Oleh :
1. Dhani Setyani
2. Arief Widayanti
3. Ritana Sari
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1. Apa itu senam kaki diabetes melitus?
2. Apa tujuan dilakukan senam diabetes mellitus?
3. Apa manfaat dari senam kaki diabetes melitus?
4. Apa indikasi dan kontraindikasi senam kaki diabetes mellitus?
5. Bagaimana teknik senam kaki diabetes mellitus
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu senam diabetes mellitus
2. Dapat mengetahui tujuan dilakukan senam diabetes mellitus
3. Dapat mengetahui manfaat dari senam diabetes mellitus
4. Dapat mengetahui indikasi dan kontraindikasi senam diabetes mellitus
5. Dapat mengetahui teknik dari senam diabetes mellitus
BAB II
KONSEP TEORI
A. Pengertian
Senam diabetes merupakan gerakan senam yang penekanannya pada gerakan
ritmik otot, sendi, vaskular dan saraf dalam bentuk peregangan dan relaksasi
(Suryanto, 2009). Konsep gerakan pada senam sehat diabetes melitus menggunakan
konsep latihan ketahanan jantung paru (endurance) dengan mempertahankan
keseimbangan otot kanan dan kiri (Kemenpora, 2010).
B. Tujuan
Menurut Santoso dalam Suryanto (2009), senam diabetes melitus memiliki
beberapa tujuan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Mengontrol gula darah, terutama pada diabetes mellitus tipe 2 yang mengikuti
olahraga teratur maka monitor gula darah HbA1C mengalami perbaikan. Glukosa
darah dibakar menjadi energi sehingga sel-sel energi menjadi lebih sensitif
terhadap insulin. Peredaran darah lebih baik dan risiko terjadinya diabetes tipe 2
akan turun sampai 50%. Keuntungan lain dari olahraga adalah bertambahnya
massa otot. Glukosa darah diserap oleh otot sekitar 70-90 %, pada orang yang
kurang bergerak massa otot berkurang dan gula darah pun akan meningkat.
b. Menghambat dan memperbaiki faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang banyak
terjadi pada penderita DM, membantu memperbaiki profil lemak darah, dan
menurunkan kolesterol total. LDL trigliserida dan menaikan HDL kolesterol serta
memperbaiki sistem hemostatik, sirkulasi dan tekanan darah. Kondisi tersebut
dapat menghambat terjadinya aterosklerosis dan penyakitpenyakit vaskuler yang
berbahaya seperti penyakit jantung koroner (PJK), stroke, penyakit pembuluh
darah perifer. Dengan olahraga yang teratur ternyata penderita DM yang telah
terserang penyakit jantung koroner tingkat kesegaran jasmaninya dapat tetap
terjaga dengan baik
c. Menurunkan berat badan, pengaturan olahraga secara optimal dan diet DM pada
penderita kegemukan (obesitas) dapat menurunkan berat badan. Penurunan berat
badan menguntungkan dalam regulasi obese, yaitu memperbaiki insulin resisten,
mengontrol gula darah dan memperbaiki risiko PJK
d. Memperbaiki gejala-gejala muskuloskeletal otot, tulang, sendi yaitu dengan gejala-
gejala neuropati perifer dan osteoartrosis, seperti kesemutan, gatal-gatal, linu-linu
e. Memberikan keuntungan psikologis, olahraga yang teratur juga dapat memperbaiki
tingkat kesegaran jasmani karena memperbaiki sistem kardiovaskuler, respirasi,
pengontrolan gula darah sehingga penderita merasa fit. Selain itu dapat mengurangi
rasa cemas pasien terhadap penyakitnya, timbul rasa senang dan lebih percaya diri
serta pada akhirya kualitas hidupnya meningkat meskipun dia menderita penyakit
menahun.
C. Manfaat
Manfaat tersebut didapat karena olah raga memberi pengaruh pada:
a. Jantung Otot jantung bertambah kuat dan bilik jantung bertambah besar, sehingga
denyutan kuat dan daya tampung besar. Kedua hal ini akan meningkatkan efisiensi
kerja jantung. Dengan efisiensi kerja yang tinggi, jantung tak perlu berdenyut te
rlalu sering (Strauss, 1979 dalam Kushartanti, 2007).
b. Pembuluh darah Elastisitas pembuluh darah akan bertambah, karena berkurangnya
timbunan lemak dan penambahan kontraktilitas otot dinding pembuluh darah.
