Oleh:
MUHAMAD REKA YUSMARA
NIM: 01.2.16.00550
Oleh:
MUHAMAD REKA YUSMARA
NIM: 01.2.16.00550
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1...............................................................................................................2
Lampiran 1...............................................................................................................2
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
pada produktivitas dan dapat menurunkan sumber daya manusia, penyakit ini
tidak hanya berpengaruh pada satu individu, tetapi sistem kesehatan suatu
akhir ini banyak disoroti (Suyono dalam Agus 2015). Berdasarkan kategori
usia, penderita berada pada rentang usia 55-64 tahun dan 65-74 tahun. Selain
yang sudah mendapat pengobatan namun kadar gula dalam darahnya belum
mencapai target normal serta adanya komplikasi yang dialami oleh pasien.
(Fatimah, 2015).
terdapat 382 juta orang hidup dengan diabetes di dunia pada tahun 2013. Pada
tahun 2035 jumlah tersebut akan meningkat menjadi 592 juta orang (Pusat
6
Serikat, Brazil, dan Rusia, dengan jumlah 10,276,1 juta jiwa. Padahal
penderita Diabetes mellitus terbanyak ada di Jawa Timur yaitu 605.974 orang
(hardika 2018).
Penyakit Peripheral artery disease (PAD) serta gejala kaki diabetes dapat
diatas dengan aktivitas fisik seperti olahraga, salah satu olahraga yang dapat
dilakukan kan yaitu treadmil karena dapat meningkatkan kinerja berjalan pada
(kerusakan syaraf), gagal ginjal, dan kaki diabetik (diabetic foot) yang dapat
pada penderita DM mengakibatkan kadar gula dalam darah meningkat hal ini
akan mengalami gangguan sirkulasi darah pada kakinya. Ulkus kaki diabetik
merupakan salah satu komplikasi yang sangat serius dari penyakit diabetes
melitus untuk mencegah dan mengatasi terjadinya ulkus kaki diabetik yang
7
Senam kaki diabetes melitus merupakan kegiatan atau latihan yang di
lakukan oleh penderita diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan
kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat
meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan
sebagai salah satu aktivitas penderita dalam penurunan kadar gula darah.
Apabila rutin melakukan latihan fisik dan senam diabetes pada pasien
perubahan nilai ABI yang bermakna dan mencegah terjadinya gangguan pada
heart rate), durasi 30-60 menit, dengan frekuensi 3-5 kali per minggu dan
tidak lebih dari 2 hari berturut-turut tidak melakukan senam ( widianty dan
pengaruh senam kaki terhadap nilai ABI pada pasien dm tipe 2 berdasarkan
literature review.
Factor penyebab
DM DIABETES MELITUS Prevalensi penderita
1. Geneti TIPE 2 Diabetes mellitus di
2. Obesitas Indonesia 10,276,1 juta
3. Usia jiwa (IDF, 2015)
4. Tekanan
Darah Empat pilar
5. Aktifitas Fisik penatalaksanaan DM :
6. Stress
1. Edukasi,
7. Riwayat DM
gestasional 2. Terapi gizi medis,
8. HDL kolesterol 3. Latihan jasmani
(Damayanti, 4. Terapi
8
farmakologis
2015)
(PERKENI 2015)
Gambar 1.1 identifikasi masalah pengaruh senam kaki terhadap kadar gula darah.
Pada gambar 1.1 dapat di jelaskan bahwa faktor penyebab dm tipe 2 adalah
peningkatan kadar glukosa dan insulin tidak dapat secara mandiri mengurai
glukosa, hal ini dapat dikendalikan dengan berbagai cara yaitu salah satunya
melakukan aktifitas ini dapat membantu tubuh dalam mengurai kadar glukosa
yang ada.
Bagaimana Pengaruh Senam Kaki Terhadap Nilai ABI Pada Pasien DM Tipe
Mempelajari Pengaruh Senam Kaki Terhadap Nilai ABI Pada Pasien DM Tipe 2
literature review.
2. Mengidentifikasi Nilai ABI setelah melakukan senam kaki pada pasien dengan
3. Menganalisa Pengaruh Senam Kaki terhadap perubahan nilai ABI pada pasien
9
1.4 Manfaat Penelitian
tentang pengaruh senam kaki terhadap perubaha nilai ABI dan senagai masukan
2.
2. Bagi Peneliti
3. Bagi pasien
10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Senam kaki diabetik adalah latihan senam kaki yang dapat dilakukan
dengan posisi berdiri, duduk dan tidur, dengan cara menggerakan kaki dan
mengangkat, memutar keluar atau kedalam dan mencengkram pada jari-jari kaki,
latihan dilakukan setiap hari secara teratur sambil santai di rumah dan di saat
Senam kaki Diabetes Mellitus adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan
oleh lansia yang menderita Diabetes Mellitus untuk mencegah terjadinya luka
Senam kaki merupakan aktifitas yang dilakukan olahraga yang rutin dan
senam kaki akan sangat efektif dalam mengontrol berat badan, memperkuat
tulang dan otot, menurunkan kadar gula darah, serta mengurangi risiko
perubahan kadar gula darah yaitu pada otot-otot yang bergerak aktif dapat
11
Senam kaki diabetes adalah salah satu kunci penting untuk mencegah
komplikasi pada pasien diabetes, terutama diabetes tipe 2 yang dianjurkan untuk
Indonesia, 2020).
baik insulin tersedia atau tidak, Inilah cara olahraga membantu menurunkan gula
insulin yang tersedia untuk mengambil glukosa selama dan setelah aktivitas
perubahan kadar gula darah yaitu pada otot-otot yang bergerak aktif dapat
Pada senam kaki ketika otot berkontraksi selama aktivitas, sel dapat
atau tidak, Inilah cara olahraga membantu menurunkan gula darah dalam
Latihan senam kaki dapat dilakukan setiap hari secara teratur dengan
posisi berdiri, duduk, dan tidur, dengan cara menggerakan kaki dan sendi-sendi
kaki. Peran kita sebagai perawat adalah membimbing pasien untuk melakukan
12
senam kaki secara mandiri. Dengan melakukan senam kaki maka dapat
1. Indikasi:
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita DM dengan tipe 1
Indikasi dari senam ini dapat diberikan kepada seluruh penderita diabetes
melitus pada tipe I dan tipe 2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien
melakukan senan haki. Selain itu, kaji keadaan umum pasien apakah lavak
untuk dilakukan senam kaki pada pasien tersebut, cek tanda-tanda vital,
respiratori (adakah dispaca atau nyeri dada), kaji status emosi pasien (suasana
hati atau mood, motivasi), serta perhatikan indikasi dan kontra indikasi dalam
2. Kontraindikasi:
1) Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnea atau nyeri dada.
13
2) Orang yang depresi, khawatir atau cemas.
latihan jasmani dilakukan secara secara teratur sebanyak 3-5 kali perminggu
selama sekitar 30-45 menit, dengan total 150 menit perminggu. Jeda antar
latihan tidak lebih dari 2 hari berturut-turut (Soelistijo et al., 2015). Dianjurkan
kadar glukosa darah 250 mg/dL dianjurkan untuk menunda latihan jasmani
latihan jasmani meskipun dianjurkan untuk selalu aktif setiap hari. Latihan
jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan
glukosa darah (Soelistijo et al., 2015). Latihan jasmani yang dianjurkan berupa
latihan jasmani yang bersifat aerobik dengan intensitas sedang (50- 70%
denyut jantung maksimal seperti: jalan cepat, bersepeda santai, jogging, dan
220 dengan usia pasien. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur
14
diperhatikan dalam pelaksanaan senam kaki, yakni:
1. Latihan senam kaki dapat dilakukan dengan posisi berdiri, duduk dan tidur,
dengan cara menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki, misalnya berdiri dengan
keluar atau ke dalam dan mencengkeram pada jari-jari kaki. Latihan senam
3. Santai di rumah bersama keluarga, dan juga apabila kaki terasa dingin, senam
berikut:
lantai
kali
15
Gambar 2.2 langkah ke dua senam kaki
3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke
atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki
diangkat ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan
16
Gambar 2.5 langkah ke lima senam kaki
6. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali ke lantai.
8. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan
kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan
17
secara bergantian.
9. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola
18
Gambar 2.9 gerakan membentuk koran menjadi bulat
10. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan
19
Gambar 2.12 gerakan merobek kertas
20
2.2 KONSEP GULA DARAH
Glukosa darah atau kadar gula darah adalah istilah yang mengacu kepada
tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa
serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah
adalah sumber utama energy untuk sel-sel tubuh. Kadar glukosa darah adalah
istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula
darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Umumnya
tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari (70-150
mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level
terendah pada pagi hari, sebelum orang makan (Kurnia & Prawesti, 2017).
Gula darah puasa adalah kadar gula yang diukur setelah melakukan puasa
selama kurang lebih 10 s.d 1 jam. Kadar Gula darah puasa normal
21
2. Gula darah 2 Jam pp
Apa yang dimaksut dengan 2 jam pp, kalau tes ini sama dengan gula darah
puasa, hanya saja setelah puasa 2 jam sebelum tes pasien dianjurkan untuk
Prawesti, 2017).
langsung di tes, anda juga bisa membeli alatnya sendiri dan anda lakukan
dan peralatan steril untuk menghindari infeksi. Cara ini begitu penting
diabetes untuk jangka panjang. (kurang lebih 3 bulan) (Kurnia & Prawesti,
2017).
4. HbA1c
HbA1c adalah zat yang terbentuk dari reaksi glukosa dengan hemoglobin.
(merupakan bagian dari sel darah merah). Pemeriksaan HÞA1c ini sangat
tentu lebih valid untuk melihat kondisi dalam jangka panjang. (sekitar 3
pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya, (Brunner dalam Kurnia &
22
Prawesti, 2017). DM didefinisikan sebagai keadaan hiperglikemia kronik
yang ditandai oleh ketiadaan absolut insulin atau intensitivitas sel terhadap
insulin, gangguan aktivitas insulin dan keduanya, (Smeltzer & Bare dalam
oleh ketiadaan absolut insulin atau intensitivitas sel terhadap insulin disertai
berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah,
sekresi insulin dan aksi insulin, (Alberti dalam Wibisana & Sofiani, 2017).
23
sejumlah besar urine yang mengandung gula ciri dari DM yang tidak
perkembangan komplikasi terkait DM, kadar yang tinggi dari glukosa darah
hanya satu komponen dari proses patologis dan manifestasi klinis yang
berhubungan dengan DM. Proses patologis dan faktor resiko lain adalah
mencapai 90-95 % dari seluruh pasien dengan diabetes, dan banyak dialami
oleh orang dewasa tua lebih dari 40 tahun serta lebih sering terjadi pada
insulin dengan reseptor. Hal ini dapat disebabkan oleh berkurangnya jumlah
tempat reseptor yang responsif insulin pada membran sel. Akibatnya terjadi
yang cukup lama dan meningkatkan sekresi insulin, tetapi pada akhirnya
hiperglikemia, (Price dalam Kurnia & Prawesti, 2017). Diabetes Mellitus tipe
24
II disebut juga 2 Diabetes Mellitus tidak tergantung insulin (DMTTI) atau
dijumpai pada orang dewasa, tetapi terkadang dapat timbul pada masa kanak-
kerusakan pada reseptor insulin, produksi insulin yang tidak aktif dan
lemak, dan protein awal terjadinya hyperglikemia (kadar gula yang tinggi
bersirkulasi di dalam darah, kadar glukosa dalam darah diatur oleh insulin,
glukosa. Pada pasien DM, sel-sel dalam tubuh berhenti berespon terhadap
25
metabolik akut, selain itu dalam jangka panjang hiperglikemia menyebabkan
dan kegagalan organ terutama mata ginjal, saraf, dan pembuluh darah, (ADA
mmol/L (70-105 mg/100mL). Saat makan kadar gula darah dapat meningkat
hingga 6,5-7,2 mmol/L dan selama puasa dapat turun hingga 3,3-3,9 mmol/L.
Alasan utama pengaturan gula darah dilakukan secara ketat adalah karena
dimana kecepatan peningkatan gula darah adalah 8-10 gram tiap jamnya
produsen glukosa utama untuk menjaga stabilitas kadar gula darah (Kurnia &
Prawesti, 2017).
þeningkatan hingga dua kali, maka sekresi glukagon akan terhambat dan
26
relasi dengan glukosa adalah GLP-1 (glukagon-like peptide-1), GIP (gastric
glukosa untuk metabolisme otot (Levin dalam Kurnia & Prawesti, 2017).
yang berperan penting dalam menjaga kadar gula dalam darah tetap normal.
Hormon ini membantu proses penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh untuk
selanjutnya diubah menjadi energi. Gangguan pada hormon insulin ini bisa
2. Dehidrasi
darah dalam tubuh. Hal ini disebabkan aliran darah dalam tubuh yang
darah, alias darah menjadi lebih kental. Hubungan ini juga dapat terjadi
sebaliknya, ketika gula darah meningkat maka tubuh akan mengeluarkan urin
27
lebih banyak untuk menyeimbangkan kosentrasi cairan dalam tubuh. Oleh
3. Pemanis buatan
aman untuk mengonsumsi makan atau minuman yang tidak mengandung gula
alami dengan pemanis buatan karena dianggap lebih aman. Padahal, serupa
dengan gula atau pemanis alami, pemanis buatan tetap bisa meningkatkan
4. Fenomena fajar
dapat menjadi penyebab gula darah tinggi. Kondisi ini terjadi saat tubuh
darah secara drastis. Seperti namanya, fenomena fajar biasa terjadi pada
5. Menstruasi
kadar gula darah. Tidak stabilnya hormon perempuan yang sedang memasuki
masa menstruasi dapat membuat tubuh menjadi lebih tidak peka terhadap
insulin. Kondisi ini dapat menjadi penyebab gula darah naik. Biasanya hal ini
28
6. Obat-obatan
Pasalnya, beberapa obat memiliki efek samping pada peningkatan kadar gula
obat yang diketahui dapat memicu kenaikan kadar gula darah, yaitu:
seperti untuk asma, arthritis, dan penyakit infeksi saluran pernapasan lainnya.
kecemasan.
ritonavir.
