Anda di halaman 1dari 11

TOPIK 1

KESEHATAN BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA

I. Tinjauan Mata Kuliah


A. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini menguraikan tentang konsep manajemen terpadu balita sakit Yang Mencakup
Kesehatan bayi baru lahir, bayi, dan balita ; Persiapan optimalisasi penerapan MTBS di
puskesmas ; penerapan manajemen terpadu balita sakit ( MTBS ) ; dan pencatatan dan
pelaporan MTBS .
B. Kegunaan Mata Kuliah
1. Menguasai konsep manajemen terpadu balita sakit
2.
C. Sasaran Belajar
Sasaran belajar adalah mahasiswa D-III Keperawatan semester 4
D. Urutan Penyajian
1. Pendahuluan
a. Sasaran pembelajaran yang akan dicapai
b. Ruang lingkup bahan modul
c. Manfaat mempelajari modul
d. Urutan pembahasan
e. Petunjuk khusus
2. Materi pembelajaran
3. Latihan
4. Rangkuman
5. Tes formatif
6. Umpan balik atau tindak lanjut
7. Kunci tes formatif
8. Daftar pustaka
E. Petunjuk Belajar Bagi Mahasiswa Dalam Mempelajari Modul
1. Mahasiswa diharapkan dapat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang
berurutan

1
2. Jangan memaksakan diri sebelum benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam
modul ini, karena masing-masing saling berkaitan
3. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan dan tes formatif. Pelatihan ini menjadi
alat ukur tingkat penguasaan anda setelah mempelajari materi dalam modul ini. Jika anda
belum menguasai 75% dari setiap kegiatan belajar, maka anda dapat mengulangi untuk
mempelajari materi yangtersedia dalam modul ini. Apabila anda masih mengalami kesulitan
memahami materi yang ada dalam modul ini, silahkan diskusikan dengan teman atau
guru/dosen anda.

II. Pendahuluan
A. Sasaran pembelajaran yang ingin dicapai
B. Ruang lingkup bahan modul
Kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita :
a. Angka kematian bayi baru lahir, bayi dan balita
b. Penyebab angka kematian bayi baru lahir, bayi dan balita
c. Layanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita
C. Manfaat mempelajari modul
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap
kehadiran guru
3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasai
D. Urutan pembahasan
Kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita :
a. Angka kematian bayi baru lahir, bayi dan balita
b. Penyebab angka kematian bayi baru lahir, bayi dan balita
c. Layanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita
E. Petunjuk khusus
1. Bacalah secara cermat modul ini secara berurutan
2. Kerjakanlah setiap latihan dan tes formati pada setiap materi pembelajaran dalam modul ini
untuk memperlancar pemahaman anda

