................................
3.1 Pengertian Pidato................................................
3.2 Jenis Jenis Pidato.....................................................
3.3 Kerangka Susunan Pidato...........................
4. Brainstorming..................................................................
4.1 Pengertian Brainstorming.....................................
4.2 Persiapan Brainstorming.......................................
4.3 Langkah- Langkah Brainstorming.........................
4.4 Aturan dalam Brainstorming.................................
5. Debat...............................................................................
5.1 Pengertian Debat.................................................
5.2 Penggunaan Debat..............................................
5.3 Jenis Debat.......................................................
5.4 Sikap dan Teknik Berdebat.................................
KESIMPULAN..................................................................
SARAN..............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Materi ini dilatarbelakangi oleh suatu kenyataan bahwa berbicara sebagai
suatu keterampilan berbahasa diperlukan untuk berbagai keperluan. Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) yang akan lakukan dalam perkuliahan ini berbentuk
simulasi, praktek berbicara yang sesungguhnya, dan pemberian atau penerimaan
umpan balik. Kegiatan tersebut dilakukan secara perorangan, berpasangan, dan
berkelompok.
BAB II
ISI
1. Presentasi
2. Seminar
2.1Pengertian Seminar
a. Moir (1979) Seminar berasal dari kata seminarium = Petak Benih.
b. Lindsay (1986:67) Seminar : pertemuan Mahasiswa untuk membahas
hasil penelitian secara resmi dan tak resmi.
c. Kirkpatrick (1980:662) dalam Chambers Universal Learners Dictionary,
seminar: Pertemuan antara para siswa dan seorang tutor disebuah sekolah
untuk mendiskusikan atau mempelajari suatu pokok persoalan khusus.
d. KBBI (2003:810) Seminar: pertemuan atau persidangan untuk membahas
suatu masalah dibawah pimpinan ketua sidang yang biasanya guru besar,
ahli dan sebagainya.
Kesimpulan:
Seminar adalah kegiatan yang memungkinkan hadirnya informasi
atau temuan baru yang dilakukan mahasiswa dengan bimbingan seorang
guru besar atau ahli dalam membahas suatu masalah.
Dalam kehidupan sehari-hari, seminar itu suatu kegiatan yang
dilakukan dalam membahas suatu persoalan dari segi tertentu atau dari
berbagai segi oleh ahli dalam persoalan itu atau yang meminatinya.
Kegiatan seperti ini biasanya disebut diskusi dengan adanya
seorang pembicara yang mengupas permasalahan menurut pandangan dan
pemahamannya. kemudian pandangan ini dibahas atau ditanggapi oleh
peserta lain hingga dibuat suatu kesimpulan akhir.
2. Tugas moderator
Moderator adalah pimpinan sidang diskusi yang mengatur
jalannya seminar, karenanya peran dan tugas moderator juga sangat
menentukan dinamika dan kelancaran seminar. Adapun tugas-tugas
moderator adalah:
1. Membuka Kegiatan Seminar.
2. Menjaga Ketertiban Seminar.
3. Membuat Kesimpulan.
4. Menutup Diskusi Seminar
3. Tugas penulis/notulis
1. Mencatat Diskusi Seminar
2. Membantu Moderator
3. Mencatat Hasil Seminar.
4. Tugas peserta
Tugas peserta seminar adalah menyimak sajian penyaji dari awal
hingga akhir kegiatan seminar dan mengajukan tanggapan,
sanggahan, usul, saran, dan pertanyaan yang relevan dengan
masalah pembicaraan dengan penuturan yang baik pada termin-
termin diskusi.
Peserta yang baik adalah peserta yang memenuhi syarat berikut:
1. Dapat mengikuti tata tertib seminar.
2. Dapat menyimak uraian penyaji dengan penuh perhatian.
3. Dapat menunjukkan solidaritas dan partisipasi yang tinggi,
serta dapat menghindarkan emosi dan berprasangka buruk.
4. Dapat mengemukakan usul, sugesti, pendapat, atau informasi
yang berhubungan dengan pemecahan masalah.
5. Tidak mengemukakan pertanyaan atau komentar yang tidak
layak.
6. Tidak berbicara berbelit-belit ketika mengemukakan
tanggapan
3. Pidato
3.1 Pengertian Pidato
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk
disampaikan kepada orang banyak. Pidato juga berarti kegiatan seseorang
yang dilakukan di hadapan orang banyak dengan mengandalkan
kemampuan bahasa sebagai alatnya.
4. Brainstorming
4.1 Pengertian Brainstorming
Brainstorming sudah lama dikenal sebagai teknik untuk menghasilkan
gagasan dan ide kreatif sebanyak mungkin dalam sebuah kelompok. Pada
dasarnya brainstormingadalah salah satu bentuk diskusi kelompok atau
musyawarah yang bertujuan untuk mencari solusi masalah. Masing-masing
anggota kelompok dituntut untuk menyampaikan ide-ide kreatif secara spontan
dalam sebuah sesi khusus. Penggalian ide-ide itu merupakan bagian dari proses
problem solving atau lebih tepatnya tahap pengumpulan gagasan sebagai bahan
untuk memecahkan masalah dalam kelompok tersebut.
Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada
tahun 1953 dalam bukunya Applied Imagination. Penggalian ide dengan teknik
ini bermula dari pemikiran Osborn yang menganggap bahwa aliran ide spontan
yang muncul dari banyak orang lebih baik daripada gagasan seorang diri.
