A. JUDUL KEGIATAN
B. ANALISIS SITUASI
Jumlah penderita Diabetes mellitus di dunia dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan, hal ini berkaitan dengan jumlah populasi yang
meningkat, life expectancy bertambah, urbanisasi yang merubah pola
hidup tradisional ke pola hidup modern, prevalensi obesitas meningkat dan
kegiatan fisik kurang. Diabetes mellitus perlu diamati karena sifat penyakit
yang kronik progresif, jumlah penderita semakin meningkat dan banyak
dampak negatif yang ditimbulkan (Wild, 2004). Diabetes mellitus adalah
kelompok kelainan heterogen yang ditandai olehkenaikan kadar glukosa
dalam darah (Smeltzer & Bare, 2001). Menurut American Diabetes
Association (2004) diabetes mellitus adalah penyakit metabolik
yangditandai dengan hiperglikemia yang diakibatkan kelainan sekresi
insulin, kerjainsulin atau keduanya.
Diabetes melitus memiliki beberapa tipe yaitu diabetesmellitus
tergantung insulin (diabetes tipe I), diabetes mellitus tidak
tergantunginsulin (diabetes tipe II), diabetes mellitus gestasional dan
diabetes mellitus tipelain. Angka kejadian diabetes tipe I 5% hingga 10%
dari seluruh penderitadiabetes mellitus, sedangkan diabetes tipe II
mencapai 90% hingga 95% dariseluruh penderita diabetes mellitus
(Smeltzer & Bare, 2001). Laporan data statistik World Health
Organization (WHO) tentang prevalensi diabetes untuk semua kelompok
umur di seluruh dunia diperkirakan2,8% pada tahun 2000 dan 4,4% pada
tahun 2030. Jumlah penderita diabetesdiperkirakan meningkat dari 171
juta pada tahun 2000 menjadi 366 juta jiwatahun 2030 (Wild et al, 2004).
Menurut World Health Organization WHO (2007) Indonesia
masuk ke dalam sepuluh negara dengan jumlah kasus diabetes mellitus
1
terbanyak di dunia.Indonesia berada pada peringkat keempat pada tahun
2000 dengan jumlah kasus sebesar 8,4 juta orang dan terus akan
mengalami peningkatan menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030.
Saat ini berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, angka kejadian Diabetes
Melitus di Indonesia mengalamipeningkatan yaitu dari 1,1 persen (2007)
menjadi 2,1 persen (2013).
Prevalensi DM di Indonesia berdasarkan jawaban pernah
didiagnosis dokter sebesar 1,5persen dan angka prevalensi pada
perempuan cenderung lebih tinggi daripada laki-laki. Angka tersebut
terjadi pada kelompok usia> 15 tahun dan terus meningkat seiring dengan
pertambahan usia (Riskesdas, 2013). DM jika tidak ditangani dengan baik
akan mengakibatkan timbulnya komplikasi pada berbagai organ tubuh
seperti mata, jantung, ginjal, pembuluh darah kaki, syaraf dan lain-lain.
Penderita DM dibandingkan dengan penderita non DM mempunyai
kecenderungan 25 kali terjadi buta, 2 kali terjadi penyakit jantung koroner,
7 kali terjadi gagal ginjal kronik, dan 5 kali menderita ulkus diabetika.
Komplikasi menahun DM di Indonesia terdiri atas neuropati 60%,
penyakit jantung koroner 20,5%, ulkus diabetika 15%, retinopati 10%, dan
nefropati 7,1%.
2
2. Bagaimana masyarakat memiliki pengetahuan yang lebih terhadap
pencegahan luka gangren pada kaki dengan melakukan senam diabetik
E. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer terjadinya luka
pada kaki diabetes. Salah satu tindakan yang harus dilakukan dalam
perawatan kaki untuk mengetahui adanya kelainan kaki secara dini adalah
dengan melakukan senam kaki diabetes, disamping memotong kuku yang
benar, pemakaian alas kaki yang baik, dan menjaga kebersihan kaki
(Soegondo, et al. 2004).
Kaki diabetes adalah salah satu komplikasi kronik DM yang paling
ditakuti. Angka amputasi akibat diabetes masih tinggi, sedangkan biaya
pengobatan juga sangat tinggi dan sering tidak terjangkau oleh masyarakat
umum.
Senam adalah latihan fisik yang dipilih dan diciptakan dengan
terencana, disusun secara sistematik dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis (probosuseno, 2007).