2
III. Materi pembelajaran

2.1 Angka kematian bayi baru lahir dan balita


Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat lahir 2500 gr sampai 4000 gr ( Depkes RI, 2005 ). Bayi merupakan individu
yang berusia 0 -12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi ( Wong, 2003 ). Balita adalah anak yang
telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih populer dengan anak usia dibawah 5 tahun (
Muaris.H , 2006 ).
Kematian neonatus(neonatal) yaitu kematian neonatus lahir hidup pada usia gestasi 20
minggu atau lebih. Sedangkan, neonatus lahir hidup adalah salah satu neonatus yang
menunjukkan bukti hidup setelah lahir, bahkan bila hanya sementara (pernapasan, denyut
jantung, gerakan otot volunter, atau pulsasi dalam korda umbilikalis), dan yang meninggal
dalam 28 hari. Angka Kematian Neo-Natal adalah kematian yang terjadi sebelum bayi berumur
satu bulan atau 28 hari, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Rumus Dimana: Angka Kematian Neo-Natal = Angka Kematian Bayi umur 0-<1bulan
Jumlah Kematian Bayi umur 0 - kurang 1 bulan pada satu tahun tertentu daerah tertentu.
Jumlah kelahiran hidup pada satu tahun tertentu di daerah tertentu = 1000 Rumus yang
digunakan: PIC = Banyaknya anak usia 12-23 bulan yang telah diimunisasi campak
sekurang-kurangnya 1 kali X 100%. Jumlah anak yang berumur12-23 bulan.
Departemen Kesehatan (Depkes) mengungkapkan rata-rata per tahun terdapat 401 bayi
baru lahir di Indonesia meninggal dunia sebelum umurnya genap 1 tahun. Data bersumber dari
survei terakhir pemerintah, yaitu dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2007 (SDKI).
"Rata-rata kematian bayi di Indonesia masih cukup besar. Kewajiban kita semua untuk
menguranginya," sebut Kepala Sub Direktorat Bina Kesehatan Depkes, Kirana Pri-tasari,
kemarin, di Jakarta.
Berdasarkan survei lainnya, yaitu Riset Kesehatan Dasar Depkes 2007, kematian bayi baru
lahir (neonatus) merupakan penyumbang kematian terbesar pada tingginya angka kematian
balita (AKB). Setiap tahun sekitar 20 bayi per 1.000 kelahiran hidup terenggut nyawanya dalam
rentang waktu 0-12 hari pas-cakelahirannya. Parahnya, dalam rentang 2002-2007 (data
terakhir), angka neonatus tidak pernah mengalami penurunan. Penyebab kematian terbanyak
pada periode ini, menurut Depkes, disebabkan oleh sepsis (infeksi sistemik), kelainan bawaan,

3
dan infeksi saluran pemapasan atas. Pada tahun 2000 Indonesia telah mencapai target yang
ditetapkan dalam World Summit for Children (WSC) yaitu 65 per 1000 kelahiran hidup.
Tingginya kematian anak pada usia hingga satu tahun, yaitu sepertiganya terjadi dalam satu
bulan pertama setelah kelahiran dan sekitar 80 persen kematian neonatal ini terjadi pada
minggu pertama, menunjukkan masih rendahnya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir;
rendahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya pada masa
persalinan dan segera sesudahnya; serta perilaku (baik yang bersifat preventif maupun kuratif)
ibu hamil dan keluarga serta masyarakat yang belum mendukung perilaku hidup bersih dan
sehat.
2.2 Penyebab kematian bayi baru lahir.
Tiga penyebab utama kematian bayi adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA),
komplikasi perinatal dan diare. Gabungan ketiga penyebab ini memberi andil bagi 75% kematian
bayi. Pada 2001 pola penyebab kematian bayi ini tidak banyak berubah dari periode
sebelumnya, yaitu karena sebab-sebab perinatal, kemudian diikuti oleh infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA), diare, tetanus neotarum, saluran cerna, dan penyakit saraf.Pola
penyebab utama kematian balita juga hampir sama yaitu penyakit saluran pernafasan, diare,
penyakit syaraf – termasuk meningitis dan encephalitis – dan tifus.
1. Faktor Ibu
a. Masa Kehamilan
 ANC
 Infeksi ibu hamil : rubela, sifilis, gonorhoe, malaria
 Gizi ibu hamil
 Karakteristik ibu hamil : umur, paritas, jarak
b. Persalinan
 Partus macet/ lama : letak sunsang, bayi kembar, distocia
 Tenaga Penolong Kehamilan
2. Faktor Janin
a. Umur 0 – 7 hari : BBLR, Asfiksia
b. Umur 8 – 28 hari : pneumonia, diare, tetanus, sepsis, kelainan kogenital