Elastisitas pembuluh darah yang tinggi akan memperlancar jalannya darah dan
mencegah timbulnya hipertensi (Sukarman, 1987 dalam Kushartanti, 2007).
c. Paru-paru Elatisitas paru-paru akan bertambah, sehingga kemampuan berkembang
kempis juga akan bertambah (McArdle, 1986 dalam Kushartanti, 2007).
d. Otot Kekuatan, kelentukan dan daya tahan otot akan bertambah. Hal ini disebabkan
oleh bertambah besarnya serabut otot dan meningkatnya sistem penyediaan energi
di otot (Brooks, 1984 dalam Kushartanti, 2007).
e. Tulang Penambahan aktivitas enzim pada tulang akan meningkatk an kekuatan,
kepadatan dan besarnya tulang, selain mencegah pengeroposan tulang (Fox, 1988
dalam Kushartanti, 2007).
f. Ligamentum dan tendo Ligamentum dan tendo akan bertambah kuat, demikian
juga perlekatan tendo pada tulang (Teitz, 1989 dalam Kushartanti, 2007)
D. Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi dan Kontraindikasi Menurut Kemenpora (2010); APTA (2007) pelaksanaan
latihan senam diabetes mellitus harus memperhatikan indikasi dan kontraindikasi
yaitu :
a. Indikasi
1) Pasien diabetes mellitus dengan KGD lebih dari 70 mg/dL dan tidak melebihi
300 mg/dL
2) Tanda-tanda vital dalam keadaan normal.
b. Kontraindikasi
1) Pasien dengan gangguan metabolik berat
2) Pasien dengan kadar gula darah kurang dari 70 mg/dL atau lebih dari 300
mg/dL.
3) Pasien dengan gangguan persendian
4) Pasien dengan komplikasi serius (hipoglikemia, hiperglikemia, gagal ginjal
kronis, congestive heart failure (CHF);
5) Pasien DM tipe 2 yang mengkonsumsi obat hipoglikemia sebelum senam
6) Pasien DM tipe 2 yang dilarang melakukan olahraga oleh dokter
E. Pedoman Program Latihan Senam DM
Pedoman program latihan bagi penderita diabetes melitus (Rifkin: 1984 dalam
Long, 1996).
a. Jenis senam; aerobic
b. Durasi; 30-60 menit (pemanasan, inti, dan pendinginan)
Tahapan senam : masing-masing tahap senam meliputi :
1) Lima sampai 10 menit pemanasan peregangan tungkai
2) 20-30 menit latihan aerobik dengan denyut jantung pada zona target (75 -80%
denyut jantung maksimal)
3) 15-20 menit latihan ringan dan peregangan untuk pendinginan
Variasi gerakan dalam senam diabetes cukup banyak. Senam tersebu t bisa
mengolah semua organ tubuh manusia, mulai drai otak hingga ujung kaki. Sebab,
dampak penyakit diabetes melitus menyerang seluruh tubuh. Dampak yang paling
ringan adalah kesemutan, sedangkan yang terparah adalah menderita stroke. Senam
kaki dapat mem perbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan
mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan
otot paha, betis dan juga mengatasi keterbatasan gerak sendi. Latihan senam kaki
dapat dilakukan dengan posisi tidur, duduk dan berdiri dengan cara menggerakkan
kaki dan sendi -sendi kaki (Sumarni, 2008).
2. Prosedur
a. Perawat mencuci tangan.
b. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan klien duduk tegak tidak
boleh bersandar dengan kaki menyentuh lantai.
c. Dengan meletakkan tumit di lantai, jari-jari kedua kaki diluruskan ke atas lalu
dibengkokkan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.
d. Dengan meletakkan tumit salah satu kakii di lantai, angkat telapak kaki ke
atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian
dan diulangi sebanyak 10 kali.
e. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10
kali.
f. Jari-jari kaki diletakkan di lantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar
dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
g. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakkan jari-jari ke depan
turunkan kembali secara bergantian ke kiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10
kali.
h. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali ke lantai.
i. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke-8 , namun gunakan kedua
kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
j. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakkan
pergelangan kaki ke depan dan ke belakang.
k. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara
bergantian.
l. Letakkan sehelai koran di lantai. Bentuklah koran tersebut menjadi seperti bola
dengan kedua kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja.
a. Lalu sobek koran menjadi dua bagian, pisahkan kedua bagian koran.
b. Sebagian koran disobek menjadi kecil dengan kedua kaki.
c. Pindahkan kumpulan sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan
sobekan koran pada bagian kertas yang utuh.
d. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.
(Setyoadi & Kushariyadi. 2011)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Senam kaki diabetes melitus adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien
yang menderita diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
memperlancar peredaran darah bagian kaki. Senam kaki dilakukan 3 kali dalam 1
minggu.
Manfaat Senam Kaki Diabetes Melitus
1. Memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil kaki, dan mencegah
terjadimnya bentuk kaki
2. Meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha
3. Mengatasi keterbatasan pergerakan sendi
B. Saran
Bagi penderita diabetes mellitus sangat dianjurkan untuk melakukan senam diabetes
mellitus ini. Akan tetapi harus meperhatikan kontraindikasi dari senam diabetes
mellitus tersebut agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
DAFTAR PUSTAKA