Anda di halaman 1dari 23

Oleh : dr.

Hani Amalia

Prolanis DM
Puskesmas Kelurahan Utan Kayu Utara
September 2019
 Seiring dengan kemajuan tekhnologi dan
perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar
kasus DM meningkat dengan pesat
 Pada tahun 1982 diatas usia 15 tahun hanya 1,7%
meningkat menjadi 5,7% Pada tahun 1993. dan
diperkirakan pada tahun 2020 ada tujuh juta pasien
DM yang harus di kelola di seluruh indonesia
 DM adalah sekelompok kelainan yang ditandai
dengan terjadinya peningkatan kadar gula darah
yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh
menghasilkan insulin (Brunner dan Suddart, 2006)
 Komplikasi yang dapat terjadi pada DM yaitu
mulai dari yang ringan seperti hipoglikemia,
mikroangiopati , jantung koroner, gagal ginjal,
retinoangiopati dan neuroperifer yang
berakibat ulkus atau luka ganggren
(Misnadiarly, 2006)
 Dan apabila telah terjadi ulkus atau gangren
diabetik maka lama perawatan bisa mencapai
28-40 hari dengan angka kematian mencapai
17-32% dan 15-30% mengalami amputasi
 Cara untuk menghindari komplikasi DM
adalah dengan pengaturan gula darah melalui:
1. pengaturan pola makan,
2. pengukuran kadar gula darah
3. Menjaga berat badan ideal, dan
4. Minum obat secara teratur
5. Kegiatan fisik atau olah raga yang cukup
Senam Kaki DM adalah….
• kegiatan atau latihan yang dilakukan
oleh pasien diabetes melitus untuk
mencegah terjadinya luka dan
membantu melancarkan peredaran
darah bagian kaki
1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperkuat otot-otot kecil
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
6. Mengatasi gangguan saraf yang lanjut
7. Mencegah terjadinya komplikasi lanjut pada pasien DM
 Indikasi: Dapat dilakukan kepada seluruh
penderita DM tipe 1 maupun 2. namun
sebaiknya di berikan sejak terdiagnosa
menderita DM sebagai pencegahan dini
 Kontraindikasi: pasien yang mengalami
perubahan fisiologis seperti dipsnea atau nyeri
dada, khawatir atau cemas.
 Duduk secara benar diatas kursi dengan
meletakkan kaki dilantai. Dapat juga dilakukan
dengan posisi berbaring dengan meluruskan
kaki.
 Denganmeletakkan tumit dilantai, jari-jari di
kedua belah kaki diluruskan keatas lalu
dibengkokkan kembali kebawah sebanyak 10
kali.
 Dengan meletakkan tumit dilantai, angkat
telapak kaki keatas. Kemudian jari-jari kaki
diletakakan dilantai dengan tumit kaki
diangkatkan keatas. Cara ini di ulangi sebanyak
10 kali.
 Tumit kakidiletakkan dilantai. Bagian depan
kaki diangkat keatas dan buat putaran dengan
pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10
kali.
 Jari-jari
kaki diletakkan dilantai. Tumit
diangkat dan buat putaran dengan pergerakan
pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali
 Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan.
Gerakan jari-jari kedepan. Ulangi sebanyak 10
kali. Lakukan secara bergantian kanan dan kiri.
 Angkat salah satu lutut, dan luruskan.
Gerakkan jari-jari ke arah wajah. Ulang
sebanyak 10 kali. Lakukan secara bergantian
kanan dan kiri.
 Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan
posisi tersebut. Arahkan jari-jari ke arah wajah
sebanyak 10 kali.
 Luruskan salah satukaki dan angkat, putar kaki
pada pergelangan kaki , tuliskan pada udara
dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan
secara bergantian.
 Letakkan sehalai
koran di lantai.Bungkus
dengan kedua kaki menjadi bentuk bola. Buka
bola tersebut menjadi lembaran seperti semula
dengan kedua kaki.
 Penelitian yang dilakukan oleh Harding dan Price
dengan judul “ pengaruh olahraga terhadap perfusi
kaki diabetes” hasil penelitian : penderita DM
mengalami peningkatan perbaikan sirkulasi lebih
signifikan
 Penelitian yang dilakukan oleh Goldsmith dkk,
mengatakan dengan menggambar alphabeth
dengan kaki dan melakukan dorsofleksi, supinasi,
dan rotasi pergelangan kaki selama 10 kali yang
dilakukan dua kali sehari dapat menurunkan
kekakuan sendi pada penderita neuropati perifer
DM sehingga membantu meningkatkan jangkauan
gerak kaki, mengurangi tekanan dan mencegah
kerusakan
 Penelitian yang dilakukan oleh putri di RS
Ungaran Semarang (2013)
 Hasil : sebelum dilakukan latihan senam kaki
6,3% merasakan nyeri dalam skala 4, 25 %
dalam skala 5, 50 % dalam skala 6 dan 18,8 %
dalam skala 7 dan sesudahnya skala nyeri 3
sebanyak 18,8%, skala 4 sebanyak 37,5%, skala 5
sebanyak 25 % dan skala 6 sebanyak 6,3 %
 Penelitian yang dilakukan Edriyanto (2012) di
RSUD Arifin Achmad yang menguji tentang
efektivitas senam kaki dengan menggunakan
koran terhadap sensitivitas kaki
 Hasil penelitian didapat bahwa ada perbedaan
yang signifikan rata-rata sensitivitas kaki
setelah dilakukan senam kaki DM
 Di Dunia
Telah banyak di dirikan klinik-klinik khusus untuk
perawatan kaki.
 Di Indonesia
Di kota-kota besar seperti jakarta, surabaya, medan
dll telah ada klinik khusus untuk para penderita DM
yang include pada RS (cth poliklinik kaki diabetes di
RS mitra Keluarga, RS OMNI International, RSCM
dll)
 Di Aceh
Telah di terapkan di Poliklinik Endokrin RSUZA.
Untuk RS daerah kelompok belum menemukan RS
daerah di Aceh yang telah menerapkan senam kaki.

Anda mungkin juga menyukai