5) Obat diuretik: obat ini digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan
7) Asam nikotinat atau niasin: obat untuk menurunkan lemak darah sehingga
8) Mengonsumsi pil KB juga memengaruhi kadar gula darah. Oleh karena itu,
7. Kurang tidur
29
Membatasi tidur menjadi 4 jam dalam semalam, sensitivitas insulin
mereka menurun 14-21%. Kurang tidur akan meningkatkan stres pada tubuh
dan berakibat pada kadar gula darah naik. Pasalnya, selama tidur, terjadi
penurunan hormon kortisol dan aktivitas sistem sarah yang dapat membantu
8. Sedang sakit
pneumonia dapat menjadi penyebab gula darah tinggi. Ketika sakit atau
ketika penderita diabetes sakit atau terserang penyakit infeksi, maka gula
pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran
30
& Prawesti, 2017).
mengalihkan" (siphon). Melitus dari bahasa Latin yang bermakna manis atau
volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi (Corwin dalam
Kurnia & Prawesti, 2017). Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis
adalah sesuai karena lolosnya sejumlah besar urine yang mengandung gula
yang tinggi dari glukosa darah hanya satu komponen dari proses patologis
dan manifestasi klinis yang berhubungan dengan DM. Proses patologis dan
tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh total. Dalam DM tipe 2,
31
mencegah ketoasidosis tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh
total. Jumlahnya mencapai 90-95 % dari seluruh pasien dengan diabetes, dan
banyak dialami oleh orang dewasa tua lebih dari 40 tahun serta lebih sering
insulin terikat oleh reseptor khusus pada permukaan sel dan mulai terjadi
Pada diabetes tipe 2 reaksi dalam sel kurang efektif karena kurangnya
pada usia dewasa lebih dari 45 tahun, karena berkembang lambat dan
terkadang tidak terdeteksi, tetapi jika gula darah tinggi baru dapat dirasakan
meski tersedia insulin endogen. DM tipe 2 dapat terjadi pada semua usia
tetapi biasaya dijumpai pada paruh baya dan lansia. DM tipe 2 merupakan
pada DM tipe 2 berbeda- beda dan meski ada fungsinya dirusak oleh
32
(Porth, 2007). Apa pun penyebabnya, terdapat cukup produksi insulin untuk
yang ada tidak cukup untuk menurunkan kadar glukosa darah melalui
ambilan glukosa oleh otot dan sel lemak (Lemone et al., 2015).
33
menyebabkan DM secara Kasus DM tipe 2 umumnya mempunyai latar
lingkungan. Ketika glukosa intrasel meningkat, maka asam lemak bebas (Free
Fatty Acid FFAS) disimpan, namun ketika glukosa menurun maka FFAS
mempunyai efek yang bahaya pada produksi glukosa dan sensitifitas insulin,
peningkatan glukosa darahpun ikut berperan. Pada tipe ini terjadi kehilangan
secara lengkap dan kemungkinan faktor penyebab dan faktor risiko penyakit
DM diantaranya
2. Obesitas, berat badan lebih dari 120 % dari berat badan ideal (kira-kira
puasa (IFG).
34
6. Riwayat gestasional DM atau riwayat melahirkan bayi diatas 4 kg.
keadaan ini wanita tidak terjadi ovulasi (keluarnya sel telur dari ovarium),
hamil.
faktor-faktor lingkungan yang dapat mengubah integritas dan fungsi sel beta
monozigotik seorang DM tipe 2, ibu dari neonatus yang beratnya lebih dari
4 Kg, individu dengan gen obesitas, ras atau etnis tertentu yang mempunyai
2. Obesitas
Obesitas atau kegemukan yaitu kelebihan berat badan z 20% dari berat
berkurangnya jumlah reseptor insulin yang dapat bekerja di dalam sel pada
35
otot skeletal dan jaringan lemak. Hal ini dinamakan resistensi insulin
glukosa darah berkurang, selain itu reseptor insulin pada sel diseluruh tubuh
3. Usia
Faktor usia yang risiko menderita DM tipe 2 adalah usia diatas 30 tahun,
hal ini karena adanya perubahan anatomis, fisiologis dan biokimia dimulai
dari tingkat sel, kemudian berlanjut pada tingkat jaringan dan akhirnya pada
mencapai umur 30 tahun, maka kadar glukosa darah naik 1-2mg% tiap
tahun saat puasa dan akan naik 6-13% pada 2 jam setelah makan,
akan tetapi pada tahun 2009 diketemukan penderita DM termuda pada usia
4. Tekanan Darah
36
Hipertensi yang tidak dikelola dengan baik akan mempercepat kerusakan
tersebut adalah : resistensi insulin, kadar gula darah plasma, obesitas selain
2006).
5. Aktivitas Fisik
Soegondo bahwa DM tipe 2 selain faktor genetik, juga bisa dipicu oleh
makan berlebihan (berlemak dan kurang serat), kurang aktivitas fisik, stres.
gaya hidup sehat, seperti makanan sehat dan aktivitas teratur. Aktifitas fisik
berdampak terhadap aksi insulin pada orang yang berisiko DM, Suyono
yang lebih baik daripada individu yang tidak aktif. Mekanisme aktifitas fisik
37
2) Peningkatan toleransi glukosa
6. Kadar Kolesterol
trigliserida 2259 mg/dl (2,8 mmol/L) (Sudoyo, 2009). Kadar abnormal lipid
darah erat kaitannya dengan obesitas dan DM tipe 2. Kurang lebih 38%
terjadinya pelepasan asam-asam lemak bebas secara cepat yang berasal dari
38
7. Stres
pola makan, latihan, penggunaan obat yang biasanya dipatuhi dan hal ini
melalui 2 jalur, yaitu neural dan neuroendokrin. Reaksi pertama respon stres
glukosa darah meningkat guna sumber energi untuk perfusi. Bila stres
individu berespon atau melakukan tindakan (Selye, 1976 dalam Perry &
(Smeltzer & Bare, 2008). Stres memicu terjadinya reaksi biokimia melalui
39
system neural dan neuroendokrin, Reaksi pertama dari respon stress adalah
terjadinya sekresi sistem saraf simpatis yang diikuti oleh sekresi simpatis-
2.3.4 PATOFISIOLOGI
darah dan sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sel dan jaringan. Glukosa
dibentuk dihati dari makanan yang dikonsumsi, untuk kebutuhan energi dan
sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen dihati dan jaringan lainnya
dengan bantuan insulin. Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel
yang masuk. Pada orang dewasa rata-rata diproduksi 40-50 unit, untuk
al., 2016).
Insulin disekresi oleh sel beta, satu diantara empat sel pulau
dapat membantu memindahkan glukosa dari darah ke otot, hati dan sel
40
lemak. Pada diabetes terjadi berkurangya insulin atau tidak adanya insulin
mengatur kadar giukosa darah dalam batas normal atau sedikit lebih tinggi
kadaranya. Namun, jika sel beta tidak dapat menjaga dengan meningkatkan
hanya sekitar 25 % untuk energi. Kecuali jaringan saraf, eritrosit dan sel-sel
usus, hati dan tubulus ginjal tidak membutuhkan insulin untuk transport
41
glukosa (M Black, 2009). Sel-sel lain seperti, jaringan adipose, otot jantung
insulin maka gula darah menjadi tinggi (hiperglikemia), karena hati tidak
agar gula darah kembali menjadi normal maka tubuh mengeluarkan glukosa
dan meningkatnya jumlah air yang dikeluarkan, hal ini beresiko terjadi
defisit volume cairan menurut Black, 2009 dalam (Tarwoto et al., 2016)
mobilisasi lemak yang dipecah untuk energi terjadi jika cadangan glukosa
tidak ada. Hasil metabolisme lemak adalah keton. Keton akan terkumpul
dalam darah, dikeluarkan Derajat keton dapat diukur dari darah dan urin.
Jika kadarnya tinggi, indikasi diabetes tidak terkontrol lewat ginjal dan paru.
metabolik dapat terjadi. Pada saat keton dikeluarkan, sodium juga ikut
kehilangan cairan. Jika lemak sebagai sumber energi utama, maka lipid
42
Meskipun gangguan sekresi insulin dikarakteristikan pada DM tipe
dan terkumpulnya produksi ketone tubuh. Karena itu tipe DKA (Daibetik
dialami oleh pasien. Manifestasi klinik khas yang dapat muncul pada
seluruh tipe diabetes meliputi trias poli, yaitu poliuria, polidipsi dan
perasaan gatal atau kekebasan pada tangan atau kaki, kulit kering, adanya
lesi luka yang penyembuhannya lambat dan infeksi berulang, Smeltzer,et al.
43
ada, sebagai konsekwensi adanya hiperglikemia yang cukup lama
atau neuropati dengan risiko ulkus diabetik, amputasi, sendi charcot, serta
(Damayanti, 2015).
Menurut Tarwoto et al., 2016 tanda dan gejala diabetes mellitus adalah
sebagai berikut:
menjadi meningkat.
44
glikogen dan cadangan trigliserida serta massa otot.
menjadi lambat, sirkulasi ke vaskuler tidak lancar, termasuk pada mata yang
7. Ketonuria
Ketika glukosa tidak lagi digunakan untuk energi, maka digunakan asam
lemak untuk energi, asam lemak akan dipecah menjadi keton yang
glukosa darah.
2.3.6 KOMPLIKASI
1. Akut
45
Terjadi akibat ketidakseimbangan akut kadar glukosa darah, yaitu:
diabetes mellitus yang dapat terjadi secara berulang dan dapat memperberat
penurunan kadar glukosa darah yang diakibatkan oleh terapi insulin yang
tidak adekuat.
diabetes tipe terjadi akibat dimana dari pada tipe 2, namun dapat juga terjadi
pada pasien diabetes tipe 2 yang mendapatkan terapi insulin, dan merupakan
rendah. Kadar glukosa darah yang rendah (< 3 mmol/L hipoglikemia pada
46
diabetes).
2. Kronis
dan neuropati
47
Perubahan mikrovaskuler melibatkan kelainan dan kapiler,
mempengaruhi semua jenis saraf, yaitu saraf perifer, otonom dan spinal
dengan diabetes dan hal ini menjadi cukup berat akibat adanya ulkus
masuk ke rumah sakit (Porth, 2007). Menurut WHO lesi-lesi yang sering
48
4) Hipertensi
populasi diabetik. Hipertensi adalah faktor risiko mayor untuk stroke dan
5) infeksi
sistem pembuluh darah tidak dapat membawa cukup oksigen, sel darah
putih, zat gizi, dan antibodi ke tempat luka. Infeksi meningkatkan kebutuhan
Kejadian kaki diabetik secara langsung terkait tiga faktor diatas dan
49
hiperglikemia. Hampir 40% klien diabetik dengan infeksi kaki mungkin
daerah terkena. Dengan edukasi yang tepat dan intervensi dini, infeksi kaki
biasanya hilang dengan cara-cara yang tepat waktu. Perawatan kaki efektif
amputasi.
berikut:
Kembung
koroner, dan faktor risiko relatif untuk penyakit jantung pembuluh pada
perempuan dengan DM tipe 2 adalah 3-4 kali lebih besar. Banyak klien
50
bawah nontraumatik berhubungan dengan perubahan diabetik seperti
2.3.7 PENATALAKSANAAN DM
DM. Caranya yaitu menjaga kadar glukosa dalam batas normal tanpa terjadi
adalah :
mengontrol gula darah dalam rentang normal. Untuk mengontrol gula darah,
51
4. Pendidikan kesehatan.
5. Monitoring.
nasien dalam mengontrol gula darah secara mandiri (Tarwoto et al., 2016).
1. Managemen diet DM
Kontrol nutrisi, diet dan berat badan pasien DM. Tujuan yang paling
penting dalam manajemen nutrisi dan diet adalah mengontol total kebutuhan
dan serat. Untuk menentukan status gizi dipakai rumus body mass index
Ketentuan :
52
Obes 1= IMT 25-29.9
2. Latihan fisik/exercise
latihan fisik energi yang dipakai adalah glukosa dan asam lemak bebas.
dibutuhkan, karena pada saat latihan fisik energi yang dipakai adalah
trigliserida.
menurunkan kadar glukosa darah. Latihan fisik yang rutin memelihara berat
badan normal dengan indeks massa tubuh [BMI] <25 (Adisa, Alutundu &
Fakeye 2009; Casey, De Civita & Dasgupta, 2010). Manfaat latihan fisik
53
sirkulasi darah dan tonus otot, mengubah kadar lemak darah yaitu
Pada studi yang lain dikatakan bahwa pada pasien DM tipe II terjadi
peningkatan risiko gangguan fisik dan aktivitas fisik atau olahraga dapat
Prinsip latihan fisik pasien DM pada prinsipnya sama saja dengan prinsip
Intensitas ringan dan sedang (60-70% Maximum Heart Rate D: Durasi 30-
60 menit setiap melakukan latihan jasmani dan J: jenis latihan fisik yang
yang menggunakan insulin, ada beberapa petunjuk olah raga yang perlu
diperhatikan, yaitu:
olahraga
54
berolah raga aktif
5) Ikuti saran dokter untuk mengurangi dosis insulin sebelum melakukan olah
6) Glukosa darah bisa turun bahkan beberapa jam setelah berolah raga karena
3. Obat-obatan
Tujuan terapi insulin adalah menjaga kadar gula darah normal atau
terapi jangka panjang untuk mengendalikan kadar glukosa darah jika dengan
diet, latihan fisik dan Obat Hipoglikemia Oral (OHO) tidak dapat menjaga
Efektif pada DM tipe II, jika managemen nutrisi dan latihan gagal, jenis
1) Sulfonilurea
insulinnya. Yang termasuk obat jenis ini adalah Glibe lamid, Tolbutamid,
Klorpropamid.
2) Biguanida
55
Bekerja dengan menghambat penyerapan glukosa di usus, misalnya
mitformin, glukophage.
mempertahankan kehidupan.
dalam sel dan menghambat konversi glikogen dan asam amino menjadi
1. Insulin dengan masa kerja pendek (2-4 jam) seperti Regular insulin,
actrapid.
2. Insulin dengan masa kerja menengah (6-12 jam) seperti NPH (Neutral
3. Insulin dengan imasa kerja panjang (18-24 jam) seperti Protamine zinc
% regular.
diantaranya :
1. Hipoglikemia.
56
kelebihan dosis insulin atau terlambat makan sementara pasien sudah
ukuran 40 U/ml atau 100 U/ml. Pada keadaan hipoglikemia pasien biasanya
kunang, lemas.
tempat injeksi. Jaringan atropi terjadi dengan hilangnya lemak pada area
injeksi Gangguan.
