http://www.lkc.or.id/2011/10/26/senam-kaki-untuk-penderita-diabetes-melitus/
Aktifitas fisik yang juga dianjurkan untuk dilakukan secara rutin oleh pasien DM adalah Gerakan Senam Kaki
Diabetes / DM. Dengan teratur melakukan gerakan senam kaki diabetes diharapkan komplikasi yang sering terjadi
pada kaki-kaki pasien DM seperti luka infeksi yang tidak sembuh dan menyebar luas akan dapat tidak terjadi.
Gerakan senam kaki diabetes ini sangatlah mudah untuk dilakukan (dapat di dalam atau di luar ruangan) dan tidak
memerlukan waktu yang lama (hanya sekitar 15-30 menit) serta tidak memerlukan peralatan yang rumit (kursi dan
sehelai koran bekas). Minimal gerakan senam kaki diabetes ini dilakukan 3 kali sepekan, namun alangkah baiknya
dapat dilakukan setiap hari.
Berikut ini beberapa Gerakan Senam Kaki Diabetes yang dapat dilakukan oleh pasien DM secara teratur dengan
sendiri atau bersama-sama :
6. Kaki diangkat ke atas dengan meluruskan lutut. Buat putaran 360 dengan
pergelakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
7. Lutut diluruskan lalu dibengkokkan kembali ke bawah sebanyak 10 kali.
Ulangi langkah ini untuk kaki yang sebelahnya.
http://diabetesmedia.blogspot.com/2011_10_01_archive.html
Ada 3 alasan mengapa orang dengan diabates lebih tinggi resikonya mengalami masalah kaki
yaitu:
a. Sirkulasi darah kaki dari tungkai yang menurun (gangguan pembuluh darah)
b. Berkurangnya perasaan pada kedua kaki (gangguan saraf)
c. Berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi
Senam kaki ini sangat dianjurkan untuk penderita diabetes yang mengalami gangguan
sirkulasi darah dan neuropathy di kaki, tetapi disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan tubuh
penderita. Latihan senam kaki DM ini dapat dilakukan dengan cara menggerakkan kaki dan
sendi-sendi kaki misalnya berdiri dengan kedua tumit diangkat, mengangkat dan menurunkan
kaki. Gerakan dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan, mengangkat, memutar keluar atau ke
dalam dan mencengkram pada jari-jari kaki (Soegondo, et al. 2004).
B. Tujuan
Adapun tujuan yang diperoleh setelah melakukan senam kaki ini adalah memperbaiki
sirkulasi darah pada kaki pasien diabetes, sehingga nutrisi lancar kejaringan tersebut (Tara,
2003).
Gerakan dalam senam kaki DM tersebut seperti yang disampaikandalam 3rd National
Diabetes Educators Training Camp tahun 2005 dapatmembantu memperbaiki sirkulasi darah di
kaki. Bisa mengurangi keluhan darineuropathy sensorik seperti: rasa pegal, kesemutan,
gringgingen di kaki.Manfaat dari senam kaki DM yang lain adalah dapat memperkuat otot-
ototkecil, mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, meningkatkan kekuatan ototbetis dan paha
(gastrocnemius, hamstring, quadriceps), dan mengatasiketerbatasan gerak sendi (Soegondo, et
al. 2004).
Senam kaki DM dapat menjadi salah satu alternatif bagi pasien DM untuk meningkatkan
aliran darah dan memperlancar sirkulasi darah, hal ini membuat lebih banyak jala-jala kapiler
terbuka sehingga lebih banyak reseptor insulin yang tersedia dan aktif (Soegondo, et al. 2004).
Kondisi ini akan mempermudah saraf menerima nutrisi dan oksigen yang mana dapat
meningkatkan fungsi saraf (Guyton & Hall, 2006).
Soegondo, et al. (2004), juga menyebutkan bahwa latihan seperti senam kaki DM dapat
membuat otot-otot di bagian yang bergerak berkontraksi. Kontraksi otot ini akan menyebabkan
terbukanya kanal ion, menguntungkan ion positif dapat melewati pintu yg terbuka. Masuknya ion
positif itu mempermudah aliran penghantaran impuls saraf (Guyton & Hall, 2006).