Berdasarkan pengertiannya, senam adalah salah satu jenis olahraga aerobik
yang menggunakan gerakan sebagian otot-otot tubuh, dimana kebutuhan
oksigen masih dapat dipenuhi tubuh (karim, 2002).
Latihan fisik merupakan salah satu prinsip dalam penatalaksanaan
penyakit Diabetes Melitus. Kegiatan fisik sehari-hari dan latihan fisik
teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit) merupakan salah
satu pilar dalam pengelolaan diabetes. Latihan fisik yang dimaksud adalah
berjalan, bersepeda santai, jogging, senam, dan berenang. Latihan fisik ini
sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani
(PERKENI, 2002).
3
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien
diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
melancarkan peredaran darah bagian kaki. (S,Sumosardjuno,1986)
Ada 3 alasan mengapa orang dengan diabates lebih tinggi resikonya
mengalami masalah kaki yaitu:
a. Sirkulasi darah kaki dari tungkai yang menurun (gangguan pembuluh
darah)
b. Berkurangnya perasaan pada kedua kaki (gangguan saraf)
c. Berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi
Senam kaki ini sangat dianjurkan untuk penderita diabetes yang
mengalami gangguan sirkulasi darah dan neuropathy di kaki, tetapi
disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan tubuh penderita. Latihan
senam kaki DM ini dapat dilakukan dengan cara menggerakkan kaki dan
sendi-sendi kaki misalnya berdiri dengan kedua tumit diangkat,
mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat berupa gerakan
menekuk, meluruskan, mengangkat, memutar keluar atau ke dalam dan
mencengkram pada jari-jari kaki (Soegondo, et al. 2004).
2. Tujuan
Adapun tujuan yang diperoleh setelah melakukan senam kaki ini
adalah memperbaiki sirkulasi darah pada kaki pasien diabetes, sehingga
nutrisi lancar kejaringan tersebut (Tara, 2003).
Gerakan dalam senam kaki DM tersebut seperti yang disampaikan
dalam 3rd National Diabetes Educators Training Camp tahun 2005 dapat
membantu memperbaiki sirkulasi darah di kaki. Bisa mengurangi keluhan
dari neuropathy sensorik seperti: rasa pegal, kesemutan, gringgingen di
kaki. Manfaat dari senam kaki DM yang lain adalah dapat memperkuat
otot-otot kecil, mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, meningkatkan
kekuatan otot betis dan paha (gastrocnemius, hamstring, quadriceps), dan
mengatasi keterbatasan gerak sendi (Soegondo, et al. 2004).
Senam kaki DM dapat menjadi salah satu alternatif bagi pasien DM
untuk meningkatkan aliran darah dan memperlancar sirkulasi darah, hal ini
membuat lebih banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak
4
reseptor insulin yang tersedia dan aktif (Soegondo, et al. 2004). Kondisi
ini akan mempermudah saraf menerima nutrisi dan oksigen yang mana
dapat meningkatkan fungsi saraf (Guyton & Hall, 2006).
Soegondo, et al. (2004), juga menyebutkan bahwa latihan seperti
senam kaki DM dapat membuat otot-otot di bagian yang bergerak
berkontraksi. Kontraksi otot ini akan menyebabkan terbukanya kanal ion,
menguntungkan ion positif dapat melewati pintu yg terbuka. Masuknya
ion positif itu mempermudah aliran penghantaran impuls saraf (Guyton &
Hall, 2006).
Secara garis besar tujuan dari senam kaki diabetik adalah:
a. Memperbaiki sirkulasi darah
b. Memperkuat otot-otot kecil
c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
3. Indikasi dan Kontraindikasi
1. Indikasi
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes mellitus
dengan tipe 1 maupun 2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa
menderita Diabetes Mellitus sebagai tindakan pencegahan dini.
2. Kontraindikasi
a. Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu atau nyeri
dada.
b. Orang yang depresi, khawatir atau cemas.
4. Hal yang Harus Dikaji Sebelum Tindakan
a. Lihat Keadaan umum dan keadaran pasien
b. Cek tanda-tanda Vital sebelum melakukan tindakan
c. Cek Status Respiratori (adakan Dispnea atau nyeri dada)
d. Perhatikan indikasi dan kontraindiikasi dalam pemberian tindakan senam
kaki tersebut
e. Kaji status emosi pasien (suasanan hati/mood, motivasi)
5
5. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat : Kertas Koran 2 lembar, Kursi (jika tindakan dilakukan
dalam posisi duduk), hanskun.