Brainstorming mengacu pada penggalian ide berdasarkan kreativitas berpikir
manusia. Peserta diskusi bebas menyampaikan pendapat tanpa rasa takut terhadap
kritik dan penilaian sebab selama tahap pengumpulan ide semua gagasan akan
ditampung tanpa memberi label ide baik atau ide buruk. Proses diskusi dan
evaluasi baru dimulai ketika semua ide telah tergali habis dan tidak ada lagi
gagasan menarik yang ingin disampaikan oleh anggota kelompok.
Selain format kelompok, metode curah gagasan ini juga dapat
dilaksanakan secara individual. Di sini individu bebas mengeksplorasikan ide-
idenya yang dituangkan dalam bentuk mind map. Meskipun cara ini cocok
diterapkan bagi pribadi introvert yang sering kesulitan mengemukakan
pendapatnya di muka umum, namun brainstorming secara kelompok dinilai lebih
efektif karena ide dari banyak orang akan memperluas cakupan pemikiran serta
lebih banyak gagasan yang muncul secara spontan.
4.2 Karakteristik Brainstorming
Saat ada permasalahan yang memerlukan solusi cemerlang atau saat
merencanakan ide kegiatan yang menarik, teknik brainstorming sangat efektif
digunakan. Namun, banyak yang kurang memahami point penting yang
merupakan nilai lebih penggunaan metode brainstorming. Berikut ini 7 (tujuh)
karakteristik dalam brainstorming:
1. Ide Tanpa Batas
Dalam mengumpulkan ide-ide dari kelompok, semua pendapat diterima.
Tak ada yang boleh mengkritik, menyanggah atau melewatkan satu ide
pun. Segila apapun ide itu, entah logis atau tidak logis, semua diterima.
Jangan biarkan satu orangpun ragu untuk mengungkapkan setiap ide yang
terlintas di kepala mereka. Siapa tahu solusi jitu yang dicari berawal dari
sebuah ide yang dianggap aneh atau tak masuk akal.
2. Batasi Waktu
Waktu yang terbatas akan membuat pikiran bekerja lebih keras. Batasi
proses brainstorming dengan singkat, sekitar 10 sampai 20 menit.
Pastikan brainstorming dimulai dan diakhiri tepat waktu. Singkatnya
waktu juga penting untuk mengurangi candaan yang tidak perlu,
meskipun tidak dilarang. Karena ide cemerlang kadang keluar saat kita
mencari ide yang konyol untuk bercanda.
3. Catat
Yang tak boleh tertinggal dalam brainstorming adalah satu orang yang
cukup cekatan untuk mencatat semuanya. Semua usulan yang masuk
wajib dicatat. Lebih baik jika catatan dibuat dengan model mind
maping sehingga pada akhirnya mudah di riview dan diambil
kesimpulan. Jangan ragu untuk mencatat dengan alat yang paling kamu
anggap efektif. Misalnya white board, lembaran kertas kecil, notebook,
atau bahkan merekamnya.
4. Utamakan Kuantitas, Bukan Kualitas
Tujuan utama brainstorming adalah mencari ide sebanyak mungkin.
Jangan berhenti sejenak untuk melihat dan menilai ide-ide yang telah
terkumpul. Prinsipnya, semakin banyak ide yang masuk, semakin besar
kemungkinan salah satu dari ide-ide itu adalah solusi yang paling
cemerlang.
5. Gunakan Kedua Belah Otak
Orang yang sedang berpikir serius biasanya hanya menggunaka otak kiri.
Di sisi lain, ide kreatif memerlukan otak kanan. Itulah pentingnya tak ada
larangan untuk bercanda, asal porsinya tak terlalu banyak. Cara mencatat
ide yang terkumpul dengan pena berwarna dan format menarik juga
merangsang kerja otak kanan kita.
6. Have Fun
Sangat penting membuat suasana saat brainstorming tetap menyenangkan.
Makanya seorang pemimpin diskusi harus mampu mengawali diskusi
dengan sesuatu yang membuat suasana menyenangkan.
7. Jangan terlewatkan
Seaneh apapun ide itu, sekalipun seperti tak ada hubungannya dengan
masalah yang dibahas, jika memang terlintas di pikiran jangan sampai
tidak disampaikan. Keragu-raguan untuk mengungkapkan ide yang
terlintas akan beresiko membuat ide bagus terlewatkan.
1. Focus on quantity atau fokus pada kuantitas. Asumsi yang berlaku disini
adalah semakin banyak ide yang dihasilkan, semakin besar pula
kesempatan untuk menghasilkan solusi yang radikal dan efektif.
3. Welcome unusual ideas atau sambutan terhadap ide yang tak biasa. Ide
yang tak biasa muncul disambut dengan hangat. Bisa jadi, ide yang tak
biasa ini merupakan solusi masalah yang akan memberikan perspektif
yang bagus untuk kedepannya.
4. Combine and improve ideas atau kombinasikan dan perbaiki ide-ide. Ide-
ide yang bagus dapat dikombinasikan menjadi satu ide yang lebih baik.
5. Debat
Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih,
baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan
memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan
dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang
menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-
aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau
keputusan juri
1. Dalam perundang-undangan
2. Dalam politik
5. Dalam pendidikan .
Penulis menyadari akan kekurangan bahan dari materi makalah ini jadi
penulis menyarankan apabila terdapat kekurangan atau isi dari makalah ini maka
saran saran kritik dari pembaca adalah penutup dari semua kekurangan kami
dan menjadikan semua itu guna menjadi bahan acuan untuk memotivasi dan
menyempurnakan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Pengertian Pidato, Tujuan, Sifat, Metode, Susunan dan Persiapan
Pidato Sambutan.http://organisasi.org/pengertian-pidato-tujuan-sifat-metode-
susunan-dan-persiapan-pidato-sambutan (diakses tanggal 4 Mei 2010)