Oleh :
FATHIMAH IBRAHIM
NIM : P00220217010
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
peringkat ke-6 dunia dengan jumlah penderita diabetes sebanyak 10,3 juta
dokter pada rentang usia 55-64 tahun menempati posisi tertinggi sebesar
6,3%, disusul usia 65-74 tahun sebesar 6,0%, (Kementerian Kesehatan RI,
2018). Data dari Rumah Sakit Umum Daerah Poso tercatat pada tahum 2018
sebanyak 99 jiwa.
diabetes tipe 2 sebesar 50% dari jumlah penderita diabetes tipe 2 (Waspadji,
2014). Gejala yang timbul pada pasien neuropati perifer adalah parestesia
(rasa tertusuk – tusuk, kesemutan atau peningkatan kepekaan), rasa terbakar,
pada kaki tanpa diketahui (Smeltzer dan Bare, 2008). Kondisi neuropati
tingkat seluler perifer atau suatu penurunan dalam suplai darah kapiler. Pada
perifer dikarenakan keadaan kadar gula darah yang tinggi dan berlangsung
dan kaki. Lama kelamaan bagian tersebut akan mati rasa, baik terhadap
Intermitten claudicatio (rasa sakit dan nyeri saat berjalan), rasa kesemutan
pada kaki saat istirahat, denyut nadi dorsalis pedis melemah, kaki tampak
nyeri atau penurunan nadi perifer selain mempengaruhi aktivitas dan seluler
jaringan perifer dapat berupa ulkus diabetik. Ulkus diabetik yang tidak
ditangani dapat baik dapat berakibat amputasi pada pasien diabetes melitus.
perifer, edema, waktu pengisian kapiler, warna dan suhu kulit), nilai edema
dan nadi perifer, tinggikan kaki 200 atau lebih tinggi dari jantung, dukung
latihan ROM pasif dan aktif (terutama pada ekstremitas bawa selama
Selain itu, intervensi yang dapat dilakukan pada pasien DM dengan masalah
Rumah Sakit Islam Jemursari dengan judul Penerapan Senam Kaki Pada
tipe 2. Oleh karena itu, senam kaki diabetik dapat menjadi salah satu
alternatif bagi pasien diabetes melitus untuk meningkatkan aliran darah dan
memperlancar sirkulasi darah, hal ini membuat lebih banyak jala-jala kapiler
terbuka sehingga lebih banyak reseptor insulin yang tersedia dan aktif.
Kondisi ini akan mempermudah saraf menerima nutrisi dan oksigen mana
yang dapat meningkatkan fungsi saraf (Mukholifah dan Anik, 2016). Untuk
perifer pada pasien diabetes melitus di RSUD Poso masih belum berjalan
Diabetes Melitus.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
masalah penelitian.
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
insulin pada sel target, (Kerner and Brückel, 2014). Diabetes melitus
a. Faktor genetik
secara pasti
b. Faktor non-genetik
3. Klasifikasi
sel beta.
minggu.
atau zat kimia, infeksi dan sindrom genetik lain yang berkaitan
kecil (polyuria)
f. Ketonuria
glukosa yang tidak terukur oleh hati. Di samping itu glukosa yang
berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap
urin, eksresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang
Bare, 2012)
fisik, diet, dan tingginya kadar asam lemak bebas (Smeltzer dan Bare,
Bare, 2012).
(Misdiniarly, 2012).
6. Pathway
DM Tipe II
(Faktor genetik, obesitas, usia)
Hiperglikemia
Kelainan Vaskuler
Katabolisme Lipolisis
protein meningkat meningkat
Kelainan pada
pembuluh darah kecil
a. Komplikasi akut
(Smeltzer, 2010).
(PERKENI, 2015).
3) Hipoglikemia
b. Komplikasi Kronik
1) Komplikasi makrovaskuler
2012)
2) Komplikasi mikrovaskuler
diabetik.
c) Neuropati
8. Penatalaksanaan
pedoman 3 J yaitu:
atau ditambah
2) Jadwal diet harus sesuai dengan intervalnya
b. Latihan Jasmani
lari, dan renang. Dianjurkan latihan jasmani secara teratur 3-4 kali
progressive, endurance).
c. Obat Antidiabetes
sesuai indikasi.
d. Pendidikan Kesehatan
(Soegondo, 2008).
Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah
1) Indikasi
2) Kontra indikasi
kapiler.
b. Batasan Karakteristik
7) Klaudikasi
11) Edema
lebih pendek
15) Jarak bebas nyeri dicapai dalam uji jalan selama 6 menit
lebih pendek
16) Parestesia
hiperlipidemia )
3) Diabetes melitus
4) Hipertensi
6) Merokok
ulangi 10 kali
sebanyak 10 kali.
9) Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi
belakang.
10) Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada
bagian koran.
bentuk bola
BAB III
METODE PENULISAN
A. Metode Penelusuran
intervensi mandiri perawat, sederhana serta bermanfaat. Selain itu, jurnal ini
memiliki tahun publikasi yang tergolong baru (tahun 2016). Jurnal ini juga
C. Subyek Studi
2. Rahayu K.I Nur (2018) “Pengaruh Senam Kaki Terhadap Perfusi Kaki
Kabupaten Tanggerang”
D. Fokus Studi
Fokus studi dalam penelitian ini yaitu Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
E. Etika Penelitian
3. Confidentiality (kerahasiaan)
data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu dan hanya
4. Prinsip Autonomi
5. Prinsip Beneficience
6. Non Maleficience
Non malafiesien adalah Prinsip yang berarti segala tindakan
7. Prinsip Justice
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan
B. Pembahasan
melitus.
C. Hambatan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran