OLEH
KAMARUDIN
NIM:P00220217020
Proposal ini telah disetujui untuk diujui oleh Pembimbing Poltekkes Kemenkes Palu
Nama : KAMARUDIN
Nim : PO0220217020
Poso,
Pembimbing I,
Agusrianto.S.Kep.Ns.M.Biomed
NIP. 197307271997031002
Poso,
Pembimbing II,
Menyutujui
Ketua Progam Studi
Agusrianto.S.Kep.Ns.M.Biomed
NIP. 197307271997031002
DAFTAR ISI
menyebutkan bahwa Diabetes Mellitus disebut dengan the silent killer karena
penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai
yang cukup besar karena jumlah penderita yang sangat tinggi dan selalu
2018 sebesar 437 dari keseluruhan penduduk di dunia dan meningkat pada
tahun 2019 sebesar 521 juta jiwa. Sedangkan data Riskesdas (2018) angka
Sulawesi Tengah pada tahun 2016 sebanyak 16.330 kasus dan pada tahun 2018
oleh gabungan dari beberapa faktor. Faktor utamanya adalah kadar gula darah
yang tinggi dalam waktu lama yang membuat dinding pembuluh darah menjadi
lemah sehingga tidak bisa memberi asupan oksigen dan gizi pada saraf. pada
akhirnya sel saraf menjadi rusak, sehingga semakin lama sel saraf tersebut tidak
mendapat suplai makanan dan oksigen hal ini akan memudahkan terjadinya luka
perifer sering dirasakan pada ekstremitas bagian bawah. Hal tersebut ditunjukan
dengan gejala rasa tertusuk-tusuk, kesemutan dan rasa seperti terbakar hingga
makin lama kaki akan terasa ball (matirasa) serta penurunan terhadap
meningkatkan resiko terjadinya cidera dan infeksi pada kaki tanpa diketahui
oleh penderita DM. sehingga jika tidak segera ditangani dapat berujung pada
nekrosis jaringan dan amputasi (Smalzer & Bare, 2016). Penatalaksanaan yang
integritas kulit dan mencegah neuropati adalah dengan salah satu intervensi
Senam kaki diabetik adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh
melancarkan peradaran darah bagian kaki. Senam kaki ini bertujuan untuk
memperbaiki sirkulasi darah sehingga perfusi jaringan membaik, nutrisi
kejaringan lebih lancar, memperkuat otot-otot kecil, otot betis dan otot paha
serta mengatasi keterbatasan gerak sendi yang sering dialami oleh penderita
diabetes melitus. Senam kaki mampu menegangkan otot-otot kaki dan menekan
vena disekitar otot tersebut. Hal ini akan mendorong kearah jantung dan tekanan
vena akan menurun, mekanisme ini yang dikenal dengan pompa vena (Guyton
& Hall, 2014). Dilakukannya senam kaki maka dapat merangsang pembuluh
lemak darah, mengurangi low Density Lipoprotein (LDL) atau kolesterol jenuh
berkunjung berjumlah 134 kasus dan pada tahun 2018 menurun menjadi 103
untuk mengatasi masalah pasien salah satu masalah keperawatan pada pasien
masyarakat kebanyakan penyakit yang di derita oleh lansia itu sendiri mereka
tidak tau cara mengelola penyakitnya sendiri, maka dari itu penulis tertarik
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah :Bagaiman penerapan senam kaki diabetes mellitus terhadap
integritas kulit pada asuahan keperawatan gerontik dengan kasus diabetes mellitus?”
C. Tujuan Peneliti
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
lawanga
puskesmas lawanga
puskesmas lawanga
puskesmas lawanga
lawanga.
3. Bagi pasien
Akibat dari kelainan ini, maka kadar gula darah (glukosa) akan meningkat
tinggi dan juga tidak boleh terlalu rendahdari ambang normal. Ambang
normal gula darah manusia adalah 60-120 mg/dl pada waktu puasa dan di
bawah 140 ml/dL dua jam sesudah makan (Sutanto, 2017). Diabetes melitus
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah (Mansjoer
2. Etiologi
Misdiniarly, (2015).
a. Faktor genetic
b. Faktor non-genetik
3. Klasifikasi
lainnya
relative insulin
pankreatopati fibrokalkulus
4. Patofisiologi
insulin karena sel-sel beta pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun.
Hiperglikemi puasa terjadi akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh
hati. Di samping itu glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat
disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan menimbulkan
urin, eksresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang
berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsia) (Smeltzer dan Bare, 2012).
substansi lain). Namun pada penderita defisiensi insulin, proses ini akan
nyeri abdomen, mual, muntah, hiperventilasi, nafas berbau aseton dan bila
kadar gula darah yang sering merupakan komponen terapi yang penting
belum jelas, faktor genetik dikatakan memiliki peranan yang sangat penting
fisik, diet, dan tingginya kadar asam lemak bebas (Smeltzer dan Bare,
sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan pada
tingkat yang normal atau sedikit meningkat. Namun demikian, jika sel-sel
gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas DM tipe 2, namun masih
tipe 2 yang tidak terkontrol akan menimbulkan masalah akut lainnya seperti
Bare, 2015).
yang lama-lama sembuh, infeksi vagina atau pandangan kabur (jika kadar
Penderita diabetes melitus memiliki resiko yang tinggi terhadap luka ulkus
perasaan pada ke dua kaki, berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi
(Misdiniarly, 2016).