Secara garis besar tujuan dari senam kaki diabetik adalah:
a. Memperbaiki sirkulasi darah
b. Memperkuat otot-otot kecil
c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
C. Indikasi dan Kontraindikasi
1. Indikasi
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes mellitus dengan tipe 1
maupun 2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa menderita Diabetes Mellitus
sebagai tindakan pencegahan dini.
2. Kontraindikasi
a. Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu atau nyeri dada.
b. Orang yang depresi, khawatir atau cemas.
D. Hal yang Harus Dikaji Sebelum Tindakan
a. Lihat Keadaan umum dan keadaran pasien
b. Cek tanda-tanda Vital sebelum melakukan tindakan
c. Cek Status Respiratori (adakan Dispnea atau nyeri dada)
d. Perhatikan indikasi dan kontraindiikasi dalam pemberian tindakan senam kaki tersebut
e. Kaji status emosi pasien (suasanan hati/mood, motivasi)
E. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat : Kertas Koran 2 lembar, Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk),
hanskun.
2. Persiapan Klien : Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam kaki
3. Persiapan lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, Jaga privacy pasien
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:http://aswediners.blogspot.com/2012/12/senam-kaki-diabetik.html aswedi
winardi 2012
http://www.diabetes.org/newsroom/press-releases/2010/exercise-can-help-tame-
type-2.html
senam kaki dapat membantu memperbaiki peredaran darah yang terganggu dan
memperkuat otot-otot kaki pada diabetes dengan neuropati. Selain itu dapat
memperkuat otot betis dan paha, mengatasi keterbatasan jumlah insulin pada
penderita DM mengakibatkan kadar gula dalam darah meningkat. Hal ini
menyebabkan rusaknya pembuluh darah, saraf dan pembuluh internal lainnya
sehingga pasokan darah semakin terhambat, akibatnya pasien DM mengalami
gangguan sirkulasi darah pada kakinya (Nasution. 2010).
Senam kaki merupakan salah satu bagian dari olahraga yang sangat penting
terutama untuk mencegah memburuknya luka ganggren pada pasien DM. menurut
Ilyas, ermita at all (2002), otot-otot yang berkontraksi aktif dapat meningkatkan
blood flow sehingga dapat memperbaiki sirkulasi dan aliran oksigen tubuh secara
optimal. Selain itu otot yang aktif bersifat insulin like effect sehingga meningkatkan
masuknya glukosa dalam sel oto untuk dipecah menjadi energi. Meningkatnya
vaskularisasi pada ektremitas, peningkatan fungsi leukosit dan berkurangnya
neuropati diharapkan dapat mempercepat penyembuhan luka.
Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-
otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat
meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan
pergerakan sendi (Wibisono. 2009).
Tidaklah manusia memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukup bagi anak
Adam beberapa suap yang menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak ada pilihan, maka
sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya
[HR at-Tirmidzi, no. 2380. Ibnu Majah, no. 3349. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani]
Makan dan minumlah kalian, namun jangan berlebih-lebihan (boros) karena Allah tidak mencintai
orang-orang yang berlebih-lebihan. (Al-Araf:31).