2. Persiapan Klien : Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan
senam kaki
3. Persiapan lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien,
Jaga privacy pasien
4. Prosedur Pelaksanaan :
a. Perawat cuci tangan
b. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak
diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai
6
Gambar 2. Tumit kaki di lantai dan jari-jari kaki diluruskan ke atas
d. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke
atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki
diangkatkan ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan
secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.
7
Gambar 4. Ujung kaki diangkat ke atas
f. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan
memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
8
k. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki ,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara
bergantian. Gerakan ini sama dengan posisi tidur.
9
Gambar 7. Membentuk kertas koran
1. Tujuan
2. Manfaat
1. Memberdayakan masyarakat agar lebih mandiri dalam melakukan
tindakan pencegah komplikasi pada diabetes
2. Masyarakat mampu menerapkan senam kaki diabetik di rumah
10
G. KHALAYAK SASARAN
Masyarakat yang memiliki menderita Diabetes mellitus tipe 1 atau tipe 2
yang terdiri dari 20 orang di
I. RANCANGAN EVALUASI
1. Evaluasi Persiapan
a. Semua warga yang di undang dalam penyuluhan hadir dalam
kegiatan penyuluhan
b. Kesiapan materi penyaji
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
d. Penyuluh melakukan tugasnya dengan baik
e. Penyelenggaraan dilakukan di
f. Media penyuluhan lengkap dan dapat berfungsi optimal
g. Lokasi penyuluhan dapat dengan mudah dijangkau dan tersedia
fasilitas yang memadai untuk penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Peserta penyuluhan antusias terhadap penyampaian materi dan
demonstrasi pembuatan oralit
b. Peserta penyuluha tidak meninggalkan tempat dudu saat
penyuluhan berlangsung
c. Peserta penyuluhan bertanya mengenai materi yang sudah
dijelaskan
11
d. Peserta penyuluhan menjawab pertanyaan mengenai materi senam
kaki diabetik
e. Peserta penyuluhan mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan ,diharapkan peserta penyuluhan
mampu :
a. Peserta mampu memahami pengertian senam kaki diabetik
b. Peserta mampu menyebutkan tujuan senam kaki diabetik
c. Peserta mampu mengetahui indikasi dan kontraindikasi
d. Peserta mampu melaksanakan senam kaki diabetik
Sasaran mampu menjawab pertanyaan
a) > 80 % = berhasil
b) 50-80 % = Cukup
c) < 50% = Kurang berhasil
4. Evaluasi Materi
a. Padat dan jelas
b. Materi pembahasan sesuai dari awal sampai akhir
No Kegiatan Minggu
1 2 3 4 5
1 Persiapan
2 Pelaksanaan
3 Evaluasi
12
K. ORGANISASI PELAKSANA
Ketua : Minanti Ananda Putri
Sekretaris : Diah Apriana
Bendahara : Rizka Rhasmi Aprilia
Anggota :
1. Dinda Rizki Alifya D
2. Ekky Okta Vizar
3. Mega Surya
4. Nadya Andriani Putri
5. Setiyo Wati
6. Tasya Shafhira A.
KETUA
SEKRETARIS BENDAHARA
ANGGOTA
Mega Surya
Nadya Andriani P.
Setiyo Wati
Tasya Shafhira A.
13
L. RENCANA BIAYA
Persiapan
No. Uraian keperluan Jumlah Biaya (Rp)
1. Print proposal 16 lembar Rp. 8.000
2. Print SAP 22 lembar Rp. 12.000
3. Print Leafleat 20 Lembar Rp. 50.000
4. Fotocopy Undangan 20 lembar Rp. 4.000
5. Banner 1 lembar Rp.30.000
Total : Rp. 104.000
Konsumsi
No. Uraian Keperluan Jumlah Harga Satuan Biaya (Rp)
1. Snack peserta + air mineral 20 Rp. 5000 Rp. 100.000
Evaluasi
No. Uraian keperluan Jumlah Biaya (Rp)
1. Print Laporan 20 lembar Rp.11.000
Maka, jumlah total Rp. 280.000 terbilang Dua ratus delapan puluh ribu
rupiah
14
DAFTAR PUSTAKA
15