4
2.3 Cara pencegahan kematian bayi baru lahir
Angka kematian bayi baru lahir dapat dicegah dengan intervensi lingkungan dan perilaku.
Upaya penyehatan lingkungan seperti penyediaan air minum, fasilitas sanitasi dan higienitas
yang memadai, serta pengendalian pencemaran udara mampu meredam jumlah bayi meninggal.
"Untuk itu pemerintah tidak lelah mengampanyekan pentingnya upaya kesehatan lingkungan dan
perilaku hidup sehat”. Perawatan sederhana seperti pemberian air susu ibu (ASI) dapat menekan
AKB. Telah terbukti, pemberian ASI eksklusif dapat mencegah 13% kematian bayi dan bahkan
19/0 jika dikombinasikan dengan makanan tambahan bayi setelah usia 6 bulan.
2.4 Cara penanggulangan kematian bayi baru lahir
Dari gambaran penyakit penyebab kematian neonatal di Indonesia, dan permasalahan
kesehatan neonatal yang kompleks dimana dipengaruhi oleh faktor medis, sosial dan budaya
(sama dengan permasalahan kesehatan maternal) maka:
1) Bidan di desa atau petugas kesehatan harus mampu melakukan
a. perawatan terhadap bayi neonatal,
b. promosi perawatan bayi neonatal kepada ibunya, serta
c. pertolongan pertama bayi neonatal yang mengalami gangguan atau sakit.
2) Kepala Puskesmas dan jajarannya mempunyai komitmen yang tinggi dalam
melaksanakan:
a. Deteksi dan penanganan bayi neonatal sakit
b. Persalinan yang ditolong/didampingi oleh tenaga kesehatan
c. Pembinaan bidan di desa dan pondok bersalin di desa
d. PONED dengan baik dan lengkap (obat, infus, alat-alat emergensi)
e. Organisasi transportasi untuk kasus rujukan
3) Kepala Dinkes Dati II dan atau RS Dati II dan jajarannya mempunyai komitmen yang
tinggi dalam melaksanakan:
a. Fungsi RS Dati II sebagai PONEK 24 jam
b. Sistem yang tertata sehingga memberi kesempatan kepada keluarga bayi neonatal
dari golongan tidak mampu untuk mendapatkan pelayanan standar, termasuk
pertolongan gawat darurat di RS Dati II dengan biaya terjangkau
c. Pelayanan berkualitas yang berkesinambungan

5
d. Pembinaan teknis profesi kebidanan untuk bidan yang bekerja Puskesmas/desa
melalui pelatihan, penyegaran pengetahuan dan keterampilan, penanganan kasus
rujukan.
4) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan neonatal emergency care di
Puskesmas dan RS Dati II.

IV. Latihan
1. Jelaskan pengertian bayi baru lahir, bayi dan balita !
2. Jelaskan pengertian angka kematian neonatal !
3. Sebutkan faktor penyebab kematian bayi baru lahir !
4. Sebutkan cara pencegahan kematian bayi baru lahir, bayi dan balita !
5. Bagaimana cara penanggulangan kematian bayi baru lahir, bayi dan balita ?

V. Rangkuman
1. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat lahir 2500 gr sampai 4000 gr ( Depkes RI, 2005 ). Bayi merupakan individu
yang berusia 0 -12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi ( Wong, 2003 ). Balita adalah anak yang
telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih populer dengan anak usia dibawah 5 tahun (
Muaris.H , 2006 ).
2. Kematian neonatus(neonatal) yaitu kematian neonatus lahir hidup pada usia gestasi 20 minggu
atau lebih. Sedangkan, neonatus lahir hidup adalah salah satu neonatus yang menunjukkan
bukti hidup setelah lahir, bahkan bila hanya sementara (pernapasan, denyut jantung, gerakan
otot volunter, atau pulsasi dalam korda umbilikalis), dan yang meninggal dalam 28 hari. Angka
Kematian Neo-Natal adalah kematian yang terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28
hari, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
3. Tiga penyebab utama kematian bayi adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), komplikasi
perinatal dan diare. Gabungan ketiga penyebab ini memberi andil bagi 75% kematian bayi.
4. Angka kematian bayi baru lahir dapat dicegah dengan intervensi lingkungan dan perilaku.
Upaya penyehatan lingkungan seperti penyediaan air minum, fasilitas sanitasi dan higienitas
yang memadai, serta pengendalian pencemaran udara mampu meredam jumlah bayi
meninggal.