Adanya penyakit diabetes ini pada awalnya sering kali tidak dirasakan
dan tidak di sadari oleh penderita, beberapa keluhan dan gejala yang perlu
a. Keluhan Klasik
atau beban kerja yang berat untuk menghilangkan rasa haus itu
terpaksa di ambil dari cadangan lain yaitu sel lemak dan otot.
Akibatnya penderita kehilangan jaringan lemak dan otot menjadi
b. Keluhan lain
2) Gangguan penglihatan
3) Gatal/Bisul
dan daerah lipatan kulit seperti ketiak dan di bawah payudara. Sering
Luka ini dapat timbul karena akibat hal yang sepele seperti luka lecet
4) Gangguan Ereksi
seseorang.
5) Keputihaan
6. Komplikasi
Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol pada pasien DM tipe 2 akan
a. Komplikasi akut
disertai dengan adanya tanda dan gejala asidosis dan plasma keton
3) Hiperglikemi
Hipoglikemia ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah
b. Komplikasi Kronik
lama. Penyakit DM yang tidak terkontrol dalam waktu yang lama akan
1) Komplikasi makrovaskuler
pada DM namun dapat timbul lebih cepat, lebih sering terjadi dan
2) Komplikasi mikrovaskuler
3) Neuropati
7. Penatalaksanaan
dan jenis makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Diet pada
2) Latihan Jasmani
Latihan yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan kaki, senam, lari,
dan renang. Dianjurkan latihan jasmani secara teratur 3-4 kali seminggu
endurance).
3) Obat Antidiabetes
indikasi.
4) Pendidikan Kesehatan
8. Pemeriksaan Penunjang
1. Pengkajian
dasar utama dari proses keperawatan yang mempunyai dua kegiatan pokok,
yaitu :
a. Pengumpulan data
a. Identifikasi Pasien
b. Keluhan Pasien
Adanya rasa kesemutan pada kaki, sering makan, sering minum, dan
buang air kecil (polyuria), sering lapar (polophagia) dan sering haus
oleh penderita.
jantung.
3. Pemeriksaan Fisik
b. Body system
a) Sistem pernafasan
b) Sistem kardiovaskuler
c) Sistem persarafan
disorientasi.
d) Sistem perkemihan
e) Sistem pencernaan
Terdapat polifagia, polidipsi, mual, muntah, dan perubahan berat
badan.
f) Sistem musculoskeletal
4. Diagnosa Keperawatan
yaitu:
1. Definisi
Senam adalah latihan fisik yang dipilih dan diciptakan dengan terencana,
tubuh.
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang diakukan oleh pasien
kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan
2. Tujuan
Adapun tujuan yang diperoleh setelah melakukan senam kaki ini adalah
demikian diharapkan kaki penderita diabetes dapat terawat baik dan dapat
Indikasi dari senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita
perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnnea atau nyeri dada. Orang yang
perhatikan sebelum dilakukan tindakan senam kaki. Selain itu kaji keadaan
umum dan keadaan pasien apakah layak untuk di lakukan senam kaki
tersebut, cek tanda-tanda vital dan status respiratori (apakah dipsnea atau
nyeri dada), kaji status emosi pasien (suasana hati/mood, motifasi), serta
kaki tersebut.
No Prosedur Gambar
1 Perawat cuci tangan
Bila dilakukan dalam
posisi duduk maka
posisikan penderita duduk
2
tegak di atas bangku
dengan kaki menyentuh
lantai.
minggu
Subyek studi kasus asuhan keperawatan yang digunakan satu orang pasien
4. Fokus Studi
Fokus studi yang digunakan dalam pembuatan penelitian ini adalah berfokus
pada penerapan senam kaki diabetes terhadap resiko kenaikan glukosa drarah
5. Definisi Operasional
1. Asuhan keperawatan
2. Senam kaki
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien
A. Pengumpulan Data
B. Analisis Data
penelitian.
a) Pengumpulan data
moral.
c) Penyajian data
d) Kesimpulan
a) Prinsip autonomi
adalah Prinsip yang berarti segala tindakan yang dilakukan pada klien
c) Prinsip justices
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan
Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien baru masuk
serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan perawat, maka
Anneahira, (2011). Senam Kaki Diabetes. Diakses tanggal 31 januari 2019 dari
http://wwwanneahira.com/senam-kaki-diabetes.htm.
Barbara, K., Audrey, B., & Snyder, S. J. (2010). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC.
International Diabetes Federation (IDF) & Lathifah, N.L. (2017). Hubungan Durasi
Penyakit dan Kadar Gula Darah Dengan Keluhan Subyektif Penderita
Diabetes Melitus. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5 (2), 231-239.
Dinas Kesehatan Kabupaten Poso. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Poso Tahun
2015.http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_K
OTA_2013/7204_Sulteng_Kab_Poso_2015.PDF. Diakses tanggal 29 Januari
2019
Guyton & Hall. (2015). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC
International Diabetes Federation (IDF) & Lathifah, N.L. (2017). Hubungan Durasi
Penyakit dan Kadar Gula Darah Dengan Keluhan Subyektif Penderita
Diabetes Melitus. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5 (2), 231-239.