OLEH :
Efrizal Fikri Harlianto P27820821019
Fajar Ibnu Sabil P27820821024
Firda Nur Hidayah P27820821027
Istiqfah Rahadi P27820821030
Nindyta Salsabila Abdi P27820821038
Nuriyah P27820821049
Safira Qibtiya P27820821046
Sumiyati P27820821053
Vicky Amalia P27820821055
2
hiperglikemia. Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada
tahun 1996 di dunia terdapat 120 juta penderita diabetes mellitus yang
diperkirakan naik dua kali lipat pada tahun 2025. Kenaikan ini disebabkan
oleh pertambahan umur, kelebihan berat badan (obesitas), dan gaya hidup.
Menurut dr Sapto Adji H SpOT dari bagian bedah ortopedi Rumah Sakit
Internasional Bintaro (RSIB), komplikasi yang paling sering dialami
pengidap diabetes adalah komplikasi pada kaki (15 persen) yang kini
disebut kaki diabetes.
Saat ini, penyakit diabetes mellitus (kencing manis) bukan hanya
milik kaum lansia. Semua kalangan usia, mulai balita hingga orang
dewasa, juga bisa terjangkit salah satu jenis sindrom metabolic tersebut.
Ada tiga terapi pengobatan penyakit kencing manis. Yakni, menjalani pola
hidup sehat, rutin senam diabetes, dan minum obat. “Namun, obat bukan
terapi utama diabetesi”, kata Andri Sumarni, instruktur senam diabetes
dari Persadia (Persatuan Diabetes Indonesia) Unit RSU dr. Soetomo.
Karena itu, diabetesi dianjurkan melakukan senam diabetes secara rutin 3-
4 kali seminggu. Rutin senam terbukti bisa mengontrol kadar gula darah
tubuh, agar tak bertambah tinggi. Dari sudut ilmu kesehatan,tidak
diragukan lagi bahwa olah raga apabila dilakukan sebagaimana mestinya
menguntungkan bagi kesehatan dan kekuatan pada umumnya.selain itu
telah lama pula olah raga digunakan sebagai bagian pengobatan diabetes
melitus namun tidak semua olah raga dianjurkan bagi pengidap diabetes
melitus (bagi orang normal juga demikian) karena dapat menimbulkan hal-
hal yang tidak diharapkan salah satu jenis olah raga yang dianjurkan
terutama pada penderita usia lanjut adalah senam kaki. Karena salah satu
tujuan dilaksanakannya senam kaki adalah memperlancar peredaran darah
untuk mencegah kaki diabetes.untuk itu makalah ini membahas tentang
senam kaki pada pasien diabetes
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
3
Dapat memahami dan memperagakan kembali senam kaki pada
pasien penderita diabetes melitus.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu memahami dan menjelaskan pengertian senam kaki.
b. Mampu memahami dan menjelaskan tujuan senam kaki.
c. Mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan kontra indikasi
senam kaki.
d. Mampu memahami dan menjelaskan hal- hal yang harus dikaji
sebelum senam kaki.
e. Mampu memahami dan melakukan prosedur pelaksanaan dalam
senam kaki.
f. Mampu memahami dan menjelaskan hal- hal yang harus dievaluasi
setelah evaluasi senam kaki.
g. Mampu memahami dan menuliskan dokumentasi tindakan senam
kaki.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer terjadinya
luka pada kaki diabetes . Salah satu tindakan yang harus dilakukan dalam
perawatan kaki untuk mengetahui adanya kelainan kaki secara dini adalah
dengan melakukan senam kaki diabetes , disamping memotong kuku yang
benar, pemakaian alas kaki yang baik, dan menjaga kebersihan kaki
(Soegondo, et al. 2004).
Kaki diabetes adalah salah satu komplikasi kronik DM yang paling
ditakuti. Angka amputasi akibat diabetes masih tinggi, sedangkan biaya
pengobatan juga sangat tinggi dan sering tidak terjangkau oleh masyarakat
umum. Senam adalah latihan fisik yang dipilih dan diciptakan dengan
terencana, disusun secara sistematik dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis (probosuseno, 2007).
Berdasarkan pengertiannya, senam adalah salah satu jenis olahraga
aerobik yang menggunakan gerakan sebagian otot-otot tubuh, dimana
kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh (karim, 2002). Latihan
fisik merupakan salah satu prinsip dalam penatalaksanaan penyakit
Diabetes Melitus. Kegiatan fisik sehari-hari dan latihan fisik teratur (3-4
kali seminggu selama kurang lebih 30 menit) merupakan salah satu pilar
dalam pengelolaan diabetes. Latihan fisik yang dimaksud adalah berjalan,
bersepeda santai, jogging, senam, dan berenang. Latihan fisik ini
sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani
(PERKENI, 2002).
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh
pasien diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
melancarkan peredaran darah bagian kaki. (S,Sumosardjuno,1986) Ada 3
alasan mengapa orang dengan diabates lebih tinggi resikonya mengalami
masalah kaki yaitu: Sirkulasi darah kaki dari tungkai yang menurun
(gangguan pembuluh darah) Berkurangnya perasaan pada kedua kaki
5
(gangguan saraf) Berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi Senam
kaki ini sangat dianjurkan untuk penderita diabetes yang mengalami
gangguan sirkulasi darah dan neuropathy di kaki, tetapi disesuaikan
dengan kondisi dan kemampuan tubuh penderita. Latihan senam kaki DM
ini dapat dilakukan dengan cara menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki
misalnya berdiri dengan kedua tumit diangkat, mengangkat dan
menurunkan kaki. Gerakan dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan,
mengangkat, memutar keluar atau ke dalam dan mencengkram pada jari-
jari kaki (Soegondo, et al. 2004).
B. Tujuan
Adapun tujuan yang diperoleh setelah melakukan senam kaki ini
adalah memperbaiki sirkulasi darah pada kaki pasien diabetes, sehingga
nutrisi lancer kejaringan tersebut (Tara, 2003). Gerakan dalam senam kaki
DM tersebut seperti yang disampaikan dalam 3rd National Diabetes
Educators Training Camp tahun 2005 dapat membantu memperbaiki
sirkulasi darah di kaki. Bisa mengurangi keluhan dari neuropathy sensorik
seperti: rasa pegal, kesemutan, gringgingen di kaki. Manfaat dari senam
kaki DM yang lain adalah dapat memperkuat otot-otot kecil, mencegah
terjadinya kelainan bentuk kaki, meningkatkan kekuatan otot betis dan
paha ( gastrocnemius, hamstring, quadriceps), dan mengatasi keterbatasan
gerak sendi (Soegondo, et al. 2004).
Senam kaki DM dapat menjadi salah satu alternatif bagi pasien
DM untuk meningkatkan aliran darah dan memperlancar sirkulasi darah,
hal ini membuat lebih banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih
banyak reseptor insulin yang tersedia dan aktif (Soegondo, et al. 2004).
Kondisi ini akan mempermudah saraf menerima nutrisi dan oksigen yang
mana dapat meningkatkan fungsi saraf (Guyton & Hall, 2006). Soegondo,
et al. (2004), juga menyebutkan bahwa latihan seperti senam kaki DM
dapat membuat otot-otot di bagian yang bergerak berkontraksi. Kontraksi
otot ini akan menyebabkan terbukanya kanal ion, menguntungkan ion
positif dapat melewati pintu yg terbuka. Masuknya ion positif itu
6
mempermudah aliran penghantaran impuls saraf (Guyton & Hall,2006).
Secara garis besar tujuan dari senam kaki diabetik adalah :
1) Memperbaiki sirkulasi darah
2) Memperkuat otot-otot kecil
3) Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4) Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5) Mengatasi keterbatasan gerak sendi
E. Prosedur Pelaksanaan
1. Pasien duduk tegak di atas bangku/kursi dengan kaki menyenbtuh
lantai.gerakkan kaki ke atas dan ke bawah, ulangi sebanyak 2 set X 10
repetisi.
7
2. Angkat telapak kaki kiri ke atas dengan bertumpu pada tumit, lakukan
gerakan memutar keluar dengan pergerakan pada telapak kaki
sebanyak 2 set x 10 repetisi, lakukan gerakan bergantian pada kaki
yang satunya.
8
5. Selanjutnya luruskan salah satu kaki dan angkat. Lalu putar kaki pada
pergelangan kaki, lakukan gerakan seperti menulis di udara dengan
kaki dari angka 0 hingga 10 dilakukan secara bergantian.
9
8. Kemudian robek koran menjadi 2 bagian, lalu pisahkan kedua bagian
koran tersebut. Sebagian koran di sobek - sobek menjadi kecil - kecil
dengan kedua kaki.
10
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Senam kaki diabetic adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan
oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan
membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki yang memiliki tujuan
memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil, mencegah
terjadinya kelainan bentuk kaki, meningkatkan kekuatan otot betis dan
paha, mengatasi keterbatasan gerak sendi. Untuk itu penderita diabetes
mellitus di anjurkan untuk melakukan senam kaki. Peran kita sebagai
perawat adalah membimbing klien untuk melakukan senam kaki agar klien
dapat melakukan senam kaki secara mandiri.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini kelompok masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kelompok meminta kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Semoga makalah yang kami buat dapat
bermanfaat bagi pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
12