A. PENGERTIAN REHABILITASI
B. TUJUAN REHABILITASI
Maksud dan tujuan rehabilitasi klien mental dalam psikiatri yaitu mencapai
perbaikan fisik dan mental sebesarbesarnya, penyaluran dalam pekerjaan dengan
kapasitas maksimal dan penyesuaian diri dalam hubungan perseorangan dan sosial
sehingga bisa berfungsi sebagai anggota masyarakat yang mandiri dan berguna.
C. TAHAPAN REHABILITASI
1. Tahap persiapan
a. Orientasi.
Selama fase orientasi klien akan memerlukan dan mencari bimbingan
seorang yang professional. Perawat menolong klien untuk mengenali dan
memahami masalahnya dan menentukan apa yang diperlukannya.
b. Identifikasi
Perawat mengidentifikasi dan mengkaji perasaan klien serta membantu klien
seiring penyakit yang ia rasakan sebagai sebuah pengalaman dan memberi orientasi
positif akan perasaan dan kepribadiannya serta memberi kebutuhan yang
diperlukan.
1. Orientation
2. Assertion
3. Accuption
Accuption adalah kemampuan klien untuk dapat percaya diri dan berprestasi
melalui keterampilan membuat kerajinan tangan. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara memberikan aktifitas klien dalam bentuk kegiatan sederhana seperti teka- teki
(sebagai aktivitas yang bertujuan) mengembangkan keterampilan fisik seperti
menyulam. Membuat bunga, melukis dan meningkatkan manfaat interaksi sosial.
Peran perawat : merupakan tingkah laku yang diharapkan baik oleh individu,
keluarga maupun masyarakat terhadap perawat sesuai kedudukannya dalam sistem
pelayanan kesehatan (Kusnanto, 2005)
Hal yang pertama terjadi ketika perawat dan klien bertemu mereka
belum saling mengetahui maka klien diperlakukan secara biasanya. Klien
akan memerlukan dan mencari bimbingan seorang yang professional.
Perawat menolong klien untuk mengenali dan memahami masalahnya dan
menentukan apa yang diperlukannya. Hal in dilakukan dengan cara
Membina hubungan saling percaya
Merupakan kombinasi dari seluruh peran dan selalu berasal dari apa
yang klien tidak ketahui dan dikembangkan dari keinginan dan minatnya
dalam menerima dan menggunakan informasi. Perawat memberikan
jawaban dari pertanyaan–pertanyaan yang spesifik meliputi segala hal
tentang rehabilitasi yang dijalani oleh klien dan menginterpretasikan kepada
klien dan keluarga bagaimana cara perawatan klien dan rencana perawatan
selanjutnya setelah dilakukan rehabilitasi.
3. Peran wali/pendamping
5. Peran pelaksana
ALDINO ANJAS GUSTI A / P17210173044
Memberikan obat sesuai dengan hasil kolaborasi dengan medis yang
diperlukan.
1) Peran pelaksana
a. Membimbing/mengajarkan klien jenis kegiatan rehabilitasi sesuai
dengan kemampuan klien
b. Mengobservasi perilaku klien selama kegiatan rehabilitasi
c. Memberikan pujian atas keberhasilan klien dalam melaksanakan
kegiatan rehabilitasi.
d. Memberikan dukungan jika klien belum bisa menyelesaikan
kegiatan rehabilitasi sesuai rencana
2) Peran wali/pendamping
Fungsi perawat disini membimbing klien mengenali dirinya
dengan sosok yang ia bayangkan dengan mendampingi klien selama
kegiatan rehabilitasi.
1) Peran pendidik
3) Peran pelaksana
1. Terapi Okupasional
Adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana menggerakkan partisipasi individu
melalui kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk mengoreksi masalah-masalah
patologik ke arah pemeliharaan dan promosi derajat kesehatan.Kegiatan di bangsal
biasanya berupa kegiatan-kegiatan pada waktu luang dan kreasi seni untuk menilai
kemampuan pasien dalam memenuhi kegiatan sehari-hari (activities of daily
living/ADL).Selain itu diberikan juga kegiatan pendidikan latihan vokasional untuk
bekal bekerja di masyarakat.Dengan terapi ii mendorong pasien untuk
mengembangkan minat untuk mempertahankan keterampilan lama mempelajari
keterampilan baru.
2. Terapi Edukasional
Tujuannya adalah membantu pasien untuk meningkatkan harga dirinya,tidak tertinggal
pelajaran karena sedang dirawat dan juga dapat beradaptasi dengan program
pengobatan.
3. Rehabilitasi Vokasional
Yaitu suatu proses dimana pasien dikaji,dilatih dan ditempatkan sesuai dengan
pekerjaannya yang dapat membantunya mendapatkan kepuasan dan bermakna.
Kegiatan ini didasari kepada kepercayaan bahwa dengan memberinya pekerjaan akan
menghasilkan kreatifitas kepuasan dalam berhubungan sosial dengan orang
lain,meningkatkan kebanggakan dalam menyelesaikan tugas dan harga diri.
Sebelum mengikuti terapi ini biasanya pasien dilakukan test sikap
ketrampilan,minat,kemudian diminta mengobservasi dan memcoba salah satu jenis
pekerjaan yang diminati,kemudian dinilai kembali untuk diberikan terapi.
1. Tahap persiapan
Yaitu usaha mempersiapkan pasien dengan menjalankan kegiatan terapi
okupasional,seleksi,evaluasi,dan latihan kerja dalam berbagai jenis pekerjaan.
2. Tahap penyaluran/penempatan
Merupakan usaha pemulangan pasien ke keluarga,tempat kerja atau masyarakat dan
instansi lain yang berfungsi sebagai pengganti keluarga,disamping usaha resosialisasi.
3. Tahap pengawasan
Merupakan tindakan lanjut setelah pasien di salurkan ke masyarakat,dengan
mengadakan kunjungan rumah (visit home) kunjungan tempat kerja (job visit) dan
menyelenggarakan perawatan lanjut (after care),untuk mengetahui perkembangan
pasien,permasalahan yang dihadapi serta cara-cara pemecahannya.
Sejak tahun 1978 di Indonesia program rehabilitasi dilakukan berdasarkan kerja sama
lintas sektoral melibatkan 3 departemen yaitu Departemen Kesehatan,Sosial dan
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui satu program bersama yang
membahas tentang Penyelenggarakan Usaha Rehabiltasi pasien mental.
2. Rehabilitasi Sosial