Oleh:
PENDAHULUAN
Diabetes melitus dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu oleh gaya hidup yang kurang
sehat, genetik, usia, berat badan berlebih dan jenis kelamin. Faktor resiko penyakit diabetes
melitus dibedakan menjadi dua, yaitu faktor resiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah.
Faktor resiko yang dapat diubah seperti berat badan berlebih, kurang aktivitas fisik, diet tidak
seimbang (tingg gula, garam lemak dan rendah serat), sedangkan faktor resiko yang tidak
dapat dirubah seperti faktor keturunan dan faktor degeneratif (WHO, 2019). Diabetes melitus
yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi yang menimbulkan
penyakit lain. Komplikasi diabetes melitus dalam jangka panjang dapat mempengaruhi
berbagai organ tubuh seperti pembuluh darah, saraf, mata, ginjal, sistem kardiovaskular dan
infeksi kaki yang berat (menyebabkan gangren, dapat mengakibatkan amputasi) (Ruben dkk,
2016).
Empat pilar penatalaksanaan diabetes melitus yaitu edukasi, terapi gizi medis, latihan
jasmani, dan terapi farmakologi. Komponen latihan jasmani atau olahraga sangat penting
dalam penatalaksanaan diabetes karena dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan
meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin. Latihan
jasmani akan menyebabkan terjadinya peningkatan aliran darah sehingga lebih banyak jala-
jala kapiler terbuka yang menyebabkan lebih banyak tersedia reseptor insulin dan reseptor
menjadi lebih aktif yang akan berpengaruh terhadap penurunan glukosa darah pada pasien
diabetes melitus (Sunaryo & Sudiro dalam Ruben dkk, 2016).
latihan jasmani atau olahraga yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes melitus adalah
senam kaki diabetik. Senam kaki diabetik adalah kegiatan atau latihan yang dapat mencegah
terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Senam kaki
diabetik bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah sehingga nutrisi ke jaringan lebih
lancar, memperkuat otot-otot kecil, otot betis, dan otot paha, serta mengatasi keterbatasan
gerak sendi yang sering dialami oleh penderita Diabetes Melitus. Oleh karena itu, kelompok
8 Profesi Ners FK Unud menganalisis sebuah jurnal yang menerapkan program Latihan
senam kaki diabetik dan perawatan kaki dalam upaya mencegah terjadinya ulkus kaki pada
pasien dengan diabetes melitus.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis artikel jurnal mengenai pengaruh senam kaki diabetes dan
perawatan pada status vaskular perifer untuk mencegah terjadinya ulkus kaki diabetik
pada pasien dengan diabetes mellitus.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan analisis jurnal ini, yaitu:
a. Untuk mengetahui pengaruh intervensi senam kaki diabetes dan perawatan pada
status vaskular perifer untuk mencegah terjadinya ulkus kaki diabetik pada pasien
dengan diabetes mellitus.
b. Untuk mengetahui analisis jurnal meliputi: kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman mengenai intervensi senam kaki diabetes dan perawatan pada status
vaskular perifer pada artikel jurnal yang didapatkan
c. Untuk mengetahui implikasi keperawatan pada intervensi senam kaki diabetes
dan perawatan pada status vaskular perifer jika diterapkan khusunya di
Indonesia.
BAB II
RINGKASAN JURNAL
Judul Artikel Jurnal: Effect of Foot Exercise and Care on Peripheral Vascular Status in Patients with
Diabetes Mellitus
Prevalensi pasien diabetes mellitus setiap tahunnya mengalami peningkatan. Risiko neuropati
perifer dua kali lebih tinggi pada penderita diabetes mellitus. Perawat sebagai penyedia
layanan kesehatan memiliki peran penting dalam mencegah ulkus diabetes dan risiko
amputasi ekstremitas bawah melalui perawatan kaki dan latihan kaki. Aktivitas fisik dalam
bentuk latihan dapat berfungsi sebagai pengobatan untuk diabetes mellitus. Senam kaki
diabetes adalah salah satu kegiatan yang direkomendasikan untuk pasien dengan diabetes
mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh perawatan kaki dan
senam kaki diabetes terhadap status vascular perifer pada pasien diabetes mellitus. Jenis
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi-experiment dengan jenis pretest-
posttest control group design, untuk membandingkan keadaan sebelum dan sesudah
diberikan perlakukan dengan jumlah sampel yang digunakan yaitu 94 pasien di di RSUD Dr.