6
5. Dari gambaran penyakit penyebab kematian neonatal di Indonesia, dan permasalahan
kesehatan neonatal yang kompleks dimana dipengaruhi oleh faktor medis, sosial dan budaya
(sama dengan permasalahan kesehatan maternal) maka:
5) Bidan di desa atau petugas kesehatan harus mampu melakukan
d. perawatan terhadap bayi neonatal,
e. promosi perawatan bayi neonatal kepada ibunya, serta
f. pertolongan pertama bayi neonatal yang mengalami gangguan atau sakit.
6) Kepala Puskesmas dan jajarannya mempunyai komitmen yang tinggi dalam
melaksanakan:
f. Deteksi dan penanganan bayi neonatal sakit
g. Persalinan yang ditolong/didampingi oleh tenaga kesehatan
h. Pembinaan bidan di desa dan pondok bersalin di desa
i. PONED dengan baik dan lengkap (obat, infus, alat-alat emergensi)
j. Organisasi transportasi untuk kasus rujukan
7) Kepala Dinkes Dati II dan atau RS Dati II dan jajarannya mempunyai komitmen yang
tinggi dalam melaksanakan:
a. Fungsi RS Dati II sebagai PONEK 24 jam
b. Sistem yang tertata sehingga memberi kesempatan kepada keluarga bayi neonatal
dari golongan tidak mampu untuk mendapatkan pelayanan standar, termasuk
pertolongan gawat darurat di RS Dati II dengan biaya terjangkau
c. Pelayanan berkualitas yang berkesinambungan
d. Pembinaan teknis profesi kebidanan untuk bidan yang bekerja Puskesmas/desa
melalui pelatihan, penyegaran pengetahuan dan keterampilan, penanganan kasus
rujukan.
8) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan neonatal emergency care di
Puskesmas dan RS Dati II.

VI. Tes Formatif


1. Bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gr
sampai 4000 gr disebut …
A. Bayi baru lahir normal
B. Anak

7
C. Remaja
D. Bayi
E. Balita
2. Penyebab utama kematian bayi baru lahir yaitu ...
A. infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), komplikasi perinatal dan diare.
B. Diabetes juvenile
C. Campak
D. DBD
E. Syndrom down
3. Anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih populer dengan anak usia dibawah
5 tahun disebut ...
A. Balita
B. Batita
C. Bayi
D. Anak
E. Remaja
4. Upaya penyehatan lingkungan seperti penyediaan air minum, fasilitas sanitasi dan higienitas
yang memadai, serta pengendalian pencemaran udara merupakan...
A. Langkah dalam pencegahan kematian bayi baru lahir
B. Langkah dalam pencegahan Kematian ibu hamil
C. Langkah dalam pencegahan Kematian anak
D. Langkah dalam pencegahan Kematian lansia
E. Langkah dalam pencegahan Kematian balita
5. Terdapat 2 faktor penyebab tingginya angka kematia bayi baru lahir yaitu ..
A. Faktor ekonomi
B. Faktor ibu dan janin
C. Faktor internal
D. Faktor eksternal
E. Faktor keluarga