http://kaheel7.com/id/index.php?option=com_content&view=article&id=220:berlebih-
lebihan-dalam-makanan&catid=37:kesehatan-a-obat&Itemid=56
abduldaem
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-
Ou5ot_OGUXg%2FUVepmjtZLiI%2FAAAAAAAACBU%2F5XHUaIM0u2c
%2Fs1600%2Fmus3.png&imgrefurl=http%3A%2F%2Fpanggilakukhofiyaa.blogspot.com
%2F2013%2F03%2Fkepribadian-wanita-muslimah-
secercah.html&h=384&w=674&tbnid=3aOWFp5OipZebM
%3A&zoom=1&docid=BF26b9vkzUypmM&ei=bfE0U-
DnMouWrAeynoDwCQ&tbm=isch&ved=0CGEQhBwwBg&iact=rc&dur=610&page=1&start=
0&ndsp=8
http://www.e-jurnal.com/2013/10/pengaruh-senam-kaki-diabetik-terhadap.html
https://docs.google.com/document/d/1Yo9opb2YwI8QmcyHuscfkLMt59QHBdff-
1cHjn80FXs/edit?pli=1
http://www.e-bookspdf.org/download/senam-kaki-diabetes-mellitus.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31529/7/Cover.pdf
http://repository.maranatha.edu/2076/2/0610051_Appendices.pdf
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi komplementer dan kedokteran alternatif semakin meningkat dan diterima oleh
masyarakat. Di Amerika serikat terapi komplementer dan kedokteran alternatif adalah lingkup
yang luas dari sumber penyembuhan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas dan praktek yang
didasari oleh teori dan kepercayaan mereka. Atau secara sederhana, pengobatan komplementer
bisa diartikan metode penyembuhan yang caranya berbeda dari pengobatan konvensional di
dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan operasi.
Terapi modalitas merupakan terapi yang dilakukan perawat secara mandiri sebagai alternatif
pengobatan yang dapat dilakukan klien dan keluarga dalam hal pengobatan dan sudah dibuktikan
secara riset dampaknya terhadap kesehatan klien.
Terapi komplementer dan alternatif adalah terapi dalam ruang lingkup luas meliputi
system kesehatan, modalitas, dan praktek-praktek yang berhubungan dengan teori-teori dan
kepercayaan pada suatu daerah dan pada waktu/periode tertentu. Terapi komplementer adalah
terapi yang digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain dan bukan untuk menggantikan
terapi medis. Terapi komplementer dapat digunakan sebagaisingle therapy ketika digunakan
untuk meningkatkan kesehatan.
Saat ini gaya hidup modern dengan pilihan menu makanan dan cara hidup yang kurang sehat
semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga menyebabkan terjadinya
peningkatan jumlah penyakit degeneratif.Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu dari penyakit
degeneratif tersebut. DM adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik (kadar
gula darah tinggi) sebagai akibat dari kurangnya sekresi insulin, aktifitas insulin ataupun
keduanya (American Diabetes Assosiation, 2003).
Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan
kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
pada tahun 1996 di dunia terdapat 120 juta penderita diabetes mellitus yang diperkirakan naik
dua kali lipat pada tahun 2025. Kenaikan ini disebabkan oleh pertambahan umur, kelebihan berat
badan (obesitas), dan gaya hidup.
Menurut dr Sapto Adji H SpOT dari bagian bedah ortopedi Rumah Sakit Internasional
Bintaro (RSIB), komplikasi yang paling sering dialami pengidap diabetes adalah komplikasi
pada kaki (15 persen) yang kini disebut kaki diabetes.
Saat ini, penyakit diabetes melitus (kencing manis) bukan hanya milik kaum lansia. Semua
kalangan usia, mulai balita hingga orang dewasa, juga bisa terjangkit salah satu jenis sindrom
metabolic tersebut. Ada tiga terapi pengobatan penyakit kencing manis. Yakni, menjalani pola
hidup sehat, rutin senam diabetes, dan minum obat. Namun, obat bukan terapi utama diabetesi,
kata Andri Sumarni, instruktur senam diabetes dari Persadia (Persatuan Diabetes Indonesia) Unit
RSU dr. Soetomo. Karena itu, diabetesi dianjurkan melakukan senam diabetes secara rutin 3-4
kali seminggu. Rutin senam terbukti bisa mengontrol kadar gula darah tubuh, agar tak bertambah
tinggi.Aswedi, 2011 http://aswediners.blogspot.com/2012/12/senam-kaki-diabetik.html
http://green27tea21.blogspot.com/2012/09/sap-senam-kaki-diabetik.html
http://rifdasafriyani.blogspot.com/2013/06/sap-senam-dm.html
http://ulphi09.blogspot.com/2013/01/sap-senam-dm.html
http://zemmyarfandy.blogspot.com/2013/01/senam-untuk-mencegah-komplikasi.html