M. Haulussy Ambon pada bulan Februari sampai Mei 2017 (47 pasien masuk dalam
kelompok kontrol dan 47 pasien masuk dalam kelompok intervensi). Instrumen pengumpulan
data yang digunakan terdiri dari 10-g monofilamen untuk tes neuropati diabetic, tes HbA1c,
dan sphygmomanometer. Mengenai penggunaan monofilamen, uji analisis statistic yang
digunakan untuk menganalisis rata-rata pada kelompok intervensi dilakukan dengan
menggunakan McNemar. Penilaian HbA1c, ABI, dan frekuensi nadi arteri dorsalis pedis
digunakan uji Wilcoxon. Uji Mann-Whitney digunakan untuk menentukan perbandingan
rata-rata dari kedua kelompok. berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa, perawatan
kaki dan senam kaki diabetes efektif dalam meningkatkan status vaskular pasien sebesar 70 -
80% pada pasien diabetes melitus. Senam kaki dan perawatan kaki dapat menjadi salah satu
intervensi keperawatan mandiri yang digunakan untuk mencegah komplikasi diabetes
mellitus
BAB III
PEMBAHASAN
6
Kuadran I
5
4 Strategi SO/Progresif
3
2
1
X
1 2 3 4 5
Bilotta, F., Guerra, C., Badenes, R., Lolli, S., & Rosa, G. (2014). Short acting insulin
analogues in intensive care unit patients. World journal of diabetes, 5(3), 230.
Embuai, S., Lestari, P., & Ulfina, E. (2017). Pengaruh Edukasi Perawatan Kaki Dan Senam
Kaki terhadap Upaya Pencegahan Risikko Foot Ulcer Pada Klien Diabetes Melitus.
Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 8(4), 180-190.
Embuai, S., Lestari, P., & Ulfina, E. (2017). Pengaruh Edukasi Perawatan Kaki Dan Senam
Kaki terhadap Upaya Pencegahan Risikko Foot Ulcer Pada Klien Diabetes Melitus.
Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 8(4), 180-190.
Hidayatul. U., Jafri, Y., Kp, S., & Sabri, N. R. (2019). Penerapan intervensi latihan senam
diabetes mellitus pada ny. h dengan masalah dm di rw 01 rt 02 di kelurahan bungo
timur tahun 2019 (Doctoral dissertation, STIKes PERINTIS PADANG).
Internasional Diabetes Fedration. (2019). IDF DIABETES ATLAS (9th ed.). BELGIUM:
International Diabetes federation. Retrieved November 16, 2021, from
https://www.diabetesatlas.org/en/resources/.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Diabetes Melitus. Jakarta: Pusat Data
dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2016). Keperawatan Medikal Bedah Gangguan
Endokrin.
Lasia, I. M., Agustini, I. G. A. R., & Purwaningsih, N. K. (2020). Pengaruh Senam Kaki
Diabetik terhadap Ankle Brachial Index (ABI) pada Pasien Diabetes Melitus tipe II
di Puskesmas II Denpasar Selatan. Jurnal Keperawatan Terapan, 6(1). ISSN: 2442-
6873.
Maharani, C., Purwaningsih, W., & Hartutik, S. (2019). Penerapan Senam Diabetes Untuk
Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Desa Cinderejo
Lor Gilingan Surakarta.
Mangiwa, I., Katuuk, M., & Sumarauw, L. (2017). Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap
Nilai ANkle Brachial Index Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Rumah Sakit
Pacaran Kasih GMIM Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 5(1), 105018.
World Health Organization. (2019). diabetic. Retrieved November 16, 2021, from
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension
Ruben, G., Rottie, J., & Karundeng, M. (2016). Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap
Perubahan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah
Kerja Puskesmas Enemawira. Jurnal Keperawatan, 4(1).
Sukartini, T., Asmoro, C. P., & Alifah, P. N. (2019). The Influence of Diabetic Foot Exercise
in Sensory Peripheral Neuropathy with Monofilament Test on Diabetes Melitus
Clients. Jurnal Ners, 14(3si), 340-344. DOI:
http://dx.doi.org/10.20473/jn.v14i3(si).17263
Wijayanto, D., Sujianto, U., & Juniarto, A. Z. (2018). Modul Senam Kaki Pelatihan
Educator. Departemen Keperawatan Universitas Diponegoro, Semarang.
Wahyuni, A. (2016). Senam Kaki Diabetik Efektif Meningkatkan Ankle Brachial Index
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Ipteks Terapan, 9(2), 19-27.