3. Hormon Pankreas
Alergi insulin baik reaksi alergi setempat maupun reaksi alergi sistemik.
terapi insulin 1-2 jam setelah pemberian. Reaksi setempat ditandai adanya
4. Resisten insulin.
unit per hari. Keadaan ini disebabkan antibody yang menangkap molekui
5. Pendidikan Kesehatan
57
pasien DM adalah :
kami.
(Damayanti, 2015).
pereaksi khusus.
2. Pastikan kode pada glukometer sama dengan kode strip pereaksi khusus.
4. Lakukan pengembilan darah dengan cara menusukkan stik pada ujung jari
5. Tempelkan darah yang sudah ada pada ujung jari pada strip yang sudah siap
58
pada glukometer.
6. Biarkan darah dalam strip selama 45-60 detik sesuai dengan ketentuan
pabrik glukometer.
7. Hasil gula darah dapat dilihat pada layar monitor glukometer. Pengukuran
2.3.8 DIAGNOSIS
darah dan sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sel dan jaringan. Glukosa
dibentuk dihati dari makanan yang dikonsumsi, untuk kebutuhan energi dan
sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen dihati dan jaringan lainnya
dengan bantuan insulin. Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel
yang masuk. Pada orang dewasa rata-rata diproduksi 40-50 unit, untuk
al., 2016).
59
Insulin disekresi oleh sel beta, satu diantara empat sel pulau
dapat membantu memindahkan glukosa dari darah ke otot, hati dan sel
lemak. Pada diabetes terjadi berkurangya insulin atau tidak adanya insulin
mengatur kadar giukosa darah dalam batas normal atau sedikit lebih tinggi
kadaranya. Namun, jika sel beta tidak dapat menjaga dengan meningkatkan
60
Pada diabetes sel-sel membutuhkan insulin untuk membawa glukosa
hanya sekitar 25 % untuk energi. Kecuali jaringan saraf, eritrosit dan sel-sel
usus, hati dan tubulus ginjal tidak membutuhkan insulin untuk transport
glukosa (M Black, 2009). Sel-sel lain seperti, jaringan adipose, otot jantung
insulin maka gula darah menjadi tinggi (hiperglikemia), karena hati tidak
agar gula darah kembali menjadi normal maka tubuh mengeluarkan glukosa
dan meningkatnya jumlah air yang dikeluarkan, hal ini beresiko terjadi
defisit volume cairan menurut Black, 2009 dalam (Tarwoto et al., 2016)
mobilisasi lemak yang dipecah untuk energi terjadi jika cadangan glukosa
tidak ada. Hasil metabolisme lemak adalah keton. Keton akan terkumpul
dalam darah, dikeluarkan Derajat keton dapat diukur dari darah dan urin.
Jika kadarnya tinggi, indikasi diabetes tidak terkontrol lewat ginjal dan paru.
metabolik dapat terjadi. Pada saat keton dikeluarkan, sodium juga ikut
61
kehilangan cairan. Jika lemak sebagai sumber energi utama, maka lipid
dan terkumpulnya produksi ketone tubuh. Karena itu tipe DKA (Daibetik
62
0.000 < 0.05 (α), maka
Ho ditolak, berarti ada
pengaruh senam kaki
diabetes terhadap
penurunan kadar gula
dara pada pasien
diabetes melitus tipe II
di Klinik Husada
Manado.
2 Pengaruh Indipenden: Quasy Widyatut 1. Menunjukkan
Senam senam kaki Eksper i rata-rata kadar gula
Kaki Dependen: imen 2013 darah sebelum
Terhadap gula darah perlakuan pada
Sensitivitas kelompok intervensi
Kaki Dan sebesar 271,94 (SD=
Kadar Gula 60,53) dan pada
Darah Pada kelompok kontrol rata-
Aggregat rata kadar gula darah
Lansia sebesar 264,08 (SD=
Diabetes 52,64).
Melitus Di 2. Rata-rata kadar
Magelang gula darah sesudah
perlakuan pada
kelompok intervensi
sebesar 243,73 (SD=
49,73) dan pada
kelompok kontrol rata-
rata kadar gula darah
sebesar 273,35 (SD=
50,85).
3. Analisis
Sensitivitas Kaki
Sebelum dan Sesudah
Perlakuan Senam Kaki
Pada Lansia di
Magelang tahun 2012
(n=125)
3 Pengaruh Indipenden: Quasy Nurlinaw 1. Sebelum
Senam senam kaki Eksper ati, dilakukan senam kaki
Kaki Dependen: imen Kamariy diketahui bahwa
Diabetes gula darah Pre ah dan seluruh (100%)
Terhadap and Yuliana responden pada
Perubahan Post 2018 kelompok intervensi
Kadar Gula Test dan kontrol mengalami
Darah Pada Witho kadar gula darah tinggi.
Penderita ut 2. Setelah dilakukan
Diabetes Contro senam kaki diketahui
Melitus Di l bahwa sebanyak 11
63
Wilayah (100%) responden pada
Kerja kelompok intervensi
Puskesmas mengalami penurunan
Simpang kadar gula darah. Pada
Sungai kelompok kontrol
Duren hanya 5 responden
Kabupaten (45,5%) terjadi
Muaro penurunan kadar gula
Jambi darah. 3. Senam kaki
memberikan pengaruh
terhadap penurunan
kadar gula darah
responden pada
kelompok intervensi
dengan nilai p-value =
0,027 (p > 0,05).
4 Pengaruh Indipenden: Quasy Dedi 1. Nilai Kadar
Senam Senam Kaki E With Rusandi Glukosa Darah Pada
Kaki Dependen: Pre- 2017 Kelompok Intervensi
Diabetes Gula Darah And Dan Kontrol
Terhadap Post- Didapatkan Hasil Uji
Tingkat Test Independent Sample T-
Sensitivitas Contro Test Dengan Nilai P =
Kaki Dan lled 0,039 (P < 0,05).
Kadar Groups 2. Hasil Ini
Glukosa . Menunjukkan Ada
Darah Pada Ksperi Pengaruh Senam Kaki
Penderita men Diabetes Terhadap
Diabetes Kadar Glukosa Darah
Melitus Di Pada Pasien Dm Di
Kelurahan Kelurahan Banyuraden
Banyuraden Gamping Sleman
Gamping Yogyakarta.
Sleman 3. Nilai Sensitivitas
Kaki Pada Kelompok
Intervensi Dan Kontrol
Didapatkan Hasil Uji
Mann-Whitney Dengan
Nilai P = 0,010 (P <
0,05).
5 Pengaruh Indipenden: Quasy Priyoto 1. Terdapat
Senam Senam Kaki Eksper Dian Perbedaan Penurunan
Kaki Dependen: imen Widyani Kadar Gula Darah
Terhadap Gula Darah Pre ngrum Sewaktu Antara
Perubahan And 2020 Kelompok Terpapar
Kadar Gula Post Dan Kelompok Tidak
Darah Pada Test Terpapar (Nilai
Lansia P=0,0001).
64
Penderita 2. Penurunan Rata-
Diabetes Rata Gula Darah
Melitus Sewaktu Pada
Tipe Ii Di Kelompok Terpapar 2,3
Desa Kali Lebih Besar
Balerejo Daripada Kelompok
Kabupaten Tidak Terpapar (31,5
Madiun Mg/Dl Berbanding 13,5
Mg/Dl).
65
BAB 3
50
Dari gambar 3.1 dapat dijelaskan factor penyebab DM yaitu Genetic,
menggunakan Insulin dan obat hiperglikemi oral dalam menurunkan kadar gula
darah dan juga menggunkan teknin Non Farmakologis yaitu Diet, Latihan fisik,
Pendidikan kesehatan dan juga Pematauan Kadar Gula darah. Salah satu latihan
fisik adalah melakukan senam kaki dengan melakukan senam kaki dapat menjadi
salah satu terapi yang dapat dilakukan sehingga berpengaruh terhadap komplikasi
DM yaitu Hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi, dan menyebabkan insulin
3.2 HIPOTESIS
Hipotesis penelitian
51
BAB 4
METODE PENELITIAN
test design, Pre and Post Test Without Control, yang berhubungan
Penetapan PICO
59
4.2 POPULASI, SAMPEL DAN SAMPLING
4.2.1 Populasi
adalah 10 artikel utama yang terdiri abstrak dan fulltext yang terindeks
terindeks rendah.
1. Metode
juga quasi experiment pre dan post test tanpa grup control.
2. Eligbility Creteria
1) Population
2) Intervention
3) Comparison
3. Information Source
4. Search
tahun terahir.
1. Variabel penelitian
2. Desain penelitian
3. Karakteristik subyek
4. Teknik sampling
5. Besar sampel
9. Hasil
Senam Kaki Diabetik Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Pada Pasien
digunakan. Bias yang terdapat dalam literature review adalah design yang
beragam, tehnik pengambilan sampling dan besar sampling dari tiap jurnal
II
5.1 Hasil
review abstrak dan full text apakah sudah sesuai dengan kriteria inklusi.
latihan senam kaki terhadap gula darah. Pada jurnal dengan penulis
latihan senam kaki, pada jurnal dengan penulis (Arifianto et al., 2020)
digunakan adalah latihan senam kaki dan kadar gula darah. Pada jurnal
responden dengan rentang usia 17-70 tahun. Jenis kelamin yang digunakan
analisa Wilcoxon Signed Rank Test dan 5 junal menggunakan uji Paired
T-Tes
diatas 115 mg/dl ada 10 jurnal (100%) dengan rata-rata gula darah 10
240-249 mg/dl, pada penulis (Ruben et al., 2016) keseluruhan kadar gula
mg/dl, pada penulis (Muchtar & Dingin, 2018) rata-rata kadar gula darah
kadar gula darah sebelum intervensi yaitu dengan nilai kadar gula darah
minimum adalah 115 mg/dl sedangkan nilai kadar gula darah maksimum
460 mg/dl, pada penulis (Mulianingsih et al., 2021) rata-rata kadar gula
darahnya 200mg/dl, penulis (Nuraeni & Arjita, 2019) rata-rata kadar gula
senam kaki dengan hasil p=0,000 pada jurnal studi dengan penulis
2020), (Muchtar & Dingin, 2018), (Nuraeni & Arjita, 2019), (Puspita,
hasil intervensi latihan senam kaki yang paling berpengaruh terhadap gula
Hasil Pencarian :
Artikel Google Scholar :
Senam kaki, gula darah, dm tipe 2 (2.110 artikel)
Foot exercise, blood sugar, type 2 DM (33.600 artikel)
Review Jurnal Sesuai Dengan Artikel Full Text, Tahun Publikasi 2011-
Kriteria Inklusi (Eligibility): 2021, Reputasi Jurnal (SINTA, Google
10 Jurnal Artikel Scholar), Alat Ukur dengan Glukometer,
Variabel “Latihan Senam Kaki” dan “Gula
Darah”, Berbahasa Indonesia dan berbahasa
Inggris. Didapatkan artikel dari 12 jurnal
sesuai artikel screnned menjadi 10 jurnal
artikel yang sesuai dengan Eligbility.
Gambar 5.1: Diagram Flow Chart Sintesa Systemic Review Pengaruh Senam Kaki
Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Dengan DM Tipe 2
Tabel 5.1 Ekstrasi Data Dengan Pendekatan PICO Pengaruh Senam Kaki Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Dengan DM
Tipe 2
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
1. Penuruna Indepe Bang Pra Jenis Total 30 Gluko Tahap I: Paired 1. Rata-rata hasil Jurnal:
n Gula nden: un experi Kelamin samplin orang meter Mengukur t-test pengukuran kadar Medisains :
Darah Senam Dwi ment Usia g gula darah gula darah pada Jurnal Ilmiah
Pada kaki Hard one Kadar sebelum penderita Ilmu - Ilmu
Pasien ika group gula melakukan diabetes dari 30 Kesehatan
Diabetes Depen 2018 pretest darah senam kaki responden ISSN:
Melitus den: - sebelu terdapat 2621-2366
Tipe II kadar posttes Tahap II: penurunan kadar
m dan
Melalui Gula t Memberikan gula darah Volume:
sesudah
Senam darah latihan sebesar 29,6 Volume 16
Kaki senam kaki mg/dl dengan No2
Diabetes selama 30- rata-rata sebelum Reputasi:
60 menit, dilakukan senam sinta 2
dengan kaki 202,67
frekuensi mg/dl
2. Rata-rata sesudah
intervensi
dilakukan senam
1x kaki adalah
pertemuan 173,07 mg/dl,
Tahap III: dengan nilai p
46
Mengukur value pada uji
gula darah paried sampel t-
setelah test adalah 0,001
(p< 0,05)
59
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
senam kaki 3. Disimpulkan
bahwa ada
pengaruh senam
kaki diabetes
terhadap
penurunan kadar
gula darah pada
pasien DM tipe
II.
2. Senam Indepe Gusti Pra Kadar Purposi 20 Gluko Tahap I: Wilco 1. Tabel 1 dari 20 Jurnal:
Kaki nden: Riza experi gula ve orang meter Mengukur xon responden Journals of
Diabetes Senam nians ment darah samplin gula darah Signed didapatkan hari-1 Ners
Menurunk kaki yah one g sebelum Rank sebelum di Community
sebelum
an Kadar Rusli group melakukan Test intervensi sebagian ISSN:
Gula Depen , pretest dan senam kaki besar 70% (14 2087-0744
Darah den: Septi - sesudah responden) kadar Volume:06,
Pasien kadar Faria posttes Tahap II: gula darahnya pada Nomor 02
Diabetes Gula nings t Memberikan interval 240-249. Reputasi:
Mellitus darah ih latihan kadar gula darah sinta 5
Tipe 2 2015 senam kaki sesudah intervensi
selama 30 sebagian besar
menit, responden 70% (14
dengan responden) kadar
frekuensi 3x gula darahnya pada
intervensi interval 230-239.
Dari hasil uji
46
Tahap III: statistik Wilcoxon
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
Mengukur didapatkan hasil
gula darah hari 1 (α hitung) =
setelah 0,000 dan korelasi
senam kaki Z = 3,202 artinya
ada pengaruh kuat
2. hari-2 sebelum
intervensi sebagian
besar responden
70% (14
responden) kadar
gula darahnya pada
interval 230-239.
Dan gula darah
sesudah di
intervensi sebagian
besar responden
60% (12
responden) kadar
gula darahnya pada
interval 220-229.
Dari hasil uji
statistik Wilcoxon
Signed Rank Test
didapatkan hasil
hari-2 (α hitung) =
0,000 dan korelasi
Z = 3,352 artinya
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
ada pengaruh kuat
3. Pada hari-3
sebagian besar
responden 60% (12
responden) kadar
gula darahnya pada
interval 220-229.
Dan terjadi
penurunan sesudah
di intervensi
setengahnya
responden 50% (10
responden) kadar
gula darahnya pada
interval 200-209.
Dari hasil uji
statistik Wilcoxon
Signed Rank Test
didapatkan hasil (α
hitung) = 0,000
dan korelasi Z =
4,128 artinya ada
pengaruh kuat
3. Pengaruh Indepe Grac Pra Kadar Total 56 Gluko Tahap I: Uji T 1. kadar gula darah Jurnal:
Senam nden: eistin eksper gula samplin orang meter Mengukur tes seluruh responden eJournal
Kaki Rube iment darah g gula darah sebelum Keperawatan
Diabetes Senam one sebelum melakukan senam (eKp)
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
Terhadap Kaki n group sebelum melakukan kaki adalah ≥200
Perubaha pretest dan senam kaki mg/dl. ISSN: 2302-
n Kadar Julia - 2. Kadar gula darah 1349
sesudah
Gula Depen villy posttes Tahap II: responden sesudah
Darah den: Rotti t Memberikan melakukan senam Volume: 4
Pada e latihan kaki 150-199 No.1
Pasien Kadar senam kaki mg/dl berjumlah
gula Mich Reputasi:
Diabetes selama 30-50 42 responden google
Melitus darah ael menit dengan (75%) dan kadar
Y. scholar
Tipe 2 Di 1x intervensi gula darah ≥ 200
Wilayah Karu mg/dl berjumlah
Kerja nden Tahap III: 14 responden
g
48
Puskesma Mengukur (25%). Hal ini
s 2016 gula darah menggambarkan
Enemawir setelah bahwa ke-42
a senam kaki responden yang
melakukan senam
kaki dengan baik
dan benar secara
teratur relatif
memiliki nilai
kadar gula darah
3. Berdasarkan hasil
uji Paired Sample
ttest diperoleh nilai
p = 0,00 untuk itu
berarti nilai p =
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
0,00 lebih kecil
dari pada nilai α =
0,05 maka Ho
ditolak yang berarti
ada pengaruh
senam kaki
diabetes terhadap
perubahan kadar
gula darah pada
pasien diabetes
melitus tipe 2 di
wilayah kerja
puskesmas
Enemawira
4. Pengaruh Indepe Priyo Pra Kadar Total 30 Gluko Tahap I: Wilco 1. Hasil penelitian Jurnal:
Senam nden: to eksper gula samplin orang meter Mengukur xon menunjukkan 2020 Jurnal
Kaki Dian iment darah g gula darah Signed bahwa kadar gula Keperawata
Senam widy one sebelum sebelum Rank darah sebelum
Terhadap n
Kaki group dan melakukan Test dilakukan senam
Perubaha anin
gru pretest sesudah senam kaki kaki dengan skor ISSN:
n Kadar - rata-rata menjadi
m 2722-4015
Gula Depen posttes Tahap II: 182,80 mg/dl. Nilai Volume:-
Darah den: 2020 t Memberikan standart deviasi Reputasi:
Pada latihan sebelum diberikan Google
Lansia Kadar
gula senam kaki intervensi senam Scholar
Penderita selama 30-50 kaki 28,207 mg/dl.
Diabetes darah
menit dengan Dan hasil nilai
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
Melitus 1x intervensi minimal sebelum
Tipe II Di diberikan
Desa Tahap III: intervensi senam
Balerejo Mengukur kaki 117 mg/dl,
Kabupate gula darah sedangkan nilai
n Madiun setelah maksimal sebelum
senam kaki diberikan
intervensi 230
mg/dl.
2. Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa kadar gula
darah sesudah
diberikan
intervensi senam
kaki dengan nilai
rata-rata 143.13
mg/dl. Nilai
standart deviasi
sebelum diberikan
intervensi senam
kaki 25.445mg/dl.
Dan hasil nilai
minimal sesudah
diberikan
intervensi menjadi
99, sedangkan nilai
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
maksimal sesudah
diberikan
intervensi menjadi
182 mg/dl.
3. Uji statistik
wilcoxon Sign
Rank Test
menunjukkan nilai
p = 0,000 < α =
0,05 hal ini berarti
Ho ditolak dan Ha
diterima artinya
dapat diartikan ada
pengaruh yang
signifikan senam
kaki terhadap
perubahan kadar
gula darah pada
penderita diabetes
mellitus tipe 2 di
Posyandu Mawar
Desa Balerejo
Kecamatan
Kebonsari
Kabupaten
Madiun.
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
5. Pengaruh Indepe Rizki Quasi Jenis Total ve 20 Gluko Tahap I: Uji T 1. Nilai kadar gula Jurnal:
Latihan nden: Sari eksper kelamin, samplin orang meter Mengukur tes darah rata-rata International
Kaki Utam iment usia g gula darah sebelum penderita Journal of
Diabetik Senam i metho Pekerjaa sebelum Education &
Kaki diabetes senam
pada Muc d with n melakukan kaki memperoleh Curriculum
Kadar htar, pretest Pendidi senam kaki hasil 238.00mg / Application
Gula Inda and kan dL.
Pada Depen h posttes Gula Tahap II: ISSN:
Penderita den: Triya t Memberikan 2. Nilai kadar gula
darah 2614-3380
Diabetes ni withou latihan darah setelah
Kadar sebelu
Mellitus Ding t senam kaki Rata-rata senam
gula m dan Volume: 1
Tipe 2 di in contro Selama kaki 67iabetic
darah sesudah No.1
Tanjung 2018 l 30menit memperoleh hasil
Reputasi:
49
Puskesma resear dengan 206.00mg / dL.
Google
s Buntung ch intervensi 8x 3. Setelah dipelajari, Scholar
2018 metho dalam 2 ada a perbedaan
d minggu rata-rata kadar
gula darah
Tahap III: sebelum dilakukan
Mengukur senam kaki
gula darah 67iabetic dengan
setelah rata-rata kadar
senam kaki gula darah setelah
senam kaki
diabetic (ρ-value:
0,000).
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
6. Pengaruh Indepe Ratu Quasi Jenis Acident 20 Gluko Tahap I: Wilco 1. Nilai kadar gula Jurnal:
Senam nden: mas eksper kelamin, al orang meter Mengukur xon darah rata-rata Public Health
Kaki Ratih iment usia samplin gula darah sebelum Perspectives
Diabetik Senam Puspi one Kadar g sebelum Journal
Kaki penderita
Menggun ta, group gula melakukan diabetes senam
akan Thre pretest darah senam kaki kaki memperoleh ISSN:
51
Koran e dan sebelu hasil 238.00mg / 2540-7945
Terhadap Depen Mut posttes Tahap II:
den: m dan dL.
Penuruna main t Memberikan Volume:
sesudah 2. Nilai kadar gula
n Kadar Kadar ah latihan Vol. 3
Gula 2019 senam kaki darah setelah No. 3
gula Rata-rata senam
Darah darah selama 30
Penderita menit kaki 68iabetic Reputasi:
Dm Tipe intervensi 5 memperoleh Sinta 4
2 Di kali dalam 1 hasil 206.00mg /
Pondok dL.
minggu
Aren pada 3. Setelah
Tangeran dipelajari, ada a
tanggal 7-
g Selatan perbedaan rata-
15 Mei
rata kadar gula
2018
darah sebelum
dilakukan senam
Tahap III:
kaki 68iabetic
Mengukur
dengan rata-rata
gula darah
kadar gula darah
setelah
setelah senam
senam kaki
kaki diabetic (ρ-
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
value: 0,000).
7. Penuruna Indepe Misr Pre- Nilai Purposi 15 Lemba Tahap I: Analis 1. Peserta yang Jurnal:
n Gula nden: oh experi gula ve orang r Mengukur a data mengikuti Jurnal
Darah Muli ment darah samplin observ gula darah kegiatan ini Lentera
Pasien Senam aning one sebelum g asi sebelum ISSN: 2774-
Kaki sebanyak 15
Diabetes sih group dan melakukan orang.Sebelum 812X
Melitus Heri pretest sesudah senam kaki diberikan tindakan
Tipe 2 Bahti dan senam kaki,
Dengan Depen ar posttes Tahap II: Volume:
den: kondisi gula darah Vol 1
Senam Wind t Memberikan peserta terbanyak
Kaki a latihan No. 2
Kadar pada normal
puskesma gula Nur senam kaki tinggi yaitu
s Ubung maya selama 15-20 Reputasi:
darah sebanyak 9 orang Google
Lombok ni menit (60%) dan untuk
Tengah 2021 intervensi 2 Scholar
hiperglikemia
kali dalam 1 sebanyak 6 orang
minggu (40%).
Tahap III:
Mengukur 2. Sedangkan hasil
gula darah gula darah
setelah pesertapada
senam kaki posttest(setelah
dilakukan tindakan
Senam
Kaki)terbanyak
masih dalam
kategori normal
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
tinggi sebanyak
8 orang
(53,3%),
Hiperglikemia
sebanyak 6 orang
(40 %) dan
dengan kategori
normal sebanyak
1 orang (6,67).
8. Pengaruh Indepe Nura Quasi Umur accident 26 Gluko Tahap I: one 1. Seluruh responden Jurnal:
Senam nden: eni experi Jenis al orang meter Mengukur sample sebelum Jurnal
Kaki Putu men Kelamin samplin gula darah t-test pelaksanaan Kedokteran
Diabet Senam Dedy pretest kadar g sebelum
Kaki Senam Kaki
Terhadap Arjit dan gula melakukan memiliki kadar ISSN:
Penuruna a posttes darah senam kaki gula darah ≥ 180 2620-5890
n Kadar 2019 t sebelum mg/dl sebanyak 26
Gula Depen dan Tahap II:
den: orang (100%).
Darah sesudah Memberikan Volume:
Pada latihan 2. Sebagian besar
Kadar responden setelah
Penderita gula senam kaki Reputasi:
Diabetes selama 15 pelaksanaan senam
darah Sinta 5
Mellitus menit kaki memiliki
Type Ii intervensi 2x kadar gula darah
80 - 144 mg/dl
Tahap III: sebanyak 14 orang
Mengukur (53,8%) dan 145 -
179 mg/dl
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
gula darah sebanyak 12 orang
setelah (46,2 %).
senam kaki
3. Hasil analisis
menunjukkan
bahwa senam kaki
mempengaruhi
penurunan kadar
gula darah pada
penderita diabetes
9. Pengaruh Indepe Arifi Quasi Umur Purposi 30 Gluko Tahap I: Wilco 1. Ada Pengaruh Jurnal:
Senam nden: anto, experi Jenis ve orang meter Mengukur xon Senam Kaki Procending
Kaki Dwi men Kelamin samplin gula darah Match Diabetes Mellitus Widya
Diabetes Senam Nur One Pendidi g sebelum Pair Husada
Kaki Terhadap Nilai
Mellitus Aini, Group kan melakukan Test Kadar Gula Nursing
Terhadap Ana Pretes Pekerjaa senam kaki Darah Pada Conferens
Nilai Nur t n Pasien Diabetes ISSN: 978-
Kadar Depen Afifa Postte Kadar Tahap II: 602-60315-7-
den: Mellitus Tipe 2
Gula h st gula Memberikan di Puskesmas 0
Darah Kadar 2019 Witho sebelum latihan Pamotan
Pada gula ut dan senam kaki Kabupaten Volume: 1
Pasien darah Contr sesudah selama 30 Rembang dengan No 1
Diabetes ol menit Uji Wilxocon
Mellitus intervensi 1x Match Pair Test Reputasi:
Tipe 2 Di di peroleh nilai Google
Puskesma Tahap III: P-value sebesar scholar
s Pamotan Mengukur 0,000 < nilai α
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
Kabupate gula darah 0,05
n setelah
Rembang senam kaki
10. Pengaruh Indepe Mest Pra Umur Purposi 10 Gluko Tahap I: Wilco 1. Dalam penelitian Jurnal:
Senam nden: iana experi Jenis ve orang meter Mengukur xon ini terdapat 10 Elisabeth
Kaki Br. men Kelamin samplin gula darah Match orang responden Health Jurnal
Terhadap Senam Karo one Pekerjaa g sebelum Pair ISSN: 2541-
Kaki sebelum dilakukan
Perubaha group n melakukan Test senam kaki, 4992
n Glukosa Lilis pre Agama senam kaki ditemukan 10
Pada Novi post Suku orang (100%) Volume: 3
Pasien Depen taru test Tempat Tahap II: mengalami No 1
Diabetes den: m design terapi Memberikan Glukosa diatas
Melitus Kadar latihan normal (>120
Tipe 2 Di gula Mari senam kaki mg/dl). Reputasi:
Lingkung darah a Uli selama 30 Google
an Stikes Mars menit 2. Dalam penelitian
scholar
Santa elina intervensi 1x ini terdapat 10
Elisabeth Sara orang responden
Medan gih Tahap III: sesudah dilakukan
Tahun 2017 Mengukur senam kaki,
2017 gula darah ditemukan
setelah sebanyak 7 orang
senam kaki (70%) mengalami
penurunan
glukosa, Glukosa
normal (80-120
mg/dl) dan
Metode
Varia Penu Karak- Tehnik Besar Tehnik
No. Judul Desai Alat Analis Hasil Ketera-ngan
bel lis teristik samplin sampe pengambila
n ukur is
subyek g l n data
sebanyak 3 orang (
30 % ) yang tidak
mengalami
penurunan glukosa
, Glukosa diatas
normal (>120
mg/dl). .
3. Ada pengaruh
antara senam kaki
terhadap
perubahan glukosa
pada pasien
diabetes melitus
tipe 2 di dapatkan
data dari uji
wilcoxon bahwa
nilai p value =
0,008 < 0,05.
