Pasien (Ny.Susi) adalah penderita DM dengan luka membusuk pada telapak kaki kanan. Hasil
akhir dari diagnosis dokter adalah kaki pasien tersebut harus segera diamputasi. Pasien dirawat di
rumah sakit dengan ditemani suaminya. Karena pada saat itu dokter penanggung jawab pasien ada
operasi cito dirumah sakit lain, perawat diminta untuk menjelaskan kepada pasien dan keluarga terkait
tindakan yang akan dilakukan.
Perawat :” Perkenalkan bu, saya perawat Ritana yang bertugas jaga pada siang hari ini, benar ini
dengan ibu Susi ya? “
Pasien :” 12-07-1974”
Perawat :” Oh ya, sudah sesuai dengan yang ada digelang ibu ya nama dan tanggal lahirnya? Saya
boleh ngobrol-ngobrol sebentar dengan ibu ?”
Perawat :” Begini ibu saya ingin menyampaikan informasi terkait dengan penyakit yang ibu
derita, sebelumnya apa ibu ingin ditemani oleh salah satu anggota keluarga?”
Pasien :” Iya sus, ada suami saya didepan boleh minta tolong dipanggilkan?”
Perawat :”Tunggu sebentar bu, saya panggilkan (sambil berjalan keluar ruangan memanggil
suami pasien)
(keluarga dipersilahkan untuk duduk di samping pasien disisi tempat tidur yang lain berhadapan dengan
perawat)
Perawat :”Baik bapak Roni, maksud kedatangan saya kemari adalah ingin membicarakan terkait
kondisi ibu Susi saat ini, sebelumnya saya ingin bertanya apa yang bapak dan ibu ketahui tentang kondisi
ibu Susi saat ini?”
Pasien :” Yang saya tau saya sakit gula sus, terus ini kaki saya lukanya kok tidak sembuh-
sembuh malah tambah besar padahal cuma gara-gara kesandung,”
Perawat :” Ya, dengan kondisi ibu yang seperti ini, menurut ibu kenapa luka ibu tidak kunjung
sembuh?”
Pasien :” Saya kurang tau sus, yang pasti sejak lukanya tambah besar ini gula darah saya juga
jadi tidak stabil”
Perawat :” Jika kondisi ini mengarah pada suatu hal yang serius, apakah ibu dan bapak ingin
mengetahui lebih lanjut?”
Perawat :”Bagaimana dengan ibu sendiri apa ibu siap mendengar apapun yang saya sampaikan
terkait kondisi ibu?”
(Seketika pasien menangis dan suaminya merangkulnya, perawat pun diam sejenak untuk memberi jeda
pada klien untuk meluapkan perasaannya)
Perawat :”Luapkan saja perasaan ibu dan bapak tentang apa yang baru saja saya sampaikan”
(pasien masih menangis tanpa berbicara begitu juga suaminya)
Perawat :”Ini coba ibu minum terlebih dulu supaya lebih tenang”(sambil meberi minuman yang
ada dimeja)
Perawat :”Saya dapat merasakan bahwa ini merupakan situasi yang sulit bagi bapak dan ibu tapi
ini merupakan kenyataan yang harus bapak dan ibu ketahui, supaya kita bisa segera melakukan tindakan
selanjutnya” (perawat sambil menyodorkan tissue pada pasien dan suami)
Perawat :”Karena gula darah ibu tidak stabil, membuat luka ibu lama untuk sembuhnya, apalagi
luka ibu ini sudah mulai menyebar, jaringan-jaringan dan saraf yang dikaki juga sudah mulai mati, kalau
kalau tidak segera dilakukan tindakan justru akan memperburuk kondisi tubuh ibu. Bapak dan ibu tidak
usah cemas setelah dilakukan amputasi dengan menstabilkan gula darah dan perawatan luka yang benar
bisa mempercepat penyembuhan luka.”
Pasien :”Saya sedih sus, saya takut kalau harus kehilangan kaki saya”
Perawat :”Saya paham bagaimana perasaan ibu, tapi ibu tidak boleh sedih dan putus asa seperti
itu, banyak keluarga yang mendukung terutama suami ibu. Ibu harus tetap semangat dan yakin bahwa
kondisi ibu akan membaik, dari pada mempertahankan luka dikaki ibu yang berdampak memperburuk
kondisi ibu, apakah tidak lebih baik kehilangan satu kaki supaya kondisi ibu membaik dan masih bisa
melanjutkan hidup yang lebih baik, kita hanya bisa berusaha yang terbaik dan sambil tetap berencana
untuk kemungkinan terburuk, serahkan semua pada Tuhan.”(sambil memegang pundak pasien)
Suami :” Jika memang itu yang terbaik untuk istri saya, saya setuju untuk dilakukan tindakan
sus”
Perawat :”Baik, berarti bapak dan ibu setuju ya untuk dilakukan tindakan amputasi pada kaki
ibu?”
Perawat :”Baik bapak dan ibu cukup sampai disini pembicaraan kita pada hari ini, selanjutnya
saya akan laporkan kepada dokter penanggung jawab bahwa bapak dan ibu setuju untuk dilakukan
tindakan, kemudian nanti bapak bisa keruang perawat untuk menandatangani formulir persetujuan
tindakan operasi ya pak?”
Perawat :”Sama-sama ibu bapak saya permisi dulu”(sambil berjabat tangan dan senyum)