BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah penderita diabetes mellitus menurut data WHO (World Health
Organization), Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar di dunia. Setelah india
(31,7 juta jiwa), China (20,8 juta jiwa), dan Amerika Serikat (17,7 juta jiwa)
(Darmono, 2007). Namun, pada tahun 2006 diperkirakan jumlah penderita DM di
Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana baru 50 % yang sadar
mengidapnya dan diantara mereka baru sekitar 30 % yang datang berobat teratur.
Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi dimasyarakat tentang diabetes
terutama gejala-gejalanya (ADA, 2007). Berdasarkan laporan rumah sakit dan
puskesmas, prevalensi diabetes militus tergantung insulin di Provinsi Jawa
Tengah pada tahun 2008 sebesar 0,16%, mengalami peningkatan bila
dibandingkan prevalensi tahun 2007 sebesar 0,09%. Prevalensi tertinggi adalah di
Kota Semarang sebesar 0,84%. Sementara itu prevalensi diabetes melitus
tergantung insulin di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011 sebesar 0,09%,
mengalami peningkatan bila dibandingkan prevalensi tahun 2010 sebesar 0,08%.
Prevalensi tertinggi adalah di Kota Semarang sebesar 0,97%. Sedangkan
prevalensi kasus DM tidak tergantung insulin lebih dikenal dengan DM tipe II,
mengalami penurunan dari 0,70% menjadi 0,63% pada tahun 2011. Prevalensi
tertinggi adalah di Kota Magelang sebesar 7,99% (Dinkes Provinsi Jawa Tengah,
2011).
Komplikasi yang lebih sering terjadi pada penderita diabetes militus adalah
neuropaty. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah meninggi secara terus-
menerus,
sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya.
Zat kompleks yang terdiri dari gula didalam dinding pembuluh darah
menyebabkan pembuluh darah menebal. Akibat penebalan ini, maka aliran darah
akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf (Badawi, 2009).
2
jaringan lebih lancar, memperkuat otot-otot kecil, otot betis, dan otot paha, serta
mengatasi keterbatasan gerak sendi yang sering dialami oleh penderita diabetes
melitus. Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes
Melitus dengan tipe 1 maupun 2. Didiagnosa menderita diabetes melitus sebagai
tindakan pencegahan dini (Wibisono, 2009). Berdasarkan data diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Pengaruh latihan fisik senam kaki terhadap peningkatan efektifitas fungsi sensori
di daerah telapak kaki pada penderita diabetes militus.
B. Rumusan Masalah
Penderita DM dibandingkan dengan penderita non DM mempunyai
kecenderungan 2 kali lebih mudah mengalami trombosis serebral, 2 kali terjadi
penyakit jantung koroner, 17 kali terjadi gagal ginjal kronik, dan 50 kali
menderita ulkus diabetika komplikasi dari penyakit diabetes militus ini sangat
membahayakan, buruknya sirkulasi darah dari pambuluh darah kapiler
menyebabkan terjadinya neuropati (kematian syaraf) dan apabila tidak diobati
akan menimbulkan ulkus diabetika, Apabila sudah terlalu parah anggota tubuh
yang terkena ulkus diabetika bahkan bisa di amputasi. Dengan melaksanakan
olahraga senam kaki yang teratur akan memperbaiki sirkulasi darah sehingga
nutrisi ke jaringan lebih lancar, memperkuat otot-otot kecil, otot betis, dan otot
paha, serta mengatasi keterbatasan gerak sendi yang sering dialami. Berdasarkan
permasalahan diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah, sejauh
mana pengaruh latihan fisik senam kaki terhadap fungsi sensori di daerah telapak
kaki pada penderita diabetes militus yang mengalami komplikasi neurophaty
diabetik ?
C. Tunujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh latihan fisik senam kaki terhadap peningkatan
fungsi sensori di daerah telapak kaki pada penderita diabetes militus yang
mengalami komplikasi neurophaty diabetik
4
2. Tujuan kusus
a. Mengidentifikasi tingkat sensifitas sensori pada telapak kaki pada saat
sebelum dilakukan latihan fisik senam kaki.
b. Mengidentifikasi tingkat sensifitas sensori pada telapak kaki pada saat
sesudah dilalukan latihan fisik senam kaki.
c. Menganalisis efektifitas senam kaki terhadap peningkatan sensifitas sensori
pada telapak kaki.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Bagi Peneliti
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengaplikasikan ilmu
yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliah di Fakultas ilmu kesehatan
prodi S1 Keperawatan lintas jalur Universitas Muhammaddiyah Semarang.
2. Bagi masyarakat
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat
tentang upaya pencegahan dan latihan yang efektif bagi penderita diabetes
militus yang mengalami komplikasi neuropaty.
3. Bagi Fakultas / Universitas
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan referensi dan menambah wawasan
dalam perencanaan tindakan keperawatan yang akan dilakukan, kususnya bagi
penderita diabetes militus yang mengalami komplikasi neuropaty.