58
5.4 Pembahasan
program diet gula atau tidak dilakukan kesepakatan harus dilakukan puasa
sebelum melakukan senam kaki, jadi hasil yang dapat ditarik adalah gula
dilakukan intervensi diatas 115 mg/dl ada 10 jurnal (100%) dengan rata-
rata gula darah 10 jurnal 153,5 mg/dl, meliputi jurnal dengan penulis
lalu pada penulis (Rusli, 2015) respondennya memiliki rata-rata kadar gula
darah 240-249 mg/dl, pada penulis (Ruben et al., 2016) keseluruhan kadar
mg/dl, pada penulis (Muchtar & Dingin, 2018) rata-rata kadar gula darah
gula darah sebelum intervensi yaitu dengan nilai kadar gula darah
minimum adalah 115 mg/dl sedangkan nilai kadar gula darah maksimum
460 mg/dl, pada penulis (Mulianingsih et al., 2021) rata-rata kadar gula
darahnya 200mg/dl, penulis (Nuraeni & Arjita, 2019) rata-rata kadar gula
gula darahnya (>120 mg/dl, dan pada penulis (Arifianto et al., 2020) kadar
59
hasil sebagai berikut: pada jurnal dengan penulis Hardika, 2018 ditemukan
hasil dengan rata-rata 173.07 mg/dl, dengan nilai terendah 158.90 mg/dl,
dan nilai tertinggi 187.23 mg/dl. Pada jurnal Rusli, 2015 ditemukan kadar
responden (75%). Pada jurnal Priyoto & Widyaningrum, 2020 kadar gula
143.13 mg/dl. Pada jurnal Muchtar & Dingin, 2018 didaptka hasil 206,00
senam kaki adalah 230,00 mg/dl, pada jurnal Puspita, 2019 ditemukan
hasil sesudah diberikan terapi senam kaki diabetik adalah 186,25. Pada
jurnal Mulianingsih et al., 2021 didapatkan hasil dengan nilai kadar gula
darah Normal (60 – 125 mg/dl 1orang) Normal Tinggi (126 – 144 mg/dl 8
orang) dan Hiperglikemia (≥ 200 mg/dl 6 orang). Pada jurnal Nuraeni &
orang (53,8%) dan 145 - 179 mg/dl sebanyak 12 orang (46,2%). Pada
jurnal Arifianto et al., 2020 ditemukan hasil setelah melakukan senam kaki
nilai kadar gula darah dalam kategori Baik sebanyak 19 orang (63,3%),
60
senam kaki sebesar gula darah normal sebanyak 7 orang (70%) dan gula
dalam Kurnia & Prawesti, 2017). Dalam DM tipe 2, jumlah insulin yang
dialami oleh orang dewasa tua lebih dari 40 tahun serta lebih sering terjadi
Normalnya insulin terikat oleh reseptor khusus pada permukaan sel dan
2015).
dari berat badan ideal (kira-kira terjadi pada 90 %). 2. Riwayat keluarga
atau gangguan glukosa puasa (IFG). 4.Hipertensi lebih dari 140/90 mmHg
61
Pada keadaan ini wanita tidak terjadi ovulasi (keluarnya sel telur dari
tidak bisa hamil. 7. Usia diatas 45 tahun, jarang DM tipe 2 terjadi pada
usia muda
pasien DM tipe 2 lebih dari 120 mg/dl dengan rata-rata 153,5 mg/dl, ini
kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah (Kurnia & Prawesti,
diatas 45 tahun, jarang DM tipe 2 terjadi pada usia muda, sehingga hal ini
dimulai dari dewasa sampai dengan lansia atau dari rentang usia 25 tahun
darah yang berlebih, agar tidak menimbulkan dampak yang lebih serius.
Upaya yang bisa dilakukan selain terapi farmakologis yaitu dengan obat-
yang didapatkan aktifitas selain olahraga berat karena akan berisiko pada
latihan senam kaki dapat dilakukan dengan cara frekuensi minimal 2-4 kali
kali dalam sehari, Senam kaki dapat dilakukan dengan posisi berdiri,
duduk dan tidur, dengan cara menggerakan kaki dan sendi-sendi kaki
meningkat.
menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test sebanyak 5 jurnal, Uji T-Test
senam kaki hasil uji statistiknya yaitu p=0,000. Penulis Nuraeni & Arjita,
2019 dengan pemberian senam kaki hasil uji statistiknya yaitu p=0,000.
Pengujian Wilcoxon Sign Rank Test, pada penulis Rusli, (2015) dengan
pemberian intervensi senam kaki hasil uji statistik kadar gula darahnya
senam kaki hasil uji statistiknya yaitu p=0,000. Penulis Arifianto et al.,
2020 dengan pemberian intervensi senam kaki hasil uji statistiknya yaitu
senam kaki hasil uji statistiknya yaitu p=0,008. Penulis Priyoto &
analisa gula darah yaitu Normal Tinggi (126 – 144 mg/dL) sebayak
normal biasanya di kisaran 80 s.d 120 mg/dl (Kurnia & Prawesti, 2017).
Puasa adalah kadar gula yang diukur setelah melakukan puasa selama
64
kurang lebih 10 s.d 1 jam. Kadar Gula darah puasa normal biasanya di
kisaran 80 s.d 120 mg/dl (Kurnia & Prawesti, 2017). Gula darah 2 Jam
pp yang dimaksut dengan 2 jam pp, kalau tes ini sama dengan gula darah
puasa, hanya saja setelah puasa 2 jam sebelum tes pasien dianjurkan
untuk makan dulu dan kemudian baru dilakukan pemeriksaan (Kurnia &
Prawesti, 2017). Gula darah sewaktu adalah hal paling sering dilakukan
gula atau pemanis alami, pemanis buatan tetap bisa meningkatkan kadar
penyebab gula darah tinggi. Kondisi ini terjadi saat tubuh mengalami
65
secara drastis. Seperti namanya, fenomena fajar biasa terjadi pada pukul
insulin. Kondisi ini dapat menjadi penyebab gula darah naik. Biasanya
beberapa obat yang diketahui dapat memicu kenaikan kadar gula darah,
tubuh dan berakibat pada kadar gula darah naik. Pasalnya, selama tidur,
terjadi penurunan hormon kortisol dan aktivitas sistem sarah yang dapat
yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, seperti pneumonia dapat
hasil dengan rata-rata 173.07 mg/dl, dengan selisih hasil 29,6 mg/dl
70% (14 responden) kadar gula darahnya pada interval 240-249 mg/dl
responden 70% (14 responden) kadar gula darahnya pada interval 230-
239 mg/dl. Pada jurnal Ruben et al., 2016 ditemukan hasil bahwa
senam kaki 150-199 mg/dl atau sebanyak 42 responden (75%) hal ini
memiliki rentang gula darah > 200 mg/dl. Pada jurnal Priyoto &
rata-rata gula darah sebelum dilakukan senam kaki adalah 182,80 mg/dl.
adalah 230,00 mg/dl, pada jurnal Puspita, 2019 ditemukan hasil sesudah
yang signifikan pada rata-rata kadar gula darah sebelum diberikan terapi
dengan nilai kadar gula darah Normal (60 – 125 mg/dl 1orang) Normal
orang). Pada jurnal Nuraeni & Arjita, 2019 ditemukan kadar gula darah
80 - 144 mg/dl sebanyak 14 orang (53,8%) dan 145 - 179 mg/dl sebanyak
darah ≥ 180 mg/dl. Pada jurnal Arifianto et al., 2020 ditemukan hasil
setelah melakukan senam kaki nilai kadar gula darah dalam kategori Baik
kaki sebesar nilai kadar gula darah dalam kategori buruk sebanyak 26
orang (70%) dan gula darah diatas normal sebanyak 3 orang yaitu 30%
Kurnia & Prawesti, 2017 bahwa senam kaki terbukti efektif menurunkan
kadar gula darah pasien DM Tipe 2 , dengan latihan yang dilakukan oleh
jangka pendek .
dan setelah aktivitas. Dengan melakukan senam kaki secara teratur dan
6.1 Simpulan
diatas 120 ml/dl dan gula darah sebagian memiliki rata-rata diatas
153,5 mg/dl.
6.2 Saran
2. Bagi Peneliti
manfaat pada pasien atau klien yang mengalami diabetes untuk mencegah
3. Bagi pasien
senam kaki setiap 15-30 menit 1-2x dalam sehari, atau pagi dan sore hari
59
dalam frekuensi 3-4 kali/minggu, sebagai alternatif menurunkan gula
senam dan perawat dapat mengajarkan senam yang baik dan benar untuk
pasien DM tipe 2.
Digunakan sebagai acuan bagi peneliti lain, hasil akhir data sebagai
60
DAFTAR PUSTAKA
living/fitness/getting-started-safely/blood-glucose-and-exercise
Hardika, B. D. (2018). Penurunan gula darah pada pasien diabetes melitus tipe II
https://doi.org/10.30595/medisains.v16i2.2759
Kurnia, E., & Prawesti, D. (2017). SENAM KAKI BAGI PASIEN DIABETES
Lemone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Lutfiani, Karota, E., & Sitepu, nunung febriany. (2020). Panduan Konseling
Utama.
Maryunani anik. (2013). Step By Step Perawatan Luka Diabetes dengan metode
61
Buntung Public Health Center 2018. International Journal of Education &
Mulianingsih, M., Bahtiar, H., & Nurmayani, W. (2021). Penurunan Gula Darah
Nuraeni, N., & Arjita, I. P. D. (2019). Pengaruh Senam Kaki Diabet Terhadap
Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Type Ii.
Putri, R. R. (2019). Cara Melakukan Senam Kaki untuk Penderita Diabetes. Klik
Dokter. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3632538/cara-
melakukan-senam-kaki-untuk-penderita-diabetes
Ruben, G., Rottie, J., & Karundeng, M. Y. (2016). Pengaruh Senam Kaki
62
Melitus Tipe 2. EJournal Keperawatan (EKp), 4, 1–5.
Rusli, G. R. (2015). Senam Kaki Diabetes Menurunkan Kadar Gula Darah Pada
197.
Soelistijo, S. A., Lindarto, D., Decroli, E., Permana, H., Sucipto, K. W., Kusnadi,
Y., Budiman, Ikhsan, R., Sasiarini, L., & Sanusi, H. (2019). PEDOMAN
Soelistijo, S. A., Novida, H., Rudijanto, A., Soewondo, P., Suastika, K., Manaf,
A., Sanusi, H., Lindarto, D., Shahab, A., Pramono, B., Langi, Y. A.,
Yuwono, A., Sasiarini, L., Sugiarto, Sucipto, K. W., & Zufry, H. (2015a).
PB PERKENI.
Soelistijo, S. A., Novida, H., Rudijanto, A., Soewondo, P., Suastika, K., Manaf,
A., Sanusi, H., Lindarto, D., Shahab, A., Pramono, B., Langi, Y. A.,
Yuwono, A., Sasiarini, L., Sugiarto, Sucipto, K. W., & Zufry, H. (2015b).
Tim CNN Indonesisa. (2020). Tata Cara Senam Kaki Diabetes, Olahraga Ringan
63
Kaya Manfaat. https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20200930111520-255-552617/tata-cara-senam-kaki-diabetes-
olahraga-ringan-kaya-manfaat
Utami, M. S., & Indah Triyani Dingin. (2018). The Influence of Diabetic Foot
Wibisana, E., & Sofiani, Y. (2017). Pengaruh Senam Kaki Terhadap Kadar Gula
Darah Pasien Diabetes Melitus Di Rsu Serang Provinsi Banten. Jurnal JKFT,
Yosia, M. (2021). 10 Hal yang Dapat Menjadi Penyebab Gula Darah Naik.
https://hellosehat.com/diabetes/penyebab-gula-darah-tinggi/
Yulita, rita fitri, Waluyo, A., & Azzam, R. (2019). Pengaruh senam kaki terhadap
penurunan skor neuropati dan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2.
64
Lampiran 1
STIKES RS BAPTIS KEDIRI
JL. MAY.JEND PANJAITAN NO.3B KEDIRI
TELP / FAX (0354) 683470
KARTU BIMBINGAN
65
7. 7/1/2021 Konsultasi Bab 1 Membenarkan urutan latar Bu Erva
dan ekstraksi belakang
jurnal
8. 18/1/2021 Konsultasi jurnal Mencari judul yang lebih Bu Erva
pindah 1 spesifik dan didukung jurnal
perlakuan
9. 19/1/2021 Konsultasi revisi Membenarkan urutan latar Bu Aries
bab 1 belakang
10. 19/1/2021 Konsultasi Membenarkan urutan latar Bu Erva
persetujuan belakang
Literature review
dan revisi Bab 1
11. 20/1/2021 Konsultasi Mencari literature dari Bu Erva
pemakaian Buku online atau meminjam dari
sumber perpustakaan
12. 21/1/2021 Konsultasi revisi Membenarkan urutan latar Bu Aries
bab 1 dan analisa belakang dan analisa jurnal
jurnal masih salah
13. 22/1/2021 Pengiriman jurnal Beberapa jurnal tidak masuk Bu Erva
sumber kriteria
14. 24/1/2021 Acc Judul Lanjutlkan bab 1 dan 2 Bu Erva
penelitian
15. 25/1/2021 Konsultasi bab 2 Membenarkan sesuai arahan Bu Aries
dan revisi bab 1 pada rumusan masalah,
tujua, manfaat
16. 25/1/2021 Konsultasi bab 2 Revisi isi bab 2 Bu Erva
17. 27/1/2021 Konsultasi revisi Teori kurang lengkap dan Bu Aries
bab 2 penulisan sitasi belum ada
18. 2/2/2021 Konsultasi bab 2 Teori kurang lengkap dan Bu Erva
revisi penulisan sitasi belum ada
19. 3/2/2021 Konsultasi bab 3 Revisi kerangka konsep dan Bu Aries
dan 4 hipotesis
20. 3/2/2021 Konsultasi bab 3 Revisi kerangka konsep dan Bu Erva
dan 4 hipotesis
21. 8/2/2021 Acc bab 1 dan 2 Lanjut bab 3 dan 4 Bu Aries
22. 8/2/2021 Konsultasi revisi Revisi kerangka konsep dan Bu Erva
bab 3 dan 4 hipotesis
23. 9/2/2012 Konsultasi bab 3 Revisi bab 4 populasi Bu Aris
dan 4 penelitian dan kriteria
inklusi
24. 14/2/2021 Konsultasi bab 1- Revisi bab 4 populasi Bu Erva
4 revisi penelitian dan kriteria
inklusi
25. 18/2/2012 Konsultasi revisi Revisi bab 4 metode Bu Aries
proposal bab 1-4
26. 18/2/2021 Konsultasi Revisi search Bu Erva
proposal lengkap
66
27. 24/2/2021 Konsuiltasi revisi Acc proposal Bu aries
proposal
28. 25/2/2021 Konsultasi Revisi Populasi sampel Bu erva
proposal
29. 26/2/2021 Acc proposal Membuat draf proposal Bu aries
30. 26/2/2021 Konsultasi Membenarkan kerangka Bu erva
proposal konseptual
31. 1/3/2021 Acc Proposal Membuat ppt Bu erva
lengkap draf
32.
33.
34.
CATATAN :
Kili Astarani, S.Kep., Ns., M.Kep 1. Erva Elli Kristanti, S.Kep.,Ns., M.kep
PEMBIMBING
67
Selvia David Richard, S.Kep., Ns., M.Kep
Lampiran 2
PERSETUJUAN LITERATURE REVIEW
68
Edisi Volume 6
Tahun 2018
Halaman 60
Teori Era globalisasi terjadi pergeseran dari penyakit menular ke
penyakit tidak menular, semakin banyak muncul penyakit
degeneratif salah satunya adalah Diabetes Melitus (DM).
Diabetes merupakan penyakit kronis dikarenakan sekresi
insulin endogen yang tidak efektif. Diabetes diklasifikasikan
menjadi diabetes tipe 1 Insulin Dependen Diabetes Mellitus
(IDDM) dan tipe II disebut Non-Dependen Insulin Diabetes
Mellitus (NDIDM) (Longmore, dkk 2014).
Komplikasi penyakit diabetes melitus yang sering dijumpai
adalah stroke, jantung, Neuropati (kerusakan syaraf), gagal
ginjal, dan kaki diabetik (diabetic foot) yang dapat
bermanifestasikan sebagai ulkus, infeksi dan gangren. Ada dua
tindakan dalam prinsip dasar pengelolaan diabetic foot yaitu
tindakan pencegahan dan tindakan rehabilitasi. Tindakan
rehabilitasi meliputi program terpadu yaitu evaluasi tukak,
pengendalian kondisi metabolik, debridemen luka, biakan
kuman, antibiotika tepat guna, tindakan bedah rehabilitatif dan
rehabilitasi medik. Tindakan pencegahan meliputi edukasi
perawatan kaki, sepatu diabetes dan senam kaki (Flora,
Hikayati, dan Purwanto, 2012)
Senam kaki diabetes melitus merupakan kegiatan atau latihan
yang di lakukan oleh penderita diabetes melitus untuk
mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan
peredaran darah bagian kaki. Senam kaki diabetes dapat
membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-
otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki.
Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha,
dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi
(Agustianingsih, 2013).
Metode Desain: kuantitatif pra eksperimen dengan pendekatan one
group pretest-posttest
Karakteristik subyek: usia, jenis kelamin, kadar gula
Tehnik pengambilan sampel: teknik pengambilan semua
populasi
Besar sampel: 30 responden
Alat ukur: pengukuran gula darah menggunakan glucometer
Tehnik pengambilan data:
Tahap I: mengukur gula darah sebelum latihan senam kaki
diabetes
Tahap II: memberikan latihan senam kaki diabetes
Tahap III: mengukur gula darah sesudah latihan senam kaki
diabetes
Analisis: Paired t-test.
Hasil 1. Rata-rata hasil pengukuran kadar gula darah pada penderita
diabetes dari 30 responden terdapat penurunan kadar gula
69
darah sebesar 29,6 mg/dl
Dengan rata-rata sebelum dilakukan senam kaki 202,67
2.
mg/dl,
3. Rata-rata sesudah dilakukan senam kaki adalah 173,07
mg/dl, dengan nilai p value pada uji paried sampel t-test
adalah 0,001 (p< 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh senam kaki diabetes terhadap penurunan kadar
gula darah pada pasien DM tipe II.
Keterkaitan Penggunaan latihan senam kaki untuk menurunkan kadar gula
dengan skripsi darah pada pasien dm tipe 2
Ringkasan Keterbaruan yang ada pada penelitian ini adalah dijelaskan
rancangan oleh peneliti mengenai metode pengambilan data pendekatan
kebaruan/yang yang lebih kompleks, jumlah responden, instrument
membedakan obeservasi, dan pengambilan data yang sesuai dengan
dengan yang beberapa jurnal pendukung lainya
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
Kesimpulan Dapat / tidak dapat *) digunakan sebagai data literature review
Kediri,
Mahasiswa
Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing
Keterangan:
*) coret salah satu
Pada halaman literature review terakhir wajib ditandatangani oleh
mahasiswa dan mengetahui pembimbing di setiap halaman literature review
70
PERSETUJUAN LITERATURE REVIEW
71
Judul Skripsi Pengaruh latihan senam kaki diabetik terhadap perubahan
kadar gula darah pada dengan DM tipe 2
Judul Artikel Pengaruh Senam Kaki Terhadap Kadar Gula Darah Pada
Pasien Dengan Diabetes Melitus
Penulis Niken Sukesi
Nama Jurnal Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Reputasi Sinta 5
Edisi Volume 8
Tahun 2016
Halaman 27
Teori Salah satu jenis olahraga yang dianjurkan dengan diabetes
mellitus adalah senam kaki (Misnadiarly, 2006).
Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita
DM atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan
membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki
(Soebagio, 2011).
Gerakan-gerakan senam kaki ini dapat memperlancar
peredaran darah di kaki, memperbaiki sirkulasi darah,
memperkuat otot kaki dan mempermudah gerakansendi kaki.
Dengan demikian diharapkan kaki penderita diabetes dapat
terawat baik dan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita
diabetes (Anneahira, 2011).
Metode Desain: Quasy Eksperimen Pre and Post Test Without Control
Karakteristik subyek:
Tehnik pengambilan sampel: Consecutive sampling
Besar sampel: 12 responden
Alat ukur: glukometer
Tehnik pengambilan data: Tahap I: mengukur gula darah
sebelum latihan senam kaki diabetes
Tahap II: memberikan latihan senam kaki diabetes
Tahap III: mengukur gula darah sesudah latihan senam kaki
diabetes
Analisis: Wilcoxon
Hasil 1. Hasil penelitian berdasarkan amalisa univanat dapat
diketahui bahwa nlaj rata-rata kadar gula darah puasa
tarbadap 12 responden sebelum dilakukan senam kaki
terendah 131mng di dan nilai tertinggi adalah 258 mg/dl
yang berarti semua responden mengalami Diabetes Melitus
2. Sedangkan nilai rata-rata katar gula darah puasa terhadan
12 responden setelah dilakukan senam kaki adalah 193
mg/dl dan nilai terendah 129mg dan niali tertinggi adalah
256 mg/d yang berarti semua responden mengalami
Diabetes Melitus
3. Hasil analisa bivarat p-valeu = 0,001(p<0,05) berari ada
pengaruh yang signifikan antara pemberian senam kaki
terhadap perubahan kadar gula darah puasa pada klien
dengen Diabetes Melitus
4. Berdasarkan penelitian tersebut terjadi penurunan nilai
72
rata-rata sebelum dan sesudah 196 mg/dl dan 193mg/dl
Keterkaitan Penggunaan latihan senam kaki untuk menurunkan kadar gula
dengan skripsi darah pada pasien dm tipe 2
Ringkasan Keterbaruan yang ada pada penelitian ini adalah peneliti
rancangan mampu menjelaskan mengenai metode pengambilan data
kebaruan/yang pendekatan yang lebih kompleks, jumlah responden,
membedakan instrument obeservasi, dan pengambilan data yang sesuai
dengan yang dengan beberapa jurnal pendukung lainya
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
Kesimpulan Dapat / tidak dapat *) digunakan sebagai data literature
review
Kediri,
Mahasiswa
Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing
73
Keterangan:
*) coret salah satu
Pada halaman literature review terakhir wajib ditandatangani oleh
mahasiswa dan mengetahui pembimbing di setiap halaman literature review
Keterangan:
74
PERSETUJUAN LITERATURE REVIEW
75
(p=0.001; α=0.05).
2.faktor usia (p=0.001; α=0.05),
3.intensitas melakukan senam (p=0.002; α=0.05)
4.konsumsi obat (p=0.000; α=0.05) sebagai confounding
variabel dilihat pengaruhnya terhadap perubahan kadar
gula darah setelah dilakukan senam kaki
Keterkaitan Penggunaan latihan senam kaki untuk menurunkan kadar gula
dengan skripsi darah pada pasien dm tipe 2
Ringkasan Keterbaruan yang ada pada penelitian ini adalah peneliti
rancangan mampu menjelaskan mengenai metode pengambilan data
kebaruan/yang pendekatan yang lebih kompleks, jumlah responden,
membedakan instrument obeservasi, dan pengambilan data yang sesuai
dengan yang dengan beberapa jurnal pendukung lainya
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
Kesimpulan Dapat / tidak dapat *) digunakan sebagai data literature
review
Kediri,
Mahasiswa
Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing
Keterangan:
76
*) coret salah satu
Pada halaman literature review terakhir wajib ditandatangani oleh
mahasiswa dan mengetahui pembimbing di setiap halaman literature review
77
PERSETUJUAN LITERATURE REVIEW
78
Tahap II: memberikan latihan senam kaki diabetes
Tahap III: mengukur gula darah sesudah latihan senam kaki
diabetes
Analisis: Wilcoxon
Hasil 1. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan
hasil hari-1 (α hitung) = 0,000 dan korelasi Z = 3,202, hari-2
(α hitung) = 0,000 dan korelasi Z = 3,352, hari-3 (α hitung) =
0,000 dan korelasi Z = 4,128 artinya ada pengaruh kuat senam
kaki diabetes terhadap penurunan kadar gula darah pada
pasien diabetes mellitus tipe
2. Senam kaki diabetes sangat dibutuhkan dalam pengelolaan
diabetes mellitus, latihan jasmani secara teratur dapat
menurunkan kadar gula darah.
Keterkaitan Penggunaan latihan senam kaki untuk menurunkan kadar gula
dengan skripsi darah pada pasien dm tipe 2
Ringkasan Keterbaruan yang ada pada penelitian ini adalah peneliti
rancangan mampu menjelaskan mengenai metode pengambilan data
kebaruan/yang pendekatan yang lebih kompleks, jumlah responden,
membedakan instrument obeservasi, dan pengambilan data yang sesuai
dengan yang dengan beberapa jurnal pendukung lainya
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
Kesimpulan Dapat / tidak dapat *) digunakan sebagai data literature
review
Kediri,
Mahasiswa
Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing
79
Erva Elli Kristanti, S.Kep., Ns., Aries Wahyuningsih, S.Kep., Ns.,
M.Kes M.Kes
Keterangan:
*) coret salah satu
Pada halaman literature review terakhir wajib ditandatangani oleh
mahasiswa dan mengetahui pembimbing di setiap halaman literature review
80
Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah
Kerja Puskesmas Enemawira
Penulis Graceistin Ruben
Julia villy Rottie
Michael Y. Karundeng
Nama Jurnal eJournal Keperawatan (eKp)
Reputasi Arjuna
Edisi Volume 4
Tahun 2016
Halaman 1
Teori Diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan.
Estimasi terakhir International Diabetes Federation (IDF)
tahun 2013, di dunia lebih dari 382 juta orang terkena DM,
dan pada tahun 2035 jumlah tersebut diperkirakan akan
meningkat menjadi 592 juta orang. Organisasi kesehatan
dunia (WHO) memprediksi kenaikan jumla penyandang
diabetes melitus di Indonesia dari 8,4 juta jiwa pada tahun
2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030 (Perkeni,
2006).
Komponen latihan jasmani atau olahraga sangat penting dalam
penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat menurunkan
kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan
glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin
(Smeltzer SC & Brenda GB 2001,h.1226 dalam Zaenurokhim
dan Andi, 2012). Latihan jasmani akan menyebabkan
terjadinya peningkatan aliran darah, maka akan lebih banyak
jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak tersedia
reseptor insulin dan reseptor menjadi lebih aktif yang akan
berpengaruh terhadap penurunan glukosa darah pada pasien
diabetes (Soegondo, (2007) dalam Sunaryo dan Sudiro
(2014)).
Contoh latihan jasmani atau olahraga yang dianjurkan salah
satunya adalah senam kaki diabetes. Senam direkomendasikan
dilakukan dengan intensitas moderat (60-70 maksimum heart
rate), durasi 30-60 menit, dengan frekuensi 3-5 kali per
minggu dan tidak lebih dari 2 hari berturut-turut tidak
melakukan senam (American Diabetes Association, 2003)
Metode Desain: quasy experiment
Karakteristik subyek:
Tehnik pengambilan sampel: total sampling
Besar sampel: 56 responden
Alat ukur: glokometer
Tehnik pengambilan data:
Tahap I: mengukur gula darah sebelum latihan senam kaki
diabetes
Tahap II: memberikan latihan senam kaki diabetes
Tahap III: mengukur gula darah sesudah latihan senam kaki
diabetes
81
Analisis: paired t test
Hasil 1. Kadar gula darah seluruh responden sebelum melakukan
senam kaki adalah ≥200 mg/dl.
2. Sesudah melakukan senam kaki 150-199 mg/dl berjumlah
42 responden (75%)
3. Kadar gula darah ≥ 200 mg/dl berjumlah 14 responden
(25%).
4. Berdasarkan hasil uji Paired Sample ttest diperoleh nilai p
= 0,00 untuk itu berarti nilai p = 0,00 lebih kecil dari pada
nilai α = 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada pengaruh
senam kaki diabetes terhadap perubahan kadar gula darah
Keterkaitan Penggunaan latihan senam kaki untuk menurunkan kadar gula
dengan skripsi darah pada pasien dm tipe 2
Ringkasan Keterbaruan yang ada pada penelitian ini adalah peneliti
rancangan mampu menjelaskan mengenai metode pengambilan data
kebaruan/yang pendekatan yang lebih kompleks, jumlah responden,
membedakan instrument obeservasi, dan pengambilan data yang sesuai
dengan yang dengan beberapa jurnal pendukung lainya
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
Kesimpulan Dapat / tidak dapat *) digunakan sebagai data literature
review
Kediri,
Mahasiswa
Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing
82
M.Kes M.Kes
Keterangan:
*) coret salah satu
Pada halaman literature review terakhir wajib ditandatangani oleh
mahasiswa dan mengetahui pembimbing di setiap halaman literature review
83
PERSETUJUAN LITERATURE REVIEW
84
Reputasi Arjuna
Edisi Volume 4
Tahun 2016
Halaman 1
Teori Diabetes mellitus (DM) adalah ganggguan kesehatan yang
berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh penurunan
kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan ataupun
resistensi insulin. Akibatnya DM sering menimbulkan
komplikasi yang bersifat menahun (kronis), terutama pada
struktur dan fungsi pembuluh darah (Barnes, 2009).
Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara
perlahan, tetapi progresif (bertahap) setelah usia 50 tahun,
terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak.
Penurunan kadar gula darah setelah makan atau minum
merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga
mencegah terjadinya kenaikan kadar gula darah yang lebih
lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara
perlahan (Parkeni, 2015)
Peran perawat sangat butuhkan oleh pasien DM karena DM
merupakan sakit kronis yang memerlukan perilaku
penanganan mandiri yang khusus seumur hidup. Diet,
aktivitas fisik serta emosional dapat mempengaruhi
pengendalian diabetes, maka pasien harus belajar untuk
mengatur keseimbangan berbagai faktor. Pasien bukan hanya
harus belajar keterampilan untuk merawat diri sendiri setiap
hari guna menghindari penurunan atau kenaikan kadar glukosa
darah yang mendadak, tetapi juga harus memiliki prilaku yang
preventif dalam gaya hidup untuk menghindari komplikasi
diabetik jangka panjang. Paramedis terutama perawat dapat
berperan serta dalam membimbing penderita diabetes melitus
untuk melakukan senam kaki sampai dengan penderita dapat
melakukan senam kaki secara mandiri (Indarwati, 2012).
Metode Desain: quasy experiment
Karakteristik subyek: random sampling
Tehnik pengambilan sampel: pre and post test group desing
with control group.
Besar sampel: 22 responden 11 dengan perlakuan 11 grup
kontrol
Alat ukur: glokometer
Tehnik pengambilan data: Tahap I: mengukur gula darah
sebelum latihan senam kaki diabetes
Tahap II: memberikan latihan senam kaki diabetes
Tahap III: mengukur gula darah sesudah latihan senam kaki
diabetes
Analisis: Wilcoxon
Hasil 1. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan
hasil hari-1 (α hitung) = 0,000 dan korelasi Z = 3,202,
hari-2 (α hitung) = 0,000 dan korelasi Z = 3,352, hari-3 (α
85
hitung) = 0,000 dan korelasi Z = 4,128 artinya ada
pengaruh kuat senam kaki diabetes terhadap penurunan
kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2
2. Senam kaki diabetes sangat dibutuhkan dalam pengelolaan
diabetes mellitus, latihan jasmani secara teratur dapat
menurunkan kadar gula darah.
Keterkaitan Penggunaan latihan senam kaki untuk menurunkan kadar gula
dengan skripsi darah pada pasien dm tipe 2
Ringkasan Keterbaruan yang ada pada penelitian ini adalah peneliti
rancangan mampu menjelaskan mengenai metode pengambilan data
kebaruan/yang pendekatan yang lebih kompleks, jumlah responden,
membedakan instrument obeservasi, dan pengambilan data yang sesuai
dengan yang dengan beberapa jurnal pendukung lainya
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
Kesimpulan Dapat / tidak dapat *) digunakan sebagai data literature
review
Kediri,
Mahasiswa
Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing
Keterangan:
86
*) coret salah satu
Pada halaman literature review terakhir wajib ditandatangani oleh
mahasiswa dan mengetahui pembimbing di setiap halaman literature review
87
Reputasi Garuda
Edisi 1
Tahun 2018
Halaman
Teori Manfaat Senam Kaki Diabetik meningkatkan sirkulasi darah,
memperkuat otot-otot kecil pada tungkai, dan mencegah
terjadinya deformitas tungkai meningkatkan kekuatan betis
otot, otot paha, mengatasi keterbatasan gerak sendi, sedangkan
manfaatnya
Senam diabetes adalah mengontrol gula darah terutama pada
DM tipe 2 yang mengikuti secara teratur olahraga. Hal ini
disebabkan sel dapat lebih merespon insulin dan mengambil
glukosa dengan tepat dari darah.
Menghambat dan meningkatkan faktor risiko penyakit
kardiovaskular yang banyak terjadi pada pasien dengan DM
merupakan penyakit pembuluh darah yang berbahaya yaitu
penyakit jantung koroner (PJK), stroke, perifer penyakit
vaskular. Pengaturan olahraga yang optimal dan diet DM pada
orang yang kelebihan berat badan (obesitas) bisa menurunkan
berat badan. (Nendrastuti, IP Paru FK Unair, Soetomo
Surabaya, Bag, & Kardiologi Unair, 2010)
Berdasarkan data yang peneliti dapatkan dari Dinas Kesehatan
Kota Batam bahwa prevalensi Penyakit diabetes melitus tipe 2
di kota Batam setiap tahunnya ditemukan kasus baru yang
dideritanya
Diabetes melitus tipe 2. Dari Januari hingga Desember 2017,
kasus baru 420 pasien dengan tipe 2 DM 206 dan perempuan
214. (Dinas Kesehatan Provinsi Riau, 2015) Dari data ini bisa
menyimpulkan bahwa penderita diabetes tipe 2 akan terus
meningkat setiap tahunnya, jika tidak bisa cegah sejak dini,
maka akan menimbulkan komplikasi. (Indarti & Palupi, 2018)
Metode Desain: quasy experiment
Karakteristik subyek:total sampling
Tehnik pengambilan sampel: pre and post test group
Besar sampel: 20 responden
Alat ukur: glokometer
Tehnik pengambilan data: Tahap I: mengukur gula darah
sebelum latihan senam kaki diabetes
Tahap II: memberikan latihan senam kaki diabetes
Tahap III: mengukur gula darah sesudah latihan senam kaki
diabetes
Analisis: Wilcoxon
Hasil 1. Karakteristik responden berdasarkan umur, adalah akhir
dari rentang umur dewasa 35-46 tahun (50%), dan lebih
banyak diderita oleh perempuan atau ibu rumah tangga
dari 20
2. Reponden diperoleh 17 perempuan jenis kelamin (85%),
dari rata-rata tingkat pendidikan SMA / sederajat (65%)
88
dan rata-rata tidak lagi bekerja (80%). Nilai kadar gula
darah rata-rata sebelum penderita diabetes senam kaki
memperoleh hasil 238.00mg / dL.
3. Rata-rata senam kaki diabetik memperoleh hasil 206.00mg
/ dL. Setelah dipelajari, ada perbedaan rata-rata kadar gula
darah sebelum dilakukan senam kaki diabetik dengan rata-
rata kadar gula darah setelah senam kaki diabetik (ρ-value:
0,000).
Keterkaitan Penggunaan latihan senam kaki untuk menurunkan kadar gula
dengan skripsi darah pada pasien dm tipe 2
Ringkasan Keterbaruan yang ada pada penelitian ini adalah peneliti
rancangan mampu menjelaskan mengenai metode pengambilan data
kebaruan/yang pendekatan yang lebih kompleks, jumlah responden,
membedakan instrument obeservasi, dan pengambilan data yang sesuai
dengan yang dengan beberapa jurnal pendukung lainya
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
Kesimpulan Dapat / tidak dapat *) digunakan sebagai data literature
review
Kediri,
Mahasiswa
Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing
89
Keterangan:
*) coret salah satu
Pada halaman literature review terakhir wajib ditandatangani oleh
mahasiswa dan mengetahui pembimbing di setiap halaman literature review
90
PERSETUJUAN LITERATURE REVIEW
91
diabetes
Analisis: Wilcoxon
Hasil 4. Kadar gula darah sebelum senam kaki diabetik didapatkan
dengan rerata 6,06.
5. Gula darah Kadar diabetes setelah senam kaki diabetik
diperoleh dengan rerata 18,93. Berdasarkan statistik uji
Wilcoxon Uji Signed Rank diperoleh nilai p = 0,00 (p
<0,05) sehingga berdasarkan statistik bernilai bermakna
dan bermakna dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan. korelasi yang signifikan antara kadar gula
darah saat sebelumnya dan setelah senam kaki
6. Senam kaki diabetik sangat dibutuhkan dalam
penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus, latihan fisik
secara teratur dan berpengaruh pada penurunan kadar gula
darah seperti pada penderita diabetes melitus tipe 2 di klub
prolanis sanang barigas bpjs kesehatan palangkaraya.
Keterkaitan Penggunaan latihan senam kaki untuk menurunkan kadar gula
dengan skripsi darah pada pasien dm tipe 2
Ringkasan Keterbaruan yang ada pada penelitian ini adalah peneliti
rancangan mampu menjelaskan mengenai metode pengambilan data
kebaruan/yang pendekatan yang lebih kompleks, jumlah responden,
membedakan instrument obeservasi, dan pengambilan data yang sesuai
dengan yang dengan beberapa jurnal pendukung lainya
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
Kesimpulan Dapat / tidak dapat *) digunakan sebagai data literature
review
Kediri,
Mahasiswa
Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing
92
Erva Elli Kristanti, S.Kep., Ns., Aries Wahyuningsih, S.Kep., Ns.,
M.Kes M.Kes
Keterangan:
*) coret salah satu
Pada halaman literature review terakhir wajib ditandatangani oleh
mahasiswa dan mengetahui pembimbing di setiap halaman literature review
93
PERSETUJUAN LITERATURE REVIEW
94
peningkatan jumlah penderita DM ini juga dialami oleh
negara negara maju lainnya 40 - 50 tahun yang lalu saat
mereka mulai mengalami kemajuan ekonomi yang cukup
pesat bahkan ahli metabolik Jerman, Menhert
mengistilahkannya sebagai “Wohlstands syndrome”
(“sindroma kemakmuran”) (Fransisca, 2012).
Metode Desain: quasy experiment
Karakteristik subyek: random sampling
Tehnik pengambilan sampel: pre and post test group
Besar sampel: 26 responden
Alat ukur: glokometer
Tehnik pengambilan data: Tahap I: mengukur gula darah
sebelum latihan senam kaki diabetes
Tahap II: memberikan latihan senam kaki diabetes
Tahap III: mengukur gula darah sesudah latihan senam kaki
diabetes
Analisis: Wilcoxon
Hasil 7. Berdasarkan hasil uji statitistik dengan menggunakan uji
One Sample ttest diperoleh nilai t-hitung sebesar 16,073
dengan taraf signifikansi 0,00 dan nilai df sebesar 25
diketahui nilai t-tabel sebesar 2,060 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan H0 ditolak,
sehingga dapat dinyatakan bahwa senam kaki
mempengaruhi penurunan kadar gula darah pada penderita
diabetes mellitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Sape
Kabupaten Bima.
Keterkaitan Penggunaan latihan senam kaki untuk menurunkan kadar gula
dengan skripsi darah pada pasien dm tipe 2
Ringkasan Keterbaruan yang ada pada penelitian ini adalah peneliti
rancangan mampu menjelaskan mengenai metode pengambilan data
kebaruan/yang pendekatan yang lebih kompleks, jumlah responden,
membedakan instrument obeservasi, dan pengambilan data yang sesuai
dengan yang dengan beberapa jurnal pendukung lainya
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
Kesimpulan Dapat / tidak dapat *) digunakan sebagai data literature
review
Kediri,
Mahasiswa
95
Ely Sabet Kornelius
NIM: 01.2.17.00603
Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing
Keterangan:
*) coret salah satu
Pada halaman literature review terakhir wajib ditandatangani oleh
mahasiswa dan mengetahui pembimbing di setiap halaman literature review
96
Lampiran 3 Ekstraksi data
Table 4.3 Ekstraksi data
Metode
Variab Penul Karak- Tehnik
No. Judul Tehnik Besar Alat Analisi Hasil
el is Desain teristik pengambilan
sampling sampel ukur s
subyek data
1. Penurunan Indepen Bangu Pra Jenis Total 30 Glukom Tahap I: Paired 4. Rata-rata hasil
Gula Darah den: n Dwi experim Kelamin sampling orang eter Mengukur gula t-test pengukuran kadar
Pada Senam Hardi ent Usia darah sebelum gula darah pada
Pasien kaki ka melakukan penderita diabetes
Diabetes 2018 senam kaki dari 30 responden
Melitus Depend terdapat penurunan
Tipe II en: Tahap II: kadar gula darah
Melalui kadar Memberikan sebesar 29,6 mg/dl
Senam Gula latihan senam dengan rata-rata
Kaki darah kaki sebelum dilakukan
Diabetes senam kaki 202,67
Tahap III: mg/dl
Mengukur gula 5. Rata-rata sesudah
darah setelah dilakukan senam
senam kaki kaki adalah 173,07
mg/dl, dengan nilai
p value pada uji
paried sampel t-test
adalah 0,001 (p<
0,05)
6. Disimpulkan bahwa
92
Metode
Variab Penul Karak- Tehnik
No. Judul Tehnik Besar Alat Analisi Hasil
el is Desain teristik pengambilan
sampling sampel ukur s
subyek data
ada pengaruh senam
kaki diabetes
terhadap penurunan
kadar gula darah
pada pasien DM tipe
II.
2. Senam Indepen Gusti Pra Jenis Purposiv 20 Glukom Tahap I: Wilcox 4. Tabel 1 dari 20
Kaki den: Rizani experim Kelamin, e orang eter Mengukur gula on responden didapatkan
Diabetes Senam ansya ent usia sampling darah sebelum Signed hari-1 sebelum di
Menurunka kaki h melakukan Rank intervensi sebagian
n Kadar Rusli, senam kaki Test besar 70% (14
Gula Darah Depend Septi responden) kadar gula
Pasien en: Farian Tahap II: darahnya pada
Diabetes kadar ingsih Memberikan interval 240-249.
Mellitus Gula 2015 latihan senam kadar gula darah
Tipe 2 darah kaki sesudah intervensi
sebagian besar
Tahap III: responden 70% (14
Mengukur gula responden) kadar gula
darah setelah darahnya pada
senam kaki interval 230-239. Dari
hasil uji statistik
Wilcoxon didapatkan
hasil hari 1 (α hitung)
= 0,000 dan korelasi Z
= 3,202 artinya ada
pengaruh kuat
Metode
Variab Penul Karak- Tehnik
No. Judul Tehnik Besar Alat Analisi Hasil
el is Desain teristik pengambilan
sampling sampel ukur s
subyek data
5. hari-2 sebelum
intervensi sebagian
besar responden 70%
(14 responden) kadar
gula darahnya pada
interval 230-239. Dan
gula darah sesudah di
intervensi sebagian
besar responden 60%
(12 responden) kadar
gula darahnya pada
interval 220-229. Dari
hasil uji statistik
Wilcoxon Signed
Rank Test didapatkan
hasil hari-2 (α hitung)
= 0,000 dan korelasi Z
= 3,352 artinya ada
pengaruh kuat
6. Pada hari-3 sebagian
besar responden 60%
(12 responden) kadar
gula darahnya pada
interval 220-229. Dan
terjadi penurunan
sesudah di intervensi
setengahnya
Metode
Variab Penul Karak- Tehnik
No. Judul Tehnik Besar Alat Analisi Hasil
el is Desain teristik pengambilan
sampling sampel ukur s
subyek data
responden 50% (10
responden) kadar gula
darahnya pada
interval 200-209. Dari
hasil uji statistik
Wilcoxon Signed
Rank Test didapatkan
hasil (α hitung) =
0,000 dan korelasi Z =
4,128 artinya ada
pengaruh kuat
3. Pengaruh Indepen Grace Pra Jenis Total 56 Glukom Tahap I: Uji T 4. kadar gula darah
Senam den: istin eksperi kelamin, sampling orang eter Mengukur gula tes seluruh responden
Kaki Ruben ment usia darah sebelum sebelum melakukan
Diabetes Senam melakukan senam kaki adalah
Terhadap Kaki Julia senam kaki ≥200 mg/dl.
Perubahan villy 5. Kadar gula darah
Kadar Gula Rottie Tahap II: responden sesudah
Darah Pada Depend Memberikan melakukan senam
Pasien en: Micha latihan senam kaki 150-199 mg/dl
Diabetes el Y. kaki berjumlah 42
Kadar Karun
Melitus gula responden (75%) dan
Tipe 2 Di deng Tahap III: kadar gula darah ≥
darah 2016
Wilayah Mengukur gula 200 mg/dl berjumlah
Kerja darah setelah 14 responden (25%).
Puskesmas senam kaki Hal ini
Enemawira menggambarkan
Metode
Variab Penul Karak- Tehnik
No. Judul Tehnik Besar Alat Analisi Hasil
el is Desain teristik pengambilan
sampling sampel ukur s
subyek data
bahwa ke-42
responden yang
melakukan senam
kaki dengan baik dan
benar secara teratur
relatif memiliki nilai
kadar gula darah
6. Berdasarkan hasil uji
Paired Sample ttest
diperoleh nilai p =
0,00 untuk itu berarti
nilai p = 0,00 lebih
kecil dari pada nilai α
= 0,05 maka Ho
ditolak yang berarti
ada pengaruh senam
kaki diabetes terhadap
perubahan kadar gula
darah pada pasien
diabetes melitus tipe 2
di wilayah kerja
puskesmas
Enemawira
4. Pengaruh Indepen Priyot Pra Jenis Total 30 Glukom Tahap I: Wilcox 4. Hasil penelitian
Senam den: o eksperi kelamin, sampling orang eter Mengukur gula on menunjukkan bahwa
Kaki Dian ment usia darah sebelum Signed kadar gula darah
Senam melakukan Rank sebelum dilakukan
Metode
Variab Penul Karak- Tehnik
No. Judul Tehnik Besar Alat Analisi Hasil
el is Desain teristik pengambilan
sampling sampel ukur s
subyek data
Terhadap Kaki widy senam kaki Test senam kaki dengan
Perubahan aning skor rata-rata menjadi
Kadar rum Tahap II: 182,80 mg/dl. Nilai
Depend Memberikan standart deviasi
Gula en:
2020
latihan senam sebelum diberikan
Darah
kaki intervensi senam kaki
Pada Kadar 28,207 mg/dl. Dan
Lansia gula Tahap III: hasil nilai minimal
Penderita darah Mengukur gula sebelum diberikan
Diabetes
darah setelah intervensi senam kaki
Melitus
senam kaki 117 mg/dl, sedangkan
Tipe Ii Di
nilai maksimal
Desa
sebelum diberikan
Balerejo
intervensi 230 mg/dl.
Kabupaten
5. Hasil penelitian
Madiun
menunjukkan bahwa
kadar gula darah
sesudah diberikan
intervensi senam kaki
dengan nilai rata-rata
143.13 mg/dl. Nilai
standart deviasi
sebelum diberikan
intervensi senam kaki
25.445mg/dl. Dan
hasil nilai minimal
sesudah diberikan
Metode
Variab Penul Karak- Tehnik
No. Judul Tehnik Besar Alat Analisi Hasil
el is Desain teristik pengambilan
sampling sampel ukur s
subyek data
intervensi menjadi 99,
sedangkan nilai
maksimal sesudah
diberikan intervensi
menjadi 182 mg/dl.
6. Uji statistik wilcoxon
Sign Rank Test
menunjukkan nilai p =
0,000 < α = 0,05 hal
ini berarti Ho ditolak
dan Ha diterima
artinya dapat diartikan
ada pengaruh yang
signifikan senam kaki
terhadap perubahan
kadar gula darah pada
penderita diabetes
mellitus tipe 2 di
Posyandu Mawar
Desa Balerejo
Kecamatan Kebonsari
Kabupaten Madiun.
5. Pengaruh Indepen Rizki Quasi Jenis Total ve 20 Glukom Tahap I: Uji T 4. Nilai kadar gula darah
Latihan den: Sari eksperi kelamin, sampling orang eter Mengukur gula tes rata-rata sebelum
Kaki Utami ment usia darah sebelum penderita diabetes
Diabetik Senam Mucht Pekerjaan melakukan senam kaki
pada Kadar ar, Pendidika senam kaki
Metode
Variab Penul Karak- Tehnik
No. Judul Tehnik Besar Alat Analisi Hasil
el is Desain teristik pengambilan
sampling sampel ukur s
subyek data
Gula Pada Kaki Indah n memperoleh hasil
Penderita Triya Tahap II: 238.00mg / dL.
Diabetes ni Memberikan
Mellitus Depend Dingi latihan senam 5. Nilai kadar gula darah
Tipe 2 di en: n kaki setelah Rata-rata
Tanjung 2018 senam kaki 99iabetic
Puskesmas Kadar Tahap III: memperoleh hasil
Buntung gula Mengukur gula 206.00mg / dL.
2018 darah darah setelah 6. Setelah dipelajari, ada
senam kaki a perbedaan rata-rata
kadar gula darah
sebelum dilakukan
senam kaki 99iabetic
dengan rata-rata
kadar gula darah
setelah senam kaki
diabetic (ρ-value:
0,000).
6. Pengaruh Indepen Ratu Quasi Jenis Acidental 20 Glukom Tahap I: Wilcox 4. Nilai kadar gula
Senam den: mas eksperi kelamin, sampling orang eter Mengukur gula on darah rata-rata
Kaki Ratih ment usia darah sebelum sebelum penderita
Diabetik Senam Puspit melakukan
Kaki diabetes senam
Mengguna a, senam kaki kaki memperoleh
kan Koran Three hasil 238.00mg /
Terhadap Mutm Tahap II: dL.
Penurunan Depend ainah Memberikan
Kadar Gula 2019 latihan senam 5. Nilai kadar gula
Metode
Variab Penul Karak- Tehnik
No. Judul Tehnik Besar Alat Analisi Hasil
el is Desain teristik pengambilan
sampling sampel ukur s
subyek data
Darah en: kaki darah setelah Rata-
Penderita rata senam kaki
Dm Tipe 2 Kadar Tahap III:
gula 100iabetic
Di Pondok Mengukur gula memperoleh hasil
Aren darah darah setelah 206.00mg / dL.
Tangerang senam kaki
Selatan 6. Setelah dipelajari,
ada a perbedaan
rata-rata kadar gula
darah sebelum
dilakukan senam
kaki 100iabetic
dengan rata-rata
kadar gula darah
setelah senam kaki
diabetic (ρ-value:
0,000).
7. Penurunan Indepen Misro Pre- Umur, Purposiv 15 Lembar Tahap I: Analisa 3. Peserta yang
Gula Darah den: h experim jenis e orang observa Mengukur data mengikuti kegiatan
Pasien Mulia ent kelamin sampling si tekanan darah ini sebanyak 15
Diabetes Senam ningsi sebelum
Kaki orang.Sebelum
Melitus h diberikan diberikan tindakan
Tipe 2 Heri intervensi jalan senam kaki, kondisi
Dengan Bahtia pagi gula darah peserta
Senam Depend r
en: terbanyak pada
Kakipuskes Wind Tahap II: normal tinggi yaitu
mas Ubung Kadar a Memberikan sebanyak 9 orang
Metode
Variab Penul Karak- Tehnik
No. Judul Tehnik Besar Alat Analisi Hasil
el is Desain teristik pengambilan
sampling sampel ukur s
subyek data
Lombok gula Nurm diberikan (60%) dan untuk
Tengah darah ayani intervensi jalan hiperglikemia
2021 pagi sebanyak 6 orang
(40%).
Tahap III:
Mengukur 4. Sedangkan hasil
tekanan darah gula darah
sesudah pesertapada
diberikan posttest(setelah
intervensi jalan dilakukan tindakan
pagi Senam
Kaki)terbanyak masih
dalam kategori
normal tinggi
sebanyak 8
orang (53,3%),
Hiperglikemia
sebanyak 6 orang
(40 %) dan
dengan kategori
normal sebanyak 1
orang (6,67).
8. Pengaruh Indepen Nurae Quasi Umur accidenta 26 Glukom Tahap I: one 4. Seluruh responden
Senam den: ni experim Jenis l orang eter Mengukur sample sebelum pelaksanaan
Kaki Putu en Kelamin sampling tekanan darah t-test Senam Kaki memiliki
Diabet Senam Dedy kadar sebelum
Kaki kadar gula darah ≥
Terhadap Arjita gula diberikan 180 mg/dl sebanyak
Metode
Variab Penul Karak- Tehnik
No. Judul Tehnik Besar Alat Analisi Hasil
el is Desain teristik pengambilan
sampling sampel ukur s
subyek data
Penurunan 2019 intervensi jalan 26 orang (100%).
Kadar Gula Depend pagi
Darah Pada en: 5. Sebagian besar
Penderita Tahap II: responden setelah
Diabetes Kadar Memberikan pelaksanaan senam
Mellitus gula diberikan kaki memiliki kadar
Type Ii darah intervensi jalan gula darah 80 - 144
pagi mg/dl sebanyak 14
orang (53,8%) dan
Tahap III: 145 - 179 mg/dl
Mengukur sebanyak 12 orang
tekanan darah (46,2 %).
sesudah 6. Hasil analisis
diberikan menunjukkan bahwa
intervensi jalan senam kaki
pagi mempengaruhi
penurunan kadar gula
darah pada penderita
diabetes
9. Pengaruh Indepen Arifia Quasi Umur Purposive 30 Glukom Tahap I: Wilcox 2. Ada Pengaruh
Senam den: nto, experim Jenis sampling orang eter Mengukur on Senam Kaki
Kaki Dwi en Kelamin tekanan darah Match Diabetes Mellitus
Diabetes Senam Nur kadar sebelum Pair
Kaki Terhadap Nilai
Mellitus Aini, gula diberikan Test Kadar Gula Darah
Terhadap Ana intervensi jalan Pada Pasien
Nilai Kadar Nur pagi Diabetes Mellitus
Gula Darah Depend Afifah
Metode
Variab Penul Karak- Tehnik
No. Judul Tehnik Besar Alat Analisi Hasil
el is Desain teristik pengambilan
sampling sampel ukur s
subyek data
Pada en: 2019 Tahap II: Tipe 2 di Puskesmas
Pasien Memberikan Pamotan Kabupaten
Diabetes Kadar diberikan
gula Rembang dengan
Mellitus intervensi jalan Uji Wilxocon
Tipe 2 Di darah pagi Match Pair Test di
Puskesmas peroleh nilai P-
Pamotan Tahap III: value sebesar 0,000
Kabupaten Mengukur < nilai α 0,05
Rembang tekanan darah
sesudah
diberikan
intervensi jalan
pagi
10. Pengaruh Indepen Mesti Pra Umur Purposive 10 Glukom Tahap I: Wilcox 4. Dalam penelitian ini
Senam den: ana experim Jenis sampling orang eter Mengukur on terdapat 10 orang
Kaki Br. en Kelamin tekanan darah Match responden sebelum
Terhadap Senam Karo, Pekerjaan sebelum Pair
Kaki dilakukan senam
Perubahan Lilis Agama diberikan Test kaki, ditemukan 10
Glukosa Novit Suku intervensi jalan orang (100%)
Pada arum , Tempat pagi mengalami Glukosa
Pasien Depend Maria terapi
en: diatas normal (>120
Diabetes Uli Tahap II: mg/dl).
Melitus Kadar Marse Memberikan
Tipe 2 Di lina diberikan 5. Dalam penelitian ini
gula terdapat 10 orang
Lingkunga darah Saragi intervensi jalan
n Stikes h pagi responden sesudah
Santa 2017 dilakukan senam
Metode
Variab Penul Karak- Tehnik
No. Judul Tehnik Besar Alat Analisi Hasil
el is Desain teristik pengambilan
sampling sampel ukur s
subyek data
Elisabeth Tahap III: kaki, ditemukan
Medan Mengukur sebanyak 7 orang
Tahun tekanan darah (70%) mengalami
2017 sesudah penurunan glukosa,
diberikan Glukosa normal (80-
intervensi jalan 120 mg/dl) dan
pagi sebanyak 3 orang ( 30
% ) yang tidak
mengalami penurunan
glukosa , Glukosa
diatas normal (>120
mg/dl). .
6. Ada pengaruh antara
senam kaki terhadap
perubahan glukosa
pada pasien diabetes
melitus tipe 2 di
dapatkan data dari uji
wilcoxon bahwa nilai
p value = 0,008 <
0,05.
Lampiran 4 Bukti Acc Bimbingan
98
99