8
VII. Umpan balik atau tindak lanjut
1. Bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gr
sampai 4000 gr disebut …
A. Jawaban benar karena Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gr sampai 4000 gr ( Depkes
RI, 2005 ).
B. Jawaban salah karena anak adalah seseorang baik perempuan maupun laki laki yang
belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas.
C. Jawaban salah karena remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa
dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun.
D. Jawaban salah karena Bayi merupakan individu yang berusia 0 -12 bulan yang ditandai
dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan dalam
kebutuhan zat gizi ( Wong, 2003 ).
E. Jawaban salah karena Balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun
atau lebih populer dengan anak usia dibawah 5 tahun ( Muaris.H , 2006 ).
2. Penyebab utama kematian bayi baru lahir yaitu ...
A. Jawaban benar karena infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), komplikasi perinatal dan
diare merupakan penyebab utama kematian bayi baru lahir.
B. Jawaban salah karena diabetes juvenile bukan penyebab utama kematian bayi baru
lahir.
C. Jawaban salah karena campak bukan merupakan penyebab utama kematian bayi baru
lahir.
D. Jawaban salah karena DBD bukan merupakan penyebab utama kematian bayi baru lahir.
E. Jawaban salah karena syndrom down bukan merupakan penyebab utama kematian bayi
baru lahir.
3. Anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih populer dengan anak usia dibawah
5 tahun disebut ...
A. Jawaban benar karena balita merupakan anak yang telah menginjak usia diatas satu
tahun atau lebih populer dengan anak usia dibawah 5 tahun.
B. Jawaban salah karena batita merupakan suatu istilah untuk anak berusia di bawah tiga
tahu yang mana perkembangannya sudah mulai terlihat.

9
C. Jawaban salah karena bayi merupakan individu yang berusia 0 -12 bulan yang ditandai
dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan dalam
kebutuhan zat gizi ( Wong, 2003 ).
D. Jawaban salah karena anak adalah seseorang baik perempuan maupun laki laki yang
belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas.
E. Jawaban salah karena remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa
dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun.
4. Upaya penyehatan lingkungan seperti penyediaan air minum, fasilitas sanitasi dan higienitas
yang memadai, serta pengendalian pencemaran udara merupakan ...
A. Jawaban benar karena langkah dalam pencegahan kematian bayi baru lahir yaitu dengan
mengupayakan penyehatan lingkungan seperti penyediaan air minum, fasilitas sanitasi
dan higienitas yang memadai, serta pengendalian pencemaran udara
B. Jawaban salah karena langkah dalam pencegahan kematian ibu hamil yaitu bukan
dengan mengupayakan penyehatan lingkungan seperti penyediaan air minum, fasilitas
sanitasi dan higienitas yang memadai, serta pengendalian pencemaran udara
C. Jawaban salah karena langkah dalam pencegahan kematian anak yaitu bukan dengan
mengupayakan penyehatan lingkungan seperti penyediaan air minum, fasilitas sanitasi
dan higienitas yang memadai, serta pengendalian pencemaran udara
D. Jawaban salah karena langkah dalam pencegahan kematian ibu lansia yaitu bukan
dengan mengupayakan penyehatan lingkungan seperti penyediaan air minum, fasilitas
sanitasi dan higienitas yang memadai, serta pengendalian pencemaran udara
E. Jawaban salah karena langkah dalam pencegahan kematian balita yaitu bukan dengan
mengupayakan penyehatan lingkungan seperti penyediaan air minum, fasilitas sanitasi
dan higienitas yang memadai, serta pengendalian pencemaran udara
5. Terdapat 2 faktor penyebab tingginya angka kematian bayi baru lahir yaitu ..
A. Jawaban salah karena faktor ekonomi bukan penyebab tingginya angka kematian bayi
baru lahir
B. Jawaban benar karena faktor ibu dan janin merupakan penyebab tingginya angka
kematian bayi baru lahir
C. Jawaban salah karena faktor internal bukan penyebab tingginya angka kematian bayi
baru lahir

10
D. Jawaban salah karena faktor eksternal bukan penyebab tingginya angka kematian bayi
baru lahir
E. Jawaban salah karena faktor keluarga bukan penyebab tingginya angka kematian bayi
baru lahir

VIII. Kunci Jawaban Tes Formatif


1. A
2. A
3. A
4. A
5. B

IX. Daftar Pustaka


1. Yasir, Muhammad. 2011. Angka Kematian Ibu, Bayi, dan Balita Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai